Pernahkah Anda mendengar tentang Desa Sukolilo di Malang? Kalau belum, saya ingin membawa Anda dalam perjalanan singkat menuju sebuah desa kecil di Kecamatan Jabung yang telah berhasil mencuri perhatian banyak pihak dengan semangat inovasi dan komunitasnya yang luar biasa. Desa ini tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Kampung Berseri ASTRA (KBA). Namun, cerita tentang Sukolilo bukanlah tentang kemenangan yang datang tiba-tiba. Ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan tekad yang tak tergoyahkan dari masyarakatnya, dipimpin oleh seorang pemuda visioner bernama Fachrul Alamsyah, atau yang akrab disapa Irul.

Desa Sukolilo: Sebuah Potret Desa Tradisional yang Kaya Budaya

Kabupaten Malang, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya dan sejarah yang tak ternilai. Dengan luas wilayah yang mencapai hampir 3.000 kilometer persegi, kabupaten ini terdiri dari 33 kecamatan yang tersebar di berbagai desa dan kelurahan, masing-masing dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.

Desa Sukolilo adalah salah satu permata tersembunyi di Kecamatan Jabung, yang meski terpencil, memiliki daya tarik yang kuat. Desa ini masih mempertahankan kepercayaan spiritual dan budaya tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Penduduknya cenderung memiliki kepercayaan yang lebih mengarah pada tradisi lokal daripada ajaran formal agama, suatu kepercayaan yang dikenal sebagai “abangan.” Kepercayaan ini mencerminkan sinkretisme, sebuah perpaduan antara keyakinan spiritual dengan tradisi lokal yang telah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Meski begitu, di tengah kehidupan yang sarat akan tradisi, Desa Sukolilo perlahan namun pasti mulai membuka diri terhadap perubahan dan inovasi. Salah satu perubahan terbesar adalah munculnya Gubuk Baca, sebuah inisiatif yang tak hanya bertujuan untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak, tetapi juga menjadi pusat bagi aktivitas kreatif dan sosial masyarakat desa.

Gubuk Baca: Inovasi yang Mengubah Wajah Desa Sukolilo

Irul adalah sosok di balik lahirnya Gubuk Baca. Sebagai pemuda yang lahir dan besar di Sukolilo, ia merasakan betul bagaimana keterbatasan fasilitas dan sumber daya di desa sering kali menjadi penghambat bagi perkembangan anak-anak. Di desa yang mayoritas penduduknya adalah petani dan pekebun, waktu luang anak-anak sering kali dihabiskan untuk membantu orang tua di ladang atau bermain tanpa arah yang jelas.

Namun, Irul percaya bahwa setiap anak memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan jika diberikan kesempatan dan sarana yang tepat. Dari sinilah gagasan untuk mendirikan Gubuk Baca muncul. Pada awalnya, Gubuk Baca hanyalah sebuah tempat sederhana di rumah Irul, di mana ia mengumpulkan buku-buku bekas dan mengundang anak-anak di sekitar untuk datang dan membaca.

Namun, gagasan ini dengan cepat berkembang. Gubuk Baca tidak hanya menjadi tempat untuk membaca, tetapi juga berkembang menjadi pusat kegiatan yang melibatkan seluruh komunitas desa. Bagi Irul, membaca tidak hanya berarti membuka buku dan menyerap informasi, tetapi juga memahami kehidupan, seni, dan budaya dalam arti yang lebih luas.

Lebih dari Sekadar Buku: Membangun Kreativitas dan Kebersamaan

Salah satu hal yang membuat Gubuk Baca begitu istimewa adalah pendekatan holistiknya terhadap pendidikan dan pengembangan anak-anak. Di sini, membaca tidak terbatas pada kata-kata yang tercetak di halaman buku. Sebaliknya, Gubuk Baca menawarkan beragam kegiatan yang dirancang untuk merangsang kreativitas dan kebersamaan.

Misalnya, di samping menyediakan buku, Gubuk Baca juga menjadi tempat bagi anak-anak untuk bermain permainan tradisional seperti congklak, egrang, dan gasing. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, ketelitian, dan kesabaran. Melalui permainan-permainan ini, anak-anak belajar bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Gubuk Baca juga menyediakan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri melalui seni. Kegiatan menggambar, mewarnai, bermain musik, dan menari menjadi bagian dari rutinitas harian di Gubuk Baca. Irul sendiri percaya bahwa seni adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan imajinasi dan kepekaan anak-anak. Di sinilah anak-anak tidak hanya diajari untuk menggambar atau menari, tetapi juga diajak untuk memahami makna di balik setiap karya seni.

Salah satu seni yang sering diperkenalkan di Gubuk Baca adalah tari topeng Malang, sebuah tarian tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya Kabupaten Malang. Dengan mengenalkan anak-anak pada tari topeng Malang, Gubuk Baca tidak hanya berperan dalam melestarikan warisan budaya, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk menghargai dan mencintai warisan leluhur mereka.

Gubuk Baca dan Penghargaan Kampung Berseri Astra (KBA)

Perjalanan Gubuk Baca dari sebuah inisiatif kecil menjadi sebuah pusat komunitas yang berdampak luas bukanlah tanpa tantangan. Namun, dengan tekad dan semangat yang tak pernah padam, Irul dan timnya berhasil mengatasi berbagai rintangan. Hasilnya, Gubuk Baca kini tidak hanya menjadi kebanggaan Desa Sukolilo, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat nasional dengan menjadi salah satu penerima penghargaan Kampung Berseri Astra (KBA).

Kampung Berseri Astra adalah sebuah program yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk dengan tujuan untuk mengembangkan komunitas-komunitas di seluruh Indonesia. Program ini mengintegrasikan empat pilar utama kontribusi sosial berkelanjutan: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Melalui program ini, ASTRA berharap dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.

Pengakuan yang diberikan kepada Gubuk Baca sebagai bagian dari Kampung Berseri Astra bukan hanya sekadar penghargaan. Ini adalah pengakuan atas upaya luar biasa dari sebuah komunitas kecil yang berhasil memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk menciptakan perubahan besar. Ini juga menjadi bukti bahwa ketika masyarakat bekerja sama dengan semangat dan visi yang jelas, tidak ada yang tidak mungkin.

Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan: Pilar Penting di Gubuk Baca

Salah satu hal yang membedakan Gubuk Baca di Sukolilo dari inisiatif serupa di tempat lain adalah pendekatannya yang komprehensif. Gubuk Baca tidak hanya berfokus pada peningkatan minat baca, tetapi juga pada aspek kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan—tiga pilar penting yang menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra.

Pilar Kesehatan: Gubuk Baca sangat peduli dengan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Selain menyediakan tempat yang bersih dan aman untuk belajar dan bermain, Gubuk Baca juga aktif dalam kampanye hidup sehat. Kegiatan seperti senam pagi, edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan, dan kampanye anti-merokok adalah beberapa contoh dari upaya yang dilakukan Gubuk Baca dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat.

Pilar Lingkungan: Kebersihan dan pelestarian lingkungan juga menjadi fokus utama di Gubuk Baca. Irul dan timnya berusaha untuk menjadikan setiap Gubuk Baca di Kecamatan Jabung sebagai pusat pengumpulan sampah plastik dan jenis sampah lainnya. Salah satu program unggulan adalah pembentukan “bank sampah plastik,” di mana warga desa diajak untuk mengumpulkan sampah plastik yang kemudian diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Program ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah di desa, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Pilar Kewirausahaan: Gubuk Baca juga berperan dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan anak-anak dan pemuda desa. Dengan dukungan dari ASTRA, beberapa Gubuk Baca telah berkembang menjadi pusat kerajinan yang memproduksi berbagai barang seni dan kerajinan tangan, seperti batik dan anyaman. Produk-produk ini tidak hanya dipasarkan di desa, tetapi juga di luar desa, sehingga memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga-keluarga yang terlibat. Selain itu, Gubuk Baca juga sering mengadakan pelatihan keterampilan seperti menjahit, membuat kerajinan tangan, dan berkebun yang ditujukan untuk memberdayakan ibu-ibu dan pemuda desa.

Dukungan ASTRA: Langkah Menuju Impian yang Lebih Besar

Keberhasilan Gubuk Baca tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh ASTRA melalui program Kampung Berseri Astra. Dukungan ini tidak hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga melibatkan penyediaan berbagai sumber daya dan bimbingan yang dibutuhkan untuk mengembangkan Gubuk Baca menjadi lebih dari sekadar tempat membaca.

Melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, ASTRA membantu Irul dan timnya untuk mengelola Gubuk Baca dengan lebih profesional dan berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah pelatihan manajemen organisasi yang diberikan kepada para pengelola Gubuk Baca, sehingga mereka dapat menjalankan berbagai program dengan lebih efektif dan efisien. ASTRA juga mendukung pengembangan kapasitas para relawan di Gubuk Baca melalui pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan.

Kolaborasi antara Gubuk Baca dan ASTRA juga menghasilkan beberapa program inovatif yang berhasil membawa dampak positif bagi masyarakat desa. Salah satunya adalah program literasi digital, di mana anak-anak dan pemuda desa diajarkan keterampilan dasar dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital di desa, sehingga anak-anak dan pemuda desa memiliki akses ke informasi dan peluang yang sama dengan mereka yang tinggal di kota.Menjaga Warisan Budaya Sambil Menghadapi Tantangan Modern

Salah satu aspek yang menarik dari Gubuk Baca adalah kemampuannya untuk menjaga keseimbangan antara melestarikan warisan budaya dan menghadapi tantangan modern. Di satu sisi, Gubuk Baca berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal seperti tari topeng Malang, wayang, dan seni ukir. Di sisi lain, Gubuk Baca juga berusaha untuk mempersiapkan anak-anak dan pemuda desa menghadapi dunia modern yang semakin kompleks.

Ini terlihat dari berbagai program yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan keterampilan modern. Misalnya, dalam program kerajinan tangan, anak-anak diajarkan untuk membuat produk-produk yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan desain yang lebih modern. Produk-produk ini kemudian dipasarkan melalui platform e-commerce, sehingga memberikan peluang bagi anak-anak untuk belajar tentang kewirausahaan di era digital.

Gubuk Baca: Inspirasi untuk Generasi Mendatang

Dengan dukungan dari ASTRA dan semangat tanpa henti dari warga Desa Sukolilo, Gubuk Baca telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil. Kisah sukses Gubuk Baca bukan hanya tentang membaca dan buku, tetapi juga tentang bagaimana sebuah komunitas bisa berkembang bersama, saling mendukung, dan meraih impian.

Kini, Gubuk Baca telah menjadi lebih dari sekadar tempat bagi anak-anak untuk belajar. Ini adalah pusat komunitas di mana masyarakat desa bisa berkumpul, berbagi ide, dan bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik. Keberhasilan Gubuk Baca menjadi inspirasi bagi banyak desa lain di Indonesia untuk mengikuti jejak Sukolilo, menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.

Dalam sebuah dunia yang sering kali sibuk dan terfokus pada hal-hal besar, Gubuk Baca mengingatkan kita bahwa kadang-kadang, perubahan terbesar dimulai dari tempat-tempat yang paling tak terduga. Sukolilo mungkin hanyalah sebuah desa kecil di Malang, tetapi dengan semangat dan kerja keras, mereka telah menunjukkan kepada kita semua bahwa impian besar bisa menjadi kenyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *