Islam mengizinkan poligami. Setiap lelaki berhak menikahi sampai 4 wanita. Apa hikmah di balik ini? Mereka bilang Nabi kita menikah beberapa kali karena nafsu. Apa responsmu kepada mereka? Diklaim bahwa beliau menikahi Aisyah yang masih berumur tujuh tahun. Mengapa klaim begitu konyol dikemukakan para ateis? Hari ini kami akan memberikanmu beberapa pertanyaan yang membuat banyak orang bingung. Kamu harus menjawab setiap pertanyaan dalam 60 detik. Sudah siap? Aku siap. Islam mengizinkan poligami. Setiap lelaki diijinkan menikahi sampai 4 wanita. Apa hikmah di balik ini? Sebelum Islam, terjadi poligami dengan lebih 4 orang.Islam membatasinya menjadi 4. Walaupun jumlahnya dikurangi jadi empat, cukup hanya satu yang dianjurkan. Jadi, menikahi empat orang diizinkan, tapi tidak diwajibkan. Hanya satu pernikahan yang dianjurkan. Aku lebih tertarik hikmah di balik aturan ini. Apa hikmahnya? Pikirkan seperti ini, jumlah penduduk lelaki dan wanita di dunia ini sekarang hampir sama. Tapi tidak seperti ini dalam sejarah, juga jumlahnya berbeda pada wilayah yang berbeda.Jadi, ketika seorang wanita ingin menikahi seorang lelaki … Dia bisa melakukannya sekarang. Tapi pada zaman seperti Perang Dunia Kedua, dan ada banyak perang pada zaman Nabi kita hidup. Lazimnya, dalam perang, banyak lelaki yang tewas, wanita tidak. Dalam situasi seperti ini, seorang lelaki nggak mudah menikahi hanya seorang wanita. Tapi, jika seorang lelaki diizinkan menikahi 2 atau tiga wanita lebih mudah bagi wanita itu menikah. Apa yang terjadi sebenarnya? Islam mengizinkan poligami. Tapi kalau dilihat di masyarakat Islam, dalam kondisi normal mungkin 95%memilih monogami. Juga, ya, jumlah penduduk lelaki dan wanita serupa di seluruh dunia sekarang tetapi tidak untuk semua wilayah di dunia. Di beberapa wilayah, jumlah laki-laki terbatas, sementara jumlah wanita tidak. Dalam kasus seperti itu, di wilayah seperti itu atau pada waktu perang, para lelaki menggunakan izin poligami untuk menikahi lebih dari satu orang. Jadi apa pandangan kamu tentang praktik poligami sekarang? Sekarang, poligami lebih dipraktikkan dalam masyarakat non-Muslim. Contohnya, menurut information dari Amerika Serikat, 57 %lelaki yang beristri itu selingkuh.Jadi poligami ada secara riil. Mengerti kan maksudku? Islam telah membatasi poligami.
Tapi seseorang yang selingkuh tidak harus membatasi kepada 4 orang. Bayangkan 57%. Jumlah ini banyak. Aku juga ingin menambahkan: Polanya tidak seperti,”Aku sudah sering menikah, Aku bersenang-senang dengan banyak istri.”Poligami sulit untuk dilaksanakan. Semua istri harus diperlakukan dengan adil.” Walaupun poligami terlihat keren dan nikmat, yang terjadi sebaliknya, karena seorang lelaki harus adil dan tidak mudah berlaku adil.Juga, jangan lupa bahwa walaupun Islam mengizinkan poligami, hanya satu pernikahan yang dianjurkan.
Mereka bilang Nabi kita menikah beberapa kali karena nafsunya besar. Apa responsmu kepada mereka? Bagiku, nggak relevan … Kita nggak tau pada umur berapa Nabi mengalami pubertas. Katakanlah 13 tahun. Biasanya sedikit lebih awal, karena iklim panas di Jazirah Arab. Antara umur 13 hingga 25 tahun, Nabi kita tidak pernah menikah. Jadi, selang berapa tahun itu? 12 tahun. Kalau Nabi bermasalah dengan nafsu dan seksualitasnya bisakah dia tetap lajang sampai umur 25 tahun lalu menikahi wanita berumur 40 tahun ketika berumur 25 tahun? Dengan Khadijah? Kamu tau Khadijah sudah pernah menikah sebelumnya. Apakah logis? Kalau seseorang yang bernafsu besar menikahi seorang janda berumur 40 tahun. Baiklah. Argumenmu masuk akal, tapi bagaimana pernikahannya yang lain? Nabi kita hanya menikahi Khadijah baru menikah lagi beberapa kali pada sepuluh tahun terakhir hidupnya. Artinya, beberapa tahun setelah Khadijah meninggal, baru beliau berpoligami.Dan ada banyak hikmah di balik pernikahan-pernikahan setelah Khadijah. Kecuali satu istri, istri beliau yang lain semuanya janda … Beberapa sudah memiliki anak. Umur mereka pula, 50 tahun, 53 tahun, 55 tahun.
Contohnya, ketika Ummu Salama berumur 65 tahun dengan empat anak. Nabi kita menikahinya. Jadi jika dianggap bahwa beliau bernafsu besar, Apa yang seharusnya terjadi? Bukankah beliau seharusnya menikahi wanita-wanita muda. Kenapa beliau menikah beberapa kali? Kenapa perlu banyak istri? Ada banyak alasannya. Pertama, alasan strategis, alasan politis. Kamu mungkin pernah tau dari buku atau film sejarah. Bagaimana? Seorang raja menikahi anak perempuan raja yang lain. Lalu apa yang terjadi? Terjadi kedamaian, mereka tidak lagi berperang satu sama lain. Nabi kita juga menikahi wanita dari suku dan masyarakat lain untuk mencapai kedamaian. Ada juga hikmah kedua, yaitu mazhab” para istri suci “. Di masjid Nabi ada para ahli Suffah yang beranggotakan para lelaki. Di rumah Nabi ada “para istri suci “yang beranggotakan istri-istri beliau. Di luar rumah, hadis diriwayatkan oleh para Ahli Suffah, tetapi siapa yang meriwayatkan hadis di dalam rumah? Khususnya, ketika ada hadis-hadis khusus tentang wanita.Benar kan? Bahkan Bediuzzaman Said Nursi mengatakan hampir separuh dari aturan agama datang dari”para istri suci”ini. Artinya; rumah Nabi juga adalah tempat pendidikan. Jadi, nggak seperti yang dibayangkan orang kafir, poligami Nabi bukan dalam konteks seksual. Maksudku, mereka bisa menerima pernikahan seorang raja dengan logis. Dan nggak akan bertanya,”Kenapa raja menikahi wanita itu?” Tapi “pernikahan politis dan strategis Nabi kita mengganggu pikiran mereka. Diklaim bahwa beliau menikahi Aisyah yang masih berumur tujuh tahun. Bagaimana responsmu? Klaim ini lucu. Bayangkan? Nabi menikahi anak berumur 7 tahun ketika umurnya sudah tua pada waktu itu. Dan berapa umur Aisyah? Menurut informasi dari hadis, umur Nabi sudah tua ketika menikahi Aisyah. Hadis tersebut mengatakan ketika umur Nabi 55 tahun beliau menikahi Aisyah yang berumur sekitar 20 tahun. Dan mengapa menikahi Aisyah? Aisyah sangat pintar dan ingatannya sangat kuat. Kalau kita ingin mendapatkan informasi tentang kehidupan Nabi kita. Bagaimana caranya? Apakah orang tua dalam rumah Nabi bisa menyampaikan lebih baik? Bayangkan dari segi ingatan dan kepintaran.Bayangkan dari segi pengamatan. Apakah orang muda yang bisa menyampaikan lebih baik? Aisyah memiliki tugas. Dan beliau adalah satu dari 5 periwayat yang menyampaikan paling banyak informasi. Fakta ini berdampak penting kepada apa tugas Aisyah di dalam rumah Nabi. Mengapa klaim begitu konyol dikemukakan para ateis? Ada banyak lagi klaim mereka seperti itu. Mengapa? Untuk mengelabui orang-orang yang tidak tau, yang tidak menemukan jawaban.
Ketika mereka tidak punya pengetahuan tentang ilmu-ilmu keIslaman, mereka merekayasa dan memfitnah untuk mengelabui orang lain. Orang yang kamu sebut ateis ini, juga tidak percaya ada Pencipta alam semesta yang menakjubkan ini. Dia percaya alam semesta tercipta dengan sendirinya. Nggak heran kan dia juga tersesat dalam hal-hal lain? Orang ini bahkan tidak mengetahui siapa Pencipta alam semesta.Dengan memfitnah Nabi, dia mencoba membuat orang berpikir seperti dia. Coba pikirkan! Nabi kita sampai umur 25 tahun, ketika normalnya kita nafsu sedang besar-besarnya. Dalam rentang 12 tahun itu, beliau nggak pernah menikah. Lalu pada umur 25 tahun, beliau menikahi janda berumur 40 tahun. Dan Nabi kita, hanya melakukan poligami, dalam 10 tahun terakhir usianya, dan hanya untuk tujuan politis dan strategis. Juga dalam kondisi penduduk lelaki yang berkurang. Dan juga ingat tentang mazhab “para istri suci”, ketika ada yang berkata: “Kenapa Nabi berpoligami? Apakah karena nafsu?”Mereka menerima fakta sejarah terkait Nabi kita. “Pernikahan … Ya, dia berpoligami, dia menikahi Aisyah …”Jadi mereka menerima fakta ini. Tetapi mereka tidak menerima fakta-fakta sejarah lain terkait Nabi kita. Apa contohnya? Nabi kita solat sampai kakinya lebam … Mereka nggak tau informasi ini.Mereka nggak tau apapun tentang kesalehan Nabi, dan kejujuran Nabi yang rajin solat dan beribadah. Mereka hanya mau tau informasi-informasi sesat untuk mengklaim:”Bukankah nabi besar nafsunya”Kalau melihat kesalehan dan moralitas Nabi kita, apakah masuk akal dia menikahi anak berumur 9 tahun, atau 7 tahun atau menikah karena nafsu, menikahi banyak wanita karena nafsu … “Apakah gambaran lelaki seperti itu cocok dengan kesalehan Nabi kita? Dan kamu tau, aku pernah berkata seperti ini kepada seorang ateis.Waktuku hampir habis, aku tau. Maaf ya … Aku berkata kepada seorang ateis; setelah dia bertanya. Aku berkata,”Aku akan mengajukan pertanyaan”.”Setelah membaca banyak situs-situs
ateis, pernahkan kamu membaca situs-situs yang bukan ateis, yang juga membahas persoalan serupa?”Tolong jawab sejujurnya?”Dia berkata”Nggak pernah.”Mengerti nggak maksudku? Dengan kata lain, dia meyakini” sesuatu yang menerima perbuatan dosanya;” Ateisme. Di mana Tuhan tidak ada, malaikat tidak ada, dosa tidak ada, Ok, ateisme yang benar …” Mungkin ada yang bisa menjawab pertanyaanku?”Nggak, aku nggak mau mencarinya. Aku sudah menemukan yang aku mau. Aku sudah mengerti, aku nggak mau belajar lagi. Dengan sikap seperti itu kebenaran nggak mungkin sampai kepada orang itu. Tapi insya Allah kita mengatakan: ada jawaban bagi semua pertanyaan ini, “bagi semua pertanyaan”tentang Islam. Sumber jawaban bukan kita, sumber jawaban adalah Al-Qur ' an.
Hadis tersebut mengatakan ketika umur Nabi 55 tahun beliau menikahi Aisyah yang berumur sekitar 20 tahun. Orang yang kamu sebut ateis ini, juga tidak percaya ada Pencipta alam semesta yang menakjubkan ini. Dan juga ingat tentang mazhab “para istri suci”, ketika ada yang berkata: “Kenapa Nabi berpoligami? Nabi kita solat sampai kakinya lebam … Mereka nggak tau informasi ini.Mereka nggak tau apapun tentang kesalehan Nabi, dan kejujuran Nabi yang rajin solat dan beribadah. Di mana Tuhan tidak ada, malaikat tidak ada, dosa tidak ada, Ok, ateisme yang benar …” Mungkin ada yang bisa menjawab pertanyaanku?