السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ للَّ
selalu kita memuji Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Zat yang paling pantas untuk dipuji, dicintai, dihormati, dan ditunduki. Memang kata kuncinya لا إله إلا الله لا معبود بحق إِلَّا اللَّهُ. “” Tidak ada Tuhan yang berhak disembah di langit dan di bumi kecuali Allah.” “” “Dan dia telah menggantungkan segala kebutuhan kita.” “” “Yang kita butuhkan untuk roda kehidupan
di muka bumi dengan memuji nama-Nya. اَلْحَمْدُ للَّهِ”” Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat yang mulia ini. Juga kita panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik yang telah membawa kepada kita hukum halal-haramnya Sang Pencipta. Sehingga kita punya panduan hidup. Dan juga Sang Pencipta Allah telah menjadikan, mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini sebagai ibadah buat kita. Dan pendekatan diri kepada-Nya. Juga dari sisi yang lain, sang pencipta Allah bersama malaikat-Nya mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini. Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan selawat dan taslim kepada nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Setelah panjang lebar kita jelaskan masuknya Yahudi ke Jazirah Arab, Nasrani. Bagaimana juga kekuatan dari Najasy, Afrika masuk ke Yaman.Bagaimana Yaman dikuasai oleh Persia, kemudian bagaimana akhirnya wilayah Yaman masuk Islam. Kita akan masuk sekarang lebih dalam lagi membahas tentang kelahiran nabi ﷺ. Kita akan masuk mengerucutkan bahasan ke Mekkah. Bahasan ini tentu, akan Saya mulai dari seorang tokoh Mekkah bernama Qushay bin Kilab. Qushay bin Kilab. Qushay container Kilab ini adalah salah satu keturunan dari Fikhr.
Dan Fikhr adalah nama lainnya Quraisy. Jadi Quraisy itu julukan, karena si Fikhr ini seperti Saya jelaskan tadi siang. Kalau seseorang di negeri Arab atau suku Arab itu memiliki kelebihan fisik; kepintaran, kekayaan, keturunan,– maka dinisbatkan suku padanya. Kebetulan dari turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ di Mekkah dan turunan suku Jurhum, Ada satu orang yang sangat menonjol bernama Fikhr.Dan Fikhr ini karena dia menonjol, maka diberikan nama lainnya- Dinisbatkanlah suku Mekkah namanya Quraisy. Salah satu turunan Fikhr ini, Yang merupakan turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ dan turunan suku Jurhum– adalah Qushay bin Qilab. Kalau teman-teman masih ingat, dipertemuan kita pada bulan yang lalu- -Saya pernah menekankan tentang kisah Mekkah awalnya dihuni oleh suku Jurhum.yang hijrah dari Yaman. Kemudian tinggal bersama Hajar dan Ismail Berjalan, bertahun-tahun sampai ibrahim dan Ismail. علَيْهِم ألسَلَّأم meninggal dunia, datang satu suku Arab yang ingin merebut Mekkah dan berhasil. Namanya suku Khuza ' ah.
Masih ingat, ya? Tidak ada suara. Senyap. Berarti memang lupa semua. Jadi suku Khuza ' ah ini datang merebut dan salah satu pimpinan khuza ' ah Amru Bin Luhay.yang memasukkan patung di Jazirah Arab. Suku Khuza ' ah ini berkausa di Mekkah sampai lima ratus tahun. Dan pada saat Jurhum dikalahkan oleh Khuza'' ah — suku Jurhum sempat menimbun air zam-zam. Jadi lima ratus tahun mereka memimpin di Mekkah, tidak ada sama sekali air.Kita bahas sekarang tentang keadaan satu orang tokoh ini karena kalau panjang lebar kita ceritakan Mekkah ini cukup panjang- -tokoh-tokohnya banyak. Tapi Saya ingin mengerucutkan ke ke Qushay container Kilab.
Qushay container Kilab ini salah satu turunan Jurhum dan turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ. Dia sempat berpikir bagaimana bisa, ini setelah lima ratus tahun. Bagaimana bisa Mekkah ini yang tadinya dikuasai oleh suku dia -Dan juga kakeknya Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ, direbut oleh Khuza ' ah walaupun di Mekkah itu suku Khuza ' ah sama suku Jurhum suadh berbaur. Karena sudah terlalu lama ratusan tahun akhirnya mereka berbaur satu sama lain. Tetapi kekuasaan tetap berada di bawah Khuza ' ah. Qushay container Kilab lalu memperbaiki keadaan ekonominya. Dia berbisnis. berdagang,'sampai Allah membukakan kekayaan yang sangat banyak. Pada saat itu, teman-teman sekalian, Raja Mekkah dari suku Khuza ' ah bernama Khulail. Khulail ini memiliki seorang anak wanita, anak tertuanya, terkenal dengan kecantikannya. Anak raja. Qushay container Kilab datang dan melamar, dan pada saat itu dia orang kaya raya, dia punya kedudukan, dihormat Di Mekkah.
Akhirnya terbentuk dua pasukan dan terjadi peperangan besar di Mekkah. Pada saat itu, Qushay melakukan banyak
sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama– Darun Nadwah. Nanti kita akan pelajari saat beliau mau hijrah pun ke Madinah, waktu mau dibunuh itu mereka kumpulkan di Darun Nadwah.
Abduddar dan Abdul Manaf. Abdul Manaf anak kesekian. Jadi Qushay ini dipanggil Abu Abduddar.
Tapi Abduddar ini orangnya lemah secara fisik. Dia enggak punya keterampilan, enggak punya kepintaran, sehingga- Tidak punya kedudukan di tengah-tengah masyarakat, sementara adik-adiknya semua terutama Abdul Manaf– menonjol sekali. Punya suara, berdagang, majulah. Maka, Qushay ingin anaknya ini, Abduddar, punya kedudukan. Apa yang dia lakukan? Pada saat dia mau meninggal, dia tulis sebuah keputusan( surat) “Kalau Saya meninggal, semua kerajaan.”–” … semua pengurusan Ka ' bah, jemaah haji, itu di tangan Abduddar.” Waktu Qushay meninggal dunia, surat dibuka, ditemukan tertulis seperti itu, maka semua anak-anaknya patuh. Keputusan raja. Abduddar akhirnya menjadi raja. Berjalan waktu, teman-teman sekalian, Abduddar wafat. Pada saat wafat, keturunan Abduddar mau melanjutkan kerajaan ayahnya. Tapi, turunan Abdul Manaf tidak setuju. Tidak bisa. Abduddar ini, paman kami dulu, Ayah kalian itu dipilih oleh kakek kita. Semuanya. Qushay, karena dia tidak punya kedudukan. Dan kemuliaan. Sudah dikasih. Dan sudah berhasil. Sekarang enggak bisa kembali kepada kalian. Harusnya ini, dibagi rata. Sampai mereka pada saat itu hampir perang satu sama yang lain. Sama lagi. Dicarilah hakim di antara mereka, dan akhirnya kesimpulannya dibagi. Pembagian ini, teman-teman sekalian, adalah dibagi Abduddar khusus mengurus keturunan Abduddar, khusus mengurus — semua yang berurusan dengan jemaah haji. Sementara, Abduddar mengambil alih pengurusan Ka ' bah dan Darun Nadwah. Sementara Abdul Manaf mengurus jemaah haji. Dibagi dua. Kita akan sedikit sisipan di sini, teman-teman sekalian, kisah tentang Darul Nadwah ini. Yang tadi dibuat. XCKita tinggalkan dulu sebentar tadi, sampai ke masalah sudah pembagian Mekkah.
Abduddar, mengurus Ka ' bah dan juga … Darun Nadwah. Haji itu Abdul Manaf. Jadi haji ini maksudnya mengurus jamaah haji, kasih minum, kasih makan, mereka dulu sukanya begitu. Dan mereka ini terkenal dengan dermawannya. Tidak boleh jemaah haji beli makanan dan minuman, kecuali dikasih semua gratis. Darun Nadwah ini punya kisah unik sedikit.'Saya khawatir lupa maka Saya sisipkan di sini. Darun Nadwah tadi yang dibuat oleh Qushay Container Kilab, dan menjadi simbol Mekkah, kisahnya sangat unik, teman-teman. Kisah pembeliannya dan penjualannya.Jadi, ada satu orang. Nanti jadi sahabat nabi. Namanya Hakim Container Huzam رضي الله عنه Sebelum masuk islam, Hakim bin Huzam ini suka mabuk. Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Dia bersahabat dekat dengan pemegang kuncinya Darun Nadwah. Jadi yang bertanggung jawab. Dari, turunan Abduddar. Waktu lagi mabuk sama-asma, si pemilik kunci ini mabuk luar biasa sampai tidak sadar sudah. Si Hakim container Huzam bilang, “Kau mau jual tidak Darun Nadwah dengan Saya?” Kata temannya lagi mabuk, “Iya, Saya jual.” “Berapa harganya?” Kata si pemabuk ini bilang, “Dengan satu kendi khamr.” Kasih Saya sekendi khamr, ambil Darun Nadwah.Hakim pada saat itu, dia tidak semabuk temannya.
Dia lalu memanggil saksi-saksi segala macam, dikasih satu kendi khamr. Darun Nadwah ini dijual. Oleh turunan Abdiddar. Karena sudah ada saksi, ada transaksi, maka selesai. Akhirnya keturunan Abdiddar kehilangan Darun Nadwah. Gara-gara transaksi ini tadi. Darun Nadwah teman-teman sekalian, terus di tangan Hakim container Huzam sampai beliau masuk Islam. Nabi ﷺ biarkan saja di zaman Abu Bakar waktu masih hidup. Zaman Umar, zaman Ustman, “zaman Ali. Sampai di zaman kekhilafahannya Muawiyah رضي الله عنه Dinasti Umawiyah yang pernah berdiri.” “Muawiyah anaknya Abu Sufyan. Abu Sufyan dulu tokoh Mekkah “رضي الله عنه.” Karena Abu Sufyan juga dulu sempat masuk Islam di pembebasan kota Mekkah. Maka pada saat itu, Hakim bin Huzam di zaman Muawiyah menjual Darun Nadwah. Dijual sama dia dengan harga seratus ribu dinar. Mahal sebenarnya. Tapi Darun Nadwah ini kedudukannya besar di Quraisy. Muawiyah bilang, menghardik dia. “Hai Hakim. Ngapain kau jual Darun Nadwah dengan harga seratus ribu dinar?” Itu bisa tidak ada nilainya. Peninggalan dari Qushay bin Kilab. Raja pertama Mekkah setelah lima ratus tahun ditinggalkan oleh Jurhum. Maka kata Hakim, رضي الله عنه “Wahai Amir mukminin, sekarang kita sudah muslim.” “Penilaian mulia dan bukan mulia itu, bukan dari peninggalannya Qushay bin Kilab.” “Tapi kita pengikut nabi Muhammad ﷺ.” “Dan Saya dulu demi Allah membelinya dengan sekendi khamr.” Sekarang seratus ribu Dinar banyak sekali. “Dan Anda menjadi saksi bersama dengan seluruh muslimin yang ada di sini.” “Kalau seratus ribu Dinar ini Saya sedekahkan di jalan Allah.” Kisahnya begitu. Jadi kisah Darun Nadwah karena tadi kita sempat singgung.Ada proses pembelian lepas dari tangan keturunan Abduddar “. Dan bagaimana proses penjualannya setelah itu. ' Tentu sekarang sudah tidak ada semuanya ini, tapi ini kisah pada saat itu. Kita kembali, teman-teman sekalian, ke kisah kita. Abdul Manaf, tadi kan Abdiddar
sama Abdul Manaf. Sekarang Abdiddar sudah kita sebutkan di antaranya mereka menguasai Ka ' bah dan Darun Nadwah “. Tinggal Ka ' bah. Perawatan Ka ' bah. Kiswahnya segala macam. Urusan mereka.” “Abdul Manaf bertanggung jawab tentang jemaah haji “. Abdul Manaf ini teman-teman sekalian, punya seorang anak bernama Hasyim.Hasyim ini punya anak bernama Syaibah. Garis bawahi nama Syaibah ini. Tadi sudah makan siang, belum ini? Banyak nama yang harus dihafal” “. Kita kerucutkan bahasan tentang Abdul Manaf punya anak namanya Hasyim. Hasyim punya anak namanya Syaibah. Garis bawahi( nama) Syaibah ini. Kita akan bahas Syaibah
ini. Hasyim ini ayahnya Syaibah, waktu menikah dengan istrinya, Ibunya si Syaibah — karena mulianya.'. Ini tradisi Jahiliyah dulu, ya. Karena kedudukan si Ibunya Syaibah ini tinggi di sukunya, anak kepala suku, maka, Isma (cerai )di tangannya Ibunya. Ibunya bisa menceraikan suaminya. Hukum jaman dulu.
Jadi Abdul Manaf punya beberapa anak, di antaranya Hasyim yang punya anak Syaibah. Tapi karena itu sudah menjadi buah bibir di Mekkah, — akhirnya terkenal dengan Abdul Muthalib. Zam-zam ini di zaman itu, cuman seperti sebuah histori lama, kenangan, lima ratus tahun enggak ada sumur zam-zam.
Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ. Kembali ke Madinah bisa mati di tengah jalan, menuju ke Khaybar juga enggak jelas; bisa mati di tengah jalan.
Pada saat itu, Qushay melakukan banyak
sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama– Darun Nadwah. Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Karena kedudukan si Ibunya Syaibah ini tinggi di sukunya, anak kepala suku, maka, Isma (cerai )di tangannya Ibunya. Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ.Dari sekian orang ini, nanti setiap sama yang mati duluan dikubur oleh temannya, Very little nanti ada satu orang yang tidak tertutup kuburannya. Yang lain semua tertutup. Akhirnya mereka pada gali kuburan. Kecuali Abdul Muthalib, nih. Abdul Muthalib bilang “” Ini bukan ide yang tepat.” “” “Masa kita menyerah? Lebih baik, coba kita cari jalan.”” Teman-temannya bilang, “” Percuma mau ke mana lagi?”” Abdul Muthalib naik ke atas untanya, begitu untanya bergerak – – dari pijakan kaki untanya Abdul Muthalib keluar muncrat air. Di padang pasir itu. Keluar mata air. Lalu Abdul Muthalib melihat, dia turun dari untanya, dia minum airnya lalu untanya dikasih, lalu diajak teman-temannya.
“” Ayo ada air, silahkan minum.”” Teman-temannya heran. Di padang pasir ada air. Maka akhrinya, mereka sepakat mengatakan – “” Demi Allah, sungguh, yang telah memberikan air kamu di sini, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Dia-lah yang telah memberikan kamu air zam-zam.” “” “Zam-zam punya kau Hai Abdul Muthalib.”” Gara-gara ini, akhirnya zam-zam jadi miliknya Abdul Muthalib. Dan Abdul Muthalib keturunan dari Abdul Manaf. Sementara memang, dasarnya Abdul Manaf tadi sudah Saya jelaskan mereka bertugas memberikan makanan dan minuman jamaah Haji. Hingga sekarang mereka tidak perlu lagi mengambil air dari luar, tapi mereka sudah punya mata air zam-zam. Dan sebagian ahli sejarah, menanggapi mengatakan “” Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah memudahkan mata air zam-zam – – ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib karena memang suku ini dari turunan Abdul Manaf – – bertugas untuk memberikan minum dan makan jamaah haji. Maka karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kasih.Makanya tadi dalam salah
satu perkataan dan pernyataan dalam mimpi,( cari ayat) “Engkau akan memberikan minum jemaah “haji yang banyak.” Jadi bukan karena Abdul Muthalibnya.” Tapi karena memang waktu itu diberikan untuk jemaah haji umumnya. Baliklah Abdul Muthalib ke Mekkah dan akhirnya pada saat itu Abdul Muthalib dinobatkan secara tidak langsung — sebagai raja Mekkah. Kenapa Saya katakan tidak langsung? Karena pada saat itu Quraisy sepakat– di Mekkah itu semua kepala suku bisa memimpin. Bisa memimpin. Tidak harus fokus ke keturunan Abdul Manaf atau Abduddar. Tapi mereka Abdul Manaf ini yang memegang Ka ' bah — memegang urusan makan dan minum jemaah haji. Tapi pasukan dan segala macam ini boleh dari mana saja. Tapi dengan kejadian Abdul Muthalib menemukan air zam-zam, maka terkerucut lagi masalah– orang-orang Mekkah, karena tadi setelah Abduddar meninggal kan kita sudah bilang, kan pecah ya. Abduddar kan jadi raja. Pengganti ayahnya Qushay. Tapi, setelah Abduddar mati ada ribut anak-anaknya. Akhirnya tidak ada raja. Setelah kejadian air zam-zam, secara tidak disadar Abdul Muthalib ditunjuk menjadi raja. Dan inilah sebabnya waktu kita jelaskan tadi, masalah pasukan gajah yang datang.Abdul Muthalib kan jadi raja pada saat itu. Dan menjadi raja justru karena menemukan mata air zam-zam. Abdul Muthalib pada
saat itu mulai naik kedudukannya, namanya jadi tambah baik, dan seterusnya. Memang orangnya sangat dermawan, semua orang boleh minum air zam-zam, tapi melalui izin dia. Tapi tidak bayar. Dikasih semuanya. Abdul Muthalib mulai berpikir, waktu dia tadi punya anak satu, namanya Haris, masih ingat enggak? Ngaku-ngaku aja. Baiklah Saya terima. Anaknya tadi satu Haris. Yang dia suruh jaga waktu dia sedang mencangkul kan? Baiklah. Dia pikir waktu Saya tadi punya anak satu ini, kayaknya kerepotan enggak ada yang bisa bela dia. Dan seorang raja salah satu kebanggaannya kalau punya keturunan banyak. Maka dia pada saat itu, berazam bernazar, kalau Allah memberikan dia anak laki-laki yang banyak, jumlahnya mencapai sepuluh- Dia akan menyembelih salah satunya. Dikorbankan di depan Ka ' bah untuk Allah. Enggak ada dalam syariat nabi Ibrahim علَيْهِم ألسَلَّأم ini ijtihat upayanya Abdul Muthalib. سُبْحَانَ ٱللَّٰ berjalan waktu, istrinya melahirkan punya anak enam belas. Anaknya Abdul Muthalib enam belas, sepuluh laki-laki, enam perempuan. Laki-laki yang sepuluh ini, yang paling pertama tentu namanya Haris. Kemudian ada, jadi dari sepuluh ini kita bagi, enam ini meninggal sebelum masa kenabian. Empat mendapatkan masa kenabian.
Dari sepuluh anak Abdul Muthalib yang laki-laki, ada enam yang meninggal sebelum fase kenabian. Sebelum penobatan nabi ﷺ jadi nabi, ini paman-paman nabi semua ya. Dan ada empat yang mendapatkan fase atau masa kenabian. Enam orang yang tidak dapat masa kenabian ini tentu dimulai dari Haris tadi. Anak pertamanya Abdul Muthalib. Kemudian tentu ada juga beberapa nama ya. Saya sebutkan Al-Harits, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair. Dan yang keenam Abdullah. Ayahnya Nabi ﷺ. Abdullah ini sebenarnya anak paling bungsu dari Abdul Muthalib. Anak kesepuluh. Anak kesepuluh dari sepuluh anak laki-lakinya. Maka enam orang ini meninggal sebelum masa kenabian. Harist, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair, dan Abdullah. Dan ada empat orang hidup sampai masa kenabian. Dua beriman, dua kafir.Yang beriman adalah Hamzah dan Abbas رضوأن ألله علىهم. Ini sempat beriman pada nabi ﷺ dan mulia. Hamzah bahkan menjadi pimpinan para syuhada. Mati syahid mulia di Perang Uhud. Abbas hidup sampai setelah nabi ﷺ meninggal pun. Sampai di zaman Khilafah Umar. Kemudian ada dua yang hidup di masa kenabian tapi kafir. Enggak beriman. Abu Thalib dan Abu Lahab. Abu Thalib ini nama lainnya dia Abdul Manaf. Diambil dari nama kakeknya. Tapi terkenal dengan Abu Thalib. Abu Lahab julukan. Namanya Abdul Uzzah. Dan kita tahu Al-Masad( Al-Lahab )turun pada Abu Lahab ini. Paman nabi ﷺ benci sekali dengan nabi. Benci dengan dakwah. Nanti akan kita ceritakan. Kisahnya dipertemuan yang akan datang. Yang jelas ini sepuluh orang anak laki-laki nabi ﷺ. Kemudian ada enam orang anak perempuan yang pertama Sofia. Sofia ini ibunya Zubair container Awam رضي الله عنه. Dan Sofia nanti akan kita ceritakan kisahnya
luar biasa pemberani perempuan ini. Dan dia mendidik Zubair container Awam dengan sangat tegas. Jadi kalau dia jalan, dia membawa Zubair. Dia latih di tempat gelap sengaja dia diam. Kalau Zubair menangis ditinggalin. Dibiarin. Karena mau dilatih. Orang-orang semua pada hardik, Hai Sofia kenapa kau begitukan anakmu? “Saya mau dia jadi pemberani.” Dan betul-betul jadi pemberani Zubair. Zubair itu peperangan-peperangannya kalau teman-teman ikuti “ceramah Saya di YouTube ada” serial sahabat. Di antaranya Zubair itu luar biasa. Kalau pasukan lagi berhadapan, dia maju ke depan musuh. Jadi musuh di depan ini, kemudian dia di depannya. Tunggu takbir di belakang. Dia serang duluan. Sendirian. Luar biasa beraninya رضي الله عنه. Ibunya namanya Sofia.Tante nabi ﷺ. Dan ini sempat masuk Islam di tangan nabi ﷺ. Kemudian ada Ummu Hakim, ada Atiqah, ada ada Umayyimah, ada Arwah dan Barr.
Kita masuk sekarang ke masalah kembali ke Abdul Muthalib. Abdul Muthalib ini. Anak terakhirnya yang kesepuluh adalah Abdullah. Dan itu Ayah nabi ﷺ. Abdul Muthalib kan tadi sudah Saya bilang nazar kalau punya sepuluh anak lelaki– dia akan korbankan salah satunya, kan. Lalu dia datang ke dukun di Mekkah, dan dia berkata pada dukun itu, acaklah nama-nama anak Saya. Tradisi mereka pada saat itu suka sekali mengundi nasib. Kalau di dalam agama kita disebutkan tradisi mereka namanya Tatayyur.Mengadu nasib sama benda. Atau sama burung. Orang-orang Arab Quraisy itu dulu kalau mau safar, mereka ambil bulu kemudian mereka tulis safar. Bulu yang kedua, tidak safar.
Bulu ketiga kosong. Dimasukkan ke dalam kotak, kemudian dia ambil salah satunya sambil tidak dilihat. Kalau keluar kata-kata safar, dia yakin diperjalanannya aman. Tradisi jahiliyyah. Mereka salah pada saat itu tentunya. Kemudian kalau keluar tidak safar, mereka tidak boleh safar– kalau mereka safar berarti mereka bakal terkena musibah. Kalau keluar bulu yang tidak ada tulisannya, maka dia ulangi. Ada cara yang lain, sampai dapat safar atau tidak safar ya. Kalau ada tradisi yang existed adalah kalau mengacak nama. Maka mereka menulis nama di batu, lalu batu ini dibalik, kemudian ditaruh lalu diacak. Dikeluarkanlah. Kalau mereka butuh sesuatu dengan cara seperti itu. Ini ditarik dalam hampir setiap kehidupan mereka. Mau beli rumah, mau apa saja — selalu ditulis dibatu terus diacak di batu itu mengundi nasib dengan itu. Abdul Muthalib datang kepada satu dukun mengatakan tulis nama anak Saya laki-laki. Semua dari Harits sampai Abdullah. Tulis semuanya sepuluh orang.Acak. Siapa yang keluar namanya, itu yang Saya korbankan. Dan kalau nama Abdullah selamat, tidak keluar, maka Saya langsung eksekusi. Karena Abdullah anak paling bungsu dan paling disayang oleh ayahnya, Abdul Muthalib. Seperti itulah.
Baik diacaklah batu ini. Diambil batu keuar namanya Abdullah. Abdul Muthalib berat sebenarnya. Ini anak paling bungsu disayang. Musyawarah sama anak-anaknya bagaimana. Tidak apa-apa ayah. Acak aja lagi. Acak lagi. Yang kedua kali namanya Abdullah lagi. Sampai tiga kali. Namanya Abdullah terus yang diambil keluar. Padahal ini batu diacak sepuluh nama. Kata Abdul Muthalib berarti memang sudah anak ini nasibnya. Bawa Abdullah. Dibawalah Abdullah ini ke depan Ka ' bah ditaruh di atas sebuah batu, biasanya mereka taruh di situ sembelihan. Taruh kambing, apa dipegang di atas batu itu baru mereka sembelih untuk berhala-berhala. Ditaruhlah Abdullah. Mau disembelih sama dia. Tangannya diikat, diikat kakinya. Angkat pedang mau disembelih. Orang-orang Quraisy lihat. Apalagi yang Abdul Muthalib buat nih? Datang tanya, “Hai Abdul Muthalib apa yang kau lakukan?” “Saya sudah nazar, kalau Allah kasih Saya sepuluh anak, Saya sembelih salah satunya.” “Dan Saya sudah acak nama-nama anak Saya yang keluar anak ini.” Saya mau jalankan nazar Saya.Orang-orang Quraisy bilang “Engga bisa. Jangan. Mereka berusaha tahan.” Akhirnya Abdullah ini ditarik-tarik. Sampai akhirnya, karena ditarik-tarik ada orang Quraisy yang sempat menarik bagian badannya– dan menarik kupingnya sampai kuping Abdullah sempat luka. Maka ada julukan Abdullah yang luka kupingnya.” Ayah nabi ﷺ. Baik.
Pada saat itu orang-orang Quraisy mengatakan ' ' Wahai Abdul Muthalib, sadarlah. ' ' “Kalau kau lakukan ini, sementara kamu adalah tokoh masyarakat di Mekkah, maka akan jadi sebuah tradisi nanti.” Akhirnya setiap orang punya sepuluh anak laki-laki, satu disembelih. Dan apa kenikmatannya orang punya anak tapi disembelih? Jangan dilakukan. Mari kita berhukum. Berhukumlah. Cari hakim. Kembali kepada wanita dukun di Madinah. Suku Saidah tadi.'' “Yang tadi pada saat pertama mau cari air zam-zam, mau miliknya siapa air zam-zam– kan mereka ke Madinah, tapi dukunnya pergi ke Khaybar, enggak ketemu.Tidak sempat ketemu akhirnya dapat air dari telapak kaki untanya Abdul Muthalib. Sekarang enggak, Mereka pergi lagi ke Madinah ketemu sama dukun itu. Tanya “Bagaimana nih?” Tentu ini bukan kita sedang mempromosikan dukun. Dukun haram dalam agama. Setelah Islam datang, enggak ada dukun ini. Kata nabi ﷺ “Siapa yang datang kepada dukun bertanya saja. -” Terka tangannya, terka apapun segala macam, tidak diterima salatnya empat puluh hari” Yang datang bertanya percaya, maka kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ. Tapi kita sedang merentet histori pada zaman itu.Baik, pada saat itu teman-teman sekalian, dukunnya ditanya berapa Diyat. Diyat itu denda. “Berapa dendanya orang di Mekkah Quraisy kalau ada yang membunuh?” Kata Abdul Muthalib “Sepuluh ekor unta.” Jadi kalau ada “orang membunuh supaya dia tidak dibunuh, dia harus bayar ke walinya orang yang dibunuh sepuluh ekor unta. Kata si dukun, “Tulis nama Abdullah di batu.” Tulis juga sepuluh ekor unta di batu yang lain.” Balik, acak. Ngundi nasib terus ini. Acak. Waktu diacak, kata dukunnya “Kalau keluar namanya Abdullah– supaya Abdullah selamat, tambah batu yang ketiga tulis sepuluh ekor unta lagi. Sampai Abdullah selamat.” “Kalau keluar nama unta, nah baru untanya( disembelih) baru Abdullah selamat.” Ditaruh batu sepuluh ekor unta sama Abdullah.” Diacak. Namanya Abdullah keluar.Tambah batu dua puluh ekor unta sekarang. Sepuluh. Setiap batu sepuluh ya. Sepuluh ekor unta batu kedua. Keluar lagi namanya Abdullah. Terus sampai sepuluh batu.” Sampai akhirnya ada sepuluh batu semuanya tertulis sepuluh unta, satu namanya Abdullah. Waktu diacak setelah sepuluh, diangkat keluar namanya Abdullah. Dan ini pastilah, karena sepuluh batu semuanya unta. Semustinya secara rasional gitu “. Tapi ini pada saat itu keyakinan orang. Abdul Muthalib bilang “Saya enggak percaya.” Saya belum puas. Coba acak lagi.” Diacak lagi. Diambil. Unta yang keluar sampai tiga kali. Kata Abdul Muthalib baiklah. Kalau begitu, Saya akan sembelih itu seratus ekor unta. Seratus ekor unta. Karena setiap batu sepuluh. Ada sepuluh batu. Maka seratus ekor unta. Pada saat itu akhirnya dengan kejadian ini, Abdullah selamat dari sembelihan atau dikurbankan. Dan nabi ﷺ berkata dalam sebuah hadis”( cari ayat) “Saya keturunan dari dua orang yang hampir disembelih.” Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ oleh ayahnya nabi Ibrahim dan Abdullah oleh ayahnya Abdul Muthalib.” Baik. Berjalan waktu teman-teman sekalian, Abdullah tumbuh besar dan mulai menjadi seorang pemuda yang cerdas. Yang pintar, yang membantu ayahnya. Maka, oleh Abdul Muthalib dinikahkan. Dan dinikahkan oleh seorang wanita yang bernama Aminah.Dan Aminah dari turunan Abdul Manaf juga. Jadi satu jalur. Masih sepupu dengan Abdullah. Hanya saja, dari Aminah ini, dari paman-pamannya Aminah itu dari penduduk asli Madinah. Dari Aus dan Khazraj. Dari suku Anshr di Madinah. Maka nabi ﷺ di sini” memiliki jalur dari dua kota suci. Mekkah dan Madinah. Pada saat sudah selesai menikah, beberapa hari kemudian ada tanda-tanda kehamilan di Aminah. Kemudian, Aminah word play here sempat melihat di dalam mimpinya pada saat akan melahirkan atau pada saat hamil besar. Melihat dalam mimpinya, ia bermimpi bayi dalam kandungannya ini menyebarkan cahaya. Dan cahaya itu menyebar ke seluruh muka bumi, sebagian
Ashar menyebutkan sampai ke Busyro. Busyro ini wilayah Irak sana wilayah Persia. Dan dia juga mimpi mengucapkan dalam mimpinya kalimat( cari ayat ).( cari ayat) Tidak ada kata-kata ' ain-nya. Artinya, “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung untuk bayi ini dari semua keburukan dan iri dengki orang lain.” Berjalanlah hamil tersebut pada saat berumur beberapa bulan. Ada sebagian ahli sejarah menyebutkan sekitar enam bulan hamilnya Aminah, nabi ﷺ dalam kandungan beliau– maka meninggalah Abdullah. Maka nabi ﷺ jadi yatim sebelum lahir. Setelah itu nabi ﷺ lahir yang paling banyak dinukil oleh para ahli sejarah dua belas Rabiul Awal.Di Tahun Gajah. Sudah kita sebutkan tadi tahun gajah kejadian Ashabul Fiil. Dan tepatnya, lima puluh hari. setelah kejadian gajah itu. Penghancurkan gajah, lima puluh harinya di situlah lahir nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ 'وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Ada yang perlu kita sebutkan teman-teman sekalian, walaupun sebenarnya menyebutkan ini bukan berarti– nabi ﷺ membutuhkannya. Tidak sama sekali. Nabi ﷺ jauh lebih mulia daripada tanda-tanda ini. Tapi pada saat beliau lahir, ternukilah di Mekkah, di Madinah, beberapa kejadian yang memang ahli sejarah angkat. Yang pertama, kejadian yang unik pada saat nabi ﷺ lahir adalah terlihatnya Bintang Ahmad namanya. Apa itu Bintang Ahmad? Orang-orang Yahudi yang ada di Madinah. Itu meyakini kalau nabi terakhir yang mereka tunggu di Madinah keluar itu — kalau dia lahir akan kelihatan bintang yang mereka istilahkan dengan Bintang Ahmad. Dan mereka mengukir-ukir bintang itu sesuai dengan keterangan dari Taurat.Seperti itulah pemahamannya pada saat itu. الله أعلمُ tentang masalah kebenaran masalah bintang ini. Tapi yang jelas kebenaran bintang itu bisa dipercaya atau tidak. Nah kita dalam Islam tahunya bintang tidak boleh dipercaya. Tapi ini pada saat itu dinukil. Dinukil oleh Hasan bin Tsabit رضي الله عنه penyair nabi ﷺ. Kebetulan umurnya dia beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ. Beliau mengatakan setelah masuk Islam, setelah nabi ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mengatakan– “Pada hari nabi ﷺ lahir, Aku kebetulan berada di salah satu benteng Yahudi.” Dan naiklah di malam hari kebetulan, salah satu pendeta Yahudi lalu teriak dengan suara keras – – “Wahai Yahudi. Hai, sekalian kaum Yahudi. Sungguh telah terlihat pada malam ini bintangnya Ahmad.” “Dan tidak terlihat kecuali pada saat ia lahir.” Dan menurut Hasan container Tsabit رضي
الله عنه memang umurnya beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ- dan pada hari itu memang hari kelahiran baginda nabi ﷺ. Yang kedua, dinukil oleh para ulama tentang masalah kejadian-kejadian unik adalah nabi ﷺ pada saat lagi- -Aminah melahirkan, maka dikatakan melahirkan tanpa ada rasa kesulitan sedikitpun.Jadi sangat mudah, bahkan sebagian Ashar menyebutkan Aminah tidak dibantu oleh orang. Tiba-tiba nabi ﷺ keluar begitu saja dan yang ketiga, pada saat lahir, maka nabi ﷺ dalam kondisi mengangkat kepalanya ke langit. Seakan-akan orang yang sedang berdoa. Yang keempat nabi ﷺ lahir dalam kondisi sudah terkhitan. Sudah terkhitan.” Yang kelima, nabi ﷺ lahir juga tanpa terbenani lagi dengan sisa tali pusar. Sudah enggak ada. Lahir sudah terkhitan, lahir sudah tidak ada tali pusarnya. Sampai poin di sini, sampai poin keempat ini. Karena poin pertama tadi itu kejadian di Madinah. Jadi empat poin ini; Aminah melahirkan dengan sangat mudah, nabi ﷺ seperti berdoa ke langit — kemudian terkhitan kemudian tali pusarnya sudah terlepas.Maka Abdul Muthalib kakeknya bangga sekali datang. Sangat senang pada saat itu dia berkata Sungguh pada cucuku atau anakku ini ada perkara besar. Lalu Abdul Muthalib word play here membawa bayi nabi ﷺ ke Ka ' bah saat baru lahir dan Ia yang beri nama Muhammad. Dia memberi nama Muhammad. Baik.
Ada sedikit rahasia masalah nama Muhammad. Perlu teman-teman tahu, nama Muhammad sebelum nabi Muhammad ﷺ tidak dikenal oleh orang-orang Arab. Tidak ada satupun orang Arab bernama Muhamamad pada saat itu. Belum ada. Terus dari mana nama ini? Kok Abdul Muthalib bisa berikan nama cucunya? Ada kisahnya. Jauh sebelum lahir nabi ﷺ, Abdul Muthalib pernah jalan-jalan ke negeri Syam bersama dengan tiga orang sahabatnya.Yang pertama Sulaiman Bin Muzaji ', salah satu kepala suku di Mekkah. Yang kedua, Hulailah Bin Hajij. Dan yang ketiga Himron Bin Rabiah. Tiga orang ini bersama Abdul Muthalib, empat ini pergi ke negeri Syam. Pas tiba di Negeri Syam, ada salah satu pendeta nasrani menemui mereka lalu berkata– “Kalian dari mana?” Kata Abdul Muthalib dari Jazirah Arab. “Dari mana tepatnya?” “Dari kota Mekkah.” Kata pendeta itu “Dari kota kalian nanti akan keluar nabi terakhir.” “Dan nabi terakhir itu bernama Muhammad.” Kata Abdul Muthalib “Dari mana kau tahu itu semua?” Dia bilang “Dari kitab kami.Dalam injil disebutkan. Namanya Muhammad.” Maka keempat orang ini bertekad pada saat itu untuk memberikan nama kalau mereka dikaruniai anak– setelah itu atau cucu, nama Muhammad. Dan dari empat orang ini pada saat balik ke Mekkah, orang yang pertama mendapatkan cucu laki-laki adalah Abdul Muthalib. Itulah nabi Muhamamd ﷺ. Maka dia word play here mengangkat bayi nabi ﷺ lalu keliling di dekat Ka ' bah. Lalu mengatakan “Anak ini memiliki perkara yang besar. Aku memberikan nama Muhammad.” Terus dia mengucapkan kalimat itu. Kemudian selanjutnya teman-teman sekalian, yang keenam adalah goncangnya istana Kisrah di Persia. Dan rubuhnya empat belas teras istananya. Jadi ada teras-teras di istana itu rubuh semua. Tanpa sebab. Rusak semuanya. Pada saat melihat kejadian tersebut, Kisrah sempat khawatir lalu dia bertanya kepada- -para peramal-peramalnya, dukun-dukunnya segala macam. Maka mereka pun menjawab- “Goncangnya istana disebabkan karena hari ini lahir seorang nabi dan runtuhnya 14 teras ini menandakan- Terdapat empat belas Raja Persia.Tinggal empat belas orang saja. “Selebihnya sudah runtuh kerajaan ini. Maka sempat Kisrah bilang. Empat belas raja masih lama.” “Kalau satu raja punya seratus tahun umurnya, berarti 1400 tahun. Tapi tanpa disadari oleh Kisrah, para ahli sejarah musllim menukil tanpa membenarkan ramalan ini, ya
. Kita bukan membenarkan. Karena ramalan itu semua kalau bertepatan karena setan mencuri berita dari langit. Bukan karena mereka tahu. Sebagaimana dijelaskan ada hadis ﷺ. Dan ternyata setelah Kisrah yang pada saat nabi ﷺ lahir itu ada, anak-anaknya berselisih pendapat dan dalam waktu empat tahun saja — terjadi penggantian sepuluh orang Kisrah.Mati semua. Saling membunuh satu sama lain. Dan puncaknya yang terakhir adalah yang keempat belas meninggal di zaman Umar رضي الله عنه. Pada saat Umar menembus wilayah Persia. Yang ketujuh, padamnya api sesembahan kaum Majusi. Jadi ada api yang disembah di beberapa titik di negeri Persia. Jadi mereka buat api besar, dan api itu selalu disembah setiap hari. Setiap hari mereka sembah. Pada saat nabi ﷺ lahir, api itu tiba-tiba mati.Dan mereka berusaha menyalakan tidak bisa. Selamanya mati. Sampai Persia pada saat itu, seluruh Persia yang menyembah api, apinya mati semua tidak ada. Mereka mau coba menyalakan sampai runtuhnya di zaman Umar Bin Khattab tidak ada api mereka. Enggak bisa lagi mereka menyalakan api untuk disembah ya. Enggak bisa lagi mereka menyalakan. Setiap kali di wilayah Persia dinyalakan api, mati.
Padam. Mereka cuma pakai masak abis itu padam. Enggak bisa sama sekali. Yang kedelapan, hanyutnya air sungai Sawa '. Sungai Sawa ' ini teman-teman sama dengan sungai Gangga di India. Dikultus, dianggap ini sungai apalah, keramat, dan seterusnya. Maka orang-orang Persia meyakini sungai Sawa ' ini adalah sesuatu yang luar biasa. Kalau ada yang mati, mereka bakar lalu mereka lempar debunya di situ. Airnya diambil dianggap suci. Apalah segala macam. سُبْحَانَ ٱللَّٰ karena sungai ini selalu ditaruh tumbal segala macam, waktu nabi ﷺ lahir air sungai ini hilang. Enggak ada airnya sama sekali. Kering. Sampai Sungai Sawa ' dilupain udah.
Enggak ada lagi sungai. Namanya emang sungai Sawa '. Yang kesembilan dan ini agak sedikit kita titikberatkan adalah kisah Halimah As-Sa ' diyah. Tradisi orang Arab dulu teman-teman sekalian. Terutama orang-orang Quraisy, setiap bayi lahir selalu dititipkan untuk disusui.Dan dibesarkan selama dua tahun di luar kota Mekkah tepatnya di padang pasir. Ada alasan kenapa mereka titipkan anak-anak mereka ke padang pasir sama orang Badui. Yang pertama, agar bahasa Arab fusha.
.– anak-anak mereka terjaga. Arab fusha, bahasa Arab ada dua macam; ada Bahasa Arab Fusha yaitu Bahasa aslinya bahasa Arab. Dan itu Al-Qur ' an dalam bahasa fusha. Kalau kita belajar bahasa Arab di pesantren atau di kampus-kampus, bahasa Arab yang dipakai bahasa Arab fusha. Dia punya grammar, rapih. Ada bahasa Arab amiyah. Yang kedua. Bahasa pasar. Ini bahasanya, dialeknya berbeda-beda. Mesir beda, Tunis beda, Saudi beda, dialek bahasa pasarnya beda'. Ini tidak punya grammar. Lebih teracak. Mungkin kalau dalam bahasa Inggris, bahasa dari Inggris sendiri atau dari Amerika. Agak berbeda. Grammar-nya lebih rapih. Tapi kita' tidak bahas masalah itu tentunya. Yang jelas orang-orang Quraisy untuk menjaga bahasa fusha maka– mereka menitipkan anak mereka kepada Badui.Karena orang Badui masih pakai bahasa fusha. Sementara penduduk asli Mekkah pada saat itu sudah sering lalu lalang jemaah haji. Jemaah haji ini dari berbagai wilayah. Makanya kita ketemukan bahasa Arab yang kalau tanda kutip — yang paling kacau itu bahasa' Arabnya orang Mekkah. Sampai hari ini. Karena bercampur-baur antara bahasa Arab dengan bahasa Urdu, dengan bahasa Indonesia, dengan campur-campur. Jadi kalau kita ngomong sama mereka itu enggak jelas kadang-kadang. Memang orang-orang Mekkah dikenal begitu. Karena memang campur baurnya jemaah haji ini. Karena mereka bisa bahasa Arab, mereka pakai bahasanya. Jadi orang sana terpaksa– belajar bahasa Persia, belajar bahasa Melayu, belajar macam-macam. Seperti itulah. Dari zaman dulu memang orang-orang Quraisy sudah khawatir dengan itu. Perubahan bahasa. Yang kedua, alasannya kenapa anak-anak mereka dititpkan di padang pasir- -karena sisi kesehatan. Padahal zaman dulu belum ada seperti kita, ya? Masalah kimia-kimia dan segala polusi udara masih belum ada.Tapi orang-orang Quraisy sudah berpikir soal itu. Anak-anak mereka ditinggalkan di padang pasir untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Karena makanannya alami. Hewan-hewan yang langsung disembelih langsung dimakan. Susu kambing yang diminum. Memang sehat. Dan juga udara. Serta juga, orang-orang Badui ini melatih anak-anak mereka untuk hidup susah. Berburulah. Membantu orang tuanya seperti itulah. Nabi ﷺ pada saat lahir secara kebetulan wanita-wanita badui dari suku Sa ' diah. Suku Sa ' diah memang terkenal — suka menjual jasa susu ini. Banyak ibu-ibu mereka, wanita mereka yang baru melahirkan air susunya banyak, mereka pun pergi ke — Mekkah atau ke kota-kota lain. Nawarin jasa. “Ada yang mau enggak? Titipin anaknya dua tahun.” Kemudian nanti bayar upah. Bisa orang tuanya datang mengunjungi nanti balik lagi. Pokoknya anak-anak ini dijamin dijaga. Dan suku Sa ' diah ini terkenal suku-suku orang-orang yang amanah. Maka orang tidak ragu nitipkan anaknya. Datanglah beberapa wanita dari Sa ' diah. Di antaranya Halimah. Halimah As ' Sadiyah ini bersama dengan suaminya bernama Harits. Mereka sama-sama ramai-ramai datang, dan kebetulan kehidupan Harits — Halimah ini pas-pasan. Orang miskinlah ibaratnya.Di rumahnya itu bangunan tua ada seekor unta yang kurus dan ada dua ekor jantan dan betina. Kambing tapi dua-duanya juga kurus. Tidak produktif. Dan Halimah dan Harits punya anak banyak. Mereka akhirnya mengadu nasib pergi ke Mekkah. Saat tiba di Mekkah, mereka kelilinglah menawarkan jasa biasanya kalau sudah datang wanita-wanita ini — Ibu-ibu Mekkah pada datang. Nih tawarin anaknya dan seterusnya. Mereka keliling-keliling. Semuanya menawarkan diri kepada orang-orang kaya. Karena dibayar. Dan pada saat mereka melewati nabi ﷺ, mereka menolak. Karena pada saat itu mereka tahunya nabi ﷺ tidak memiliki ayah. Abdullah meninggal waktu umurnya 6 bulan. Siapa yang mau tanggung, nih?
Dari sekian orang ini, nanti setiap sama yang mati duluan dikubur oleh temannya, Very little nanti ada satu orang yang tidak tertutup kuburannya. Siapa yang keluar namanya, itu yang Saya korbankan. Yang datang bertanya percaya, maka kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ. Yang pintar, yang membantu ayahnya. Itu meyakini kalau nabi terakhir yang mereka tunggu di Madinah keluar itu — kalau dia lahir akan kelihatan bintang yang mereka istilahkan dengan Bintang Ahmad.Tapi Halimah dan Harits sudah ketakutan, dikembalikanlah nabi ﷺ di umur enam tahun.Umur enam tahun ini nabi ﷺ kembali ke pangkuan ibunya Aminah. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri. Di antara yang dilakukan oleh nabi ﷺ adalah membeli beberapa produk di pasar Ukaz -pasar khas orang Mekkah.Kalau yang Saya pernah kumpulkan informasi, kalau tidak salah memang lokasinya di pasar Seng dulu itu.
Dibukalah oleh nabi ﷺ. Jadi ini khas untuk nabi-nabi dan sudah ditutup dengan nabi Muhammad ﷺ. Akhirnya dibawa pulang nabi ﷺ ke Mekkah pada saat itu.
Terus pimpinan peramal itu dalam kisah dalam buku-buku disebutkan memandang nabi ﷺ — dengan pandangan yang sangat tajam. Dibawalah nabi ﷺ pulang ke rumah. Dan InsyaAllah nanti ke depannya kita akan bahas — tentang pernikahan nabi ﷺ prosesi pernikahannya.
Tapi Halimah dan Harits sudah ketakutan, dikembalikanlah nabi ﷺ di umur enam tahun.Umur enam tahun ini nabi ﷺ kembali ke pangkuan ibunya Aminah. Nabi ﷺ selalu di mana kakeknya, di situ ada dia. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri. Di antara yang dilakukan oleh nabi ﷺ adalah membeli beberapa produk di pasar Ukaz -pasar khas orang Mekkah.Kalau yang Saya pernah kumpulkan informasi, kalau tidak salah memang lokasinya di pasar Seng dulu itu. Masuk di satu ruangan di gereja kemudian nabi ﷺ berdiri lalu berkata.Orang-orang Nasrani, di antara tafsir Al-Fatihah yang disebutkan oleh Ibnu Abbas رضي الله عنه. غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ “” Bukan orang-orang yang Kau murkai dan bukan orang-orang yang sesat.”” Kata Ibnu Abbas. Ini Ibnu Abbas Hibbur Ummah, ini ulamanya sahabat terutama dalam ilmu tafsir.Beliau mengatakan الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ Orang yang dimurkai adalah Yahudi. وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ dan orang-orang yang sesat adalah Nasrani. Lalu dirincikanlah. Kenapa Allah murka dengan orang Yahudi? Karena Yahudi tahu betul kebenaran Islam. Tapi mereka nolak. Dan bukan cuman nabi Muhammad ﷺ, mereka sudah menolak nabi Isa sebelumnya. Padahal alasan mereka nolak masuk Islam karena mereka bilang nabi terakhir dari bani Israil. Bukan dari Arab. Karena Arab kami enggak mau. Tapi ini dusta. Karena nabi Isa sebelumnya – – sudah dari bani Israil. Tapi mereka tidak mau mengimani. Jadi dusta saja. Maka Ibnu Abbas mengatakan الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ orang-orang Yahudi. Kemudian Nasrani itu الضَّاۤلِّيْنَ. Yahudi tahu kebenaran tidak mau diikuti, maka Allah murka. الضَّاۤلِّيْنَ adalah sesat. Sesat maksudnya apa? orang sesat jalan berarti dia tidak punya ilmu. Orang-orang Nasrani mau menyebarkan agama mereka tapi mereka salah dengan mengatakan trinitas misalnya. Sementara Allah mengatakan لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ dan memang dalam agama, dalam kelompok nasrani sekarang – – masih ada kelompok nasrani yang mentauhidkan Allah. Umumnya yang dapat hidayah dari mereka-mereka ini. Tapi kalau orang mengatakan trinitas ini biasanya sudah terdoktrin dengan keyakinan itu.
Dan Allah sudah mengatakan. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِینَ قَالُوۤا۟ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَـٰثَة ۘ (المائدة ٧٣) Telah kafir orang-orang yang mengatakan “” Allah itu.”” Atau trinitas. Saya sarankan teman-teman, saran Saya, tentu Saya tidak kenal orang ini. Tapi Saya melihat sendiri cuplikan di YouTube yang disampaikan benar. Saya tidak ikutin, belum ikutin semua serialnya tapi Saya melihat orang ini dia ahli sejarah dari Palesetina. Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Namanya Jihad Turbani. Jihad Turbani ini kalau teman-teman ketik InsyaAllah sudah ada terjemahan Bahasa Indonesia. Ada salah satu serialnya dia menjelaskan tentang perpecahan Nasrani dan – – sebab-sebab kemudian kapan terjadi bahkan orang-orang yang mengatakan trinitas membunuh – – orang-orang nasrani yang bertauhid kepada Allah. Banyak hal yang dibongkar sama dia. Mungkin ini lebih banyak memberikan jawaban kepada penanya ini. InsyaAllah. Saya sarankan begitu dan InsyaAllah cuplikannya enggak lama. Lima belas menit, dua puluh menit. “” Apakah Lath berhala adalah keturunan dari Abdul Manaf?”” Tidak pernah ada riwayat masalah ini. Allahu A'' lam. Tanya sesuatu yang ada isinya. Karena kalau Lath nama patung. Kalau mau ditanya keturunan Abdul Manaf, tidak ada sesuatu yang kita bisa ambil – – artinya tidak perlu lah dia keturunan Abdul Manaf atau bukan, enggak penting buat kita.
“” Apakah Najasy di zaman Abrahah sama dengan Najasy yang di zaman nabi ﷺ?” “” “Yang menerima beberapa sahabat di Habasyah?”” Tentu saja bukan. Yang lebih kuat pendapat mengatakan karena Najasy kan istilah, Saya sudah bilang tadi kan? Istilah Raja, seperti kaisar, seperti kisrah, seperti Tuba''. Jadi di bawah si Najasy ini, itu nama induknya ada nama-nama orang lagi. Yang lebih kuat yang Saya temukan dalam buku-buku sejarah, bukan yang hidup di zaman nabi ﷺ. Karena ini jauh di zaman Abrahah. Masih jauh sebelum nabi ﷺ lahir malah. Allahu A'' lam. Baik, mungkin begitu dulu teman-teman sekalian. Sesuai tema tidak? Karena ada Saya temukan banyak orang tidak sesuai dengan tema, ada juga orang yang sengaja ngetes-ngetes. Lempar pertanyaan sengaja ngetes, terulang-ulang, dan sekarang itu yang banyak diplintir= plintir di YouTube. Diambil lagi tanya jawab, diplintir, dibuat masalah lagi, untuk apa ini semua? Kalau ada teman-teman yang hadir di sini. Saya nasihati bertakwa kepada Allah. Hadir di majelis ilmu niat untuk ilmu, sudah paham yasudah amalkan.Semua ada pertanggungjawabkan di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Saya manusia biasa. Ikhwan dan Akhwat sekalian. Dan Saya bisa salah. Tapi kesalahan Saya untuk dinasihati bukan untuk dijadikan masalah, karena semua orang( punya) salah. Sahabat saja punya pendapat dua kadang-kadang. Imam Syafi ' i pernah punya pendapat lama dan pendapat baru. Bukan sesuatu yang manusia bisa salah. Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, empat imam mazhab ini mereka punya pendapat lama dan pendapat baru. Kadang-kadang diperbaiki dengan pendapat yang baru karena dulu pernah keliru. Wajar saja. Kadang-kadang kita salah mengucapin sesuatu, mungkin kesalahan kedangkalan ilmu– atau mungkin kesalahan menyebutkan. Maka ini harus lebih hati-hati teman-teman sekalian. Bagaimana menanggapi tuduhan non-muslim mengenai kematian Rasulullah ﷺ? “Katanya beliau meninggal karena diracuni oleh wanita Yahudi sewaktu di Khaybar.” “Semoga anak “ustad yang sedang sakit diberi kesembuhan.” Jazakallah khair. Aamiin InsyaAllah.” “Tentu kalau Saya pribadi, Saya bukan menemukan pendapat Nasrani, itu pendapat sebagian ahli sejarah muslim. Karena memang nabi ﷺ nanti akan kita bahas di fase Khaybar peperangan Khaybar.Beliau sempat dihidangkan– makanan racun dan ada satu sahabat yang memakan makanan yang sama racunnya itu lumpuh. Sahabat itu dan meninggal beberapa
waktu setelah lumpuh, karena ganasnya racun itu. Maka sebagian ahli sejarah muslim mengatakan– nabi ﷺ berkumpul pada beliau dua hal. Kemuliaan pada saat meninggal. Meninggal dalam keadaan nabi, dan meninggal pada saat mati syahid. Ini ijtihad-nya sebagian ulama. Tapi kita tidak ambil pendapat orang-orang Nasrani. Ini pendapat memang sejarawan muslim. Allahu A ' lam. Baik sampai di sini InsyaAllah bahasan kita, dan kita akan lanjutkan nanti dengan izin kalau Allah masih panjangkan umur dan berkahi. Bulan depan InsyaAllah masalah menikahnya nabi ﷺ dengan Khadijah, keturunannya. Dan beberapa hal yang berhubungan dengan itu, kemudian kita masuk InsyaAllah ke masalah fase penobatan kenabian.InsyaAllah( cari ayat) Mungkin begitu semoga apa yang kita bahas pada hari ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga semua dosa yang pernah kita lakukan dimaafkan oleh sang pencipta Allah dan diganti menjadi pahala — dengan ke Maha Murahannya, dan semoga semua amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Semua sisa umur kita ke depan diberkahi baik di keluarga, di harta, di keturunan, kemudian juga– puncaknya kita masuk surga tanpa hisab. Dan kita selalu mendoakan saudara kita di Palestina – -di Syria, di Yaman, di Irak, di Myanmar, di Aqsa, di manapun yang sedang tertindas. Semoga Allah ikhlaskan niat mereka, terima para Syuhada mereka, mudahkan Islam di tangan mereka. Dan kita semua, semoga Allah dengan ke Maha Murahannya menyatukan kita semua di surga Firdaus-Nya tanpa hisab. Kalau ada benar itu dari Allah, kalau ada salah dari Saya dan mohon dimaafkan sebelum kafaratul majelis. Saya mengajak teman-teman sekalian untuk kembali ke situs resmi di www.khalidbasalamah.com Dan Saya ingin ingatkan, kalau ada teman-teman yang ingin menyebarkan ceramah, maka Saya sarankan tidak ada komersial. Jangan dikomersialkan. Kalau dikomersialkan akhirnya nanti antum memaksakan diri untuk memberikan judul yang kritiklah– dan seterusnya dan ini akhirnya menjadi sumber fitnah yang menjadi kemana-mana. Jadi ada satu orang bahkan sempat memasukkan e-mail ke tim kami, lalu mengatakan- “Kenapa ustad sekarang menahan ceramah-ceramah ini?” “Apakah ustad lebih mendahulukan dunia daripada akhirat?” Gara-gara dianya mengomersialkan ceramah ini.Kemudian kami tahan komersial itu. Tidak boleh dikomersialkan. Kalau tim yang mengomersialkan itu hak, karena kita yang syuting dan segalanya. Hak umum saja tidak ada pelanggaran agama. Tapi teman-teman, lalu kemudian dia bersangka buruk.
Cukup dengarkan, sebarkan sebagai hal yang bermanfaat. Mudah-mudahan Allah mudahkan, kita selesaikan juga dan temanya sudah diangkat sebenarnya di YouTube. Kemarin Tabligh Akbar di Makassar sekitar dua jam lebih.
Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Yang lebih kuat yang Saya temukan dalam buku-buku sejarah, bukan yang hidup di zaman nabi ﷺ. Karena memang nabi ﷺ nanti akan kita bahas di fase Khaybar peperangan Khaybar.Beliau sempat dihidangkan– makanan racun dan ada satu sahabat yang memakan makanan yang sama racunnya itu lumpuh. Semoga semua dosa yang pernah kita lakukan dimaafkan oleh sang pencipta Allah dan diganti menjadi pahala — dengan ke Maha Murahannya, dan semoga semua amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Kalau dikomersialkan akhirnya nanti antum memaksakan diri untuk memberikan judul yang kritiklah– dan seterusnya dan ini akhirnya menjadi sumber fitnah yang menjadi kemana-mana.