Penyebab Gagalnya Sultan Mehmed Taklukan Roma Pada tahun 1479 Masehi Sultan Muhammad al-fatih bersama pasukannya telah sampai di perbatasan Italia di sebelah utara Venesia saat itu pasukan muslim di bawah komando Sultan Muhammad al-fatih berhasil menaklukkan Friuli dan Isonzo kala itu pasukan muslim terdengar meneriakkan dengan lantang,, “” Roma.! Roma.!”” Merasa takut wilayahnya akan segera diserang Venesia segera mengajukan perjanjian damai kepada Sultan Muhammad al-fatih dan menjanjikan upeti dalam jumlah yang sangat besar namun Sultan Muhammad al-fatih menolaknya Langkah Sultan Mehmet tidak berhenti sampai di sana jalan menuju kota Roma kini ia alihkan lewat laut dan pada tahun 1480 masehi, kota Otranto berhasil ditaklukkan oleh pasukan Utsmani setelah sebelumnya pasukan Utsmani gagal menaklukkan Pulau Rhodes kini jalan menuju kota Roma tinggal Selangkah lagi Sejak kota Otranto dikuasai pada tahun 1480 masehi Sultan Muhammad al-fatih sedang mempersiapkan pasukan yang jauh lebih besar dari pasukan yang menaklukkan Konstantinopel Tidak ada yang mengetahui diarahkan kemana pasukan sebesar itu tidak ada seorangpun yang berani menanyakan hal itu kepada Sultan Muhammad al-fatih Sudah menjadi kebiasaan Muhammad al-fatih untuk merahasiakan ekspedisi perang yang dianggap perlu Kemanakah pasukan besar ini akan diarahkan oleh Sultan? tampaknya hanya rahasia antara Sultan dan Allah yang tahu Namun ada seseorang yang tahu kemana pasukan besar itu akan diarahkan dia bukanlah penasehat Sultan ataupun tentara Utsmani dan juga bahkan bukanlah seorang Muslim Dia adalah seorang Kristen yang menjadi pemimpin Katolik Roma Ia adalah “” Paus Sixtus IV”” setelah kejatuhan Otranto Paus Sixtus 4 telah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dari Roma menuju Avignon di Tenggara Perancis untuk menyelamatkan diri karena ia mengetahui tujuan Sultan Mehmed tidak lain untuk menaklukkan kota Roma sebagaimana yang disampaikan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam Hadist Nya Paus Sixtus 4 meninggalkan ratusan ribu penduduk di Roma yang berdoa tanpa henti di Kapel dan Gereja mereka Seluruh penduduk Roma berlutut dan berdoa kepada Tuhannya mereka tahu betul pasukan yang sangat besar telah disiapkan untuk menuju kediaman mereka di Kota Roma Pasukan didikan langit dan bumi yang telah membebaskan Konstantinopel dan tentunya mereka yakin pasukan itu akan segera membebaskan kota Roma Namun ketika telah merasa siap menaklukkan Roma Sultan Muhammad al-Fatih tidak merasa seperti biasanya fisiknya yang selalu membaik ketika Dia hendak berangkat untuk berjihad tidak menunjukkan tanda-tanda demikian malah penyakit radang sendi yang ia derita sejak tahun 1470 Masehi semakin bertambah parah Namun semua itu tidak menghalangi Sultan Mehmed untuk menggenapi Sabda Suci Nabi Muhammad Dalam membebaskan Rhoma pasukan yang paling istimewa telah Ia siapkan untuk membebaskan kota Roma Namun Allah Subhanahu Wa Ta'' ala berkehendak existed Allah Subhanahu Wa Ta'' ala berkehendak untuk membagi dua pahala pembebasan yang telah dijanjikan Itu Sultan Muhammad II Khan Container Murad II (Mehmed II) Menutup usianya dalam kondisi bersiap untuk membebaskan Roma pada tanggal 3 Mei tahun 1481 masehi Panglima terbaik itu wafat dalam usia 49 tahun Ketika seorang pembawa pesan sampai ke Roma Dia segera Memberikan suatu surat kepada Paus Sixtus 4 dan ketika dibuka isi pesan tersebut berbunyi sederhana “” La Grande Aquila รจ Morto”” Elang Perkasa itu telah mati Kematian Sultan Muhammad al-Fatih dirayakan secara besar-besaran dengan berpesta pora oleh penduduk Eropa meriam meriam ditembakkan dan lonceng lonceng gereja dibunyikan selama tiga hari berturut-turut Sementara bagi dunia Islam wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih adalah kehilangan yang sangat besar Kesultanan Utsmani kehilangan seorang penguasa yang jenius dalam hal administrasi dan dalam hal peperangan umat Islam kehilangan seorang Ksatria yang telah mewakafkan hidupnya untuk berjihad tanpa lelah dia mampu menggetarkan orang barat dan membuat mereka gentar dan tunduk dengan Islam Dan Dia adalah sosok yang bisa membuat perbedaan besar di dunia Jhon Freely seorang Fisikawan dan ahli sejarah menggambarkan ketakutan bangsa barat kepada Sultan Muhammad al-Fatih dengan tulisannya Sesaat sebelum wafatnya Dia Sultan Muhammad al-Fatih sedang mempersiapkan untuk mengomando pasukan yang sangat besar untuk menaklukkan Roma Perkara bahwa Sultan Muhammad al-Fatih akan berhasil melakukan penaklukannya tidak pernah diragukan orang yang hidup pada zaman itu Jika ia hidup 20 tahun lebih panjang, tentunya tidak akan ada lagi Eropa dengan Kristennya

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *