السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ للَّ
Zat yang paling pantas untuk dipuji, dicintai, dihormati, dan ditunduki. “Yang kita butuhkan untuk roda kehidupan
di muka bumi dengan memuji nama-Nya. اَلْحَمْدُ للَّهِ”” Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat yang mulia ini.Juga kita
panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik yang telah membawa kepada kita hukum halal-haramnya Sang Pencipta. Sehingga kita punya panduan hidup. Dan juga Sang Pencipta Allah telah menjadikan, mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini sebagai ibadah buat kita. Dan pendekatan diri kepada-Nya. Juga dari sisi yang lain, sang pencipta Allah bersama malaikat-Nya mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini. Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan selawat dan taslim kepada nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Setelah panjang lebar kita jelaskan masuknya Yahudi ke Jazirah Arab, Nasrani. Bagaimana juga kekuatan dari Najasy, Afrika masuk ke Yaman. Bagaimana Yaman dikuasai oleh Persia, kemudian bagaimana akhirnya wilayah Yaman masuk Islam. Kita akan masuk sekarang lebih dalam lagi membahas tentang kelahiran nabi ﷺ. Kita akan masuk mengerucutkan bahasan ke Mekkah. Bahasan ini tentu, akan Saya mulai dari seorang tokoh Mekkah bernama Qushay bin Kilab. Qushay bin Kilab. Qushay container Kilab ini adalah
salah satu keturunan dari Fikhr.Dan Fikhr adalah nama lainnya Quraisy. Jadi Quraisy itu julukan, karena si Fikhr ini seperti Saya jelaskan tadi siang. Kalau seseorang di negeri Arab atau suku Arab itu memiliki kelebihan fisik; kepintaran, kekayaan, keturunan, – – maka dinisbatkan suku padanya. Kebetulan dari turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ di Mekkah dan turunan suku Jurhum, Ada satu orang yang sangat
Dan Fikhr ini karena dia menonjol, maka diberikan nama lainnya – Dinisbatkanlah suku Mekkah namanya Quraisy. Salah satu turunan Fikhr ini, Yang merupakan turunan Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ dan turunan suku Jurhum – – adalah Qushay container Qilab. Kalau teman-teman masih ingat, dipertemuan kita pada bulan yang lalu – – Saya pernah menekankan tentang kisah Mekkah awalnya dihuni oleh suku Jurhum.yang hijrah dari Yaman.
Jadi suku Khuza'' ah ini datang merebut dan salah satu pimpinan khuza'' ah Amru Container Luhay.yang memasukkan patung di Jazirah Arab. Suku Khuza'' ah ini berkausa di Mekkah sampai lima ratus tahun. Jadi lima ratus tahun mereka memimpin di Mekkah, tidak ada sama sekali air.
Qushay container Kilab datang dan melamar, dan pada saat itu dia orang kaya raya, dia punya kedudukan, dihormat Di Mekkah. Maka mereka akhirnya sepakat menunjuk satu orang yang dituakan di Mekkah.pada saat itu. Pada saat itu, Qushay melakukan banyak sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama – – Darun Nadwah.
Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Karena kedudukan si Ibunya Syaibah ini tinggi di sukunya, anak kepala suku, maka, Isma( cerai) di tangannya Ibunya.Ibunya bisa menceraikan suaminya. Jadi Abdul Manaf punya beberapa anak, di antaranya Hasyim yang punya anak Syaibah.
Atau memang busa yang “bercampur dengan darah atau busa air biasanya. Jadi dikatakan di sini ciri-cirinya adalah tempat zam-zam itu ada darah yang bercampur dengan rafat( buas) akan bercampur sama tanah. Lalu dikatakan lagi dalam mimpinya, عند نقرة الغراب الأعصم Di bawah patokannya burung gagak yang memiliki warna keputih-putihan. (cari ayat) “Di atas atau di sekitar sarang semut.” Seperti itulah mimpinya. Maka Abdul Muthalib bangun pagi-pagi. Penasaran dia dengan mimpi ini. Dan dia tahu mimpi ini tidak” mungkin main-main. Tiga hari, empat hari berturut-turut, kemudian dia disuruh gali, dia bawa cangkulnya. Datang di sekitar Ka ' “bah. Dia cuma tebak saja kemungkinan dekat Ka ' bah karena “tidak ada tempat yang lebih agung di Mekkah — daripada Ka ' bah.Maka dia datang dekat Ka ' bah. Dan kalau masih ingat dulu pada pertemuan kita di bulan yang lalu. Ada penjelasan tentang dua patung yang disembah di Mekkah Isaf dan siapa yang ingat? Kalau lupa Saya enggak datang lagi Balikpapan. Isaf dan Nailah. Isaf kan nama laki-laki. Nailah nama perempuan. Yang dulu mereka saling suka akhirnya mereka berzina di depan Ka ' bah. Dan dikutuk menjadi batu. Kan dulu sebelum Amru Container Luhay datang ke Mekkah, patuh Isaf ditaruh di gunung Shafa. Patung Nailah ditaruh di gunung Marwah. Untuk peringatan bagi orang-orang. Nih, hati-hati kalau berzina depan Ka ' bah dikutuk begini. Tapi oleh Amru Bin Luhay yang membawa patung masuk ke Jazirah Arab, dia angkat patung Isaf dan Nailah dipindahin dekat Ka ' bah — disuruh orang Mekkah sembah.Tapi orang sudah lupa sejarahnya, karena kejadian Isaf dan Nailah dikutuk ini jauh sebelum Amru Bin Luhay. Ringkas cerita, di depan Ka ' bah antara Hajar Aswad dengan Hijir Ismail itu ada patung Isaf dan Nailah. Ada satu suku Arab teman-teman sekalian, datang ke situ antara Isaf dan Nailah, nyembelih sapi. Tiba-tiba, pada saat Abdul Muthalib lagi duduk lagi memperhatikan ke
arah Ka ' bah. Di antara Isaf dan Nailah, kemudian orang nyembelih sapi.Waktu disembelih darahnya ngucur. Darah itu berbusa. Dan karena dia ngucur jalan sampai berada di sekitar Isaf dan Nailah. Kurang lebih jangan dibayangkan ini Ka ' bah ini Hajar Aswad dan ini Hijir Ismail. Agak berjarak. Antara Hajar Aswad jauh ke belakang, dengan Hijir Ismail juga jauh. Jadi di kiri kanan. Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ. Pada saat itu ditengah-tengah. Pada saat itu, patungnya, maaf darahnya ngalir kemudian darah itu ngalir menuju ke tengah-tengah. Antara Isaf dan Nailah ini dan ada seperti tempat agak turun, di lembah Mekkah, karena waktu itu masih pasir. Lalu darah itu berkumpul di situ. Jadi akhirnya darah sama pasir bercampur. Abdul Muthalib lihat, ini isyarat pertama. Mimpinya kan tadi darah yang mengalir berbusa yang bercampur dengan tanah. Lalu kemudian, dia dekatin tempat itu. Darah yang berkumpul itu. Dia temukan tiba-tiba ada burung gagak yang berwarna hitam. Burung gagak biasanya warna hitam. Tapi kalau ada burung gagak yang dibagian sayapnya itu ada beberapa bulu warna putih.Namanya A ' sam dalam bahasa Arab. (cari tulisan arab). Maka, dia lihat ada burung gagak. Burung gagak ini mengepakkan sayapnya dan mematuk-matuk di atas sekitar darah'itu. Dia lihat isyarat yang kedua. Isyarat yang ketiga adalah di situ ada sarangnya semut. Dia lihat ke dekat kakinya, ternyata ada beberapa semut yang menggigit kakinya dia. Dia melihat ada lubang di situ. Maka dia bilang kepada anaknya, Haris. “Haris, Saya mau menggali di sini.” “Siapapun jangan mengganggu Saya.” Maka diangkat cangkulnya. Tapi kita jangan lupa ini depan Ka ' bah. Orang-orang lagi banyak tawaf waktu itu. Walaupun banyak berhala. Diangkat cangkul. Orang jadi bahan perhatian. Tokoh-tokoh Quraisy pada datang semua. Lalu tokoh-tokoh Quraisy mengatakan “Hai Abdul Muthalib, apa yang kau lakukan?” Kata Abdul Muthalib pada haris, “Singkirkan mereka dari Saya.Sibukkan. Jangan sampai mereka dekatin Saya.” Terus saja Haris menyibukkan orang-orang Quraisy dan Abdul Muthalib terus saja mencangkul sampai ujung cangkulnya menyentuh bibir sumur itu. Sumur zam-zam. Dan dengan kuasa Allah airnya muncrat keluar. Pada saat airnya muncrat keluar, Abdul Muthalib mengatakan “Allahu Akbar!” Karena memang mereka menggunakan bahasa Arab — kalimat Allahu Akbar itu sudah biasa mereka ucapkan.
Maka orang-orang Quraisy tahu kalau Abdul Muthalib sudah dapat target- -dan mereka kaget waktu melihat air muncrat. Air di depan Ka ' bah selama ini selalu ambil dari luar. Ini kemuliaan abadi gitu kan? Maka tiba-tiba orang Quraisy datang. “Hai Abdul Muthalib, air ini kita punya sama-sama. Kata Abdul Muthalib, “Darimana sama-sama?” “Saya yang mimpi, Saya yang cangkul, Saya yang dapat, dari mana kalian punya sama-sama?” Ribut, nih.Abdul Muthalib bilang ini punya Saya, Quraisy bilang, tidak. Dikeroyok Abdul Muthalib pada saat itu.” Ribut akhirnya mereka sepakat panggil hakim lagi. Ini hakimnya. Sebagai penengah bagaimana caranya ini bisa ditengahi. InsyaAllah masalah ditengahin ini kita lanjutkan habis salat Isya. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ اللهَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ الحَمْدُ لله والصلاة والسلام على رسول الله Kita lanjutkan bahasan kita. Akhirnya Abdul Muthalib setelah menemukan sumur zam-zam, orang-orang Quraisy– tetap menuntut untuk dibagi. Dan Abdul Muthalib bertahan. Tidak bisa ini. Saya yang mimpi, Saya yang gali, Saya yang temukan, Bagaimana kalian merasa punya hak di situ? Ribut akhirnya dicarilah penengah. Dan pada saat itu mereka tidak lagi ke Ya ' mur. Tapi mereka pergi ke dukun Bani Saidah. Ada satu dukun wanita di Madinah, waktu itu disegani dan memang pada saat itu dukun-dukun ini luar biasa pengaruhnya. Pergilah Abdul Muthalib bersama dengan tokoh-tokoh Quraisy. Saya tidak temukan jumlah mereka berapa orang. Tapi yang jelas mereka semuanya pergi ke sana.Tiba di kota Madinah, ternyata
dukun tersebut pergi ke Khaybar. Wilayah lain. Nanti akan ada bahasan masalah Khaybar. Tapi yang jelas pergi ke Khaybar. Abdul Muthalib sepakat dengan teman-temannya, kejar aja itu kita ke Khaybar. Antara Madinah sama Khaybar cukup jauh dan ada padang pasir yang luas sekali. Mereka, belum pernah ke Khaybar sebelumnya, jadi masih menerka-nerka jalan. Di tengah jalan mereka kehabisan air. Mau balik ke Madinah, jaraknya jauh. Mau menuju ke Khaybar, belum jelas tujuannya. Air habis. Panas lagi sangat terik pada saat itu. Mereka bermusyawarah kira-kira bagaimana ini jalan keluarnya. Akhirnya orang-orang Quraisy, selain Abdul Muthalib, sepakat mengatakan “Kayaknya kita pasti mati nih.” Enggak ada air.Kembali ke Madinah bisa mati di tengah jalan, menuju ke Khaybar juga enggak jelas; bisa mati di tengah jalan. Yasudahlah. Kita pasti mati. Lebih baik kita gali kubur saja. Riwayatnya begitu. Kisahnya begitu. Gali kubur. Dari sekian orang ini, nanti setiap sama yang mati duluan dikubur oleh temannya, Minimal nanti ada satu orang yang tidak tertutup kuburannya.
Pada saat itu, Qushay melakukan banyak sekali perkembangan di Mekkah di antaranya dia membangun sebuah tempat bernama – – Darun Nadwah. Masih di Mekkah di masa Jahiliyah. Karena kedudukan si Ibunya Syaibah ini tinggi di sukunya, anak kepala suku, maka, Isma( cerai) di tangannya Ibunya.Ibunya bisa menceraikan suaminya. Tempatnya itu sangat luas, jadi jangan dipahami ini tadi misalnya Ka ' bah, kemudian di sini posisinya tapi agak jauh di kiri-kanan. Pada saat itu, darah ini, ngucur dari patung Isaf itu menuju ke tempat di tengah-tengah, di situ.Yang existed semua tertutup. Akhirnya mereka pada gali kuburan. Kecuali Abdul Muthalib, nih. Abdul Muthalib bilang “” Ini bukan ide yang tepat.” “” “Masa kita menyerah? Lebih baik, coba kita cari jalan.”” Teman-temannya bilang, “” Percuma mau ke mana lagi?”” Abdul Muthalib naik ke atas untanya, begitu untanya bergerak – – dari pijakan kaki untanya Abdul Muthalib keluar muncrat air. Di padang pasir itu. Keluar mata air. Lalu Abdul Muthalib melihat, dia turun dari untanya, dia minum airnya lalu untanya dikasih, lalu diajak teman-temannya.
“” Ayo ada air, silahkan minum.”” Teman-temannya heran. Di padang pasir ada air. Maka akhrinya, mereka sepakat mengatakan – “” Demi Allah, sungguh, yang telah memberikan air kamu di sini, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Dia-lah yang telah memberikan kamu air zam-zam.” “” “Zam-zam punya kau Hai Abdul Muthalib.”” Gara-gara ini, akhirnya zam-zam jadi miliknya Abdul Muthalib. Dan Abdul Muthalib keturunan dari Abdul Manaf. Sementara memang, dasarnya Abdul Manaf tadi sudah Saya jelaskan mereka bertugas memberikan makanan dan minuman jamaah Haji. Hingga sekarang mereka tidak perlu lagi mengambil air dari luar, tapi mereka sudah punya mata air zam-zam.
Dan sebagian ahli sejarah, menanggapi mengatakan “” Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah memudahkan mata air zam-zam – – ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib karena memang suku ini dari turunan Abdul Manaf – – bertugas untuk memberikan minum dan makan jamaah haji. Maka karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kasih. Makanya tadi dalam salah satu perkataan dan pernyataan dalam mimpi, (cari ayat) “” Engkau akan memberikan minum jemaah haji yang banyak.”” Jadi bukan karena Abdul Muthalibnya. Tapi karena memang waktu itu diberikan untuk jemaah haji umumnya. Baliklah Abdul Muthalib ke Mekkah dan akhirnya pada saat itu Abdul Muthalib dinobatkan secara tidak langsung – – sebagai raja Mekkah. Kenapa Saya katakan tidak langsung? Karena pada saat itu Quraisy sepakat – – di Mekkah itu semua kepala suku bisa memimpin. Bisa memimpin. Tidak harus fokus ke keturunan Abdul Manaf atau Abduddar.Tapi mereka Abdul Manaf ini yang memegang Ka ' bah — memegang urusan makan dan minum jemaah haji. Tapi pasukan dan segala macam ini boleh dari mana saja. Tapi dengan kejadian Abdul Muthalib menemukan air zam-zam, maka terkerucut lagi masalah– orang-orang Mekkah, karena tadi setelah Abduddar meninggal kan kita sudah bilang, kan pecah ya. Abduddar kan jadi raja. Pengganti ayahnya Qushay.Tapi, setelah Abduddar mati ada ribut anak-anaknya.
Akhirnya tidak ada raja. Setelah kejadian air zam-zam, secara tidak disadar Abdul Muthalib ditunjuk menjadi raja. Dan inilah sebabnya waktu kita jelaskan tadi, masalah pasukan gajah yang datang. Abdul Muthalib kan jadi raja pada saat itu. Dan menjadi raja justru karena menemukan mata air zam-zam. Abdul Muthalib pada saat itu mulai naik kedudukannya, namanya jadi tambah baik, dan seterusnya. Memang orangnya sangat dermawan, semua orang boleh minum air zam-zam, tapi melalui izin dia. Tapi tidak bayar. Dikasih semuanya. Abdul Muthalib mulai berpikir, waktu dia tadi punya anak satu, namanya Haris, masih ingat enggak? Ngaku-ngaku aja. Baiklah Saya terima. Anaknya tadi satu Haris. Yang dia suruh jaga waktu dia sedang mencangkul kan? Baiklah. Dia pikir waktu Saya tadi punya anak satu ini, kayaknya kerepotan enggak ada yang bisa bela dia. Dan seorang raja salah satu kebanggaannya kalau punya keturunan banyak. Maka dia pada saat itu, berazam bernazar, kalau Allah memberikan dia anak laki-laki yang banyak, jumlahnya mencapai sepuluh- Dia akan menyembelih salah satunya. Dikorbankan di depan Ka ' bah untuk Allah. Enggak ada dalam syariat nabi Ibrahim علَيْهِم ألسَلَّأم ini ijtihat upayanya Abdul Muthalib.سُبْحَانَ ٱللَّٰ berjalan waktu, istrinya melahirkan punya anak enam belas.
Anaknya Abdul Muthalib enam belas, sepuluh laki-laki, enam perempuan. Laki-laki yang sepuluh ini, yang paling pertama tentu namanya Haris. Kemudian ada, jadi dari sepuluh ini kita bagi, enam ini meninggal sebelum masa kenabian. Empat mendapatkan masa kenabian. Dari sepuluh anak Abdul Muthalib yang laki-laki, ada enam yang meninggal sebelum fase kenabian. Sebelum penobatan nabi ﷺ jadi nabi, ini paman-paman nabi semua ya.Dan ada empat yang mendapatkan fase atau masa kenabian. Enam orang yang tidak dapat masa kenabian ini tentu dimulai dari Haris tadi. Anak pertamanya Abdul Muthalib. Kemudian tentu ada juga beberapa nama ya. Saya sebutkan Al-Harits, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair. Dan yang keenam Abdullah. Ayahnya Nabi ﷺ. Abdullah ini sebenarnya anak paling bungsu dari Abdul Muthalib. Anak kesepuluh. Anak kesepuluh dari sepuluh anak laki-lakinya. Maka enam orang ini meninggal sebelum masa kenabian. Harist, Dhirar, Hijr, Muqoddam, Zubair, dan Abdullah. Dan ada empat orang hidup sampai masa kenabian. Dua beriman, dua kafir. Yang beriman adalah Hamzah dan Abbas رضوأن ألله علىهم. Ini sempat beriman pada nabi ﷺ dan mulia. Hamzah bahkan menjadi pimpinan para syuhada. Mati syahid mulia di Perang Uhud. Abbas hidup sampai setelah nabi ﷺ meninggal word play here. Sampai di zaman Khilafah Umar. Kemudian ada dua yang hidup di masa kenabian tapi kafir. Enggak beriman. Abu Thalib dan Abu Lahab. Abu Thalib ini nama lainnya dia Abdul Manaf. Diambil dari nama kakeknya. Tapi terkenal dengan Abu Thalib. Abu Lahab julukan. Namanya Abdul Uzzah. Dan kita tahu Al-Masad( Al-Lahab )turun pada Abu Lahab ini. Paman nabi ﷺ benci sekali dengan nabi. Benci dengan dakwah. Nanti akan kita ceritakan. Kisahnya dipertemuan yang akan datang. Yang jelas ini sepuluh orang anak laki-laki nabi ﷺ. Kemudian ada enam orang anak perempuan yang pertama Sofia. Sofia ini ibunya Zubair bin Awam رضي الله عنه. Dan Sofia nanti akan kita ceritakan kisahnya luar biasa pemberani perempuan ini. Dan dia mendidik Zubair bin Awam dengan sangat tegas. Jadi kalau dia jalan, dia membawa Zubair. Dia latih di tempat gelap sengaja dia diam. Kalau Zubair menangis ditinggalin. Dibiarin. Karena mau dilatih. Orang-orang semua pada hardik, Hai Sofia kenapa kau begitukan anakmu? “Saya mau dia jadi pemberani.” Dan betul-betul jadi pemberani Zubair. Zubair itu peperangan-peperangannya kalau teman-teman ikuti “ceramah Saya di YouTube ada” serial sahabat. Di antaranya Zubair itu luar biasa. Kalau pasukan lagi berhadapan, dia maju ke depan musuh. Jadi musuh di depan ini, kemudian dia di depannya. Tunggu takbir di belakang. Dia serang duluan. Sendirian. Luar biasa beraninya رضي الله عنه. Ibunya namanya Sofia. Tante nabi ﷺ. Dan ini sempat masuk Islam di tangan nabi ﷺ. Kemudian ada Ummu Hakim, ada Atiqah, ada ada Umayyimah, ada Arwah dan Barr.Kita masuk sekarang ke masalah kembali ke Abdul Muthalib. Abdul Muthalib ini. Anak terakhirnya yang kesepuluh adalah Abdullah. Dan itu Ayah nabi ﷺ. Abdul Muthalib kan tadi sudah Saya bilang nazar kalau punya sepuluh anak lelaki– dia akan korbankan salah satunya, kan. Lalu dia datang ke dukun di Mekkah, dan dia berkata pada dukun itu, acaklah nama-nama anak Saya. Tradisi mereka pada saat itu suka sekali mengundi nasib. Kalau di dalam agama kita disebutkan tradisi mereka namanya Tatayyur. Mengadu nasib sama benda. Atau sama burung. Orang-orang Arab Quraisy itu dulu kalau mau safar, mereka ambil bulu kemudian mereka tulis safar. Bulu yang kedua, tidak safar. Bulu ketiga kosong. Dimasukkan ke dalam kotak, kemudian dia ambil salah satunya sambil tidak dilihat.Kalau keluar kata-kata safar, dia yakin diperjalanannya aman. Tradisi jahiliyyah. Mereka salah pada saat itu tentunya. Kemudian kalau keluar tidak safar, mereka tidak boleh safar– kalau mereka safar berarti mereka bakal terkena musibah. Kalau keluar bulu yang tidak ada tulisannya, maka dia ulangi. Ada cara yang lain, sampai dapat safar atau tidak safar ya. Kalau ada tradisi yang lain adalah kalau mengacak nama. Maka mereka menulis nama di batu, lalu batu ini dibalik, kemudian ditaruh lalu diacak. Dikeluarkanlah. Kalau mereka butuh sesuatu dengan cara seperti itu. Ini ditarik dalam hampir setiap kehidupan mereka. Mau beli rumah, mau apa saja — selalu ditulis dibatu terus diacak di batu itu mengundi nasib dengan itu. Abdul Muthalib datang kepada satu dukun mengatakan tulis nama anak Saya laki-laki. Semua dari Harits sampai Abdullah. Tulis semuanya sepuluh orang. Acak. Siapa yang keluar namanya, itu yang Saya korbankan. Dan kalau nama Abdullah selamat, tidak keluar, maka Saya langsung eksekusi. Karena Abdullah anak paling bungsu dan paling disayang oleh ayahnya, Abdul Muthalib. Seperti itulah. Baik diacaklah batu ini. Diambil batu keuar namanya Abdullah. Abdul Muthalib berat sebenarnya. Ini anak paling bungsu disayang.Musyawarah sama anak-anaknya bagaimana. Tidak apa-apa ayah. Acak aja lagi. Acak lagi. Yang kedua kali namanya Abdullah lagi. Sampai tiga kali. Namanya Abdullah terus yang diambil keluar. Padahal ini batu diacak sepuluh nama. Kata Abdul Muthalib berarti memang sudah anak ini nasibnya. Bawa Abdullah. Dibawalah Abdullah ini ke depan Ka ' bah ditaruh di atas sebuah batu, biasanya mereka taruh di situ sembelihan. Taruh kambing, apa dipegang di atas batu itu baru mereka sembelih untuk berhala-berhala. Ditaruhlah Abdullah. Mau disembelih sama dia. Tangannya diikat, diikat kakinya. Angkat pedang mau disembelih. Orang-orang Quraisy lihat. Apalagi yang Abdul Muthalib buat nih? Datang tanya, “Hai Abdul Muthalib apa yang kau lakukan?” “Saya sudah nazar, kalau Allah kasih Saya sepuluh anak, Saya sembelih salah satunya.” “Dan Saya sudah acak nama-nama anak Saya yang keluar anak ini.” Saya mau jalankan nazar Saya
. Orang-orang Quraisy bilang “Engga bisa. Jangan. Mereka berusaha tahan.” Akhirnya Abdullah ini ditarik-tarik. Sampai akhirnya, karena ditarik-tarik ada orang Quraisy yang sempat menarik bagian badannya — dan menarik kupingnya sampai kuping Abdullah sempat luka. Maka ada julukan Abdullah yang luka kupingnya.” “Ayah nabi ﷺ. Baik. Pada saat itu orang-orang Quraisy mengatakan ' ' Wahai Abdul Muthalib, sadarlah. ' ' “Kalau kau lakukan ini, sementara kamu adalah tokoh masyarakat di Mekkah, maka akan jadi sebuah tradisi nanti.” Akhirnya setiap orang punya sepuluh anak laki-laki, satu disembelih. Dan apa kenikmatannya orang punya anak tapi disembelih? Jangan dilakukan.Mari kita berhukum. Berhukumlah. Cari hakim. Kembali kepada wanita dukun di Madinah. Suku Saidah tadi. Yang tadi pada saat pertama mau cari air zam-zam '', mau miliknya siapa air zam-zam– kan mereka ke Madinah, tapi dukunnya pergi ke Khaybar, enggak ketemu. Tidak sempat ketemu akhirnya dapat air dari telapak kaki untanya Abdul Muthalib”. Sekarang enggak, Mereka pergi lagi ke Madinah ketemu sama dukun itu. Tanya “Bagaimana nih?” Tentu ini bukan kita sedang mempromosikan dukun.
Dukun haram dalam agama. Setelah Islam datang, enggak ada dukun ini. Kata nabi ﷺ “Siapa yang datang kepada dukun bertanya saja.- “Terka tangannya, terka apapun segala macam, tidak diterima salatnya empat puluh hari” Yang datang bertanya percaya, maka kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ. Tapi kita sedang merentet histori pada zaman itu. Baik, pada saat itu teman-teman sekalian, dukunnya ditanya berapa Diyat “. Diyat itu denda. “Berapa dendanya orang di Mekkah Quraisy kalau ada yang membunuh?” Kata Abdul Muthalib “Sepuluh ekor unta.” Jadi kalau ada orang membunuh supaya dia “tidak dibunuh, dia harus bayar ke walinya orang yang dibunuh sepuluh ekor unta.Kata si dukun, “Tulis nama Abdullah di batu. Tulis juga sepuluh ekor unta di batu yang lain.” Balik, acak. Ngundi nasib terus ini. Acak. Waktu diacak, kata dukunnya “Kalau keluar namanya Abdullah- -supaya Abdullah selamat, tambah batu yang ketiga tulis sepuluh ekor unta lagi. Sampai Abdullah selamat.” “Kalau keluar nama unta, nah baru untanya “( disembelih) baru Abdullah selamat.” Ditaruh batu sepuluh ekor unta sama Abdullah. Diacak. Namanya Abdullah keluar.” Tambah batu dua puluh ekor unta sekarang. Sepuluh. Setiap batu sepuluh ya. Sepuluh ekor unta batu kedua. Keluar lagi namanya Abdullah.
Terus sampai sepuluh batu. Sampai akhirnya ada sepuluh batu semuanya tertulis sepuluh unta, satu namanya Abdullah. Waktu diacak setelah sepuluh, diangkat keluar namanya Abdullah “. Dan ini pastilah, karena sepuluh batu semuanya unta. Semustinya secara rasional gitu. Tapi ini pada saat itu keyakinan orang. Abdul Muthalib bilang “Saya “enggak percaya. Saya belum puas. Coba acak lagi.” Diacak lagi. Diambil.” Unta yang keluar sampai tiga kali. Kata Abdul Muthalib baiklah. Kalau begitu, Saya akan sembelih itu seratus ekor unta.Seratus ekor unta. Karena setiap batu sepuluh. Ada sepuluh batu. Maka seratus ekor unta. Pada saat itu akhirnya dengan kejadian ini, Abdullah selamat dari sembelihan atau dikurbankan. Dan nabi ﷺ berkata dalam sebuah hadis”( cari ayat) “Saya keturunan dari dua orang yang hampir disembelih.” Ismail عَلَيْهِ السَّلَامُ oleh ayahnya nabi Ibrahim dan Abdullah oleh ayahnya Abdul Muthalib. Baik. “Berjalan waktu teman-teman sekalian, Abdullah tumbuh besar” dan mulai menjadi seorang pemuda yang cerdas. Yang pintar, yang membantu ayahnya. Maka, oleh Abdul Muthalib dinikahkan.
Dan dinikahkan oleh seorang wanita yang bernama Aminah. Dan Aminah dari turunan Abdul Manaf juga. Jadi satu jalur. Masih sepupu dengan Abdullah. Hanya saja, dari Aminah ini, dari paman-pamannya Aminah itu dari penduduk asli Madinah. Dari “Aus dan Khazraj. Dari suku Anshr di Madinah. Maka nabi ﷺ di sini memiliki jalur dari dua kota suci. Mekkah dan Madinah. Pada saat sudah selesai menikah, beberapa hari kemudian ada tanda-tanda kehamilan di Aminah. Kemudian, Aminah pun sempat melihat di dalam mimpinya pada saat akan melahirkan atau pada saat hamil besar.Melihat dalam mimpinya, ia bermimpi bayi dalam kandungannya ini menyebarkan cahaya. Dan cahaya itu menyebar ke seluruh muka bumi, sebagian Ashar menyebutkan sampai ke Busyro. Busyro ini wilayah Irak sana wilayah Persia. Dan dia juga mimpi mengucapkan dalam mimpinya kalimat (cari ayat).( cari ayat) Tidak ada kata-kata ' ain-nya. Artinya, “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung untuk bayi ini dari semua keburukan dan iri dengki orang lain.” Berjalanlah hamil tersebut pada saat berumur beberapa bulan. Ada sebagian ahli sejarah menyebutkan sekitar enam bulan hamilnya Aminah, nabi ﷺ dalam kandungan beliau– maka meninggalah Abdullah. Maka nabi ﷺ jadi yatim sebelum lahir.Setelah itu nabi ﷺ lahir yang paling banyak dinukil oleh para
ahli sejarah dua belas Rabiul Awal. Di Tahun Gajah. Sudah kita sebutkan tadi tahun gajah kejadian Ashabul Fiil. Dan tepatnya, lima puluh hari. setelah kejadian gajah itu. Penghancurkan gajah, lima puluh harinya di situlah lahir nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم. Ada yang perlu kita sebutkan teman-teman sekalian, “walaupun sebenarnya menyebutkan ini bukan berarti– nabi ﷺ membutuhkannya. Tidak sama sekali. Nabi ﷺ jauh lebih mulia daripada tanda-tanda ini. Tapi pada saat beliau lahir, ternukilah di Mekkah, di Madinah, beberapa kejadian yang memang ahli sejarah angkat. Yang pertama, kejadian yang unik pada saat nabi ﷺ lahir adalah terlihatnya Bintang Ahmad namanya.Apa itu Bintang Ahmad? Orang-orang Yahudi yang ada di Madinah. Itu meyakini kalau nabi terakhir yang mereka tunggu di Madinah keluar itu- -kalau dia lahir akan kelihatan bintang yang mereka istilahkan dengan Bintang Ahmad. Dan mereka mengukir-ukir bintang itu sesuai dengan keterangan
dari Taurat. Seperti itulah pemahamannya pada saat itu. الله أعلمُ tentang masalah kebenaran masalah bintang ini. Tapi yang jelas kebenaran bintang itu bisa dipercaya atau tidak. Nah kita dalam Islam tahunya bintang tidak boleh dipercaya. Tapi ini pada saat itu dinukil. Dinukil oleh Hasan container Tsabit رضي الله عنه penyair nabi ﷺ. Kebetulan umurnya dia beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ. Beliau mengatakan setelah masuk Islam, setelah nabi ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mengatakan– “Pada hari nabi ﷺ lahir, Aku kebetulan berada di salah satu benteng Yahudi.” Dan naiklah di malam hari kebetulan,
salah satu pendeta Yahudi lalu teriak dengan suara keras- -” Wahai Yahudi.Hai, sekalian kaum Yahudi. Sungguh telah terlihat pada malam ini bintangnya Ahmad.” “Dan tidak terlihat kecuali pada saat ia lahir.” Dan menurut Hasan container Tsabit رضي الله عنه memang umurnya beda tujuh tahun dengan nabi ﷺ- dan pada hari itu memang hari kelahiran baginda nabi ﷺ. Yang kedua, dinukil oleh para ulama tentang masalah kejadian-kejadian unik adalah nabi ﷺ pada saat lagi — Aminah melahirkan, maka dikatakan melahirkan tanpa ada rasa kesulitan sedikitpun. Jadi sangat mudah, bahkan sebagian Ashar menyebutkan Aminah tidak dibantu oleh orang. Tiba-tiba nabi ﷺ keluar begitu saja dan yang ketiga, pada saat lahir, maka nabi ﷺ dalam kondisi mengangkat kepalanya ke langit.Seakan-akan orang yang sedang berdoa. Yang keempat nabi ﷺ lahir dalam kondisi sudah terkhitan. Sudah terkhitan. Yang kelima, nabi ﷺ lahir juga tanpa terbenani lagi dengan sisa tali pusar. Sudah enggak ada. Lahir sudah terkhitan, lahir sudah tidak ada tali pusarnya. Sampai poin di sini, sampai poin keempat ini. Karena poin pertama tadi itu kejadian di Madinah.
Jadi empat poin ini; Aminah melahirkan dengan sangat mudah, nabi ﷺ seperti berdoa ke langit” “– kemudian terkhitan kemudian tali pusarnya sudah terlepas. Maka Abdul Muthalib kakeknya bangga sekali datang. Sangat senang pada saat itu dia berkata Sungguh pada cucuku atau anakku ini ada perkara besar.
Lalu Abdul Muthalib word play here membawa bayi nabi ﷺ ke Ka ' bah saat baru lahir dan Ia yang beri nama Muhammad.Dia memberi nama Muhammad. Baik. Ada sedikit rahasia masalah nama Muhammad. Perlu teman-teman tahu, nama Muhammad sebelum nabi Muhammad ﷺ tidak dikenal oleh orang-orang Arab. Tidak ada satupun orang Arab bernama Muhamamad pada saat itu. Belum ada. Terus dari mana nama ini? Kok Abdul Muthalib bisa berikan nama cucunya? Ada kisahnya. Jauh sebelum lahir nabi ﷺ, Abdul Muthalib pernah jalan-jalan ke negeri Syam bersama dengan tiga orang sahabatnya. Yang pertama Sulaiman Bin Muzaji ', salah satu kepala suku di Mekkah.Yang kedua, Hulailah Container Hajij. Dan yang ketiga Himron Bin Rabiah. Tiga orang ini bersama Abdul Muthalib, empat ini pergi ke negeri Syam. Pas tiba di Negeri Syam, ada salah satu pendeta nasrani menemui mereka lalu berkata — “Kalian dari mana?” Kata Abdul Muthalib dari Jazirah Arab. “Dari mana tepatnya?” “Dari kota Mekkah.” Kata pendeta itu “Dari kota kalian nanti akan keluar nabi terakhir.” “Dan nabi terakhir itu bernama Muhammad.” Kata Abdul Muthalib “Dari mana kau tahu itu semua?” Dia bilang “Dari kitab kami.Dalam injil disebutkan. Namanya Muhammad.” Maka keempat orang ini bertekad pada saat itu untuk memberikan nama kalau mereka dikaruniai anak — setelah itu atau cucu, nama Muhammad. Dan dari empat orang ini pada saat balik ke Mekkah, orang yang pertama mendapatkan cucu laki-laki adalah Abdul Muthalib. Itulah nabi Muhamamd ﷺ. Maka dia pun mengangkat bayi nabi ﷺ lalu keliling di dekat Ka ' bah. Lalu mengatakan “Anak ini memiliki perkara yang besar.Aku memberikan nama Muhammad.” Terus dia mengucapkan kalimat itu. Kemudian selanjutnya teman-teman sekalian, yang keenam adalah goncangnya istana Kisrah di Persia. Dan rubuhnya empat belas teras istananya. Jadi ada teras-teras di istana itu rubuh semua. Tanpa sebab. Rusak semuanya. Pada saat melihat kejadian tersebut, Kisrah sempat khawatir lalu dia bertanya kepada'- -para peramal-peramalnya, dukun-dukunnya segala macam. Maka mereka pun menjawab- “Goncangnya istana disebabkan karena hari ini lahir seorang nabi dan runtuhnya 14 teras ini menandakan- Terdapat empat belas Raja Persia.Tinggal empat belas orang saja. Selebihnya sudah runtuh kerajaan ini. Maka sempat Kisrah bilang. Empat belas raja masih lama. Kalau satu raja punya seratus tahun umurnya, “berarti 1400 tahun. Tapi tanpa “disadari oleh Kisrah, para ahli sejarah musllim menukil tanpa membenarkan ramalan ini, ya.” “Kita bukan membenarkan. Karena ramalan itu semua kalau bertepatan karena setan mencuri berita dari langit. Bukan karena mereka tahu.Sebagaimana dijelaskan ada hadis ﷺ.
Dan ternyata setelah Kisrah yang pada saat nabi” ﷺ lahir itu ada, anak-anaknya berselisih pendapat dan dalam waktu empat tahun saja — terjadi penggantian sepuluh orang Kisrah. Mati semua. Saling membunuh satu sama lain. Dan puncaknya yang terakhir adalah yang keempat belas meninggal di zaman Umar رضي الله عنه. Pada saat Umar menembus wilayah Persia. Yang ketujuh, padamnya api sesembahan kaum Majusi. Jadi ada api yang disembah di beberapa “titik di negeri Persia.Jadi mereka buat api besar,
dan api itu selalu disembah setiap hari. Setiap hari mereka sembah. Pada saat nabi ﷺ lahir, api itu tiba-tiba mati. Dan mereka berusaha menyalakan tidak bisa. Selamanya mati. Sampai Persia pada saat itu, seluruh Persia yang menyembah api, apinya mati semua tidak ada. Mereka mau coba menyalakan sampai runtuhnya di zaman Umar Container Khattab tidak ada api mereka. Enggak bisa lagi mereka menyalakan api untuk disembah ya. Enggak bisa lagi mereka menyalakan. Setiap kali di wilayah Persia dinyalakan api, mati. Padam. Mereka cuma pakai masak abis itu padam. Enggak bisa sama sekali. Yang kedelapan, hanyutnya air sungai Sawa '. Sungai Sawa ' ini teman-teman sama dengan sungai Gangga di India. Dikultus, dianggap ini sungai apalah, keramat, dan seterusnya. Maka orang-orang Persia meyakini sungai Sawa ' ini adalah sesuatu yang luar biasa.Kalau ada yang mati, mereka bakar lalu mereka lempar debunya di situ. Airnya diambil dianggap suci. Apalah segala macam. سُبْحَانَ ٱللَّٰ karena sungai ini selalu ditaruh tumbal segala macam, waktu nabi ﷺ lahir
air sungai ini hilang. Enggak ada airnya sama sekali. Kering. Sampai Sungai Sawa ' dilupain udah. Enggak ada lagi sungai. Namanya emang sungai Sawa '. Yang kesembilan dan ini agak sedikit kita titikberatkan adalah kisah Halimah As-Sa ' diyah. Tradisi orang Arab dulu teman-teman sekalian. Terutama orang-orang Quraisy, setiap bayi lahir selalu dititipkan untuk disusui. Dan dibesarkan selama dua tahun di luar kota Mekkah tepatnya di padang pasir. Ada alasan kenapa mereka titipkan anak-anak mereka ke padang pasir sama orang Badui. Yang pertama, agar bahasa Arab fusha.
— anak-anak mereka terjaga. Arab fusha, bahasa Arab ada dua macam; ada Bahasa Arab Fusha yaitu Bahasa aslinya bahasa Arab. Dan itu Al-Qur ' an dalam bahasa fusha.Kalau kita belajar bahasa Arab di pesantren atau di kampus-kampus, bahasa Arab yang dipakai bahasa Arab fusha. Dia punya grammar, rapih. Ada bahasa Arab amiyah. Yang kedua. Bahasa pasar. Ini bahasanya, dialeknya berbeda-beda. Mesir beda, Tunis beda, Saudi beda, dialek bahasa pasarnya beda. Ini tidak punya grammar. Lebih teracak. Mungkin kalau dalam bahasa Inggris, bahasa dari Inggris sendiri atau dari Amerika. Agak berbeda. Grammar-nya lebih rapih. Tapi kita tidak bahas masalah itu tentunya. Yang jelas orang-orang Quraisy untuk menjaga bahasa fusha maka– mereka menitipkan anak mereka kepada Badui. Karena orang Badui masih pakai bahasa fusha. Sementara penduduk asli Mekkah pada saat itu sudah sering lalu lalang jemaah haji. Jemaah haji ini dari berbagai wilayah.Makanya kita ketemukan bahasa Arab yang kalau tanda kutip– yang paling kacau itu bahasa Arabnya orang Mekkah. Sampai hari ini. Karena bercampur-baur antara bahasa Arab dengan bahasa Urdu, dengan bahasa Indonesia, dengan campur-campur. Jadi kalau kita ngomong sama mereka itu enggak jelas kadang-kadang. Memang orang-orang' Mekkah dikenal begitu. Karena memang campur baurnya jemaah haji ini. Karena mereka bisa bahasa Arab, mereka pakai bahasanya. Jadi orang sana terpaksa– belajar bahasa Persia, belajar bahasa Melayu, belajar macam-macam. Seperti itulah. Dari zaman dulu memang orang-orang Quraisy sudah khawatir dengan itu. Perubahan bahasa. Yang kedua, alasannya kenapa anak-anak mereka dititpkan di padang pasir- -karena sisi kesehatan. Padahal zaman dulu belum ada seperti kita, ya? Masalah kimia-kimia dan segala polusi udara masih belum ada. Tapi orang-orang Quraisy sudah berpikir soal itu. Anak-anak mereka ditinggalkan di padang pasir untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.Karena makanannya alami. Hewan-hewan yang langsung disembelih langsung dimakan. Susu kambing yang diminum. Memang sehat. Dan juga udara. Serta juga, orang-orang Badui ini melatih anak-anak mereka untuk hidup susah. Berburulah. Membantu orang tuanya seperti itulah. Nabi ﷺ pada saat lahir secara kebetulan wanita-wanita badui dari suku Sa ' diah. Suku Sa ' diah memang terkenal- -suka menjual jasa susu ini. Banyak ibu-ibu mereka, wanita mereka yang baru melahirkan air susunya banyak, mereka pun pergi ke– Mekkah atau ke kota-kota lain. Nawarin jasa. “Ada yang mau enggak? Titipin anaknya dua tahun.” Kemudian nanti bayar upah. Bisa orang tuanya datang mengunjungi nanti balik lagi. Pokoknya anak-anak ini dijamin dijaga. Dan suku Sa ' diah ini terkenal suku-suku orang-orang yang amanah. Maka orang tidak ragu nitipkan anaknya. Datanglah beberapa wanita dari Sa ' diah. Di
antaranya Halimah. Halimah As ' Sadiyah ini bersama dengan suaminya bernama Harits. Mereka sama-sama ramai-ramai datang, dan kebetulan kehidupan Harits– Halimah ini pas-pasan. Orang miskinlah ibaratnya. Di rumahnya itu bangunan tua ada seekor unta yang kurus dan ada dua ekor jantan dan betina. Kambing tapi dua-duanya juga kurus. Tidak produktif. Dan Halimah dan Harits punya anak banyak. Mereka akhirnya mengadu nasib pergi ke Mekkah. Saat tiba di Mekkah, mereka kelilinglah menawarkan jasa biasanya kalau sudah datang wanita-wanita ini– Ibu-ibu Mekkah pada datang. Nih tawarin anaknya dan seterusnya. Mereka keliling-keliling. Semuanya menawarkan diri kepada orang-orang kaya. Karena dibayar. Dan pada saat mereka melewati nabi ﷺ, mereka menolak. Karena pada saat itu mereka tahunya nabi ﷺ tidak memiliki ayah. Abdullah meninggal waktu umurnya 6 bulan. Siapa yang mau tanggung, nih? Abdul Muthalib waktu itu betul raja Mekkah, tapi Abdul Muthalib ini sibuk membiayai jemaah haji– dan memang tidak bisa.
Yang datang bertanya percaya, maka kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ. Yang pertama, kejadian yang unik pada saat nabi ﷺ lahir adalah terlihatnya Bintang Ahmad namanya.Apa itu Bintang Ahmad? Dan puncaknya yang terakhir adalah yang keempat belas meninggal di zaman Umar رضي الله عنه. Maka orang-orang Persia meyakini sungai Sawa ' ini adalah sesuatu yang luar biasa.Kalau ada yang mati, mereka bakar lalu mereka lempar debunya di situ. Jemaah haji ini dari berbagai wilayah.Makanya kita ketemukan bahasa Arab yang kalau tanda kutip– yang paling kacau itu bahasa Arabnya orang Mekkah.Nabi ﷺ selalu di mana kakeknya, di situ ada dia. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri. Di antara yang dilakukan oleh nabi ﷺ adalah membeli beberapa produk di pasar Ukaz- pasar khas orang Mekkah.Kalau yang Saya pernah kumpulkan informasi, kalau tidak salah memang lokasinya di pasar Seng dulu itu.
Jadi ini khas untuk nabi-nabi dan sudah ditutup dengan nabi Muhammad ﷺ. Dia bawa nabi ﷺ. Terus pimpinan peramal itu dalam kisah dalam buku-buku disebutkan memandang nabi ﷺ — dengan pandangan yang sangat tajam.
Nabi ﷺ selalu di mana kakeknya, di situ ada dia. Dan Abu Thalib memelihara nabi ﷺ dari umur delapan tahun sampai nabi ﷺ mandiri. Di antara yang dilakukan oleh nabi ﷺ adalah membeli beberapa produk di pasar Ukaz- pasar khas orang Mekkah.Kalau yang Saya pernah kumpulkan informasi, kalau tidak salah memang lokasinya di pasar Seng dulu itu. Pada saat itu di zaman nabi ﷺ ada gereja ini, dan sampai sekarang masih ada sisa puing-puingnya. Masuk di satu ruangan di gereja kemudian nabi ﷺ berdiri lalu berkata.Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Semoga semua dosa yang pernah kita lakukan dimaafkan oleh sang pencipta Allah dan diganti menjadi pahala — dengan ke Maha Murahannya, dan semoga semua amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Kalau dikomersialkan akhirnya nanti antum memaksakan diri untuk memberikan judul yang kritiklah– dan seterusnya dan ini akhirnya menjadi sumber fitnah yang menjadi kemana-mana.
Cukup dengarkan, sebarkan sebagai hal yang bermanfaat. Dan teman-teman bisa temukan bukunya InsyaAllah dengan panitia mosque, itu buku kecil dan InsyaAllah kita akan bahas– secara terinci. Mudah-mudahan Allah mudahkan, kita selesaikan juga dan temanya sudah diangkat sebenarnya di YouTube.
Coba mengangkat tentang kenapa bisa ada Nasrani yang mengatakan trinitas dan ada yang – – yang juga mentauhidkan Allah. Beliau sempat dihidangkan — makanan racun dan ada satu sahabat yang memakan makanan yang sama racunnya itu lumpuh. Semoga semua dosa yang pernah kita lakukan dimaafkan oleh sang pencipta Allah dan diganti menjadi pahala — dengan ke Maha Murahannya, dan semoga semua amal yang pernah kita kerjakan diterima oleh-Nya. Kalau dikomersialkan akhirnya nanti antum memaksakan diri untuk memberikan judul yang kritiklah– dan seterusnya dan ini akhirnya menjadi sumber fitnah yang menjadi kemana-mana. Kalau tim yang mengomersialkan itu hak, karena kita yang syuting dan segalanya.