Tuanku akan menyiksamu lebih kejam dari ini Aching harinya, Bilal diseret ke ramda, sebuah tempat yang permukaan tanahnya rata dan berpasir panas Jika ada orang yang melemparkan daging disana, pastilah matang sempurna Para algojo itu meletakkan batu besar di atas dada Bilal Menghimpitnya sampai sesak.Namun, hal tersebut tidak menggoyahkan keimanan Bilal. Berikan padaku 9 uqiyah emas Ini ambilah Kemudian Bilal dituntun oleh Abu Bakar meninggalkan tempat penyiksaan itu Umayyah yang melihat keduanya, malah mencemooh Wahai Abu Bakar, Demi Tuhan Latta dan Uzza jika engkau hanya sanggup memberikankanku 1 uqiyah saja, aku juga akan melepaskannya hahaha Abu Bakar yang mendengar cemoohan Umayyah, langsung berbalik badan dan membalasnya Hal itu ia lakukan untuk menjunjung tinggi kehormatan saudaranya seiman Demi Allah, jika engkau menjualnya 100 uqiyah word play here, aku tetap akan membelinya Tidak hanya Bilal, penyiksaan juga terjadi pada budak-budak dan sahabat muslim yang tidak memiliki perlindungan yang kuat Wahai Rasul, aku baru saja membebaskan seorang budak yang disiksa majikannya karena masuk islam, namanya Bilal Ya, aku ingat dia, Sekarang bagaimana keadaannya? Sekarang dia aman bersamaku Terima kasih, wahai sahabatku.Engkau sungguh berhati mulia Ternyata tidak hanya Bilal, para budak existed dan orang-orang miskin menjadi santapan kaum kafir untuk melawan kita Pada tahun ke-13 kenabian Bilal hijrah ke Madinah bersama kaum muslimin Sekarang, ia tinggal di kediaman Abu Bakar dan ‘Amr bin Fihr Pernah suatu ketika, Bilal merasakan kerinduan terhadap kampung halamannya di Mekah Terkadang, ia melantunkan syair sebagai ungkapan kerinduan Duhai Malangnya aku Akankah suatu malam nanti aku bermalam di fakh dikelilingi pohon idzkhir dan Jalil Akankah suatu hari nanti aku minum air Mijannah Akankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil Selain merindukan

lembah dan pegunungannya Bilal juga merindukan kenikmatan iman saat disiksa oleh majikannya peristiwa itulah yang membuatnya semakin mencintai Islam Sekarang di Madinah, Bilal dapat hidup tenang bersama Rasulullah kemana-pun beliau pergi, Bilal selalu mengikuti Bahkan, saat pembangunan masjid nabawi selesai, Rasulullah menunjuk Bilal sebagai muadzin Nabi Muhammad menjelaskan tentang keutamaan shalat berjamaah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist riwayat Bukhari nomor 645 dan Muslim nomor 650 Wahai umatku, shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding dengan shalat sendirian Wahai rasul, bagaimana cara kita dapat shalat berjamaah jika rumah kita saling berjauhan?

Tuanku akan menyiksamu lebih kejam dari ini Sore harinya, Bilal diseret ke ramda, sebuah tempat yang permukaan tanahnya rata dan berpasir panas Jika ada orang yang melemparkan daging disana, pastilah matang sempurna Para algojo itu meletakkan batu besar di atas dada Bilal Menghimpitnya sampai sesak.Namun, hal tersebut tidak menggoyahkan keimanan Bilal. Sepanjang perjalanan, bibir Bilal terus menggemakan asma Allah Orang-orang yang melihat Bilal, merasa kasihan namun tidak bisa berbuat apa-apa Lalu munculah sekelompok penipu mendekati Umayyah.Hei Umayyah, bukankah Bilal itu anak buah kita? Berikan padaku 9 uqiyah emas Ini ambilah Kemudian Bilal dituntun oleh Abu Bakar meninggalkan tempat penyiksaan itu Umayyah yang melihat keduanya, malah mencemooh Wahai Abu Bakar, Demi Tuhan Latta dan Uzza jika engkau hanya sanggup memberikankanku 1 uqiyah saja, aku juga akan melepaskannya hahaha Abu Bakar yang mendengar cemoohan Umayyah, langsung berbalik badan dan membalasnya Hal itu ia lakukan untuk menjunjung tinggi kehormatan saudaranya seiman Demi Allah, jika engkau menjualnya 100 uqiyah word play here, aku tetap akan membelinya Tidak hanya Bilal, penyiksaan juga terjadi pada budak-budak dan sahabat muslim yang tidak memiliki perlindungan yang kuat Wahai Rasul, aku baru saja membebaskan seorang budak yang disiksa majikannya karena masuk islam, namanya Bilal Ya, aku ingat dia, Sekarang bagaimana keadaannya? Sekarang dia aman bersamaku Terima kasih, wahai sahabatku.Engkau sungguh berhati mulia Ternyata tidak hanya Bilal, para budak existed dan orang-orang miskin menjadi santapan kaum kafir untuk melawan kita Pada tahun ke-13 kenabian Bilal hijrah ke Madinah bersama kaum muslimin Sekarang, ia tinggal di kediaman Abu Bakar dan ‘Amr container Fihr Pernah suatu ketika, Bilal merasakan kerinduan terhadap kampung halamannya di Mekah Terkadang, ia melantunkan syair sebagai ungkapan kerinduan Duhai Malangnya aku Akankah suatu malam nanti aku bermalam di fakh dikelilingi pohon idzkhir dan Jalil Akankah suatu hari nanti aku minum air Mijannah Akankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil Selain merindukan

lembah dan pegunungannya Bilal juga merindukan kenikmatan iman saat disiksa oleh majikannya peristiwa itulah yang membuatnya semakin mencintai Islam Sekarang di Madinah, Bilal dapat hidup tenang bersama Rasulullah kemana-pun beliau pergi, Bilal selalu mengikuti Bahkan, saat pembangunan mosque nabawi selesai, Rasulullah menunjuk Bilal sebagai muadzin Nabi Muhammad menjelaskan tentang keutamaan shalat berjamaah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist riwayat Bukhari nomor 645 dan Muslim nomor 650 Wahai umatku, shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding dengan shalat sendirian Wahai rasul, bagaimana cara kita dapat shalat berjamaah jika rumah kita saling berjauhan? Asyhadu alla ilaaha ilallah … Asyhadu alla ilaaha ilallah … Demikianlah sepenggal kisah tentang Bilal container Rabah, muadzin pertama di zaman Rasulullah Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini pertama; hendaknya kita mencontoh sosok Bilal yang tidak goyah meskipun disiksa demi mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT dan kedua; sebaiknya kita mengutamakan shalat berjamaah lima waktu dalam sehari Jangan sungkan untuk mengajak keluarga atau teman shalat berjamaah karena selain amar ma’ruf kita juga mendapat pahala yang berlipat dari shalat berjamaah wallahualam bishowab.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *