السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ للَّ
Zat yang paling pantas untuk dipuji, dicintai, dihormati, dan ditunduki. “Yang kita butuhkan untuk roda kehidupan
di muka bumi dengan memuji nama-Nya. اَلْحَمْدُ للَّهِ”” Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat yang mulia ini. Juga kita panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik yang telah membawa kepada kita hukum halal-haramnya Sang Pencipta. Sehingga kita punya panduan hidup. Dan juga Sang Pencipta Allah telah menjadikan, mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini sebagai ibadah buat kita. Dan pendekatan diri kepada-Nya. Juga dari sisi yang lain, sang pencipta Allah bersama malaikat-Nya mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini. Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan selawat dan taslim kepada nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Setelah panjang lebar kita jelaskan masuknya Yahudi ke Jazirah Arab, Nasrani. Bagaimana juga kekuatan dari Najasy, Afrika masuk ke Yaman. Bagaimana Yaman dikuasai oleh Persia, kemudian bagaimana akhirnya wilayah Yaman masuk Islam. Kita akan masuk sekarang lebih dalam lagi membahas tentang kelahiran nabi ﷺ. Kita akan masuk mengerucutkan bahasan ke Mekkah. Bahasan ini tentu, akan Saya mulai dari seorang tokoh Mekkah bernama Qushay container Kilab.Qushay bin Kilab. Qushay bin Kilab ini adalah salah satu keturunan dari Fikhr. Dan Fikhr adalah nama lainnya Quraisy. Jadi Quraisy itu julukan, karena si Fikhr ini seperti Saya jelaskan tadi siang. Kalau seseorang di negeri Arab atau suku Arab itu memiliki kelebihan fisik; kepintaran, kekayaan, keturunan, – – maka dinisbatkan suku padanya. Kebetulan dari turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ di Mekkah dan turunan suku Jurhum, Ada satu orang yang sangat menonjol bernama Fikhr. Dan Fikhr ini karena dia menonjol, maka diberikan nama lainnya – Dinisbatkanlah suku Mekkah namanya Quraisy. Salah satu turunan Fikhr ini, Yang merupakan turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ dan turunan suku Jurhum – – adalah Qushay container Qilab. Kalau teman-teman masih ingat, dipertemuan kita pada bulan yang lalu – – Saya pernah menekankan tentang kisah Mekkah awalnya dihuni oleh suku Jurhum.yang hijrah dari Yaman.Kemudian tinggal bersama Hajar dan Ismail Berjalan, bertahun-tahun sampai ibrahim dan Ismail. علَيْهِم ألسَلَّأم meninggal dunia, datang satu suku Arab yang ingin merebut Mekkah dan berhasil. Namanya suku Khuza ' ah. Masih ingat, ya? Tidak ada suara. Senyap. Berarti memang lupa semua. Jadi suku Khuza ' ah ini datang merebut dan salah satu pimpinan khuza ' ah Amru Container Luhay.yang memasukkan patung di Jazirah Arab. Suku Khuza ' ah ini berkausa di Mekkah sampai lima ratus tahun. Dan pada saat Jurhum dikalahkan oleh Khuza ' ah– suku Jurhum sempat menimbun air zam-zam. Jadi lima ratus tahun mereka memimpin di Mekkah, tidak ada sama sekali air. Kita bahas sekarang tentang keadaan satu orang tokoh ini karena kalau panjang lebar kita ceritakan Mekkah ini cukup panjang — tokoh-tokohnya banyak. Tapi Saya ingin mengerucutkan ke ke Qushay container Kilab.Qushay container Kilab ini salah satu turunan Jurhum dan turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dia sempat berpikir bagaimana bisa, ini setelah lima ratus tahun. Bagaimana bisa Mekkah ini yang tadinya dikuasai oleh suku dia- Dan juga kakeknya Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ, direbut oleh Khuza ' ah walaupun di Mekkah itu suku Khuza ' ah sama suku Jurhum suadh berbaur. Karena sudah terlalu lama ratusan tahun'akhirnya mereka berbaur satu sama lain.'Tetapi kekuasaan tetap berada di bawah Khuza ' ah. Qushay bin Kilab lalu memperbaiki keadaan ekonominya. Dia berbisnis. berdagang, sampai Allah membukakan kekayaan yang sangat banyak. Pada saat itu, teman-teman sekalian, Raja Mekkah dari suku Khuza ' ah bernama Khulail. Khulail ini memiliki seorang anak wanita, anak tertuanya, terkenal dengan kecantikannya. Anak raja. Qushay bin Kilab datang dan melamar, dan pada saat itu dia orang kaya raya, dia punya kedudukan, dihormat Di Mekkah. Oleh Hulail diterima lamarannya. Selama ini, kalau suku Jurhum mau melamar suku Khuza ' ah selalu ditolak, umumnya. Karena, memang ada persaingan dari dulu, gitu. Mereka berbaur saling transaksi kalau berdagaang, bertetangga. Tapi (urusan )pernikahan, tidak. Pertama kalinya, dari suku Jurhum diterima lamarannya.

Itu adalah Qushay container Kilab. Oleh Hulail kepala suku sekaligus raja Khuza ' ah. Pada rested dia menikah dengan anaknya Khulail. Qushay ini menunjukkan yang terbaik. Dia patuh, dia bantu mertuanya, dan seterusnya, sampai mertuanya meninggal. Waktu mertuanya meninggal, Qushay menjalankan misinya. Dia lalu mengiklankan dan menobatkan diri menjadi raja Mekkah pengganti mertuanya. Orang-orang yang dari suku Khuza ' ah, menolak. Bagaimana bisa kau jadi raja? Raja jelas dari Khuza ' ah. Kamu dari Jurhum. Enggak boleh. Maka pada saat itu terjadi, perseteruan.Sampai akhirnya Qushay meminta pertolongan dari orang-orang Jurhum. Dan Khuza ' ah juga berkumpul.

Akhirnya terbentuk dua pasukan dan terjadi peperangan besar di Mekkah. Pertumpahan darah yang sangat besar dan banyak sekali korban pada saat itu. Pada saat mereka melihat korban banyak sekali teman-teman sekalian, maka tokoh-tokohnya termasuk Qushay container Kilab– dan anak-anaknya Khulail, yang merupakan ipar-iparnya dari Qushay sendiri, mereka akhirnya sepakat. Kita harus ada penengah. Yang menjadi hukum supaya jelas siapa yang memimpin Mekkah. Maka mereka akhirnya sepakat menunjuk satu orang yang dituakan di Mekkah.pada saat itu. Dan memang umurnya sudah sangat tua, orang ini namanya Ya ' mur container Auf. Ya ' mur bin Auf dia ditunjuk oleh orang-orang Quraisy. Dari Jurhum, dan juga ditunjuk oleh orang-orang Khuza ' ah nunjuk. Dan diambilah sumpah atas'nama Allah. Apapun keputusan Ya ' mur harus diterima. Baiklah. Ya ' ' mur pada saat itu umurnya seratus dua puluh tahun.Orang yang sangat tua. Dan dituakan sekali. Dihormati. Datang lalu mendudukkan Qushay dan anak-anaknya Khulail. Lalu mulailah ditanya oleh Ya ' mur.
“Wahai Qushay, apa alasan Anda membentuk pasukan mau merebut Mekkah dari– keturunan mertua anda ini. Apa sebabnya?” Maka Qushay mengatakan, “Semua kita ini tahu kisah Mekkah ini berawal dari kakek Saya yang bernama Ismail.” “Dan Ismail seorang nabi.” Ismail menikahi suku Jurhum. anak kepala suku Jurhum dan itu turunan kami. Kami yang membentuk komunitas di Mekkah, “kami yang membentuk ekonominya, kami yang membangun Ka ' bah. Kami yang.” “. semuanya disebutkan.” Sementara, Qushay menyebutkan ini. Anak-anaknya Khulail dari suku Khuza ' ah, tidak bisa ngomong apa-apa. Karena memang semuanya betul. Memang tidak ada. Khuza ' ah ditanya. “Lalu kalian punya apa?” Tidak ada. Tidak ada andilnya di Mekkah. Cuma datang pasukan dari luar, menyerang Mekkah, kemudian langsung menguasai.'Tidak ada andil sama sekali.

Tiba-tiba pada saat itu, Ya ' mur mengambil sebuah keputusan mengatakan. “Keputusan yang mutlak, seluruh Mekkah; kerajaannya, kekuasaannya, pengurusan jemaah hajinya,- pengurusan Ka ' bahnya, semuanya untuk Qushay bin Kilab.Maka dengan keputusan ini, teman-teman sekalian, Qushay container Kilab menjadi'raja Mekkah.
Menjadi raja Mekkah. Dan pada saat itulah, kerajaan yang sudah hilang lima ratus tahun dari keturunan Jurhum kembali. Pada saat itu, Qushay melakukan banyak sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama– Darun Nadwah. Darun Nadwah ini oleh Qushay dibuat sangat luas dan besar. Sebuah auditorium kalau kita sebut sekarang. Sangat luas. Tapi belum ada buku-buku sejarah yang menyebutkan seberapa luas, seberapa dia menampung manusia. Tapi, dari buku-buku sejarah disebutkan Darun Nadwah pada saat itu multifungsi. Dilakukan apa saja di situ. Pertemuan orang-orang Mekkah. Pertemuan tokoh-tokoh Mekkah, sampai Qushay bin Kilab melarang.
Siapapun orang Mekkah menikah kecuali di Darrun Nadwah. Harus di Darun Nadwah. Kalau anak bayi baru lahir bawa ke Darun Nadwah. Pokoknya Darun Nadwah ini menjadi simbolnya Mekkah. Termasuk juga pada saat orang-orang Quraisy ingin memerangi nabi ﷺ. Nanti kita akan pelajari saat beliau mau hijrah word play here ke Madinah, waktu mau dibunuh itu mereka kumpulkan di Darun Nadwah.Qushay container Kilab pada saat sudah mulai tua, teman-teman sekalian, Dia memperhatikan di antara anak-anaknya. Anaknya banyak sekali. Setiap ada dua orang yang menonjol, artinya anak pertama bernama Abduddar. Dan anak kedua bernama Abdul Manaf. Sudah hafal belum? Angguk-angguk saja. والله أعلمُ paham atau enggak, tidak tahu. Abduddar dan Abdul Manaf. Abduddar anak pertamanya si Qushay.

Abdul Manaf anak kesekian.
Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Karena Abu Sufyan juga dulu sempat masuk Islam di pembebasan kota Mekkah.Maka pada saat itu, Hakim bin Huzam di zaman Muawiyah menjual Darun Nadwah. Jadi Abdul Manaf punya beberapa anak, di antaranya Hasyim yang punya anak Syaibah.
Rafs itu bisa berarti “busanya darah.” Atau memang busa yang bercampur dengan darah atau busa air biasanya. Jadi dikatakan di sini ciri-cirinya adalah tempat zam-zam itu ada darah yang bercampur dengan rafat( buas) akan bercampur sama tanah. Lalu dikatakan lagi dalam mimpinya, عند نقرة الغراب الأعصم Di bawah patokannya burung gagak yang memiliki warna keputih-putihan.( cari ayat) “Di atas atau di sekitar sarang semut.” Seperti itulah mimpinya. Maka Abdul Muthalib bangun pagi-pagi. Penasaran dia dengan mimpi ini.Dan dia tahu mimpi ini tidak mungkin main-main. Tiga hari, empat hari berturut-turut, kemudian dia disuruh gali, dia “bawa cangkulnya. Datang di sekitar Ka ' bah. Dia cuma tebak saja “kemungkinan dekat Ka ' bah karena tidak ada tempat yang lebih” agung di Mekkah– daripada Ka ' bah. Maka dia datang dekat Ka ' bah. Dan kalau masih ingat dulu pada pertemuan kita di bulan yang lalu. Ada penjelasan “tentang dua patung yang disembah di Mekkah Isaf dan siapa yang ingat? Kalau lupa Saya enggak datang lagi Balikpapan. Isaf dan Nailah. Isaf kan nama laki-laki. Nailah nama perempuan. Yang dulu mereka saling suka akhirnya mereka berzina di depan Ka ' bah. Dan dikutuk menjadi batu. Kan dulu sebelum Amru Container Luhay datang ke Mekkah, patuh Isaf ditaruh di gunung Shafa. Patung Nailah ditaruh di gunung Marwah. Untuk peringatan bagi orang-orang. Nih, hati-hati kalau berzina depan Ka ' bah dikutuk begini. Tapi oleh Amru Container Luhay yang membawa patung masuk ke Jazirah Arab, dia angkat patung Isaf dan Nailah dipindahin dekat Ka ' bah- -disuruh orang Mekkah sembah

. Tapi orang sudah lupa sejarahnya, karena kejadian Isaf dan Nailah dikutuk ini jauh sebelum Amru Container Luhay.Ringkas cerita, di depan Ka ' bah antara Hajar Aswad dengan Hijir Ismail itu ada patung Isaf dan Nailah. Ada satu suku Arab teman-teman sekalian, datang ke situ antara Isaf dan Nailah, nyembelih sapi. Tiba-tiba, pada saat Abdul Muthalib lagi duduk lagi memperhatikan ke arah Ka ' bah. Di antara Isaf dan Nailah, kemudian orang nyembelih sapi. Waktu

disembelih darahnya ngucur. Darah itu berbusa. Dan karena dia ngucur jalan sampai berada di sekitar Isaf dan Nailah. Kurang lebih jangan dibayangkan ini Ka ' bah ini Hajar Aswad dan ini Hijir Ismail. Agak berjarak. Antara Hajar Aswad jauh ke belakang, dengan Hijir Ismail juga jauh. Jadi di kiri kanan. Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ. Pada saat itu ditengah-tengah. Pada saat itu, patungnya, maaf darahnya ngalir kemudian darah itu ngalir menuju ke tengah-tengah. Antara Isaf dan Nailah ini dan ada seperti tempat agak turun, di lembah Mekkah, karena waktu itu masih pasir.Lalu darah itu berkumpul di situ.

Jadi akhirnya darah sama pasir bercampur. Abdul Muthalib lihat, ini isyarat pertama. Mimpinya kan tadi darah yang mengalir berbusa yang bercampur dengan tanah. Lalu kemudian, dia dekatin tempat itu. Darah yang berkumpul itu. Dia temukan tiba-tiba ada burung gagak yang berwarna hitam. Burung gagak biasanya warna hitam. Tapi kalau ada burung gagak yang dibagian sayapnya itu ada beberapa bulu warna putih. Namanya A ' sam dalam bahasa Arab. (cari tulisan arab). Maka, dia lihat ada burung gagak. Burung gagak ini mengepakkan sayapnya dan mematuk-matuk di atas sekitar darah itu.Dia lihat isyarat yang kedua. Isyarat yang ketiga adalah di situ ada sarangnya semut. Dia lihat ke dekat kakinya, ternyata ada beberapa semut yang menggigit kakinya dia. Dia melihat ada lubang di situ. Maka dia bilang kepada anaknya, Haris. “Haris, Saya mau menggali di sini.” “Siapapun jangan mengganggu Saya.” Maka diangkat cangkulnya. Tapi kita jangan lupa ini depan Ka ' bah. Orang-orang lagi banyak tawaf waktu itu. Walaupun banyak berhala. Diangkat cangkul. Orang jadi bahan perhatian. Tokoh-tokoh Quraisy pada datang semua. Lalu tokoh-tokoh Quraisy mengatakan “Hai Abdul Muthalib, apa yang kau lakukan?” Kata Abdul Muthalib pada haris,

” Singkirkan mereka dari Saya. Sibukkan. Jangan sampai mereka dekatin Saya.” Terus saja Haris menyibukkan orang-orang Quraisy dan Abdul Muthalib terus saja mencangkul sampai ujung cangkulnya menyentuh bibir sumur itu. Sumur zam-zam. Dan dengan kuasa Allah airnya muncrat keluar. Pada saat airnya muncrat keluar, Abdul Muthalib mengatakan “Allahu Akbar!” Karena memang mereka menggunakan bahasa Arab — kalimat Allahu Akbar itu sudah biasa mereka ucapkan.Maka orang-orang Quraisy tahu kalau Abdul Muthalib sudah dapat target — dan mereka kaget waktu melihat air muncrat. Air di depan Ka ' bah selama ini selalu ambil dari luar. Ini kemuliaan abadi gitu kan? Maka

tiba-tiba orang Quraisy datang. “Hai Abdul Muthalib, air ini kita punya sama-sama. Kata Abdul Muthalib, “Darimana sama-sama?” “Saya yang mimpi, Saya yang cangkul, Saya yang dapat, dari mana kalian punya sama-sama?” Ribut, nih. “Abdul Muthalib bilang ini punya Saya, Quraisy bilang, tidak.” Dikeroyok Abdul Muthalib pada saat itu. Ribut akhirnya mereka sepakat panggil hakim lagi. Ini hakimnya. Sebagai penengah bagaimana caranya ini bisa ditengahi. InsyaAllah masalah ditengahin ini kita lanjutkan habis salat Isya.سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ” اللهَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ الحَمْدُ لله والصلاة والسلام على رسول الله Kita lanjutkan bahasan kita. Akhirnya Abdul Muthalib setelah menemukan sumur zam-zam, orang-orang Quraisy – – tetap menuntut untuk dibagi. Dan Abdul Muthalib bertahan.

Tidak bisa ini. Saya yang mimpi, Saya yang gali, Saya yang temukan, Bagaimana kalian merasa punya hak di situ? Ribut akhirnya dicarilah penengah. Dan pada saat itu mereka tidak lagi ke Ya ' mur. Tapi mereka pergi ke dukun Bani Saidah. Ada satu dukun wanita di Madinah, waktu “itu disegani dan memang pada saat itu dukun-dukun ini luar biasa pengaruhnya. Pergilah Abdul Muthalib bersama” “dengan tokoh-tokoh Quraisy. Saya tidak temukan jumlah mereka berapa orang. Tapi yang jelas mereka semuanya pergi ke sana. Tiba di kota Madinah, ternyata dukun tersebut pergi ke Khaybar. Wilayah lain. Nanti akan ada bahasan masalah Khaybar. Tapi yang jelas pergi ke Khaybar.Abdul Muthalib sepakat dengan teman-temannya, kejar aja itu kita ke Khaybar. Antara Madinah sama Khaybar cukup jauh dan ada padang pasir

yang luas sekali. Mereka, belum pernah ke Khaybar sebelumnya, jadi masih menerka-nerka jalan. Di tengah jalan mereka kehabisan air. Mau balik ke Madinah, jaraknya jauh. Mau menuju ke Khaybar, belum jelas tujuannya.
Air habis. Panas lagi sangat terik pada saat itu. Mereka bermusyawarah kira-kira bagaimana ini jalan keluarnya. Akhirnya orang-orang Quraisy, selain Abdul Muthalib, sepakat mengatakan “Kayaknya kita pasti mati nih.” Enggak ada air.
Kembali ke Madinah bisa mati di tengah jalan, menuju ke Khaybar juga enggak jelas; bisa mati di tengah jalan. Yasudahlah. Kita pasti mati. Lebih baik kita gali kubur saja.Riwayatnya begitu. Kisahnya begitu. Gali kubur.

Pada saat itu, Qushay melakukan banyak sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama– Darun Nadwah. Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Karena Abu Sufyan juga dulu sempat masuk Islam di pembebasan kota Mekkah.Maka pada saat itu, Hakim bin Huzam di zaman Muawiyah menjual Darun Nadwah. Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ.Dari sekian orang ini, nanti setiap sama yang mati duluan dikubur oleh temannya, Very little nanti ada satu orang yang tidak tertutup kuburannya. Yang existed semua tertutup. Akhirnya mereka pada gali kuburan. Kecuali Abdul Muthalib, nih. Abdul Muthalib bilang “” Ini bukan ide yang tepat.” “” “Masa kita menyerah? Lebih baik, coba kita cari jalan.”” Teman-temannya bilang, “” Percuma mau ke mana lagi?”” Abdul Muthalib naik ke atas untanya, begitu untanya bergerak – – dari pijakan kaki untanya Abdul Muthalib keluar muncrat air.Di padang pasir itu. Keluar mata air. Lalu Abdul Muthalib melihat, dia turun dari untanya, dia minum airnya lalu untanya dikasih, lalu diajak teman-temannya. “” Ayo ada air, silahkan minum.”” Teman-temannya heran. Di padang pasir ada air. Maka akhrinya, mereka sepakat mengatakan – “” Demi Allah, sungguh, yang telah memberikan air kamu di sini, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Dia-lah yang telah memberikan kamu air zam-zam.” “” “Zam-zam punya kau Hai Abdul Muthalib.”” Gara-gara ini, akhirnya zam-zam jadi miliknya Abdul Muthalib. Dan Abdul Muthalib keturunan dari Abdul Manaf. Sementara memang, dasarnya Abdul Manaf tadi sudah Saya jelaskan mereka bertugas memberikan makanan dan minuman jamaah Haji. Hingga sekarang mereka tidak perlu lagi mengambil air dari luar, tapi mereka sudah punya mata air zam-zam. Dan sebagian ahli sejarah, menanggapi mengatakan “” Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah memudahkan mata air zam-zam – – ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib karena memang suku ini dari turunan Abdul Manaf – – bertugas untuk memberikan minum dan makan jamaah haji.

Maka karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kasih. Makanya tadi dalam salah satu perkataan dan pernyataan dalam mimpi, (cari ayat) “” Engkau akan memberikan minum jemaah haji yang banyak.”” Jadi bukan karena Abdul Muthalibnya. Tapi karena memang waktu itu diberikan untuk jemaah haji umumnya. Baliklah Abdul Muthalib ke Mekkah dan akhirnya pada saat itu Abdul Muthalib dinobatkan secara tidak langsung – – sebagai raja Mekkah. Kenapa Saya katakan tidak langsung? Karena pada saat itu Quraisy sepakat – – di Mekkah itu semua kepala suku bisa memimpin. Bisa memimpin. Tidak harus fokus ke keturunan Abdul Manaf atau Abduddar. Tapi mereka Abdul Manaf ini yang memegang Ka'' bah– memegang urusan makan dan minum jemaah haji.

Tapi pasukan dan segala macam ini boleh dari mana saja. Tapi dengan kejadian Abdul Muthalib menemukan air zam-zam, maka terkerucut lagi masalah – – orang-orang Mekkah, karena tadi setelah Abduddar meninggal kan kita sudah bilang, kan pecah ya. Abduddar kan jadi raja. Pengganti ayahnya Qushay. Tapi, setelah Abduddar mati ada ribut anak-anaknya. Akhirnya tidak ada raja. Setelah kejadian air zam-zam, secara tidak disadar Abdul Muthalib ditunjuk menjadi raja. Dan inilah sebabnya waktu kita jelaskan tadi, masalah pasukan gajah yang datang. Abdul Muthalib kan jadi raja pada saat itu. Dan menjadi raja justru karena menemukan mata air zam-zam. Abdul Muthalib pada saat itu mulai naik kedudukannya, namanya jadi tambah baik, dan seterusnya. Memang orangnya sangat dermawan, semua orang boleh minum air zam-zam, tapi melalui izin dia. Tapi tidak bayar. Dikasih semuanya. Abdul Muthalib mulai berpikir, waktu dia tadi punya anak satu, namanya Haris, masih ingat enggak? Ngaku-ngaku aja. Baiklah Saya terima. Anaknya tadi satu Haris. Yang dia suruh jaga waktu dia sedang mencangkul kan? Baiklah. Dia pikir waktu Saya tadi punya anak satu ini, kayaknya kerepotan enggak ada yang bisa bela dia.

Dan seorang raja salah satu kebanggaannya kalau punya keturunan banyak. Maka dia pada saat itu, berazam bernazar, kalau Allah memberikan dia anak laki-laki yang banyak, jumlahnya mencapai sepuluh – Dia akan menyembelih salah satunya. Dikorbankan di depan Ka'' bah untuk Allah. Enggak ada dalam syariat nabi Ibrahim علَيْهِم ألسَلَّأم ini ijtihat upayanya Abdul Muthalib. سُبْحَانَ ٱللَّٰ berjalan waktu, istrinya melahirkan punya anak enam belas. Anaknya Abdul Muthalib enam belas, sepuluh laki-laki, enam perempuan. Laki-laki yang sepuluh ini, yang paling pertama tentu namanya Haris. Kemudian ada, jadi dari sepuluh ini kita bagi, enam ini meninggal sebelum masa kenabian. Empat mendapatkan masa kenabian. Dari sepuluh anak Abdul Muthalib yang laki-laki, ada enam yang meninggal sebelum fase kenabian. Sebelum penobatan nabi ﷺ jadi nabi, ini paman-paman nabi semua ya. Dan ada empat yang mendapatkan fase atau masa kenabian. Enam orang yang tidak dapat masa kenabian ini tentu dimulai dari Haris tadi. Anak pertamanya Abdul Muthalib. Kemudian tentu ada juga beberapa nama ya. Saya sebutkan Al-Harits, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair. Dan yang keenam Abdullah. Ayahnya Nabi ﷺ. Abdullah ini sebenarnya anak paling bungsu dari Abdul Muthalib. Anak kesepuluh. Anak kesepuluh dari sepuluh anak laki-lakinya. Maka enam orang ini meninggal sebelum masa kenabian.Harist, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair, dan Abdullah. Dan ada empat orang hidup sampai masa kenabian. Dua beriman, dua kafir. Yang beriman adalah Hamzah dan Abbas رضوأن ألله علىهم. Ini sempat beriman pada nabi ﷺ dan mulia. Hamzah bahkan menjadi pimpinan para syuhada. Mati syahid mulia di Perang Uhud. Abbas hidup sampai setelah nabi ﷺ meninggal word play here. Sampai di zaman Khilafah Umar. Kemudian ada dua yang hidup di masa kenabian tapi kafir. Enggak beriman. Abu Thalib dan Abu Lahab. Abu Thalib ini nama lainnya dia Abdul Manaf. Diambil dari nama kakeknya. Tapi terkenal dengan Abu Thalib. Abu Lahab julukan. Namanya Abdul Uzzah. Dan kita tahu Al-Masad (Al-Lahab) turun pada Abu Lahab ini. Paman nabi ﷺ benci sekali dengan nabi. Benci dengan dakwah. Nanti akan kita ceritakan. Kisahnya dipertemuan yang akan datang. Yang jelas ini sepuluh orang anak laki-laki nabi ﷺ. Kemudian ada enam orang anak perempuan yang pertama Sofia. Sofia ini ibunya Zubair container Awam رضي الله عنه. Dan Sofia nanti akan kita ceritakan kisahnya luar biasa pemberani perempuan ini. Dan dia mendidik Zubair container Awam dengan sangat tegas. Jadi kalau dia jalan, dia membawa Zubair. Dia latih di tempat gelap sengaja dia diam. Kalau Zubair menangis ditinggalin. Dibiarin. Karena mau dilatih. Orang-orang semua pada hardik, Hai Sofia kenapa kau begitukan anakmu? “” Saya mau dia jadi pemberani.”” Dan betul-betul jadi pemberani Zubair.Zubair itu peperangan-peperangannya kalau teman-teman ikuti ceramah Saya di YouTube ada serial sahabat. Di antaranya Zubair itu luar biasa. Kalau pasukan lagi berhadapan, dia maju ke depan musuh. Jadi musuh di depan ini, kemudian dia di depannya. Tunggu takbir di belakang. Dia serang duluan. Sendirian. Luar biasa beraninya رضي الله عنه. Ibunya namanya Sofia. Tante nabi ﷺ. Dan ini sempat masuk Islam di tangan nabi ﷺ. Kemudian ada Ummu Hakim, ada Atiqah, ada ada Umayyimah, ada Arwah dan Barr.Kita masuk

sekarang ke masalah kembali ke Abdul Muthalib. Abdul Muthalib ini. Anak terakhirnya yang kesepuluh adalah Abdullah. Dan itu Ayah nabi ﷺ. Abdul Muthalib kan tadi sudah Saya bilang nazar kalau punya sepuluh anak lelaki – – dia akan korbankan salah satunya, kan. Lalu dia datang ke dukun di Mekkah, dan dia berkata pada dukun itu, acaklah nama-nama anak Saya. Tradisi mereka pada saat itu suka sekali mengundi nasib. Kalau di dalam agama kita disebutkan tradisi mereka namanya Tatayyur. Mengadu nasib sama benda. Atau sama burung. Orang-orang Arab Quraisy itu dulu kalau mau safar, mereka ambil bulu kemudian mereka tulis safar. Bulu yang kedua, tidak safar. Bulu ketiga kosong. Dimasukkan ke dalam kotak, kemudian dia ambil salah satunya sambil tidak dilihat. Kalau keluar kata-kata safar, dia yakin diperjalanannya aman. Tradisi jahiliyyah. Mereka salah pada saat itu tentunya. Kemudian kalau keluar tidak safar, mereka tidak boleh safar – – kalau mereka safar berarti mereka bakal terkena musibah. Kalau keluar bulu yang tidak ada tulisannya, maka dia ulangi. Ada cara yang lain, sampai dapat safar atau tidak safar ya.

Kalau ada tradisi yang lain adalah kalau mengacak nama. Maka mereka menulis nama di batu, lalu batu ini dibalik, kemudian ditaruh lalu diacak. Dikeluarkanlah. Kalau mereka butuh sesuatu dengan cara seperti itu. Ini ditarik dalam hampir setiap kehidupan mereka. Mau beli rumah, mau apa saja – – selalu ditulis dibatu terus diacak di batu itu mengundi nasib dengan itu. Abdul Muthalib datang kepada satu dukun mengatakan tulis nama anak Saya laki-laki. Semua dari Harits sampai Abdullah. Tulis semuanya sepuluh orang. Acak. Siapa yang keluar namanya, itu yang Saya korbankan. Dan kalau nama Abdullah selamat, tidak keluar, maka Saya langsung eksekusi. Karena Abdullah anak paling bungsu dan paling disayang oleh ayahnya, Abdul Muthalib. Seperti itulah. Baik diacaklah batu ini. Diambil batu keuar namanya Abdullah. Abdul Muthalib berat sebenarnya. Ini anak paling bungsu disayang. Musyawarah sama anak-anaknya bagaimana. Tidak apa-apa ayah. Acak aja lagi. Acak lagi. Yang kedua kali namanya Abdullah lagi. Sampai tiga kali. Namanya Abdullah terus yang diambil keluar. Padahal ini batu diacak sepuluh nama. Kata Abdul Muthalib berarti memang sudah anak ini nasibnya.Bawa Abdullah.

Dibawalah Abdullah ini ke depan Ka'' bah ditaruh di atas sebuah batu, biasanya mereka taruh di situ sembelihan. Taruh kambing, apa dipegang di atas batu itu baru mereka sembelih untuk berhala-berhala. Ditaruhlah Abdullah. Mau disembelih sama dia. Tangannya diikat, diikat kakinya. Angkat pedang mau disembelih. Orang-orang Quraisy lihat. Apalagi yang Abdul Muthalib buat nih? Datang tanya, “” Hai Abdul Muthalib apa yang kau lakukan?” “” “Saya sudah nazar, kalau Allah kasih Saya sepuluh anak, Saya sembelih salah satunya.” “” “Dan Saya sudah acak nama-nama anak Saya yang keluar anak ini.”” Saya mau jalankan nazar Saya.Orang-orang Quraisy bilang “Engga bisa. Jangan. Mereka berusaha tahan.” Akhirnya Abdullah ini ditarik-tarik. Sampai akhirnya, karena ditarik-tarik ada orang Quraisy yang sempat menarik bagian badannya- -dan menarik kupingnya sampai kuping Abdullah sempat luka. Maka ada julukan Abdullah yang luka kupingnya. Ayah nabi ﷺ. Baik. Pada saat itu orang-orang Quraisy mengatakan ' ' Wahai Abdul Muthalib, sadarlah. ' ''” Kalau kau lakukan ini, sementara'' “kamu adalah tokoh masyarakat di Mekkah, maka akan jadi sebuah tradisi nanti.” Akhirnya setiap orang punya sepuluh anak laki-laki, satu disembelih. Dan apa kenikmatannya orang punya anak tapi disembelih? Jangan dilakukan. Mari kita berhukum. Berhukumlah. Cari hakim. Kembali kepada wanita dukun di Madinah. Suku Saidah tadi. Yang tadi pada saat pertama mau cari air zam-zam, mau miliknya siapa air zam-zam- -kan mereka ke Madinah, tapi dukunnya pergi ke Khaybar, enggak ketemu.Tidak sempat ketemu akhirnya dapat air dari telapak kaki untanya Abdul Muthalib.

Sekarang enggak, Mereka pergi lagi ke Madinah ketemu sama dukun itu. Tanya “Bagaimana nih?” Tentu ini bukan kita sedang mempromosikan dukun. Dukun haram dalam agama. Setelah Islam datang, enggak ada dukun ini. Kata nabi ﷺ “Siapa yang datang kepada dukun bertanya saja.- “Terka tangannya, terka apapun segala macam, tidak diterima “salatnya empat puluh hari” Yang datang bertanya percaya, “maka kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ. Tapi kita sedang merentet histori pada zaman itu. Baik, pada saat itu teman-teman sekalian, dukunnya ditanya berapa Diyat. Diyat itu denda. “Berapa dendanya orang di Mekkah Quraisy kalau ada yang membunuh?” Kata Abdul Muthalib “Sepuluh ekor unta. “” Jadi kalau ada orang membunuh supaya dia tidak dibunuh, dia harus bayar ke walinya orang yang dibunuh sepuluh ekor unta.” Kata si dukun, “Tulis nama Abdullah di batu. Tulis juga sepuluh ekor unta di batu yang lain.” Balik, acak. Ngundi nasib terus ini.Acak. Waktu diacak, kata dukunnya “Kalau keluar namanya Abdullah- -supaya Abdullah selamat, tambah batu yang ketiga tulis sepuluh ekor unta lagi.

Sampai Abdullah selamat.” “Kalau keluar “nama unta, nah baru untanya( disembelih) baru Abdullah selamat.” Ditaruh batu sepuluh ekor unta sama Abdullah.” “Diacak. Namanya Abdullah keluar. Tambah batu dua puluh ekor unta sekarang.” Sepuluh. Setiap batu sepuluh ya. Sepuluh ekor unta batu kedua. Keluar lagi namanya Abdullah. Terus sampai sepuluh batu. Sampai akhirnya ada sepuluh batu semuanya tertulis sepuluh unta, satu namanya Abdullah. Waktu diacak setelah sepuluh, diangkat keluar namanya Abdullah. Dan ini pastilah, karena sepuluh batu semuanya unta. Semustinya secara rasional gitu. Tapi ini pada saat itu keyakinan orang. Abdul Muthalib bilang “Saya enggak percaya. Saya belum puas. Coba acak lagi.” Diacak lagi. Diambil. Unta yang keluar sampai tiga kali. Kata Abdul Muthalib baiklah. Kalau begitu, Saya akan sembelih itu seratus ekor unta. Seratus ekor unta. Karena setiap batu sepuluh. Ada sepuluh batu. Maka seratus ekor unta. Pada saat itu akhirnya dengan kejadian ini, Abdullah selamat dari sembelihan atau dikurbankan. Dan nabi ﷺ berkata dalam sebuah hadis”( cari ayat) “Saya keturunan dari dua orang yang hampir disembelih.” Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ oleh ayahnya nabi Ibrahim dan Abdullah oleh ayahnya Abdul Muthalib.Baik. Berjalan waktu teman-teman sekalian, Abdullah tumbuh besar dan mulai menjadi seorang pemuda yang cerdas. Yang pintar, yang membantu ayahnya. Maka, oleh Abdul Muthalib dinikahkan. Dan dinikahkan oleh seorang wanita yang bernama Aminah. Dan Aminah dari turunan Abdul Manaf juga. Jadi satu jalur. Masih sepupu dengan Abdullah. Hanya saja, dari Aminah ini, dari paman-pamannya Aminah itu dari penduduk asli Madinah. Dari Aus dan Khazraj. Dari suku Anshr di Madinah. Maka nabi ﷺ di sini memiliki jalur dari dua kota suci. Mekkah dan Madinah. Pada saat sudah selesai menikah, beberapa hari kemudian ada tanda-tanda kehamilan di Aminah. Kemudian, Aminah word play here sempat melihat di dalam mimpinya pada saat akan melahirkan atau pada saat hamil besar. Melihat dalam mimpinya, ia bermimpi bayi dalam kandungannya ini menyebarkan cahaya. Dan cahaya itu menyebar ke seluruh muka bumi, sebagian Ashar menyebutkan sampai ke Busyro. Busyro ini wilayah Irak sana wilayah Persia. Dan dia juga mimpi mengucapkan dalam mimpinya kalimat (cari ayat).( cari ayat) Tidak ada kata-kata ' ain-nya. Artinya, “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung untuk bayi ini dari semua keburukan dan iri dengki orang lain.” Berjalanlah hamil tersebut pada saat berumur beberapa bulan. Ada sebagian ahli sejarah 'menyebutkan sekitar “enam bulan hamilnya Aminah, nabi ﷺ dalam kandungan beliau– maka meninggalah Abdullah. Maka nabi ﷺ jadi yatim sebelum lahir. Setelah itu nabi ﷺ lahir yang paling banyak dinukil oleh para ahli sejarah dua belas Rabiul Awal. Di Tahun Gajah. Sudah kita sebutkan tadi tahun gajah kejadian Ashabul Fiil. Dan tepatnya, lima puluh hari. setelah kejadian gajah itu. Penghancurkan gajah, lima puluh harinya di situlah lahir nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Ada yang perlu kita sebutkan teman-teman sekalian, walaupun sebenarnya menyebutkan ini bukan berarti– nabi ﷺ membutuhkannya. Tidak sama sekali. Nabi ﷺ jauh lebih mulia daripada tanda-tanda ini. Tapi pada saat beliau lahir, ternukilah di Mekkah, di Madinah, beberapa kejadian yang memang ahli sejarah angkat. Yang pertama, kejadian yang unik pada saat nabi ﷺ lahir adalah terlihatnya Bintang Ahmad namanya. Apa itu Bintang Ahmad? Orang-orang Yahudi yang ada di Madinah.Itu meyakini kalau nabi terakhir yang mereka tunggu di Madinah keluar itu- -kalau dia lahir akan kelihatan bintang yang mereka istilahkan dengan Bintang Ahmad. Dan mereka mengukir-ukir bintang itu sesuai dengan keterangan dari Taurat. Seperti itulah pemahamannya pada saat itu. الله أعلمُ tentang masalah kebenaran masalah bintang ini. Tapi yang jelas kebenaran bintang itu bisa dipercaya atau tidak. Nah kita dalam Islam tahunya bintang tidak boleh dipercaya. Tapi ini pada saat itu dinukil. Dinukil oleh Hasan container Tsabit رضي الله عنه penyair nabi ﷺ. Kebetulan umurnya dia beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ. Beliau mengatakan setelah masuk Islam, setelah nabi ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mengatakan– “Pada hari nabi ﷺ lahir, Aku kebetulan berada di salah satu benteng Yahudi.” Dan naiklah di malam hari kebetulan, salah satu pendeta Yahudi lalu teriak dengan suara keras– “Wahai Yahudi.Hai, sekalian kaum Yahudi. Sungguh telah terlihat pada malam ini bintangnya Ahmad.” “Dan tidak terlihat kecuali pada saat ia lahir.” Dan menurut Hasan bin Tsabit رضي الله “عنه memang umurnya beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ -dan pada hari itu memang hari kelahiran baginda nabi ﷺ. Yang kedua, dinukil oleh para ulama tentang masalah kejadian-kejadian unik adalah “nabi ﷺ pada saat lagi– Aminah melahirkan, maka dikatakan melahirkan tanpa ada rasa kesulitan sedikitpun.” “Jadi sangat mudah, bahkan sebagian Ashar menyebutkan” Aminah tidak dibantu oleh orang. Tiba-tiba nabi ﷺ keluar begitu saja dan yang ketiga, pada saat lahir, maka nabi ﷺ dalam kondisi mengangkat kepalanya ke langit. Seakan-akan orang yang sedang berdoa. Yang keempat nabi ﷺ lahir dalam kondisi sudah terkhitan. Sudah terkhitan. Yang kelima, nabi ﷺ lahir juga tanpa terbenani lagi dengan sisa tali pusar. Sudah enggak ada.Lahir sudah terkhitan, lahir sudah tidak ada tali pusarnya. Sampai poin di sini, sampai poin keempat ini. Karena poin pertama tadi itu kejadian di Madinah. Jadi empat poin ini; Aminah melahirkan dengan sangat mudah, nabi ﷺ seperti berdoa ke langit– kemudian terkhitan kemudian tali pusarnya sudah terlepas. Maka Abdul Muthalib kakeknya bangga sekali datang. Sangat senang pada saat itu dia berkata Sungguh pada cucuku atau anakku ini ada perkara besar.

Lalu Abdul Muthalib word play here membawa bayi nabi ﷺ ke Ka ' bah saat baru lahir dan Ia yang beri nama Muhammad. Dia memberi nama Muhammad. Baik. Ada sedikit rahasia masalah nama Muhammad. Perlu teman-teman tahu, nama Muhammad sebelum nabi Muhammad ﷺ tidak dikenal oleh orang-orang Arab. Tidak ada satupun orang Arab bernama Muhamamad pada saat itu. Belum ada. Terus dari mana nama ini? Kok Abdul Muthalib bisa berikan nama cucunya? Ada kisahnya. Jauh sebelum lahir nabi ﷺ, Abdul Muthalib pernah jalan-jalan ke negeri Syam bersama dengan tiga orang sahabatnya. Yang pertama Sulaiman Container Muzaji ', salah satu kepala suku di Mekkah.Yang kedua, Hulailah Bin Hajij. Dan yang ketiga Himron Bin Rabiah. Tiga orang ini bersama Abdul Muthalib, empat ini pergi ke negeri Syam. Pas tiba di Negeri Syam, ada salah satu pendeta nasrani menemui mereka lalu berkata — “Kalian dari mana?” Kata Abdul Muthalib dari Jazirah Arab. “Dari mana tepatnya?” “Dari kota Mekkah.” Kata pendeta itu “Dari kota kalian nanti akan keluar nabi terakhir.” “Dan nabi terakhir itu bernama Muhammad.” Kata Abdul Muthalib “Dari mana kau tahu itu semua?” Dia bilang “Dari kitab kami.Dalam injil disebutkan. Namanya Muhammad.” Maka keempat orang ini bertekad pada saat itu untuk memberikan nama kalau mereka dikaruniai anak– setelah itu atau cucu, nama Muhammad. Dan dari empat orang ini pada saat balik ke Mekkah, orang yang pertama mendapatkan cucu laki-laki adalah Abdul Muthalib. Itulah nabi Muhamamd ﷺ “. Maka dia pun mengangkat bayi nabi ﷺ lalu keliling di dekat Ka ' bah “. Lalu mengatakan “Anak” “ini memiliki perkara yang besar. Aku memberikan nama Muhammad.” Terus dia mengucapkan kalimat itu.” “Kemudian selanjutnya teman-teman sekalian”, yang keenam adalah goncangnya istana Kisrah di Persia.Dan rubuhnya empat” belas teras “istananya.

Jadi ada teras-teras di istana itu rubuh semua.” Tanpa sebab. Rusak semuanya. Pada saat melihat kejadian tersebut, Kisrah sempat khawatir lalu dia bertanya kepada- -para peramal-peramalnya, dukun-dukunnya segala macam. Maka mereka word play here menjawab -” Goncangnya istana disebabkan karena hari ini lahir seorang nabi dan runtuhnya 14 teras ini menandakan -Terdapat empat belas Raja Persia. Tinggal empat belas orang saja. Selebihnya sudah runtuh kerajaan ini. Maka sempat “Kisrah bilang.Empat belas raja masih lama. Kalau satu raja punya seratus tahun umurnya, berarti 1400 tahun. Tapi tanpa disadari oleh Kisrah, para ahli sejarah musllim menukil tanpa membenarkan ramalan

ini, ya. Kita bukan membenarkan. Karena ramalan itu semua kalau bertepatan karena setan mencuri berita dari langit. Bukan karena mereka tahu. Sebagaimana dijelaskan ada hadis ﷺ. Dan ternyata setelah Kisrah yang pada saat nabi ﷺ lahir itu ada, anak-anaknya berselisih pendapat dan dalam waktu empat tahun “saja– terjadi penggantian sepuluh orang Kisrah. Mati semua. Saling membunuh satu sama lain. Dan puncaknya yang terakhir adalah yang keempat belas meninggal di zaman Umar رضي الله عنه.Pada saat Umar menembus wilayah Persia. Yang ketujuh, padamnya api sesembahan kaum Majusi. Jadi ada api yang disembah di beberapa titik di negeri Persia. Jadi mereka buat api besar, dan api itu selalu disembah setiap hari. Setiap hari mereka sembah. Pada saat nabi ﷺ lahir, api itu tiba-tiba mati. Dan mereka berusaha menyalakan tidak bisa. Selamanya mati. Sampai Persia pada saat itu, seluruh Persia yang menyembah api, apinya mati semua tidak ada. Mereka mau coba menyalakan sampai runtuhnya di zaman Umar Container Khattab tidak ada api mereka. Enggak bisa lagi mereka menyalakan api untuk disembah ya. Enggak bisa lagi mereka menyalakan. Setiap kali di wilayah Persia dinyalakan api, mati.Padam. Mereka cuma pakai masak abis itu padam. Enggak bisa sama sekali. Yang kedelapan, hanyutnya air sungai Sawa '. Sungai Sawa ' ini teman-teman sama dengan sungai Gangga di India. Dikultus, dianggap ini sungai apalah, keramat, dan seterusnya. Maka orang-orang Persia meyakini sungai Sawa ' ini adalah sesuatu yang luar biasa. Kalau ada yang mati, mereka bakar lalu mereka lempar debunya di situ. Airnya diambil dianggap suci. Apalah segala macam. سُبْحَانَ ٱللَّٰ karena sungai ini selalu ditaruh tumbal segala macam, waktu nabi ﷺ lahir air sungai ini hilang. Enggak ada airnya sama sekali. Kering. Sampai Sungai Sawa ' dilupain udah. Enggak ada lagi sungai. Namanya emang sungai Sawa '. Yang kesembilan dan ini agak sedikit kita titikberatkan adalah kisah Halimah As-Sa ' diyah. Tradisi orang Arab dulu teman-teman sekalian.

. Terutama orang-orang Quraisy, setiap bayi lahir selalu dititipkan untuk disusui. Dan dibesarkan selama dua tahun di luar'kota Mekkah tepatnya di padang pasir. Ada alasan kenapa mereka titipkan anak-anak mereka ke padang pasir sama orang Badui. Yang pertama, agar bahasa Arab fusha.– anak-anak mereka terjaga. Arab fusha, bahasa Arab ada dua macam; ada Bahasa Arab Fusha yaitu Bahasa aslinya bahasa Arab. Dan itu Al-Qur ' an dalam bahasa fusha. Kalau kita belajar bahasa Arab di pesantren atau di kampus-kampus, bahasa Arab yang dipakai bahasa Arab fusha. Dia punya grammar, rapih. Ada bahasa Arab amiyah. Yang kedua. Bahasa pasar. Ini bahasanya, dialeknya berbeda-beda. Mesir beda, Tunis beda, Saudi beda, dialek bahasa pasarnya beda. Ini tidak punya grammar. Lebih teracak. Mungkin kalau dalam bahasa Inggris, bahasa dari Inggris sendiri atau dari Amerika. Agak berbeda. Grammar-nya lebih rapih. Tapi kita tidak bahas masalah itu tentunya. Yang jelas orang-orang Quraisy untuk menjaga bahasa fusha maka- -mereka menitipkan anak mereka kepada Badui.Karena orang Badui masih pakai bahasa fusha. Sementara penduduk asli Mekkah pada saat itu sudah sering lalu lalang jemaah haji. Jemaah haji ini dari berbagai wilayah. Makanya kita ketemukan bahasa Arab yang kalau tanda kutip — yang paling kacau itu bahasa Arabnya orang Mekkah. Sampai hari ini. Karena bercampur-baur antara bahasa Arab dengan bahasa Urdu, dengan bahasa Indonesia, dengan campur-campur. Jadi kalau kita ngomong sama mereka itu enggak jelas kadang-kadang. Memang orang-orang Mekkah dikenal begitu. Karena memang campur baurnya jemaah haji ini. Karena mereka bisa bahasa Arab, mereka pakai bahasanya. Jadi orang sana terpaksa– belajar bahasa Persia, belajar bahasa Melayu, belajar macam-macam. Seperti itulah. Dari zaman dulu memang orang-orang Quraisy sudah khawatir dengan itu. Perubahan bahasa. Yang kedua, alasannya kenapa anak-anak mereka dititpkan di padang pasir– karena sisi kesehatan. Padahal zaman dulu belum ada seperti kita, ya? Masalah kimia-kimia dan segala

polusi udara masih belum ada. Tapi orang-orang Quraisy sudah berpikir soal itu. Anak-anak mereka ditinggalkan di padang pasir untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Karena makanannya alami. Hewan-hewan yang langsung disembelih langsung dimakan. Susu kambing yang diminum.Memang sehat. Dan juga udara. Serta juga, orang-orang Badui ini melatih anak-anak mereka untuk hidup susah. Berburulah. Membantu orang tuanya seperti itulah. Nabi ﷺ pada saat lahir secara kebetulan wanita-wanita badui dari suku Sa ' diah. Suku Sa ' diah memang terkenal — suka menjual jasa susu ini. Banyak ibu-ibu mereka, wanita mereka yang baru melahirkan air susunya banyak, mereka word play here pergi ke — Mekkah atau ke kota-kota lain. Nawarin jasa. “Ada yang mau enggak? Titipin anaknya dua tahun.” Kemudian nanti bayar upah. Bisa orang tuanya datang mengunjungi nanti balik lagi. Pokoknya anak-anak ini dijamin dijaga. Dan suku Sa ' diah ini terkenal suku-suku orang-orang yang amanah. Maka orang tidak ragu nitipkan anaknya. Datanglah beberapa wanita dari Sa ' diah.Di antaranya Halimah. Halimah As ' Sadiyah ini bersama dengan suaminya bernama Harits. Mereka sama-sama ramai-ramai datang, dan kebetulan kehidupan Harits– Halimah ini pas-pasan. Orang miskinlah ibaratnya. Di rumahnya itu bangunan tua ada seekor unta yang kurus dan

ada dua ekor jantan dan betina. Kambing tapi dua-duanya juga kurus. Tidak produktif. Dan Halimah dan Harits punya anak banyak. Mereka akhirnya mengadu nasib pergi ke Mekkah. Saat tiba di Mekkah, mereka kelilinglah menawarkan jasa biasanya kalau sudah datang wanita-wanita ini– Ibu-ibu Mekkah pada datang. Nih tawarin anaknya dan seterusnya. Mereka keliling-keliling. Semuanya menawarkan diri kepada orang-orang kaya. Karena dibayar. Dan pada saat mereka melewati nabi ﷺ, mereka menolak. “Karena pada saat itu mereka tahunya nabi ﷺ tidak memiliki ayah. Abdullah meninggal waktu umurnya 6 bulan. Siapa yang mau tanggung, nih?

Laki-laki yang sepuluh ini, yang paling pertama tentu namanya Haris. Siapa yang keluar namanya, itu yang Saya korbankan. Yang pintar, yang membantu ayahnya. Yang pertama, kejadian yang unik pada saat nabi ﷺ lahir adalah terlihatnya Bintang Ahmad namanya. Orang-orang Yahudi yang ada di Madinah.Itu meyakini kalau nabi terakhir yang mereka tunggu di Madinah keluar itu- -kalau dia lahir akan kelihatan bintang yang mereka istilahkan dengan Bintang Ahmad.Abdul Muthalib waktu itu betul raja Mekkah, tapi Abdul Muthalib ini sibuk membiayai jemaah haji – – dan memang tidak bisa.

Intinya perempuan-perempuan Sa'' diah tidak mau menerima nabi ﷺ. Semua bawa anak. Mau pulang ke kampungnya. Tinggal Halimah yang tidak dapat. Lalu suaminya bilang, si Harits “” Hai Halimah, coba seandainya kamu ambil anak yatim itu.” “” “Siapa tahu baik.”” Maka Halimah pun mengatakan “” Baiklah. Daripada kita pulang dengan tangan kosong.”” – – “” Lebih baik kita ambil.”” سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ begitu Halimah pegang nabi ﷺ, itu terjadi keberkahan. Waktu datang ke Mekkah, Halimah menunggai keledai. Keledainya kurus sekali. Dan selalu lambat di belakang. Sampai teman-temannya Halimah kayak olok-olok. “” Hai, Halimah cepatlah keledaimu melambatkan kami.”” Dan keledai-keledai yang lain bisa dua orang naikin. Keledai Halimah enggak bisa. Jadi Harits selalu megang saja talinya. Waktu dia mengambil nabi ﷺ, kejadian aneh yang pertama, yang unik, bukan aneh tapi unik. Pada saat itu adalah keledainya Halimah tiba-tiba jadi kuat. Pada saat Halimah naik, karena tidak bisa dikontrol, maka Harits word play here naik. Di atasnya, di keledai ini dan larinya kencang sekali ninggalin teman-temannya.

Sampai teman-temannya Halimah bilang, “” Hai Halimah, itu keledai tadi yang kamu pakai – – ke Mekkah?”” Dia bilang “” Iya. Tapi kita enggak bisa kontrol. Ini lari kencang sekali keledainya.”” Lalu kemudian, pada saat tiba di sana, Halimah memiliki tadi Saya bilang seekor unta betina yang lemah. Tiba-tiba saja, untanya gemuk. Baru dua tiga hari ditinggalkan, enggak ada yang urus. Gemuk sekali untanya, dan tiba-tiba saja unta betina itu punya kantung susu yang penuh. Sehingga Halimah sama Harits memerahnya dan setiap habis diperah penuh lagi.Biasanya unta butuh

makan minum dulu. Ini enggak. Setiap abis diperah, penuh lagi. Dia minum dengan anaknya. Dengan istrinya. Si Harits dengan Halimah minum. Kemudian anak-anaknya dan bahkan sempat dibagi ke teman-temannya, tetangganya. Karena penuhnya. Setiap diperah, kasih lagi, penuh lagi, begitu terus. Kemudian, dua kambing; jantan dan betina yang kurus juga tadi, tiba-tiba gemuk. Dan tiba-tiba, betinanya hamil dan punya anak dan akhirnya menjadi banyak. Karena banyak, oleh Halimah dan Harits dijualah beberapa ekor domba ini. Dapat duit dibeli unta jantan. Lalu diternak lagi unta jantan ini sama yang betina. Tiab-tiba saja, punyanya Halimah ini domba dan unta ini menjadi banyak sekali. Dan Halimah serta Harits menjadi orang paling kaya di Sa'' diyah. Sampai akhirnya, Halimah tidak butuh lagi untuk mengambil anak-anak yang disusui.Berkah luar biasa. Sampai terkenal, di suku Sa ' diyah pada saat itu –'mereka berkata “Di manapun Halimah dan Harits gembalakan dombanya, atau untanya …” — “Ikutkan, karena pasti gemuk “.” Dan memang betul, kalau ikut, digabungkan berdekatan dengan gembalanya mereka– jadi hebat, jadi bagus, jadi subur. Jadi begitu luar biasa berkahnya. Halimah berkata, dinukil dalam buku-buku sejarah tentunya, Muhammad telah tumbuh tidak alami. Bukan seperti anak-anak sebayanya. Pada saat dia umur dua tahun, perilakunya dan pemahamannya– sudah seperti anak enam tahun. Mudah diberikan penjelasan, tidak suka membuat marah, banyak hal-hal. Saat tiba masa pengembalian, sudah umur dua tahun, Halimah dan Harits- -pergi membawa nabi ﷺ ke Mekkah untuk dikembalikan kepada Aminah, tapi mereka memoho-mohon. “Tolonglah, Hai Aminah. Biarkanlah tinggal bersama kami.” “Anak ini akan kami jaga. Lihat sehat si Muhammad. Tidak ada masalah.” Karena mereka lihat berkah.” “” Dan kami tidak butuh bayaran. Tidak usah bayar.” Muhammad ini waktu datang luar biasa.” “Kejadiannya begini-begitu.” Segala macam. “Baiklah.” Kata Aminah, “Silahkan.” “” Dibawa.Tentu Aminah ini bolak-balik. Ngeliat anaknya. “Balik lagi. Tapi tinggal di sana “.” Sampai akhirnya, nabi ﷺ tinggal di suku Sa ' diyah sampai umur enam tahun. Sampai umur enam tahun. Di umur enam tahun ini, teman-teman, ada kejadian. Waktu Halimah lagi masak, tiba-tiba saja dari kejauhan anaknya lari. Jadi Halimah ada anak laki-laki dan perempuan. Yang kurang lebih sebaya dengan nabi ﷺ. Ada yang lainnya tentu sudah besar-besar. Nah, si laki-laki ini yang lebih tua dari nabi ﷺ lari-lari mengatakan “Wahai Ibu, saudaraku dari Quraisy.”–“. telah dikeroyokin oleh dua orang.” “Lihatlah!” Maka Halimah ketakutan. Keluar dari “rumahnya, minta anaknya mana tunjukkan tempatnya “. Ditunjukin tempatnya.” “Begitu dilihat ternyata nabi ﷺ memang tergeletak di tanah. Lalu Halimah nanya, “Hai Muhammad, apa yang terjadi dengan kau?” Dalam riwayat-riwayat Bukhari, disebutkan bahwasanya nabi ﷺ mengatakan pada saat itu- -Telah datang kepadaku dua orang laki-laki yang menjatuhkanku ke tanah– kemudian membelah dadaku dan mengeluarkan sesuatu yang hitam darinya.” Lalu kemudian menutupnya kembali.” Nabi ﷺ dengan polos jawabnya.Maka Halimah pun membuka baju nabi ﷺ dan menemukan ada bekas jahitan. Karena ketakutan, akhirnya Halimah bersama Harits membawa pulang nabi ﷺ ke Mekkah. “Hai Aminah, ini anakmu, ini masih sehat. Utuh enggak ada apa-apa. Ambilah kembali.” Aminah kaget. “Kenapa kalian kembaikan? Dulu kalian yang ngotot mau tahan.” “Kenapa sekarang memohon supaya diambil kembali?” “Kenapa? Akhirnya karena terdesak, mereka bilang “Ada kejadian begini dan begitu.” Lalu Aminah mengatakan “Apakah kalian mengira bahwasanya anakku ini diganggu oleh setan? “” “Tidak mungkin, karena pada saat aku sedang hamil, aku mimpi ada kalimat yang aku ucapkan.”( cari ayat) “Aku berlindung kepada Allah untuk” “bayi ini dari semua keburukan dan iri dengkinya orang lain.” Tapi Halimah dan Harits sudah ketakutan, dikembalikanlah “nabi ﷺ di umur enam tahun.Umur enam tahun ini nabi ﷺ kembali ke pangkuan ibunya Aminah. Tepatnya beberapa bulan setelah — kembali, Aminah mengajak nabi ﷺ mengunjungi taman-tamannya Aminah di Madinah. Jadi nabi ﷺ di umur enam tahun sudah ke Madinah. Tinggal beberapa hari pada saat pulang menuju ke Mekkah,” tepatnya di wilayah namanya Warobwah. Warobwah sekarang masih ada wilayah itu tentunya, mungkin kalau tidak salah sekitar 80- 100 Kilometres dari kota Mekkah. Kalau Saya tidak salah tentunya. Itu Aminah sakit keras dan meninggal di tempat itu dan dikubur di situ. Lalu nabi ﷺ dibawa pulang ke Mekkah oleh pembantunya Aminah dan diserahkan kepada kakeknya- -Abdul Muthalib. Dan Abdul Muthalib ini memelihara nabi ﷺ dari umur enam tahun sampai delapan tahun. Dua tahun. Di sini nabi ﷺ belajar banyak sekali. Dari Abdul Muthalib. Belajar kepemimpinan. Karena Abdul Muthalib ini pemimpin pada saat itu.Nabi ﷺ selalu di mana kakeknya, di situ ada dia. Terutama di majelis di Darul Nadwah. Setiap kali duduk, selalu dilihat bagaimana dia pecahin masalah. Dan Abdul Muthalib ini memiliki sebuah tempat duduk yang tidak boleh ada orang duduk di situ. Termasuk anak-anaknya. Paman-paman nabi ﷺ ini semua tidak boleh duduk di sana. Tapi nabi ﷺ setiap hari kalau datang lebih dulu dari kakeknya- -dia duduk dikursi itu. Umur delapan tahun. Setiap kali paman-pamannya usir, dia

suruh pindahin karena dianggap anak kecil — nabi ﷺ ngeluh sama kakeknya. “Ni Paman-paman Saya yang larang saya.” Maka Abdul Muthalib mengatakan “Jangan larang anak ini. Biarkan dia duduk di sini.” “Yang existed tidak boleh kecuali dia.” Kata ahli sejarah, nabi ﷺ belajar banyak sekali hal di antaranya– bagaimana dia menjadi tokoh masyarkat. Baru enam sampai delapan tahun ya. Di umur delapan tahun, meninggalah Abdul Muthalib. Kakek nabi ﷺ. Kemudian, diambil alih dan dipelihara oleh pamannya, Abu Thalib. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri.Sebenarnya tinggal serumah sama Abu Thalib sampai menikah. Sampai umur 25 tahun. Tapi, nabi ﷺ waktu itu mulai delapan tahun karena Abu Thalib ini pamannya “orang miskin. Maka, beliau word play here akhirnya” niat ingin membantu. Abu Thalib seringkali dititipkan amanah gembala domba. Oleh masyarakat Mekkah. Maka nabi ﷺ word play here mengambil alih dan memelihara domba-domba itu. Datang ke padang pasir, digembalakan, dan ini teman-teman sekalian perlu digaris bawahi– semua nabi-nabi dengan hikmah Allah, memang dibuat atau di awal-awal umur mereka — sebelum dinobatkan menjadi nabi, menggembala

domba. Kata nabi ﷺ, tidak ada seorang nabi pun kecuali menjadi penggembala domba sebelum masa penobatan nabi. Sebagian ulama tentu membahas masalah domba ini karena domba-domba ini hewan-hewan yang lembut. Kalau mereka makan, mereka tidak rebutan, artinya mereka mengelompok di padang pasir — pada saat lagi nunggu gembala pengembala ini bisa bertafakur melihat langit luas.Menunggu berjam-jam, dan itu juga ada di antara hikmahnya. Nabi ﷺ ini mengembala teman-teman sekalian, dari umur delapan tahun sampai umur dua puluh satu tahun. Mengembala domba. Ini umur di mana nabi ﷺ pada saat itu mengembala atau menjaga gembalaan ini. Tentu, di atas umur 21 tahun, baginda nabi ﷺ sudah mulai terjun ke bisnis. Sudah mulai terjun bisnis meninggalkan gembala domba, kemudian mulai berusaha. Di antara yang dilakukan oleh nabi ﷺ adalah membeli beberapa produk di pasar Ukaz- pasar khas orang Mekkah. Kalau yang Saya pernah kumpulkan informasi, kalau tidak salah memang lokasinya di pasar Seng dulu itu. Tapi sekarang pasar itu juga sudah dihancurkan ya.

Mungkin teman-teman yang belum pernah ke sana — belum tahu. Tapi yang sudah berangkat dulu tahu. Di situ sudah terkenal pasar dari dulu. Tapi sudah diratakan, jadi jalanan dan bangunan. Nabi ﷺ mulai dua puluh lima tahun berdagang di hari pertama beliau berdagang– beliau mengambil barang-barang kemudian beliau menjualnya.Ada satu orang yang datang membeli dagangan nabi ﷺ, orang ini dari luar Mekkah. Dia datang, ini umur nabi sudah 21 tahun ya. Sudah tinggalin gembalaan. Sekarang mulai masuk bisnis. Pada saat nabi ﷺ transaksi sama orang ini, orang ini mengatakan “Ini Saya bayar cash, Hai Muhammad.” “Saya titipkan barangnya. Setelah tawaf Saya akan ambil.” Orang ini umrah. Tentu dengan cara umroh pada saat itu ya. Sambil menyembah berhala dan seterusnya. Ini syariat nabi Ibrahim yang masih tertinggal. Ternyata orang ini setelah selesai umrah, dia pulang ke kampungnya dia lupa. Kalau dia sudah transaksi dengan seorang masyarakat Mekkah bernama Muhammad ﷺ Maka orang ini pulang ke kampungnya tiga hari kemudian baru diingat sama dia. Bayangkan dia transaksi, kalau tidak salah bahkan kampungnya orang

ini tiga hari dari Mekkah. Jadi tiga hari pergi. Dia setelah tiga hari perjalanan tiba di kampungnya, tiga hari kemudian baru ingat. Sudah enam hari( total amount). Tiga hari lagi kembali ke Mekkah. Jadi sembilan hari. Begitu tiba di Mekkah, dia buru-buru ke pasar Ukaz, dia kaget melihat nabi ﷺ dalam kondisi yang sama.Menjaga barangnya. Tidak bergerak di situ terus. Waktu itu belum ada penobatan jadi” nabi ya. Belum ada syariat, belum ada apa-apa. Lalu orang itu bertanya, “Hai Muhammad. Apakah kau menunggu dari pertama Saya transaksi sama kamu.”– “barang ini?” Dia bilang. “Iya, karena Anda mengatakan suruh tunggu.” Gara-gara itu, keluar julukan Muhammad Al-Amin. Orang yang paling bisa dipercaya. Ternyata سُبْحَانَ ٱللَّٰ kejadian ini membuat satu Mekkah tersebar — bahkan banyak di wilayah-wilayah sekitar Jazirah Arab terkenal ada orang di Mekkah yang bisa dipercaya– namanya Muhammad. Akhirnya orang-orang Mekkah pada datang mengamanahkan– titipan-titipannya. Dan semenjak itu nabi ﷺ menjadi pedagang yang sangat sukses. Salah satu strategi dagang nabi ﷺ adalah setiap orang titipin macam-macam. Dari sekian banyak orang menitip. Termasuk yang menitip sama beliau adalah Khadijah.Seorang pedagang, seorang janda kaya — yang memang memiliki harta. Dan nabi ﷺ punya strategi dagang. Dagangnya adalah beliau mengambil uang-uang titipan orang di Mekkah. “Lalu ditransaksikan. Beli produk Mekkah. Apa saja produk Mekkah. Semua pedagang pada saat itu. “Tidak terkecuali. “Semuanya mereka bawa emas, mereka bawa perak, ke Negeri Syam. Baru mereka beli barang dari negeri Syam– dibawa ke Mekkah baru transaksi. Jadi cuma satu kali transaksi saja. Nabi ﷺ tidak. Uang itu semua dijadikan barang dari Mekkah. Dibeli semua barang-barang Mekkah. Dibawa ke Negeri Syam. Barang-barang ini dijual di Negeri Syam. Laku, dibelikan barang di negeri Syam, dibawa ke Mekkah. Jadi dua kali lipat untungnya. Karena ini, teman-teman sekalian, nabi ﷺ menjadi pada saat itu salah satu orang terkayanya Mekkah. Dan ini sekaligus membantah pernyataan para orientalis mengatakan “Muhammad.” Kita tentu mengatakan ﷺ. “Menikah dengan janda kaya, karena dia miskin.

” Ini salah sekali.Karena nabi ﷺ di fase dari 21 tahun sampai 25 tahun menikah dengan Khadijah itu sudah menjadi pengusaha yang sukses. Makanya beliau pada saat menikah dengan Khadijah, maharnya 20 ekor unta. Satu unta ratusan juta jumlahnya. Harganya. Anggap kita hitung seratus juta saja, kalau dua puluh berarti dua milyar. Ada antum di sini mau melamar dua milyar? Fading seperangkat alat salat. Jangan tersinggung. Jadi nabi ﷺ melamar Khadijah dengan dua puluh ekor unta. Ini dusta orang kalau mengatakan- -nabi ﷺ orang miskin. Dari mana? Pengusaha sukses. Dan waktu itu umurnya masih 25 tahun. Baik, teman-teman sekalian. Saya akan tutup pertemuan kita ini dengan nanti kita akan kembali ke kisah Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا Nanti pernikahannya dengan nabi ﷺ. Tapi ada kejadian yang perlu Saya titikberatkan. Kejadian pada saat umur nabi ﷺ 12 tahun. Kita ulas dulu kembali. Waktu umur “12 tahun, kan beliau dari umur 8 tahun sampai menikah kan tinggal sama Abdul Thalib. Dan nabi ﷺ punya akhlak yang baik sekali.

Mulia sekali. Sampai Abu Thalib sendiri malu dengan nabi ﷺ. Di umur 8 tahun. Anaknya Abu Thalib banyak. Kalau istrinya Abu Thalib lagi siapkan makan, anakn-anaknya pada berebut.Tapi nabi ﷺ duduk di pojok rumah. Engga berebut sama sekali. Engga berebut. Nanti kalau selesai makan ada sisanya, beliau makan ﷺ. Punya akhlak yang baik dari masih kecil. Sampai Abu Thalib bilang sama istrinya, khusus untuk Muhammad sisihkan makanan. Karena dia tidak ikut berebut sama mereka. Baik. Di umur 12 tahun pernah satu waktu, Abu Thalib ini mau ke negeri Syam. Urusan dagang. Pertama kalinya nabi ﷺ, biasanya nabi ini selalu pemalu engga banyak minta. Dan apalagi nuntut ke pamannya, khusus pada saat itu nabi ﷺ bergantung di bajunya Abu Thalib enggak mau lepasin. Pokoknya dia mau ikut. Abu Thalib heran. Tidak pernah nabi ﷺ berperilaku begini. Musyawarah sama istrinya. Enggak pernah Muhammad begini. Kenapa seperti ini. Pasti ada sesuatu. Maka, setelah musyawarah, kayaknya dibawa aja deh. Dibawalah ke Negeri Syam. Pergilah nabi ﷺ dengan Abu Thalib dan kafilahnya. Pada saat mau tiba di negeri Syam, sebelum tiba di negeri Syam,– kafilah ini melewatin sebuah gereja teman-teman sekalian, dan di situ ada satu pendeta bernama Bahirah.

Dan ini riwayat Bukhari Muslim menceritakan masalah itu, ya. Dan sampai sekarang di Negeri Syam, masih ada puing-puingnya gerejanya Bahirah ini. Pada saat itu di zaman nabi ﷺ ada gereja ini, dan sampai sekarang masih ada sisa puing-puingnya. Saya pernah lihat cuplikannya sendiri ada sisa puingnya di Negeri Syam. Tepatnya di Syria, ya. Kemudian teman-teman sekalian, pada saat kafilah ini melewatin gereja, si Bahirah ini kepala pendeta– lagi nunggu informasi tentang nabi terakhir, nih. Dia ngelihat-lihat di jendela gerejanya setiap kafilah lewat dilihat sama dia, terutama yang dari Jazirah Arab.Secara kebetulan dengan hikmah Ilahi, lewat kafilahnya Abu Thalib, dan kafilah ini agak berbeda dengan yang lainnya. Kafilah itu berarti tiga unta ke atas, baru dinamakan kafilah. Tiga ekor unta ke atas baru dikatakan kafilah. Waktu lewat kafilah Abu Thalib ini, ada awan yang menaunginya. Berbeda dengan kafilah yang lain, padahal lagi terik matahari. Dan tidak sengaja kafilah Abu Thalib istirahat di sebelah– gereja dan ada pohon-pohon kurma yang berderet itu semuanya seperti menundukkan daun-daunnya ke kafilah itu. Pendeta ini perhatikan.

Kafilah harus ditanya ini. Kirim satu orang. Tanya mereka kafilah dari mana? Jawabannya dari Jazirah Arab. Darimana? Dari kota Mekkah. Kata Bahirah “Hidangkan makanan sebaik mungkin di gereja.–“. undang semua kafilah ini masuk untuk makan.” Diundanglah. Ringkas cerita, masuklah mereka untuk makan. Dan pada saat satu kafilah ini masuk yang ditinggalkan di situ– hanya nabi ﷺ. Nabi enggak boleh masuk, karena tradisi orang Arab dulu itu aib kalau anak kecil ikut makan. Nanti selesai orang tua makan, baru makan. Tapi ini tradisi jahiliyah. Kalau sekarang antum lakukan, antum juga jahiliyah. Makan, kasih anak-anak makan.

Kenapa harus disendirikan? Mungkin dia lapar kasian. Baiklah, waktu lagi makan, Bahirah ini memperhatikan satu per satu orang-orang Quraisy ini. Wajahnya, karena mereka tahu cirinya nabi terakhir. Alisnya, wajahnya, mukanya, kulitnya, jalur nasabnya, semua jelas. Dilihat semua tidak ada tanda-tanda kenabiannya. Ini mukanya muka biasa semua. Maka si Bahirah tanya, “Apakah masih ada dari kafilah kalian yang tidak ikut makan?” Kata mereka ada. Satu anak kecil di depan. Kami suruh jaga barang kami. Kata Bahirah “Boleh Saya ketemu?” “Oh silahkan.” Mereka lagi asik makan. Bahirah keluar, menemui nabi ﷺ. Nabi lagi duduk di bawah pohon. Lalu Bahirah memanggil. Dia mengatakan “Hai anak kecil ikutlah dengan Saya.” Kafilahnya disuruh jaga oleh beberapa pegawainya Bahirah ini. Masuk di satu ruangan di gereja kemudian nabi ﷺ berdiri lalu berkata. Jadi orang Mekkah begini teman-teman– Di Mekkah itu ada patung namanya Lath dan Uzza. Lath dan Uzza ini dua patung yang luar biasa dikultuskan di Mekkah. Hebat patung ini menurut mereka. Jadi kalau bersumpah atas nama Lath dan Uzza sudah tidak mungkin berbohong. Kalau bohong kuwalat. Maka pendeta ini tahu, si Bahirah ini. Dia bilang, “Hai anak kecil Saya akan bertanya kepadamu atas nama Lath dan Uzza.” Ini semua anak kecil sampai orang tua di Mekkah tahu nama ini.Dan mereka ketakutan kalau dengar nama ini. Apa jawaban nabi ﷺ waktu itu umur 12 tahun. Masih kecil. Kalau kita sekarang masih SD. Maka beliau mengatakan “Jangan engkau sebutkan dua nama berhala itu karena aku membencinya.” Aku tidak suka dengan patung itu. Penasaran Bahirah. Diperhatikan wajahnya, “alisnya, matanya nabi ﷺ. Perlu teman-teman tahu, ciri fisik nabi ﷺ itu luar biasa. Tersebutkan secara rinci di Taurat dan Injil. Allah mengatakan dalam Al-Qur ' an. يعرفونه كما يعرفون إبنآءهم “Orang-orang ahli kitab terutama Yahudi dan Nasrani ini.” Maksudnya orang Yahudi dan Nasrani. “Betul-betul mengetahui Muhammad ﷺ “sebagaimana mereka mengenal anak-anaknya.” Karena terinci. Disebutkan dalam hadis, alis nabi ﷺ seperti busur panah yang lebar, bewarna hitam dan tebal. Bola mata beliau ﷺ besar. Kelopaknya. Dan dipenuhi dengan bulu mata yang lebat. Bola matanya putih bersih, hitamnya hitamnya hitam pekat. Hidungnya yang mancung bibir dahi dan pipi yang setara dengan wajah, tidak oval tidak bulat. Kulitnya sangat putih sampai nabi ﷺ pipinya kemerah-merahan. Jadi sangat tampan luar biasa, Sampai ahli hadis mengatakan. “Kalau Yusuf علَيْهِم ألسَلَّأم diberikan sepertiga kegagahan dunia, maka nabi ﷺ diberikan seluruh kegagahan dunia.” Tidak pernah ada orang melihat nabi ﷺ tidak sukai.

Manusia terbaik, pilihan. Fading sempurna nasabnya. Paling sempurna ilmunya. Fisiknya segalanya. Bahirah memperhatikan.nabi ﷺ ini semua ciri yang disebutkan dalam Injil “ada. Dia masih bimbang, dia ingin buktikan satu hal. Apa itu? Dalam taurat dan injil juga disebutkan– setiap nabi itu punya tanda kenabian. Apa tanda kenabian teman-teman sekalian? Sebuah daging yang menggumpal di pundak– sebelah kanan dan daging itu berwarna merah kehitam-hitaman dan dimiliki dengan bulu yang lebat. Maka Bahirah berkata “Hai anak kecil, apa
kau izinkan Saya untuk melihat punggungmu?” Dia mengatakan “Iya silahkan.” Dibukalah oleh nabi ﷺ.Begitu dia lihat tanda itu. Lalu Bahirah menciumnya– dan mengatakan “Kaulah orangnya.” Tapi garisbawahi satu hal ya. Tanda ini tanda kenabian. Sudah selesai dengan” nabi Muhammad ﷺ. Jadi kalau dipunggung antum ada, dusta semua itu. Tidak ada hubungannya sama nabi. Loh iya karena banyak orang yang ngaku-ngaku nabi. Kata nabi ﷺ “Akan datang lima puluh dajjal atau pendusta, setelah aku meninggal.” Ngaku semuanya nabi. “Mereka semua pendusta. Aku penutup para nabi dan rasul.” Karena ada orang mengaku-ngaku. Jadi ini khas untuk nabi-nabi dan sudah ditutup dengan nabi Muhammad ﷺ. Jadi kalau ada gumpal-gumpal. itu daging numpang aja.

“Pada saat itu, Bahirah pun membawa nabi ﷺ masuk ke dalam ruangan makan lalu berkata– “Siapa walinya anak ini?” Wali.Siapa walinya anak ini? Kata Abu Thalib, “Saya ayahnya.” Abu Thalib berkata pamannya. Kata Bahirah “Tidak mungkin kau ayahnya.” “Anak ini mati ayahnya waktu masih enam bulan di perut ibunya.” Pendeta di Negeri Syam tahu. Anak ini meninggal ayahnya waktu dia umur enam bulan di perut ibunya. Dan ibunya meninggal pada saat dia umur enam tahun. Serta dia dibina dan dididik. Dibina itu maksudnya dikasih kalau bahasa Arab bina itu seperti- -bangunan itu dibanguni, Dididik di besarkan dan seterusnya oleh kakeknya sampai umur 8 tahun.” “Dan kalau kau benar kerabatnya, kau adalah pamannya.” Abu Thalib kaget, “Dari mana Anda tahu semua itu?” Dia bilang, “Kami temukan dalam “kitab kami.Ketahuilah keponakan kamu ini adalah nabi terakhir yang sedang ditunggu orang-orang.” “Dan kalau orang “Yahudi tahu dia” dari turunan Arab, maka pasti mereka akan membunuhnya sebagaimana mereka- -“. berusaha membunuh Isa ﷺ.” Kalau mereka tidak suka, mereka tolak”. Maka jangan bawa ke Negeri Syam. Bawa pulang ke Mekkah segera. Akhirnya dibawa pulang nabi ﷺ ke Mekkah pada saat itu. Waktu dibawa pulang ke Mekkah, setelah tiba di Mekkah, maka ada kejadian kecil di sini. Dan kita tutup dengan ini tentunya. Waktu sudah pulang ke Mekkah, Abu Thalib sudah mulai ketakutan. Karena dia sudah dengar informasi tentang ponakannya. “Zaman dulu juga sebenarnya teman-teman sekalian, ada tradisi buruk sebenarnya. Tradisi buruk juga. Seringkali dukun-dukun dan peramal ini menjual jasa. Mereka datangin negeri-negeri atau kota-kota ditawarin jasa. Datang tancapin kemah kemudian mereka jual jasa. “Ayo siapa yang mau diramal? Bayar.” Seperti itulah. Waktu itu, pas Abu Thalib “tiba di Mekkah, pas peramal-peramal lagi masuk di Mekkah. Orang-orang Mekkah bawa anaknya suruh “ramal.” Lihat mukanya, lihat tangannya, lihat segala “macam. Pada saat itu teman-teman sekalian, Abu Thalib ingin mengetes. Dia bawa nabi ﷺ. Dicari sama dia mana pimpinannya dukun peramal-peramal. Ditemukan lalu dibawalah nabi ﷺ waktu masih kecil umur 12 tahun tadi dibawa. Terus pimpinan peramal itu dalam kisah dalam buku-buku disebutkan memandang nabi ﷺ– dengan pandangan yang sangat tajam. Dan dia tidak bicara apa-apa. Dia mengatakan “Tahan anak ini. Lalu dia masuk ke kemahnya. Kemungkinan dia bicara sama dukun sama setan-setannya.” “Kan dukun. “Ini Saya enggak bisa tebak anak ini.”” Abu Thalib lihat pimpinan ini biasanya dia kalau anak Mekkah” datang “Oh ini “nasibnya begini, sudah bawa.

” “Bayar.” Seperti itulah.Ini enggak. Lama dalam kemah. Abu Thalib ketakutan. Dibawa nabi ﷺ.” “Dan Abu Thalib titip pesan. Kalau dia tanya jangan sebutin di mana anak ini. Dibawalah nabi ﷺ pulang ke rumah. Abu Thalib kembali ke situ. Lama baru dukun itu keluar.” Peramal itu keluar dari kemahnya. Lalu dia teriak. “Mana anak tadi itu di sini?” Enggak ada yang nyaut karena Abu Thalib sudah titip pesan. Abu Thalib waktu itu termasuk anaknya Abdul Muthalib. Raja Mekkah. Tapi Abu Thalib tidak dinobatkan jadi raja pada saat itu. Maka mereka diam. Yang kedua kali. “Mana anak itu di sini?” Sampai tiga kali kesimpulan terakhir -Kata peramal itu, kita tentu tidak percaya peramal, tapi dia mengatakan- -” Kalau anak itu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan dia akan memimpin dunia.” Begitulah bahasanya.Dengan ini, teman-teman sekalian. Maka orang-orang Mekkah jadi lebih yakin kalau nabi ﷺ itu punya kedudukan. Walaupun kita secara jadi orang muslim tidak percaya dukun sebenarnya. Tapi histornya begitu. “Secara historis seperti itu.” Allahu a ' lam. Dan InsyaAllah nanti ke depannya kita akan bahas– tentang pernikahan nabi ﷺ prosesi pernikahannya. Kemudian anak-anaknya, sampai ke masa fase kenabian. Allahu a ' lam. Saya akan baca pertanyaan dan Saya berharap pertanyaan sesuai dengan tema teman-teman sekalian. Dan tolong Saya datang jauh-jauh ke sini bukan untuk dites.Dan enggak usah ngetes-ngetes. Kalau antum sudah tahu Alhamdulillah bawa ilmunya pulang. Jadi tanya yang tidak mengerti. Kalau sudah mengerti tidak usah tanya. Apakah riwayat yang mengatakan bahwa Hamzah رضي الله عنه seumuran dengan Rasulullah ﷺ itu salah? Karena dari “riwayat yang antum ceritakan Hamzah lebih tua dari Abdullah mohon penjelasan riwayatnya.” Yang dimaksud dalam riwayat nabi ﷺ “sebaya bukan seumur dengan Hamzah.” Hamzah sebaya orang-orang Arab itu membahasakan sebaya itu seperti orang yang “setara postur tubuhnya.Dekat paras wajahnya, jadi bukan masalah umur.” Karena jelas kali

anak Abdul Muthalib yang paling bungsu Abdullah. Hamzah kakaknya. Hamzah kakaknya memang. Kakak Abdullah. Jadi itu yang dimaksud dengan sebaya. Makanya waktu Hamzah terbunuh di perang Uhud, itu memang diceritakan sudah tua رضي الله عنه. Kaum Nasrani dulu beriman, tapi kok sekarang tidak beriman kepada Allah? Tanya mereka. Kenapa tanya Saya? Salah pertanyaan ini. Kenapa sekarang tidak beriman? Baiklah. Saya berikan gambaran saja. Mudah-mudahan masuk (paham).

Nabi ﷺ dengan polos jawabnya.Maka Halimah word play here membuka baju nabi ﷺ dan menemukan ada bekas jahitan. Tapi Halimah dan Harits sudah ketakutan, dikembalikanlah “nabi ﷺ di umur enam tahun.Umur enam tahun ini nabi ﷺ kembali ke pangkuan ibunya Aminah. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri.Sebenarnya tinggal serumah sama Abu Thalib sampai menikah. Nabi ﷺ mulai dua puluh lima tahun berdagang di hari pertama beliau berdagang– beliau mengambil barang-barang kemudian beliau menjualnya.Ada satu orang yang datang membeli dagangan nabi ﷺ, orang ini dari luar Mekkah. Masuk di satu ruangan di gereja kemudian nabi ﷺ berdiri lalu berkata. Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Ada salah satu serialnya dia menjelaskan tentang perpecahan Nasrani dan – – sebab-sebab kemudian kapan terjadi bahkan orang-orang yang mengatakan trinitas membunuh – – orang-orang nasrani yang bertauhid kepada Allah.Banyak hal yang dibongkar sama dia. Yang lebih kuat yang Saya temukan dalam buku-buku sejarah, bukan yang hidup di zaman nabi ﷺ.

Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Ada salah satu serialnya dia menjelaskan tentang perpecahan Nasrani dan – – sebab-sebab kemudian kapan terjadi bahkan orang-orang yang mengatakan trinitas membunuh – – orang-orang nasrani yang bertauhid kepada Allah.Banyak hal yang dibongkar sama dia. Yang lebih kuat yang Saya temukan dalam buku-buku sejarah, bukan yang hidup di zaman nabi ﷺ. Semoga semua dosa yang pernah kita lakukan dimaafkan oleh sang pencipta Allah dan diganti menjadi pahala– dengan ke Maha Murahannya, dan semoga semua amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Kalau dikomersialkan akhirnya nanti antum memaksakan diri untuk memberikan judul yang kritiklah– dan seterusnya dan ini akhirnya menjadi sumber fitnah yang menjadi kemana-mana.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *