Sirah Nabawiyah #6 : Dakwah Sembunyi-Sembunyi dan Terang-Terangan – Khalid Basalamah

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah, selalu saja kita memuji Tuhan kita Allah ﷻ, karena memang dengan memuji-Nya, segala kebutuhan kita – – akan dipenuhi oleh-Nya. Dan juga kita panjatkan salam hormat kita, selawat dan taslim kepada nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ والصلاة والسلام – sebagai bentuk kepatuhan terhadap Sang Pencipta yang telah menjadikan membacakan salam hormat kepada beliau – – sebagai ibadah. Saudaraku seiman, kita akan lanjutkan bahasan kita Sirah Nabawiyyah. Dan kita akan melanjutkan bahasan yang tadi pagi atau tadi siang tepatnya, pada saat kita sudah selesai menutupnya. Tentang beberapa orang-orang Quraisy yang bertauhid.Yang bertauhid.

Dan yang terakhir kita bahas tadi adalah surat Ad-Dhuha. Surat yang turun setelah terputusnya wahyu yang ketiga. Setelah surat Al-Mudatsir, Al-Muzamil, kemudian surat Ad-Dhuha. Sebelum kita masuk ke masalah dakwah nabi ﷺ, sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, memang seperti itu judulnya– di dalam buku-buku Sirah, maka kita akan sebutkan dulu beberapa orang-orang Quraisy.- yang tidak ikut-ikutan sembah berhala. Jadi teman-teman sekalian, orang-orang Quraisy beriman kepada Allah– sebagaimana sudah kita sebutkan tadi. Mayoritas mereka mengenal Allah ﷻ Tetapi mereka berbuat kemusyrikkan. Mereka mendatangkan patung-patung yang diprakarsai oleh seseorang yang bernama — Amru Bin Luhay, kemudian turun-temurunlah mereka menjadikan patung itu sebagai perantara antara mereka dengan Allah– sementara patung itu adalah benda mati. Maka Allah cap mereka sebagai orang musyrik. Ada di antara Quraisy yang tidak ikut-ikutan sembah berhala. Tadi sempat ada yang bertanya kepada Saya, cuman kata beliau– “Ustaz Saya enggak bisa hadir malam, Saya titip pertanyaannya.” Kebetulan pertanyaan ini memang tidak perlu Saya tunggu sebentar – “- sampai masuk waktu pertanyaan kita, karena memang sesuai dengan apa yang mau Saya sampaikan sekarang. Jadi Muhammad ﷺ sebelum ada ajaran Islam, atau ajaran syariat yang dibawa oleh Beliau, beliau beragama apa? Jadi di Mekkah itu teman-teman, masyarakat itu mengikuti ajaran nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ.Di Mekkah, mereka mengikuti ajaran nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, makanya pelajaran Sirah kita dimulai dari pelajaran sejarah– nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, kalau antum masih ingat dari awal kita ceritain Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ datang membawa Hajar dan Ismail — kemudian adanya air zam-zam, pembangunan ka ' bah, segala macam, sampai disyariatkannya haji, itu adalah turun-temurun. Pertahankan. Hanya saja waktu antara nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dan nabi Muhammad ﷺ sangat jauh. Dan memang tidak ada lagi nabi di Mekkah, maka karena lamanya waktu ini, kemudian datangnya Amru Container Luhay– ia mendatangkan patung, sehingga akhirnya ia mencampur-baurkan antara ibadah mereka. Ibadah kemurnian- -syariat nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dan dicampurbaurkan dengan kemusyrikkan. Jadi ini betul-betul pelajaran teman-teman sekalian. Tentang bahayanya orang berbuat musyrik. Banyaknya sekarang umat Islam yang begitu. Mereka bilang dalam salatnya- -اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ “Hanya kepada-Mu Ya Allah kami menyembah. Hanya kepada-Mu kami minta tolong.” Lalu habis salat pergi minta-minta ke kuburan sebelah masjidnya.Baik, mana komitmen tadi kita mengatakan– “Hanya kepadamu. Hanya kepadamu.”? Orang saleh pun meninggal. Sesaleh apapun mereka– siapa yang lebih saleh daripada nabi-nabi? Siapa yang lebih saleh daripada para sahabat, teman-teman sekalian? Jelas tidak ada.” Tapi nabi-nabi tetap kita bacakan selawat kepada mereka kan? Permintaan tambahan rahmat. Bahkan nabi Muhammad ﷺ orang yang paling “mulia kita disuruh memberikan selawat untuk beliau. Minta agar Allah tambahkan– karunia rahmat. Karunia dan rahmat yang luas kepada nabi ﷺ. Begitu juga para nabi-nabi, begitu juga para sahabat. Kita tetap mengatakan رضي الله عنه Kenapa kita doakan mereka? Karena memang orang sudah mati memang begitu perintahnya. Perintah agama kita disuruh doakan. Bukan kita yang datang minta-minta ke kuburannya. Belum pernah teman-teman ada satu riwayatpun yang menjelaskan sahabat-sahabat kalau waktu setelah nabi ﷺ– meninggal mereka datang minta-minta di kuburan nabi. Enggak pernah seperti perilaku banyak umat Islam sekarang. Taruh air lah, ambil tanahnya lah, berdoa di situlah, minta tolonglah, minta jodohlah, minta jabatan.Ini semua kemusyrikkan, ini musyrik saudaraku seiman. Tinggalkan tidak boleh. Allah ﷻ menyuruhkita memurnikan ibadah kepada-Nya. Makanya kalau para sahabat sendalnya putus, minta ke langit. Ya Allah sendal Saya putus, sakit. Ya Allah sembuhkan. Bukankah nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan — dan Allah kekalkan dalam Al-Qur ' an. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “Dialah yang menghidupkan dan mematikan Saya.” Kemudian dalam ayat yang lain nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan– و إذا مرضت فهو يشفين -” Kalau Saya sakit cuman dia yang menyembuhkan Saya.” Kalimat tahudi semuanya, pengesaan kepada Allah ﷻ Berapa banyak orang terjerumus dalam kemusyrikkan dan tidak sadar. Menyembelih untuk kuburan
, menyembelih untuk patung.Menyembelih untuk kuburan, padahal statusnya muslim. Atau menyebarkan segala macam apa di pertaniannya, di perkebunannya, memasang buhul-buhul, percaya kepada jin-jin. Ini semua perbuatan kemusyrikkan. Enggak ada dari ajaran nabi ﷺ kalau boleh pakai tenaga jin, nabi sudah pakai tenaga jin. Iya kan? Di perang Uhudd, di perang Badr, di perang Khaybar.” Enggak usah suruh sahabat berperang. Panggil aja jin suruh perang. Orang Mekkah enggak lihat kok. Bisa saja kan tapi enggak dilakukan. Karena memang itu bukan bagian dari syariat kita.

Tidak bisa kita lakukan. Jadi hati-hati dengan kemusyrikkan teman-teman. Abu Jahalو Abu Lahab perhatikan, beriman kepada Allah loh. Mereka tahu ada Allah makanya tadi ayat yang Saya — bacakan. Allah berfirman. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. وإذا سألتهم. “Hai Muhammad, kalau kau tanya mereka orang-orang Mekkah itu.”- من خلق السموات. “Siapa pencipta mereka?” “Yang mengatur dan menunduukan bulan dan matahari.” “Mereka penduduk Mekkah pasti serentak mengatakan ada Tuhan namanya Allah.” Tanya mereka Hai Muhammad, kenapa mereka sembah-sembah berhala itu kalau begitu? Untuk apa mereka datangkan berhala? Mereka jawab dan Allah kekalkan. ما نعبدهم إلا ليقربنا إلى الله زلفى. 0:06:29.047,0:06:34.190. “Kami enggak sembah berhala-berhala ini kecuali hanya perantara yang memudahkan kami mendekatkan diri– sama Allah.” Apa hubungannya? Kecuali Saya bilang tadi, kalau” benda-benda itu memang dasarnya dalam Islam diperintahkan.Untuk dipake. Tanah dipakai” “untuk sujud misalnya. Masjid dibangun begini lalu kemudian kita “salat di dalamnya. Ka ' bah tadi Saya bilang– kita sujud ke arahnya.” Karena ada perintahnya. Kalau enggak ada perintahnya enggak usah. Seperti kasus Hajar Aswad yang Umar container Khattab mengatakan “Demi Allah Saya tahu kau hanya batu biasa– kalau bukan Saya melihat Rasulullah ﷺ mencium, Saya tidak akan menciumu.
” Dan ini kemurnian Tauhid.
“Penting sekali teman-teman. Yang membuat kemuliaan Islam awal adalah ketauhidan. Kapan kita rusak itu, akan rusak semuanya dan ingat kaum Nabi Nuh? Nabi Nuh عَلَيْهِ السَّلَامُ — mengingatkan kaumnya selama 950 tahun itu teman-teman sekalian, semuanya mengingatkan masalah Tauhid.Dan mereka tetap menyembah berhala. Akhirnya Allah binasakan mereka. Jadi ini harus digarisbawahi teman-teman sekalian. Baik, di antara tokoh-tokoh Mekkah ada beberapa orang yang mahsyur disebutkan di dalam buku-buku sejarah. Kenapa empat orang ini secara khusus disebutkan namanya? Karena empat orang ini memang meninggal sebelum masa kenabian. Sebenarnya ada selain mereka yang mentauhidkan Allah, seperti Nabi Muhammad ﷺ, Abu Bakar, tidak pernah sujud — kepada berhala. Tetapi Nabi ﷺ jadi nabi, Abu Bakar beriman kepada nabi ﷺ. Khadijah juga tidak pernah ikut-ikutan- -sembah berhala. Tapi nanti mendapat fase kenabian dan beriman. Tapi empat orang ini, empat-empatnya, dijamin oleh — nabi ﷺ masuk surga. Artinya ada penyebutan hadis tentang mereka di surga.Itu karena mereka mentauhidkan Allah di masa orang-orang Quraisy menyembah berhala. Dan mereka sempat mendakwahi kaumnya. Jadi mereka masih menjaga kemurnian ajaran Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ Karena nanti di antara mereka juga ada yang mengikuti ajaran Nabi Isa عَلَيْهِ السَّلَامُ. Empat orang ini teman-teman sekalian, adalah yang pertama Ustman Container Talhah, kemudian Warakah container Naufal, yang kedua. Nanti Saya ulangi lagi kalau mau ada yang tulis. Yang ketiga Zaid container Amru bin Nufail. Kemudian yang terakhir Qis bin Sailah. Yang pertama Ustman bin Talhah. Yang kedua Warakah container Naufal, yang ketiga Zaid bin Amr container Nufail, dan yang keempat Qis container Sailah.Saya akan sebutkan kisah ringkasnya keempat orang ini. Keempat orang ini teman-teman orang yang gelisah sekali di Mekkah. Karena mereka sudah sepuh, ya. Sudah berumur dan mereka memang tidak pernah menyembah berhala. Mereka gelisah melihat orang tawaf telanjang, orang sembah berhala, orang makan bangkai, minum darah- -segala macam. Di Mekkah jahiliyah luar biasa. Mereka mengganti zikir-zikir dan doa kepada Allah dengan bersiul dan tepuk tangan. Begitu mereka pada saat tawaf. Itu Allah sebutkan dalam Al-Qur ' an dalam ayat Al-Qur ' an disebutkan– مكاء وتصدية “Mereka bersiul dengan tepuk tangan.”( Al-Anfal( 8): 35) Maka mereka gelisah. Keempat orang ini lalu sepakat kita keluar dari Mekkah aja. Maka kita mulai dari Ustman bin Talhah dan Warakah bin Naufal. Dua orang ini keluar menuju ke negeri Syam. Dan keduanya akhirnya memenuhi pendeta Nasrani. Lalu mulai bertanya apa itu agama Nasrani? Pada saat itu, dengan mengambil kesimpulan bahwsanya Nasrani mengimani ada Tuhan namanya Allah, dan mereka — mengatakan Isa datang setelah Ibrahim, maka berimanlah Warakah bin Naufal dengan Ustman container Talhah. Ini ringkas cerita keduanya, Ustman bin Talhah Saya pribadi tidak menemukan hadis– menyebutkan tentang dia, tetapi Warakah container Naufal ada sebagaimana Saya jelaskan tadi kasus setelah– bertemu dengan nabi ﷺ dan dia mengatakan “Hai Muhammad demi Allah yang menemui kau adalah– Namusl Akbar nama lainnya adalah Jibril عَلَيْهِ السَّلَامُ yang telah menemui Musa.” “Kalau seandainya Saya mendapatkan masa — kau dinobatkan nanti jadi nabi, sudah diperintahkan berdakwah, maka aku akan jadi penolongmu — nanti aku beriman kepadamu “pada saat kaummu mengeluarkanmu dari kota ini.” Terus nabi ﷺ menyebutkan pada saat Warakah bin Naufal meninggal di masa enam bulan fase terputusnya wahyu- -aku diperlihatkan Warakah container Naufal di surga.” Kemudian Kisah Zaid container Amr bin Nufail.Ini agak unik sedikit kisahnya. Zaid bin Nufail lebih kritis, orangnya lebih kritis. Dia kemudian menemui pendeta Yahudi( bukan pendeta Nasrani). Dia pergi ke Negeri Syam yang dia- -tanya-tanya ke orang siapa orang yang paling pintar di muka bumi. Yang mengenal Allah. Maka simpang siur berita mereka mengatakan pendeta Yahudi. Ditanyalah orang Yahudi “Siapakah pendeta kalian– “yang paling luar biasa yang kalian anggap paling pintar?” Ditunjuklah seseorang, datanglah Zaid رحمه الله ke sana Kalau kita ngobrol sama pendeta Yahudi, dia bilang jelaskan “Jelaskan kepada Saya agama Anda.” Dijelaskanlah- -dan seterusnya “macam-macam hukum Allah.Tertarik, Amru Container Zaid ini. Dia bilang “Baik, Saya tertarik. Saya ingin masuk agama Yahudi.” Bagaimana caranya? Waktu dia bilang bagaimana caranya teman-teman sekalian, ini “yang membuat Zaid batali — masuk Yahudi. Apa kata pendetanya? Kalau kau mau jadi Yahudi, kamu harus dimurkai sama Allah dulu– baru kamu taubat, baru kamu masuk Yahudi. Kata Zaid container Amr “Saya tinggalkan Mekkah karena takut– dari murka-Nya” Allah.” Ngapain Saya sekarang nyari murka-Nya Allah? Dia bilang itu syaratnya kalau mau Yahudi. Harus cari dulu masalah, biar Allah murka, baru kau taubat. Kemudian baru bisa masuk agama Yahudi. Kata dia “Saya tidak mau agama ini.

Ada enggak orang pintar existed yang mengenal Allah selain Anda?” Dia bilang “Saya tidak tahu, kecuali pendeta Nasrani.” “Karena mereka mengaku ada nabi setelah Musa.” Baik, di mana tempat mereka? Ditunjuklah beberapa– gereja. Pergilah Zaid bin Amr ini ke gereja tanya orang Nasrani, siapa pendeta yang paling pintar? Si Fulan, didatangilah pendeta itu. Tanya-tanya Nasrani, ternyata memang informasinya lebih lengkap “. Karena orang-orang Nasrani beriman tentang Musa, tapi ada nabi” lagi setelah itu namanya Nabi Isa. Mereka beriman ada Taurat, mereka beriman ada kitab setelahnya namanya Injil.Berarti ini lebih sempurna. Apa hukum-hukumnya dijelaskan semua.” “Saya mau masuk agama Nasrani.” Jawabannya kata orang Nasrani juga membuat dia tidak jadi masuk Nasrani. Apa jawabannya? Waktu ditanya caranya masuk Nasrani? Kata pendeta itu dalam riwayat ini kamu harus sesat dulu. Setelah kamu sesat, kemudian kau taubat baru kau jadi Nasrani. Kata dia “Saya tinggalkan Mekkah supaya tidak sesat.” “Ngapain Saya harus sesat sekarang?” Dia bilang itu syaratnya. Kata Zaid “Saya tidak mau kalau begitu.” “Agama apa yang mengenal Allah, yang kau kenal yang kau “tahu?” Dia bilang “Saya tidak tahu, yang Saya tahu cuman ada satu– namanya agama Hanif.” Apa itu agama hanif? Agamanya nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ.Kan Allah sebutkan hanifa muslima, itu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ punya Hanif. Hanif itu “agama lurus. Mentauhidkan Allah. Pokoknya enggak ada sekutunya Allah, Allah itu Esa. Dan ini memang “ajaran murni. Lalu kata Zaid “Bagaimana caranya” “? Lalu siapa yang harus Saya temui itu untuk belajar?”” Kata pendeta itu “Enggak ada lagi. Enggak ada orang lain. Saya orang word play here tidak tahu itu.” Itu dulu agama di Mekkah. Maka Zaid bin Amr word play here kembali ke Mekkah, teman-teman sekalian. Lalu dia mengatakan di tengah jalan “Ya Allah, aku bersaksi dan Engkau menjadi saksinya bahwasanya– aku menganut agamanya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, aku beragama Hanif.Aku akan menyembah Allah.”– “tidak menyekutukannya, dengan tidak menyembah berhala, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya beribadah, Ya Allah.” “Pandulah aku.” Dia tidak tahu bagaimana caranya.” Maka yang dia lakukan adalah, dia” coba selalu mencari jalan untuk memurnikan hubungan kepada Allah. Misalnya, dia kalau lagi begitu masuk. seperti sabda Nabi ﷺ menceritakan keadaannya Zaid bin Amr — waktu nabi belum jadi nabi. Beliau mengatakan “Aku melihat Zaid bin Amr bersandar pada dinding “Ka ' bah setiap hari.” Semenjak pulang dari negeri Syam tadi, dia bersandar di dinding Ka ' bah lalu dia mengatakan — nabi ﷺ mengatakan “Saya melihat Zaid bin Amr bersandar di Ka “' bah sambil memperhatikan talbiyahnya orang — orang Quraisy”.” Kalau kita “ulas, teman-teman, pelajaran yang lalu, talbiyah yang syar ' i dari nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ– dan nabi Muhammad ﷺ juga ajarkan kita adalah لَبَيْكَ اللَّهُمَّ لَبَيْكَ. “Ya Allah aku jawab penggilan-Mu dengan santun.” لَبَيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَيْكَ. “Saya jawab panggilan-Mu dengan santun dan tidak “ada sekutu bagi-Mu.” إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ “Segala puji dan nikmat dan kerajaan milik-Mu.” ا شَرِيْكَ لَكَ” Tidak ada sekutu bagi-Mu.” Ini tepat ini.Ini namanya Talbiyah tauhid. Pengesaan Allah tanpa sekutu. Amru Container Luhay waktu dia lihat orang Mekkah bertalbiyah begini, dia sudah terlanjur masukkan patung-patung. Dan dia bilang ini patung-patung perantara antara kalian sama Allah. Bagaimana caranya supaya orang Mekkah mau ber-talbiyah. Ini sudah turun-temurun dari zaman Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Maka dai tambah kalimat syirik. Kalimatnya adalah– إلا شريكا هو لك تمليكه وماملك- Naudzubillah. Artinya “kecuali sekutu ya Allah.” Ada sekutu yang kami taruh-taruh patung ini jadi sekutu-Mu. “Yang Kau juga menguasainya dan Kau pemiliknya.” Tapi tetap kalimat إلا شريكا “Kecuali sekutu.” Ada sekutu yang disekutukan sama Allah. Maka Zaid bin Amr kata nabi ﷺ “Berteriak pada saat mereka sudah mengatakan.” “Sampai kalimat لَبَيْكَ اللَّهُمَّ لَبَيْكَ.” لَبَيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَيْكَ. إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ “لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ” Pas di situ sebelum mereka tambah kalimat syririknya-” -Dia berteriak “Cukup-cukup, jangan disambung.” Selalu dia berkata begitu.'Berhentilah. Lalu orang-orang Quraisy melempari dia dengan batu. Menyuruh Zaid bin Amr رحمه الله untuk meninggalkan tempat itu. Dia juga tidak cukup sampai di situ. “Dia tetap aja, dia lakukan. “Jangan.”” “Bertauhidlah kepada Allah.Ini ajaran nabi Ibrahim, harus Hanif dan lurus.”Enggak boleh.” Jadi dia coba cari celah, di mana ada kalimat syirik, maka ditinggalkan sama dia. Begitu juga dengan orang-orang Quraisy, mereka sudah datang membawa sembelihan-sembelihan lalu kemudian mereka– menyembelih untuk patung-patung itu. Ada di antara mereka teman-teman ” yang menggunakan nama Allah.” Pada saat mau menyembelih, mereka menggunakan nama Allah, tapi untuk berhala. Tapi untuk berhala. Jadi misalnya, orang Islam sekarang menyembelih untuk laut. Supaya kapalnya enggak tenggelam. Penjaga lautan lah, untuk melakukan apalah, untuk kebun, untuk rumah baru, segala macam, menyembelih bukan untuk Allah. Walaupun menggunakan nama Allah ini bisa syirik.Karena tujuannya untuk itu. Bukan untuk Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى murni. Maka Zaid bin Amr berdiri di dekat mereka. Jangan sembelih, untuk patung-patung ini. Sembelihlah. Allah yang menciptakan hewan-hewan ternak” ini untuk kalian nikmatin. Kenapa kalian menyembelih untuk berhala? Dan mereka habis disembelih– mereka enggak makan daging” itu. Dagingnya dibuang aja di situ sampai “membusuk di dekatnya berhala itu. Jelas-jelas patung enggak bisa makan. Ya Rusaklah dagingnya. Tapi begitu “yang mereka lakukan. Tapi Zaid container Amr terus mengingatkan “– Terus mengingatkan. Sampai akhirnya, Zaid bin Amr ini meninggal. Dia wafat lima tahun seblum penobatan nabi ﷺ jadi nabi. Dan nabi ﷺ bersabda dalam hadis sahih “Aku diperlihatkan Zaid bin Amr mengenakan pakaian-pakaiannya di surga.” Juga dalam hadis yang lain, Zaid akan dibangkitkan” satu umat.Jadi dia sendiri hari kiamat, sendirian. Seperti satu umat sendiri. Artinya dia dipastikan akan selamat dengan izin Allah.” Dan nabi ﷺ sempat bersahabat dengan Zaid. Karena nabi ﷺ juga tidak sembah berhala. Tapi waktu itu belum ada perintah syariat beliau dinobatkan jadi nabi. Yang terakhir yang keempat, teman-temat sekalian, adalah Qishi bin Sailah.” “Qishi container Sailah juga orang yang bertauhid dan tidak syirik. Dan dia lebih dulu berdakwah daripada Zaid bin Amr, daripada Ustman container Talhah, daripada Warakah container Naufal. Kalau Ustman– bin Tahlal dan Warakah container Naufal, mereka tidak mendakwahkan agama Nasrani di Mekkah.Mereka cuman ambil buat diri mereka sendiri. Kalau Zaid container Amr, dia menjalankan agama Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, dan Qish bin Sailah juga bertauhid tapi dia tidak menyatakan agama apa yang dia pegangi. Dia cuman berjalan dengan apa yang sudah dianggap bagian daripada syariat Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ di Mekkah. Karena dia sering melakukan atau melarang orang-orang untuk menyembah berhala, menyembelih seperti tadi, maka dia diusir dari Mekkah. Waktu dia diusir dari Mekkah, maka dia word play here hidup di padang pasir. Dalam beberapa Ashar disebutkan kalau Qishi container Sailah ini orangnya sangat dewasa. Bijaksana dan kadang-kadang orang Mekkah kalau ada masalah tanya sama dia. Saking seringnya dia hidup di padang pasir dan sendirian– maka dia hidup dalam Uhush dalam bahasa Arab, sama hewan-hewan liar. Sampai dikatakan dalam satu kisah, beberapa orang Mekkah– pernah mau bertanya sama dia, minta pendapatnya, dia sedang minum di genangan air bersama singa-singa. Pada saat itu dia sempat memukul beberapa ekor singa sambil mengatakan “Berikan temanmu minuman.” Jadi saking seringnya sudah hidup sama hewan-hewan, dia tinggal di luar dari Mekkah. Itu yang dinukil dari kisah Qishi container Sailah. Dan juga ini sama dengan Ustman bin Talhah yang tidak Saya temukan, Saya pribadi, bahwasanya nabi ﷺ bersabda– “Mereka di surga.” Tapi yang dua tadi, jelas-jelas ada hadisnya walaupun sebagian ulama mengatakan keempat nama ini, karena mereka– bertauhid atau yang duanya mengikuti ajaran Isa عَلَيْهِ السَّلَامُ selama mereka tidak menyekutukan Allah, dan kita tahu sebelum nabi Muhammad ﷺ– setiap nabi diutus untuk wilayahnya masing-masing. Misal Mekkah, oleh nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Penduduk Mekkah walaupun di sana keluar Isa– di bani Israil, mereka cukup ikutin namanya ajaran Ibrahim. Mereka enggak perlu ikutin Injil. Tapi kalau ada di antara mereka — yang mau pergi ke negeri Syam untuk beriman, itu tidak masalah.mereka ikuti syariatnya. Karena nabi-nabi sebelum nabi Muhammad ﷺ — untuk wilayahnya saja. Jadi kalau orang wilayah itu beriman pada nabi itu, jalankan syariat sudah cukup. Kecuali nabi Muhammad ﷺ, begitu beliau datang, seluruh

dunia ini harus beriman. Enggak ada lagi wilayah yang terpilah-pilah. Masih ingat Saya pernah cerita. Nabi Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ sejaman dengan Nabi Khidir. Beda masing-masing punya syariat. Kemudian ada nabi Syuaib yang mertuanya nabi Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ– beda, di Madyan dengan nabi Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ di Palestina dan Mesir. Kita tahu nabi Isa sejaman dengan sepupunya sendiri nabi Yahya. Masing-masing punya hukum. Nabi Yahya عَلَيْهِ السَّلَامُ punya hukum sendiri. Maka masing-masing berjalan. Dan orang-orang yang hidup di wilayah masing-masing, kalau mengikuti syariat nabinya sudah cukup. Tapi mereka harus mengimani keberadaan nabi-nabi yang lain. Cuman penerapan hukum seperti itu. Makanya tadi kalau ada yang bertanya – – misal “Bagaimana Warakah container Naufal bisa masuk surga? Sementara dia menganut agama Nasrani?” Karena memang dia punya hak pada saat itu. Pada saat itu orang bisa mendatangi wilayah di mana ada nabi, lalu dia beriman padanya, menjalankan syariatnya.Seperti itulah sebelum adanya nabi ﷺ. Baik, sekarang kita, teman-teman sekalian, masuk ke dalam fase dakwah. Karena tadi kita sudah terangkan ada surat Al-Mudatsir dan ada surat Al-Muzammil. Kan jelas ayatnya. “Hai orang-orang yang berselimut, bangunlah.” Disuruh nabi ﷺ menyampaikan dakwah, turunlah beberapa hukum-hukum syariat. Walaupun teman-teman sekalian, fase dakwah nabi ﷺ itu ada dua; tiga belas tahun di Mekkah, dikenal dengan fase Makiyah– dan ada sepuluh tahun dikenal dengan fase Madinah. Kalau di ayat dikatakan ayat Makiyah dan Madaniah. Kalau teman-teman baca Al-Qur ' an ada terjemahan ayat-ayat Makiyah maksudnya ayat-ayat yang turun di kota Mekkah atau fase Mekkah. Dan ayat-ayat Madaniah yang turun di Madinah. Umumnya, ayat-ayat Al-Qur ' an yang turun di Mekkah itu berisi tentang kisah-kisah umat sebelum kita. Kisah-kisah tentang surga dan neraka, siksa kubur. Ini semuanya isinya seperti itu, peringatan-peringatan. Jadi belum mencapai hukum-hukum syar ' i. Kecuali sebagian kecil. Kalau ayat-ayat Madaniah yang di Madinah, itu semuanya tentang hukum. Hukum, seperti kita tahu 2 Hijriah( nanti kita pelajari)– mulai ada yang puasa Ramadhan, mulai ada perintah-perintah jihad, mulai ada perintah di fase Madinah untuk haji dan umrah sesuati syariat Allah ﷻ Jadi banyak yang terjadi di hukum-hukum Madinah itu.Baik, kita mulai dengan dakwah sembunyi-sembunyi. Kita InshaAllah juga akan — terangkan dakwah terang-terangan. Setelah turun surat Al-Muzammil, nabi ﷻ mulai berdakwah. Dan pada paling awal beliau dakwahi adalah– istrinya yang tercinta, Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا dan Khadijah tidak ragu dan langsung menerima Islam dan dia wanita pertama yang menganut Islam. Kemudian nabi ﷻ mendatangi anak angkatnya namanya Zaid container Haritsah, atau hamba sahayanya. Beliau seorang budak yang dihadiahkan — Khadijah untuk nabi ﷻ pada saat menikah, sebelum Zaid bebas, sebelum masuk dalam keterbudakan, kalau masih ingat ceritanya– beliau adalah anak kepala suku dan Ayahnya bernama Haritsah.Kemudian suku Haritsah dan suku lain berperang lalu kemudian kalah. Pada saat kalah, Zaid ditawan oleh musuh lalu diperjual-belikan oleh musuh di pasar Mekkah. Lalu dibeli oleh Khadijah.- Khadijah hadiahkan kemudian kepada nabi Muhammad ﷻ Harits mendengar, cari tahu di mana anaknya sampai dia tahu kalau ada di “tangan nabi ﷻ. Di tangan seorang tokoh Mekkah namanya Muhammad. Sebelum beliau jadi nabi ini. Kemudian dia datang dan berkata “Hai Muhammad, Saya Harits. Zaid ini adalah orang yang bebas dan bukan budak.” “Berapa word play here kau minta tebusannya, Saya akan bayar.

” Karena Dia orang bebas.Suku Saya berperang dan kalah.” Kata nabi ﷻ “Enggak usah bayar. Tanya Zaid. Kalau Zaid pilih kamu silahkan, dia bebas. Kalau dia pilih Saya, kau harus bisa menerimanya.” Kata Harits “Baiklah.” Datanglah kepada Zaid. “Sangat bijaksana. Lalu didatangi anaknya.” “Hai Zaid, tinggal kau pilih saja Ayahmu, kau akan–“. kembali kepada sukumu, kau akan menjadi pengganti ayahmu menjadi kepala suku.” Muhammad sangat bijaksana. “Atau kau pilih Muhammad tetap dalam keterbudakan?” Kata Zaid “Demi Allah, aku tidak akan pernah mendahulukan atau mengedepankan.”–“. siapapun atas Muhammad.” Dalam riwayat lain dikatakan “Aku tidak akan mendapatkan siapapun yang berperilaku seperti baiknya Muhammad padaku.” Jadi sampai kebaikan ayahnya pun, dilupakan.Karena baiknya Muhammad ﷻ. Ulama mengatakan ini tentu ada hikmah-hikmah syar ' i. Ada hikmah syar ' i. Ini bukan masuk ke dalam bab durhaka dengan orang tua. Tidak. Karena Zaid bukan niat durhaka. Zaid niat untuk menerima pilihan dari Ayahnya. “Ikut sama Muhammad'tetap budak, atau ikut Saya jadi anak kepala suku?” Dan dia tidak menolak Ayahnya, tapi dia disuruh milih. Maka dia lebih milih tinggal sama nabi ﷻ. Dari semenjak kisah itu, maka Zaid diganti namanya dari Zaid container Harits menjadi Zaid bin Muhammad sampai turun firman Allah ﷻ — dalam surat Al-Ahzab, surat nomor 33 ayat 40. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ٤٠ “Muhammad bukanlah sekali-kali bapak di antara seseorang daripada kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi-nabi– “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatunya.” Ayat tadi ini, melarang penisbatan nama selain ayah sendiri pada seseorang, makanya Zaid dikembalikan namanya menjadi Zaid bin Harits. Dan Saya sudah sebutkan tadi, termasuk istri tidak boleh mengganti nama Ayahnya walaupun Ayahnya itu orang kafir.Walaupun Ayahnya itu orang kafir. Kita tahu Abu Thalib meninggal dalam keadaan kufur. Tapi Ali bin Abi Thalib. Jelas tetap saja. Khattab, Ayahnya Umar setahu Saya meninggal dalam keadaan kufur. Maka Umar Container Khattab tetap nisbat namanya. Dan banyak yang lain seperti itu, banyak yang lain. Jadi memang mereka meninggal dalam keadaan kufur tetapi tidak ada penghapusan penisbatan nama. Karena itu kuasa Allah ﷻ.

Yang kedua Warakah container Naufal, yang ketiga Zaid container Amr bin Nufail, dan yang keempat Qis bin Sailah.Saya akan sebutkan kisah ringkasnya keempat orang ini. Kalau kita “ulas, teman-teman, pelajaran yang lalu, talbiyah yang syar ' i dari nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ– dan nabi Muhammad ﷺ juga ajarkan kita adalah لَبَيْكَ اللَّهُمَّ لَبَيْكَ. Tapi yang dua tadi, jelas-jelas ada hadisnya walaupun sebagian ulama mengatakan keempat nama ini, karena mereka– bertauhid atau yang duanya mengikuti ajaran Isa عَلَيْهِ السَّلَامُ selama mereka tidak menyekutukan Allah, dan kita tahu sebelum nabi Muhammad ﷺ– setiap nabi diutus untuk wilayahnya masing-masing. Hukum, seperti kita tahu 2 Hijriah( nanti kita pelajari)– mulai ada yang puasa Ramadhan, mulai ada perintah-perintah jihad, mulai ada perintah di fase Madinah untuk haji dan umrah sesuati syariat Allah ﷻ Jadi banyak yang terjadi di hukum-hukum Madinah itu.Baik, kita mulai dengan dakwah sembunyi-sembunyi. Dan pada paling awal beliau dakwahi adalah– istrinya yang tercinta, Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا dan Khadijah tidak ragu dan langsung menerima Islam dan dia wanita pertama yang menganut Islam.Maka nabi ﷻ pun — memilih Ali bin Abi Thalib dan ini satu karunia yang besar sekali dari Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah untuk Ali رضي الله عنه Bagaimana dia hidup di rumah nabi ﷻ, rumah kenabian, dan nanti nabi ﷻ juga menikahkan dia dengan anak nabi ﷻ, Fatimah, yang sudah mahsyur tentunya. Dakwah Islam makin menyebar saat itu, setelah kerabat-kerabat nabi ﷻ ada yang terima ada yang tidak, tapi yang disebutkan dalam buku sejarah– pada saat pertemuan itu yang langsung mengucapkan syahadat adalah Shofiah. Yang terkenal kisahnya, yang mahsyur, adalah orang yang sangat mulia– Yasir رضي الله عنه bersama istrinya Sumayyah رضي الله عنها yang terkenal dua-duanya orang yang pertama mati syahid dalam Islam.

Maka nabi ﷻ pun — memilih Ali container Abi Thalib dan ini satu karunia yang besar sekali dari Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah untuk Ali رضي الله عنه Bagaimana dia hidup di rumah nabi ﷻ, rumah kenabian, dan nanti nabi ﷻ juga menikahkan dia dengan anak nabi ﷻ, Fatimah, yang sudah mahsyur tentunya. Jadi bagaimana Abu Bakar jelinya mencari orang-orang yang terdekat dengan nabi yang didatangin.Sebelum ada orang lain yang mendahuluinya;. Sampai Rasulullah ﷻ bersabda setelah itu “Bila ditimbang iman seluruh umat ini, dengan imannya ABu “Bakar- -Iman umat ini, semua kita ini, semua sahabat, semua tab ' in, semua ulama, semua masyarakat awam yang sudah mati yang sekarang hidup- Yang akan lahir nanti.Semua umat ini sampai hari Kiamat ditaruh imannya di suatu timbangan dan Iman Abu Bakar di timbangan sebelahnya- -tetap iman Abu Bakar paling berat Karena tidak ada ragu. Dakwah Islam makin menyebar saat itu, setelah kerabat-kerabat nabi ﷻ ada yang terima ada yang tidak, tapi yang disebutkan dalam buku sejarah– pada saat pertemuan itu yang langsung mengucapkan syahadat adalah Shofiah. Yang terkenal kisahnya, yang mahsyur, adalah orang yang sangat mulia– Yasir رضي الله عنه bersama istrinya Sumayyah رضي الله عنها yang terkenal dua-duanya orang yang pertama mati syahid dalam Islam.FALSE:: ERROR: UNSUPPORTED ENCODINGLalu kemudian mereka mengeroyoki nabi waktu itu. Pada saat nabi sudah terpojok pada saat itu dikeroyokin makin banyak orang datang, dan tidak ada sahabat waktu itu yang melihat nabi karena – – memang sedikit sahabat nabi. Maka Abu Bakar word play here datang lalu menghunuskan pedangnya dan kemudian berusaha– mendorong orang-orang itu dari sisi nabi.

Lalu kemudian mereka mengeroyoki nabi waktu itu. Pada saat nabi sudah terpojok pada saat itu dikeroyokin makin banyak orang datang, dan tidak ada sahabat waktu itu yang melihat nabi karena – – memang sedikit sahabat nabi. Maka Abu Bakar word play here datang lalu menghunuskan pedangnya dan kemudian berusaha– mendorong orang-orang itu dari sisi nabi. Akhirnya orang-orang Quraisy meninggalkan nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Dan pada saat itu teman-teman sekalian, berhentilah orang-orang Quraisy–pada saat itu menyiksa nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *