السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ Selalu kita memuji Tuhan kita Allah yang Maha Kuat, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Perkasa. Yang selalu hidup mengurus makhluk-Nya. Zat yang telah menciptakan semua yang dilangit, semua yang di bumi – – semua yang di kedalaman lautan tanpa terkecuali terjangkau atau tidak terjangkau oleh mata manusia. Zat yang telah menurunkan Al-Qur'' an sehingga menjadi petunjuk bagi manusia. Dan juga zat yang Maha Mulia ini telah menggantungkan segala kebutuhan kita untuk roda kehidupan di muka bumi – – dengan memuji nama-Nya اَلْحَمْدُ لِلَّهِ. Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat yang mulia ini. Dan juga kita panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik, manusia yang telah dipilih oleh Sang Pencipta. Menjadi pimpinan anak Adam pada hari kiamat.Penutup para nabi dan

rasul. Sang Pencipta, Allah bersama para malaikat-Nya telah mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini. Dan dijadikan oleh Sang Pencipta, Allah sebagai ibadah bagi orang-orang beriman. Maka sangat wajar kita membacakan selawat dan taslim kepada nabi besar Muhamamd صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Sebelum Saya mulai, teman-teman sekalian, pertama Saya mohon maaf karena telat tadi. Mudah-mudahan tetap menunggu di majelis ilmu dicatat pahala oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dari sisi yang lain Saya menekankan kembali apa yang disampaikan oleh teman-teman panitia tadi. Saya berharap di setiap ceramah Saya, kalaupun ada yang mau ambil gambar secara pribadi saja.Untuk pribadi alias konsumsi pribadi. Saya sama sekali tidak mendukung bahkan memberikan izin- Untuk teman-teman mengambil gambar lalu meng-upload sendiri di YouTube. Ini sangat tidak tepat dan sudah berulangkali Saya bahasakan dalam hampir setiap ceramah Saya. Jangan di-upload di YouTube apalagi di komersialkan. Sampai akhirnya ada orang yang sudah mengomersialkan — ini pada saat channel-nya ditutup oleh sebagian tim, akhirnya memprotes. Mengatakan “Ustaz ' kan ceramah untuk lillah ita ' la, kenapa ustad sekarang melarang kami untuk– meng-upload ceramah ini.Padahal kami cuman mengambil sebagian saja penghasilan '?” Saya jawab email-nya, Saya mengatakan “Saya sudah bahasakan dari awal, kalaupun Anda mau meng-upload — dari awal dulu pernah Saya izinkan, jangan dikomersialkan.” Karena ingin komersial dan pengunjungnya banyak di YouTube, akhirnya ditulislah judul-judul yang– mengklitik supaya banyak pengunjungnya, dan ini yang membuat kontroversial akhirnya. Yang membuat masalah-masalah dalam dakwah. Apalagi pertanyaan-pertanyaan sekarang ditunggangi oleh orang-orang– yang tidak senang dengan dakwah sunnah, akhirnya jadi masalah. Dan اَلْحَمْدُ لِلَّهِ kami sudah punya network resmi di YouTube. Ada channel KHB resmi logonya warna biru. Silahkan datangi, kunjungi, unduh sendiri, dengarkan. Jadi ini tolong kerja samanya teman-teman sekalian. Dan perlu diketahui, kalau tidak diizinkan seperti ini dan Anda tetap- -komersialkan, maka penghasilannya haram. Jangan dianggap penghasilan halal. Dan kami punya hak untuk tidak memberikan izin itu. Terlebih lagi, kami setelah syuting pun seperti ini, teman-teman — tim melakukan edit dulu, dilihat dulu mungkin, ada bahasa yang salahkah, mungkin ada penyampaian riwayat — yang perlu dipastikan lagi ternyata Saya lupa menyebutkan, mungkin riwayat Abu Daud tapi Saya sebut Tirmidzi misalnya.Bisa saja terjadi. Maka perlu diedit. Setelah diedit baru kemudian kami upload (unggah). Teman-teman yang niatnya untuk dakwah InsyaAllah sudah paham masalah ini. Sudah bisa dipahami masalah ini. Kita akan lanjutkan teman-teman sekalian bahasan kita As-Sirah Nabawiyyah dan kita terakhir sudah membahas tentang- Bagaimana nabi ﷺ bertemu seorang pendeta yang bernama Bahirah. Pada saat beliau berumur 12 tahun. Akhirnya beliau ikut dengan pamannya, Abu Thalib. Beliau sempat bertemu dengan pendeta, pendeta itu mengecek tanda kenabiannya dan seterusnya. Ada beberapa hal yang Saya ingin sampaikan tambahan di sini, yang baru Saya tambahkan dalam tulisan. Sebelum kita panjang lebar menjelaskan masalah pernikahan nabi ﷺ bersama Khadijah. Yaitu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjaga nabi-Nya Muhamamd ﷺ dari segala macam maksiat sebelum menjadi nabi. Jadi nabi ﷺ itu terkenal tidak pernah ada satu pun kemaksiatan yang terjadi di dalam hidup beliau. Seperti misalnya, ada satu tradisi buruk orang-orang Quraisy di zaman jahiliyah dulu dan Saya melihat- -ini masih terjadi sekarang, ya. Pada saat ada acara perkawinan mereka seringkali mendatangkan wanita-wanita atau penari atau penyanyi,– yang memamerkan auratnya, melantunkan suaranya yang menjadi fitnah bagi kaum lelaki.Dan ini terjadi di zaman Jahiliyah. Bahkan penyanyi dan penari itu menjadi orang yang sangat kaya karena dibayar mahal. Nabi ﷺ sewaktu lagi menggembala kambing, dan beliau dari kecil tidak pernah ikutin acara seperti ini. Sempat teman-temannya datang dan menceritakan ' Hai Muhammad, acara perkawinan di Mekkah ini– penuh dengan begini dan begitu. Makanan minuman dan terakhir disebutkan wanita-wanita yang menari-nari — dan seterusnya. Kemudian nabi ﷺ mengatakan “Saya tidak pernah tahu itu dalam kehidupan Saya. Tapi Saya coba ingin mengetahui bagaimana– keadaannya. Ini sebelum jadi nabi. Maka nabi ﷺ berkata pada teman-temannya. “Maukah kalian bersedia untuk menjagakan gembala Saya ini– dan Saya ingin melihat apa yang sebenarnya kalian ceritakan?” Bukan niatnya mau lihat wanita-wanita penari saja ', tapi ingin melihat secara umum acara ini. سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ baru saja nabi ﷺ niat begitu, tiba-tiba beliau mengantuk berat kemudian beliau tertidur. Tidak bisa. Tertidur. Hari kedua “tertidur lagi. Hari ketiga tertidur lagi. Tiga hari berturut-turut– nabi ﷺ ingin melihat pesta perkawinan orang-orang Mekkah beliau selalu tertidur. Dan ini disebutkan dalam “sebagian buku-buku– Sirah, meski tidak semuanya. Dan ini menandakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjaga” dan setelah itu tidak ada satupun– atau tidak lagi nabi ﷺ ingin mendatanginya.Beliau mengatakan di dalam dirinya sendiri — kalau memang sudah tiga kali Saya tertidur, berarti menandakan ini Saya tidak boleh melihatnya. Nabi ﷺ tidak pernah lihat. Sementara hal yang lain teman-teman sekalian tradisi jahiliyah, Amru Container Luhay yang dulu pernah Saya pernah sebutkan- – dia mendatangkan patung di Mekkah. Dia menerapkan beragam macam peraturan, ada salah satu peraturan — Kita tidak bisa bahasakan itu unik, tapi buruk. Peraturan itu adalah orang-orang Mekkah — disuruh menjahit baju-baju khusus untuk tawaf, khusus untuk tawaf. Dan nanti berkembang, siapapun yang masuk ke Mekkah, disuruh untuk membeli dan memakai baju hasil buatan masyarakat Mekkah. Karena peraturan ini, berkembanglah sebuah ide lagi, kalau seandainya orang-orang tak mampu beli baju dari orang Mekkah — Maka tawafnya telanjang, tawafnya telanjang. Sampai juga masalah di Mekkah mereka menjadi hal yang biasa sekali telanjang. Karena di Ka ' bah saja mereka bisa tawaf – – sambil telanjang, apalagi kalau di luar kota atau di luar Ka ' bah dalam kota Mekkah itu sendiri. Baginda nabi ﷺ tidak pernah melakukan tawaf di saat lagi ada orang-orang yang seperti ini.Dari zaman beliau, sebelum dinobatkan menjadi nabi, beliau tidak pernah secara khusus melakukan perbuatan-perbuatan– tersebut dan ini disebutkan oleh para ahli sejarah dan perlu teman-teman tahu, tawaf telanjang di Mekkah ini terjadi– sampai tahun 9 hijriah. Sampai nabi ﷺ membebaskan kota Mekkah, barulah beliau mengutus Abu Bakar setelah penaklukan kota Mekkah — tidak boleh lagi ada patung di Mekkah dihancurkan, di seluruh Mekkah terutama dekat Ka ' bah. Setelah nabi ﷺ hancurkan 360 sekian patung kemudian juga tidak boleh ada lagi yang tawaf — telanjang di sana, dan nabi ﷺ sama sekali tidak pernah menyaksikan hal tersebut. Sampai tradisi kaum lelaki di Mekkah dulu teman-teman sekalian kalau pakai baju itu menggunakan izar.

Tanpa rida '. Izar itu maksudnya bagian bawah seperti sarung atau celana. Dan bagian atas mereka tidak pakai baju biasanya. Artinya kebanyakan tradisi orang seperti itu. Kalaupun ada orang yang kaya raya punya kelebihan baru dia menggunakan– baju bagian atasnya. Salah satu tradisi mereka adalah kalau mereka saling gotong royong mengangkat barang– batu misalnya, mau gotong royong mau membangun sebuah tempat, maka supaya pundaknya tidak luka– mereka mencabut izarnya, sarung bagian bawahnya, itu sampai auratnya kelihatan.- kemudian meletakkan di punggung untuk meletakkan batu. Mereka tidak menganggap itu aib. Di dalam sebuah Ashar disebutkan, pada saat nabi ﷺ mau mengangkat batu membantu- sebagian keluarganya yang sedang membangun, orang-orang pada ngangkat batu-batu besar. Dan nabi ﷺ ikut partisipasi angkat batu besar itu. Kemudian tiba-tiba saja pamannya datang mengatakan “Hai Muhamad.” Salah satu pamannya tidak disebutkan di riwayat ini. Tapi dia mengatakan “Hai Muhammad” Kalau tidak salah namanya zubair. Salah satu paman nabi ﷺ. mengatakan “Hai Muhammad, tidakkah kau buka izarmu dan kau letakkan di punggungmu?”-“. agar punggungmu tidak luka?” Maka nabi ﷺ “Saya tidak melakukannya.” Beliau word play here mengangkat batu tersebut, kemudian sebagian orang melakukan — itu, maka nabi ﷺ meninggalkannya.Kemudian yang terjadi juga sebelum masa kenabian, teman-teman sekalian, yang menandakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى — memang menjaga nabi-Nya ﷺ adalah partisipasinya nabi ﷺ di peperangan Fujar. Peperangan Fujar, dan ini tentu harus kita rentet historinya. Dari zaman beliau masih kecil. Bagaimana beliau hidup yatim, kemudian bagaimana beliau belajar kepemimpinan, setelah dibina atau dididik oleh — kakeknya Abdul Muthalib selama dua tahun dari enam tahun, Ibunya meninggal pada saat beliau ﷺ berumur enam tahun. Enam sampai delapan tahun, kakeknya Abdul Muthalib yang merupakan raja Mekkah “pada saat itu-” -atau pemimpin Mekkah, yang nabi ﷺ di bawah naungannya dan nabi hadir di majelis-majelisnya memecahkan perkara-perkara- -orang Mekkah, dilatih oleh Allah secara” histori kehidupan untuk menjadi seorang pemimpin.Kemudian di” bina oleh pamannya, yang Abu Thalib dari umur delapan tahun tadi sampai menikah– dengan khadijah umur 25 tahun dan ada dua fase; fase pertama adalah menggembala kambing s/d umur 21 tahun–

sampai 25 tahun berdagang. Tapi di sini Abu Thalib orang yang sangat miskin. Tidak punya harta yang banyak. Dan kalaupun ada harta yang dihabiskan untuk memberikan minum jemaah haji atau makanan jemaah haji. Maka yang terjadi, karena suku dari Abdiddar sudah pernah kita sebutkan, mereka berperan mengurus hal-hal– yang berhubungan dengan Mekkah. Nabi ﷺ belajar bagaimana menghadapi kehidupan yang susah pada saat itu. Jadi hidup dengan Abu Thalib. Kemudian juga nabi ﷺ dilatih oleh Allah untuk tidak berbuat kemaksiatan. Sebagaimana sudah Saya sebutkan tadi. Kemudian juga yang kita sebutkan lagi sekarang adalah nabi ﷺ ikut dalam peperangan. Jadi di masa beliau masih belum menikah, beliau sudah terlatih sudah mengikuti peperangan. Sehingga ini semua menjadi komponen-komponen yang kalau disatukan memang siap menjadi seorang pemimpin. Ada satu peperangan namanya Fujjar. Perang Fujjar ini teman-teman sekalian– adalah peperangan yang melanggar bulan yang dimuliakan. Kalau masih ingat pernah Saya jelaskan. Waktu Abrahah membangun gereja Quraisy, di Yaman, ada satu kelompok di Mekkah. Yang mereka sangat mencintai Mekkah dan Ka ' bah tapi mereka punya satu perbuatan yang buruk. Yaitu mereka mengganti-ganti bulan. Saya pernah jelaskan surat At-Taubah ayat 36 yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦ Artinya adalah “Sesungguhnya di sisi Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ada 12 bulan yang sudah ditentukan sebagai– hitungan roda kehidupan kalian. Muharam, Safar, Rabiul Awal, Jumadil Uwla, Jumadil Saniyah — Sya ' restriction, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, Dzulhijjah.” “Dan di antaranya.” Itu justru ditetapkan sebelum penciptaan langit dan bumi sudah diterapkan 12 bulan itu– sebelum penciptaan

langit dan bumi dan di antaranya ada empat bulan yang dimuiliakan.” “Itulah ajaran agama yang lurus, maka jangan kalian zalimi diri kalian secara khusus di empat bulan itu.” “Dan perangilah orang-orang musyrik secara keseluruhan sebagaimana mereka memerangi kalian.
” “Dan ketahuilah Allah bersama dengan orang-orang yang bertakwa.” Saksi bahasan empat bulan yang dimuliakan, empat bulan ini adalah- Rajab, kemudian tiga bulan berturut-turut Zulka ' dah, Dzulhijjah dan bulan Muharram. Nah empat bulan ini bulan Hurum namanya. Dari zaman ajaran nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Sampai di awal-awal Islam, keempat bulan ini teman-teman sekalian tidak boleh berperang.Tidak boleh berperang. Tapi orang-orang suku Arab sebelum Islam datang, mereka hidup dari peperangan. Mereka saling menyerang satu sama yang lain terus mengambil hartanya suku yang lain. Nah ada kelompok dibentuk oleh orang-orang Arab ini di sebelum Islam tradisi mereka adalah- Kelompok ini boleh mengubah-ubah bulan. Boleh mengubah-ubah bulan, jadi misalnya sekarang Muharam– hanya mereka yang boleh mengubah mengatakan “Enggak, sekarang kita ganti namanya Safar.” “Bulan depan baru Muharram.” Mereka bolak-balik supaya bisa menghalalkan peperangan pada saat itu. Seperti itulah. Itu tradisi mereka.Peperangan yang jadi salah satu tradisi. Di sisi yang lain- Kalau adapun peperangan tidak diubah nama bulannya, tetap Muharram, tetap Rajab, Zulkaidah, Dzulhijjah, tetap ini ada peperangan di sini terjadi. Ada suku menyerang suku yang lain. Namanya Harbu Fujar. Namanya, Harbu Fujar dianggap peperangan yang bermaksiat. Fujar dari kata-kata Fajr-Fajarah. Nabi ﷺ pernah menghadiri itu. Jadi ada pernah suku, Khawazim namanya.” “Suku Khawazim ini menyerang Mekkah. Menyerang Quraisy. Ini waktu nabi ﷺ masih umur belasan tahun.Waktu beliau masih jadi pengembala. Kemudian nabi ﷺ partisipasi kemudian beliau satu-satunya riwayat– yang bicara masalah ini adalah hadis sahih yang kata nabi ﷺ كُنْت أُنَبّلُ عَلَى أَعْمَامِي. “Aku pada saat Harbu Fujar itu, sedang mengambilkan anak-anak panah untuk pamanku.” Nabi ﷺ kasih ke pamannya, pamannya yang melemparnya. Seperti itu. Yang jelas beliau partisipasi dalam peperangan ini dan ahli sejarah mengatakan bahwasanya ini juga– pendidikan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar nabi ﷺ tahu tentang masalah peperangan itu. Selanjutnya teman-teman sekalian juga hal yang luar biasa partisipasinya nabi ﷺ dalam Hilf al-Fudul namanya. Hilfu Fudul. ' Hilf ' adalah sumpah. ' Halafah ' yang kata nabi ﷺ. حلف الفضول “Siapa yang bersumpah selain nama Allah, maka dia telah musyrik.” Halafah atau orang arab mengatakan Ahli Fubilah. “Aku bersumpah atas nama Allah.” Hilf Fudul. Fudul punya makna banyak, di “antaranya adalah hak. Haknya orang lain.” “Jadi begini ceritanya, nabi Hilf Fudul adalah sebagian anak-anak muda Mekkah pada saat itu. Yang diistilahkan dengan Syabab Mekkah yang pada saat itu.

Mereka berkumpul kemudian mereka sepakat– bersumpah atas nama Allah depan Ka ' bah. Mereka akan membela semua orang yang terzalimi. Dari penduduk Mekkah atau bukan penduduk Mekkah.Jadi mereka berkumpul kemudian mereka sepakat untuk itu. Ini ada sebabnya teman-teman sekalian, awal kisahnya Hilf Fudul adalah ada seseorang dari luar Mekkah– pernah bertransaksi dengan salah satu tokoh Mekkah yang bernama Al-Ash Container Wail. Siapa ini Ash Bin Howl? Ayahnya Amru Bin Ash. Amru Container Ash رضي الله عنه masuk Islam, Al Ash Bin Wail ini tidak. Al-Ash Container Wail ini salah satu tokoh Mekkah.

Pernah dia transaksi dengan satu orang pendatang dari luar Mekkah– kemudian dia enggak mau bayar. Sudah diambil semuanya “Baik Saya beli ini semua.” Dibawa semuanya Sudah digudangnya, kemudian tiba-tiba pada saat pembayaran dia bilang “Enggak, Saya enggak mau bayar.” Orang ini sendirian enggak ada pembelanya dari luar kota Mekkah. Maka pada saat itu teman-teman orang ini word play here datang menyampaikan kepada orang-orang Quraisy — Tokoh-tokoh Quraisy enggak ada yang hiraukan. Sampai akhirnya dia menyebutkan dengan syairnya. “Sungguh Al-Ash telah berbuat kezaliman dan tidak memberi hakku.” “Bila kalian wahai para Quraisy tidak menolongku, maka berarti kalian bersamanya dalam hal ini.” “Dan akan aku sebarkan kezaliman ini pada seluruh bangsa Arab.” Para tokoh Quraisy waktu itu sempat waktu mendengarkan Syair, dan Syair pada saat itu luar biasa.Sama dengan kita sekarang media. Setiap ada' syair baru selalu saja diperebutkan oleh orang-orang untuk dihafal. Baik atau buruk. Sampai kadang-kadang kalau kita dan Saya tidak sarankan tentunya, syair-syair di masa Jahiliyah itu “luar biasa. Sampai merincikan tentang wanita. Bagaimana wanita yang indah itu, bagaimana, dalam syair-syair mereka. Jadi ini seperti media kalau kita sekarang cepat sekali menyebar. Orang-orang Quraisy lainnya takut dengan syair-syair itu akhirnya mereka diam, terdiam. Munculah beberapa anak muda Mekkah masing-masing memiliki yang ayah-ayah mereka juga'kepala suku. Yang akhirnya bersumpah di depan Ka ' bah dan akan melawan kezaliman. Walaupun harus menumpahkan

darah mereka. Ada ahli sejarah yang mengatakan, sebab dinamakan HIlf Fudul, sumpah Fudul karena Fudul ini- -adalah nama gabungan nama dari tiga orang yang pertama membentuk Hilf Fudul. Semuanya nama Fadl. Tiga-tiganya. Makanya dikatakan Fudul. Yang lebih kuat bukan itu. Yang lebih kuat adalah Fudul artinya, hak. Haknya orang-orang. Para pemuda ini sebagaimana Saya bilang tadi, sepakat akan membela siapapun yang terzalimi di Mekkah walaupun harus– mengorbankan jiwa mereka dan mereka mengiklankan itu ke seluruh Mekkah, dan menjadikan sebagai program — siapapun yang mau ikut, dibuka.” Dan nabi ﷺ termasuk salah satu pemuda yang ada di Hilf Fudul. Nabi ﷺ bergabung sama mereka untuk membela semua kezaliman. Akhirnya pada saat” nabi ﷺ bergabung sama anak-anak muda ini, berkumpulah 10 orang lebih pada saat itu– kemudian mereka mendatangi rumahnya Al-Ash Bin Wail lalu mereka mengatakan “Demi Allah kami telah bersumpah — “atas nama Allah untuk membela siapapun yang terzalimi.” Dan Anda telah menzalimi orang yang datang dari luar Mekkah.” “Kalau Anda tidak mengembalikan haknya, “maka kami akan membunuh Anda.” Jadi enggak ada alasan lagi melihat kejadian tersebut karena Al-Ash Container Wail” “ketakutan, dia word play here– mengembalikan haknya orang tadi.Kenapa kita panjang lebar ceritakan ini teman-teman? Karena ada hubungannya dengan hukum syar ' i. Jadi bukan hanya sekedar historinya nabi Muhammad

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم tapi beliau juga menyampaikan sebuah hukum — kepada kita. Sete; ah itu apa kata beliau “Sesungguhnya aku dulu di jaman Jahiliyyah dipanggil untuk Hilf Fudul.” “Demi Allah kalau seandainya aku dipanggil setelah Islam, aku akan menjawabnya.” Aku akan menjawabnya. Jadi Hilf Fudul ini terjaga dalam hukum syari kita. Dalam salah satu Ashar juga disebutkan Husain رضي الله عنه– cucu nabi ﷺ pernah memiliki hak yang diambil atau belum dikasih oleh wali kotanya Madinah yang bernama Al-Walid. Gubernur kota Madinah, lalu Husain berkata. Tentu Saya tidak perlu masuk ke rincian apa masalahnya. Yang jelas Husain sempat berkata “Bila engkau tidak memberikan hakku, maka demi Allah aku akan mengiklankan Hilf Fudul.” Aku akan mengiklankan Hilf Fudul, maka akhirnya si Al-Walid pun memberikan haknya. Tentu waktu Husain menyebutkan ini ada banyak sahabat yang mendengar, di antaranya Abdullah Bin Zubair رضي الله عنه. Lalu Abdullah container Zubair berkata “Demi Allah bila Husain mengiklankannya, maka pastilah aku akan menghunuskan pedangku-“- “dan tidak akan memasukkan ke sarungnya sampai haknya dikembalikan dan aku terbunuh membelanya.” Jadi ini adalah bagian daripada syariat kita. Dan perlu diketahui teman-teman sekalian,– Hilf Fudul ini artinya adalah bekerja sama untuk memberhentikan kezaliman dan kaum muslimin diperintahkan — bukan hanya membela umat Islam, tapi membela siapapun yang terzalimi. Ada banyak histori yang berhubungan dengan masalah itu, di antaranya salah satu- -masa di zaman kejayaan Abbasiyah dulu pernah pasukan Abbasiyah sangat besar, terjadi cekcok – – antara beberapa orang non-muslim di luar wilayah kaum muslimin dan mereka mau berperang. Lalu dua-duanya menyurat kepada khalifah Abbasiyah meminta pertolongan.Dua-duanya kafir, dua-duanya minta pertolongan.” Maka berdiskusilah dengan para ulama Khalifah. Bertanya apa saran kalian? Rata-rata semua mengatakan “Untuk apa kita campurin? kafir sama kafir biar saja.”” “Tidak uash kita ikut-ikutan kecuali kalau mereka menyerang wilayah Muslimin.” Hampir semua jawab begitu. Kecuali, satu orang yang pada saat itu memberikan saran berbeda. Dia mengatakan “Wahai Amir Mukminin– “kita semua tahu kalau Islam datang untuk rahmatan lil alamin, dan Islam datang untuk membela kebenaran.” “Kita akan menerima penawaran siapa yang benar di antara mereka.Kalau ada yang benar, kita bersama mereka.” “Dan kita perangi yang terzalimi karena Islam memang untuk menegakkan kebenaran.” Seperti itulah. Dan ini ada hukum syari sendiri berhubungan dengan masalah ini. Yang jelas nabi ﷺ termasuk salah satu” “dari anggota Hilf Fudul itu dan berarti beliau sudah menegakkan kebenaran dan keadilan-” -jauh sebelum masa kenabian. Kemudian selanjutnya adalah mulai fase perniagaan nabi ﷺ. Dan ini Saya sudah jelaskan sebenarnya pada pertemuan minggu lalu tentang masalah julukan Al-Amin yang keluar- -untuk nabi ﷺ dan kita akan masuk ke masalah. Saya sudah jelaskan waktu itu bagaimana julukan Al-Amin. Muncul Yang jelas nabi ﷺ pada asat itu beliau memilik strategi perdagangan yang sangat luar biasa. Karena beliau berdagang mengambil “barang dari orang lain, menyelesaikannya dengan tunai walaupun sedikit — kemudian beliau berkeliling untuk membagikan barang-barang dagangannya. Dan karena beliau jujur apapun yang ditanya tentang produk tersebut, maka beliau lalu menjawabnya. Dan itu terjadi setelah Islam.Ada sabda nabi ﷺ. Setelah itu maksud Saya setelah masa penobatan kenabian, ada– nanti beliau “menyampaikan hadis nabi beliau yang berbunyi ﷺ- “Siapa yang transparan dan terbuka dalam transaksinya maka Allah akan berkahi transaksi keduanya.” “Allah akan memberkahi transaksi keduanya.” Jadi tidak boleh teman-teman sekalian kalau kita jual mobil– pernah tabrakan kita mengatakan tidak pernah. Menutupi aibnya. Ini malah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak berkahi atau bahkan tak jadi. “Iya pernah tabrakan tapi Saya sudah masukkan di bengkel, silahkan dilihat.” Misalnya. Ini salah satu hal yang sangat dijaga oleh nabi ﷺ dalam perniagaan beliau sehingga akhirnya terkenal sekali dengan– keberhasilan dalam berdagang dan dipercaya oleh orang lain. Pokoknya setiap kali nabi ﷺ bawa barang,– tidak ada lagi orang yang meragukan masalah itu.Semuanya langsung membeli dari nabi ﷺ. Karena apapun yang ditanya benar. Bahkan kalau ditanya “Hai Muhamamd kalau barang ini kualitasnya bagaimana?” “Oh kalau yang ini lebih baik. Oh kalau kualitas dagangannya si Fulan lebih baik.” “Kalau Saya punya, nomor duanya atau nomor tiganya, atau lebih “di bawah daripada itu.” Yang jelas sampaikan apa adanya.” “Maka orang pun suka bertransaksi dengan nabi ﷺ. Pada saat itu teman-teman sekalian, banyak orang akhirnya menambahkan modal seperti kita tahu kalau ada orang jujur– biasanya orang datang ke dia. “Kau butuh modal berapa, bagaimana cara kerja sama?” Karena orangnya terkenal dengan kejujurannya. Maka banyak pedagang-pedagang Mekkah menawarkan– kepada nabi ﷺ untuk” “menitipkan modal mereka. Mulailah nabi ﷺ bertambah modalnya.

Kemudian melakukan hal yang sama.” “Nabi ﷺ dengan transparan semua kelebihan produk adapun kekuranganya- Disebutkan, seperti ini dan seperti itu.Jadi orang jadi tambah ramai membelanjakan barang nabi ﷺ. Akhirnya, beliau terpikir untuk mengekspansi bisnisnya keluar dari Mekkah. Pada saat itu, karena beliau menganggap Mekkah sudah cukup dikuasai oleh beliau maka beliau ﷺ melihat modal yang sangat banyak– coba mengekspansi keluar Mekkah. Selama ini beliau selalu ambil dari pedagang-pedagang Mekkah saja. Yang besar-besar kalau kita mungkin pemilik-pemilik perusahaan besar sekarang. Sekarang nabi ﷺ ingin mengembangkan lebih besar lagi ke perusahaan-perusahaan kalau kita sekarang. Punya perusahaan sendiri. Maka nabi ﷺ mengambil modal-modal tersebut kemudian mulai pergi ke negeri Syam. Dagang di negeri Syam ikutin orang-orang Quraisy. Orang-orang Quraisy bawa modal dari Mekkah beli barang di negeri Syam– kembalikan lagi ke Mekkah. Nanti barang dijual di Mekkah. Tapi mereka pergi ke negeri Syam membawa uang saja.Membawa uang, membawa emas, mereka tidak memabawa produk. Nabi ﷺ waktu itu mengatur satu strategi yang berbeda. Orang Mekkah belum ada yang melakukannya. Semua modal beliau dibelikan produk-produk Mekkah, apa saja. Apa saja yang bisa dibawa, dibeli oleh nabi ﷺ. Semua itu semua modal dijadikan benda. Kemudian beliau bawa ke negeri Syam. Beliau berdagang di negeri Syam barang-barang Mekkah itu. Orang-orang di Negeri Syam tidak mengenal produk Mekkah selama ini. Akhirnya dibelilah oleh orang Syam. Dan nabi ﷺ mendapatkan keuntungan lalu dengan uang keuntungan itu, beliau beli lagi barang dari negeri Syam dibawa ke Mekkah. Sehingga dua kali lipat keuntungannya. “Makin mahsyurlah nama nabi ﷺ. Akhirnya bergabunglah seorang wanita kaya Mekkah-” -Khadijah رضي الله عنه pada saat itu tentunya belum ada Islam. Dikatakan dalam buku-buku sejarah, Khadijah ini teman-teman sekalian memiliki harta sendirian dia — itu lebih banyak atau bahkan berimbang dengan hartanya seluruh pedagang Mekkah saking kayanya. Orang terkaya Mekkah. Hartanya Khadijah sendiri digabung semua pendagang-pedangang Mekkah itu baru sama dengan– dengan hartanya Khadijah. Bahkan Khadijah mungkin lebih banyak daripada itya.Khadijah word play here akhirnya menitipkan hartanya– ke nabi” “ﷺ coba. Dan Khadijah ingin memastikan tentang kejujuran yang terkenal itu.” “Beliau menitipkan seseorang yang bernama Maisaroh. Maisaroh ini sahaya. Hamba sahayanya beliau.” Kemudian menitipkan kepada nabi ﷺ. Maisaroh selama perjalanan terkagum-kagum dengan nabi ﷺ. Di antara yang membuat dia sangat kagum adalah beberapa fenomena alam yang terjadi dan bagaimana akhlaknya nabi ﷺ. Di antaranya adalah perilaku nabi ﷺ dengan Maisaroh beda sekali dengan perilaku siapapun pada saat itu- -yang” menjadi majikan atau tuan bagi seluruh sahaya. Kebanyakan mereka itu kasar berkata-kata, suka perintah-perintah sembarangan. Kadang-kadang suka pukul, kadang-kadang marah sedikit enggak diberikan makan, kemudian kalaupun ada keuntungan– ada segala macam, tidak pernah ada bagi. Tidak ada sesuatu yang dikasih. Maka berbeda sekali dengan nabi ﷺ.

Nabi kalau makan panggil Maisaroh, makan bersama-sama. Nabi ﷺ kalau istirahat panggil Maisaroh istirahat di sebelahnya. Nabi ﷺ mengajak ngomong seperti temannya sendiri. Selalu saja begitu dari pergi sampai pulang.

Zat yang telah menciptakan semua yang dilangit, semua yang di bumi – – semua yang di kedalaman lautan tanpa terkecuali terjangkau atau tidak terjangkau oleh mata manusia. Karena ingin komersial dan pengunjungnya banyak di YouTube, akhirnya ditulislah judul-judul yang– mengklitik supaya banyak pengunjungnya, dan ini yang membuat kontroversial akhirnya. Ada beberapa hal yang Saya ingin sampaikan tambahan di sini, yang baru Saya tambahkan dalam tulisan. Kemudian nabi ﷺ partisipasi kemudian beliau satu-satunya riwayat– yang bicara masalah ini adalah hadis sahih yang kata nabi ﷺ كُنْت أُنَبّلُ عَلَى أَعْمَامِي. Ada ahli sejarah yang mengatakan, sebab dinamakan HIlf Fudul, sumpah Fudul karena Fudul ini- -adalah nama gabungan nama dari tiga orang yang pertama membentuk Hilf Fudul.Pada saat itu lagi terjadi dan sudah sampai di negeri Syam, kalau teman-teman masih ingat kisah Bahirah — pendeta yang pada saat melihat tanda kenabian nabi ﷺ di umur 12 tahun itu., سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ dengan hikmah Allah, nabi ﷺ pada saat itu umurnya sudah sekitar 24 tahun ﷺ– itu lewat di depan gereja yang sama. Perhatikan baik-baik, kalau ada kejadian-kejadian yang unik maka pastikan apakah ada di antara mereka manusia– yang sedang kita cari itu.Salah satu pimpinan pendeta pada saat itu melakukan hal yang Bahirah sering lakukan. Untanya banyak sekali, tapi cuman dua orang dan semua kelihatan dari jauh mata hari lagi terang, semuanya kafilah — yang berserakan yang sangat banyak beda dengan kafilah nabi ﷺ.
Apa yang terjadi? Kenapa “kafilah ini datang lebih dulu dari negeri Syam? Apa yang terjadi pada saat– kamu sedang di sana? Bagaimana dia bermuamalah dengan orang-orang?” Maka pada saat itu Maisarah menceritakan semua apa yang dia lihat; dari kasus jalan ada naungan awan– kasus pohon yang menunduk, dan kasus pertanyaan pendeta, dari kasus nabi ﷺ sudah beli barang-barang dari Mekkah — kemudian menjualnya di negeri Syam dan bagaimana dia bermuamalah dengan sangat mudah, bertransaksi kemudian – – dalam satu hari habis semua produknya, hari kedua dia sudah beli produk lagi, kemudian beliau juga segera pulang ke Mekkah– lalu kemudian di pintu gerbang Bani Syaibah

sudah diperebutkan oleh masyarakat Mekkah. Mereka semua puas dengan harganya dan pada hari yang sama, sudah dibagikan keuntungannya. Maka pada saat itu perlu digarisbawahi teman-teman, bahwasanya Khadijah رضي الله عنه ini walaupun- -pada saat itu berumur 40 tahun tapi terkenal sekali dengan kecantikannya.Ini mungkin sudah menjadi sesuatu yang fitrah, kalau seseorang yang berlimpah hartanya maka segala kebutuhan terpenuhi. Itu berpengaruh kepada masalah terlihat tua atau tidak. Karena orang biasa kalau punya beban masalah, ekonomi, – – masalah-masalah yang dihadapi, kadang-kadang berpengaruh kepada raut wajah. Itulah kurang lebih rasionalnya. Maka Khadijah terkenal” sekali dengan kecantikannya dan selalu dilamar oleh banyak orang Mekkah walaupun– beliau sudah menjadi janda pada saat itu. Dan orang-orang yang ditolak ini terkenal, si Fulan si Fulan melamar ditolak lalu tersebar beritanya.Khadijah nolak, tidak mau, karena punya kecantikan punya kekayaan. Ini orang terkaya Mekkah, baru pertama kali saat itu Khadijah yang meminta kepada nabi ﷺ untuk menikahinya. Dan ini belum pernah terjadi, Khadijah selalu menolak lamaran orang. Maka Khadijah berkata kepada Maisarah pada saat itu setelah menceritakan “Saya akan berbicara sesuatu nanti.”– “dengan orang yang akan menyambung lidah Saya kepada Muhammad.” Cuma bahasanya begitu kurang lebih. Jadi karena Maisarah seorang lelaki, Khadijah tidak berbicara masalah pernikahan.Lalu Khadijah word play here mencari siapa kira-kira orang yang paling pantas untuk diajak ngomong. Ditemukanlah seorang sahabatnya, bernama Nafisah. Nafisah sahabat dekatnya Khadijah. Lalu berkata Khadijah, “Wahai Nafisah, apa kamu sudah tahu cerita tentang Muhammad?” “Oh belum.” Kata Nafisah. Kata Khadijah “Ceritanya begini.” Diceritakan semua panjang lebar yang Maisarah cerita. Lalu Nafisah juga kaget “Seperti itukah Khadijah?” Dia bilang “Ya, dan Saya punya niat sesuatu yang Saya ingin kamu.”–“. yang menyampaikannya.” Kata Nafisah “Apa itu?” “Saya ingin agar engkau menyampaikan kepada Muhammad.”–“. Untuk melamarku.” Kata Nafisah “Selama ini kau nolak tokoh= tokoh Mekkah kaya raya, sekarang kau.”–“. kau minta Muhammad untuk melamarmu?” Nabi ﷺ pada saat itu memang pedagang. Tapi bukan sekelas, levelnya orang-orang nomor satunya Mekkah yang melamar Khadijah kemudian ditolak. Maka pada saat itu kata Khadijah “Iya, Saya bersedia kalau Muhammad mau jadi suami Saya.” Maka Nafisah word play here tidak menunda. “Ini urusan Saya, Saya akan pergi.” Maka pada waktu itu word play here Nafisah mendatangi rumah nabi ﷺ. Kemudian menemuinya di depan ada keluarga-keluarga pada saat itu. Di antaranya ada Abu Thalib, pamannya,– kemudian ada sepupu-sepupunya, lalu Nafisah mengatakan “Wahai Muhammad, mengapa engkau belum menikah?” Kata nabi ﷺ “Belum cukup bekal.” Ini biasanya kalau dalam terjemahan bahasa Indonesia begitu, ya.Kalau bahasa Arabnya itu( cari ayat) Orang Arab “biasa begitu. Bisa saja dia mengatakan Saya belum punya rumah, karena masih numpang sama pamannya pada saat itu.” Ketika masih tinggal sama Abu Thalib. “Kemudian usaha Saya masih baru mulai. Nantilah kalau sudah mantep.” “Sudah mapan baru Saya menikah

.” Lalu kata Nafisah “Wahai Muhammad, mengapa engkau tidak menikah dengan wanita yang berkumpul semua pada dirinya.”– “hal yang kau butuhkan? Kecantikan, jalur nasab, kekayaan, kepintaran, kedudukan, semua ada.” Kata nabi ﷺ “Siapa “yang kau maksudkan?” Kata Nafisah “Khadijah bin Khuwailid.” Khadijah binti Khuwailid.Lalu kata nabi ﷺ “Bagaimana bisa Khadijah?”( cari ayat )Nabi ﷺ “” Bagaimana bisa Saya sama Khadijah?” Mustahil itu terjadi, karena Khadijah siapa? Orang yang memang menolak semua tokoh-tokoh Mekkah. Satu Mekkah tahu kalau dia tolak tokoh-tokoh Quraisy. Lalu dia mau menikah dengan orang yang tadinya pengembala kambing? Kemudian sekarang menjadi pengusaha kecil? Kata Nafisah “Itu urusan Saya” “. Yang penting kamu setuju dulu.” Ini yang bujang-bujang yang” ketawa ini. Makanya pada saat itu word play here Nafisah kembali kepada Khadijah mengatakan “Wahai Khadijah sudah selesai urusannya.” “Apa yang selesai?” “Muhammad sudah setuju.” Kata Khadijah “Baik kalau begitu jangan ditunda.” Maka Nafisah kembali lagi ke nabi ﷺ mengatakan “Wahai Muhammad, sudah selesai urusannya.” “Apa yang sudah selesai?” “Khadijah sudah setuju, sudah selesai urusannya.” “Kapan kita bertemu “?” Dipanggilah Abu Thalib, paman nabi ﷺ menghadap ke rumahnya Khadijah.Dan Khadijah waktu itu ditemanin oleh. “. ada yang mengatakan nabi ditemani oleh pamannya Abu Thalib. Dan Hamzah. Tentu ini bicara sebelum Islam. Kemudian dari pihak Khadijah ada Ayahnya sendiri Khuwailid. Dan ada yang mengatakan ditemani juga oleh sepupunya Warakah container Naufal. Pendeta nasrani nanti yang “akan mengakui kenabian nabi ﷺ di masa penerimaan wahyu اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ. Baik pada saat itu terjadilah kesepakatan dan akhirnya menikahlah nabi ﷺ dengan Khadijah– dan pada saat itu maharnya nabi ﷺ yang diberikan adalah 20 ekor unta. Jadi satu ekor unta itu satu sudah berapa harganya? Ratusan juta. Apalagi sampai 20 ekor unta. “Dan ini bantahan yang sangat jelas kepada para orientalis yang mengatakan “Muhammad sengaja menikah dengan orang — kaya karena dia ingin membiayai hidupnya dan ini tidak benar sama sekali. Salah sekali ini. Karena nabi ﷺ setelah menikah pun sama Khadijah, beliau yang memberikan kebutuhan rumah, nafkah, walaupun– tetap memutar modal Khadijah, karena setelah menikah Khadijah menyerahkan seluruh hartanya رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- -kepada “nabi ﷺ untuk dikelola.” Silahkan kelola lalu dipakai bersama-sama. Nabi ﷺ “pada saat itu teman-teman sekalian, menikah dengan Khadijah tentunya itu– berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun dan ini juga sekaligus bantahan yang mengatakan nabi Muhammad ﷺ — itu kata orang-orang orientalis dan ini dikembangkan oleh para orang-orang liberal sekarang.Kalau nabi ﷺ itu menikah lebih dari satu wanita sampai memiliki beberapa orang wanita itu karena hawa nafsu. Ini pemahaman yang fatal sekali salah. Kenapa? Karena nabi ﷺ pas menikah dengan Khadijah sampai Khadijah meninggal– tidak poligami. Beliau sendirian. Padahal pada saat itu nabi ﷺ mampu untuk menikah lagi, sebagaimana kita akan lihat nanti — fase penobatan nabi itu di masa beliau masih “berumah tangga dengan Khadijah. Dan bisa saja beliau menikah” pada saat itu. “Tapi nabi ﷺ tidak melakukannya.” Dan dalam kondisi nabi 25 tahun waktu menikah Khadijah 40 tahun. Jadi jelas sekali terbantahkan. Tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu. Dan kita lihat nabi ﷺ menikah setelah meninggalnya- -Khadijah,” “barulah masuk wahyu turun menyuruh nabi ﷺ untuk mengizinkan nabi menikah dengan Saudah Binti Zam ' ah.Kemudian baru menikah dengan Aisyah kemudian baru datanglah wanita-wanita yang lain setelah itu yang dinikahkan oleh- -oleh nabi ﷺ itupun wahyu dari langit, bukan keinginan nabi ﷺ. Perilaku nabi, perkataan nabi, semua dikontrol oleh wahyu, وَمَا یَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰۤ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡی یُوحَىٰ Jadi perilaku dan keputusan nabi ﷺ itu dikontrol oleh wahyu dan nabi ﷺ mengatakan– “Sesungguhnya aku dinikahkan, maksudnya Allah perintahkan untuk menikahi dengan wania-wanita– ahli surga yang dijamin oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Artinya yang sudah menjadi istri nabi ﷺ adalah wanita ahli surga. Dijamin oleh Allah ﷺ. Dan kita tahu dari seluruh istri nabi ﷺ semuanya janda, kecuali Aisyah رضي الله عنه. Aisyah saja yang perawan, yang existed janda. Kalau nabi ﷺ mau nikah “dengan perawan tidak ada yang nolak. Waktu nabi ﷺ mau melamarkan Usama Bin Zaid, anaknya Zaid Bin Harits kepada seseorang wanita yang terkenal– kecantikannya di Madinah, orang tuanya perempuan ini mengira nabi ﷺ yang melamar. Sampai mereka mengatakan “Kalau Rasulullah ﷺ pintu rumah kami terbuka.” “Mau jadi istri ke berapapun tidak masalah.” Tapi akhirnya beliau mengatakan “Tidak.” “Ini perintah nabi ﷺ untuk menikahkan dengan Usama Container Zaid.” Lalu ditanyalah kepada anaknya, anaknya mengatakan “Kalau perintah nabi ﷺ Saya akan patuh.” Lalu menikahlah Usama dengan anak perempuan itu.Jadi nabi ﷺ bisa menikah dengan perawan semuanya kalau nabi ﷺ mau.” Berarti tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu. Ada pernikahan nabi ﷺ kadang-kadang karena ingin mengangkat — kedudukannya para sahabat. Seperti misalnya beliau

menikah dengan Aisyah, dengan Hafsah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا Untuk mengangkat kedudukannya Abu Bakar sama Umar dan menjalin persahabatan yang bagus. Dan ini hal yang kadang-kadang hilang di antara kaum muslimin. Ini sunnah nabi ﷺ teman-teman sekalian. Bahwasanya kita menawarkan anak kita menikah dengan sahabat kita karena itu sahabat itu adalah orang yang baik — dan ini adalah contoh yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar persaudaraan dengan nabi ﷺ karena menikahnya anak mereka. Terkadang nabi ﷺ menikah demi untuk mengislamkan suku. Seperti misalnya pada saat beliau menikah dengan Juwayriya bint al-Harith رضي الله عنه pada saat suku ini diserang– Bani Mustalik namanya. Diserang oleh nabi ﷺ, nanti akan kita bahas masalah peperangan itu. Pada saat nabi ﷺ menyerang Bani Mustalik dan menang, semuanya karena mereka melawan pada saat itu– dikalahkan semuanya jadi tawanan. Juwayriya binti al-Harith ini رضي الله عنه — menjadi bagian dari tawanan nabi ﷺ maka nabi ﷺ tawarkan “Hai Juwayriya maukah kau masuk Islam?” “Kami bebaskan kamu dari keterbudakan.” Kata Juwayriya “Tentu, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.” Kata nabi ﷺ “Kenapa tiba-tiba kau mau masuk Islam?” Kata Juwayriyah “Sebelum Anda datang wahai Rasulullah.”– “Saya melihat ada cahaya dari Madinah masuk ke kamar Saya, dan Saya menakwilkan itu adalah Anda yang datang.” “Maka Saya menerima ini.” Kata nabi ﷺ “Kalau begitu Saya menerima keislamanmu dan menerima sebagai istri.” Kata nabi ﷺ.Pada saat itu karena masuk Islamnya Juwayriyah dan dia adalah anaknya Harits, Harits ini kepala suku Bani Mustaliq. Melihat kejadian pernikahan nabi ﷺ yang resmi dengan Juwayriyah ini seluruh sahabat melepaskan Bani Mustaliq. “Sudah karena ini adalah nabi menikahi anak kepala suku kalian, kami bebaskan kalian. Tidak ada tawanan sama sekali.” Gara-gara itu teman-teman masuk Islam, orang-orang. Jadi memang ada maslahat di situ. Bukan cuman sekedar, tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu, dan memang سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ — Saya temukan teman-teman orang yang melakukan poligami dengan tujuan hawa nafsu ini hancur.” Hanya untuk berbangga-bangga. Ada yang mengatakan” “” Saya punya istri dua, saya punya istri begini.” Itu tidak akan bertahan lama. Dan tidak ada yang sesuatu yang buat dibanggakan. Orang yang melakukan poligami teman-teman– menambah ekstra sesuatu, ekstra tenaga, ekstra duit, ekstra waktu, ekstra semua. Bukan cuman pikirin masalah biologisnya. Biologis setengah jam selesai,” satu jam selesai, tapi orang setelah itu harus berikan- -nafkah, harus berikan perlindungan, harus berikan pendidikan, ini semua yang harus dipahami. Jadi nabi ﷺ tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah hawa nafsu ini.Karena, dari mayoritas kehidupan kita- Biologis adalah salah satu substansial kecilnya saja. Kehidupan luas sekali. Itu contoh juga nabi ﷺ menikah karena merasa kasian dan mau membantu, menikahnya nabi ﷺ dengan Ummu Salamah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا. Ummu Salamah lebih tua dari nabi ﷺ. Dan memang di akhir-akhir hidup beliau, beliau tidak bisa melayani nabi ﷺ – – dari sisi biologis sampai beliau menghibahkan malamnya kepada Aisyah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا. Jadi banyak sekali hukum-hukum di sini, di antaranya juga nabi ﷺ menikah untuk menjelaskan hukum Syari. Seperti menikahnya nabi ﷺ dengan Zainab binti Jahas. Mantan istrinya Zaid Bin Harits. Ini سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ Saya pernah lihat cuplikan orang yang murtad dari Islam entah dari mana manusia ini. Orang Indonesia, kemudian dia mengatakan dulu Saya adalah orang yang fanatik dengan Islam apa segala macam – – buktinya anak Saya, dinamakan dengan nama Islam, kemudian Saya tidak temukan kebenaran dan segala macam– lalu dia menuduh-nuduh nabi ﷺ.Bahwa nabi ﷺ itu melanggar semua apa yang dia ucapkan seperti misalnya– Umatnya “boleh menikah empat, kemudian dia menikah” lebih daripada itu. Dan ini orang yang tidak paham hukum Syar ' i. Khusus berhubungan dengan nabi ﷺ ada namanya Khususiyahtun Nabi ﷺ. Ada yang memang khusus buat beliau. Menikahnya tidak terbatas seperti umatmnya memang. Nabi ﷺ memang begitu. Beliau punya puasa Wishal. Puasa yang bersambung, yang “nabi ﷺ tiap hari kalau beliau puasa, sehari ini sambung besok nanti kalau maghrib,– beliau masih kuat beliau sambung lagi hari ketiga.Waktu Abdullah container Umar رضي الله عنه ingin mencontoh itu– kata “nabi ﷺ “Tidak bisa.” Kalau kau Ibnu Umar mau puasa, maksimal sehari puasa, sehari berbuka puasa.” Khusus untuk nabi ﷺ memang. Penerimaan wahyu,

khusus untuk nabi ﷺ memang. Memang beliau penentu keputusan. Khususiyatun Nabi ﷺ. Yang penting dia mengatakan begini, salah satu perkataannya– hubungannya dengan tema kita yaitu panjang kalau kita ingin bahas tentunya. Dia bilang– “Nabi Muhammad itu sendiri melanggar apa yang dia titahkan, seperti misalnya dia menikahi mantan anak mantunya.” Ini pernyataan yang deadly sekali,” salah. Dia bilang menikahi Zainab binti Jahsy, mantan anak mantunya. Dari mana anak mantu nabi? Suarami Zainab binti Jahsy, Zaid bin Harits bukan anaknya nabi. Hamba sahaya, sahaya nabi yang dibebaskan. Pernah, ternisbatkan namanya Zaid Ibn Harist menjadi– Zaid Ibn Muhammad karena waktu itu nabi ﷺ nanti akan kita ceritakan kisahnya untuk kedepannya– itu pernah Harits datang lalu “mencari tahu mana anaknya. Keliling karena Harits adalah orang yang terkenal- -di sukunya.

Pada saat itu lagi terjadi dan sudah sampai di negeri Syam, kalau teman-teman masih ingat kisah Bahirah — pendeta yang pada saat melihat tanda kenabian nabi ﷺ di umur 12 tahun itu., سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ dengan hikmah Allah, nabi ﷺ pada saat itu umurnya sudah sekitar 24 tahun ﷺ– itu lewat di depan gereja yang sama. Perhatikan baik-baik, kalau ada kejadian-kejadian yang unik maka pastikan apakah ada di antara mereka manusia– yang sedang kita cari itu.Salah satu pimpinan pendeta pada saat itu melakukan hal yang Bahirah sering lakukan. Dan kita lihat nabi ﷺ menikah setelah meninggalnya- -Khadijah,” “barulah masuk wahyu turun menyuruh nabi ﷺ untuk mengizinkan nabi menikah dengan Saudah Binti Zam ' ah.Kemudian baru menikah dengan Aisyah kemudian baru datanglah wanita-wanita yang lain setelah itu yang dinikahkan oleh- -oleh nabi ﷺ itupun wahyu dari langit, bukan keinginan nabi ﷺ. Waktu nabi ﷺ mau melamarkan Usama Container Zaid, anaknya Zaid Bin Harits kepada seseorang wanita yang terkenal– kecantikannya di Madinah, orang tuanya perempuan ini mengira nabi ﷺ yang melamar. Bahwasanya kita menawarkan anak kita menikah dengan sahabat kita karena itu sahabat itu adalah orang yang baik — dan ini adalah contoh yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar persaudaraan dengan nabi ﷺ karena menikahnya anak mereka.Kemudian dia pun keliling mencari waktu terjadi peperangan antara suku dia dengan suku yang lain – – dikalahkan sukunya Harits ini, kemudian ditawanlah semuanya termasuk Zaid ini.Dijualah Zaid

dari pasar ke pasar sampai – – di pasar Mekkah, Khadijah beli waktu sudah menikah dengan nabi ﷺ, lalu Zaid Container Harits dihadiahkan oleh Khadijah untuk – – nabi ﷺ. Lalu Harits datang ke Mekkah. Dia tahu informasi anaknya. Dia denger anaknya ada di salah satu tokoh Mekkah. Datanglah dia ke Mekkah setelah nabi ﷺ menikah dengan Khadijah, lalu dia mengatakan – “” Hai Muhammad, Zaid ini bukan orang budak, bukan sahaya, ceritanya begini suku Saya dan suku lain pernah berperang.” “” “Kami kalah lalu kami dijadikan sahaya. Dijualbelikan, jadi Zaid ini orang bebas, dan Saya ingin tebus. Berapa kau minta bayaran?” “” “Saya akan bayar.”” Kata Nabi ﷺ “” Tidak usah tebus apa-apa.”” Supaya bijaksana, kata nabi tanya aja Zaid. Zaid ini maunya ikut Saya atau ikut Anda? Kalau dia mau pilih Anda sebagai orang tua ya silahkan ambil saja, bebas. Kata Harits luar biasa ini. Akhlak yang luar biasa, dia bilang bijaksana sekali. Baiklah Saya temuin Zaid. Ditemuin Zaid lalu ayahnya Harits kaget waktu dengar jawabannya Zaid. Maka kata Harits “” Hai Zaid.”” – – “” Kau tahu Saya adalah ayahmu dan Muhammad dan orang yang sangat bijaksana.Kau akan bebas dari keterbudakan- -dengan ikrar perkataan mulutmu mengatakan “Saya memilih Ayahku. Kau akan “bebas kau akan pulang, kau akan jadi– anak kepala suku, menjadi penggantiku nanti. Seperti jadi raja nanti. Apa kata Zaid? “Saya tidak mungkin, Ayah memilih orang lain setelah Muhammad. Enggak ada lagi.” “Orang ini mengalahkan Ayah Saya sudah.” “” Enggak bisa. Apa yang terjadi? Harits word play here datang ke nabi ﷺ mengatakan “Hai Muhammad, sungguh dia memilihmu.” “Maka aku cuma titipkan supaya dia dijaga dengan baik. Semenjak itu, namanya Zaid Ibn Harits diganti menjadi– Zaid Ibn Muhammad. Terkenal di Mekkah pada saat itu diganti, jadi kesannya kaya menjadi anak angkat nabi. Sampai turun firman Allah yang melarang untuk menisbatkan nabi, nama seseorang kepada nabi. Yang bunyinya مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَاۤ أَحَد مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَـٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِیِّـۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیم ا “Muhammad bukanlah seseorang di antara kalian melainkan penutup para nabi dan rasul.” Baru diubah kembali menjadi Zaid Container Harits. Jadi “Zaid Bin Harits ini bukan anaknya nabi. Jelas, ya? Zaid Bin Harits (maaf) waktu Zainab Binti Jahsy” mau menikah, — ini masih ada hubungan kerabat dengan nabi ﷺ wanita mulia di Mekkah orang yang punya kedudukan sangat tinggi. Zaid Container Harits itu mantan budak.Waktu Zainab mengatakan “Ya Rasulullah, Saya mau nikah tunjukkan lelaki yang baik.” Kata nabi “Menikahlah dengan Zaid.” Zainab pertama berat, artinya masih ada secara kejiwaan dia tokoh Mekkah, terkenal dengan kedudukannya lalu menikah — dengan orang sembarangan dalam bahasa tanda kutip di sini.” Maka nabi ﷺ mengatakan “Itu pilihan yang “terbaik.”” Akhirnya Zaiban pun menikah dengan Zaid. Berjalan waktu– ternyata terganggu. Jadi tetap saja dia mengatakan “Ya Rasulullah, Saya setiap kali lihat Zaid, yang Saya bayangkan.”– “Sahayanya dulu.Saya jadi berat untuk” itu. Selalu merasa kalau mau “disentuh sama dia jadi masalah kejiwaan Saya. Bagaimana?” Kata nabi ﷺ “Sabarlah. Bertakwa kepada Allah. Gunakan keimanan.” Tapi berkecamuk terus. Sampai akhirnya sering cekcok– antara Zainab sama Zaid. Akhirnya terakhir Zaid word play here menyampaikan kepada nabi ﷺ “Ya Rasulullah …”– “Kayanya sudah tidak bisa dipertahankan.” “Baik kalau sudah tidak bisa dipertahankan pisahlah.” Waktu berpisah, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى turunkan firman-Nya yang menekankan kalau “Kami setelah Zaid selesai dari urusannya dengan istrinya – -“. kami menikahkan kau Muhammad sama mantan istrinya( Zainab) agar jelas bagi orang-orang “beriman- – kalau mantan istrinya anak angkat atau orang yang numpang di rumah, itu bukan mahram.” Hukum Syari di sini.Saya mengambil contoh saja; anak lelaki Saya ambil dari tempat anak yatim– kemudian Saya besarkan di rumah Saya, tumbuh besar dan seterusnya sampai menikah Saya nikahkan. Kemudian suatu waktu dia menikah cerai dengan istrinya. Istrinya itu bukan mahram Saya. Ini cuman anak yang tinggal di rumah Saya, bukan anak kandung. Jadi ada hukum syar ' i; Sama sama dengan istri paman. Istri paman itu yang sering kita sebut tante itu, itu” bukan mahram.Karena kalau cerai sama paman kita, kita boleh nikah dengan dia. Suami tante, yang biasa di Indonesia dipukul rata dikatakan– om. Okelah dipanggil om misalnya. Tapi itu bukan mahramnya. Bukan mahram. Jadi tidak boleh salaman memang. Hukum syari karena kalau cerai sama tantenya, maka boleh nikah sama ponakannya si perempuan itu. Yang tidak boleh menggabungkan poligami ponakan sama tante, itu hukum syari. Tapi bukan mahram tetap. Jelas, ya? Ini dibahasan di sini, jadi kadang-kadang

nabi menikah memang untuk wahyu menyampaikan penjelasan– hukum, seperti pernikahan nabi dengan Zainab binti Jahsy رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا. Dan ini sudah jelas sekali dalam firman Allah dalam surah An-Najm (53) ayat 3 -4 yang Allah berfirman tadi Saya sebutkan. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى ٣ اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤ “Muhammad ini tidak pernah mengucapkan Al-qur ' an menurut kemauan sendiri.” Termasuk kata sebagian ulama tafsir adalah perilaku-perilaku nabi ﷺ dipandu oleh al-qur ' an- -ucapannya itu perilakunya itu, tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengaruniakan nabi ﷺ dari Khadijah diberkahi pernikahannya sehingga dikaruniakan — enam orang anak.Dua lelaki dan empat perempuan.
Lelaki yang sudah jelas Qasim makanya julukan nabi ﷺ Abul Al-Qasim dan Qasim meninggal yang lebih kuat riwayat sebenarnya– dikatakan masih kecil tapi ada riwayat menjelaskan meninggal di umur dia sudah bisa menunggangi kuda.” Dan itu di zaman dulu sekitar umur 7 sampai 8 tahun. Kemudian Abdullah menikah di umur di sekitar 2 tahun ke bawah. Kemudian empat anak perempuan nabi ﷺ– Ruqayyah, Ummu Kalsum, Zainab dan Fatimah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ ini semua adalah hidup bersama nabi ﷺ– dan akan kita sebutkan nanti mereka termasuk adalah orang-orang yang beriman kepada baginda nabi ﷺ.Sebagian orang ada yang keliru teman-teman, dalam memahami poin– mengenai nama anak nabi ﷺ seperti misalnya mereka menambahkan anak nabi ada namanya; thaha dan thayyibah. Dan ini keliru teman-teman, kenapa? Karena Thabah dan Thayyibah adalah julukan untuk anak nabi Abdullah. Jadi bukan anak lain, makanya ahli sejarah Ahlul Sunnah Wal Jamaah sepakat mengatakan anak nabi ﷺ — cuman dua lelaki itu nanti ada anak yang existed dari Maria Ibrahim. Tapi itu nanti. Yang jelas di fase Mekkah ini adalah dua anak lelaki dan dua-duanya meninggal dan julukan Abduillah– Thabah dan Thayyibah. Nanti dari Maria setelah InsyaAllah penobatan kenabian segala ada istri nabi ﷺ yang lain– Maria ini akhirnya memiliki anak namanya Ibrahim dan

Ibrahim meninggal juga di umur belum dua tahun lebih. Masih masa menyusui, karena ada hadis nabi ﷺ berbunyi mengatakan “Sesungguhnya Allah memberi Ibrahim — anak ini yang baru meninggal pengganti penyusu di surga.” Itu bahasa nabi ﷺ tentang masalah itu.Tentu setelah menikahnya nabi ﷺ dengan Khadijah maka kedudukan beliau makin mulia. Dan sekarang nabi ﷺ pindah dari fase kehidupan yang susah bersama Abu Thalid tadi – – sudah merasakan kehidupan miskin, bagaimana merasakan hidup kerja keras– dan sekarang pindah ke fase kehidupan orang terkaya di Mekkah. Jadi nabi ﷺ sudah lalui semuanya hidup susah, hidup bekerja, sekarang ini orang terkaya di Mekkah yang menjadi istri beliau. Rumahnya sangat mewah segala macam ada, nabi ﷺ juga sudah melalui fase kehidupan itu. Baik, kita akan masuk teman-teman sekalian kejadian yang lain adalah -Di Mekkah sebelum masa kenabian, pernah Ka ' bah teman-teman sekalian roboh.Bagian bangunannya rusak. Rusaknya Ka “' bah ini disebutkan oleh ahli sejarah berselisih mereka tentang masalah penyebabnya, tapi kalau kita gabungkan — semua intinya Ka ' bah pada saat itu rusak

dan mau dibangun. Ada yang menyebutkan bahwasanya sebabnya karena ini memang ini sebelum Islam. Jadi memang dilihat fase-fase sejarah sebelum Islam. Maka Mekkah sempat tertimpa banjir yang besar. Pada saat itu dan ini juga memang kita perlu tahu Ka ' bah itu berada di lereng gunung dan dihimpit oleh gunung. Saya kalau tidak salah tahun 1940 sekian itu pernah hujan lebat Mekkah dan akhirnya banjir juga, karena lembah memang– udah banjir di situ. Ini penyebab yang pertama, yang disebut oleh ahli sejarah. Penyebab yang kedua adalah ada seorang wanita dari penduduk Mekkah– dia membawa dupa tempat bakaran dupa yang ada bara apinya, kemudian dia bawa niatnya buat mewangikan orang lain tawaf.Tapi rupanya waktu dia mendekati Ka ' bah, arangnya tumpah jatuh dan Ka

' bah ada Kiswah. Sehingga terbakar Kiswah tersebut dan akhirnya susah untuk dipadamkan lagi, karena di Mekkah– tidak semudah itu mendapatkan air. Maka terbakarlah dan rubuhlah sebagian bangunannya. Penyebab yang ketiga adalah banyaknya Kiswah yang ditimpakan di atas Ka ' bah. Jadi, Kiswah ini kan kain Ka ' bah setiap ada tokoh-tokoh Mekkah datang, selalu kaya raja misalnya dia datang — dia mengatakan “Belikan Kiswah buat Ka ' bah.” Ditaruh di atas Ka ' bah. Jadi Ka'' bah ini disusun-susun Kiswahnya. Saking banyaknya Kiswah, sampai puluhan bahkan ratusan Kiswah di situ membuat bangunannya enggak bisa- -tahan karena beratnya kain itu.Akhirnya robohlah bangunan Ka ' bah itu. Tentu tidak roboh semua, ya tapi sudah roboh sebagiannya dan terbuka bagian atasnya. Ini yang disebutkan oleh para ahli sejarah tentunya. Kemudian penduduk Mekkah, teman-teman sekalian, — intinya itu adalah sebab-sebabnya. Penduduk Mekkah lalu segera berkumpul lalu kemudian

mencari jalan keluar. Akhirnya bagaimana cara membangun Ka ' bah, namun pada saat itu masyarakat Mekkah tidak tahu membangun — bangunan yang kuat yang terbuat dari batu kaya kita sekarang, batu disusun. Mereka tidak tahu. Makanya tradisi rumah-rumah Mekkah dulu semua dari tanah liat saja. Dan tanah liat itu hanya dikeringkan– dikenakan matahari, kemudian mereka tempel-tempelin susun-susun seperti itu saja. Tidak lebih daripada itu. Makanya rumah-rumah mereka itu seringkali dalam hitungan seminggu, dua minggu, sebulan – -diperbaharui lagi, pasang lagi tempel tanah baru lagi.” Seperti itulah. Cuman tanah lihat saja. Dan di bagian atas atap itu tidak ada yang ditutup, enggak ada bagian atap.Mereka hanya meletakkan pelapak kurma saja. Pelapak kurma saja. Baik. Pada saat itu teman-teman sekalian.

Ini tentu yang dinukil oleh para ahli sejarah. Tentang masalah itu, tapi intinya mereka tidak bisa membangun dengan batu dan juga mereka tidak tahu bagaimana — menguatkan bangunan dengan kayu. Padahal kayu-kayu bisa tapi mereka tidak bangun pada saat itu. Para pemuka Mekkah coba cari informasi bagaimana caranya supaya kita buat bangunan yang kuat — jangan seperti rumah-rumah kita ini.Dan mereka setelah mencari'informasi bagaimana membangun dengan batu– mereka tidak temukan satupun ada, kalau kita sekarang insinyur yang membangunnya. Kemudian juga mereka tidak punya kayu. Ada seorang dengan hikmah Allah mendengar bahwasanya– ada kapal kayu besar yang tenggelam kapal itu di mana semua penumpangnya mati. Enggak ada lagi pemiliknya. Kemudian kapal itu muncul lagi di permukaan. Tapi sudah enggak dihiraukan. Enggak ada orang hiraukan lagi. Itu ada di pelabuhan, kalau sekarang Jeddah. Mereka mendengar karena Jeddah– sudah ada sejak zaman dulu. Orang-orang Quraisy kalau mau ke negeri Syam, mau ke Afrika, mereka menyeberang dari situ. Maaf bukan ke negeri Syam, tapi ke Afrika saja. Maka pada saat itu pun mereka sepakat mendatangi siapa yang– bertanggung jawab tentang kapal itu. Cari-cari informasi, masih ada ahli warisnya. Pemilik kapal itu ditanyalah “Kami ingin mengambil kayu-kayunya. Mau dijualkah??” “Oh enggak usah, kami hibahkan saja silahkan.” Maka kayu-kayu itu diambil oleh orang-orang Quraisy dibawa ke Mekkah– untuk dipakai pondasi Ka ' bah. Kemudian dengan hikmah Allah juga ada seorang penduduk Mekkah — datang dari luar Mekkah, membeli seorang hamba sahaya di pasar hamba sahaya dari Afrika orang ini– dan kebetulan orang ini mahir dalam membangun susunan batu.Maka dengan kejadian ini, termudahkanlah urusan mereka. Kayu sudah ada, kemudian ada orang yang bisa– membuat cetakan-cetakan batu. Mengambil batu-batu gunung kemudian bagaimana cara– menempel batu satu sama yang lain. Maka, mulailah mereka akan membangun Ka ' bah. Hanya saja ada lagi satu cerita– teman-teman yang disebutkan oleh para ahli sejarah. Pada saat itu, waktu mereka sudah ngumpulin duit semua, ternyata- -orang-orang Quraisy menggabungkan antara harta halal sama harta haram. Ada juga mereka punya harta haram seperti ada banyak masyarakat Mekkah yang suka mendatangkan penari-penari– dari luar, kemudian dipersewakan, kemudian mereka juga hasil rentenir; ambil-ambil uangnya. Ada juga orang yang halal dia punya tanah yang dia bangun kebun kurma, kemudian dia jual– dia punya peternakan turun-temurun dari uang yang halal, lalu dia transaksikan.Bercampur baurlah. Pada saat mereka mau mengumpulkan harta itu dan mereka mau mulai, ada orang yang memulai mendekati Ka ' bah– mereka kaget dan menemukan di dalam Ka ' bah ada seekor ular. Ular ini badannya hitam dan kepalanya putih. Setiap kali ada orang yang mendekat, selalu diserang oleh ular ini. Mereka bingung apa penyebabnya? Enggak mungkin, ini rumahnya Allah. Karena orang-orang Quraisy tahu ini rumahnya Allah. Hanya saja mereka berbuat kemusyrikan. Mereka yakin bahwasanya batu-batu bisa jadi perantara dengan Allah. Hanya karena itu.

Tapi mereka tahu pencipta langit dan bumi itu Allah. Mereka tahu dulu ada nabi Ibrahim, mereka tahu Ka ' bah itu rumahnya Allah. Kita sudah tahu kisah bagaimana waktu- – Abrahah mau menghancurkan Ka ' bah mereka sangat khawatir dan seterusnya. Yang jelas teman-teman sekalian. Pada saat itu sepakatlah tokoh-tokoh Quraisy kumpul lagi di Darul Nadwah. “Kira-kira apa ini? Mungkin ada uang-uang haram? Keluarkan uang-uang haramnya sampai tinggal uang halal saja. Waktu mereka sudah keluarkan uang haram dari perzinahan, dari riba, dari segala macam dikeluarkan– tinggal uang-uang yang halal saja, maka mereka semua menyaksikan ada seekor burung datang dari arah Timur — warnanya mirip dengan ular tersebut. Datang lalu masuk dari atas Ka ' bah mencengkram ular itu kemudian– membawanya pergi ke arah Barat. Pada saat itu teman-teman, setelah selesai itu, mereka tidak ada yang berani mendekati Ka ' bah.

Tidak ada satupun orang yang berani mendekati Ka ' bah. Apalagi mereka sudah tahu dan mereka saksikan sendiri dan dinukil cerita satu sama yang lain, dan pada saat itu– masih'hidup sebagian tokoh-tokoh Mekkah yang menyaksikan kasus Abrahah yang dihancurkan oleh burung Ababil. Maka yang terjadi mereka tidak berani sama sekali mendekati. Mereka bilang “Abrahah dengan pasukannya saja- -mendekati Ka ' bah, Allah hancurkan apalagi kita yang datang mau mencabut batunya Ka ' bah.Ini berbahaya. Mereka ketakutan tidak ada yang berani sama sekali. Satu hari lewat mereka tidak berani, dua hari lewat mereka tidak berani. Sama sekali mereka tidak berani, sampai datang Ayahnya Khalid Bin Walid. Walid ibn al-Mughira. Ini salah satu tokoh Quraisy. Dia mengatakan “Aku akan memulainya.” Mulai datang dia, diambil kapaknya, mulailah dia jatuh-jatuhin tembok-tembok yang ada. Memang ini harus diruntuhin dulu, karena ini tanah liat semua, dijatuhin dulu, kemudian baru susun batu yang rapih.

“Barulah mulai mereka hancurkan. Orang Mekkah semua lihat dari jauh, enggak ada yang berani bantu. Biarin saja Walid ini. Teruslah dia bekerja sampai dia capek keringatan. Lalu dia bilang “Hai Quraisy, bantu.” Mereka bilang “Tidak demi Allah. Sampai kami lihat besok kau masih hidup atau tidak.” Kalau Allah tidak apa-apain kamu, baru kami bantu. Tunggu sampai besok. Dan betul, enggak ada orang kerja- Tunggu sampai besok, Al-Walid mulai kerja lagi besok. Waktu besok harinya mulai kerja lagi, dilihat tidak ada apa-apa. Baru lah mereka gotong-royong karena takutnya mereka pada saat itu. Lalu kemudian mereka mulailah meramai-ramai membersihkan Ka ' bah dan seterusnya dirapihkan sampai tiba pada pondasinya. Sampai pondasinya, dan pada saat itu dinukil dalam buku-buku sejarah teman-teman, orang-orang Quraisy sambil angkat batu– sambil hancurin sesuatu, itu mereka mengatakan “Ya Allah, kami tidak menginginkan kecuali kebaikan.” “Ya Allah, kami tidak ingin kecuali kebaikan.” Takut “Allah murka.Jadi mereka sebenarnya punya keimanan pada saat itu.'Tapi tanda kutip di sini adalah masalah Rububiyah-nya. Mereka mengingat Allah itu ada

, tapi mereka masih menyembah berhala. Tapi memang karena itu istilah musyrik keluar. Musyrik itu adalah orang yang menyekutukan Allah sama makhluk-Nya. Walaupun dia beriman sama Allah. Jadi mereka ini sama. Orang yang kekal di api neraka adalah orang– kafir, musyrik, dan munafik. Musyrik adalah orang-orang yang mungkin beriman sama Allah, tapi– mereka masih mempartisipasikan Allah dengan makhluk-Nya. Saya katakan dalam video clip dari kisah ini, dari kisah tadi, terdapat pelajaran yang agung bahwa bagaimana penduduk Mekkah– mengenal Allah yang Maha Suci dan sangat yakin kalau Ka ' bah adalah rumahnya, sehingga mereka memuliakannya. Hanya saja, mereka mempartisipasikan Allah Maha Suci dalam hal ibadah, dengan makhluk-Nya yang merupaka” benda mati– yaitu batu, Berapa banyak muslimin terjerumus dalam perilaku yang sama di zaman kita sekarang? Mereka yakin Tuhan mereka Allah Maha Suci hanya saja mereka masih meminta-minta kepada benda mati seperti kuburan – -pohon, dan juga tulisan yang dikultuskan memiliki kekuatan. Seperti jimat-jimat dan segala ini adalah sama dengan perilaku orang Quraisy dulu. Apa bedanya? Makanya dalam ayat-ayat Al-Qur ' an Allah mengatakan أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ تِ وَٱلۡأَرۡضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ لَیَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ یُؤۡفَكُونَ “Hai Muhammad kalau kau tanya orang-orang Quraisy itu, yang menolak dakwahmu.

.”– “Siapa yang menciptrakan langit dan bumi dan mengurusnya? Serta menciptakan mengurus matahari dan bulan?” Dan mereka akan mengatakan ' Allah '. Dan mereka tahu ada Allah. Terus ditanya, “Tanya kalau begitu wahai Muhammad. Kenapa mereka sembah-sembah berhala itu?” Mereka tahu batu yang mereka pahat sendiri, ngapain mereka sembah? Allah sebutkan juga melalui lisan mereka- … مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِیُقَرِّبُونَاۤ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰۤ “Kami tidak sembah berhala-berhala ini kecuali kami jadikan perantara antara kami dengan Allah.” Dan Allah tidak butuh perantara benda mati. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memang meminta kita agar selalu langsung berdoa pada-Nya, kecuali yang memang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى– perintahkan.

Seperti kita disuruh sujud menghadap Ka ' bah, betul memang dia batu, tapi ada perintah. Kalau perintah Allah ke pohon, kita ke pohon, ke laut kita ke laut, karena kita orang mukmin, yakin kepada Allah. Tapi kalau tidak ada perintah-Nya, seperti kasus misalnya Hajar Aswad yang pernah Umar Container Khattab di zaman Khilafahnya– beliau berdiri di depan Hajar Aswad dan beliau sangat tinggi besar postur tubuhnya, sengaja teriak dengan keras mengatakan– “Hai Hajar Aswad.” Sambil tawaf, supaya orang dengar semua. “Saya tahu kau hanya batu biasa.” “Kalau bukan Saya melihat Rasulullah ﷺ menciummu, Saya tidak akan menciummu.” Pelajaran apa di sini teman-teman sekalian? Hajar Aswad hanya dicium, enggak lebih daripada itu.Enggak usah gosok-gosok kopiahnya. Kenapa pak digosok? Wangi. Pastilah wangi itu. Dikasih minyak wangi laskar. Bayangkan jutaan orang yang cium– harus dikasih minyak wangi memang. Jadi Hajar Aswad kita hormati, ciumi, karena nabi ﷺ cium. Dan ini pelajaran besar dari Umar رضي الله عنه. “Umar Bin Khattab di zaman Khilafan beliau, beliau menebas pohon — namanya pohon Bayatu Ridwan. Nanti kita pelajari di sulhu hudaibiyah. Ada pohon di situ, nabi ﷺ pernah membaiat seribu 1398 sahabat untuk berperang melawan Quraisy– Ustman bin Affan tidak kembali dari 'Mekkah.

Waktu itu ditahan Ustman Bin Affan oleh Abu Sufyan. Yang jelas pada saat itu teman-teman sekalian, pada zaman Khilafah Umar, sudah mulai orang datang ke pohon itu.Salat di situ. Kemudian ambil daunnya. Apalah segala macam. Akhirnya Umar Bin Khattab suruh tebang pohon itu. Enggak ada hubungannya setelah baiat word play here nabi ﷺ tidak pernah bilang “Datangi pohon itu.” “Hormatilah pohon itu.” Tidak ada sama sekali perintahnya “. Lalu kenapa kita harus berlebih-lebihan, sama dengan– Jabal Nur tempatnya Gua Hira. Nabi ﷺ hanya datang pada saat itu saja. Nerima wahyu yasudah. Setelah itu tidak pernah– nabi ﷺ datang lagi. Tidak pernah nabi ﷺ perintahkan atau ada wahyu yang menyuruh kita untuk ke sana. Kenapa ada jemaah haji atau umrah naik ini ke atas salat di atas sana. Ini kalau diingatkan harusnya paham. Jadi harus ditinggalkan karena nabi ﷺ tidak pernah contohkan masalah ini.Banyak sekali yang berhubungan dengan ini. Sampai kadang-kadang kalau Saya bimbing umrah itu, lagi tur kota Saya cuman sampaikan. “Ini loh Jabal Nur ini Gua Hira. Kisahnya seperti ini.” Enggak ada perintah untuk turun misalnya. Sama dengan Jabal Tsur tempat nabi ﷺ bersembunyi sebelum hijrah ke Madinah. Nanti kita akan sebutkan dalam — materi hijrah ke Madinah. Jadi memang harus dipahamin ini semua teman-teman sekalian. Baiklah. Pada saat tiba di dasar Ka ' bah, teman-teman sekalian, penduduk Mekkah dalam beberapa buku sejarah disebutkan– menemukan ada baju hijau warnanya.Disebutkan begitu. Batu warna hijau dan sangat besar batu itu.” Mereka tadinya ingin mengangkat batu itu dan memang mau menggali– sampai ke dasar sekian untuk membangun pondasi

yang kuat. Tapi waktu mereka coba menancapkan– alat mereka dan dicoba dibongkar dengan sebagian orang dan terangkatlah batu tersebut, tiba-tiba — dari bawah batu itu keluar cahaya yang sangat terang yang sampai menyilaukan mata mereka. Pada saat itu tiba-tiba saja alat mereka tercabut dan batu itu tertutup kembali.Maka, semua Quraisy sepakat mengatakan jangan ada yang ganggu, biarkan pada tempatnya itu. Lalu mulailah mereka bangun di atas itu, mulailah mereka bangun di atas pondasi yang sudah ada itu. Dibangunlah Ka ' bah. Karena biaya yang sedikit teman-teman sekalian, akhirnya Ka ' bah tidak bisa lagi sebesar awal. Di zaman Ibrahim علَيْهِم ألسَلَّأم kalau kita ibaratkan misalnya laptop computer ini, ini contoh saja. Jangan diplintir lagi perkataan Saya, ya.

Ini contoh saja, kalau ini Ka ' bah di sebelah Ka ' bah kan ada Hijr Ismail. Ada cekungan. Dulu Ka ' bah itu besarnya sampai Hijr Ismail. Waktu awal seblum roboh, sebesar itu dari zaman Ibrahim علَيْهِم ألسَلَّأم.Tapi karena” “tadi duitnya enggak cukup, tinggal uang halal– maka bangunan Ka ' bah hanya seukuran yang sekarang. Hanya seukuran sekarang. Nah ada lengkungan itu dibuat sebagai isyarat ini juga Ka ' bah. Kan termasuk sunnah nabi ﷺ solat di dalam Ka ' bah. Nabi ﷺ pernah datang ke Mekkah lalu salat di dalam Ka ' bah. Waktu pembebasan kota Mekkah, beliau salat dalam Ka ' bah. Sunnah nabi ﷺ. Ibnu Umar pernah mengerjakannya. Jadi kalau kita mau salat dalam Ka ' bah sekarang enggak mungkin pintunya ditutup, karena terlalu banyak manusia sekarang.

Kalau dibuka nanti akan jadi fitnah. Banyak MasyaAllah ahli pahat. Nanti Ka ' bah dipahat-pahat sembarangan– Jadi masalah. “Maka, di Hijr Ismail itu, kalau orang salat sama salat dalam Ka ' bah.Makanya oleh kerajaan Saudi sekarang dibuatin lengkungan– itu dipasang pintu dam itu kalau sudah mau iqomah salat ditutup. Enggak bisa orang masuk lagi salat. Karena kalau antum salat di situ, antum di depannya imam. Iya. Itu dalam Ka ' bah berarti. Baiklah, ini cekungan ini bagian dari Ka ' bah. Sabda nabi ﷺ yang mahsyur dalam hadis sahih beliau mengatakan kepada Aisyah- “Wahai Aisyah, لولا أن قومك حديثو عهد بالإسلام لبنيت الكعبة على قواعد إبراهيم.” “Kalau bukan, wahai Aisyah, kaummu orang baru mengenal Islam.” Maksudnya orang-orang Mekkah – – karena Aisyah dari Mekkah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا. “Maka pasti aku akan membangun Ka ' bah memasukkan itu.”- -” Sesuai dengan pondasi awalnya Ibrahim.” Karena nabi ﷺ tidak bongkar. Nabi cuman bilang gitu pada Aisyah. Tidak ada yang berani bongkar. Abu Bakar, Umar, tidak ada yang berani bongkar.Dibiarkan saja dalam kondisi yang sama- -historinya seperti itu. Baiklah. Bangunlah Ka ' bah tapi besarnya menjadi seperti sekarang ukurannya. Bukan lagi pondasi yang awal. Setelah selesai dibangun semuanya dengan susunan batu, dengan dimasukkan kayu — di antaranya segala macam, sudah selesai sudah rapih, maka sekarang tinggal bagaimana meletakkan- -Hajar Aswad. Posisinya tetap sama, kalau sekarang kan sudah ada lengkungan besinya, zaman dulu enggak ada. Cuman ada ditempelin begitu saja Hajar Aswad dan Hajar Aswad itu dulunya besar. Dulunya besar. Sekarang Hajar Aswad sudah mengecil teman-teman sekalian. Maksudnya Saya mengecil ini, kalau antum memang punya– kesempatan Allah mudahkan untuk mencium Hajar Aswad, antum lihat ke dalam, nanti akan lihat atas serpihan- -serpihan batu itu. Ada serpihan. Itu batu Hajar Aswad yang asli.

Jadi pernah ada حجر أسود– Orang-orang yang berpaham Syiah dulu pernah menyerang Mekkah kemudian membunuh banyak muslimin, kemudian- Dia mengambil Hajar Aswad. Dibawa ke negeri mereka. Dan pada saat mereka dikalahkan– barulah batu itu dibawa kembali dan memang sudah terpecah.Seperti itulah.

Kemudian empat anak perempuan nabi ﷺ– Ruqayyah, Ummu Kalsum, Zainab dan Fatimah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ ini semua adalah hidup bersama nabi ﷺ– dan akan kita sebutkan nanti mereka termasuk adalah orang-orang yang beriman kepada baginda nabi ﷺ.Sebagian orang ada yang keliru teman-teman, dalam memahami poin– mengenai nama anak nabi ﷺ seperti misalnya mereka menambahkan anak nabi ada namanya; thaha dan thayyibah. Akhirnya bagaimana cara membangun Ka ' bah, namun pada saat itu masyarakat Mekkah tidak tahu membangun — bangunan yang kuat yang terbuat dari batu kaya kita sekarang, batu disusun. Ada juga orang yang halal dia punya tanah yang dia bangun kebun kurma, kemudian dia jual– dia punya peternakan turun-temurun dari uang yang halal, lalu dia transaksikan.Bercampur baurlah. Tapi waktu mereka coba menancapkan– alat mereka dan dicoba dibongkar dengan sebagian orang dan terangkatlah batu tersebut, tiba-tiba — dari bawah batu itu keluar cahaya yang sangat terang yang sampai menyilaukan mata mereka. Abu Bakar, Umar, tidak ada yang berani bongkar.Dibiarkan saja dalam kondisi yang sama- -historinya seperti itu.Yang jelas Hajar Aswad ini teman-teman sekalian pada saat mau ditaruh di tempatnya. Tiba-tiba saja, pada saat itu orang-orang Quraisy berselisih. Berselisih siapa yang menaruh Hajar Aswad. Kalau membangunnya semua ramai-ramai. Tapi meletakkan Hajar Aswad ini histori yang tidak terlupakan. Akan dikenang sepanjang masa. Dan ada satu hal yang merupakan ciri khas orang-orang Quraisy dan ini orang-orang penduduk Mekkah – – teman-teman sekalian, mereka itu suka mempertahankan harga diri. Dan itu lebih mahal bagi mereka dibandingkan yang lainnya. Mereka siap berperang untuk martabatnya. Maka, karena ribut yang bertanggung jawab tentang Ka'' bah adalah — Bani Abdiddar, suku Abdiddar bertanggung jawab dengan Ka ' bah. Abdul Manaf bertanggung jawab – – dari Siqayah, memberikan minum. Maaf tadi Saya keliru mengatakan, jadi Abu Thalib itu bukan membiayai – – jemaah haji, tapi dia mengurus ka'' bah karena dia dari Bani Abdiddar. Abdiddar ini sibuk mengurus Ka'' bah, maka Abdiddar mengatakan “Kami yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad.”” Kemudian, tiba-tiba saja ada di antara orang-orang Abdiddar menyembelih seekor kambing, domba, – – darahnya ditaruh di coal lalu mereka bawa dekat Ka'' bah, ditaruh di dekat batu yang tinggi, ditaruh lalu mereka mengatakan – – Dicelup tangannya di dalam darah itu, lalu mereka angkat tangannya.Mereka mengatakan

” Kalau ada– yang meletakkan Hajar Aswad selain kami pertumpahan darah( akibatnya ).” Ini hak kami, Ka ' bah kami yang urus”. Mereka yang bertanggung jawab. Maka melihat kejadian tersebut, mulailah muncul suku-suku yang lain. Suku-suku Makhzum, sembelih juga domba tumpah juga darah di cinder, taruh juga di batu, celupin, darah juga nih. Demi Allah kalau ada yang letakkan Hajar Aswad selain kami, pertumpahan darah. Keluar lagi suku Adi ', sukunya Umar Bin Khattab, ini sebelum masa kenabian.Juga sama, sembelih domba, tumpah darah, buru-buru mereka lakukan semua itu, taruh lagi di tempat tinggi, celupin darah.– Kami juga. Demi Allah siapa yang letakkan Hajar Aswad selain kami, maka perang. Tumpah darah. Ribu semua suku-suku ini. Ribut semuanya dan ini kejadian yang luar biasa, dan ini sudah susah teman-teman dibendung. Seperti misal contoh, Saya kasih rasionalnya kalau kita lagi jalan tiga orang di sini, ada tiga orang di sebelah sana. Terus tiba-tiba ada satu orang di sini iseng, nantang yang di sana.Apalah kata-kata atau apa. Apalagi kalau sampai lempar batu. Berantem enggak kira-kira? Berantem, dan kalau sudah berantem

, tawuran, susah dibendung. Makanya harus dilakukan sebelum terjadi. Kalau sudah terjadi susah. Benar atau salah sudah kacau semuanya. Ini sudah memanas kondisi Mekkah. Hajar Aswad ada di situ. Ini kalau satu orang saja sudah memegang Hajar Aswad — udah perang ini. Dan pada saat itu teman-teman sekalian, sebagian ahli sejarah mengatakan– orang-orang Quraisy masing-masing suku sudah menghunuskan pedangnya, dan sudah berkelompok-kelompok. Ini sudah siap menyerang berarti, berkelompok-kelompok setiap suku dan ini kejadian spontan terjadi.Ada di antara orang-orang Mekkah yang paham tentang masalah bahayanya ini, mereka word play here — mereka pun segera mendatangi seseorang yang bernama Abu Umayyah container Mughirah. Abu Umayyah bin Mughirah ini salah

satu orang yang dituakan sekali, ditokohkan di Mekkah. Umurnya waktu itu sudah 120 tahun. Abu Umayyah ini bisa dikatakan penentu keputusan terakhir. Orang yang dianggap bijaksana. Kalau sudah dia yang ngomong- -orang Mekkah pada dengar. Datanglah beberapa tokoh Quraisy. “Hai Abu Umayyah begini kejadiannya.” Maka dia word play here datang. Setelah dia datang, diiklankan segera, waktu itu di situ lalu mengatakan– “Wahai penduduk Mekkah, Abu Umayyah Bin Mughirah sudah datang “.” “Dan akan menengahi ini permasalahan” kita ini.” Orang semua tenang. Diam. Abu Umayyah naik di batu yang tadinya – – “mereka letakkan darah-darah itu. Disuruh pindahkan semua.” “Abu Umayyah naik ke situ. Dan lalu Abu Umayyah berkata “Wahai Kaumku. Demi Allah kalau seandainya kalian saling bunuh-membunuh.”- “Kira-kira siapa lagi yang akan tinggal di Mekkah? Siapa lagi yang akan menjadi pemimpin Mekkah?” “Sementara kalian memang penduduk aslinya Mekkah. Tidak mungkin itu terjadi.” “Dan saran Saya adalah kalian harus memilih hakim yang jadi penengah di antara kalian.” Maka, tokoh-tokoh Quraisy mengatakan “Baiklah kami setuju. Tapi kira-kira menurut Anda siapa hakimnya?” Abu Umayyah bilang begini. “Baiklah, Saya akan tentukan siapa hakimnya, tapi Saya mau mengambil kesepakatan dulu.” “Kalau Saya sudah tunjuk, sudah bilang satu keputusan, maka harus sepakat.Semua harus terima.” Mereka mengatakan “Baiklah, kami sepakat.” Ditanya semua suku kumpul semuanya. Setuju?” Setuju. Enggak ada masalah. “Baik, sekarang mereka pikir tadinya si Abu Umayyah mau nunjuk salah satu dari suku itu atau– menunjuk dirinya. Ternyata enggak. Abu Umayyah bilang “Begini saja, supaya adil,”- Ini pintu gerbang. Kebetulan pintu gerbang Mekkah waktu itu kelihatan dari Ka ' bah.” Bisa terlihat pintu Bani Syaibah, jauh. Kata Abu Umayyah “Siapa word play here yang masuk setelah Saya putuskan– keputusan ini dari pintu itu, dia hakimnya. Setuju. Jadi Saya enggak tunjuk yang di sini. Tunjuk yang dari luar. Kalau ada yang baru masuk dari sana, siapapun dia – -mau anak-anak, orang tua, lelaki, perempuan, pokoknya siapa yang masuk dari situ manusia — Dia hakimnya.” “Setuju? Setuju semua.” Yang terjadi teman-teman, ini fakta sejarah di Mekkah dan orang Mekkah tahu masalah itu. Mata mereka semua menyorot ke sana. Ini sudah mau saling bunuh membunuh, nih.Ternyata yang masuk dari pintu itu adalah nabi Muhammad ﷺ. Yang masuk dari situ pertama nabi ﷺ. Dan yang luar biasanya bapak ibu sekalian, teman-teman sekalian, satu Mekkah – – waktu lihat nabi mengatakan apa? الصادق الأمين … الصادق الأمين … الصادق الأمين. رضينا “Orang yang terpercaya dan paling jujur adalah orang yang terpercaya dan jujur kami sudah rida '.

” Cocok ini orang sebagaimana keputusannya. Satu Mekkah sepakat itu. Dan ini terjadi sebelum, penobatan jadi nabi. Jadi satu Mekkah Allah buat mengikrarkan kejujuran nabi ﷺ. Artinya mustahil beliau bohong nanti. Maka pada saat itu pun, teman-teman sekalian, nabi ﷺ waktu datang mendekat lalu mereka mengatakan,– “Hai Muhammad, begini kejadiannya. “” Hakimlah di antar kami. Kata nabi ﷺ “Baiklah.” Nabi ﷺ pada saat itu teman-teman sekalian, melakukan satu perbuatan yang sangat luar biasa, beliau membuka jubahnya– beliau pakai jubah di bagian atas, kemudian beliau buka jubahnya, lalu beliau letakkan.Tentu ada dua lembar pakaian yang satu lembarnya dibuka, kemudian diletakkan di atas tanah — Lalu kata nabi ﷺ Hajar Aswad beliau tunjuk beberapa orang, angkat taruh di atas kain ini. Diangkat di atas kain. Lalu nabi ﷺ meminta setiap kepala suku “untuk datang dan memegang sisi kain-kain itu. Semua kepala suku saja. Yang lain tidak usah ikut.” Kepala sukunya saja, ada beberapa belas orang. Semuanya berdiri dan memegang kain, sama-sama membawa ke sisi Ka ' bah, kemudian nabi ﷺ sendiri yang — angkat Hajar Aswad dan meletakkan di tempatnya.Jadi sebenarnya, yang mereka perebutkan itu

— kemuliaan meletakkan Hajar Aswad siapa yang melakukannya. Nabi ﷺ. Jadi nabi yang meletakkan Hajar Aswad di depan mata mereka. Berarti kemuliaan yang mereka kejar– sampai mau bunuh-membunuh itu Allah mudahkan buat nabi-Nya Muhammad ﷺ. Selain memang mereka sudah rida ' dengan keputusan nabi ﷺ. Kejadian ini teman-teman sekalian, sebagian ahli sejarah simpulkan, beberapa poin yang pertama- Bagaimana nabi ﷺ sangat dipercaya juga dikagumi oleh seluruh penduduk Mekkah — terutama orang-orang Quraisy, dan pengakuan mereka tentang kejujuran nabi ﷺ.

Yang kedua, Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ingin melatih nabi-Nya Muhamamd ﷺ– dalam memecahkan kasus-kasus juga perkara yang besar di antara manusia yang kelak akan– dibutuhkan saat beliau ﷺ menjadi Rasul. Akhirnya nabi ﷺ word play here pada saat itu selesai memecahkan permasalahan dan terkenal di Mekkah — pada asat itu.Kalau Muhammad adalah penengah, hakim, yang paling bijaksana. Dan mereka mengatakan, pengganti Abu Umayyah container Mughirah adalah Muhammad. Abu Umayyah sudah sangat tua 120 tahun. Maka mereka tanpa mereka sadari, mereka menobatkan nabi ﷺ – – sebagai penentu keputusan di Mekkah. Di antara hal juga yang jadi teman-teman sekalian, sebelum fase kenabian adalah- -nabi ﷺ dibuat suka beribadah atau Khalwah namanya. Menyendiri. Dan setiap tahun, tepatnya pada bulan Ramadhan beliau ﷺ suka sekali ke Gua Hira yang ada di Jabal Nur. Atau Gunung Nur( Cahaya). Jabal Nur ini namanya datang setelah kejadian penerimaan surat Al-Alaq. Tapi sebelumnya memang orang Mekkah tidak mengatakan Jabal Nur. Nanti setelah itu baru diberikan nama. Nabi ﷺ pada saat itu dibuat suka dengan Khalwah. Ada beda antara Khalwah dengan Khalwat. Kalau Khalwat hal yang diharamkan dalam agama, karena maknanya adalah berkumpulnya — dua orang lawan jenis yang bukan di keramaian. Khalwat ini yang kata nabi ﷺ tidak ada laki dan perempuan yang berdua kecuali yang ketiganya setan.Ini Khalwat istilahnya begitu. Kalau Khalwah itu berarti menyendiri untuk ibadah. Menyendiri istilahnya itu keluar dari perilaku nabi ﷺ. Makanya nabi ﷺ mengatakan حبب إليه الخلوة. “Beliau dicintakan dalam hatinya

ingin menyendiri.” Cari satu tempat dan beliau datang ke Gua Hira– justru karena ada alasan-alasan beliau pergi ke sana. Ini kenapa kita perlu sebutkan teman-teman, karena kita bisa sering salah sebut. Ini salah sebut bisa berubah makna. Seperti ruqyah sama ru ' yah beda. Ruqyah itu berarti pengobatan syariat Syari menggunakan doa-doa dan ayat Al-Qur ' an, doa yang diajarkan nabi ﷺ. Kalau ru ' yah melihat bulan artinya, bedanya pakai qaf sama hamzah. Beda ya. Sama kalau antum baca Al-Qur ' an ' Alhamdulillah

'. Ha, kalau antum ubah. Jadi Alhamdulillah.” misal- -rubah makna jadinya itu. Alhamdulillah puji-pujian. Segala puji bagi Allah. Kalau AlHamdulillah. Ham artinya itu kematian. Berarti antum kalau “bilang AlHamdulillah berarti kematian buat Allah.” Ini bahaya sekali. Hati-hati. Makanya jangan juga yang belum belajar tajwid jangan terlalu belajar faseh. Nanti kefasehan jadi berbahaya, ya kan? Karena mau dianggap dia faseh, AlHamdulillah bilangnya. Enggak boleh. Robbil Alamini. Alamin, Alam itu semua selain Allah. Makanya dibahasakan alam semesta.Selain daripada Allah diistilahkan dengan ' Alam ' pakai Ain. Tapi kalau antum ubah hamzah Alam, itu artinya sakit. Alhamdulillahirobbil alamin. “Segala puji'bagi Allah tuhan alam semesta.” Ini berubah semua makna semua kalau antum tidak paham masalah ini. Ini mangkanya dasarnya harus belajar– masalah itu. Ini sebabnya kenapa Saya sebutkan teman-teman sekalian hal-hal perubahan dasar. Begini supaya bisa dipahamin, jadi tidak lagi ada hal-hal yang salah. Sama juga dengan bahasa baca Al-Qur ' an teman-teman– sekalian, harus hati-hati sekali kaya اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ ١. زُلْزِلَ itu berguncang pakai زُ. Bedain antara transgression syin zai, zho, ini beda semua ya. Beda penyebutannya, beda-beda.

Kalau Tsa, Alif, Bachelor’s Degree, Ta, Tsa, beda. Tsa lidahnya ditekan di atas.Begitu. ثَالِثُ لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِینَ قَالُوۤا۟ إِنَّ ٱللَّهَ “ثَالِثُ ثَلَـٰثَة ۘ Telah kafir orang yang mengatakan trinitas misalnya, Tsa. Beda dengan Syin, sama shin, beda. سين … شين … Syam, shin pertama, sin yang kedua, shin pertama, yang keduanya sin. Jadi beda. Syamsu, sin-nya yang kedua itu transgression. Kemudian beda dengan Zo, zolimin. zholimin. Kemudian beda juga dengan Zay, zulzilah. Beda dengan Dzal, Dzalika. Kalau kita banyak disamaratakan. Shin semuanya. Idza pakai dzal.
Jadi nabi ﷺ mimpi apa yang terjadi.Besok di Mekkah siapa yang meninggal, apa yang terjadi, nabi sudah mimpi. Ada babnya sendiri ada bahasan sendiri yang tentu juga butuh waktu yang lebar untuk menjelaskan– tapi yang jelas teman-teman, ada namanya ruqyah sadiqah. Nabi ﷺ mengatakan “Telah datang kepadaku seseorang yang menggunakan pakaian yang putih– bersih, dan di tangannya terdapat sebuah kotak yang terbungkus dengan sutera.

Yang kedua, Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ingin melatih nabi-Nya Muhamamd ﷺ– dalam memecahkan kasus-kasus juga perkara yang besar di antara manusia yang kelak akan– dibutuhkan saat beliau ﷺ menjadi Rasul. Khalwat ini yang kata nabi ﷺ tidak ada laki dan perempuan yang berdua kecuali yang ketiganya setan.Ini Khalwat istilahnya begitu. Jadi nabi ﷺ mimpi apa yang terjadi.Besok di Mekkah siapa yang meninggal, apa yang terjadi, nabi sudah mimpi. Ada babnya sendiri ada bahasan sendiri yang tentu juga butuh waktu yang lebar untuk menjelaskan– tapi yang jelas teman-teman, ada namanya ruqyah sadiqah. Nabi ﷺ mengatakan “Telah datang kepadaku seseorang yang menggunakan pakaian yang putih– bersih, dan di tangannya terdapat sebuah kotak yang terbungkus dengan sutera.FALSE:: MISTAKE: UNSUPPORTED ENCODINGSempat disinggung dalam bahasan tadi, ada anak yang pandai naik kuda dan olahraga – – yang dinjurkan nabi ﷺ berkuda dan memanah di zaman sekarang. Apa yang antum cuma mau imani saja apa yang dijangkau akal dan panca indra- -banyak yang dia tidak bisa imani itu. Dan kita berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى khususnya wilayah-wilayah– kota dan wilayah desa di Indonesia diberikan pemimpin yang mukmin, yang saleh, beriman kepada Allah– dan yang mengembalikan seluruhnya kepada hukum Allah dan sunnah, dan juga sampai jajaran presiden–dan pemerintahan Indonesia dan semoga negara kita menjadi contoh bagi negara-negara yang lain.Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kabulkan.

Sempat disinggung dalam bahasan tadi, ada anak yang pandai naik kuda dan olahraga – – yang dinjurkan nabi ﷺ berkuda dan memanah di zaman sekarang. Teman-teman sekalian, wahyu yang

disampaikan itu tugas kita yang beriman, bukan tugas kita yang memprotes atau menanyakan –bagaimana? Apa yang antum cuma mau imani saja apa yang dijangkau akal dan panca indra- -banyak yang dia tidak bisa imani itu. Semoga semua dosa yang pernah kita kerjakan juga dimaafkan dan digantikan dengan ke-Maha Murahan-Nya. Dan kita berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى khususnya wilayah-wilayah– kota dan wilayah desa di Indonesia diberikan pemimpin yang mukmin, yang saleh, beriman kepada Allah– dan yang mengembalikan seluruhnya kepada hukum Allah dan sunnah, dan juga sampai jajaran presiden–dan pemerintahan Indonesia dan semoga negara kita menjadi contoh bagi negara-negara yang lain.Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kabulkan.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *