Saya kan pernah bercerita ada orang datang kerumah, waktu itu saya dirumah mertua Ada orang datang “” Ustadz, boleh berbicara empat mata”” Silahkan pak Saya tau orang ini yang diluaskan rezekinya oleh Allah Subhanahu Wa Taala Makanya beliau tidak ingin tersebar Beliau katakan “” Ustadz ada orang yang berhutang kepada saya”” Saya ingin memaafkan Maka, saya katakan Diantara dua poin Dua opsi pak Silahkan bapak menagih Bapak dapat hak bapak Dan bapak word play here dapat pahala Dan lebih utama lagi Silahkan bapak melunasinya Lebih utama lagi, Silahkan bapak menganggap Dia lunas ataupun menghalalkan hutangnya membebaskan hutangnya Iya ustadz, sebenarnya saya ingin menghalalkan Lalu saya kompor-kompori bapak ini Saya tahu dia punya Dia jualan bensin Disamping jalan Maksudnya, jualan bensin samping jalan itu punya pom bensin 5 Maka saya katakan, Pak! Apalagi yang berhutang kerabat Saya katakan seperti itu Karena kalau orang ini melunas menghalalkan hutangnya saya word play here dapet pahalanya gitu lho makanya saya mengompor-ompori dia Iya ustadz saya mau Apalagi pak, Ayo! Beliau mengatakan Biarkan dia merupakan tabungan saya diakhirat, Ustadz.Subhanallah Itu harta hakiki Itu harta yang sebenarnya Wahai orang-orang yang diluaskan rezekinya yang masih menghutangi orang existed dan belum menghalalkan padahal anda tidak butuh maka halalkan Jujur bu, Saya pernah ceramah seperti ini di Rodja waktu itu dimasjid Al-Barkah Langsung banyak datang Text Whatsapp kepada saya Ustadz terima kasih saya sudah dihalalkan hutangnya, Ustadz terimakasih Saya dapat pahala dari situ iya kan?.