السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Alhamdulillah selalu kita memuji Tuhan kita yang Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Adil yang telah menciptakan semua yang di langit – – semua yang di bumi dan semua yang di kedalaman lautan. Terjangkau dan terlihat oleh mata manusia atau tidak. Karena kata kuncinya adalah لا إله إلا الله لا معبود بحقإ لا الله. Artinya, "Tidak ada tuhan yang paling berhak disembah di langit dan di bumi kecuali Allah.” Dzat yang Maha Kuat dan Maha Perkasa ini telah menggantungkan segala kebutuhan kita untuk roda kehidupan di muka bumi – – mulai dari makanan dan minuman pakaian dan apa saja.
Dengan memuji nama-Nya اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. Makanya, sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat yang mulia ini. Selanjutnya kita panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik – – manusia yang telah disempurnakan jalur nasabnya , ilmunya, fisiknya, oleh sang pencipta Allah. Dan juga ditutup dengan diutusnya beliau – – seluruh risalah nabi – nabi dan rasul dan juga sang pencipta Allah bersama dengan malaikat-Nya, mengucapkan salam hormat bersama dengan malaikat tentunya kepada manusia terbaik ini, – – maka sangat wajar sebagai orang yang beriman mengejar sebuah nilai ibadah yang telah ditetapkan oleh sang pencipta – – dengan mengucapkan selawat dan taslim kepada Nabi besar Muhammad اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ Pertama-tama tentunya, karena ini pertemuan perdana kita, di dalam materi Shirah Nabawiyah dan ini sesuai dengan permintaan – – teman-teman dari DKM masjid, terutama saudara dan sahabat dekat Saya Ustad Mukhlis. جزاك اللهُ خيراً. Yang meminta untuk kajian Shirah yang rutin di Balikpapan.
Sebulan sekali. Dan semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentunya mengikhlaskan niat kita dan menjadikan ini semua sebagai tambahan amal kita. Yang kedua, Saya memberikan dukungan secara pribadi kepada semua ikhwan dan akhwat yang hadir. Karena memang majelis ilmu adalah landasan agama kita. Jangan pernah lewatkan satu hari Ikhwan dan Akhwat sekalian, tanpa ada ilmu. Ilmu ini yang Saya maksud adalah ilmu agama. Ia (ilmu) akan mendatangkan keimanan. Dan kalau keimanan sudah tertanam dalam hati seorang mukmin, maka dipastikan segala sesuatunya berubah. Dari buruk, menjadi baik. Dari pelit, menjadi dermawan. Dari penakut, menjadi pemberani. Dari bodoh, menjadi pintar. Berubah semuanya. Dan kalau keimanan sudah ada, maka seluruh perintah sang pencipta Allah yang Maha Kuat da Maha Perkasa akan dikerjakan – Dan semua larangan-Nya pasti akan dijauhi.Tentu balasan maksimal adalah kita akan masuk ke dalam surga yang kekal dengan izin sang Pencipta Allah tentunya. Oleh karena itu teman-teman sekalian, Saya akan mengucapkan seperti yang baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – ucapkan kepada seluruh sahabat yang datang menuntut ilmu Marhaban Bitalatil Ilmu. "Selamat dating para penumtut ilmu." Majelis ini dihadiri oleh para malaikat. Disaksikan oleh para malaikat yang mencatat ini menjadi amal kita. Di dalam sebuah riwayat yang shahih disebutkan, "Siapa yang keluar dari rumahnya – – baik dia akan mengajar atau akan belajar ilmu, maka dicatatkan baginya pahala haji lengkap.
Sampai dia pulang. Di dalam riwayat shahih yang lain. Siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, belajar atau mengajar, maka dia dijalan Allah sama dengan jihad di jalan Allah sampai dia pulang. Riwayat shahih yang lain mengatakan, kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. "Sesungguhnya Malaikat menebahkan atau melebarkan sayapnya, menaungi para penuntut ilmu." Dan banyak sekali riwayat yang kalau kita mau sebutkan tentang manfaat majelis ilmu. Tidak akan ada kejenuhan dalam majelis ilmu. Yang ada adalah ilmu pengetahuan bertambah, kokohnya dan kuatnya keimanan seseorang. Bertambah baiknya,keadaan dia pada saat dia bubar. Maka harus dimaksimalkan teman-teman sekalian. Terlebih lagi sekarang kalau tidak bisa hadir di majelis ilmu atau kemudian da'i atau ustadnya tidak hadir – – maka ada media sosial yang sangat mudah dijangkau. Di tangan setiap orang kita sekarang, bisa nonton apa saja.
– ceramah tentunya yang saya maksudkan, dan ceramah yang benar berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, dari HP kita yang setiap saat kita pakai atau kita bawa ke tempat tidur – – dibawa ke kamar mandi, di bawa kemana-mana, maka alat ini telah Allah mudahkan untuk kita, dan akan ada pertanggungjawabannya pada hari Kiamat untuk kebaikan. Jangan sampai disalahgunakan kepada hal-hal yang tidak dibenarkan, karena juga semua akan ada pertanggungjawabannya. Selanjutnya teman-teman sekalian, sebelum kita masuk ke tema yang ketiga yang ingin saya sampaikan – – setelah ucapan Saya terima kasih dan dukungan kepada para panitia dan juga kepada teman-teman yang telah hadir di majelis ilmu – – maka metode yang saya gunakan, Saya tidak punya rujukan khusus dalam buku Shirah Nabawiyah, dalam arti kata banyak rujukannya. Banyak buku yang saya anggap buku2 itu adalah rujukan yang bisa dijadikan sebagai pegangan dan banyak juga yang Saya gabungkan – – dari selain buku Shirah seperti buku-buku hadis, buku-buku tafsir, kemudian buku-buku Saqafah islamiah. Tentang wawasan keislaman. Perkembangan yang terbaru dari negara-negara Islam. Kemudian, juga metode yang Saya gunakan di setiap paragraf atau setiap poin yang kita lewatkan – – bila memang ada pelajaran yang bisa kita ambil, maka Saya akan menyampaikan.
Makanya sekitar 38 episode sebenarnya di dalam ceramah Shirah Nabawiyah yang disudah di-upload di YouTube, sudah bertahun2 dan belum selesai. Sampai sekarang, kita baru menyelesaikan صلح الحديبية (Perjanjian Huldaibiyyah). – dan masih ada setelahnya Perang Khaybar dan Fathul Makkah, ada Perang Hunain, dan sampai meninggalnya baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. – itu mungkin masih beberapa episode, kemungkinan besar 50 sampai 60 episode baru bisa selesai. Di setiap pertemuan minimal 2 jam dalam penyampaian. Maka ini metode yang Saya gunakan. Jadi teman-teman sekalian, jangan heran apabila dalam satu pertemuan tidak selamanya harus langsung selesai atau clear. Karena kita mau ringkas menyampaikan tentang lahirnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. sampai meninggal, bisa saja langsung selesai dalam satu pertemuan pun. Tapi hanya garis besar. Cuma salah, kalau orang menggunakan metode seperti ini dalam Shirah, karena Shirah itu artinya sejarah hidup.
Shirah itu artinya perjalanan. Bisa berarti Shirah itu adalah perjalanan hidup, bisa berarti perjalanan malam hari, kalau diubah menjadi Isra' sebagaimana kita tahu, kasus Isra dan Mi'raj adalah – – berjalan di malam hari. Jadi Shirah adalah sejarah dan tidak mungkin sejarah diselesaikan yang dilalui oleh baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.selama 63 tahun diselesaikan dalam 2 jam – Sesuatu yang tidak masuk akal. Mestinya kisah 63 tahun ya 63 tahun yang kita selesaikan, karena perhari selalu ada kejadian. – pengalaman-pengalaman hidup dan semua kehidupan baginda صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pelajaran dan pengalaman, karena Beliau adalah utusan Allah. – maka teman-teman sekalian, mempelajari Shirah adalah hal yang luar biasa memang. Kalau Saya pribadi, menganggap ini adalah sebuah pondasi dasar dalam menuntut ilmu. Setelah mempelajari Al-Qur'an, maka akan datang Shirah Nabawiyah. Kalau Saya bahasakan buah, ibarat jambu atau apel, maka buah yang di dalam nya Al-Qur'an dan Sunnah. Kulitnya adalah As-Shirah. artinya melengket satu sama yang lain. Sudah susah dipisahkan (keduanya). Kita akan mulai teman-teman sekalian, dalam pelajaran kitab As-Shirah Nabawiyah ini dengan menyebutkan manfaat mempelajari Shirah..
Yang pertama, ma'rifatun (mengenal) Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم dengan belajar Shirah, kita akan tahu tentang pribadi nabi Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Bukan hanya sekedar selama ini kita baca buku, kemudian mengetahui yang semisal, "Oh, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, hukumnya begini-begitu." Bukan sekedar itu. Tapi kita akan melihat nanti, bagaimana Beliau waktu masih bayi, anak-anak, kemudian remaja, kemudian masuk ke masa pernikahan. Ini semua fase sebelum kenabian. Ini belum jadi Nabi. Kemudian, sampai akhirnya ada keturunan, anaknya meninggal, suka-duka dalam perdagangan. Menghadapi masyarakat. Safar. Kemudian, baru kita masuk ke masalah penobatan kenabian dan prosessi setelah itu dalam 23 tahun sisa umur beliau. – setelah umur ke-40 dinobatkan menjadi Nabi, 13 tahun fase Mekkah, semuanya dengan cobaan. Sedikitnya orang yang beriman. Yang beriman, dari 13 tahun berdakwah di Mekkah itu hanya hanya 153 orang. Dari sekian ribu orang. 13 tahun berdakwah. Bagaimana suka dukanya? Sehingga para da'i bisa mengambil pelajaran. Kita juga bisa mengambil pelajaran, ternyata Nabi َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah manusia biasa. Beliau makan, beliau minum, beliau tidur, beliau senang, beliau sedih, beliau menghadapi suka-duka kehidupan. Dan itu semua manfaatnya adalah – – supaya kita menjadikan beliau suri tauladan.
Kita tinggal (mudah) jiplak hidupnya baginda Nabi َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka akan selamat (dunia-akhirat). Semuanya; cara makannya, tidurnya, berpakaian, bergaul, berumah tangga, berekonomi, berpolitik, segala macam hal akan kita bahas panjang lebar – dalam masalah Shirah Nabawiyyah ini. Kemudian juga fase 10 tahun di Madinah, akhir hidup beliau َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, di mana fase itu penyempurnaan kehidupan Penyempurnaan kehidupan. Sebagaimana sering kita bahasakan kepada teman-teman kita di zaman sekarang. Banyak di antara ikhwah dan akhwat ingin supaya ada negara yang berbasis Islam.
Tapi mereka mengkhayal di satu sisi, kalau akan ada seorang presiden, doktor dari Madinah misalnya, atau seorang yang hafal Al-Qur'an atau mungkin ulama. Semua menterinya ulama, maka tidak akan ada pelanggaran agama di negara kita. Ini keliru sekali. Tahu kenapa keliru, teman-teman sekalian? Karena, ada orang yang merupakan pimpinan kita dan utusan Allah – telah diberikan, dijadikan pelajaran oleh sang Pencipta sepuluh tahun kehidupan Beliau di Madinah. Kehidupan madinah ada empat golongan manusia yang hidup di zaman Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Yang pertama adalah orang-orang kafir. Kita tahu di Madinah ada tiga suku Yahudi; Bani Qaynuqa, Bani Nadir, dan Bani Quraizhah. Tiga suku ini yang sekarang banyak menyebar di seluruh dunia. – termasuk di Israel. Tiga suku ini, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, berinteraksi dengan mereka. Ada transaksi jual-beli, ada juga transaksi utang-piutang. – Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan beberapa pendeta. Ada dakwah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajak mereka masuk Islam.
Setelah masuk Islam – – salah satu di antara mereka namanya Abdullah Bin Salam. Nanti akan kita jelaskan semua itu. Kemudian kisah bagaimana kiprah beberapa orang Yahudi yang masuk Islam, akhirnya terbunuh mati Syahid di Perang Uhud yang banyak orang tak tahu. Kemudian juga, bagaimana Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ akhirnya mengusir mereka dari Madinah karena pengkhiantan mereka. Maksudnya apa? Walaupun pemerintah kita semuanya ulama, mulai dari presiden, wakil presiden, menteri segala macam, – – tetap ada interaksi dengan orang kafir, teman-teman sekalian.
Ada orang kafir yang dikenal dengan kafir zimmi, dan ada yang kafir harbi. Nanti akan Saya jelaskan itu di poin setelahnya. Di poin mempelajari Shirah – – dan bagaimana Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bermuamalah dengan mereka. Intinya ada orang kafir di Madinah. Dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ interaksi dengan mereka. Jangan lupa dengan kisah anak muda Yahudi yang sakit – – keras lalu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjenguknya untuk mengucapkan syahadat dan anak itu akhirnya bersyahadat. Artinya sampai boleh menziarahi, mendatangi rumah orang kafir untuk mengajak mereka masuk Islam. Ada interaksi di sana. Yang kedua, ada kaum munafikin. Ada orang-orang munafik di Madinah.
Dan pimpinannya, siapa namanya? Abdullah Bin Abi Salun Abdullah namanya. Namanya bagus, tidak? Mana suaranya orang Balikpapan? Abdullah, tapi pimpinan orang munafik. Dipastikan kekal di api neraka, meninggal karena kemunafikannya. Jangan heran di zaman kita sekarang, ada orang namanya Muhammad, namanya Ahmad, namanya Yusuf tampil di televisi, di media tapi membenci Islam. Kenapa harus heran? Di zaman Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ada orang munafik, engga? Namanya siapa? Abdullah. Ambil pelajaran. Ini dari Shirah diambil. Pelajaran pengalaman hidup. Artinya walaupun pimpinan kita semuanya ulama akan ada orang munafik di tengah-tengah mereka – – karena kita tidak lebih baik dari Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Penting sekali, karena orang banyak mengkhayal seakan-akan, kalau sudah berdiri negara islam tidak akan ada masalah. Sampai sekarang mereka menyoroti Negara Saudi. Katanya Saudi menerapkan hukum Islam. Kok masih ada orang begini-begitu? Loh, jangankan kerajaan Saudi, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ saja di jaman Beliau ada orang seperti itu. Yang ketiga, adanya ahli maksiat. Ada engga di jaman Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ orang zina dirajam? Ada engga pencuri dipotong tangannya? Ada nanti kita pelajari semua. Ada di antara mereka yang melanggar hukum Allah. Ada yang berdusta, dicambuk 80 dera. Kisah Al-Ifk (dusta). Tuduhan terhadap Aishaa رضي الله عنه dan Safwan رضي الله عنهtentang mereka berzina pada saat pulang dari perang Bani Musthaliq. Akan kita jelaskan masalah itu nanti, InsyaAllah. Kemudian ada sahabat-sahabat yang berzina dirajam, dicambuk. Ada yang mencuri, seperti ada kasus Fatimah, salah satu dari suku terkenal. Makhzumi, yang terkenal di Mekkah. Orang ini terkenal sekali dengan kedudukannya. Rupanya kebiasaan mencuri. Tradisinya. Dia masuk Islam, dan tradisi orang-orang Arab Quraisy, kalau ada seseorang mencuri tidak dipotong tangannya, jika punya kedudukan tinggi – – punya jabatan. Dan سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ ini kaya turun temurun di kalangan ahli maksiat. Kalau punya jabatan tidak dihukum.
Lalu para sahabat karena baru masuk Islam, mereka berkata, "Ya Rasulullah.." Mereka cari dulu siapa kira-kira di antara sahabat yang bisa melobi Nabi. – supaya orang ini tidak dihukum (dipotong tangannya). Musyawrah dengan satu sama lain. Ketemu dengan Usama Ibn Zayd رضي الله عنه. Dia dan ayahnya dikenal dengan Hibbin Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. – kekasih Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Zaid bin Haritsah dulunya adalah mantan budak Nabi yang dibebaskan. Usama adalah anaknya (Haritsah) Usama Ibn Zayd ini yang dijadikan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ panglima perang di umur 17 tahun, karena keperkasaan jiwanya dan imannya Lalu Usama bin Zayd disuruh masuk untuk melobi Rasulullah. "Ya Rasulullah, ada seseorang yang terkenal dari Mekkah. Wanita. Punya jabatan." -… ia terkena hukuman, karena mencuri." "Kira-kira boleh tidak, jangan dipotong tangannya?" Apa yang terjadi, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak jawab, naik ke atas mimbar. Menyuruh mengumpulkan – sahabat-sahabat. Begitu kumpul, kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ setelah tahmid dan selawat diri beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, beliau mengatakan – – "Telah sampai kepada Saya, ada seseorang di antara kalian, karena punya jabatan yang tinggi atau punya kedudukan di sukunya, mencuri… – – tidak mau diterapkan hukum Allah (dipotong tangannya." "Ketahuilah, demi jiwa Muhammad yang dalam genggaman-Nya.." Maksudnya "demi Allah".
"Kalau seandainya Fatimah Binti Muhammad.. – – .. jangankan Fatimah yang itu (orang lain), Fatimah anak Saya." Anaknya Nabi, anaknya Raja Muslimin pada saat itu. "… dia mencuri, maka Saya potong tangannya." Tidak ada toleransi dalam Islam. Dipotong juga akhirnya tangannya. Ada sahabat yang berzina, ada yang sahabat yang mencuri, ada sahabat yang dusta, ada di antara mereka. Artinya ada ushatul mukminin. Ada ahli maksiat. Maka teman-teman sekalian, pahami pemerintah Islam bagaimanapun kuatnya, akan ada di tengah-tengah mereka ahli maksiat. Kita tidak lebih baik dari Nabi Muhamamd صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Tetapi berita gembiranya ada golongan keempat. Ada orang-orang beriman – – dan ini yang mendominasi.
Sehingga ketiga kelompok yang pertama, tidak bisa keluar dari koridor hukum Allah. Yang maksiat dihukum, yang munafik diketahui lalu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ beri tahu ciri-cirinya. Nanti kita pelajari di akhir sekali Shirah Nabawiyyah – – sebelum Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meninggal ada pembongkaran kedok para munafikin. Si Fulan munafik, si Fulan munafik. Karena cirinya banyak dan jelas. Pura-pura Islam dan mereka kufur. Kemudian juga akan ada orang-orang kafir yang akan interaksi. Ulama sepakat mengatakan orang kafir tetap akan ada di muka bumi – – sampai menjelang hari kiamat. Tidak bisa lepas. Karena kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, "Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada orang-orang.. – – yang buruk atau kufur saja. Orang beriman semua akan meninggal dengan itupan angin yang menerpa tubuh mereka, sampai kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – seseorang di antara kalian sembunyi di dalam gunug, maka angin itu akan masuk dan merenggut nyawanya, sehingga tidak tertinggal kecuali orang kafir dan buruk di muka bumi – – lalu kiamat terjadi pada mereka." Hadisnya jelas.
Bagaimanapun antum mendakwahi orang kafir, اَلْحَمْدُ للَّهِ kalau ada yang masuk Islam, semisalnya – – tapi tetep akan ada mereka. Dan fase mereka berhenti hanya ada di fase ketika Nabi Isa AS turun membunuh dajjal. Pada saat itu – – maka kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,"Semua jalan-jalan kecil pun di muka bumi, akan dimasuki Islam, baik dengan kemuliaan atau penghinaan." Artinya dia harus masuk Islam secara paksa atau dibunuh sehingga tidak ada lagi orang yang tidak Muslim di jaman Isa AS. Tetapi setelah jaman Nabi Isa AS, meninggal dunia, setelah matinya Yakjuj Makjuj, sebagai tanda-tanda hari kiamat, maka manusia akan kembali kufur lagi. – dan mereka akan kembali menyembah berhala. Iblis akan menyuruh mereka menyembah berhala. Saat jaman merekalah terjadi hari kiamat. Berarti lihat teman-teman sekalian, bagaimana kita memahami Shirah ini dan mengetahui kehidupan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ penting sekali, luar biasa. Pelajaran yang kedua, selain mengenal Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, tentu nanti termasuk di dalamnya adalah mengenal fisik; kulit, warna kulit, postur tubuh, rambut, akhlak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – semua kita akan kenali (ciri-ciri Beliau).
Bagaimana beliau berumah tangga, bagaimana menyelesaikan masalah-masalah rumah tangganya? Ada masalah. Beliau pecahkan dengan kebijaksaan. – dengan kedewasaan. Bagaimana menghadapi tetangga yang selalu mengganggu? Bagaimana menghadapi dakwah yang penuh rintangan? – bagaimana menghadapi pasukan musuh yang akan menyerang Madinah. Bagaimana dan bagaimana? Kita akan ambil pelajaran dari pengenalan baginda Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Yang kedua, ma'rifatus shohabah. Kita mengenal dengan belajar Shirah, siapa itu sahabat Nabi? Manusia-manusia pilihan Allah yang telah menemani baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. – yang telah menemani utusan yang terbaik-Nya.
Penutup para Nabi dan Rasul. Ini bukan manusia biasa teman-teman sekalian. Bayangkan kalau kita hidup di zaman fase Mekkah dulu? Tidak ada lampu, tidak ada media sosial seperti sekarang. Tidak ada AC. Panas. – antum sekarang MasyaAllah belajar Shirah di ruangan ber-AC, di masjid Istiqomah yang besar seperti ini. Lampu ada, terang. Ada kamera merekam, bisa didengar kembali. Zaman dulu, rumah dari tanah liat. Mekkah dulu itu desa terpencil. Engga ada orang di seluruh dunia mau lihat Mekkah. – kecuali orang-orang beriman yang mau datang untuk Haji. Itu pun jumlahnya masih sedikit. Dulu negara Persia – – dan juga Negara Romawi, tidak pernah terpikir untuk menyerang Jazirah Arab. Karena bagi mereka itu, Arab padang pasir. Tidak ada apa-apa. Tidak pernah mereka rebut, padahal Jazirah Arab itu posisinya di tengah-tengah dunia. Kenapa mereka tidak ingin menyerang? Karena padang pasir – – gersang, tidak ada apa-apa. Hasilnya, maksimal yang paling banyak adalah kurma. Mereka engga kepikiran buat serang (Arab).
Coba antum bayangkan, kalau antum hidup di fase itu. Di perkampungan terpencil – – di muka bumi, ada orang buta huruf, tidak bisa baca, tidak bisa nulis, mengaku-ngaku Nabi. Harus beriman pula. Kira-kira jadi Abu Bakar atau Abu Jahal? Sekarang gampang, antum beriman. Al-Qur'an sudah lengkap. Masjid ada banyak. Para da'i dan mubaligh banyak menyampaikan hukum Islam. Tinggal ambil, belajar, amalkan, mati, masuk surga.
Mudah sekali. Zaman dulu, teman-teman, turun satu ayat. Turun dua ayat. – dan ini kewajiban mematuhi, dan membela hidup mati. Tidak gampang pada saat fase Mekkah itu. Luar biasa dulu itu. Nanti kita lihat teman-teman, perjuangan para sahabat bagaimana – – dalam Shirah ini. Bagaimana mereka di zaman itu, tidak ada media, bisa percaya. Bisa percaya, bisa yakin, bisa mengamalkan. Wajar itu para Muhajirin dan Anshar, Allah janjikan dan jamin buat mereka surga. Demi Allah, pantas untuk mereka. Perjuangan yang meninggalkan keluarganya, berkorban dengan hartanya, berkorban dengan darahnya, kisah-kisah yang kadang-kadang – – سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ kalau pelajari cerita sahabat, tidak sadar Saya meneteskan air mata di depan laptop Saya. Luar biasa kisah mereka ini. Di mana kita ini? Kita selalu sibuk dengan pasar, dengan dagangan, dengan istri, dengan anak, dengan ini-itu, lupa tidak ada perjuangan buat agama.
Ini sahabat luar biasa pengorbanannya. Luar biasa. Wajar Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengatakan ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ Artinya, "Allah sudah rida dengan mereka." Tahu rida, teman-teman? Rida itu kalau orang diberikan sesuatu yang membuat dia sangat puas. Baru dikatakan rida. Kalau kita misalnya memberikan seseorang sesuatu, misalnya ada fakir miskin meminta-minta, kemudian kita kasih uang – – misal dia butuh 3 juta Rupiah, kemudian kita kasih 10 ribu Rupiah. Yasudah, dia akan ucap terima kasih lalu pergi. Apa dia sudah rida? Dia rida teman-teman, kalau dia minta 3 juta tapi Antum kasih 5 juta Rupiah. Dia akan doakan antum, berterima kasih, Itu namanya rida. Kalimat rida digunakan di situ. Allah mengatakan, "رضي الله عنه" Pakai 'Anhum' artinya jamak. Allah rida kepada semua mereka. Sahabat itu. Yang rida siapa? Pencipta langit dan bumi. وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ, tidak cukup sampai di situ. Allah bilang, "Dan mereka dipastikan memang rida dengan Allah." Memang mereka (sahabat) siap mengorbankan apa saja untuk Allah dan Rasul-Nya, عليه الصلاة والسلام Kita akan belajar teman-teman, ada kisah sahabat, yang kipranya sangat luar biasa. Kisah heroik dalam masalah perjuangan jihad – – dalam masalah sedekah, dalam masalah berbakti dengan orang tua, dalam masalah memperjuangkan dan menjalankan sunnah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – agamanya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang dibawakan.
Banyak sekali yang kita bisa ambil. Ini semua akan kita ambil dari kitab Shirah Nabawiyyah. Pentingnya luar biasa. Yang ketiga, Ma'rifatu Shababun Nuzulul Qur'an. Mengetahui dari Shirah tentang sebab turunnya Al-Qur'an. Dari enam ribu sekian ayat di Al-Qur'an, saudaraku seiman, ada di antaranya ayat-ayat yang punya Shababun Nuzul, atau sebab turunnya ayat. Kalo ada Shababun Nuzul Ayat, maka kita semestinya membaca ayat dengan Shababun Nuzul-nya. Karena – – sebab turun ini akan membuat kita akan memahami tentang apa yang sedang Allah inginkan di ayat itu. Semua Shababun Nuzul diambil dari materi Shirah Nabawiyyah.
Nanti akan kita lihat Shirah ini, "Oh ternyata ayat sekian turun karena kejadian ini, di surah ini." Juga kita jadi tahu teman-teman, kenapa – – اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ yang turun pertama sekali ayat, berada di juz 30 Kenapa bukan yang pertama? Kenapa Al-Fatihah yang pertama? Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang turun di Mekkah itu berada di Juz 30. Rata-rata ada di Juz akhir. Padahal awal turun. Ternyata memang Shababul Nuzul berpengaruh di sini. Sebab turunnya dijelaskan (ada), terjadi sesuai dengan kasus dan – – Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah memerintahkan Nabi-Nya Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم meletakkan ayat-ayat itu – – pada tempatnya Seperti misalnya, letakkan ayat ini di sini, di surah nomor ini, di ayat sekian. – sehingga tersusunlah 30 Juz seperti yang kita lihat sekarang. Semua diambil dari Shirah Nabawiyyah. Karena kejadiannya per kasus. Nanti kita tahu, "Oh ternyata turun surat nomor 17 … – – ternyata turun surah nomor 75, turun di tahun sekian, di waktu ini, kejadian begitu. Tentu tidak semua ayat Al-Qur'an punya Shababun Nuzul, tapi kalau ada itu bakal memberikan kita kejelasan – – tentang kenapa ayat itu dipelajari, atau kenapa ayat itu turun. Dan kita bakal paham hukumnya.
Yang keempat, dari mempelajari Shirah Ma'rifatul Sababun Wurud Hadis. Jadi mengetahui tentang sebab disebutkannya hadis. Kalau ayat tadi ada Shababun Nuzul, kalau ini Shababul Wurud. Jadi sama dengan ayat tadi, hadis-hadis Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ada yang memiiki Shababul Wurud. Sebabnya Nabi sebutkan – Ada juga yang tidak disebutkan. Tentu memahami Shababul Wurud penting sekali. Karena dengan mengenal atau mengetahui Shababul Wurud – – kita tahu apa yang Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang sedang luruskan di situ. Contoh misalnya, pernah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam hadis Bukhari Muslim, jalan di sebuah pasar kemudian menemukan ada – – seseorang berdagang jual gandum ditumpuk seperti gununng. Warnanya kuning cerah, bagus sekali. Orang banyak tertarik membeli gandum dari toko itu. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, Nabi utusan Allah, ada wahyu yang menyampaikan. – maka Beliau masuk ke dalam toko orang itu. Setelah masuk ke dalam toko, Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengecek di bagian dalam gundukan gandum.
Jadi orang kalau lihat dari luar – – gundukannya bagus. Dia sekaan-akan menyendok dari gundukan itu. Padahal sebenarnya di bagian dalam itu buruk sekali. Kualitas gandumnya lain, dan dibasahi supaya bobot timbangannya bertambah. Maka apa yang terjadi? Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengambil yang buruk itu lalu mengangkatnya sambil mengatakan, من غشا الفليسة مينا "Siapa yang menipu kami, maka bukan dari golongan kami." Coba kalau antum baca sepintas hadis ini, biar tahu Shababul Wurud-nya. Apa maksudnya? Global sekali. Ternyata Nabi من غشا الفليسة مينا mengkhususkan kaum muslimin. "Siapa yang menipu kami, bukan dari golongan kami." Bukan berarti orang kafir boleh ditipu. Karena hukum yang berlaku pada kaum muslimin ada yang berlaku pada orang kafir. Seperti tidak boleh gibah, tidak boleh menipu – – tidak boleh memukul. Kecuali ada penyebab syar'i. Ada penyebab syar'i yang membolehkan kita bisa menghukum dia. Itu pun yang menghukum pemerintah atau mungkin dia menyerang kita tiba-tiba – – secara pribadi, dan seterusnya. Ada hukum syar'i sendiri. Yang kelima, mempelajari Shirah juga akan memberikan informasi ma'rifatul kufar wal munafikin.
Kita akan mengetahui tentang keadaan orang kafir dan orang-orang munafik. Siapa sih orang kafir di mata Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ini? Sehingga jangan sampai seperti ada sebagian kelompok islam sekarang, vonis kafir ini-itu, semua orang dianggap kafir kalau tidak segolongan sama dia. Ini keliru sekali. Dari mana ini? Ada penyebab (pasti). Sampai Saya bahas ada di YouTube, Nawaqidhul Iman "Pembatal Keislaman". Di awal-awalnya Saya jelaskan itu, salah satu disertasi S3 yang sangat baik tentunya. Tulisan ini MasyaAllah. Di situ disebutkan banyak pendapat ulama salaf – Ulama sahabat tabi'in, tabi tabi'in, yang menjelaskan kepada kita tentang tidak bolehnya vonis kafir kecuali orang yang sudah jelas – – tervonis kafir sesuai dengan indikasi yang telah disampaikan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di zaman beliau.
Orang jelas -jelas murtad tinggalkan agamanya, misalnya. Kalau orang misalnya cuma melakukan satu perbuatan yang perbuatan itu – – kayanya menuju kepada kekafiran, maka tidak akan terjadi padanya kecuali sudah ada Hujjah. Sudah ada argumentasi sampai ke dia. Mungkin dia tidak tahu. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak spontanitas menyuruh seseorang memvonis ini pasti kafir, contoh misal, hadis yang sahih menjelaskan perilaku Usama – – رضي الله عنه pada saat membunuh seorang lawan duelnya. Terjadi peperangan di pimpin oleh Amr Bin Ash رضي الله عنه menyerang satu suku Arab yang mau menyerang Madinah. Berhasil menang. Rupanya – – ada satu orang mengolok-olok sahabat. Mau melawan tapi sedikit melawan, lari. Oleh Usama dikejar. Begitu ketemu, ia duel sama Usama. – Usama adalah orang yang kuat. Begitu duel, kalah orang ini. Orang ini tadinya menyerang Usama dengan pedang, dengan kekuatan. Usama tangkis berhasil – – akhirnya Usama menjatuhkan pedangnya. Begitu pedang dia jatuh, Usama angkat pedang. Mau ditebas ini orang kafir ini. Dia (orang kafir) mengatakan, "أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ" Orang kafir syahadat. Usama mau tebas, jadi berhenti.
Ini Syahadat, tapi tadi dia mau bunuh Saya, nih. Dibunuh sama Usama (tetap). Udah, para sahabat simpang siur. Ini perilakunya Usama bagaimana? Diingatkanlah Beliau, "Hai, Usama. Dia Syahadat, bagaimana caranya dia kau bunuh?" "Jelas, tadi dia hampir bunuh Saya." Kata Usama. "Kalau Saya tidak tangkis, Saya sudah dibunuh sama dia. Berarti Syahadatnya cuma takut dengan pedang." Sudah, simpang siur. Mereka pulang ke Madinah, diceritakan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, soal begini-begitu. Apa kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, "Wahai Usama.." Nabi memanggil. "Mengapa kau bunuh dia?"Usama menjawab, "Wahai, Rasullah.. – – .. tadinya begini-begitu. Tangkis-menangkis, serang-menyerang. Saya akan dibunuh. Kalau Saya tidak tangkis, maka Saya sudah ditebas leher Saya sama dia." "Kemudian, pada saat pedangnya jatuh, dia malah syahadat." أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ – ..maka dia Syahadat, karena dia takut lihat pedang Saya." Apa kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, "Apa kau belah dadanya, Hai Usama?" -.. sampai kau tahu dia benar atau tidak?" Usama diam. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengulangi, "Apa kau belah dadanya? Sampai kau tahu dia benar atau tidak?" Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ terus mengulangi – sampai kata Usama, "Saya berharap mati masuk kuburan tidak keluar lagi." Karena beratnya kalimat itu.
Diulangi terus oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, "Apa kau belah dadanya? Sampai kau tahu dia benar atau tidak." Terus diulangi. Artinya apa-apa teman-teman? – hukumnya hukum zahir. Kalau kelihatan orang itu syahadat, kita engga bisa berbuat apa-apa. Hukumnya. Kalau ada indikasi setelahnya – – dia lakukan kekufuran. Dia nyatakan lagi murtad, itu hal lain. Tapi kalau engga? Lihat bagaimana Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bermuamalah – – dengan orang seperti ini. Ada juga orang-orang kafir yang Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ hadapi sesuai dengan keadaan. Ada yang Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sengaja suruh bunuh – – seperti kasus Abu Rafiq, salah satu pimpinan Yahudi yang selalu menghina Islam, dibunuh oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Disuruh salah satu sahabat bernama Abdullah Bin Abi Atiq رضي الله عنه, pergi ke sana lalu membunuhnya. Ini memang luar biasa. Setiap ada suku yang ingin menyerang Madinah, dibiayai sama dia. Setiap ada penyair yang menghina Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan agama Islam Allah, dibiayai oleh dia. Setiap ada penyanyi dan penari yang menghina-hina Islam, sambil menari, dibiayai oleh dia.
Orang ini menyerang Islam dari belakang. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengatakan, "Siapa yang bisa mengamankan urusannya Abu Rafiq ini?" Kata Abdullah Bin Abadiq, "Saya, Ya Rasulullah." Kemudian dia pergi ke sana sama beberapa temannya, beberapa orang, masuk ke benteng dan berhasil membunuh Abu Rafiq. Tapi ini ada kisah sendiri tentunya, nanti akan kita sampaikan. InsyaAllah. Dan ini Saya sampaikan juga di ceramah tentang – – salah satu judul ceramah itu "Kekasihku Rasulullah, Aku mencintaimu." Yang baru tabligh akbar di Makassar dan Surabaya kemarin – – menjelaskan banyak mukjizat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di antaranya perilaku terbunuhnya Abu Rafiq ini ada Ibrah dan pelajaran yang besar. Jadi ada orang-orang munafik yang dihadapi dengan cara dibunuh, ada orang-orang munafik, kafir dihadapi dengan cara dibunuh – – ada orang kafir, dihadapi dengan cara didakwahi, ada orang kafir dihadapi dengan cara diterima zahirnya dan seterusnya. Ada ajaran dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, begitu juga orang-orang munafik. Jangan teman-teman begitu kita tahu seseorang ini ada indikasi munafik – – padanya, maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengatakan "Tanda-tanda orang munafik ada tiga." Riwayat lain dikatakan empat, "Sampai dia meninggalkannya, baru hilang sifat kemunafikannya." "Kalau dia berkata selalu dusta." "Kalau dia diberikan amanah, maka berkhianat." "Kalau dia berjanji, dia ingkari." Dan yang keempat adalah "Kalau dia berdebat, maka dia curang." Sekarang, berapa banyak orang Islam di indonesia yang cirinya empat ini semua ada padanya? Saya engga bilang di masjid ini, ya.
Banyak orang. Ada orang setiap hari dusta. Sudah tidak ada nilainya. Sulit bedakan mana yang benar mana yang salah, nih. Makanan dusta, pakaian dusta, kerja dusta, semua dusta. Apa yang bisa dipercaya, nih? Sama istri, sama suami dusta terus. Apa ini? Tanda-tanda kemunafikan. Tapi bagaimana caranya kita vonis – – dan bagaimana cara kita bermuamalah? Kan kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, pastikan dia munafik tulen sampai dia tinggalkan. Berarti ada jalan keluar, kalau dia taubat, dia tinggalkan, maka keluar dari kemunafikan.
Dan Islam tidak pernah melihat masa lalu seseorang. Ada di antara nanti orang-orang yang tadinya munafik, kemudian masuk iman dalam hatinya – – lalu pindah betul-betul dia menjadi seorang mukmin. Ada. Nanti akan kita jelaskan juga dalam Shirah. Bagaimana Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bermuamalah dengan mereka. Waktu tersebar berita Ifk, kedustaan bahwasanya Aishaa رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا berzina dengan Shafwan – – maka semua orang tahu penyebabnya Abdullah Bin Abi Shalul. Nanti ada ceritanya. Unik sekali ceritanya itu. Maka begitu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – sudah tahu, yang paling pertama berdiri Umar Bin Khattab mengatakan, "Izinkan Saya tebas lehernya." Bunuh aja orang ini, munafik. Dan Umar selalu setiap ada orang melanggar di hadapan Nabi, "Ya Rasulullah izinkan Saya (menebas)." Anda izinkan, hilang kepala orang ini. Luar biasa kalau Umar hidup di zaman sekarang. Banyak sekali kepala yang hilang. Apa kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, "Tidak, hai Umar. Jangan sampai orang–orang ngomong 'Muhammad membunuh orang-orang yang hidup' – – seakan-akan (bunuh) sahabat. Jadi sahabatnya. Seperti ini munafik, jelas-jelas munafik. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tahu. Tapi dia berbaur dengan muslimin.. seakan-akan dia bagian dari sahabat.
Jangan sampai orang berkata Muhammad bunuh sahabatnya. Sampai tersebar di setiap musuh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – Ayo, orang-orang Yahudi terbiasa bilang kalau sudah terdesak, "Ayo masuk Islam saja, karena Muhammad engga mungkin bunuh sahabatnya." Sampai tersebar itu sebuah konsep. Berarti ada cara menghadapi orang munafik ini. Dakwahi, sampaikan, bukan seperti orang kafir – – ada yang dibunuh, engga ada. Kecuali, ada penyebab-penyebab syar'i, seperti berzina, dirajam, atau dia misalnya dia membunuh, maka dia dibunuh – – dan seterusnya, jadi ada metode cara menghadapinya.
Dan Shirah mengajak kita dengan sangat detil. Bahkan kejadian di zaman Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ per individu. Serta pelajaran yang luar biasa teman-teman sekalian adalah Islam tidak pernah melihat masa lalu seseorang. Ini kalau teman-teman ikuti ceramah di YouTube, ada judul yang Saya angkat, "Ya Inilah Aku Sekarang." Dakwah atau sebuah ceramah yang semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tujuannya memberikan motivasi kepada Ikhwan dan akhwat yang berubah. Dulu pezina, dulu pemabuk, dulu penjudi, dulu kafir, dulu memerangi Islam, tapi setelah syahadat, selesai semua. – karena Islam tidak membenci individu seseorang. Yang dibenci adalah perilaku yang salah. Umar Bin Khattab itu dulu benci sekarang dengan Islam. Umar Bin Khattab kalau keluar, khusus keluar rumah untuk menyiksa kaum muslimin. Khusus. Keluar ganggu-ganggu, pukul orang, siksa orang, – – orang Muslimin. Sampai waktu itu tersebar berita kalau Umar kemungkinan masuk Islam. Kata beberapa sahabat apa? – "Kalau Umar syahadat, unta juga bisa syahadat." Kayanya mustahil gitu, engga mungkin. Tapi dia setelah syahadat, Islam engga lihat lagi masa lalunya. Umar yang mengaku mengatakan – – "Saya seorang (pecinta) khamr." Orang yang suka meminum khamr, dan khamr banyak sahabatnya, kan? Khamr itu banyak relasinya selalu ke, khamr, zina, macam-macam, judi.
Memang perilakunya satu sahabat gitu. Sama antum juga kalau hadir di majelis ilmu, sahabatnya masjid, sahabatnya Al-Qur'an, sahabatnya kitab, memang begitu. Itu sahabatnya, jadi kita kena satu sahabatnya, kena semua itu. Makanya jangan buka pintu kesalahan, seperti orang yang ada di mulut jurang. Jangan coba-coba. Sekali tergelincir, susah keluar. Kecuali mendaki. Susah. Makanya jangan coba-coba. Sementara keimanan dan jalan amal saleh ini jalan lurus. Enak Jalan mulus sampai mati. Nikmatin, makan, minum, tidur, segala macam. Setelah itu, mati masuk surga. Abadi selamanya. Jadi ada metode menghadapi mereka (orang munafik). Dan terakhir teman-teman sekalian, yang keenam, mempelajari Shirah adalah ma'rifatun dinul haniful Islam. Mengetahui tentang agama yang mulia Islam ini. Dari awal kisahnya. Dari awal turun wahyu pertama, wahyu kedua, ketiga, bertahap selama 23 tahun. Itu yang akan kita pelajari dalam Shirah. Bagaimana proses agama Islam dari nol sampai akhirnya menjadi agama sekarang terbesar pengikutnya. Kalau orang betul-betul menganut Islam ini teman-teman sekalian di dalam hatinya, dia tidak akan tinggalkan sampai mati. Karena – – dia sudah tahu ini kebenaran.
Maka kita akan lihat nanti historinya, selama 23 tahun semuanya. Bagaimana Islam itu sempurna. Ini adalah kurang lebih enam poin manfaat mempelajari Shirah. Itu kalau ada poin-poin lain, mungkin keterbatasan Saya sebagai manusia biasa. Saya cuman menyusun di tulisan Saya enam poin ini dan InsyaAllah mudah-mudahan ini sudah, Saya berharap dengan izin sang Pencipta – – oleh yang Maha Pemurah untuk menjadikannya sebuah poin yang sudah menjadi pelajaran untuk kita dan cukup untuk membuat kita- – termotivasi untuk mempelajari Shirah dan juga menganggap atau mengetahui dan menyadari Shirah itu sangat penting.
Kemudian kita masuk teman-teman ke Shirah kita. Tentu Saya tidak akan memulai dari sejarah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – Saya akan jauh memulai sebelumnya. Kita akan mulai dari sejarah Mekkah, dari mana asalnya kota ini. Dulunya tidak ada apa-apa – – padang pasir, lembah. Kemudian kita akan masuk ke kisah kota Mekkah, kisah zam-zam, kisah pembangunan Ka'bah, ada poin di situ, kemudian ada masuknya agama Yahudi – – di Jazirah Arab. Kemudian masuknya agama Nasrani di Jazirah Arab. Kenapa ada orang Arab tapi beragama seperti agama Yahudi? Kenapa ada orang Arab tapi agamanya seperti agama Nasrani? Orang-orang Arab tapi Nasrani, Sampai sekarang di Syria, di mana-mana ada – – Kok bisa? Maka ada nanti ada kisah-kisah bagaimana masuknya du agama ini di Jazirah Arab. Kemudian kita akan jelaskan juga, ada kisah pasukan gajah, Abrahah. Siapa itu Abrahah? Dari mana dia? Kisahnya dia bagaimana – – masuk ke Yaman? Kenapa dia termotivasi menyerang Ka'bah? Kejadian yang terjadi setelahnya.
Pelajaran – pelajaran besar yang kita ambil. Kemudian, kita akan belajar tentang berkuasanya pemerintah Negeri Farish di Yaman. Ini kurang lebih sub-judul satu, jadi poin A di tulisan Saya. Satu per satu akan kita bahas tentunya. Ini mungkin butuh beberapa kali pertemuan tentunya. Dan nanti akan ada lanjutan poin B-nya, tentang masa lah – – fase kenabian, lahirnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, kejadian-kejadian sebelum beliau lahir, tanda-tanda pada saat beliau lahir apa saja. Kemudian – – masa bayi, masa anak-anak, kasus masalah menyusui dengan Halimah Al-Sa'diyah, dan seterusnya pelajaran-pelajaran yang – – kita ambil dari situ. Sampai masa beliau masuk dan menikah dengan Khadijah, dengan proses perdagangan dan seterusnya. Kemudian interaksi dengan manusia, penyampaian-penyampaian dengan pendeta-pendeta Nasrani tentang kebenaran risalah beliau. Sebelum beliau jadi Nabi. Kemudian baru masuk fase Kenabian, baru kemudian masuk ke fase segala macam yang lengkap tentang masalah itu. – – peperangan, perjuangan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di Mekkah, peperangan-peperangannya setelah di Madinah, dan seterusnya sampai akhirnya ditutup dengan meninggalnya Bagina Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم Baik kita akan masuk teman-teman sekalian, kisah kota Mekkah dan kisah zam-zam, serta pembangunan Ka'bah.
Kita akan mulai dari manusia terbaik yang dikenal juga dengan manusia terbaik di kalangan manusia, tapi di kalangan para Nabi tentunya walaupun beliau adalah – Kakek kesekian Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّم, tetap saja beliau manusia terbaik, karena beliau mengatakan, – أنا سيدُ ولدِ آدمَ ولا فخر وأنا أولُ من تنشقُّ الأرضُ عنه يومَ القيامةِ ولا فخر Artinya, "Saya pimpinan anak Adam pada Hari Kiamat, dan tidak ada kesombongan di situ." Berarti walaupun Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ yang akan kita sebutkan kisahnya, kakek kesekian Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, juga tetap saja beliau terbaik di kalangan semua manusia – – karena dikenal dengan Khalil, tetapi Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah cucu kesekian lebih baik di posisi, di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى – – dari pada ayah atau kakeknya yang kesekian ini. Ibrahim AS manusia yang luar biasa. Manusia yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikan julukan – – warisan Nabi-Nya صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan Abul Anbiya. Ayahnya para Nabi-Nabi, karena memang kisahnya akan kita lihat tentunya dengan dua orang Istri yang dimiliki oleh Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Namun sebelumnya, Saya akan mulai dulu dengan Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ini. Di masa kecilnya, lahirlah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dari – – dua orang tua, tapi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah nama Ayahnya, Azar. Di jaman itu, beliau lahir di Babylonia. Dan Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dari suku asli Babylonia. Babylonia adalah nama kota di Irak dan ini ada sukunya sendiri. Suku ini, teman-teman, bukan orang Arab. Karena waktu itu orang Arab di jaman Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ cuman ada di satu tempat.
Mereka belum menyebar. Adanya suku Arab di Mekkah, maaf adanya di Yaman. Belum menyebar. Jadi memang setiap wilayah ada suku-suku sendiri. Babylonia ada sukunya, dan Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ pada saat itu lahir di satu malam. Satu sore hari menjelang maghrib, menjelang malam – Di hari tepatnya di mana Namrud, Raja pada saat itu, mengaku sebagai Tuhan. Ayah Namrud meninggal, kemudian Namrud dinobatkan menjadi Raja, tiba-tiba dia mengeluarkan sebuah informasi bahwa dia adalah Tuhan. Dan siapapun yang mengakui itu, boleh mendapatkan apa saja yang dia minta, apa saja yang dia minta. Minta harta, minta emas, minta tanah, minta apa saja dikasih, maka orang berbondong-bondong menyetujui masalah itu. Apalagi pada saat itu di Babylonia, tidak ada seorang Rasul. Tidak ada Nabi, pada saat lahirnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ini. Namrud pada malam harinya bermimpi, dia mimpi melihat kerajaannya hancur, terbakar sana-sini. Lalu dia bangunkan semua penasehat-penasehatnya malam itu juga, waktu dia ngaku sebagai Tuhan. "Apa takwil mimpi ini?" "Kok bisa Saya mimpi seperti ini?" Mereka semua angkat tangan mengatakan, kami tidak tahu. Pada ada satu orang yang akhirnya mengatakan, "Wahai Namrud, kemungkinan -" – ..malam ini di Babylonia ada anak yang lahir, laki-laki, yang akan menghancurkan kerajaan Anda.
Namrud lalu mengeluarkan sebuah instruksi yang aneh. Dia mengatakan, "Kalau begitu, semua anak lelaki yang lahir di Negeri ini, malam ini harus dibunuh." Azar, salah satu penasehat Namrud, ahli membuat patung datang di istana Namrud, kemudian dia tahu informasi atau instruksi Namrud ini – – dan dia tahu istrinya baru melahirkan malam itu, sore itu, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Maka datanglah Azar ke rumahnya mengatakan kepada istrinya – – "Bawalah Ibrahim ini ke hutan, supaya Namrud tidak membunuhnya." Ringkas cerita, dibawahlah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ke sana. Kemudian – – setelah dibawa ke hutan, teman-teman, berjalan waktu. Waktu itu umur Namrud sekitar 30 tahun. Terus saja Namrud, mengumandangkan masalah bahwa dia Tuhan dan terus saja. Sampai umur dia empat puluh tahun. Maaf sampai umur tujuh puluh tahun. Dan pada saat itu, Ibrahim AS berumur empat puluh tahun.
Dinobatkan menjadi Nabi. Pergilah Ibrahim AS waktu diutus hari pertama oleh Allah Sang Pencipta menjadi Nabi, dengan cara umum tentunya – – setiapnya Nabi-Nabi biasanya didatangi oleh Jibril AS. Kemudian mengatakan, kalau kau adalah utusan Allah. Lalu diberikanlah firman-firman Allah kepadanya. Ibrahim AS pada saat itu – – datang ke tempat ibadahnya masyarakat Babylonia. Ada sebuah kuil besar, dibuat, kemudian Ibrahim AS berkata kepada orang-orang sekitarnya – – pada saat dia masuk ke tempat ibadah, yang kebetulan mereka lagi duduk di situ. Kemudian mereka melihat, atau memberikan sesajen – – memberikan segala macam. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, ada riwayat lain mengatakan, sebelum sampai di tempat ibadah itu, ada banyak patung-patung di pinggir jalan. Kemudian dia berkata kepada patung-patung di pinggir jalan itu, "Kenapa kamu dianggap sebagai Tuhan?" Lalu tidak ada sahutan. Kemudian Ibrahim AS mengambil batu dan melempar wajahnya patung itu. Ternyata juga sama, tidak ada reaksi sama sekali – – karena kita sudah tahu bahwa patung tentunya tidak akan bisa bergerak, tidak akan bisa bergerak, Jadi jelas sekali dilempar sama batu, tidak jawab – – didatangi oleh Ibrahim AS, dipukul di sekitarnya tidak juga bergerak.
Yang jelas teman-teman sekalian, dengan penolakan, – – dengan Ibrahim AS melihat itu tidak ada apa-apa, yang sebelumnya pada saat dia dinobatkan jadi Nabi, itu dia sempat kejadian ini yang membuat Allah – – menobatkan Beliau jadi Nabi. Dia duduk di hutan, kemudian dia melihat ke bulan di malam hari. Dia mengatakan, "Siapa Tuhan Saya?" "Kayanya ini (Bulan) Tuhan Saya." Lalu kemudian ditunggu sama dia sampai pagi. Dia sempat menunggu ada suarakah, ada obrolankah. Ternyata tidak ada. Besok pagi terbit matahari. Matahari lebih besar. Lalu dia mengatakan, "Ini kayanya Tuhan Saya" Soalnya lebih besar. Juga ditunggu sama dia, sampai terbenam matahari, lalu mataharinya hilang. Kemudian mengatakan, "Kalau begitu ini semua bukan Tuhan." Dan Saya mengatakan, "Saya menyerahkan diri kepada Tuhan yang Esa dan Maha Tinggi agar memberikan kepada Saya petunjuk." Maka akhirnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjadikan dia, atau diberikan dia, tanda kenabian. Baik, ringkas cerita teman-teman sekalian. Datanglah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ kemudian bertemu dengan tempat ibadah yang dibuat oleh Namrud – – dan sekarang tentu kalau teman-teman ketik di Google, tentang masalah peninggalan Namrud di Babylonia akan ada gambar-gambar.
Banyak sekali gambar-gambar peninggalan istananya, puing-puingnya, tempat pembakaran Ibrahim AS. Banyak lah. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mendakwahi yang pertama kali adalah Ayahnya. Ayahnya datang, dia bertemu dengan ayahnya. DIdakwai Ayahnya. Didakwahi kaumnya. Allah menyebutkan masalah ini dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya. Surat nomor 21 ayat 52-73. surat Al-Anbiya. Surat nomor 21 ayat 52-73. َعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ ٥٢ قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَ ٥٣ قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ٥٤ قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَ ٥٥ قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ ٥٦ وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَ ٥٧ Sampai sini teman-teman, Saya berhentikan dulu dan akan kita lanjutkan ayatnya 52 – 57 dulu. Kurang lebih terjemahannya kata Ibrahim AS,
"(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” "Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menjadi para penyembahnya”" "Dia (Ibrahim) berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.”
Salah ini.
Lalu kemudian, mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau (hanya) bermain-main?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.” "Saya akan memberikan kalian bukti-bukti dan kalau kalian tidak mau percaya, maka Saya akan menghancurkan dan melakukan tipu daya terhadap Tuhan-Tuhan kalian ini." Ceritanya adalah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ masuk menemui ayahnya bersama dengan kaumnya lagi masuk ke dalam Ma'bat, sebuah tempat ibadah – – yang dibuat mirip dengan piramida Mesir. Fir'aun. Tapi Piramida agak mengerucut, seperti kotak batu-batu itu. Kalau ini engga memanjang, seperti bangunan memanjang ke belakang. Sampai sekarang kuil itu ada tentunya. Tangganya banyak ke atas.
Di situ ada sebuah ruangan, ruangan itu ditaruh patung=patung yang banyak sekali. Di antaranya adalah patung Namrud. Dan mereka selalu setiap hari datang berikan sesajen, mohon-mohon, lalu diberikanlah mereka (patung) nama-nama – – ini dewa api, dewa matahari, dewa bulan, dewa apalah segala macam nama-nama mereka. Kemudian – – pada saat itu yang selalu membawa sesajen hanya penjaga kuil, tidak boleh yang lain.
Kalau orang lain, maka akan kualat. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ datang pada hari di mana Beliau dinobatkan menjadi Nabi dan temukan ada ayahnya di situ – – bersama kaumnya sedang menyembah Ibrahim AS langsung naik, kemudian mendekati patung, yang memang pada saat itu dibuat tinggi, naik ke atas, tidak ada yang berani naik ke atas – – sana, kecuali penjaga kuil saja. Karena keyakinan mereka, kalau didekati patung-patung ini maka akan kualat.
Akan putus kakinya, akan putus tangannya, akan struk badannya, akan segala macam hal. Akhirnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ datang dan mengajak ngobrol patung itu. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan, "Hai yang dianggap Tuhan oleh masyarakat Babylonia, apa kau tidak marah?" Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengambil sesajan di situ. Maka tidak ada satu sautan. "Saya mengambil sesajenmu." Orang semua melihat, lalu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengucapkan dua-tiga kali tidak ada jawaban – – lalu diambil sedikit potongan makanan di situ lalu dilempar ke wajahnya patung itu.
Jatuhlah buah atau makanan tersebut, – – kemudian tidak ada sautan. Patung tidak akan bicara. Kata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, "Hai yang dianggap Tuhan oleh masyarakat Babylonia, – – ..apa kau tidak bisa melawan Saya? Kau tidak marah karena Saya lempar kamu dengan sesajenmu sendiri?" Tidak ada sautan. Dia kali tidak ada sautan, tiga kali tidak ada sautan, mungkin biar jutaan kali tidak akan ada sautan tentunya.
Pindah ke patung kedua, dilakukan hal yang sama. Patung ketiga juga, semua patung dihina oleh Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Setelah itu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ setelah keliling dari sisi kanan ruangan sampai ke sisi kiri lalu dia mengatakan, "Hai Kaumku. Lihatlah ini! Apa yang kalian sembah?" Patung kalian susun sendiri, kalian pahat sendiri, kalian bentuk matanya. kalian bentuk hidungnya, kalian yang pikul diangkat sampai ke situ. Lalu kenapa kalian meminta tolong ke patung-patung ini? Yang telah menciptakan kalian adalah Tuhan kalian, Allah, Pencipta langit dan bumi. Maka, mereka diam. Mereka tidak mau. Lalu Ibrahim AS mengatakan, "Saya pasti akan melakukan tipu daya terhadap patung-patung kalian ini." Apa tipu daya Ibrahim AS? Ayat 58 berlanjut. فَجَعَلَهُمْ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ٥٨ قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَ ٥٩ قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ ٦٠ قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ ٦١ قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ ٦٢ قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ٦٣ فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ ٦٤ ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ ٦٥ قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ ٦٦ اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ٦٧ Sampai di sini teman-teman, sampai di ayat 67. Ayat 67. Saya terjemahkan dan Saya hubungkan dengan kisahnya. Maka pada saat itu, kaumnya keluar dari ruangan ibadah tadi.
Tinggalkan Ibrahim AS. Kata Nabi Ibrahim, "Sebentar. Kalau kalian tidak mau dengar apa yang Saya sampaikan, Saya ini utusan Allah Pencipta langit dan bumi." "Dan Saya akan sampaikan kepada kalian. Kalian mau tetap sembah berhala, maka Saya akan lakukan tipu daya." Mereka tinggalkan, tidak mau dengar Ibrahim AS. Sempat bimbang, tapi mereka tinggalkan. Ibrahim AS keluar cari kampak dan masuk ke kuil menghancurkan patung-patung itu.
Dipotong kepalanya, potong tangannya, potong kakinya, dihancurkan semuanya. Dan Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ membiarkan patung yang paling besar – – patungnya Namrud ada di tengah-tengah ruangan. Tidak diganggu sama sekali. Tapi, ada patung ular patung singa, dipotong kepalanya – – lalu ditaruh di pahanya patung Namrud. Kapaknya juga ditaruh di tangannya patung Namrud. Maka, besok pagi, pada saat kaum itu mau beribadah lagi – – mereka temukan tempat ibadah mereka sudah hancur semuanya. Dan pada malam hari, pada saat Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ menghancurkan, penjaga kuilnya ada. Tapi, penjaga kuilnya ketakutan. Karena dia sendiri yakin bakal kualat. Kalau dekatin patung itu, kualat. Bisa struk, bisa terpotong tangannya, apalagi hancurin kaya Ibrahim.
Ini luar biasa Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Maka dia (penjaga kuil) tidak berani apa-apa, karena takut. Besok pagi, orang-orang mau menyebah bertanya pada dia, "Kenapa ini? Siapa yang berbuat ini?" Penjaga kuilnya menjawab, "Tadi malam itu, Ibrahim." Itu yang Allah katakan di sini. Maka Ibrahim menghancurkan, menghancurkan semua. جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرً Jadi memang Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ menghancurkan lebur semua kecuali patung yang paling besar. Patung Namrud agar mereka sadar. Lalu mereka berkata, "Siapa yang buat ini kepada Tuhan-Tuhan kami?" Penjaga kuil mengatakan, "Kami mendengar dan yang kami tahu adalah yang tadi malam itu." Fathan itu dianggap anak muda, yang semalam, yang bernama Ibrahim. Maka mereka berkata, "Datangkanlah Ibrahim itu di depan orang-orang semuanya. Agar mereka bisa menyaksikan dan mendengarkan argumentasinya." "Kenapa patung-patung itu dihancurkan?" Maka begitu datang, mereka tanya, "Hai Ibrahim, apa kau yang lakukan ini pada Tuhan-Tuhan kami?" Maka Ibrahim berkata قال بل فعله كبيرهم "Kenapa tanya Saya? Tanya patung yang paling besar, yang memegang kapak." Tanya sama dia, jika dia bisa bicara." Maka, mereka kembali kepada diri mereka sendiri (mulai sadar) lalu berkata (kepada sesama mereka), “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri).” Setelah mereka dengar, kata Ibrahim "Coba kalian lihat.
Kalau memang dia bisa berbuat apa-apa, maka dia yang melakukan." "Kalau kalian yakin dia tidak bisa melakukan apa-apa, lalu menganggapnya sebagai Tuhan?" Karena kebetulan waktu itu, – – semua patung dewa ini, mereka anggap di bawah patung Namrud. Namrud adalah di atas Tuhan-Tuhan semuanya. Paling kuat sendiri. "Kemudian mereka kembali ke diri mereka", kata Allah. Setelah itu salah satu di antara mereka mengatakan, "Kayanya kita yang zalim dan salah." Kemudian mereka menundukkan kepala-kepala mereka dan akhirnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ menunggangi untuk berdakwah. Kata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, – "Bukankah kalian lihat? Patung-patung ini tidak bisa bicara sama sekali?" ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ ٦٥ Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.” Kemudian Ibrahim AS mengatakan, "Apakah kalian menyembah selain daripada Allah, yang (mereka) tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada kalian sedikitpun?" "Sungguh kecelakaan dan terhina perbuatan kalian, karena kalian menyembah selain Allah.
Sementara apakah kalian tidak berakal?" Maka pada saat itu ada satu orang yang bilang, "Kayanya Ibrahim harus kita laporkan ke Tuhan kita terbesar, Namrud." Kata Ibrahim, "Tidak usah repot-repot. Saya ke sana." Pagi hari, Namrud itu punya tradisi teman-teman sekalian, setiap pagi dia selalu duduk – – setelah rapih, habis mandi, bersih, ada tirai yang dia taruh di antara dia dan pengikutnya, lalu diangkat tirai tersebut, ternyata – – orang-orang begitu lihat dia langsung sujud semua. Lalu mengatakan "Wahai Tuhan Kami, Agung Namrud." Begitulah ceritanya. Maka pada saat itu, teman-teman sekalian, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ masuk bersama manusهa berbondong-bondong untuk tiba di dalam. Semua orang sujud begitu diangkat tirai, kecuali Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Empat puluh tahun Namrud disujudin, dan tidak pernah ada orang membangkang kecuali pada saat itu. Namrud tanya, "Siapa kamu ini? Kau bisa-bisanya kau tidak sujud kepada Saya?" Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan, "Saya utusan Allah." Dia tidak ngomong pakai, "Hai, Raja Namrud." Apalagi Tuhan Namrud.
Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ langsung panggil namanya, "Hai, Namrud." Belum pernah ada orang berani panggil Namrud begitu. Semua orang yang lagi sujud angkat kepalanya. Unik ini. Tidak pernah ada orang begini. Dia mengatakan, "Wahai Namrud, dari mana Kau mengaku-ngaku Tuhan?" "Kamu manusia biasa seperti Saya. Seperti kami semua. Punya dua mata, dua tangan, dua kaki. Kamu juga sama dengan kami – – lahir dari bayi, anak-anak, remaja, tua, seperti sekarang. Kau juga akan mati. Yang menghidupkan dan mematikan adalah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu – – dan Tuhan semuanya." Namrud waktu itu tidak mau kalah. Namrud mengatakan, "Baiklah, Ibrahim. Kalau kau mengaku Tuhanmu itu bisa menghidupkan dan mematikan, Saya juga bisa." – mau bukti?" Kata Ibrahim, "Ya, baik." "Tangkap." Suruh pengawalnya (Namrud), "Tangkap dua orang laki-laki yang lewat depan istana." Ditangkaplah dua orang; yang satu disuruh pergi dikasih hadiah, macam-macam. Pergilah. Kemudian yang satu lagi disuruh bunuh. Mati di tempat. Kata Namrud, "Lihat! Saya menghidupkan dan Saya mematikan." Ini kan kebodohan.
Karena orang yang disuruh pergi sudah hidup sebelumnya. Tapi akal-akalan dia (Namrud). Dia mengatakan apa? "Saya menghidupkan dan Saya mematikan." Jibril عَلَيْهِ السَّلَامُ datang menyampaikan kepada Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, "Orang ini percuma. Diajak dialog di dunia, di bumi, dia akan terus cari akal. Tantang dia di langit sekalian." Kata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, "Wahai Namrud. Tuhanku dan Tuhanmu, Allah, dan Tuhan segala sesuatunya, memindahkan matahari setiap hari dari Timur ke Barat." "Apa kau bisa?" Maka, terdiamlah Namrud. Tidak bisa ngomong. Allah mengatakan, nanti kita bacakan ayatnya. فبهت الذي كفر "Maka orang kafir terdiam, tidak bisa bicara." Karena jengkel, dia bilang kepada pengawal-pengawalnya untuk tangkap Ibrahim, penjarakan. Musyawarah kira-kira apa jalan keluarnya. Saya mau bunuh Ibrahim tapi Saya tidak mau mati yang biasa saja, harus mati yang spektakuler – – yang besar yang membuat tidak ada lagi orang yang membantah ketuhanan Saya." Musyawarah terus sampai muncul akhirnya untuk membakar Ibrahim. Karena membakar adalah cara membunuh yang paling menyakitkan. Dari pertama dibakar sampai mati kan tetap sakit. Dibuatlah api dengan biaya yang besar. Namrud kerahkan semua kekuatan sampai terbuat api.
Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari – – disebutkan kalau burung lewat dan kena asap uapnya, walaupun tinggi, tiba-tiba sudah terpanggang, karena besarnya api itu. Panas sekali. Setinggi kurang lebih, istana Namrud 30-40 siku ke langit. Ini Sekitar 17 – 20 meter tingginya. Setelah itu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dikeluarkan, kemudian dibakar, setelah dibakar, lalu dilempar. Namrud mengatakan, "3 hari biarkan Ibrahim dalam api." Setelah 3 hari dipadamkan, ternyata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ada di tengah-tengah tumpuhan mereka. Setelah itu, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ diselamatkan oleh Allah. Lalu, Namrud pun – – pulang ke istananya. Orang bubar dalam kondisi bingung, kok bisa Ibrahim selamat. Manusia mana nih yang dibakar tidak mati? Tidak mungkin.
Dan tersebar berita ternyata Tuhan kita, Namrud, tidak bisa membunuh Ibrahim karena Ibrahim dibela sama Tuhannya. Jadi Tuhan Ibrahim lebih kuat. Namrud pulang ke istananya. Dia bingung, sambil mabuk-mabukan. Bagaimana jalan keluarnya, nih? Dan memang سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ, memang orang-orang kafir sering dikasih Allah kesempatan untuk melakukan satu hal yang maksimal, tapi nanti akhirnya – – Allah batalkan dengan hal yang kecil. Seperti Namrud sekarang, sudah biayai berapa banyak mahalnya api tersebut. Biayanya besar. Kerahkan tenaga, dan tidak ada lagi cara membunuh yang lebih hebat dari pada api yang besar Sekarang kalau dibakar engga mempan, kira-kira kalau ditebas pedang mempan tidak? Atau dilempar batu? – – Atau dipatahin tulangnya. Udah tidak bisa, karena api saja tidak bisa buat apa-apa sama dia (Ibrahim AS) Namrud pun besok paginya kedatangan seekor lalat (diutus oleh Allah), di mana lalat itu masuk ke lubang hidungnya. Awalnya tentu, Namrud ini dia didekati oleh lalat sampai dia capek. Lalat ini selalu datang – – ribut dekat kupingnya, kaya kita kalau suara ribut lalat langsung usir, dia datang lagi.
Usir datang lagi. Bingung juga bagaimana cara lawannya. Setiap Namrud mau ngamuk, marah, lalat langsung pergi. Nanti dia kembali lagi. Sampai diateriak-teriak dan prajurit-prajuritnya diperintah, "Bunuh lalat ini." Tidak ada yang bisa lawan. Lalat mau dilawan dengan apa? dengan seribu otot? Dengan sebilah pedang yang tajam? Engga ada yang bisa lawan lalat itu. Dengan kuasa Allah, lalatnya datang ribut, lalu pergi lagi. Sampai akhirnya Namrud dari pagi sampe malam kecapekan dia. Karena capek dia duduk di singgasananya. Waktu itu dia duduk, mengantuk, mau tertidur, lalatnya masuk di lubang hidungnya. Terus sampe ke otaknya. Tiga hari, tidak keluar-keluar. Dipukul-pukul, dia teriak-teriak, dia tidak bisa apa-apa. Zaman sekarang mungkin orang masih bisa pakai operasi. Jaman dulu engga operasi. Salah belah mati, kan. Inilah Tuhan mereka. Akhirnya setelah 3 hari engga makan, engga minum, engga buang air besar, engga buang air kecil. Namrud pun mati. Begitu dia jatuh, istri anaknya semua dayang-dayang – – semuanya, perdana mentri, penasihat, orang-orang yang dekat dengan dia, yang mengakui dia sebagai Tuhan, selalu sujud setiap hari – – itu lihat sendiri lalat keluar dari hidung Namrud. Dan tersebar berita Namrud Tuhan kita dibunuh oleh lalat. Allah mengatakan dalam Al-Qur'an, lanjutan dari ayat yang tadi, Kata mereka, "قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ ٦٨"
Temen-temen kalau pegang Qur'an tolong dilihat ayat-ayat ini, karena ayat ini bersambung.
Maka mereka berkata, “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak berbuat.” Karena dia (Ibrahim) sudah rusak tempat ibadah kita, dihancurkan Tuhan-Tuhan kita, maka bakar si Ibrahim ini. قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ ٦٩ Lalu Allah berfirman, kepada api. “Hai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!” وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ ٧٠
"Mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, tetapi Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi." Rugi semuanya, biayanya, hidupnya, segalanya. Hancur semua keyakinan-keyakinan mereka. Jadi sampai ayat ini, adalah tentang kejadian Ibrahim AS tadi. Setelah itu, setelah Namrud mati teman-teman sekalian, Allah menceritakan
وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ ٧١ Setelah itu, kami menyelamatkannya (Ibrahim) meninggalkan Babylonia yang diikuti oleh Lut. Siapa Lut ini? Keponakannya Ibrahim AS.
Anak dari saudarinya Ibrahim AS. Ponakan Beliau. Dan Lut ini adalah orang yang pertama beriman kepada Ibrahim AS. Makanya Allah mengatakan dalam Al-Qur'an, "Faa Amana Bihi Luth." "Luth beriman kepada-Nya." dan Lut juga nanti diutus jadi Nabi. – yang kita tahu ada kaumnya homoseksual nantinya. Tapi itu kisah lain lagi. kisah Nabi Luth AS. Sampai di sini diceritakan tentang, "Kami menyelamatkannya (Ibrahim) dan Lut ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam semesta". Maksudnya Palestina.
Dan ini ada teman-teman kalau nonton di YouTube, ada ceramah Saya tentang Palestina yang terlupakan. Tabligh Akbar di Bandung, panjang lebar Saya jelaskan fadilah Palestina, fadilah Masjidil Aqsa, bagaimana Saya motivasi kaum muslimin – – untuk bisa pergi umroh menuju ke sana, dan jangan terpengaruh dengan informasi yang menganggap sekarang lagi tidak aman – – lagi begini-begitu, sehingga tidak datang. Pada saat Saya bimbing umroh ke sana, سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ, orang Palestine pada pelukin tuh.
– Saya kenalan lalu begitu tau kita dari indonesia, dipeluk sama mereka. Dia bilang, kedatangan kamu ke sini sudah cukup buat kami. Artinya ini motivasi yang luar biasa. Dan orang Yahudi memang tidak mau kita datang ke sana. Karena kalau antum datang, antum memberikan motivasi. Walaupun misalnya tidak bisa membantu secara harta dan seterusnya karena kita cuman bawa dana secukupnya. Walaupun memang sumbangan-sumbangan Saya bawa dari Indonesia, kemudian kita letakkan langsung di Masjid Aqsa, – atau Imam Masjid Aqsa yang diberikan. Tapi itu yang terjadi. Tapi ada di situ berkah memang luar biasa di negeri itu. Enak sejuk semua buah-buahan ada, macam-macam. Negeri itu luar biasa. Ternyata Palestina itu negeri yang banyak gunung-gunung, dan memang dingin.
Subur sekali. Seperti Allah katakan di ayat ini. الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ ٧١. Artinya "..yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam semesta." Artinya kalau orang datang dan tinggal di sana akan tentram akan hidup. Karena ditanam apapun, negeri Syam terkenal ditanam apapun maka akan tumbuh. Tumbuh buah-buahan sampai dikatakan pernah ada jalanan pecah, jalan rayanya retak, kemudian tumbuh pohon apel. Saking suburnya negeri itu. وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ ٧٢ "Kami juga menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak (anak) dan sebagai tambahan (Kami anugerahkan pula) Ya‘qub (cucu). Masing-masing Kami jadikan orang yang saleh." Nanti akan kita jelaskan tentang kisah bagaimana Ibunya Ishak عَلَيْهِ السَّلَامُ, Sarah mandul, beberapa tahun tidak punya anak. Nanti akan kita ceritakan sebentar. Tapi ini terlintas dalam ayat ini, disebutkan namanya. Maka Allah karuniai Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, anak-anak dan semua Allah jadikan orang-orang saleh. وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ "Dan Kami menjadikan mereka itu, keturunannya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, pemimpin-pemimpin – – yang akhirnya manusia mendapatkan petunjuk dari mereka – – dan mereka menjalankan (perintah) dari sisi Kami; Kami wahyukan kepada mereka agar selalu melakukan perbuatan-perbuatan baik." Kata Ulama tafsir, semua keturunan Ibrahim AS yang secara langsung, Ishak, Ismail, Ya'qub, kemudian turun Yusuf – – Musa, Daud, Sulaiman, Yunus, Ayub, Isa عَلَيْهِ السَّلَامُ mereka semua dikenal dengan keturunan Ibrahim, dan yang terakhir Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – dari Ismail.
Semua ini adalah orang-orang yang saleh dan jadi pemimpin. كَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ "Dan mereka selalu salat." Berlomba-lomba dalam kebaikan. Menunaikan salat, menunaikan zakat, – وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ "Dan mereka selalu menyembah Kami." Tapi saksi bahasan kita masih bicara tentang proses Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ tadi pada saat beliau tadi berdakwah di Babilonia. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ akhirnya meninggalkan Babilonia tema -teman sekalian dalam kondisi saat itu sudah menikah dengan Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dan Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ tidak punya anak, karena Beliau mandul. Hijrahlah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ke Palestina. Babilonia ditinggalkan. Hijrah ke Palestina. Tinggal di Palestina dan ini menandakan Palestina masuk dalam lokasi dakwah Beliau عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dan kita perlu tahu teman-teman sekalian, Nabi-Nabi sebelum Baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – Sebelum Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, diutus untuk wilayah-wilayah tertentu dan kaum tertentu saja. Ibrahim AS punya tiga lokasi – Babylonia yang akhirnya ditinggalkan karena susah selesai masalah Namrud tidak mau beriman.
Dan kaumnya pun banyak yang kufur. Kemudian Allah suruh hijrah ke Palestina. Kemudian di Palestina banyak orang yang mengikuti risalah Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dan kita tahu ada pembangunan Masjidil Aqsa di situ. Kemudian Beliau disuruh ke Mekkah. Nanti akan kita jelaskan kisahnya panjang lebar – – munculnya kota Mekkah dan ini juga adalah lokasi dakwah Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ . Kita masuk sedikit di kisah rumah tangga Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Beliau memiliki istri Sarah, dan setelah menikah cukup lama. Kemudian juga bertahun-tahun disebutkan – – riwayat sampai umur Sarah mencapai 60 tahun, belum punya anak. Ringkas cerita, pada saat Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ pergi ke Palestina, hijrah dari Babylonia, Beliau suatu hari ingin masuk ke Mesir. Dan Palestina sama Mesir dekat sekali. Kalau kita lihat di peta, cuma dipisahkan oleh daratan kecil tapi dipisahkan oleh Laut Merah. Dipisahkan dengan Laut Merah. Dari Laut Merah ini orang bisa menyebrang ke Palestina. Dan sampai sekarang kalau teman-teman ke Jordania – – kalau Umrah plus Aqsa biasanya itu mampir di Jordania. Di Jordania itu ada satu tepi di ujung Laut Merah, di ujung Laut Merah itu, ada 4 Negara bertetangga. Palestina, Mesir, Kemudian Yordania, dan Saudi. Empat Negara berdekatan karena di pojok dari Laut Merah itu.
Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ pergi ke sana – – Dan waktu itu di Mesir ada Raja zalim. Ada Raja zalim. Kezaliman Raja ini apa teman-teman sekalian? Dia suka mengambil istrinya orang. Penyakit. Dianggap kalau ada perempuan dinikahi oleh seorang lelaki – – pasti perempuan ini punya kelebihan. Diambil sama dia (Raja). Dan diambil ini maksudnya diambil jadi selir. Dirampas dari suaminya. Saran عَلَيْهِ السَّلَامُ wanita terkenal dengan kecantikannya. Sampai sebagian ahli sejarah mengatakan dinukil dalam beberapa Ashar – – di antara wanita-wanita yang sempurna secara fisik adalah Hawa, Ibu kita, kemudian Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ , Istri Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ – – Asiyah, istri Fir'aun. Khadijah, Fatimah, istri Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan anak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Itu tersebutkan memang (dalam sejarah). Yang jelas Sarah ini punya kelebihan fisik yang luar biasa.
Sehingga, laki-laki kalau melihatnya pasti sepakat bahwa wanita ini cantik. Sebelum masuk ke Mesir, kata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ kepada Sarah, dalam negeri ini ada orang zalim. Ini zalim luar biasa, nih. Dia suka mengambil istri orang, jadi kalau kamu didekatin nanti oleh prajurit-prajurit. Jadi Raja ini punya prajurit yang mengelilingya di jalan-jalan Mesir. Ada perempuan cantik ditanya, kalau ada laki-laki di sebelahnya. Siapa kamu? Suaminya? Langsung dibunuh, istrinya diambil. Bawa ke Raja. Seperti itulah, diambil secara paksa. Kata Ibrahim, "Nanti kalau kau ditanya 'Siapa?', katakan kau Saudariku." Maksudnya saudari seiman. Karena ada ukhuwal islamiah dalam Islam. Ada persaudaraan dalam Islam. Islam ini agama yang satu. Dari Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ sampai Nabi Muhammad علَيْهِم ألسَلَّأم semua agama satu, Islam. Tidak ada agama lain. Cuma ada pembaharuan syariat. Makanya kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "Saya dan semua Nabi-Nabi, seperti orang yang satu induk." Satu induk, sama. Cuma perbedaan hukum halal-haramnya yang berbeda.
Tidak boleh dipungkiri salah satunya. Kalau misal kita mengatakan Musa bukan Nabi, kafir. Kalau Isa bukan Nabi, kafir. Tidak boleh. Semua harus kita yakini. لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ
"Kita tidak beda-bedakan di antara para Nabi dan Rasul." Tapi risalah yang diterapkan adalah, hukum yang diterapkan adalah dibawa oleh Nabi terakhir عَلَيْهِ والصلاة والسلام Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Yang jelas teman-teman sekalian, kata Sarah, "Baiklah." Begitu masuk di Mesir, dengan hikmah Allah, ternyata prajurit Raja Mesir ini lihat – – si Sarah. Begitu lihat langsung didatangin. Pertanyaan yang pertama, ditanya "Siapa kamu?" Ibrahim mengatakan, "Saya saudaranya." Tanya Sarah, "Siapa kamu?" "Saya saudarinya." Tapi karena cantiknya Sarah, dia engga perduli lagi.
Mau suami, mau bukan, pokoknya ambil. Tangkap ini orang. Ini yang disuka sama Raja. Dibawa (Sarah). Ibrahim َعَلَيْهِ السَّلَامُ tidak boleh ikut, ditahan. Dibawalah Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ masuk ke istana Raja. Begitu lihat, Rajanya langsung napsu mau mendekati. Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ berdoa kepada Allah, "Ya Allah, ambil alih orang ini." Jangan sampai coreng kehormatan, karena ini Raja. Tidak ada yang bisa lawan dia. Kecuali dengan kuasa ilahi. Tiba-tiba tangan kanannya Raja ini struk Engga bisa bergerak, waktu dia mau jamah, tidak bisa bergerak tangannya. Kata Raja itu, "Apa yang kau lakukan dengan Saya?" Kata Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ "Saya berdo'a kepada Tuhan Saya untuk menyelamatkan dari keburukanmu." Dia (Raja) bilang, "Kalau begitu, berdo'a sama Tuhanmu minta supaya Saya disembuhkan." Saya (janji) tidak akan ganggu kamu." Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ berdoa, "Ya Allah, sembuhkan orang ini." Sembuh tiba-tiba tangannya. Tadinya tidak bisa bergerak, dia mau jamah malah berhenti. Seperti patung tangannya. Tiba-tiba sembuh. Dia engga percaya, nih. Dia kan tidak beriman sama Allah. Raja ini penyembah patung.
Jangan-jangan ini adalah sihir mungkin. Mainan. Dia (Raja) mau jamah lagi. Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ untuk kedua kalinya berdoa, Dua-duanya tangan (Raja) struk. Tidak bisa bergerak. Dia bilang, "Apa yang kau lakukan?" Kata Sarah, "Saya berdoa sama Tuhan Saya supaya diselamatkan dari keburukanmu." Saya sudah bersuami dan ini tidak boleh. Dalam agama kami tidak boleh. "Baik, minta sama Tuhanmu, agar tangan Saya disembuhkan lagi." Kedua tangannya diam, tidak bisa bergerak kaku. "Sembuhkan, dan saya tidak akan ganggu kamu." Sarah di depan Raja berdoa "Ya, Allah, sembuhkanlah orang ini." Sembuh tiba-tiba tangannya si Raja. Ternyata masih belum puas. Masih mau lagi jamah Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ. Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ pun berdoa untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba struk semua badannya kecuali mukanya.
Semua tidak bisa bergerak. Kaku sekujur tubuhnya. Lalu dia sudah tahu – – dia bilang, "Mintalah sama Tuhanmu, supaya Saya disembuhkan, dan Saya tidak akan ganggu kamu serta – – semua ini (penasihat Saya, dayang-dayang Saya) jadi saksi. Saya tidak ganggu kamu." Kata Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ, "Baiklah. Ya Allah, sembuhkanlah dia." Sembuh tiba-tiba. Apa kata Raja? – dengan ketakutan, "Keluarkan perempuan ini dari istana Saya, karena yang kalian bawa adalah jin bukan manusia." Keluarlah Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ, merasa aman dikeluarkan. Tapi Raja Mesir ini ketakutan. Raja sampai di luar istana, dia berdoa. Bisa mati nanti. Ini struk tidak ada lagi.
Tadi kan dia (Sarah) bisa minta (ke Allah) buat menyembuhkan. Maka dia (Raja) menghadiahkan salah satu budak wanitanya yang bernama Hajar. Raja Mesir ini menghadiahkan budak wanita bernama Hajar. Tentu ada ahli sejarah yang mengatakan ini anaknya Raja tersebut, untuk mengambil hatinya – – Sarah, supaya jangan dia berdoa supaya dia (Raja) kena struk lagi. Tapi yang Saya temukan dalam riwayat-riwayat yang dinukil adalah ini memang hamba Sahaya terbaik. Wanita terbaiknya yang dianggap pada saat itu oleh Raja. Hadiahkan kepada Sarah. Dan waktu itu umurnya setengah umur Sarah. Umur Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ – dan madunya nanti tentunya adalah Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ. Ini setengah umurnya. Kalau Saya tidak salah pada saat itu umur Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ sudah sekitar 40 tahun tentunya. Kemudian umur, waktu di nobatkan menjadi Nabi – – Babylonia, kemudian cuma dalam beberapa tahun berdakwah, lalu keluar ke Palestina. Jadi umur Sarah juga sekitar 30 tahun sekian. Umurnya Hajar setengahnya. Pergilah Hajar bersama Sarah menjadi seorang pelayan – – melayani Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ, sampai umur Sarah mencapai umur 60 tahun.
Berarti umurnya Hajar sekarang 30 tahunan. Setengahnya. Maka Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ menginginkan anak. Mau punya anak. Sekarang, seorang Nabi berharap bisa punya anak. Maka Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ karena melihat suaminya begitu, dia pun akhirnya menghibahkan Hajar untuk Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ – – karena oleh Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ (Hajar) dibebaskan dari keterbudakan lalu dinikahi dalam satu tahun punya anak, namanya Ismail. Ismail lahir dari Sarah (maksudnya Hajar). Makanya waktu Amru Bin Ash رضي الله عنه – – di tahun 20 Hijriah di zaman Khilafah Umar Bin Khattab, mau masuk ke Mesir kata Amru Bin Ash dalam suratnya untuk Raja Mesir – "Kami mengajar kalian untuk masuk Islam." Diterangkan Islam panjang lebar. "Dan kami mengajak kalian untuk melanjutkan hubungan silaturahim kalian dengan Nabi kami." Kata orang-orang Mesir, "Apa hubungannya kalian dengan kami? Kami suku Qibti, asli Mesir dan kalian orang Arab dari Jazirah Arab…
– Tidak ada hubungannya." Kata Amru Bin Ash, kakek Nabi kami bernama Ibrahim, istrinya Hajar dari mesir. Dan juga, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memiliki salah satu wanita di bawah naungan beliau – – Maria Qibtiyah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا adalah orang Mesir. Kakeknya menikah dengan orang Mesir, Nabi kami juga salah satu pasangan hidupnya adalah orang Mesir. Kembali ke kisah tadi, menikalah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ kemudian memiliki anak yang diberi nama Ismail. Jadi Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ lebih besar umurnya sekitar 2 tahun atau 3 tahun, selisih dengan Ishak عَلَيْهِ السَّلَامُ Baik,berjalan waktu, Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ wanita dia lihat Hajar bisa memberikan anak untuk suaminya.
Dia juga ingin punya anak. Tapi umurnya sudah 60 tahun. Berdoa kepada Allah, "Ya Allah, mudahkanlah mendapatkan anak untuk Ibrahim dari Saya." Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menerima doanya Sarah. Di umur 60 tahun sekian itu, dia hamil. Awal berita sampai hamilnya Sarah ini, karena ini kejadian besar. Ini hampir sama dengan kejadian dengan istrinya Nabi Zakaria, yang sudah 60 tahun mandul. Tidak punya anak. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an di surat Maryam. Yang jelas teman-teman sekalian, malaikat datang, dan waktu itu malaikat datang, dua orang diutus – – ke rumahnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ di Palestina. Dua malaikat ini diutus untuk dua hal yang penting. Yang pertama, untuk menyampaikan berita gembira – – kalau Sarah akan hamil dan akan lahir Ishak menjadi Nabi nanti. Yang kedua adalah mereka datang untuk menghancurkan kaum Luth. Waktu itu lokasi dakwahnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ itu Babylonia, sudah ditinggalkan, sudah selesai karena – – mereka tetap dalam keadaan kafir. Lalu Allah suruh pindah (Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ) ke Palestina. Kemudian nanti kita lihat ada lokasi Mekkah. Di Palestina, antara Palestina dan Yordania, itu perbatasannya cuma sebuah lembah.
Sampai sekarang kalau kita ke Yordania, kaya Saya bilang soal kasus orang Umrah Palestina itu – – kita kalau mau masuk ke Palestina, yang sekarang dikuasai Israel, kita lewatin lembah. Ada lembah. Lembah inilah yang memisahkan dua Negeri ini. Dari dulu sudah ada lembah itu. Di Palestina, lokasi dakwahnya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَام. Di Yordania lokasi dakwahnya Nabi Luth عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dan ini menandakan memang sesuai dengan Sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, kalau memang Nabi-Nabi sebelum Beliau – – diutus kaumnya saja (masing-masing). Untuk kaumnya dan lokasinya (masing-masing). Jadi Yordania dan Palestina berdekatan, tapi di sini adalah Luth عَلَيْهِ السَّلَامُ dan di sini ada Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dan penduduk Yordania cukup meyakini adanya Nabi Ibrahim, tapi mereka menjalakan syariatnya Nabi Luth. Begitu saja. Mereka harus saling yakin dengan masalah itu. Percaya. Tapi mereka hidup di perbatasan, begitu. Sama dengan Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ yang satu jaman dengan Nabi Khidir. Sama sejaman dengan mertuanya sendiri, Nabi Syuaib عَلَيْهِ السَّلَامُ. Nabi Syuaib di Madyan (Yordania), kemudian Nabi Musa di Mesir dan Palestina, lalu Nabi Khidir di Asia bagian Turki. Begitu pula Nabi Isa عَلَيْهِ السَّلَامُ sejaman dengan sepupunya sendiri, Nabi Yahya, pamannya Nabi Zakaria. Jadi memang Nabi-Nabi sebelumnya sejaman. Waktu itu Kaum Nabi Luth, berbuat homoseksual.
Mereka sudah diingatkan oleh Nabi Luth tapi tidak mau (taubat). Belum pernah waktu itu diketahui homoseksual kecuali di jaman itu. Pada jaman itu, tiba-tiba mereka menyimpang. Karena Ulama tafsir mengatakan mereka berusaha mencoba-coba. Coba-coba, dosa ini. Bahaya. Coba-coba rokok, coba-coba khamr, coba-coba zina. Coba-coba ini bahaya. Mencoba akan membuat orang terbuka tameng dari dirinya untuk biasa melakukannya. Mereka lakukan homoseksual, lalu datang malaikat untuk menghancurkan mereka (di waktu subuh) Allah ceritakan dalam Al-Qur'an surat Az-Zariyat, surah nomor 51 ayat 24-30. Surat Az-Zariyat, surah nomor 51 dan ayat 24-30. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ ٢٤ ذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ ٢٥ فَرَاغَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ فَجَاۤءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍۙ ٢٦ فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ ٢٧ فَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ ٢٨ فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ ٢٩ قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ ۔ ٣٠ "Sudahkah sampai kepadamu (Nabi Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?" (Ayat 24) "Ingatlah, ketika mereka memasuki tempatnya Ibrahim (rumahnya) lalu mereka mengatakan , “Salam.' Artinya keselamatan "(Ibrahim) menjawab, 'Salamun', untuk orang-orang yang tidak dikenal." Di sini menandakan teman-teman sekalian, malaikat pada saat itu, dua ini, datang dalam bentuk Manusia, postur manusia.
– kemudian mereka bertamu di rumah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Belum sempat, cirinya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ suka sekali dengan tamu. Beliau sampai dikatakan عَلَيْهِ السَّلَامُ itu kalau dihidangkan makan oleh istrinya, pasti buka pintu. Siapapun lewat pasti dipanggil makan. Pasti, tidak pernah makan sendiri. Allahu a'lam dengan antum bagaimana. Lalu (Beliau) selalu makan sama orang lain, tidak pernah sendiri. Maka waktu datang malaikat ini, bilang 'Salamun' kaya kita aja ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ. Engga pakai nanya, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ cuma mengatakan وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ untuk orang-orang yang asing. Tidak dikenal. Lalu apa yang terjadi? Kata Allah "Maka dia pun tiba-tiba (Ibrahim) diam-diam menemui keluarganya di dalam." Suruh tamunya duduk, dia tidak tanya kalian siapa segala macam. Ini ciri orang beriman, engga pake nanya. Kalau kita di depan pagar masih tanya, "Siapa, mau apa?" Orang suruh masuk dulu kasih minum, kasih makan.
Kalau dia tidak jelaskan apa tujuannya, tidak usah. Dia jelaskan baru sampaikan. Itu adab menjamu tamu. Wajib kan dalam Islam. Kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "Siapa yang mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dia harus menghormati tamunya." Menghormati kata ulama adalah mengikramnya dengan cara mempersilahkan masuk, menghidangkan makan dan minum. Tersenyum di wajahnya tanpa bertanya. Nanti kalau dia jelaskan "Maaf ya kalau Saya datang karena ini-itu." Baru kita jawab. Harus begitu.
Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ menjamu begitu. Masuk langsung ke keluarganya, dan apa yang dia lakukan? – – Dia pun akhirnya menyembelih anak sapi gemuk. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ langsung menyembelih, langsung suruh istrinya masak, setelah hidangan siap, langsung dihidangkan ke tamunya. Tidak tahu tamunya ini siapa padahal. DIhidangkan makan dulu, lalu pada saat dihidangkan kata Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ kepada mereka, "Silahkan makan.. – Tapi mereka tidak mau makan, karena itu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ merasa takut terhadap mereka. Dalam beberapa riwayat disebutkan, para malaikat pada saat mengarahkan tangannya ke makanan, itu tembus. Tidak bisa makan. Maka Ibrahim merasa takut. Tapi makna yang paling dekat adalah mereka menolak makan. Aneh. Belum pernah ada orang dihidangkan makanan seenak ini tidak mau. Kalau manusia, maka Allah mengatakan – – "Masuklah rasa takut dalam diri Ibrahim" Maka mereka pun berkata, "Janganlah kau takut, Wahai Ibrahim." Dalam ayat lain dikatakan, "..karena kami utusan Tuhanmu." "Dan mereka memberitakan berita gembira kepada Ibrahim, tentang kelahiran seorang anak laki-laki yang bernama Ishak." Kemudian istrinya Ibrahim, maksudnya Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ, datang memekik lalu menepuk wajahnya sendiri.
Maksudnya biasanya tradisi orang Arab kalau kaget itu dia meletakkan kedua tangan di pipinya seperti ini. Ini disebut memekik wajahnya. Kalau antum baca terjemahannya, antum baca Al-Qur'an sekarang itu di ayat 29-nya dikatakan – – "Kemudian istri Ibrahim memekik wajahnya, lalu menepuk sambil kaget sambil berkata, 'Aku adalah seorang wanita yang tua dan mandul'. Bagaimana bisa hamil? Maka para malikat menjawab, "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan.
Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui." Begitulah keputusan Tuhanmu, tidak bisa dibantah. Maka Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ pun akhirnya hamil di umur itu. Di sini ada kisah tersendiri pada saat Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ bertemu malaikat. Sempat Ibrahim saat sudah tahu mereka malaikat – – berdialog, "Lalu kalian mau ke mana?" Mereka jawab, "Kami mau ke Luth." "Untuk apa?" "Untuk menyiksa kaumnya." "Karena mereka mau begini-begitu". Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ sempat berdialog, mengatakan apa? "Tidak diberikan kesempatankah?" "Tidak begini-begitu kah?" Kesimpulan terakhir adalah, "Hai Ibrahim. Keputusan Tuhanmu tidak mungkin salah." Mereka pasti akan dihancurkan. Nah, teman-teman. InsyaAllah, tolong didoakan, Saya lagi mengatur, merancang, ikhtiar, menyusun kisah 25 Nabi dan Rasul. Dan InsyaAllah akan kita sampaikan dari Nabi Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ sampai Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم. Ringkas cerita, secara globlal mudah-mudahan.
Semampu Saya mengumpulkan itu. Dan kita akan ambil pelajaran-pelajaran dari para Nabi dan Rasul. Karena sekarang – – Shirah Nabi اَلْحَمْدُ لِلَّهِ sudah hampir sempurna, dan serial sahabat juga sudah ada 15 serial sahabat yang Saya sudah bahas. Dan target kita 100 sahabat. Tinggal serial para Nabi-Nabi yang InsyaAllah kita bisa ambil dari mereka pelajarannya. Baik, nanti akan ada kaum Nabi Luth dan kisah-kisah kaumnya; apa yang mereka lakukan, ayat-ayat semua berhubungan dengan masalah itu.. Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ melahirkan seorang anak yang bernama Ishak. Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ akhirnya sekarang memiliki dua orang anak. Ismail dari istri kedua, Hajar. Dan Ishak dari Istri pertama, Sarah عَلَيْهِ السَّلَامُ. Datang perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ pada saat itu untuk membawa istri keduanya, Hajar, bersama dengan anaknya Ismail – – ke sebuah lembah yang sangat jauh dari Palestina. Itu adalah Mekkah. Waktu itu tidak ada manusia, teman-teman. Tidak ada pohon, lembah. Jadi kalau kita lihat gambar aslinya – – itu ada beberapa gambar diilustrasikan, digambarkan oleh para sejarawan Mekkah, sekarang ada di beberapa museum diletakkan – – Itu Ka'bah dulu berada di pas lereng gunung. Di sebuah lembah. Jadi itu kalau hujan, pasti banjir. Karena di sekitarnya itu ada dua gunung besar.
Gunung Aswaida dengan Abi Qubais. Sangat besar. Ini lembah di tengah-tengah. Dan dulu tidak ada Ka'bah. Tidak ada pohon, tidak ada kehidupan, nanti akan kita bacakan ayatnya. Pada saat itu perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mutlak kepada Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ "Bawa istrimu, Hajar, dengan Ismail ini ke wilayah tersebut." Dipandulah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ berkata kepada istrinya, "Siap-siaplah ikut dengan Saya." Ikutlah Hajar, patuh kepada suaminya, dan kita lihat nanti di sini bagi teman-teman yang berumah tangga bisa ambil Ibrah dari para Nabi-Nabi. Luar biasa mereka dalam berumah tangga. Bagaimana suami patuhnya sama Allah, bagaimana istrinya patuhnya dengan suaminya – – padahal ia membantu untuk mendukung perintah Allah itu. Bukan pada kemaksiatan. Apa nanti yang didapatkan oleh Hajar, karena dia patuh dengan suaminya? Lihat bagaimana banyaknya pahala yang ia akan panen. Pergilah Hajar tanpa bertanya. سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ. Ini disebutkan oleh para ulama bahwa adab istri begini (seharusnya). Suaminya bilang ikutlah, engga pakai bertanya. Ikut duluan. Karena suaminya tidak jelasin, dan memang di sini patokannya adalah suaminya saleh.
Karena Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ Nabi. Artinya kalau seorang akhwat kita punya suami saleh, dan mengatakan ikutlah dengan Saya, maka ikut aja. Nanti kalau dijelasin kita akan ke rumah Ibu Saya, kita akan ke sini, ya sudah. Perintah Allah, bukan karena dia. Karena suami istri, teman-teman, harus menganggap pasangannya "tanda kutip" boneka yang Allah titipkan. Setiap laki-laki kita di sini harus menganggap bahwa istri kita adalah boneka tanda kutip yang Allah titipkan. Ini istrimu, ya.
Saya jadikan sebagai istrimu, sudah halal kemaluannya dengan kalimat akad, maka dia punya hak. Naungi dia – – didik dia, berikan nafkah, penuhi kebutuhannya, karena Saya, karena Allah bukan karena dia. Maka Saya akan berikan pahala, mati masuk surga. Di sana akhwat kita juga begitu. Ini suamimu, ya. Dia boneka dalam tanda kutip yang Saya titipkan. Layani dia, penuhi kebutuhan biologisnya, makanannya, pakaiannya, cuci segala macam, masakannya, segala macam – – karena Saya (Allah) Saya akan kasih balasan. Tinggal sabar, sampai mati, sudah dapat balasan. Ini variabel-variabel hukum yang harus kita paham. Jadi kita berbuat baik kepada mereka. Anak kita, orang tua kita – – semua ini Allah yang berikan hubungan variabel dan ada bentuk ketaatan kepadanya. Harus dipahami. Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ pun pergi – Dikatakan dalam sebuah Ashar, sepanjaang jalan Hajar tidak pernah bertanya. "Mau ke mana, hai suamiku?" Tidak pernah bertanya. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ istirahat, disiapin makannya, dilayani. Jauh dari Palestina ke Mekkah, teman-teman – – dengan kuda tercepat butuh waktu sebulan perjalanan.
Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ dari Palestina ke Mekkah waktu itu pakai unta. Lebih lama lagi. Tiba di lembah itu, belum ada Ka'bah. Karena perlu kita tahu ya. Ka'bah ini, teman-teman, dibangun pertama oleh Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ bersama anaknya Syith عَلَيْهِ السَّلَامُ Syith adalah anak Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ yang sangat saleh, terkenal. Tulisannya S, Y, TH. Ini orang saleh sekali dan dia bersama ayahnya membangun.. nanti tentu ada kisahnya dalam kisah Nabi-Nabi Saya akan jelaskan InsyaAllah. Syith ini membangun Ka'bah bersama ayahnya. Tapi pada saat terjadi banjir besarnya Nuh عَلَيْهِ السَّلَامُ, yang dikenal dengan kiamat kecil – – habis semua. Termasuk Ka'bah. Bangunannya hancur. Karena semua bumi ini, hancur tenggelam dengan air. Dari bumi dikeluarkan air, dari langit juga diturunkan hujan air. Semua hancur, kecuali yang ada di atas kapalnya Nabi Nuh عَلَيْهِ السَّلَامُ. Sebagaimana dijelaskan, nanti ada kisah juga Nabi Nuh panjang lebar tentang masalah itu tentunya. Yang jelas teman-teman sekalian, yang tertinggal adalah pondasi Ka'bah.
Diistilahkan dalam Al-Qur'an Bakkah. Bakkah. Ada ulama tafsir mengatakan adalah Mekkah, ada yang mengatakan makna daripada pondasi dasarnya Ka'bah. Tinggal pondasi itu. Ibaratnya, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ itu seorang Nabi, sudah dijelaskan oleh Allah. yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah – – itu melalui Jibril tentang masalah kota ini. Tiba-di Mekkah, di lembah itu, tidak ada sesuatu, tidak lihat apa-apa – – karena pondasi Ka'bah pun, tertutup dengan pada pasir. Lembah. Kosong. Tidak ada tanaman sedikit pun. Apa yang terjadi, teman-teman sekalian? Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan kepada Hajar, "Turunlah di sini." "Dan di sini, aku akan meninggalkanmu." Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ setelah mengucapkan kalimat itu, teman-teman sekalian. – membalikkan untanya, mengarah ke Palestina. Cuma itu kalimatnya. "Saya akan meninggalkan kau di sini.
TInggalah. Saya akan pulang." Engga bicara yang lain, langsung arahkan untanya. Hajar di sini sebagai manusia, muncul sebuah pertanyaan. "Ini lembah tidak ada satu pohon kering. Tidak ada." Apalagi pohon basah, tidak ada hewan, tidak ada manusia. Padang pasir, gunung-gunung batu, tidak ada apa-apa. Sampai sekarang, teman-teman kalau ke Mekkah, kalau kita bayangkan tidak ada bangunannnya, itu gunung batu semua. Padang pasir. Karena dulu=dulu belum ada bangunan sama sekali. Maka, Hajar mengikuti unta dari belakang. Mengatakan, "Wahai Ibrahim.. – apa kau tinggalkan kami di lembah, yang tidak ada makanan, tidak ada manusia. Tidak ada hewan, Tidak ada pohon. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ sambil menangis jalan. Tidak jawab. Hajar ikutin dari belakang. "Wahai Ibrahim, apa kau tinggalkan kami di lembah?" Ini bayangkan, Saya tidak tahu bagaimana kalau ada akhwat kita, suaminya suruh turun dari mobil, diapain itu mobil.
Sudah dilempari batu mungkin. Ini sudah diletakkan, tidak sebab, tidak ada penjelasan, masih ikut. "Wahai Ibrahim, kenapa kau letakkan Aku di sini?" Dengan santun. "Kenapa kau letakkan kami di lembah?" Tak ada manusia, tak ada hewan, tak ada pohon. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ sambil nangis jalan di atas unta. Yang ketiga kali ditanya, "Wahai Ibrahim, mengapa kau tinggalkan kami di lembah? Tidak ada manusia, tidak ada hewan, tidak ada tumbuhan." Ibrahim tidak jawab. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ ini sebenarnya bisa jawab. Tapi berat buat dia, karena istrinya disuruh oleh Allah – – tinggalkan di situ. Dan keterangan pun pada saat itu oleh sebagian ahli sejarah mengatakan, belum dijelaskan kepada Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ – – kenapa istri dan anaknya disuruh ditinggal. Tapi Ibrahim patuh. Nanti kita ambil pelajaran bagaimana waktu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ disuruh menyembelih Ismail.
Keterangan cuma mimpinya sembelih anakmu. Tidak ada keterangan yang lainnya. Tidak ada keterangan, semisal, kalau kau patuhi akan Saya (Allah) ganti dengan sapi atau kambing. Tidak ada. Pokoknya perintah (Allah), kerjakan. Sama juga Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ kita ambil pelajaran dari para Nabi luar biasa. Disuruh angkat tongkatnya, cambuk ke laut merah. Musa tidak tahu ini air mau jadi terbang kah, mau apakah, pokoknya perintah Allah cambuk tongkatmu. Ini biasa dipakai untuk mengurus gembalaannya. Tongkat kecil. Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ patuh, lakukan. Orang mukmin begitu. Kerjakan dulu tidak usah bertanya kenapa.
Kenapa Dzuhur sama Adzhar sama-sama 4 rakat – – kenapa Allah begini begitu? Protes lagi. Kenapa tak dikasih jam 2 saja, 4 rakaat sekalian? Yang membuat, menciptakan urat syarafmu, membuat darah mengalir di situ, itu yang mau Pencipta langit dan bumi. Patuh dulu sebagai hamba. Lalu ada hikmah, nanti hikmah itu pelengkap. Kerjakan dulu. Masa sekarang antum kalau lapar masih bertanya, kenapa Saya lapar? Makan dulu, kan? Hilangkan dulu laparnya, nanti baru kita mencari tahu apa hikmahnya dan seterusnya. Yang jelas, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ nangis. Karena Ibrahim cuma tahu perintah Allah antar istri dan anakmu di lembah itu, turunkan, tinggalkan. Tidak ada informasi apa-apa ini. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ tetap lakukan. Makanya waktu Hajar tanya, apa yang mau dijelaskan? Perintah Tuhanku hanya suruh tinggalkan kamu, selesai. Tapi Ibrahim berat katakan. Lalu kata Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ – – "Ini bukti keimanan yang luar biasa." Kata Ulama, "Ini bermula daripada awal panen pahalanya Hajar yang sampai hari kiamat akan ada." Dia mengatakan apa? "آللَّهُ أَمركَ بِهذَا؟ " "Sebentar Ibrahim, apakah Allah yang perintahkan kamu mengerjakan ini?" Ibrahim tidak menyaut saat itu, cuma menganggukan kepalanya. Hajar dikatakan dalam riwayat dengan suara yang merdu, dengan suara yang santun, mengatakan, ذًا لاَ يُضَيِّعُنا،
"Kalau begitu, Allah tidak akan membiarkan kami.
Artinya, pulanglah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Pergi ke mana saja. Saya akan tinggal sama anak Saya di sini. Di lembah, teman-teman.Tak ada kehidupan, tak ada manusia. Tapi ini keimanan yang luar biasa. Suami-istri yang mempunyai iman yang luar biasa. Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ pulang sambil menangis. Di tengah jalan tentu dia berdoa, "Ya, Allah. Aku tinggalkan keluargaku di sebuah lembah. Tak ada manusia, tidak ada hewan, tak ada tumbuhan – Dikatakan dalam Al-Qur'an, بواد غير ذي زرع (Q.S Surat 14 : 30) Di sebuah lembah yang tidak ada zizara. 'Zi' ini teman-teman, dalam bahasa Arab atau 'Zu', digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang melampaui batas. Misalnya ada orang yang pintar sekali, 'zaki' dikatakan dalam bahasa Arab. Tapi kalau orang itu super pintar, dikatakan 'Zuzaka'. Orang ini punya kepintaran melampaui batas. Luar biasa. Digunakan untuk itu. Apa kata Ibrahim? "Saya meninggalkan keluarga Saya, Allah." بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ di sebuah lembah tidak ada zara. Tidak ada daun, batang pohon kering tidak ada. Tapi kata Ibrahim, "عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ " Tapi di tempat lokasi rumahmu yang mulia. Ayat ini menjelaskan kepada kita teman-teman sekalian, kalau memang di situ ada pondasinya Ka'bah. Sudah ada.
Sebagaimana juga Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran (3) : 96 tentang masalah Ka'bah. اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ ٩٦
"Sesungguhnya rumah (ibadah) yang mula-mula dibangun untuk Allah (ibadah) agar manusia bisa beribadah, kepada Allah di muka bumi… – – adalah Baitillah di Bakkah." Yang tadi Saya bilang di Bakkah. Bakkah ini bisa berarti Mekkah sendiri, atau bisa berarti dasarnya pondasi itu. Karena Allah sedang membicarakan اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ "Sesungguh rumah pertama untuk ibadah…" Maka berarti yang dimaksud adalah pondasinya. Begitu. "..Yang penuh dengan berkah dan petunjuk bagi seluruh alam semesta." Kemudian teman-teman sekalian, setelah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ berdoa begitu, Ibrahim melanjutkan banyak dalam ayat Al-Qur'an – – yang dikatakan "Ya Allah, mereka untuk mendirikan salat, mereka untuk mendirikan zakat, utuslah kepada mereka manusia-manusia – – yang datang kepada mereka supaya bisa hidup.
Jangan mereka sendirian." Tentu kita tinggalkan dulu kisah Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Saya mau tutup teman-teman dengan kisah Hajar. Tentu InsyaAllah nanti malam ada sesi kedua. Antum mau ikutin, tidak selesai-selesai ini. Panjang ini ceritanya. Kita teman-teman sekalian, Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ waktu ditinggal, manusia, seorang Ibu – – dia mulai lihat bekal airnya. Zaman dulu kendi dibuat dari kulit hewan. Kulit unta, kulit kambing, kecil, artinya beberapa sedotan habis. Waktu itu, Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ masih dalam susuan. Baru setahunan umurnya. Maka Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ melihat di sekitarnya. Coba ikhtiar sebagaimana manusia. Adakah manusia, adakah kafilah lewat, – ada tidak sebuah pohon untuk bernaung? Yang Beliau lihat di situ gunung yang dia bisa jangkau. Tentu di Mekkah ada dua gunung besar, Aswaida dengan Abi Qubais. Ini sulit, terlalu besar untuk dinaiki. Tapi ada gunung di situ, Shofa dan Marwah. Gunung Shofa dan Marwah. Ini bukit bisa terjangkau. Manusia bisa menaikinya. Maka Hajar supaya bisa lihat dari jarak jauh – – dia naik ke Shafa. Dia naik Shafa, dia lihat ke arah Marwah.
Marwah cukup jauh yang kita tahu. Itu kurang lebih 1 kilometer jaraknya (450 meter lebih tepatnya) Maka dia lihat ke sana. Nah, teman-teman sekalian. Di padang pasir, memang ini sudah menjadi sesuatu yang ilmiah pun sudah diteliti. Ada fatamorgana. Antum kalau melihat di padang pasir, temen-temen. Kalau pernah ke Dubai, pernah di Saudi, di musim panas – – kita kalau lagi jalan di jalan rayanya, itu dari kejauhan kita seperti lihat ada genangan air. Padahal tidak ada air. Itu fatamorgana saja. Jadi itu rupanya pantulan dari wilayah lain yang ada air – – dengan cahaya matahari. Dengan hikmah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentunya. Maka Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ lihat ke arah gunung Marwah.
Beliau lihat di sana ada genangan air. Pantulan dari tempat lain gitu. Maka, Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ melihat di sekitarnya semua padang pasir, tapi di sana ada genangan air di Marwah. Dia pun turunlah Turun dari gunung Shofa, menuju Marwah. Di tengah-tengah lembah, Beliau berlari kecil untuk membantu dirinya supaya bisa naik ke Marwah. Naiklah ke atas. Naik ke Marwah ternyata tidak ada air. Dia balik lagi matanya melihat ke arah Shofa, dilihat di Shofa ada air. Turun lagi dari Marwah ke Shofa, di tengah-tengah lembah lari lagi untuk naik ke Shofa. Begitu terus sampai tujuh kali.
Dan سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ karena keikhlasan Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ, ini yang Saya bilang teman-teman, kadang-kadang pelajaran seperti ini jarang disinggung. Karena keikhlasan mematuhi perintah Allah pada suaminya, patuh sama suaminya. Kemudian, dia berusaha ikhtiar mencari sesuatu buat dirinya hidup. Allah menjadikan perbuatannya itu abadi sampai menjelang hari Kiamat. Kenapa? karena Allah jadikan semenjak itu di syariat Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ, di syariat semua Nabi sesudahnya, dan syariat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – – sampai hari kiamat terjadi sebuah hukum di Haji dan Umroh di Shofa dan Marwah. Sa'i. Artinya, setiap orang yang Sa'i dipanen pahalanya oleh Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ Saya سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ setiap kali Sa'i, Saya melihat ribuan orang di Masjidil Haram 24 jam. Tidak pernah kosong tempat Sa'i itu. Sampai dibuat tiga lantai, ada lantai basement, ada lantai satu, ada lantai duanya. Itu sampe penuh semuanya orang Sa'i. Saya berpikir, berapa banyak pahalanya Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ? Karena dia pemicunya, kan? Gara-gara itu, keluar sebuah hukum. Allah hormati dan dikekalkan. Coba nanti kita lihat juga, waktu Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ membangun Ka'bah, bekas pijakan kakinya disuruh orang salat di belakangnya. Ini karena menghormati bagaimana perjuangan-perjuangan mereka dalam agama.
Bagaimana Allah menilai itu. Tinggal butuh patuh saja. Semua bekas kepatuhan dengan keikhlasan akan berbekas menjadi amal jariyah yang besar. Itu poin yang harus disadari teman-teman sekalian. Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُsetelah tujuh kali bolak-balik, ternyata sama tidak ada apa-apa. Dan sekarang menjadi sebuah hukum, dari Shofa ke Marwah itu selalu hitungannya ganjil tentunya. Satu, tiga, lima dan tujuh. Marwah ke Shofa yang genap, putaran yang kedua, keempat, dan keenam. Kadang-kadang kalau Saya pandu Jema'ah haji atau Umroh, Saya bahasakan begitu. Supaya tidak lupa, pokoknya Shofa ke Marwah selalu putaran kita yang ganjil. Yang satu, tiga, lima , tujuh.
Dan Marwah ke Shofa itu yang genap; dua, empat, dan enam. Dan di tengah-tengah lembah, sekarang oleh Saudi tentunya sudah ditutup pakai marmer, ya. Dulu itu agak cekung. Tapi sekarang sudah ditutup marmer. Jadi, sudah mulai agak rata dan di situ ditaruh lampu warna hijau. Ditaruh lampu warna hijau untuk menjelaskan kalau dulu Hajar di sini itu belari kecil dan kita sunnahnya berlari kecil. Kalau laki-laki disuruh berlari. Kalau perempuan ya mempercepat langkahnya atau berlari kecil yang kita bahasakan tadi.
Baik. Setelah 7 kali, teman-teman, bolak-balik, ternyata ini adalah fatamorgana. Tak ada air – – maka Hajar pun ambil ikhtiar untuk kembali ke arah anaknya. Waktu itu Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ ditaruh ditanah, ditinggalkan, di sebuah tempat yang disusun batu-batu daripada padang pasir di sekitarnya untuk – – menaungi minimal dari panas. Yang terjadi waktu dia kembali, عَلَيْهِ السَّلَامُ dia melihat di sebelah kakinya Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ ada mata air. Ada 3 riwayat yang menjelaskan masalah itu yang duanya masih di dha'if kan para Ulama, yang satu disahihkan. Yang pertama dikatakan air itu keluar dari sentakan kakinya Ismail pada saat menangis. Dan ini dilemahkan. Ada riwayat kedua mengatakan keluar dari telapak kaki untanya Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ. Ini juga dilemahkan hadisnya. Yang ketiga ini adalah ini yang disahihkan. Jibril عَلَيْهِ السَّلَامُ datang dan mengepakkan dengan sayapnya lalu keluarlah mata air tersebut. Waktu datang, Hajar lihat. Bayangkan teman-teman, kalo kita Sa'i sekarang saja dalam kondisi pakai AC, lalu kita Sa'i masih haus, tuh. Benar, ga? Senyap betul ini.
Ini senyap sudah mau berhenti atau masih mau dengar, nih? Ini sudah 2 jam lebih kita ngomong, nih. MasyaAllah. Thayyib. على كل هال, teman-teman sekalian. Sekarang saja kalau Sa'i. Apalagi kalau musim panas, kita butuh air zam-zam dan diletakkan oleh kerajaan Saudi. MasyaAllah Jazakallah Khair dengan air zam-zam banyak. Bayangkan zaman dulu, bagaimana Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ – – plong terbuka, tidak ada atap, lari-lari cari air. 7 kilo, nih (kurang lebih). Sekilo, sekilo, tujuh kilo. Lari. Kembali, begitu lihat mata air kira-kira apa yang terjadi? Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ buru-buru mendatangi air tersebut.
Karena dia tahu, cuma ada dia dan anaknya. Lalu, dia membuat bendungan dari tanah Padang Pasir sama tangannya, عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dibuat bendungan, sambil dia mengucapkan bahasanya orang Mesir. Bahasa asli Kipti. Dia mengatakan, "Zam-zam." Apa artinya itu, "Berkumpulah-berkumpulah." Kata ulama, "Karena ucapan kalimatnya saja ini Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ.." Ini pelajaran kedua amal jariyah yang besar. "Semenjak kalimat zam-zam keluar dari mulut setiap orang, Hajar panen pahalanya." Lihat, Ibrah yang luar biasa. Bagaimana orang panen pahala hanya karena ketulusan kepada Allah. Sedikit bergerak, pahalanya berlipat-lipat. Tentang salat duha misalnya, Saya kasih contoh keluar dari sini, kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di dalam tubuh manusia ada 360 sendi. Dia harus bersedekah untuk 360 sendinya, sebagai tanda syukur kepada Allah, agar sendi-sendinya bertahan. Dua raka'at salat duha menutupi sedakah 360 sendi. Mana bisa imbang dua rakaat salat duha lima menit menutupi sendi kita yang 360 sendi? – semuanya aman. Seharian itu dijamin, sampai besok lagi. Engga berimbang. Hadis muslim lain dikatakan, "Siapa yang berpuasa satu hari untuk Allah, Allah akan jauhkan dari neraka sejauh 70 tahun." Sedikit bergerak, balasannya luar biasa. Lalu kenapa antum tidak berbuat amal saleh? Ayo. Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ cuma mengatakan zam-zam, ditutup. Apa kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam hadis Bukhari, "Semoga Allah merahmati Ibunya Ismail." Kalau dia tidak menahannya, tidak membuat bendungan tadi, maka zam-zam akan menjadi lautan yang luas.
سُبْحَانَ ٱللَّٰ teman-teman kalau antum tahu air zam-zam itu luar biasa. Sumur dibuat oleh kerajaan Saudi, dibuat maksudnya di sumur itu – – dirapihkan di sekitarnya. Itu ada ditaruh tanda, air zam-zam ini setiap hari berapa juta kubik diambil. Berapa banyak orang yang minum, bukan cuman orang Mekkah. Ini kalau orang biasa sudah kering. Ini dikuras teman-teman, diambil. Airnya akan turun hanya sampai ke garis itu. Engga pernah sampai habis ke mata airnya. Tidak. Ini dikuras dengan alat sedot yang kuat. Ini cuman berkurang sampai di situ. Dan kalau dia setelah itu, hanya hitungan kalau tidak salah – – Saya baca itu sebelas menit. Diadakan penelitian, sebelas menit kemudian air itu akan kembali ke titik yang sudah ada di bibir sumur itu. – tidak pernah lebih, tidak meluap.
Selalu ada di situ, dengan hikmah Allah. Luar biasa, zam-zam itu. Makanya kata Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم زمزم لما شرب له. Bukan cuma itu, zam-zam sesuai dengan niat orang yang meminumnya. Sampai imam Syafi'i mengatakan apa? "Saya meminum zam-zam dengan meminta tiga hal; minta agar panahan Saya tidak meleset, – Jadi Beliau hobi berburu. Beliau mengatakan, Saya minum zam-zam meminta agar panahan Saya tidak meleset. "Dan semenjak saat itu, tidak pernah meleset panahan Saya." "Yang kedua Saya meminta agar dijadikan ulamanya Muslimin." Siapa yang tidak kenal Imam Syafi'i رحمه الله? Ketiga, Saya minum zam-zam untuk minta masuk Surga. Orang paham, ulama paham tentang masalah hadis Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Zam-zam luar biasa. Dan semenjak orang minum zam-zam, maka Hajar pun panen pahalanya.
Jadi penyebutan namanya sendiri, air zam-zam itu sudah cukup. Dia menyebutkan. Kemudian Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ diiberikanlah minum oleh Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ. Kemudian setelah minum teman-teman sekalian, – – pada waktu itu juga, ini di pagi hari, terjadilah sebuah kejadian kecil. Kejadian kecil ini teman-teman sekalian, adalah pecahnya bendungan Ma'rib (Yaman) Sekarang kita tinggalkan dulu, perjalanan Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ kita tinggalkan dulu. Kita sekarang lihat sebuah kejadian yang berhubungan dengan itu. Kejadiannya adalah di Negeri Yaman, dulu itu ada kehidupan yang subur sekali. Mereka punya bendungan namanya Sa'dul Ma'rib. Terkenal sekali. Sa'dul Ma'rib. Maka, mereka dulu saking suburnya ada bendungan yang Allah kasih mereka ilmu untuk itu, di sisi kanan dan kirinya – – itu penuh dengan segala jenis tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sampai mereka itu termasuk Negara yang – – orang kalau mau coba segala macam buah-buahan atau sayur pasti ke Yaman di zaman itu. Di zaman Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ Berjalan waktu, mereka kufur kepada Allah. Tidak bersyukur kepada Allah, maka Allah hancurkan bendungan mereka. Sa'dul Ma'ribnya hancur. Pada saat Sa'dul Ma'rib hancur teman-teman sekalian, yang terjadi adalah – – semua kebun-kebun mereka yang buah-buahan dan sayur-sayuran berubah, diubah oleh Allah menjadi pohon-pohon Sidr.
Pohon-pohon Sidr atau bidara yang tidak ada buahnya dan durinya banyak. Serta pohon-pohon cemara. Jadi tak berfungsi lagi. Akhirnya apa yang terjadi? Mereka keluar. Suku-suku Arab pertama kali keluar waktu itu dari Negeri Yaman. Belum pernah keluar, tidak ada suku Arab di dunia dulu kecuali di Yaman. Dan perlu Saya garis bawahi tadi, Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ bukan dari turunan Arab. Dia dari suku Babilonia. Hajar dari suku Kipti di Mesir. Nanti akan kita jelaskan teman-teman, ada awal mula istilah Arab asli dan Arab Musta'ribah. Ini secara histori tentuya. Ada Arab yang asli ada Arab yang ter-Arab-kan. Semua orang yang menikah dengan turunan Arab, atau orang yang menggunakan bahasa Arab, maka dikatakan orang Arab. Contoh misal, Irak itu tadi Saya bilang asli Babilonia. Kenapa sekarang bisa dikatakan Negeri Arab? Karena bahasanya, bahasa Arab. Dan pada saat Sa'ad bin Abi Waqqas رضي الله عنه menembus Persia, Irak, Iran, Afghanistan – – Russia, maka yang terjadi adalah wilayah Irak ini banyak yang menikah dengan para sahabat – – Masyarakat setempat dan terjadilah mereka Negeri Arab.
Negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Arab – – seperti Iran, dulunya juga takluk di tangan kaum Muslimin. Russia tidak dikatakan Negeri Arab. Mesir juga sisi lain adalah suku Kipti. Karena waktu Amr ibn al-As رضي الله عنه masuk tahun 20 Hijriah ke Mesir, – – kemudian banyak sahabat yang menikah dengan orang-orang asli sana. Lalu, sampai sekarang mereka menggunakan bahasa Arab di negaranya – – maka dikatakan Mesir Negara Arab. Sama dengan Negeri Syam, Palestina. Palestina itu ada asli orang Arab memang. Mereka itu dari Suku Adnan. Dari turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ nanti setelah kita jelaskan masalah pernikahan Beliau dengan salah satu dari anaknya kepala suku Jurhum. Kemudian ada Yordania, Yordania itu bukan negara Arab tadinya, Lebanon, Syira, ini semua tidak. Tapi karena menggunakan bahasa Arab, setelah menikah juga dengan sahabat yang dipimpin oleh – – Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Khalid Bin Walid رضي الله عنه diperang yang terkenal banyak sekali di sana dengan penembusan Negeri Syam. Maka mereka jadi berbahasa Arab. Sama juga dengan Tunisia, Jazair, Maroko, tiga ini terkenal dengan Suku Barbar. Asli suku barbar. Tapi karena berbaur dengan sahabat, menikah, dan seterusnya, akhirnya menggunakan bahasa Arab dan dikatakan Negeri Arab.
Baik, awal mulanya suku Arab dari Yaman karena hancurkan Sa'dul Ma'rib. Keluarlah suku pertama waktu itu namanya suku Jurhum. Suku Jurhum. Suku Jurhum ini teman-teman sekalian adalah suku yang besar dan jumlahnya banyak orangnya. Keluar dari Yaman. Mereka tujuannya, kalau Saya ibaratkan, mungkin kotak Mihrab kita ini adalah peta Jazirah Arab. Maka Yaman itu berada di Selatan, di bagian bawah dan Negeri Syam, Palestina, Yordania, Lebanon dan Syira – – berada di Utaranya di atas. Jadi orang-orang Yaman, dia mau pergi ke Negeri Syam. Karena, Negeri Syam ini adalah negeri yang subur. Pernah Saya jelaskan, bukan. Sampai kalau jalannya pun pecah itu keluar Apel. Tidak ditanam, atau gimana saking suburnya. Ketika hancur bendungannya, mereka mau pergi ke sana. DI tengah-tengah antara Negeri Yaman dan Syam ada Mekkah, Madinah, di tengah-tengah.
Madinah lebih dekat dengan Negeri Syam. Mekkah lebih dekat dengan Negeri Yaman. Makanya nanti kita akan pelajari sejarah Nabi َلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – kafilah-kafilah Quraisy ketika mereka belanja ke Negeri Syam, kalau pulang harus lewat Madinah. Makanya kafilah-kafilah mereka banyak ditahan oleh Muslimin di Madinah. Karena Mekkah dulu, baru Madinah, baru Negeri Syam. Tapi itu ada bahasannya nanti InsyaAllah. Yang Saya mau titikberatkan pada saat itu teman-teman sekalian, keluarlah Suku Jurhum – – dari Yaman, dari bawah Selatan Jazirah Arab menuju ke Syam. Mereka lewat di lembah Mekkah. Mereka tahu ini lembah. Lembah padang pasir, tidak ada kehidupan. Tapi mereka kaget, mereka lihat dengan hikmah Allah – – ini pada hari yang sama, pada pagi itu. Jadi Suku Jurhum sudah keluar dari beberapa hari yang lalu ceritanya. Tapi mereka pada saat hari tibanya Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ dengan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ di lembah Mekkah, hari itu juga dengan hikmah Allah, mereka lewat di situ. Dan mereka lihat di lembah itu kok ada burung yang berputar. Biasanya di padang pasir itu kita tahunya ada kehidupan, ada air, – – tapi kalau ada burung yang berputar-putar, itu menandakan bahwa di bawahnya ada air.
Pimpinan sukunya bilang, sepertinya kita tak pernah tahu di sini ada air.Tapi perilaku burung ini aneh, menandakan ada air. Coba pergi lihat (suruh kepala Suku). Datanglah akhirnya beberapa orang suku ke sana dan temukan Hajar dan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ. Hajar lagi sedang duduk dekat mata air yang terus keluar, sementara Ismail di sebelahnya. Yang terkenal dari Suku Jurhum dan suku-suku Yaman teman-teman adalah adab dan tata krama mereka. Mereka tidak datang menyerang, tidak ambil, mereka tahu mata air sumber kehidupan. Ada air hidup semua. Kata Allah dalam Al-Qur'an أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ (Q.S Al-Anbiya (21) : 30) "Kami jadikan dari air semua hidup." Kalau ada air semua hidup.
Kita bisa hidup tanpa makan, tapi tapi kita tidak bisa hidup tanpa air. Tidak mungkin. Air ini harus ada. Lalu mereka pun berkata kepada Hajar. Datang pimpinannya. "Wahai Ibu, bisa tidak kami adalah Suku yang keluar dari Yaman.. – – kami kehabisan air. Tidak ada. Bendungan kami hancur. Kami mau ke Negeri Syam, tapi kami temukan di sini ada air.. – – bisa tidak, Anda izinkan kami hidup bersama Anda di sini? dan kami bersedia membayar upeti.
Artinya hasil peternakan kami, akan kami berikan kepada Anda; susunya, dagingnya, hasil apa saja, hasil perkebunan kami akan kami kasih. – yang penting Anda izinkan kami hidup di dekat mata air ini." Hikmah Ilahi. Tiba-tiba, Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ mengatakan, "Silahkan tinggal dengan Saya." Maka tiba-tiba pada hari itu, sebelum terbenam matahari kata ahli sejarah – Terbentuk komunitas masyarakat Mekkah. Padahal tadi lembah, tidak ada orang. Pada hari itu mulailah mereka bangun rumah – – mereka bercocoktanam, mulailah peterternakannya dikembangbiakkan, jadilah sebuah kota. Mulai dibangun. Maka terbentuklah awal mula pada saat itu kota Mekkah. Dan ini kata para Ulama adalah hikmah Ilahi. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menginginkan itu terjadi dan juga tentu saja ini juga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ingin menyelamatkan Hajar عَلَيْهِ السَّلَامُ – ya memang sudah diatur oleh Allah dan nanti akan ada kisah Ismail dari masa kecilnya sampai menikah dengan suku Jurhum – – dan seterusnya ke depannya akan kita sampaikan InsyaAllah nanti malam.
Maka, di sini yang kita lihat bagaimana terbentuk komunitas pertama di Mekkah. Terbentuk komunitas pertama di Mekkah. Baik, ini kurang lebih teman-teman sekalian kisah tentang awal mulanya Mekkah, kisah air zam-zam, kemudian kisah Nabi kita yang mulia Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ – dengan kedua istrinya dengan seluk beluk kehidupan yang sempat kita sampaikan. Dan InsyaAllah kita akan sampaikan pada pertemuan kita nanti malam, lanjutan dari bahasan kita tentang apa sih yang terjadi setelah itu? Ibrahim عَلَيْهِ السَّلَامُ datang engga berkunjung ke istrinya dan anaknya di Mekkah? Kalaupun iya apa yang terjadi kisahnya? Bagaimana proses pembangunan Ka'bah. Bagaimana penemuan-penemuan Hajar Aswad. Kemudian bagaimana – – prosesi diperintahkannya ibadah Haji. Allahu A'lam ini yang kita sampaikan. Mungkin sampai di sini teman-teman sekalian, kalau ada yang punya pertanyaan berhubungan dengan tema kita – – jangan buru-buru. Ini ditunda malam. Karena belum selesai. Antum mau tanya apa? Lagian juga kalau antum mau bertanya, kalau di majelis ilmu teman-teman, saran Saya begini kalau sering Saya sampaikan di Jakarta.
Antum ambil ilmunya amalkan, pulang, amalkan, mati masuk surga. Terlalu cerewet nanya ini-itu, banyak pertanyaan tapi tidak diamalkan. Kalau pertanyaannya propaganda, inilah-itulah segala macam, tidak ada gunanya semua. Ambil ilmu, pulang, amalin, mati, masuk surga, اَلْحَمْدُ للَّهِ . itu dia. Baik, mungkin sampai di sini dulu, materi kita teman-teman sekalian. Saya serahkan kepada teman-teman panita. Teman-teman, Saya tutup dengan doa. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memudahkan segala urusan kita di dunia dan di akhirat – – dan semoga seluruh amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Semoga dosa yang pernah kita lakukan, kecil atau besar – – tersembunyi ataupun terang-terangan akan dimaafkan dan diganti menjadi pahala dengan Kemaha Murahan-Nya. Dan semoga seluruh perbuatan kita ke depannya, sisa umur ini diberkahi baik di keluarga kita di harta kita, di ilmu, dan juga puncaknya kita akan dimasukkan ke dalam surga Firdaus – – tanpa hisab.
Dan kita selalu mendoakan saudara kita di Palestina, di Syira, di Yaman, di Irak, di Myanmar, di Aqsa, di manapun mereka berada – – senantiasa semoga Allah ikhlaskan niat mereka, terima pada syuhada mereka, dan juga Allah muliakan Islam di tangan mereka dan tangan kita – semua, dan semoga Allah mempartisipasikan kita bersama mereka di pahala, baik dengan doa dan satunya dengan jiwa kita. Dan semoga Allah dengan Kemaha Murahan–Nya menyatukan kita semua di surga Firdaus-Nya tanpa hisab. Sekali lagi – – dengan Kemaha Murahan-Nya.
Dan juga teman-teman sekalian sebagai penutup Saya ingin mengajak teman-teman untuk – – mendatangi website (situs) resmi di www.khalidbasalamah.com dan saran Saya, kalau memang mau dengar ceramah Saya – – hanya masuk ke website itu saja. Jangan mudah terprovokasi teman-teman dengan sebagian orang yang sengaja mengadu domba ceramah. Mengambil cuplikan dipotong-potong yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Tidak untuk dia, tidak juga untuk umat (kebaikannya). Bahkan malah jadi masalah. Maka ini lebih baik dijauhi dan dihindari. Ada hal-hal yang difitnahkan dan seterusnya ini semua tidak ada manfaat sama sekali. Dan ceramah Saya اَلْحَمْدُ للَّهِ sudah mencapai sekitar hampir enam ratus judup. Bisa diikuti dengan hikmah Allah selalu isinya Qolallah Wa Waqalarasul. Apa yang disampaikan, tidak ada sesuatu yang baru.
Agama murni yang sedang dijaga. Maka ini saran Saya. Kemudian yang kedua, Saya juga menyarankan Allahu A'lam ini setiap ceramah Saya, kalau Saya lagi sampaikan sebulan sekali, Bagi teman-teman yang berminat untuk punya amal Jariyah, tapi ini di Jakarta tentunya sekarang. Kami sedang membangun Islamic Centre untuk masjid kampus pelatihan dai. .Dengan kemudian mereka bisa sekolah dua tahun dengan target hafal 30 Juz Al-Qur'an dan juga menghafal seribu hadis. Dan InsyaAllah, kalau kami bisa tingkatkan ke Strata-1, kami akan programkan untuk STAI, sekolah tinggi agama Islam, Dan InsyaAllah diharapkan bisa menjadi da'ida;i yang menyebarkan ajaran yang benar sesuai dengan AlQur'an dan Sunnah – – dan pemahaman Salafil Ummah yang kita harapkan. Ini sedang pembebasan tanah dan juga pembangunan Bagi yang berminat tentunya bisa diserahkan kepada tempat masing-masing saja. Kaya misal teman-teman di sini bisa menyerahkan ke panitia masjid Istiqomah. Nanti akan diberikan kepada Saya ini untuk Islamic Centre. Dan nanti bisa diiklankan di hari Jum'at telah terkumpul untuk Islamic Centre di Jakarta jumlahnya sekian.
IItu Allahu A'lam termasuk bisa juga jadi amal jariyah. Begitu teman-teman sekalian, sampai ketemu InsyaAllah nanti malam – – semoga dalam keadaan sehat dan berkah. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.