[Musik] Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
sahabat berbagi kisah rohimakumullah di   kesempatan kali ini saya akan berbagi 
kisah tentang kisah penyesalan Yazid   bin muawiyah setelah wafatnya Sayyidina 
Husein bin Ali Bin Abi Thalib [Musik]   kisah tragis penyesalan Yazid bin muawiyah 
setelah terbunuhnya Sayyidina Husein dahulu   khalifah Yazid memiliki Catatan sejarah 
hitam atas terpenggalnya kepala Sayyidina   Husein tragedi Karbala tidak bisa terlupakan dalam 
hidupnya karena salah satu penyebab wafatnya cucu   Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam itu 
adalah Yazid sendiri Sayyidina Husain terbunuh   dengan terpenggal kepalanya setelah itu kepala 
Sayyidina Husein dipakai oleh Yazid untuk mainan   selama kurang lebih 2 bulan lamanya perbuatan 
ini sangat keterlaluan apalagi korbannya adalah   kepala Mulia cucu Rasulullah Shallallahu Alaihi 
Wasallam [Musik] namun anehnya saat kepala Mulia   Sayyidina Husein digunakan untuk mainan kepala 
itu tidak terluka sama sekali bahkan semakin   bertambahnya hari wajah Mulia Sayyidina Husein 
lama-kelamaan Malah semakin indah dan tampan   peristiwa ini tentu menandakan bahwa Sayyidina 
Husein adalah cucu nabi yang derajatnya Mulia   disisi Allah ta'ala beliau adalah sosok pemukanya 
Pemuda penduduk surga setelah kejadian menyedihkan   itu kepala Sayyidina Husein dimakamkan di salah 
satu masjid yang menjadi kebanggaan Bani Umayyah   waktu semakin bergulir berganti tidak terasa 
peristiwa kelam Karbala sudah lama terjadi   kemudian timbullah rasa penyesalan dalam diri 
Yazid bin muawiyah ia menyesal atas perlakuan   buruknya kepada cucu Rasulullah Shallallahu 
Alaihi Wasallam Ia terus menerus menangisi   masa lalunya yang penuh dosa dan kezaliman 
bahkan Rasa Sesal ini masih berlangsung   sampai akhir penyerahan kursi kekuasaannya 
kepada putranya yaitu muawiyah bin Yazid   seperti kita ketahui bahwa kekuasaan Bani Umayyah 
diturunkan dalam lingkup keluarga mereka sendiri   namun Putra Yazid yang bernama muawiyah bin Yazid 
tidak mau diserahi jabatan khalifah muawiyah bin   Yazid masih saja teringat-ingat tragedi yang 
dilakukan oleh ayahnya itulah alasannya muawiyah   bin Yazid enggan terjun ke dunia politik [Musik] 
ia kemudian lebih menyukai kehidupan sederhana   dalam kezuhudan serta sebagai cara untuk menebus 
dosa dan kesalahan ayahnya yaitu Yazid muawiyah   bin Yazid lalu dikenal sebagai orang yang sangat 
zuhud ia pernah berkata mencintai dunia adalah   pangkal dari segala kesalahan akhirnya karena 
muawiyah enggan terjun ke dunia politik maka   jabatan kekhalifahan selanjutnya diberikan 
kepada Marwan bin Hakam meskipun Yazid bin   muawiyah pernah menabrak noda hitam dalam sejarah 
Islam dan kepada Zuriah Rasulullah Shallallahu   Alaihi Wasallam tetapi kita tidak boleh mencelanya 
kita cukup mendoakan orang-orang yang bersalah itu   supaya dosa dan kesalahannya mendapatkan 
ampunan dari Allah ta'ala memang di dunia   ini manusia tentu memiliki salah dan 
dosa kecuali para nabi-nabi Allah ta'ala   selanjutnya setelah wafatnya Sayyidina Husein 
garis keturunannya kemudian diturunkan kepada   enam atau tujuh anaknya satu diantara mereka 
adalah seorang anak laki-laki yang bernama zayd   Zainal Abidin Sedangkan untuk keturunan anak-anak 
perempuan Sayyidina Husein banyak yang tersebar di   wilayah damaskus banyaknya keturunan Rasulullah 
Shallallahu Alaihi Wasallam dari jalur Sayyidina   Husein ini maka kemudian menjadikan wilayah 
damaskus menjadi salah satu tempat yang berkah   inilah kisah Imam Syafi'i dituduh Syiah karena 
puisinya tentang Imam Husein dahulu Imam Syafi'i   adalah salah satu ahli fiqih termasuk dalam mazhab 
sunni Beliau pernah merasa hatinya bergejolak saat   menggali kisah-kisah sa Husein yang Sahid 
terbunuh di Karbala beliau merasa berduka   sedalam dalamnya atas wafatnya cucu kesayangan 
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu deras   sekali rasa sedih itu mendapati hikayat kelam 
Karbala untuk mengungkapkan kesedihan itu Imam   Syafi'i lantas menuangkan dalam tulisan puisi 
dalam kitab dewan Al Imam asy-syafi'i ada sebuah   puisi Imam Syafi'i yang bisa bikin pembacanya 
meneteskan air mata berikut puisinya hatiku   mengeluh Karena hati manusia sedang merana kantuk 
tak lagi datang susah tidur membuatku pusing wahai   siapa yang akan menyampaikan pesanku kepada Al 
Husein yang dibantai meski tidak berdosa bajunya   seakan-akan Dicelup basah dan memerah kini meski 
pedang pun meratap dan tombak menjerit dan kuda   yang kemarin me kini meratap bumi bergetar karena 
keluarga Nabi Muhammad demi mereka gunung-gunung   yang kokoh Niscaya akan meleleh benda-benda 
langit rontok bintang-bintang gemetar wahai   cadur-cadur dirobek demikian juga hatiku manusia 
bersolawat untuknya yang diutus dari kalangan   Bani Hasyim dia juga memerangi anak-anaknya Duhai 
alangkah anehnya jika aku dianggap berdosa karena   kecintaan kepada keluarga Nabi Muhammad maka 
aku tidak akan pernah bertaubat dari dosaku itu   Imam Syafi'i memang sangat rajin mempelajari 
sastra Arab klasik Beliau juga pandai dalam   melukiskan syair-syair indah dan menggugah hati 
dalam puisinya Imam Syafi'i menuliskan gambaran   betapa Pedihnya ketika Sayyidina Husein dipenggal 
dan dibantai habis-habisan sampai membuat tanah   sekelilingnya merah terkena cucuran darah dengan 
tulisan puisi ini Imam Syafi'i berharap agar kisah   sejarah Sayyidina Husein bisa dijadikan Suluh 
oleh umat Islam dalam menelusuri kebenaran dan   membungkam tindak kezaliman semangat Sayyidina 
Husein juga membawa pengaruh Imam Syafi'i dalam   menuliskan fatwa-fatwa yang dirasa provokatif 
oleh penguasa fatwa itu adalah kebaikan dunia dan   akhirat terdapat dalam 5 perkara jiwa yang merasa 
cukup tidak menyakiti orang lain mencari rezeki   yang halal selalu bertakwa dan selalu percaya 
dan bergantung kepada Allah dalam semua hal   fatwa ini tentu berlawanan dengan fakta 
kehidupan penguasa Harun ar-rasyid sang   khalifah Dinasti Abbasiyah Sebab karya-karyanya 
imam Syafi'i lantas tidak suka berkecimpung dalam   dunia politik kekuasaan bahkan pernah Imam 
Syafi'i diburu oleh penguasa Harun ar-rasyid   karena Imam Syafi'i dituduh berupaya melawan 
memberontak dan membela kelompok syiah kala   itu memang ajaran syiah dianggap sebagai ajaran 
yang membahayakan kerajaan padahal sebenarnya Imam   Syafi'i hanya meluapkan rasa dukanya dan rasa 
cintanya kepada Sayyidina Husein Yang bernasib   Malang di sisi lain Sayyidina Husein adalah cucu 
kesayangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam   Sebab karya-karya imam Syafi'i yang dianggap 
berbahaya kemudian mengakibatkan Imam Syafi'i   dan beberapa muridnya dijebloskan ke dalam 
penjara oleh Sang Penguasa Imam Syafi'i tetap   Kukuh dengan sikapnya dalam membela kebenaran 
dan memerangi kezaliman beliau enggan merevisi   fatwa maupun karya puisinya meskipun harus 
dipenjara Selain itu penderitaan di penjara   tidaklah sebanding dengan perjuangan besar 
Sayyidina Husein dalam melawan kezaliman penguasa   begitulah sekilas kesedihan dan kecintaan Imam 
Syafi'i saat menulis hikayat wafatnya cucu   Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang 
sangat tragis dan menyayat hati wallahualam   bissawab semoga kisah ini dapat memberikan 
manfaat bagi kita semua jika kalian suka   dengan channel ini silahkan Klik tombol subscribe 
untuk mendukung berbagi kisah sebagai salah satu   channel yang memberikan informasi kisah-kisah nabi 
dan sejarah Islam yang dapat kita teladani sebagai   umat muslim akhirul kalam wassalamualaikum 
warahmatullahi wabarakatuh [Musik]

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *