Zat yang telah menciptakan semua yang dilangit, semua yang di bumi – – semua yang di kedalaman lautan tanpa terkecuali terjangkau atau tidak terjangkau oleh mata manusia. Beliau pun mengangkat batu tersebut, kemudian sebagian orang melakukan– itu, maka nabi ﷺ meninggalkannya.Kemudian yang terjadi juga sebelum masa kenabian, teman-teman sekalian, yang menandakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى– memang menjaga nabi-Nya ﷺ adalah partisipasinya nabi ﷺ di peperangan Fujar. Dalam salah satu Ashar juga disebutkan Husain رضي الله عنه– cucu nabi ﷺ pernah memiliki hak yang diambil atau belum dikasih oleh wali kotanya Madinah yang bernama Al-Walid.
Zat yang telah menciptakan semua yang dilangit, semua yang di bumi – – semua yang di kedalaman lautan tanpa terkecuali terjangkau atau tidak terjangkau oleh mata manusia. Pada saat ada acara perkawinan mereka seringkali mendatangkan wanita-wanita atau penari atau penyanyi,– yang memamerkan auratnya, melantunkan suaranya yang menjadi fitnah bagi kaum lelaki. Beliau word play here mengangkat batu tersebut, kemudian sebagian orang melakukan– itu, maka nabi ﷺ meninggalkannya.Kemudian yang terjadi juga sebelum masa kenabian, teman-teman sekalian, yang menandakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى– memang menjaga nabi-Nya ﷺ adalah partisipasinya nabi ﷺ di peperangan Fujar. اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦ Artinya adalah “Sesungguhnya di sisi Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ada 12 bulan yang sudah ditentukan sebagai– hitungan roda kehidupan kalian. Muncul Yang jelas nabi ﷺ pada asat itu beliau memilik strategi perdagangan yang sangat luar biasa.Itu pun kalau menggunakan kuda yang tercepat.
Kalau orang membawa kafilah dagangan lambat, bisa dua bulan perjalanan. Jadi selama dua bulan perjalanan – – nabi ﷺ selalu bermuamalah yang baik dengan dia. Pulang juga begitu. Kemudian fenomena alam yang terjadi adalah, sepanjang jalan dia kaget melihat semuanya – – kafilah-kafilah di depan, ada kelihatan kelompok kafilah, sekian puluh ekor unta. Di sana lagi ada kafilah, banyak. Padang pasir yang sangat luas. Tapi kafilah nabi ﷺ ini yang kebetulan waktu itu cuman nabi sendiri yang jaga. Beberapa ekor unta dengan Maisaroh saja itu dinaungi oleh awan. Tidak panas padahal lagi terik sekali matahari. Kok bisa awan ini cuman ada di atas kafilah nabi ﷺ itu Maisaroh saksikan sendiri. Pada saat itu lagi terjadi dan sudah sampai di negeri Syam, kalau teman-teman masih ingat kisah Bahirah – – pendeta yang pada saat melihat tanda kenabian nabi ﷺ di umur 12 tahun itu., سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ dengan hikmah Allah, nabi ﷺ pada saat itu umurnya sudah sekitar 24 tahun ﷺ – – itu lewat di depan gereja yang sama. Gereja yang dulu dimiliki oleh Bahirah. Tapi Bahirah sudah meninggal dunia.Dan banyak
murid-muridnya Bahirah, pendeta-pendeta yang lain yang sudah memang terbina oleh Bahirah Dan selalu diingatkan oleh Bahirah “” Ingat ini masa keluarnya kenabian, dan perhatikan baik-baik kafilah-kafilah Arab. Karena nabi terakhir itu akan keluar dari kota Mekkah sana. Ini Kafilah-kafilah mereka yang sering bolak= balik. Perhatikan baik-baik, kalau ada kejadian-kejadian yang unik maka pastikan apakah ada di antara mereka manusia – – yang sedang kita cari itu. Salah satu pimpinan pendeta pada saat itu melakukan hal yang Bahirah sering lakukan. Setiap hari – – nongol di jendela gereja melihat kafilah-kafilah yang lewat, karena memang ini jalurnya mereka lewat.Terkagetkan pendeta ini
pada saat melihat kafilah nabi ﷺ ini kafilah satu-satunya yang cuma dua orang. Untanya banyak sekali, tapi cuman dua orang dan semua kelihatan dari jauh mata hari lagi terang, semuanya kafilah- -yang berserakan yang sangat banyak beda dengan kafilah nabi ﷺ. Ini ada awan diatasnya. Menaunginya. Dan ada sebuah pohon di sebelah gereja konon ceritanya pada Bahirah dan temannya ini– membangun gereja di situ karena mengetahui histori tentang pohon itu. Histori pohon itu disebutkan dalam injil– dinukil para penginjil ini sebelum nabi ﷺ diutus tentunya. Kalau ada pohon di situ yang pohon ini mereka tahu semua nabi– turun di situ.Pohon ini setiap nabi pasti akan mampir di pohon itu. Dan pohon ini سُبْحَانَ ٱللَّٰ– dengan hikmah Allah tidak pernah ada yang mampir ke situ kecuali nabi-nabi. Pada saat nabi ﷺ mau istirahat beliau word play here duduk di bawah pohon itu ada satu pohon di dekat gereja, pohon kurma. Cuman satu pohon itu nabi ﷺ duduk di situ. Duduk di situ kemudian kafilahnya unta-untanya disandarkan– Maisaroh dipanggil duduk di sebelahnya. Kejadian yang luar biasa pada saat itu disaksikan oleh para pendeta adalah – – pohon kurma itu tiba-tiba menunduk dan terlihat sekali sangat jelas kemudian menutupi nabi ﷺ dari panas. Maka dia pun penasaran dan dia berkata “Ini mungkin salah satu tanda.” Dia word play here akhirnya keluar kemudian coba– melihat peluang kapan nabi ﷺ berpisah dengan Maisaroh.Maisaroh sempat pamit sama nabi ﷺ “ingin mencari — kalau kita mungkin tempat buang air, keluar. Maka oleh pendeta ini dikejar lalu dia berkata “Hai Fulan, tunggu sebentar.
” Berhentilah Maisarah, ditanya “Kalian dari mana?” “Saya dari Mekkah.” “Siapa yang bersamamu ini?” “Seseorang dari kota Mekkah, tokoh Mekkah yang bernama Muhamamd dan dia punya kafilah dagang.”” Lalu muilailah pendeta ini menanyakan banyak hal tentang siapa namanya, siapa ibunya, siapa ayahnya, “segala macam ditanya– tentang nabi “ﷺ secara terinci dan semua yang dijelaskan oleh Maisarah yang dia tahu kalau dia adalah keturunan yang baik– Ibunya meninggal pada saat dia masih enam tahun, ayahnya pada saat dia di rahim ibunya, kakeknya binal, – – sekarang bersama pamannya dan seterusnya, dan dia terkenal sekali dengan julukan Al-Amin di Mekkah.Semua ini ciri-ciri disebutkan yang diketahui oleh pendeta ini adalah ciri kenabian. Lalu kemudian pendeta ini pun setelah pertanyaan yang banyak kepada Maisarah dan dia penasaran– maka dia mengatakan “Baiklah kalau begitu, Saya berterima kasih atas pendapatmu ini dan Saya coba–
” Akan menyampaikan kepada teman-teman di dalam gereja.” Terus si Maisarah bilang sebentar. “Boleh Saya tanya, tidak?” “Iya, apa rahasia pertanyaan Anda tadi? Mengapa Anda bertanya seperti itu?” Lalu si pendeta itu mengatakan “dan ini membuat Maisarah kaget dan nanti ini yang akan disampaikan kepada Khadijah – – “pada saat pulang ke Mekkah yang mendorong Khadijah mau menikah dengan nabi ﷺ.Itu salah satu faktornya. “Maka dia mengatakan “Ketahuilah wahai anak muda.” Karena Maisarah masih muda. Masih belasan tahun, berumur seperti ini,” di bawah sedikit dari nabi ﷺ. “Ketahuilah menurut keyakinan kam.” — “Yang kami dapatkan dalam Injil, tidak ada yang turun di bawah pohon ini kecuali seorang nabi.” “Maka ketahuilah yang sedang bersamamu sekarang adalah nabi yang sedang ditunggu.” Jadi ceritanya hanya “seperti itu saja, tidak ada penyampaian setelahnya, seperti apa apakah pendeta itu beriman atau tidak? Tidak seperti kisah Bahirah. Kalau Bahirah memang “dia sudah berazam, bertekad kalau memang nabi ﷺ di “masa kenabian ini– dia masih hidup, dia mau beriman. Tapi pendeta ini tidak, dia kembali ke gerejanya “kemudian buku-buku sejarah menceritakan- -atau memutus sampai di situ kisahnya dan nabi ﷺ sudah langsung pergi ke negeri Syam.Saat tiba di negeri Syam teman-teman sekalian, Maisarah bertambah kagum lagi pada saat melihat bagaimana nabi ﷺ– bermuamalah dan berperilaku dengan para penduduk negeri Syam, beliau cepat sekali berbau, sangat supel, mudah dalam membeli — dan menjual, ternyata ini سُبْحَانَ ٱللَّٰ bagian dari syariat semua nabi setelah nabi ﷺ diutus menjadi nabi. Bagaimana beliau mengatakan “Rahmat Allah akan terkena kepada atau akan didapati oleh orang yang selalu mudah-
“- bertransaksi, mudah membeli, mudah menjual, itu adalah salah satu ciri orang beriman. Orang beli yasudah, orang nawar yasudah, mudahin, yang penting dia tidak dirugikan. Bukan orang yang sudah tahu ada keuntungan — masih ditekan supaya mendapatkan keuntungan yang lebih, enggak ada seperti itu. Samahan kata nabi ﷺ. سمحا إذا باع ، سمحا إذا اشترى Dia sangat mudah untuk bertransaksi menjual dan membeli, semuanya dimudahkan oleh dia.Maisarah melihat itu dan nabi ﷺ bukan cuman itu, beliau setelah dapat keuntungan disimpan di tempat yang aman– dan nabi ﷺ selalu mengeluarkan dan keliling mencari orang-orang fakir miskin. Di negeri Syam. Kemudian membagi-bagikan buat mereka. Kemudian nabi ﷺ juga selalu berusaha untuk menguasai — seluruh pasar tanpa letih beliau keliling ke seluruh pasar lalu menawarkan produk-produknya tanpa letih. Ini nolak, dia pergi ke tempat lain. Akhirnya terjadi transaksi dan سُبْحَانَ ٱللَّٰ di hari nabi tiba- -seluruh produk Mekkahnya habis dalam satu hari saja, karena nabi ﷺ keliling senyum dengan orang, ramah. Mudah, orang bertransaksi beli ini berapa? Sekian harganya.Yasudah. Dimudahkan sama beliau. Maka habis produknya pada hari itu ﷺ. Di hari kedua, beliau sudah bisa membeli barang– dari negeri Syam. Dan pada saat beli, karena kemarin dia sangat supel dengan orang-orang ﷺ — maka orang-orang pedagang di pasar juga memudahkan dia pada saat transaksi. Jadi orang-orang Syam pun pada saat mengatakan nabi ﷺ tawarkan ini berapa? Sekian, baiklah. Bisa Saya beli sekian? Enggak bisa, silahkan ambil uangnya, langsung saja. Maka, di hari kedua saja nabi ﷺ sudah berhasil membeli seluruh produk yang dibutuhkan dari uang yang ada — sehingga, kafilah nabi lebih dulu kembali ke Mekkah dan ini tidak pernah terjadi dalam kafilah-kafilah Quraisy-
– karena mereka, selalu tinggal-tinggal di negeri Syam lama.Mereka duduk-duduk dulu, mereka mabuk-mabuk, — mereka bermain perempuan, mereka segala macam, sudah menjadi tradisi jahiliyah. Kemudian nanti mereka sudah 2 minggu, 3 minggu baru mereka balik ke Mekkah. Jadi pelan-pelan berdagang, sedangkan nabi ﷺ tidak melainkan cepat bekerja, cepat juga menyelesaikannya. Selesai. Mengeksekusinya. Pulanglah nabi ﷺ bersama Maisarah menuju ke Mekkah. Pada saat tiba di Mekkah– karena kafilah-kafilah dagang Quraisy belum tiba, dan sudah menjadi tradisi juga di Mekkah teman-teman sekalian,– kalau ada kafilah datang, maka ada orang-orang tertentu. penjaga-penjaga pintu gerbang Mekkah mengiklankan- -dengan suara keras “Wahai Quraisy kafilah dagang ada yang datang.” Maka orang-orang Quraisy pada ngumpul.
Jadi sebelum masuk pasar mereka sudah keroyokin tuh apa yang mereka mau beli, beli di situ, kalau ada yang sisa baru dijual– di pasar. Kafilah nabi ﷺ datang dan ini bukan waktu datangnya kafilah Quraisy.Waktunya sudah mereka tahu, sekian waktu datang kafilah baru mereka datang. Mereka kaget kok ada kafilah datang? Kemudian mereka datang. Di luar pintu Bani Syaibah di luar pintu gerbangnya Mekkah, mereka kaget — kafilahnya Muhamamd, Al-Amin telah datang. Tersebar satu Mekkah. Orang yang terpercaya sudah datang. Walaupun beliau belum lama berdagang dari negeri Syam. Mereka tanya “Hai Muhamamad,” -” Ini barang dagangan Syam?” Kata nabi ﷺ “Iya.” “Boleh kami transaksi?” “Silahkan.” Mulailah mereka memilih produk mereka – “Ini Muhammad. Berapa?” “Sekian.” “Baiklah.” “Bisa sekian?” “Silahkan.” Dihabisin.” Dalam hitungan satu hari itu juga — dagangan nabi ﷺ habis. Hari itu juga habis belum masuk ke pintu gerbang Mekkah sudah habis. Dengan keuntungan yang berlipat-lipat. Maka nabi ﷺ dimudahkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى– dengan akhlak yang baik, dan wajar Allah mengatakan dalam surat Al-Qalam. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ( cari ayat) Maksudnya “Kau Muhamamd, secara fitrah kau memiliki akhlak yang sangat luar biasa. Mulia sekali.” Nabi ﷺ selalu cenderungnya kepada kebaikan. Kejadian ini akhirnya tersebar di negeri Mekkah di kota Mekkah “pada saat itu kafilah Muhamamd Al-Amin datang — kemudian habis dagangannya, dan orang-orang Mekkah puas “dengan dagangan itu. Nabi ﷺ pada hari yang sama tidak menunda sama sekali walaupun dalam kondisi cape, “pergi ke rumah Khadijah-” “- menyampaikan “amanahnya. Ini adalah amanahnya, ini uangnya “.” Dan bukan cuman khadijah, karena banyak sekali orang – – menitipkan uang pada saat itu. Semua diantarkan pada hari itu. Nabi ﷺ tidak tidur kecuali sudah menyampaikan semua amanah. Ini modalnya, ini keuntungannya. Semua selesai pada hari itu. Padahal dalam kondisi cape, datang dari safar. Ini sebuah adab yang luar biasa teman-teman bagi pedagang.Jangan tunda-tunda pembayaran, jangan tunda-tunda– pengembalian hak orang lain, langsung pada saat itu kita bisa tidur tenang.
Kalau meninggal word play here jadi “aman. Maka dibagilah. Karena kejadian ini, makin harum nama nabi ﷺ, dan Khadijah pun tidak pakai menunggu lagi– langsung bertanya kepada Maisarah. “Sebenarnya apa yang kamu lihat pada saat kamu sedang bersama Muhammad?” Diceritakan kejadiannya. Apa yang terjadi? Kenapa kafilah ini datang lebih dulu dari negeri Syam? Apa yang terjadi pada saat– kamu sedang di sana? Bagaimana dia bermuamalah dengan orang-orang?” Maka pada saat itu Maisarah menceritakan semua apa yang dia lihat; dari kasus jalan ada naungan awan– kasus pohon yang menunduk, dan kasus pertanyaan pendeta, dari kasus nabi ﷺ sudah beli barang-barang dari Mekkah- -kemudian menjualnya di negeri Syam dan bagaimana dia bermuamalah dengan sangat mudah, bertransaksi kemudian– dalam satu hari habis semua produknya, hari kedua dia sudah beli produk lagi, kemudian beliau juga segera pulang ke Mekkah — lalu kemudian di pintu gerbang Bani Syaibah sudah diperebutkan oleh masyarakat Mekkah.Mereka semua puas dengan harganya dan pada hari yang sama, sudah dibagikan keuntungannya. Maka pada saat itu perlu digarisbawahi teman-teman, bahwasanya Khadijah رضي الله عنه ini walaupun– pada saat itu berumur 40 tahun tapi terkenal sekali dengan kecantikannya. Ini mungkin sudah menjadi sesuatu yang fitrah, kalau seseorang yang berlimpah hartanya maka segala kebutuhan terpenuhi. Itu berpengaruh kepada masalah terlihat tua atau tidak. Karena orang biasa kalau punya beban masalah, ekonomi,– masalah-masalah yang dihadapi, kadang-kadang berpengaruh kepada raut wajah. Itulah kurang lebih rasionalnya. Maka Khadijah terkenal sekali dengan kecantikannya dan selalu dilamar oleh banyak orang Mekkah walaupun – – beliau sudah menjadi janda pada saat itu. Dan orang-orang yang ditolak ini terkenal, si Fulan si Fulan melamar ditolak lalu tersebar beritanya. Khadijah nolak, tidak mau, karena punya kecantikan punya kekayaan. Ini orang terkaya Mekkah, baru pertama kali saat itu Khadijah yang meminta kepada nabi ﷺ untuk menikahinya. Dan ini belum pernah terjadi, Khadijah selalu menolak lamaran orang.Maka Khadijah berkata kepada Maisarah pada saat itu setelah menceritakan “Saya akan berbicara sesuatu nanti.
“– “dengan orang yang akan menyambung lidah Saya kepada Muhammad.” Cuma bahasanya begitu kurang lebih. Jadi karena Maisarah seorang lelaki, Khadijah tidak berbicara masalah pernikahan. Lalu Khadijah word play here mencari siapa kira-kira orang yang paling pantas untuk diajak ngomong. Ditemukanlah seorang sahabatnya, bernama Nafisah. Nafisah sahabat dekatnya Khadijah. Lalu berkata Khadijah, “Wahai Nafisah, apa kamu sudah tahu cerita tentang Muhammad?” “Oh belum.” Kata Nafisah. Kata Khadijah “Ceritanya begini.” Diceritakan semua panjang lebar yang Maisarah cerita. Lalu Nafisah juga kaget “Seperti itukah Khadijah?” Dia bilang “Ya, dan Saya punya niat sesuatu yang Saya ingin kamu.” –“. yang menyampaikannya.” Kata Nafisah “Apa itu?” “Saya ingin agar engkau menyampaikan kepada Muhammad.”- -“. untuk melamarku.” Kata Nafisah “Selama ini kau nolak tokoh= tokoh Mekkah kaya raya, sekarang kau.”–“. kau minta Muhammad untuk melamarmu?” Nabi ﷺ pada saat itu memang pedagang. Tapi bukan sekelas, levelnya orang-orang nomor satunya Mekkah yang melamar Khadijah kemudian ditolak.Maka pada saat itu kata Khadijah “Iya, Saya bersedia kalau Muhammad mau jadi suami Saya.” Maka Nafisah pun tidak menunda. “Ini urusan Saya, Saya akan pergi.
” Maka pada waktu itu pun Nafisah mendatangi rumah nabi ﷺ. Kemudian menemuinya di “depan ada keluarga-keluarga pada saat itu. Di antaranya ada Abu Thalib, pamannya,– kemudian ada sepupu-sepupunya, lalu Nafisah mengatakan “Wahai Muhammad, mengapa engkau belum menikah?” Kata nabi ﷺ “Belum cukup bekal.” Ini biasanya kalau dalam terjemahan bahasa Indonesia begitu, ya. Kalau bahasa Arabnya itu (cari ayat )Orang Arab biasa begitu. Bisa saja dia mengatakan Saya belum punya rumah, karena masih numpang sama pamannya pada saat itu. Ketika masih tinggal sama “Abu Thalib. “Kemudian usaha Saya masih baru mulai. Nantilah kalau sudah mantep.”” “Sudah mapan baru Saya menikah. “” Lalu kata Nafisah “Wahai Muhammad, mengapa engkau tidak menikah dengan wanita yang berkumpul semua pada dirinya.”– “hal yang kau butuhkan?” Kecantikan “, jalur nasab, kekayaan, kepintaran, kedudukan, semua ada.” Kata nabi ﷺ “Siapa yang kau” maksudkan?” Kata Nafisah “Khadijah container Khuwailid.” Khadijah binti Khuwailid.Lalu kata nabi ﷺ “Bagaimana bisa Khadijah?”( cari ayat) Nabi “ﷺ “Bagaimana bisa Saya sama Khadijah?” Mustahil itu terjadi, karena Khadijah siapa? Orang yang memang menolak semua tokoh-tokoh Mekkah. Satu Mekkah tahu kalau dia tolak tokoh-tokoh Quraisy. Lalu dia mau menikah dengan orang yang tadinya pengembala kambing? Kemudian sekarang menjadi pengusaha kecil? Kata Nafisah “Itu urusan Saya. Yang penting kamu setuju dulu.” Ini yang bujang-bujang yang ketawa ini. Makanya pada saat itu pun Nafisah kembali kepada Khadijah mengatakan “Wahai Khadijah sudah selesai urusannya.” “Apa yang selesai?” “Muhammad sudah setuju.”” Kata Khadijah “Baik kalau begitu jangan ditunda.” Maka Nafisah kembali lagi ke nabi ﷺ mengatakan “Wahai Muhammad, sudah selesai urusannya.” “Apa yang sudah selesai?” “Khadijah sudah setuju, sudah selesai urusannya.” “Kapan kita bertemu?” Dipanggilah Abu “Thalib, paman nabi ﷺ menghadap ke rumahnya Khadijah. Dan Khadijah waktu itu ditemanin oleh.”. ada yang mengatakan nabi ditemani oleh pamannya Abu Thalib.Dan Hamzah. Tentu ini bicara sebelum Islam. Kemudian dari pihak Khadijah ada Ayahnya sendiri Khuwailid. Dan ada yang mengatakan ditemani juga oleh sepupunya Warakah bin Naufal. Pendeta nasrani nanti yang akan mengakui kenabian nabi ﷺ di masa penerimaan wahyu اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ “الَّذِيْ خَلَقَۚ. Baik pada saat itu terjadilah kesepakatan dan akhirnya menikahlah nabi ﷺ dengan Khadijah– dan pada saat itu maharnya nabi “ﷺ yang diberikan adalah 20 ekor unta. Jadi satu ekor unta itu satu sudah berapa harganya? Ratusan juta. Apalagi sampai 20 ekor “unta. Dan ini bantahan yang sangat jelas kepada para “orientalis yang mengatakan “Muhammad sengaja menikah dengan orang–
kaya karena dia ingin membiayai hidupnya dan ini tidak benar sama sekali. Salah sekali ini. Karena nabi ﷺ setelah menikah word play here sama Khadijah, beliau yang memberikan kebutuhan rumah, nafkah, walaupun- -tetap memutar modal Khadijah, karena setelah menikah Khadijah menyerahkan seluruh hartanya رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا– kepada nabi ﷺ untuk dikelola. Silahkan kelola lalu dipakai bersama-sama. Nabi ﷺ pada saat itu teman-teman sekalian, menikah dengan Khadijah tentunya itu — berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun dan ini juga sekaligus bantahan yang mengatakan nabi Muhammad ﷺ — itu kata orang-orang “orientalis dan ini dikembangkan oleh para orang-orang liberal sekarang.Kalau nabi ﷺ itu menikah lebih dari satu wanita sampai memiliki beberapa orang wanita itu karena hawa nafsu. Ini pemahaman yang fatal sekali salah. Kenapa? Karena nabi ﷺ pas menikah “dengan Khadijah sampai Khadijah meninggal– tidak poligami. Beliau sendirian. Padahal” “pada saat itu nabi ﷺ mampu untuk menikah lagi, sebagaimana “kita akan lihat nanti — fase penobatan nabi itu di masa beliau masih berumah tangga dengan Khadijah. Dan bisa saja beliau menikah pada saat itu. Tapi nabi ﷺ tidak melakukannya.
Dan dalam kondisi nabi 25 tahun waktu menikah Khadijah 40 tahun. Jadi jelas sekali terbantahkan. Tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu. Dan kita lihat nabi ﷺ menikah setelah meninggalnya- -Khadijah, barulah masuk wahyu turun menyuruh nabi ﷺ untuk mengizinkan nabi menikah dengan Saudah Binti Zam ' ah. Kemudian baru menikah dengan Aisyah kemudian baru datanglah wanita-wanita yang lain setelah itu yang dinikahkan oleh– oleh nabi ﷺ itupun wahyu dari langit, bukan keinginan nabi ﷺ. Perilaku nabi, perkataan nabi, semua dikontrol oleh wahyu, وَمَا یَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰۤ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡی یُوحَىٰ Jadi perilaku dan keputusan nabi ﷺ itu dikontrol oleh wahyu dan nabi ﷺ mengatakan – – “Sesungguhnya aku dinikahkan, maksudnya Allah perintahkan untuk menikahi dengan wania-wanita– ahli surga yang dijamin oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Artinya yang sudah menjadi istri nabi ﷺ adalah wanita ahli surga. Dijamin oleh Allah ﷺ. Dan kita tahu dari seluruh istri nabi ﷺ semuanya janda, kecuali Aisyah رضي الله عنه. Aisyah saja yang perawan, yang lain janda. Kalau nabi ﷺ mau nikah dengan perawan tidak ada yang nolak. Waktu nabi ﷺ mau melamarkan Usama Container Zaid, anaknya Zaid Bin Harits kepada seseorang wanita yang terkenal– kecantikannya di Madinah, orang tuanya perempuan ini mengira nabi ﷺ yang melamar. Sampai mereka mengatakan “Kalau Rasulullah ﷺ pintu rumah kami terbuka.” “Mau jadi istri ke berapapun tidak masalah.” Tapi akhirnya beliau mengatakan “Tidak.” “Ini perintah nabi ﷺ untuk menikahkan dengan Usama Container Zaid.” Lalu ditanyalah kepada anaknya, anaknya mengatakan “Kalau perintah nabi ﷺ Saya akan patuh.” Lalu menikahlah Usama dengan anak perempuan itu.Jadi nabi ﷺ bisa menikah dengan perawan semuanya kalau nabi ﷺ mau.” Berarti tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu. Ada pernikahan nabi ﷺ kadang-kadang karena ingin mengangkat — kedudukannya para sahabat. Seperti misalnya beliau menikah dengan Aisyah, dengan Hafsah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا Untuk mengangkat kedudukannya Abu Bakar sama Umar dan menjalin persahabatan yang bagus. Dan ini hal yang kadang-kadang hilang di antara kaum muslimin. Ini sunnah nabi ﷺ teman-teman sekalian. Bahwasanya kita menawarkan anak kita menikah dengan sahabat kita karena itu sahabat itu adalah orang yang baik– dan ini adalah'contoh yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar persaudaraan dengan nabi ﷺ karena menikahnya anak mereka. Terkadang nabi ﷺ menikah demi untuk mengislamkan suku. Seperti misalnya pada saat beliau menikah dengan Juwayriya bint al-Harith رضي الله عنه pada saat suku ini diserang– Bani Mustalik namanya.Diserang oleh nabi ﷺ, nanti akan kita bahas masalah
peperangan itu. Pada saat nabi ﷺ menyerang Bani Mustalik dan menang, semuanya karena mereka melawan pada saat itu — dikalahkan semuanya jadi tawanan. Juwayriya binti “al-Harith ini رضي الله عنه– menjadi bagian dari tawanan nabi ﷺ maka nabi ﷺ tawarkan “Hai Juwayriya maukah kau masuk Islam?” “Kami bebaskan kamu dari keterbudakan.” Kata Juwayriya “Tentu,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.” Kata nabi ﷺ “Kenapa tiba-tiba kau mau masuk Islam?” Kata Juwayriyah “Sebelum Anda datang wahai Rasulullah.”– “Saya melihat ada cahaya dari Madinah masuk ke kamar Saya, dan Saya menakwilkan itu adalah Anda yang datang.” “Maka Saya menerima ini.” Kata nabi ﷺ “Kalau begitu Saya menerima keislamanmu dan menerima sebagai istri.” Kata nabi ﷺ. Pada saat itu karena masuk Islamnya Juwayriyah dan dia adalah anaknya Harits, Harits “ini kepala suku Bani Mustaliq. Melihat kejadian pernikahan “nabi ﷺ yang resmi dengan Juwayriyah ini seluruh” sahabat melepaskan Bani Mustaliq.” “” Sudah karena ini adalah nabi menikahi anak kepala suku kalian, kami bebaskan kalian.Tidak ada tawanan sama sekali.” Gara-gara itu teman-teman masuk Islam “, orang-orang. Jadi memang ada maslahat di situ. Bukan cuman sekedar, tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu, dan memang سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ– Saya temukan teman-teman orang yang melakukan poligami dengan tujuan hawa nafsu ini hancur. Hanya untuk berbangga-bangga. Ada yang mengatakan “Saya punya istri dua, saya punya istri begini.” Itu tidak akan bertahan lama. Dan tidak ada yang sesuatu yang buat dibanggakan. Orang yang melakukan poligami teman-teman — menambah ekstra sesuatu, ekstra tenaga, ekstra duit, ekstra waktu, ekstra semua. Bukan cuman pikirin masalah biologisnya. Biologis setengah jam selesai, satu jam selesai, tapi orang setelah itu harus berikan– nafkah, harus berikan perlindungan, harus berikan pendidikan, ini semua yang harus dipahami. Jadi nabi ﷺ tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah hawa nafsu ini. Karena, dari mayoritas kehidupan kita- Biologis adalah salah satu substansial kecilnya saja. Kehidupan luas sekali. Itu contoh juga nabi ﷺ menikah karena merasa kasian dan mau membantu, menikahnya nabi ﷺ dengan Ummu Salamah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.Ummu Salamah lebih tua
dari nabi ﷺ. Dan memang di akhir-akhir hidup beliau, beliau tidak bisa melayani nabi ﷺ– dari sisi biologis sampai beliau menghibahkan malamnya kepada Aisyah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا. Jadi banyak sekali hukum-hukum di sini, di antaranya juga nabi ﷺ menikah untuk menjelaskan hukum Syari. Seperti menikahnya nabi ﷺ “dengan Zainab binti Jahas. Mantan istrinya” “Zaid Container Harits. Ini سُبْحَانَ” ٱللَّٰهِ Saya pernah lihat cuplikan orang yang murtad dari Islam entah dari mana manusia ini. Orang Indonesia, kemudian dia mengatakan dulu Saya adalah orang yang fanatik dengan Islam apa segala macam– buktinya anak Saya “, dinamakan dengan nama Islam,” kemudian Saya tidak temukan kebenaran dan segala macam — lalu dia menuduh-nuduh “nabi ﷺ.Bahwa nabi ﷺ itu melanggar semua apa yang dia ucapkan seperti misalnya– Umatnya boleh menikah empat, kemudian dia menikah lebih daripada itu. Dan ini orang yang tidak paham hukum Syar ' i. Khusus berhubungan dengan nabi ﷺ ada namanya Khususiyahtun Nabi ﷺ. Ada yang memang khusus buat beliau. Menikahnya tidak terbatas seperti umatmnya memang. Nabi ﷺ memang begitu. Beliau punya puasa Wishal. Puasa yang bersambung, yang nabi ﷺ tiap hari kalau beliau puasa, sehari ini sambung besok nanti kalau maghrib,– beliau masih kuat beliau sambung lagi hari ketiga. Waktu Abdullah bin Umar رضي الله عنه ingin mencontoh itu– kata nabi ﷺ “Tidak bisa.Kalau kau Ibnu Umar mau puasa, maksimal sehari puasa, sehari berbuka puasa.” Khusus untuk nabi ﷺ memang. Penerimaan wahyu, khusus untuk nabi ﷺ memang. Memang beliau penentu keputusan. Khususiyatun Nabi ﷺ. Yang penting dia mengatakan begini, salah satu perkataannya– hubungannya dengan tema kita yaitu panjang kalau kita ingin bahas tentunya. Dia bilang– “Nabi Muhammad itu sendiri melanggar apa yang dia titahkan, seperti misalnya dia menikahi mantan anak mantunya.” Ini pernyataan yang deadly sekali, salah. Dia bilang menikahi Zainab binti Jahsy, mantan anak mantunya. Dari mana anak mantu nabi? Suarami Zainab binti Jahsy, Zaid container Harits bukan anaknya nabi. Hamba sahaya, sahaya nabi yang dibebaskan. Pernah, ternisbatkan namanya Zaid Ibn Harist menjadi- – Zaid Ibn Muhammad karena waktu itu nabi ﷺ nanti akan kita ceritakan kisahnya untuk kedepannya — itu pernah Harits datang lalu mencari tahu mana anaknya. Keliling karena Harits adalah orang yang terkenal — di sukunya.Kemudian dia word play here keliling mencari waktu terjadi peperangan antara suku dia dengan suku yang lain — dikalahkan sukunya Harits ini, kemudian ditawanlah semuanya termasuk Zaid ini.
Pada saat itu lagi terjadi dan sudah sampai di negeri Syam, kalau teman-teman masih ingat kisah Bahirah – – pendeta yang pada saat melihat tanda kenabian nabi ﷺ di umur 12 tahun itu., سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ dengan hikmah Allah, nabi ﷺ pada saat itu umurnya sudah sekitar 24 tahun ﷺ – – itu lewat di depan gereja yang sama. Lalu muilailah pendeta ini menanyakan banyak hal tentang siapa namanya, siapa ibunya, siapa ayahnya, “segala macam ditanya– tentang nabi “ﷺ secara terinci dan semua yang dijelaskan oleh Maisarah yang dia tahu kalau dia adalah keturunan yang baik– Ibunya meninggal pada saat dia masih enam tahun, ayahnya pada saat dia di rahim ibunya, kakeknya binal, – – sekarang bersama pamannya dan seterusnya, dan dia terkenal sekali dengan julukan Al-Amin di Mekkah.Semua ini ciri-ciri disebutkan yang diketahui oleh pendeta ini adalah ciri kenabian. Maka pada saat itu Maisarah menceritakan semua apa yang dia lihat; dari kasus jalan ada naungan awan– kasus pohon yang menunduk, dan kasus pertanyaan pendeta, dari kasus nabi ﷺ sudah beli barang-barang dari Mekkah- -kemudian menjualnya di negeri Syam dan bagaimana dia bermuamalah dengan sangat mudah, bertransaksi kemudian– dalam satu hari habis semua produknya, hari kedua dia sudah beli produk lagi, kemudian beliau juga segera pulang ke Mekkah — lalu kemudian di pintu gerbang Bani Syaibah sudah diperebutkan oleh masyarakat Mekkah.Mereka semua puas dengan harganya dan pada hari yang sama, sudah dibagikan keuntungannya. Kemudian baru menikah dengan Aisyah kemudian baru datanglah wanita-wanita yang lain setelah itu yang dinikahkan oleh– oleh nabi ﷺ itupun wahyu dari langit, bukan keinginan nabi ﷺ. Waktu nabi ﷺ mau melamarkan Usama Bin Zaid, anaknya Zaid Bin Harits kepada seseorang wanita yang terkenal– kecantikannya di Madinah, orang tuanya perempuan ini mengira nabi ﷺ yang melamar.Dijualah Zaid dari pasar ke pasar sampai – – di pasar Mekkah, Khadijah beli waktu sudah menikah dengan nabi ﷺ, lalu Zaid Container Harits dihadiahkan oleh Khadijah untuk – – nabi ﷺ. Lalu Harits datang ke Mekkah. Dia tahu informasi anaknya. Dia denger anaknya ada di salah satu tokoh Mekkah. Datanglah dia ke Mekkah setelah nabi ﷺ menikah dengan Khadijah, lalu dia mengatakan – “” Hai Muhammad, Zaid ini bukan orang budak, bukan sahaya, ceritanya begini suku Saya dan suku lain pernah berperang.” “” “Kami kalah lalu kami dijadikan sahaya.Dijualbelikan, jadi Zaid ini orang bebas, dan Saya ingin tebus. Berapa kau minta bayaran?” “Saya akan bayar.” Kata Nabi ﷺ “Tidak usah tebus “apa-apa.”” Supaya bijaksana, kata nabi tanya aja Zaid.” Zaid ini maunya ikut Saya atau ikut Anda? Kalau dia mau pilih Anda sebagai orang tua ya silahkan ambil saja, bebas. Kata Harits luar biasa ini. Akhlak yang luar biasa, dia bilang bijaksana sekali. Baiklah Saya temuin Zaid. Ditemuin Zaid lalu ayahnya Harits kaget waktu dengar jawabannya Zaid. Maka kata Harits “Hai Zaid.”– “Kau tahu Saya adalah ayahmu dan Muhammad dan orang yang sangat bijaksana. Kau akan bebas dari keterbudakan- -dengan ikrar perkataan mulutmu mengatakan “Saya memilih Ayahku. Kau akan bebas kau akan pulang, kau akan jadi– anak kepala suku, menjadi penggantiku nanti. Seperti jadi raja nanti. Apa kata Zaid? “Saya tidak mungkin, Ayah memilih orang lain setelah Muhammad. Enggak ada lagi.” “Orang ini mengalahkan Ayah Saya sudah.” Enggak bisa. Apa yang terjadi? Harits pun datang ke nabi ﷺ mengatakan “Hai” “Muhammad, sungguh dia memilihmu.”” “Maka aku cuma titipkan supaya dia dijaga dengan baik.Semenjak itu, namanya Zaid Ibn Harits diganti menjadi — Zaid Ibn Muhammad.” “Terkenal di Mekkah pada saat itu diganti, jadi kesannya kaya
menjadi anak angkat nabi. Sampai turun firman Allah yang melarang untuk menisbatkan nabi, nama seseorang kepada nabi. Yang bunyinya مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَاۤ أَحَد مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَـٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِیِّـۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیم ا “Muhammad bukanlah seseorang di antara kalian melainkan penutup para nabi dan rasul.” Baru diubah kembali menjadi Zaid Container Harits. Jadi Zaid Bin Harits ini bukan anaknya nabi. Jelas, ya? Zaid Container Harits “( maaf) waktu Zainab Binti Jahsy mau menikah,– ini masih ada hubungan kerabat dengan nabi ﷺ wanita mulia di Mekkah orang yang punya kedudukan sangat tinggi. Zaid Bin Harits itu mantan budak. Waktu Zainab mengatakan “Ya Rasulullah, Saya mau nikah tunjukkan lelaki yang baik.” Kata nabi “Menikahlah dengan Zaid.” Zainab pertama berat, artinya masih ada secara kejiwaan dia tokoh Mekkah, terkenal dengan kedudukannya lalu menikah — dengan orang sembarangan “dalam bahasa tanda kutip di sini.” Maka nabi ﷺ mengatakan “Itu pilihan yang terbaik “.” Akhirnya Zaiban word play here menikah dengan Zaid.Berjalan waktu — ternyata terganggu. Jadi tetap saja dia mengatakan “Ya Rasulullah, Saya setiap kali lihat Zaid, yang Saya bayangkan.”– “Sahayanya dulu. Saya jadi berat untuk itu. Selalu merasa kalau” mau disentuh sama dia jadi masalah kejiwaan Saya.” Bagaimana?” Kata nabi ﷺ “Sabarlah.
Bertakwa kepada Allah. Gunakan keimanan.” Tapi berkecamuk terus. Sampai akhirnya sering cekcok– antara Zainab sama Zaid. Akhirnya terakhir Zaid pun menyampaikan kepada nabi ﷺ “Ya Rasulullah …” — “Kayanya sudah tidak bisa dipertahankan.” “Baik kalau sudah tidak bisa dipertahankan pisahlah.” Waktu berpisah, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى turunkan firman-Nya yang menekankan kalau “Kami setelah Zaid selesai dari urusannya dengan istrinya – -“. kami menikahkan kau Muhammad sama mantan istrinya( Zainab) agar jelas bagi orang-orang “beriman- – kalau mantan istrinya anak angkat atau orang yang numpang di rumah, itu bukan mahram.” Hukum Syari di sini.Saya mengambil contoh saja; anak lelaki Saya ambil dari tempat anak yatim– kemudian Saya besarkan di rumah Saya, tumbuh besar dan seterusnya sampai menikah Saya nikahkan. Kemudian suatu waktu dia menikah cerai dengan istrinya. Istrinya itu bukan mahram Saya. Ini cuman anak yang tinggal di rumah Saya, bukan anak kandung. Jadi ada hukum syar ' i; Sama sama dengan istri paman. Istri paman itu yang sering kita sebut tante itu, itu” bukan mahram.
Karena kalau cerai sama paman kita, kita boleh nikah dengan dia. Suami tante, yang biasa di Indonesia dipukul rata dikatakan- -om. Okelah dipanggil om misalnya. Tapi itu bukan mahramnya. Bukan mahram. Jadi tidak boleh salaman memang. Hukum syari karena kalau cerai sama tantenya, maka boleh nikah sama ponakannya si perempuan itu. Yang tidak boleh menggabungkan poligami ponakan sama tante, itu hukum syari. Tapi bukan mahram tetap. Jelas, ya? Ini dibahasan di sini, jadi kadang-kadang nabi menikah memang untuk wahyu menyampaikan penjelasan- -hukum, seperti pernikahan nabi dengan Zainab binti Jahsy رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا.Dan ini sudah jelas sekali dalam firman Allah dalam surah An-Najm( 53) ayat 3- 4 yang Allah berfirman tadi Saya sebutkan. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى ٣ اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤ “Muhammad ini tidak pernah mengucapkan Al-qur ' an menurut kemauan sendiri.” Termasuk kata sebagian ulama tafsir adalah perilaku-perilaku nabi ﷺ dipandu oleh al-qur ' an- -ucapannya itu perilakunya itu, tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengaruniakan nabi ﷺ dari Khadijah diberkahi pernikahannya sehingga dikaruniakan– enam orang anak. Dua lelaki dan empat perempuan.
Lelaki yang sudah jelas Qasim makanya julukan nabi ﷺ Abul Al-Qasim dan Qasim meninggal yang lebih kuat riwayat sebenarnya– dikatakan masih kecil tapi ada riwayat menjelaskan meninggal di umur dia sudah bisa menunggangi kuda.” Dan itu di zaman dulu sekitar umur 7 sampai 8 tahun. Kemudian Abdullah menikah di umur di sekitar 2 tahun ke bawah. Kemudian empat anak perempuan nabi ﷺ– Ruqayyah, Ummu Kalsum, Zainab dan Fatimah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ ini semua adalah hidup bersama nabi ﷺ– dan akan kita sebutkan nanti mereka termasuk adalah orang-orang yang beriman kepada baginda nabi ﷺ. Sebagian orang ada yang keliru teman-teman, dalam memahami poin– mengenai nama anak nabi ﷺ seperti misalnya mereka menambahkan anak nabi ada namanya; thaha dan thayyibah.Dan ini keliru teman-teman, kenapa? Karena Thabah dan Thayyibah adalah julukan untuk anak nabi Abdullah. Jadi bukan anak lain, makanya ahli sejarah Ahlul Sunnah Wal Jamaah sepakat mengatakan anak nabi ﷺ– cuman dua lelaki itu nanti ada anak yang lain dari Maria Ibrahim. Tapi itu nanti. Yang jelas di fase Mekkah ini adalah dua anak lelaki dan dua-duanya meninggal dan julukan Abduillah– Thabah dan Thayyibah. Nanti dari Maria setelah InsyaAllah penobatan kenabian segala ada istri nabi ﷺ yang lain– Maria ini akhirnya memiliki anak namanya Ibrahim dan Ibrahim meninggal juga di umur belum dua tahun lebih. Masih masa menyusui, karena ada hadis nabi ﷺ berbunyi mengatakan “Sesungguhnya Allah memberi Ibrahim — anak ini yang baru meninggal pengganti penyusu di surga.” Itu bahasa nabi ﷺ tentang masalah itu.Tentu setelah menikahnya nabi ﷺ dengan Khadijah maka kedudukan beliau makin mulia. Dan sekarang nabi ﷺ pindah dari fase kehidupan yang susah bersama Abu Thalid tadi– sudah merasakan kehidupan miskin, bagaimana merasakan hidup kerja keras– dan sekarang pindah ke fase kehidupan orang terkaya di Mekkah. Jadi nabi ﷺ sudah lalui semuanya hidup susah, hidup bekerja, sekarang ini orang terkaya di Mekkah yang menjadi istri beliau. Rumahnya sangat mewah segala macam ada, nabi ﷺ juga sudah melalui fase kehidupan itu. Baik, kita akan masuk teman-teman sekalian kejadian yang lain adalah- Di Mekkah sebelum masa kenabian, pernah Ka ' bah teman-teman sekalian roboh.Bagian bangunannya rusak. Rusaknya Ka ' bah ini disebutkan oleh ahli sejarah berselisih mereka tentang masalah penyebabnya, tapi kalau kita gabungkan– semua intinya Ka ' bah pada saat itu rusak dan mau dibangun.
Ada yang menyebutkan bahwasanya sebabnya karena ini memang ini sebelum Islam. Jadi memang dilihat fase-fase sejarah sebelum Islam. Maka Mekkah sempat tertimpa banjir yang besar. Pada saat itu dan ini juga memang kita perlu tahu Ka ' bah itu berada di lereng gunung dan dihimpit oleh gunung. Saya kalau tidak salah tahun 1940 sekian itu pernah hujan lebat Mekkah dan akhirnya banjir juga, karena lembah memang– udah banjir di situ. Ini penyebab yang pertama, yang disebut oleh ahli sejarah. Penyebab yang kedua adalah ada seorang wanita dari penduduk Mekkah– dia membawa dupa tempat bakaran dupa yang ada bara apinya, kemudian dia bawa niatnya buat mewangikan orang lain tawaf. Tapi rupanya waktu dia mendekati Ka ' bah, arangnya tumpah jatuh dan
Ka ' bah ada Kiswah. Sehingga terbakar Kiswah tersebut dan akhirnya susah untuk dipadamkan lagi, karena di Mekkah– tidak semudah itu mendapatkan air. Maka terbakarlah dan rubuhlah sebagian bangunannya. Penyebab yang ketiga adalah banyaknya Kiswah yang ditimpakan di atas Ka ' bah.Jadi, Kiswah ini kan kain Ka ' bah setiap ada tokoh-tokoh Mekkah datang, selalu kaya raja misalnya dia datang- -dia mengatakan “Belikan Kiswah buat Ka ' bah.” Ditaruh di atas Ka ' bah. Jadi Ka ' bah ini disusun-susun Kiswahnya. Saking banyaknya Kiswah, sampai puluhan bahkan ratusan Kiswah di situ membuat bangunannya enggak bisa — tahan karena beratnya kain itu. Akhirnya robohlah bangunan Ka ' bah itu. Tentu tidak roboh semua, ya tapi sudah roboh sebagiannya dan terbuka bagian atasnya. Ini yang disebutkan oleh para ahli sejarah tentunya. Kemudian penduduk Mekkah, teman-teman sekalian,– intinya itu adalah sebab-sebabnya. Penduduk Mekkah lalu segera berkumpul lalu kemudian mencari jalan keluar. Akhirnya bagaimana cara membangun Ka ' bah, namun pada saat itu masyarakat Mekkah tidak tahu membangun– bangunan yang kuat yang terbuat dari batu kaya kita sekarang, batu disusun. Mereka tidak tahu. Makanya tradisi rumah-rumah Mekkah dulu semua dari tanah liat saja.Dan tanah liat itu hanya dikeringkan– dikenakan matahari, kemudian mereka tempel-tempelin susun-susun seperti itu saja.
Tidak lebih daripada itu. Makanya rumah-rumah mereka itu seringkali dalam hitungan seminggu, dua minggu, sebulan – – diperbaharui lagi, pasang lagi tempel tanah baru lagi.” Seperti itulah. Cuman tanah lihat saja. Dan di bagian atas atap itu tidak ada yang ditutup, enggak ada bagian atap. Mereka hanya meletakkan pelapak kurma saja. Pelapak kurma saja. Baik. Pada saat itu teman-teman sekalian. Ini tentu yang dinukil oleh para'ahli sejarah. Tentang masalah itu, tapi intinya mereka tidak bisa membangun dengan batu dan juga mereka tidak tahu bagaimana– menguatkan bangunan dengan kayu.Padahal kayu-kayu bisa tapi mereka tidak bangun pada saat itu. Para pemuka Mekkah coba cari informasi bagaimana caranya supaya kita buat bangunan yang kuat- -jangan seperti rumah-rumah kita ini. Dan mereka setelah mencari informasi bagaimana membangun dengan batu — mereka tidak temukan satupun ada, kalau kita sekarang insinyur yang membangunnya. Kemudian juga mereka tidak punya kayu. Ada seorang dengan hikmah Allah mendengar bahwasanya– ada kapal kayu besar yang tenggelam kapal
itu di mana semua penumpangnya mati. Enggak ada lagi pemiliknya. Kemudian kapal itu muncul lagi di permukaan. Tapi sudah enggak dihiraukan. Enggak ada orang hiraukan lagi. Itu ada di pelabuhan, kalau sekarang Jeddah. Mereka mendengar karena Jeddah– sudah ada sejak zaman dulu. Orang-orang Quraisy kalau mau ke negeri Syam, mau ke Afrika, mereka menyeberang dari situ. Maaf bukan ke negeri Syam, tapi ke Afrika saja.Maka pada saat itu word play here mereka sepakat mendatangi siapa yang– bertanggung jawab tentang kapal itu. Cari-cari informasi, masih ada ahli warisnya. Pemilik kapal itu ditanyalah “Kami ingin mengambil kayu-kayunya. Mau dijualkah??” “Oh enggak usah, kami hibahkan saja silahkan.” Maka kayu-kayu itu diambil oleh orang-orang Quraisy dibawa ke Mekkah– untuk dipakai pondasi Ka
' bah. Kemudian dengan hikmah Allah juga ada seorang penduduk Mekkah — datang dari luar Mekkah, membeli seorang hamba sahaya di pasar hamba sahaya dari Afrika orang ini– dan kebetulan orang ini mahir dalam membangun susunan batu. Maka dengan kejadian ini, termudahkanlah urusan mereka. Kayu sudah ada, kemudian ada orang yang bisa– membuat cetakan-cetakan batu.Mengambil batu-batu gunung kemudian bagaimana cara– menempel batu satu sama yang lain. Maka, mulailah mereka akan membangun Ka ' bah. Hanya saja ada lagi satu cerita — teman-teman yang disebutkan oleh para ahli sejarah. Pada saat itu, waktu mereka sudah ngumpulin duit semua, ternyata– orang-orang Quraisy menggabungkan antara harta halal sama harta haram. Ada juga mereka punya harta haram seperti ada banyak masyarakat Mekkah yang suka mendatangkan penari-penari — dari luar, kemudian dipersewakan, kemudian mereka juga hasil rentenir; ambil-ambil uangnya. Ada juga orang yang halal dia punya tanah yang dia bangun kebun kurma, kemudian dia jual– dia punya peternakan turun-temurun dari uang yang halal, lalu dia transaksikan.Bercampur baurlah. Pada saat mereka mau mengumpulkan harta itu dan mereka mau mulai, ada orang yang memulai mendekati Ka ' bah– mereka kaget dan menemukan di dalam Ka ' bah ada seekor ular. Ular ini badannya hitam dan kepalanya putih. Setiap kali ada orang yang mendekat, selalu diserang oleh ular ini. Mereka bingung apa penyebabnya? Enggak mungkin, ini rumahnya Allah. Karena orang-orang Quraisy tahu ini rumahnya Allah. Hanya saja mereka berbuat kemusyrikan. Mereka yakin bahwasanya batu-batu bisa jadi perantara dengan Allah. Hanya karena itu. Tapi mereka tahu pencipta langit dan bumi itu Allah. Mereka tahu dulu ada nabi Ibrahim, mereka tahu Ka ' bah itu rumahnya Allah. Kita sudah tahu kisah bagaimana waktu– Abrahah mau menghancurkan Ka ' bah mereka sangat khawatir dan seterusnya. Yang jelas teman-teman sekalian. Pada saat itu sepakatlah tokoh-tokoh Quraisy kumpul lagi di Darul Nadwah. “Kira-kira apa ini? Mungkin ada uang-uang haram? Keluarkan uang-uang haramnya sampai tinggal uang halal saja. Waktu mereka sudah keluarkan uang haram dari perzinahan, dari riba, dari segala macam dikeluarkan- -tinggal uang-uang yang halal saja, maka mereka semua menyaksikan ada seekor burung datang dari arah Timur– warnanya mirip dengan ular tersebut.Datang lalu masuk dari atas Ka ' bah mencengkram ular itu kemudian– membawanya pergi ke arah Barat. Pada saat itu teman-teman, setelah selesai itu, mereka tidak ada yang berani mendekati Ka ' bah. Tidak ada satupun orang yang berani mendekati Ka ' bah. Apalagi mereka sudah tahu dan mereka saksikan sendiri dan dinukil cerita satu sama yang lain, dan pada saat itu — masih hidup sebagian tokoh-tokoh Mekkah yang menyaksikan kasus Abrahah yang dihancurkan oleh burung Ababil. Maka yang terjadi mereka tidak berani sama sekali mendekati. Mereka bilang “Abrahah dengan pasukannya saja — mendekati Ka ' bah, Allah hancurkan apalagi kita yang datang mau mencabut batunya Ka ' bah. Ini berbahaya. Mereka ketakutan tidak ada yang berani sama sekali. Satu hari lewat mereka tidak berani, dua hari lewat mereka tidak berani. Sama sekali mereka tidak berani, sampai datang Ayahnya Khalid Bin Walid. Walid ibn al-Mughira. Ini salah satu tokoh Quraisy. Dia mengatakan “Aku akan memulainya.” Mulai datang dia, diambil kapaknya, mulailah dia jatuh-jatuhin tembok-tembok yang ada.Memang ini harus diruntuhin dulu, karena ini tanah liat semua, dijatuhin dulu, kemudian baru susun batu yang rapih. Barulah mulai mereka hancurkan. Orang Mekkah semua lihat dari jauh, enggak ada yang berani bantu. “Biarin saja Walid ini. Teruslah dia bekerja sampai dia capek keringatan. Lalu dia bilang “Hai Quraisy, bantu.” Mereka bilang “Tidak demi Allah. Sampai kami lihat besok kau masih hidup atau tidak.” Kalau Allah tidak apa-apain kamu, baru kami bantu.Tunggu sampai besok. Dan betul, enggak ada orang kerja- Tunggu sampai besok, Al-Walid mulai kerja lagi besok. Waktu besok harinya mulai kerja lagi, dilihat tidak ada
apa-apa. Baru lah mereka gotong-royong karena takutnya mereka pada saat itu. Lalu kemudian mereka mulailah meramai-ramai membersihkan Ka ' bah dan seterusnya dirapihkan sampai tiba pada pondasinya. Sampai pondasinya, dan pada saat itu dinukil dalam buku-buku sejarah teman-teman,'orang-orang Quraisy sambil angkat batu — sambil hancurin sesuatu, itu mereka mengatakan “Ya Allah, kami tidak menginginkan kecuali kebaikan.” “Ya Allah, kami tidak ingin kecuali kebaikan.” Takut Allah murka. Jadi mereka sebenarnya punya keimanan pada saat itu.Tapi tanda kutip di sini adalah masalah Rububiyah-nya. Mereka mengingat Allah itu ada, tapi mereka masih menyembah berhala. Tapi memang karena itu istilah musyrik keluar. Musyrik itu adalah orang yang menyekutukan Allah sama makhluk-Nya. Walaupun dia beriman sama Allah. Jadi mereka ini sama. Orang yang kekal di api neraka adalah orang– kafir, musyrik, dan munafik. Musyrik adalah orang-orang yang mungkin beriman sama Allah, tapi– mereka masih mempartisipasikan Allah dengan makhluk-Nya. Saya katakan dalam video clip dari kisah ini, dari kisah tadi, terdapat pelajaran yang agung bahwa bagaimana penduduk Mekkah– mengenal Allah yang Maha Suci dan sangat yakin kalau Ka ' bah adalah rumahnya, sehingga mereka memuliakannya. Hanya saja, mereka mempartisipasikan Allah Maha Suci dalam hal ibadah, dengan makhluk-Nya yang merupaka benda mati — yaitu batu, Berapa banyak muslimin terjerumus dalam perilaku yang sama di zaman kita sekarang? Mereka yakin Tuhan “mereka Allah Maha Suci” hanya saja mereka masih meminta-minta kepada benda mati seperti kuburan- -pohon, dan juga tulisan yang dikultuskan memiliki kekuatan. Seperti jimat-jimat dan segala
ini adalah sama dengan perilaku orang Quraisy dulu.Apa bedanya? Makanya dalam ayat-ayat Al-Qur ' an Allah mengatakan أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ تِ وَٱلۡأَرۡضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ لَیَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ یُؤۡفَكُونَ “Hai Muhammad kalau kau tanya orang-orang Quraisy itu, yang menolak dakwahmu.”– “Siapa yang menciptrakan langit dan bumi dan mengurusnya? Serta menciptakan mengurus matahari dan bulan?” Dan mereka akan mengatakan ' Allah '. Dan mereka tahu ada Allah. Terus ditanya, “Tanya kalau begitu wahai Muhammad.
Kenapa mereka sembah-sembah berhala itu?” Mereka tahu batu yang mereka pahat sendiri, ngapain mereka sembah? Allah sebutkan juga melalui lisan mereka -… مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِیُقَرِّبُونَاۤ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰۤ “Kami tidak sembah berhala-berhala ini kecuali kami jadikan perantara antara kami dengan Allah.” Dan Allah tidak butuh perantara benda mati. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memang meminta kita agar selalu langsung berdoa pada-Nya, kecuali yang memang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى– perintahkan. Seperti kita disuruh sujud menghadap Ka ' bah, betul memang dia batu, tapi ada perintah. Kalau perintah Allah ke pohon, kita ke'pohon, ke laut kita ke laut, karena kita orang mukmin, yakin kepada Allah. Tapi kalau tidak ada perintah-Nya, seperti kasus misalnya Hajar Aswad yang pernah Umar Bin Khattab di zaman Khilafahnya — beliau berdiri di depan Hajar Aswad dan beliau sangat tinggi besar postur tubuhnya, sengaja teriak dengan keras mengatakan– “Hai Hajar Aswad.” Sambil tawaf, supaya orang dengar semua. “Saya tahu kau hanya batu biasa.” “Kalau bukan Saya melihat Rasulullah ﷺ menciummu, Saya tidak akan menciummu.” Pelajaran apa di sini teman-teman sekalian? Hajar Aswad hanya dicium,
enggak lebih daripada itu. Enggak usah gosok-gosok kopiahnya.
Yang jelas pada saat itu teman-teman sekalian, pada zaman Khilafah Umar, sudah mulai orang datang ke pohon itu. Tapi waktu mereka coba menancapkan — alat mereka dan dicoba dibongkar dengan sebagian orang dan terangkatlah batu tersebut, tiba-tiba– dari bawah batu itu keluar cahaya yang sangat terang yang sampai menyilaukan mata mereka. Maka, semua Quraisy sepakat mengatakan jangan ada yang ganggu, biarkan pada tempatnya itu.Lalu mulailah mereka bangun di atas itu, mulailah mereka bangun di atas pondasi yang sudah ada itu.
Akhirnya bagaimana cara membangun Ka ' bah, namun pada saat itu masyarakat Mekkah tidak tahu membangun– bangunan yang kuat yang terbuat dari batu kaya kita sekarang, batu disusun. Ada juga orang yang halal dia punya tanah yang dia bangun kebun kurma, kemudian dia jual– dia punya peternakan turun-temurun dari uang yang halal, lalu dia transaksikan.Bercampur baurlah. Apalagi mereka sudah tahu dan mereka saksikan sendiri dan dinukil cerita satu sama yang lain, dan pada saat itu — masih hidup sebagian tokoh-tokoh Mekkah yang menyaksikan kasus Abrahah yang dihancurkan oleh burung Ababil. Tapi waktu mereka coba menancapkan — alat mereka dan dicoba dibongkar dengan sebagian orang dan terangkatlah batu tersebut, tiba-tiba– dari bawah batu itu keluar cahaya yang sangat terang yang sampai menyilaukan mata mereka. Maka, semua Quraisy sepakat mengatakan jangan ada yang ganggu, biarkan pada tempatnya itu.Lalu mulailah mereka bangun di atas itu, mulailah mereka bangun di atas pondasi yang sudah ada itu.Yang kedua, Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ingin melatih nabi-Nya Muhamamd ﷺ– dalam memecahkan kasus-kasus juga perkara yang besar di antara manusia yang kelak akan– dibutuhkan saat beliau ﷺ menjadi Rasul. Kalau Khalwat hal yang diharamkan dalam agama, karena maknanya adalah berkumpulnya– dua orang lawan jenis yang bukan di keramaian.Khalwat ini yang kata nabi ﷺ tidak ada laki dan perempuan yang berdua kecuali yang ketiganya setan. Nabi ﷺ mengatakan “Telah datang kepadaku seseorang yang menggunakan pakaian yang putih — bersih, dan di tangannya terdapat sebuah kotak yang terbungkus dengan sutera.
Yang kedua, Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah ingin melatih nabi-Nya Muhamamd ﷺ– dalam memecahkan kasus-kasus juga perkara yang besar di antara manusia yang kelak akan– dibutuhkan saat beliau ﷺ menjadi Rasul. Kalau Khalwat hal yang diharamkan dalam agama, karena maknanya adalah berkumpulnya– dua orang lawan jenis yang bukan di keramaian.Khalwat ini yang kata nabi ﷺ tidak ada laki dan perempuan yang berdua kecuali yang ketiganya setan. Ada babnya sendiri ada bahasan sendiri yang tentu juga butuh waktu yang lebar untuk menjelaskan– tapi yang jelas teman-teman, ada namanya ruqyah sadiqah. Terlebih lagi mimpi itu punya makna-makna yang detil memang kalau dia orang yang– beriman sama Allah seperti misalnya, disesuaikan dengan keadaan sebuah wilayah. Nabi ﷺ mengatakan “Telah datang kepadaku seseorang yang menggunakan pakaian yang putih — bersih, dan di tangannya terdapat sebuah kotak yang terbungkus dengan sutera.FALSE:: MISTAKE: UNSUPPORTED ENCODINGTeman-teman sekalian, wahyu yang disampaikan itu tugas kita yang beriman, bukan tugas kita yang memprotes atau menanyakan –bagaimana? Apa yang antum cuma mau imani saja apa yang dijangkau akal dan panca indra –banyak yang dia tidak bisa imani itu. Dan kita berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى khususnya wilayah-wilayah– kota dan wilayah desa di Indonesia diberikan pemimpin yang mukmin, yang saleh, beriman kepada Allah–dan yang mengembalikan seluruhnya kepada hukum Allah dan sunnah, dan juga sampai jajaran presiden- -dan pemerintahan Indonesia dan semoga negara kita menjadi contoh bagi negara-negara yang lain.Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kabulkan.
Sempat disinggung dalam bahasan tadi, ada anak yang pandai naik kuda dan olahraga- -yang dinjurkan nabi ﷺ berkuda dan memanah di zaman sekarang. Teman-teman sekalian, wahyu yang disampaikan itu tugas kita yang beriman, bukan tugas kita yang memprotes atau menanyakan –bagaimana? Apa yang antum cuma mau imani saja apa yang dijangkau akal dan panca indra –banyak yang dia tidak bisa imani itu. Menjadi pahala, dan semoga saudara kita yang di Palestina, di Syria, di Yaman, di Irak, di Myanmar, di Aqsa, di manapun mereka berada dan sedang tertindas–semoga Allah ikhlaskan niat mereka, terima para syuhada mereka, mudahkan Islam di tangan kita dan tangan kita semua. Dan kita berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى khususnya wilayah-wilayah– kota dan wilayah desa di Indonesia diberikan pemimpin yang mukmin, yang saleh, beriman kepada Allah–dan yang mengembalikan seluruhnya kepada hukum Allah dan sunnah, dan juga sampai jajaran presiden- -dan pemerintahan Indonesia dan semoga negara kita menjadi contoh bagi negara-negara yang lain.Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kabulkan.