ketika sudah menjadi pengusung sudah menjadi.
kelompok-kelompok ada yang mengusung atau mengklaim kau sebagai kelompok nasionalis Lalu.
ada yang mengusung mengklaim sebagai kelompok Islam lalu kemudian membangun demarkasi memaksakan.
pemahamannya yang paling benar bahwa nasionalis itu nasionalis artinya orang yang cinta tanah air.
dan tidak peduli dengan agama misalnya islamis adalah orang yang menjadikan agama Sebagai.
panduan pokok dan enggak ada urusan sama nasionalisme ketika sudah masuk kepada tafsiran.
tafsiran kelompok-kelompok bisa jadi ada benturan Maka menurut saya ya dalam situasi apapun Mari.
kita kembali ke makna yang sebenarnya kita jaga akal sehat kita Dan kita punya kewajiban untuk.
menerangkan bahwa antara keislaman dan kebangsaan sesungguhnya tidak ada pertentangan dalam tataran.
konsep sebagaimana yang saya sampaikan tadi jadi Islam tidak datang ke ruang yang.
kosong Dia hadir di dalam sejarah dan Islam serta sejarah itu penciptanya sama.
Allah Subhanahu Wa Ta'' ala kebenaran dalam sejarah itu juga berarti kebenaran dari Allah Fitrah. yang hidup di dalam diri manusia dari waktu ke waktu generasi ke generasi bahwa dia cinta. kepada tanah airnya tempat yang dia injak ini lebih bernilai lebih dekat bagi dirinya dibanding. tempat-tempat yang lain yaitu bagian dari naluri dan Fitrah Manusia tidak mungkin bertentangan. dengan agama saya pikir ini menjadi bahan untuk kita bisa diskusikan dan poin yang pertama tadi.
saya ingin sampaikan bahwa tidak hanya dalam isu tentang nasionalisme kita sering merujuk kepada.
pengalaman orang lain untuk kita terapkan di dalam konteks kita berindonesia tapi juga di dalam.
banyak isu-isu keislaman kita merujuk kepada tulisan-tulisan yang lahir pada situasi.
tertentu ada misalnya seorang Katakanlah seorang ulama Dia kemudian ditangkap.
lalu disiksa di dalam penjara di situ disiksa dengan segala macam sisaan sehingga dia.
sangat tertekan Lalu pada saat itu dia menulis wajar kalau tulisannya itu penuh dengan kemarahan.
wajar kalau tulisannya itu penuh dengan perlawanan yang tidak wajar adalah kita kemudian.
mengambil mentah-mentah tulisan itu lalu kita gunakan untuk menjadi standar dalam menilai.
realitas Kita yang Salah bukan dia kita yang tidak bijaksana Nah itu menurut saya penting.
agar kita bisa lebih objektif alhamdulillah wa ala alihi wa mantap Kyai Al Hajj Imam Jazuli yah yang semuanya kita hormati dan kita muliakan.
yang saya hormati Al Habib Abdur Habib Abu Bakar Mukhlis Hanafi yang satu grup dengan dokter.
Quraish Shihab katanya jadi kita bertiga anak ya jadi Sudah belum belum ini kita sudah primary.
grup-grup an di depan mestinya yang di depannya kompak lah kalau mau berhadap-hadapan.
sama yang di depan ini gitu ternyata kita nggak kompak juga di sini ada Syekh Dede.
Muhtarom ya rosulda Iman Muhtarom ya Muharram dan teman-teman sekalian sahabat-sahabat.
sekalian yang saya hormati dari saya banggakan Alhamdulillah Wa syukurillah malam hari ini kita.
bisa bersilaturahim saya pikir dan kita yakin semua bahwa hadirnya kita ini karena kita ingin.
berbagi pikiran berbagi bermusyawarah berdialog berbicara tentang hal-hal yang kita anggap.
bisa kita berbagi satu sama lain menyikapi keadaan dan situasi yang memang negara kita.
ini terus berubah dengan segala dinamikanya problematikanya yang satu diantara yang.
sekarang sering kita dengar di ruang publik adalah pembicaraan tentang nasionalisme dan.
keislaman di kursus ini memang sudah cukup lama ya tapi saya ingin langsung saja ya.
bapak-bapak dan saudara-saudara bahwa seringkali penyikapan kita terhadap satu.
isu atau suatu masalah itu berdasarkan dari apa yang kita baca dari tulisan orang yang menulis.
dalam konteks yang beda dengan konteks kita saya dalam kesempatan tadi silaturahim di.
IAIN Syekh Nurjati tadi saya sampaikan kalau misalnya di Arab di kalangan umat Islam misalnya.
di Arab itu ada resistensi terhadap nasionalisme alkohomiyah ya karena mereka memang punya.
pengalaman kolektif ya sebagai bangsa Arab bahwa Nation state atau negara-negara.
bangsa yang terbentuk itu memang adalah skenario dan buatan dari para penjajah jadi kita.
tahu dalam sejarah itu bagaimana Jazirah Arabiyah itu kan dibelah-belah dipotong-potong oleh Inggris.
oleh Perancis ya dibagi-bagi negara-negara yang ada di Arab itu sehingga memang ada sentimen dan.
sensitifitas ya terhadap kaumnya atau terhadap nationship karena lekat bagi mereka dalam.
pengalaman pengalaman mereka sebagai orang Arab bahwa ini adalah skenario bentukan.
dan rekayasa dari penjajah maka kemudian para musaqofun ya atau para cerdik-cendekia di.
Arab itu lalu menulis kritikan mereka terhadap negara bangsa nasional lalu kemudian lahirlah.
apa namanya atau dipopuler kan lah kemudian apa namanya satu kontra dari itu ketika kekhalifahan itu lemah kemudian jatuh.
lalu negara bangsa itu dibentuk di Arab sana dengan skenario dan benar-benar.
sesuai dengan kemauan dari para penjajah lalu kemudian tumbuhlah resistensi resistensi.
itu berwujud diantaranya yang paling mudah adalah menulis kembali tentang ide kekhalifahan.
karena itu yang paling dekat secara sejarah Nah kita di Indonesia tidak punya pengalaman.
itu Nation state yang namanya NKRI ini bukan dikasih sama penjajah kalau nationship di.
Negara Arab itu di Jazirah Arabia itu adalah hasil hadiah dari para penjajah itu pemecahan.
terhadap satu kesatuan kalau kita di Indonesia ini justru terjadi sebaliknya NKRI ini lahir sebagai.
penyatuan dari keterpisahan banyak maka ketika NKRI ini berdiri kan kita mendengar Bagaimana.
di sejarah para Sultan menyerahkan kekuasaannya kepada Republik para Sultan termasuk di Jogja di.
Solo di mana-mana termasuk di luar Jawa juga itu kan menyerahkan kekuasaannya untuk Republik jadi.
NKRI dalam satu term dia Nation state tapi dia punya sejarah yang beda dengan Kuwait dengan.
Arab Saudi dengan Oman dengan Qatar itu beda di sana ada itu terbentuk sebagai bagian dari.
pembelahan pembelahan dan pemecah-belahan maka di Indonesia Country state NKRI ini terbangun adalah.
menyatukan bentuk penyatuan dari potensi umat jadi dari sini saja sebenarnya tidak relevan.
kalau kemudian kita membaca karya-karya yang mengecam Country state Berdasarkan.
pengalaman kolektif mereka di sana Oleh karena itu menurut saya ya yang fading aman.
ketika kita bicara tentang negara bangsa alqomi atau Al Wathoniyah ya kita kembali kepada.
rujukan rujukan guide ya di dalam Alquran di dalam sunnah Rasulullah shallallahu alaihi.
wasallam dan di dalam tajribah yang panjang dari umat Islam kalau kita lihat di dalam.
Alquran saya juga tadi singgung di dalam apa diskusi atau pertemuan di.
IAIN Syekh Nurjati kalau kita lihat di dalam Islam pandangan dunia yang.
ditawarkan oleh Alquran itu kan bukan nazariyat as-sidam bukan teori konflik tapi.
seperti kata Syekh Ali jum'' ah yang ditawarkan oleh Alquran itu adalah nahjul ittisaq yaitu.
satu pandangan dunia yang komplementatif bahwa semua potensi kebaikan di dunia ini.
diakui oleh Islam maka kemudian kalau dalam tataran qawaid fiqiyahnya itu ada istilah.
aladdatu muhakamatun sebagai satu dari lima kaidah utama bahkan di dalam Mazhab Syafi'' i yaitu. bagian dari bahwa worldview dari Islam itu bukan konflik bukan benturan tetapi keharmonisan dan.
hidup bersama dalam perdamaian dan ketentraman itu sebabnya juga kata para ulama ahli tafsir.
dalam Alquran itu kan banyak sekali istilah zaujah ini atau azwaj zauja ini azwaja tidak.
hanya laki dan perempuan tetapi juga semua yang ada di alam ini ada keterpasangan ada.
keterpaduan ada keharmonisan Maka kalau kita baca pandangan dan konsep yang ditawarkan Alquran.
kita akan segera menemukan bahwa nazariatu sidamil hadoroh atau tashara itu tidak relevan di dalam.
Islam itu datang untuk menyerap semua yang baik nah saya juga mengajak kita semua ketika misalnya.
Ibnu qayyim ya yang di dalam pandangan-pandangan teologisnya kita mungkin banyak berseberangan ya.
tetapi ketika dia menjelaskan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam zadul maaf.
misalnya atau di dalam tafsirnya juga banyak yang menarik dan sesuai dengan pandangan kita.
beliau menyampaikan bahwa di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'' ala dalam surah Annur itu Nurun.
ala Nur Beliau mengatakan Nurun ala Nur Ainun bahwa cahaya syariat itu dia tidak.
datang ke ruang yang hampa tapi dia datang untuk memperkokoh dan memperkuat.
mengkonfirmasi dan memandu Nurul fitrah cahaya akal dan cahaya Fitrah.
itu ada di dalam diri manusia banyak kebenaran dan nilai-nilai global yang.
diakui oleh manusia tanpa seorang manusia itu harus menjadi seorang muslim sebelumnya kebaikan.
dari keadilan dan keburukan dari kezaliman itu semua mengakui orang yang sehat yang punya.
Fitrah muslim nggak muslim diakui itulah Nurul aqli wa Nurul Fitrah maka ketika Islam.
datang Nurul syar'' i laa yamhu Nurul fitrah jadi cahaya syariat itu kata Ibnu qayyim dia.
datang tidak Untuk membatalkan dan membunuh atau membinasakan cahaya akal dan cahaya Fitrah tapi.
dia datang untuk memperkuat dan mengokohkannya maka bagian dari Fitrah dan akal kita sebagai.
manusia termasuk diantaranya hubbul Wathon itu jadi nasionalisme dalam makna hubbul Wathon Minutes kulli Al mustamirin kehendak.
kuat untuk bebas dari segala macam penjajahan yaitu diakui oleh Islam bahkan.
bagian dari nilai yang dibawa oleh Islam kecuali kalau nasionalisme itu diartikan sebagai.
al-istilah atau chauvinistik bangsaku bangsa terpilih yang lain bangsa kelas 2 bangsa.
kita bangsa terbaik yang lain nomor buncit atau nggak sama kayak kita kita ini bangsa.
fading hebat itu seperti klaimnya orang Yahudi nasionalisme dalam makna yang kedua.
ini tidak dibolehkan di dalam Islam tapi nasionalisme dalam mana hubbul.
Wathon waddifa Anil Wathon Al muqaddas kemudian berjuang memerdekakan Waton itu tidak.
hanya sejalan tetapi bagian dari apa yang dibawa oleh Islam karena itu bagian dari taqihul adl.
mewujudkan keadilan maka dengan penjelasan yang sebenarnya tidak usah terlalu panjang ini.
sebenarnya tidak ada pertentangan secara sebutan substantif antara keislaman dan nasionalisme.
atau kebangsaan masing-masing ada makamnya dan Dengan pemahaman seperti tadi secara konsep.
sama sekali tidak ada benturan secara praktis juga kalau secara konseptual itu tidak ada.
benturan mesinnya juga tidak ada benturan secara praktis cuman memang ketika sudah mewujud menjadi.
pengusung ya ini pengusung ini dengan sudah bicara manusia ketika sudah menjadi pengusung sudah.
menjadi kelompok-kelompok ada yang mengusung atau mengklaim sebagai kelompok nasionalis Lalu.
ada yang mengusung mengklaim sebagai kelompok Islam lalu kemudian membangun demarkasi memaksakan.
pemahamannya yang paling benar bahwa nasionalis itu nasionalis artinya orang yang cinta tanah air.
dan tidak peduli dengan agama misalnya islamis adalah orang yang menjadikan agama Sebagai panduan.
pokok dan gak ada urusan sama nasionalisme ketika sudah sudah masuk kepada tafsiran tafsiran.
kelompok-kelompok bisa jadi ada benturan Maka menurut saya ya dalam situasi apapun Mari.
kita kembali ke makna yang sebenarnya kita jaga akal sehat kita Dan kita punya kewajiban untuk.
menerangkan bahwa antara keislaman dan kebangsaan sesungguhnya tidak ada pertentangan dalam tataran.
konsep sebagaimana yang saya sampaikan tadi jadi Islam tidak datang ke ruang yang.
kosong Dia hadir di dalam sejarah dan Islam serta sejarah itu penciptanya sama.
Allah Subhanahu Wa Ta'' ala kebenaran dalam sejarah itu juga berarti kebenaran dari Allah Fitrah.
yang hidup di dalam diri manusia dari waktu ke waktu generasi ke generasi bahwa dia cinta.
kepada tanah airnya tempat yang dia injak ini lebih bernilai lebih dekat bagi dirinya dibanding.
tempat-tempat yang lain yaitu bagian dari naluri dan Fitrah Manusia tidak mungkin bertentangan.
dengan agama saya pikir ini menjadi bahan untuk kita bisa diskusikan dan poin yang pertama tadi.
saya ingin sampaikan bahwa tidak hanya dalam isu tentang nasionalisme kita sering merujuk kepada.
pengalaman orang lain untuk kita terapkan di dalam konteks kita berindonesia tapi juga di dalam.
banyak isu-isu keislaman kita merujuk kepada tulisan-tulisan yang lahir pada situasi.
tertentu ada misalnya seorang Katakanlah seorang ulama Dia kemudian ditangkap.
lalu disiksa di dalam penjara di situ disiksa dengan segala macam siksaan sehingga dia.
sangat tertekan Lalu pada saat itu dia menulis wajar kalau tulisannya itu penuh dengan kemarahan.
wajar kalau tulisannya itu penuh dengan perlawanan yang tidak wajar adalah kita kemudian.
mengambil mentah-mentah tulisan itu lalu kita gunakan untuk menjadi standar dalam.
menilai realitas Kita yang Salah bukan dia kita yang tidak bijaksana Nah itu menurut.
saya penting agar kita bisa lebih objektif dan pada akhirnya menurut saya ketika kita di.
Indonesia punya pengalaman kebangsaan yang kaya saya pikir tidak kurang legitimasinya untuk.
menjadi rujukan bagi dunia Islam Jadi kalau Biasanya kita menerima karya-karya dari.
penulis di luar Indonesia lalu dengan itu kita gunakan untuk menata kita di Indonesia maka.
pengalaman kebangsaan kita dan keislaman kita suatu ketika menurut saya perlu untuk kita.
narasikan kepada dunia karena misdakiyahnya tidak kalah di sana kan pengalaman manusia kita juga di.
Indonesia pengalaman manusia legitimasinya tidak kurang maka itu mungkin yang saya ingin Tangkap.
ya ketika suyuh kita mengatakan tentang Islam nusantara saya pikir arahnya ke sana mengajak kita.
ini semua untuk dalam tanda kutip mengkodifikasi mengkodifikasi atau mendokumentasi menarasikan.
dengan baik pengalaman keislaman dalam konteks ke indonesiaan untuk bisa ditawarkan menjadi.
salah satu rujukan bagi umat Islam di dunia di dalam menata kehidupannya dalam konteksnya.
masing-masing Saya pikir itu peluang dan ruang yang sangat besar daripada kita habis-habisan.
bicara tentang apa namanya hal-hal yang secara konseptual sebenarnya tidak ada pertentangan.
substantifnya justru bisa saling mendukung dan saling menyokong allahualam Bishawab terima.
kasih assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.