Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah, kalimat suci dan mulia dan kalimat sempurna yang selalu kita ucapkan kepada zat yang Maha Suci, Maha Sempurna dan juga Maha Mulia. Allah yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, satu-satunya Raja, Pemilik dan Pencipta dan Pengurus serta Pengawas semua yang di langit dan di bumi. Dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam segala kegiatan-Nya. Allah yang Maha Kuat dan Maha Perkasa telah menggantungkan segala kebutuhan – – kita dengan kalimat sederhana tetapi penuh dengan kemuliaan yaitu Alhamdulillah. Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat ini. Juga kita panjatkan salam hormat kita kepada manusia terbaik, manusia yang telah dipilih oleh Sang Pencipta Allah.

Diperintahkan untuk setiap manusia untuk menjadi suri tauladan, menciplak hidupnya adalah bagian daripada agama yang diperintahkan oleh – – Sang Pencipta Allah; makannya, minumnya, pakaiannya, berumah tangga, berekonomi, berinteraksi dan bergaul. Serta juga bagaimana berpolitik di seluruh lini kehidupan sosok manusia yang dibutuhkan untuk roda kehidupan, telah dicontohkan oleh manusia terbaik ini. Dan Sang Pencipta Allah telah memerintahkan kita semua agar beriman kepada-Nya, untuk menjadikan beliau ﷻ sebagai suri tauladan. Dan diucapkan salam hormat oleh Allah dan malaikat-Nya, serta dijadikan ibadah oleh kita, maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan selawat – – dan taslim kepada nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وعلى آله وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم Pada pertemuan kita yang sebelumnya, sudah sempat kita panjang lebar menjelaskan bagaimana masuknya baginda nabi ﷻ di Madinah. Dan tiga keputusan pondasi dasar dalam mendiri negara yang diterapkan baginda nabi ﷻ yaitu membangun masjid sebagai basis kaum muslimin. Tepatnya, dalam hitungan hanya beberapa hari saja. Beliau tiba di Madinah sudah membangun masjid Kuba dan Masjid Nabawi. Yang sudah kita sebutkan hikmah-hikmah dari pada adanya masjid sebagai basis pertemuan kaum muslimin.

Dan juga sebagai tempat untuk mengabsen tanda kutip diri mereka kepada sang pencipta Allah. Sehari lima kali. Kemudian keputusan yang kedua adalah keputusan untuk mempersodarakan muslim yang datang atau pendatang – – Muhajirin dari Mekkah dengan orang-orang yang mukim atau penduduk asli setempat Madinah. Dan ini juga sudah kita sebutkan bagaimana prosesinya juga apa hikmahnya. Kemudian yang ketiga adalah baginda nabi ﷻ – – menerapkan peraturan pemerintahan sesuai dengan hukum Allah di mana seluruh masyarakat Madinah termasuk orang-orang kafir – – wajib mengikuti peraturan Sang Pencipta Allah. Dan sudah kita sebutkan ada dua peraturan dengan orang-orang Yahudi di Madinah. Dan orang-orang sebagian yang masih musyrik dari orang-orang asli Madinah, dan juga untuk penduduk Mekkah, dari orang-orang Quraisy kalau datang – – ke Madinah untuk tidak dijamu. Dan juga tidak memberikan kepada mereka jaminan keamanan. Maka pada saat itu sudah Saya katakan ada – – iklan perang dari nabi ﷻ kepada kaum Quraisy yang sudah menyiksa kaum muslmin dan menghentikan dakwah selama 13 tahun di Mekkah. Juga sudah kita sebutkan teman-teman sekalian, kejadian-kejadian besar yang terjadi sebelum perang Badr.

Banyak sekali kejadian di tahun pertama HIjrah, menikahnya nabi ﷻ dengan Aisyah, kemudian digenapkannya atau dilengkapkannya tata cara salat – – seperti kita sekarang yang tadinya cuman dua rakaat semuanya, maka Zuhur ditambah dua, Ashar ditambah dua, Maghrib ditambah satu, Isya ditambah dua. Nah itu juga ditahun pertama Hijriah. Juga dikumandangkan azan karena memang azan belum ada di Mekkah. Tapi terjadi di tahun pertama – – Hijriah. Kemudian meninggalnya As'ad bin Zurarah yang mulia yang pertama kali mendirikan salat Jum'at. Dan ada beberapa kejadian-kejadian besar – – yang sudah kita sebutkan, termasuk diperintahkannya puasa Ramadhan. Di tahun kedua dari masa Hijrah nabi ﷻ. Kemudian ada banyak peperangan-peperangan nabi ﷻ waktu upaya nabi ﷻ bersama dengan sahabat – – yang nabi ﷻ membentuk mereka sariyyah dan sariyyah sudah Saya bahasakan setiap pasukan yang kurang dari seratus orang namanya sariyyah. Dan nabi ﷻ memiliki strategi perang yang seperti ini. Sering mengutus sepuluh orang, delapan orang, dua puluh orang, pokoknya di bawah seratus orang. Pokoknya pasukan ini hanya untuk menyerang di waktu-waktu tertentu yang diperintahkan nabi ﷻ Musuh walaupun jumlah mereka banyak sekali – – dan ini banyak sekali yang berhasil. Kemudian ada peperangan yang di atas seratus orang. Tapi beliau ﷻ tidak hadir.

Namanya Perang Ma'rakah. Dan ada peperangan yang dihadiri nabi ﷻ langsung di atas seratus orang, namanya Gazwah. Dan sudah kta sebutkan panjang lebar – – contoh-contoh daripada peperangan-peperangan tersebut dan terjadi sebelum perang Badr. Malam ini teman-teman sekalian, semoga Allah berkahi, kita akan masuk ke perang yang sangat besar di dalam sejarah Islam dan sejarah dunia. Dikenal dengan perang kemenangan pertama dalam Islam. Walaupun sebelumnya ada peperangan-peperangan. Tetapi nabi ﷻ sempat menulis perdamaian dengan suku Dhumrah yang sudah kita jelaskan tadi atau pada pertemuan kita. Namanya dipimpin oleh Al-Majdi dan suka suku mudlij yang juga sempat menghadang pasukan nabi ﷻ dan meminta perdamaian agar – – jangan mengganggu kafilah Quraisy. Kita sekarang teman-teman, masuk di tahun dua Hijriah di bulan Ramadhan secara khusus. Begitu akhir Sya'ban di tahun dua HIjriah – – turunlah perintah untuk berpuasa Ramadhan, maka mulai satu Ramadhan mulailah muslimin berpuasa wajib pada saat itu.

Sebelumnya belum pernah – – ada perintah Ramadhan. Jadi kurang lebih empat belas tahun dari masa dakwah nabi ﷻ belum ada perintah puasa Ramadhan. Nanti di tahun dua Hijriah. Maka para sahabat pada saat berangkat untuk perang di Perang Badr, mereka dalam kondisi berpuasa Telah sampai informasi kepada baginda nabi ﷻ kalau ada kafilah Quraisy dan sudah kita jelaskan kafilah itu kalau jumlah – – unta tiga ekor ke atas, baru dikatakan kafilah. Dan kafilah Quraisy sudah kita jelaskan juga pada pertemuan kita sebelumnya, itu rata-rata – – di atas seribu ekor unta. Seribu, seribu lima ratus, sampai dua ribu lima ratus, sampai tiga ribu, empat ribu ekor unta kafilah dagang yang sangat besar. Nabi ﷻ sudah membentuk dari sebelum perang Badr ini banyak sekali Sariyyah-Sariyyah untuk menyerang kafilah Quraisy secara khusus. Karena ternyata orang-orang Quraisy mereka bejat sekali. Terutama pimpinan-pimpinannya. Waktu kaum muslimin ditindas, dan akhirnya mereka hijrah – – maka para pimpinan kepala-kepala suku memperebutkan harta yang ditinggalkan oleh orang-orang kaya termasuk hartanya Abu Bakar – – hartanya Utsman, hartanya Abdurrahman bin Auf, sahabat-sahabat nabi yang kaya-raya diambil semua harta-harta mereka.

Bahkan istri dan anak-anak – – mereka juga ada yang diambil. Maka nabi ﷻ membentuk Sariyyah tujuannya untuk membalas itu. Sering terjadi penyerangan-penyerangan tapi belum berhasil. Tepatnya satu hari di bulan Ramadhan, tepatnya di hari kedua Ramadhan, Walaupun Khilaf di antara ulama tentang hari ini tapi ada pendapat yang mengatakan di hari dua Ramadhan. Jadi baru puasa sehari terdapatlah – – informasi yang sampai kepada nabi ﷻ ternyata ada kafilah Quraisy yang sangat besar dari Negeri Syam, di Utara Jazirah Arab menuju ke Mekkah. Dan mereka melewati pinggir Madinah. Serta uniknya kafilah ini dulu-dulunya kafilah selalu dikawal dengan tiga ratus prajurit, lima ratus prajurit. Ini hanya dikawal oleh empat puluh orang. Padahal jumlah kafilah yang ada, unta-unta yang ada, harta yang mereka bawa itu, lebih dari 2500 ekor unta. Karena mereka anggap sebelumnya selalu berhasil, enggak pernah muslim berhasil menyerang mereka. Selalu lolos saja. Maka mereka merasa tentram dan uniknya juga kafilah ini, kebetulan sekali dengan hikmah Allah semua harta muslimin yang dirampas – – oleh tokoh-tokoh Quraisy itu dikumpulkan menjadi satu dipegang oleh Abu Jahal, Abu Sofyan, Umayyah bin Khalaf, Abu Lahab, banyak – – tokoh-tokoh Quraisy yang memang mengambil ini harta ini.

Lalu mereka menyatukannya di dalam satu kafilah ini. Jadi harta kafilah ini adalah harta kafilah muslimin yang mereka rampas di Mekkah. Nabi ﷻ dengar dan kafilah yang dipimpin oleh Abu Sofyan. Waktu itu belum masuk Islam tentunya karena masuk Islam nanti pembebasan kota Mekkah. Allah yang Maha Suci, telah menentukan takdirnya pada saat itu. Menyuruh nabi-Nya Muhammad ﷻ untuk keluar. Serang kafilah itu. Tetapi jangan iklankan ini sebagai sebuah peperangan. Untuk merebut kafilah dan mengembalikan hak muslimin. Maka diiklankanlah pertama kali Gazwah , peperangan yang dipimpin nabi ﷻ. Untuk menyerang kafilah Quraisy yang digabung antara orang-orang Asli Mekkah, Muhajirin dan juga orang-orang asli Madinah Anshar. Kalau masih ingat tadi Saya sempat jelaskan dipertemuan kita yang sebelumnya, Syariah yang diutus oleh nabi ﷻ selalu dari orang-orang – – Mekkah. Tujuannya supaya tidak ada masalah. Jangan nanti orang menilai "Oh ini Muhammad sengaja menyerang untuk merampas." Padahal sebenarnya tujuannya nabi ﷻ mengembalikan harta orang-orang Mekkah tapi khusus pada saat ini, Diiklankan siapa yang mau ikut menyerang kafilah Quraisy termasuk orang-orang asli Madinah boleh.

Maka terkumpulah bersama nabi ﷻ waktu itu 313 orang. Banyak yang tidak ikut memang jumlah masyarakat Madinah banyak ada ribuan orang. Tapi karena ini pilihan, bukan sebuah kewajiban maka akhirnya yang ikut tidak banyak. Di sini dikatakan oleh para ulama. Sirah dalam tanda kutip ya, mengatur sebuah strategi atau rekayasa dalam tanda kutip positif. Sebuah strategi agar terjadi peperangan ini. Dan itu Allah sebutkan dalam surat Al-Anfal, surat nomor 8 ayat 5. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ ٥ "Sebagaimana Tuhanmu telah menyuruhmu keluar pergi dari rumahmu Wahai Muhammad dengan kebenaran." Padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang beriman tidak menyukainya. Jadi di sini yang dimaksud dengan – – :Allah mengeluarkanmu dari rumahmu Wahai Muhammad." Di sini ada tanda kutip strategi atau tanda kutip rekayasa yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ – – sudah atur tidak negatif, ini positif tentunya. Kalau bahasa Saya ini keliru tentu Saya tidak bermaksud negatif, tapi di sini adalah yang dimaksud – – Allah sengaja mengatur ini. Terjadi pertemuan ini. Nanti kita akan bacakan ayatnya. Sehingga akhirnya keluarlah nabi ﷻ dari Madinah bersama para sahabat. Waktu itu nabi ﷻ pun belum mendapatkan informasi kalau akan terjadi peperangan. Ulama juga mengatakan firman Allah yang mengatakan – – (كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ) "Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu keluar dengan kebenaran wahai Muhammad adalah jelas di sini ada sebuah – – strategi atau rekayasa Sang Pencipta Allah untuk menjadikan pertempuran terjadi.

Nabi ﷻ diperintahkan untuk memberi pilihan kepada siapa saja yang mau ikut dan bukan kewajiban. Dan salah satu sahabat yang ingin sekali ikut – – dan akhirnya tidak bisa ikut akhirnya juga nabi ﷻ memberikan kepadanya Ghonimah, harta rampasan perang dan juga mendapatkan pahala Badr. Yaitu anak mantu beliau Ustman bin Affan رضي الله عنه pada saat dia sudah siap-siap ingin ikut berperang bersama nabi رضي الله عنه , maksudnya – – ingin menyerang kafilah. Belum dikatakan peperangan pada saat itu karena peperangan nanti terjadi dengan satu hal yang Allah sudah atur. Jadi bukan berhadapan sama kafilah, tapi berhadapan sama pasukan Quraisy yang keluar dari Mekkah.

Ustman bin Affan mengalami satu keadaan pada saat dia sudah siap-siap, tiba-tiba Ruqayyah رضي الله عنها anak nabi ﷻ yang merupakan istri – – dia sakit keras. Dan Ruqayyah pun meninggal karena sakit itu. Maka nabi ﷻ menugaskan Ustman bin Affan secara khusus untuk menjaga Ruqayyah. Jadi di sini bukan cuman karena menjaga istrinya, tapi menjaga anak nabi ﷻ. Maka Ustman pun akhirnya tidak ikut. Tapi nanti kita akan lihat bagaimana – – nabi ﷻ melibatkan Ustman bin Affan dalam pahala-pahala dan juga Ghonimah. Sebelum jauh bicara masalah perang Badr teman-teman sekalian, peperangan yang luar biasa pada saat itu. Dan kita akan lihat bagaimana luar biasanya – – di sini campur tangan Allah yang sangat besar kepada jumlah muslimin yang sedikit yang akan melawan pasukan Quraisy. Jumlah mereka hanya 314 melawan seribu orang pasukan Quraisy yang sangat kuat dan keluar dengan siap berperang. Tentu teman-teman sekalian kalau Sariyyah atau Gazwah karena nabi ﷻ di sini iklankan sendiri keluar. Tapi jumlahnya cuman 300 saja. Persiapan mereka sederhana sekali, bahkan banyak sahabat tidak pakai baju besi yang biasanya mereka pakai untuk peperangan yang besar. Banyak di antara mereka yang hanya memegang tombak. Banyak di antara mereka hanya membawa sebilah pedang saja. Banyak diantara mereka yang cuman membawa beberapa anak panah yang tadinya mustinya kalau peperangan minimal memiliki seratus – – anak panah.

150 anak panah. Tapi ini hanya beberapa anak panah saja. Lima-enam anak panah saja. Karena mereka anggap ini bukan peperangan. Menyerang kafilah. Kafilah dijaga oleh empat puluh orang. Jumlah mereka, 314 orang. Dalam pandangan mereka kalau pun berhasil – – maka pasti menang. Sebelum membaca panjang lebar itu, atau mengetahui tentang Perang Badr yang mulia – Kita akan lihat dulu ada satu keajaiban yang terjadi yaitu mimpi Atiqah binti Abdul Muthalib. Dan ini jarang sekali orang mengetahui tentang kejadian ini. Padahal sebenarnya ini berhubungan sekali dengan Perang Badr. Sebagian ulama Sirah juga menyebutkan tentang riwayat ini dan riwayat ini Sahih. Tentang mimpi Atiqah binti Abdul Muthalib adalah tante nabi ﷻ. Waktu itu Atiqah belum masuk Islam. Ini bersaudara dengan Abbas juga belum masuk Islam. Pada saat itu Abbas nanti masuk Islam di pembebasan. Sebelum pembebasan kota Mekkah, beberapa saat. Atiqah, teman-teman sekalian, tiga hari sebelum terjadi perang Badr, sempat mimpi di Mekkah dan mimpinya itu membuat dia ketakutan sekali. Karena, pada malam itu Atiqah mimpi ada seseorang yang dia lihat datang dari kejauhan kemudian naik ke atas sebuah bukti tinggi di Mekkah – – kemudian orang itu teriak dengan suara keras menuju ke arah Mekkah dan suara itu masuk kepada semua rumah penduduk Mekkah.

Yang bunyinya kurang lebih dalam terjemahan bahasa Indonesianya "Wahai para pengkhianat, wahai para penjahat, siap-siaplah.." – – "..menghadapi kematian kalian dalam tiga hari lagi." Orang tersebut terus saja berteriak-teriak dalam mimpi Atiqah sampai dia memasuki – – Mekkah dan keliling Ka'bah kemudian terus meneriakkan kalimat tersebut "Wahai para pengkhianat, wahai para penjahat.." – – "siap-siaplah menghadapi kematian kalian tiga hari lagi. Lalu orang tersebut kembali mendaki bukit Abi Qubaish dan teriak lagi dengan suara keras. Terus begitu. Dia kelilingi semua tempat Mekkah diteriakin. "Wahai para pengkhianat, wahai para penjahat siap-siaplah menghadapi kematian kalian tiga hari lagi." Lalu orang itu mengambil sebuah batu lalu batu itu dilihat oleh Atiqah dalam mimpi, diangkat lalu dilemparkan ke arah Mekkah. Dan batu itu tiba-tiba menjadi sebuah serpihan atau menjadi serpihan batu yang banyak dan menimpa semua rumah di Mekkah. Enggak ada yang tidak kena. Semua kena rumahnya dengan batu itu. Ini mimpinya Atiqah. Dan mimpi ini disebutkan oleh para ahli sejarah dengan mimpi – – sebutannya mimpi Atiqah, tante nabi ﷻ.

Atiqah lalu menceritakan pada saat bangun kaget, cerita sama saudaranya. Abbas bin Abdul Muthalib, paman nabi ﷻ yang pada saat itu masih dalam keadaan kafir. Abbas pun sangat ketakutan, karena ini berarti akan ada peperangan, tetap mereka belum tahu – – apakah dari muslimin apakah dari orang lain? Ini menandakan Mekkah akan ditimpa kekalahan akan hancur dan akan sedih tapi belum jelas – – apakah dari muslimin atau orang lain? Pada saat itu Abbas pun mau menceritakan tapi takutnya salah. Maka Abbas bersahabat dekat dengan satu orang namanya Al-Walid bin Utbah. Ini salah satu tokoh juga dari Quraisy, dan Abbas memberitahukan padanya kalau Atiqah tadi malam mimpi seperti ini. Dan memberi pesan agar jangan diceritakan kepada siapapun mimpi ini. Takutnya nanti Saya ini dikira membuat-buat atau adik Saya buat-buat. Al-Walid lalu memberitahukan Ayahnya yang bernama Utbah dan memesankan agar tidak memberitahukan siapapun.

Sampai akhirnya semua penduduk Mekkah tahu. Dan ini semua pelajaran teman-teman sekalian dalam pepatah Bahasa Arab dikatakan "Kalau engkau titip emas pada orang pasti akan tidak bertambah." "Bisa berkurang, tapi kalau engkau titipkan kata-kata pada orang pasti akan bertambah." Sifat manusa. Jadi kalau antum berdiri di pinggir jembatan, lihat saja enggak ada apa-apa. Cuman kaya orang apa sih kagum lihat sesuatu. Nanti orang lain datang, antum sudah pergi. Dia lihat-lihat, ada orang ketiga ditanya ada apa? Kayaknya ada buaya.

Orang pertama tidak bicara apa-apa. Pergi orang kedua, orang ketiga ini tidak lihat padahal, cari buayanya ke mana, datang orang keempat – – ada apa? Ada buaya putih. Pernah dengar enggak ada cerita buaya putih di Indonesia. Saya kaget juga dengar ada buaya putih. Nanti orang kelima datang tanya ada apa? Oh buaya putih tapi di sebelahnya ada perempuan apalah segala macam jadi panjang. Abbas sebenarnya رضي الله عنه waktu itu belum masuk Islam ya. Tidak tahu kalau berita mimpinya adiknya Atiqah telah tersebar. Dan pada saat itu orang-orang Quraisy memang tahu kafilah terbesarnya mereka akan melewati Madinah. Dan selama ini sudah usaha kaum Muslimin menyerang tapi tidak berhasil. Lalu kemudian saat dia tawaf di Ka'bah, keesokan harinya, tiba-tiba melewatin majelis Quraisy yang satu sama lain saling berbisikan diantaranya Abu Jahal. Orang yang merupakan musuh besarnya Islam. Abu Jahal waktu itu sedang membicarakan mimpi Atiqah. Lalu Abu Jahal berkata kepada Abbas saat lagi tawaf. "Wahai Aba Fadl.." nama anak pertamanya. "Wahai Ayahnya Fadl, bila engkau selesai tawaf.." – = "..mampirlah ke majelis kami." Saat Abbas selesai tawaf ia pun mempir di Majelis Abu Jahal.

Abu Jahal lalu bertanya, aku melihat cukup nabi yang – – yang berasal dari kalian, wahai suku Abdul Muthalib." Artinya sudah ada satu orang mengaku nabi. Masa sekarang ada lagi yang mengaku nabi? Abu Jahal menyinggung kenapa? Karena Atiqah mimpi kan, masa ada lagi Atiqah ngaku nabi. Kan sudah ada Muhammad. Tapi dia singgung – – dengan bahasa dia. "Aku melihat cukup satu orang saja yang mengaku nabi dari kalian, hai suku Abdul Muthalib." Abbas bertanya "Apa maksudmu?" Abu Jahal bilang "Dulu seorang laki-laki yang bernama Muhamamd." Tentu kita mengatakan ﷻ, "..yang mengaku dapat wahyu." "Sekarang ada juga perempuan mengaku dapat wahyu?"Kata Abbas "Apa maksudmu?" Kata Abu Jahal "Bagaimana dengan mimpinya Atiqah?" Ini baru tadi malam diceritain, hari ini sudah tersebar semua.

Gara-gara titip kata-kata "Jangan ceritakan ke orang ya." Jadi jangan antum pakai cara ini, percuma. Jangan ceritakan ke orang pasti sampai ke mana-mana. Abbas waktu itu coba memungkiri "Mimpi yang mana?" Dia coba memungkiri, karena memang khawatir kalau mimpi itu benar-benar terjadi. Maka kalau mimpi itu tidak terjadi, maka akan tersebar di Quraisy adiknya pembohong. Dan makin besar tuduhan Quraisy kalau Muhammad pembohong, ini lagi tantenya pembohong. Maka Abbas bingung pada saat itu. Abu Jahal lalu berkata. "Bila tiga hari berlalu dan tidak terjadi apa-apa, maka aku akan menyebarkan tulisan bahwa.." – – "..suku Abdul Muthalib adalah paling pembohong dari suku-suku Arab yang ada." Abbas tetap memungkiri dan masalah waktu itu selesai dengan pernyataan – Abu Jahal. Sudah Abbas tinggalkan saja. Saat Abbas balik, maka para wanita Abdul Muthalib mengerbunginya dan berkata.. – maksudnya dari suku Muthalib. "Bagaimana bisa engkau membiarkan Abu Jahal berkata semaunya tentang suku kita?" Abbas akhirnya datang lagi ke sana dan dikatakan oleh mereka "Perangi dia, bunuh Abu Jahal itu." Mereka panggil Abu Hakam waktu itu.

Abbas akhirnya bertekad untuk menghadapi Abu Jahal bila tiga hari ia mau mempermalukan suku Muthalib. Artinya Abbas mengatakan "Baiklah, kita lihat. Kalau tiga hari dia mau mempermalukan suku kita, maka kita akan perangi, Saya akan lawan dia." Dari sisi lain, kita sekarang tinggalkan Mekkah dulu. Abu Sofyan pada saat itu lagi mimpi kafilah. Waktu dia sudah mau lewatin Madinah – – dia selalu mengirim mata-mata. Memastikan apakah muslimin mau menyerang atau tidak? Nabi ﷻ juga pada saat itu sudah tahu ini keluar kafilah sekian hari lagi akan melewatin tempat ini. Maka beliau pun mengutus mata-mata, dan mata-mata – nabi ﷻ ada dua orang. Yang pertama sahabat nabi bernama Bush-Bush bin Amr, dan juga yang kedua Adi bin Abi Darda Bush- Bush bin Abi Amr dan Adi bin Abi Darda رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َini diutus oleh nabi ﷻ menjadi mata-mata.

Kedua sahabat ini mulai keluar dan mencari berita. Saat yang bersamaan Abu Sofyan juga sendiri mencari informasi di lokasi yang sama. Jadi kafilah Quraisy lagi istirahat di dekat wilayah Badr itu, – – lagi istirahat, maka nabi ﷻ mengutus mata-mata dua orang ini. Jadi mata-mata ini istirahat juga di tempat yang sama. Tanpa mereka tahu kalau ini ada kafilah Quraisy, dua orang mata-mata nabi ﷻ dan Abu Sofyan juga tidak tahu kalau mata-mata nabi ﷻ sudah sampai di situ.

Dengan hikmah Allah terjadi begitu. Pada saat Bush bush bin Amr dan Adi bin Adi Darda رضي الله عنه tiba di sekitar sumur di sekitar Badr. Mereka melihat ada dua perempuan sedang mengobrol, yang satu berkata kepada temannya, belilah milikku ini. Ada produknya. Yang lain menjawab, nanti bila ada kafilah lewat aku akan beli langsung dari Mereka. Kalimat ini berarti menandakan penduduk setempat tahu kafilah sudah lewat. Dan biasanya kafilah Quraisy kalau mampir di sebuah suku di dekat suku – – mereka buka siapa yang mau beli silahkan. Jadi pasar sementara terjadi mereka transaksi sampai tiba di Mekkah seperti itulah. Sambil meminta pertolongan dari suku-suku yang ada di sekitar situ. Kedua sahabat tersebut lalu mengetahui bahwa kafilah sudah sangat dekat, – – lalu mereka berdua balik dan menginformasikan kepada nabi ﷻ. Setelah beberapa saat Bush Bush bin Amr dan Adi bin Abi Darda رضوان الله عليهم meninggalkan tempat tersebut, Abu Sofyan tiba di tempat yang sama. Bertemu dengan dua perempuan tadi. Lalu kemudian Abu Sofyan bertanya "Apakah kalian lihat ada orang yang lewat di sini?" Kepada perempuan ini. Keduanya menjawab, tadi ada dua orang yang lewat tapi tidak berbicara dengan kami. Hanya singgah sebentar lalu pergi dan kami tidak tahu ke mana.

Abu Sofyan lalu mendatangi tempat Bush Bush bin Amr dan Adi bin Adi Darda رضوان الله عليهم yang singgah tadi, kemudian menemui – – menemukan bekas kotoran unta mereka Dan Abu Sofyan menemukan di kotoran unta mereka, dikorek-korek ternyata – – ada biji kurma. Di sini perlu diketahui teman-teman sekalian, ini dalam sekali pelajaran Sirah ini kalau kita masuk ke dalam hal-hal seperti ini. Karena banyak sekali strategi juga yang ternyata pada saat itu sudah terjadi dan luar biasa gitu.

Abu Sofyan tahu sekali di antara semua suku Arab hanya – – orang-orang Madinah saja yang memberikan unta mereka makan kurma, yang lain tidak ada. Makannya daun biasa. Karena kayanya Madinah pada saat itu dengan kurma dan kurma itu dianggap makanan elit, makanan manusia – – tapi karena banyaknya mereka berikan kurma kepada unta-unta mereka. Abu Sofyan bisa dengan jeli pada saat itu memeriksa kotoran – – yang ada di situ, dari dua orang sahabat ini dan dia tidak tahu kalau ini sahabat. Dia cuman mau tahu mereka dari Madinah atau bukan. =Dikorek lalu ditemukan memang ada biji-biji kurma. Maka Abu Sofyan akhirnya tahu kalau ini pasti mata-mata Madinah. Segera Abu Sofyan malam itu mengutus seseorang kemudian manulis surat ke Mekkah. Wahai Quraisy, lalu disebutkan satu-satu.. – Pemilik harta Umayyah bin Khalaf, Abu Lahab, Abul Hakam atau Abu Jahal. Disebutkan satu per satu semuanya. "Harta kita akan diserang oleh Muhammad, segera kirim pasukan." Malam itu juga. Jadi bagaimana jelinya mereka pada saat itu teman-teman tahu kalau ini ada penyerangan atau tidak ada penyerangan. Mungkin kalau kita – – sepertinya tidak periksa kotorannya unta.

Tapi ini begitu jelinya dan memang mereka tahu itu. Terjadilah pengiriman surat. Abu Sofyan memilih seseorang yang memang terkenal orang ini spesialisnya nyebarin isu. Ada orang begitu subhanallah. Nanti lihat bagaimana caranya dia menyebarkan isu. Luar biasa caranya. Jadi kalau ada orang yang seperti ini sekarang mungkin sudah belajar dari zaman Jahiliyah. Ada orang namanya Dam Dam bin Amr. Dia terkenal di Mekkah spesialis menyebarkan isu dan membuat masa langsung bisa percaya. Sekian banyak masa dibuat percaya sama dia. Abu Sofyan bilang bawa surat ini pokoknya hebohkan Mekkah. Supaya langsung bentuk pasukan langsung kirim ke sini.

Cepat. Ini kafilah terbesar, dan seluruh pemimpin Quraisy punya harta di sini. Dam Dam menuju ke Mekkah teman-teman sekalian. Pada saat mau tiba di Mekkah, apa yang dia buat? Dia robek-robek bajunya – – kemudian dia bunuh untanya. Darah untanya dilumuri semuanya ke badannya. Semua dilumuri sampai di kepalanya dilumuri darah semua. Pada saat dia masuk ke Mekkah, dia sambil teriak-teriak, pemandangan ini tentu seakan-akan perang sudah terjadi. Darah semua robek-robek baju. Pada saat tiba di wilayah namanya, Batha. Batha ini sebuah wilayah disebutkan. Artinya sudah terjangkau pintu gerbang, sudah kelihatan. Penjaga pintu gerbang sudah kelihatan. Di atas benteng Mekkah sudah ada pasukan-pasukan karena ada prajurit yang jaga.

Akhirnya dia mulai teriak. Ini daerah namanya Batha, Batha itu daerah yang di depan pintu gerbangnya Mekkah. Dia teriak Al-Ghawuz, artinya pertolongan-pertolongan dalam kondisi berdarah-darah semua ini. Tapi darah unta. Al-Latima. Al-latima itu penyerangan. Lalu sambil dia jalan. Dia buat dirinya jatuh, berdiri, padahal enggak apa-apa ini. Berdiri lagi jatuh lagi. Orang lihat semua. Masuk pintu gerbang Mekkah dia teriak lagi. Al-Ghawuz, Al-Latima, pertolongan – – penyerangan. Orang tanya ada apa wahai Dam-Dam? Dia tidak mau jawab. Tetap aja dia jalan. Orang sambil dengar, dia terus teriak Al-Ghawuz. Orang Mekkah akhirnya kumpul makin banyak, makin banyak sampai sudah kumpul semua, dan dia berada pas di depannya majelisnya tokoh-tokoh – – Quraisy yang dikenal dengan Darun Nadwah.

Teriak-teriak lagi Al-Ghawuz, Al-Latima, begitu terus. Pada saat semua sudah kumpul, maka orang-orang tokoh Quraisy yang bertanya "Dam-dam ada apa?" Dan mereka tahu Dam-Dam ini ikut Abu Sofyan. Mereka tahu ini adalah ikut sama kafilah Sofyan, dan kebetulan Dam-Dam Pada saat itu, Salah satu dari empat puluh orang – – prajurit yang sedang mengawal kafilah. Kalau tidak salah dia juga memang pimpinan dari empat puluh pengawal itu. Maka dia pun akhirnya teriak-teriak dan dia mengatakan "Penduduk Madinah dan Muhammad sudah menyerang." Bukan dia bilang mau persiapan, tapi sudah menyerang kafilah.

"Kalau kalian tidak berusaha menolongnya secepat mungkin, maka dipastikan – – harta kalian habis semua." Dua ribu lima ratus atau dua ribu ekor unta, semuanya pasti akan habis. Maka pada saat itu teman-teman sekalian, bisa dibayangkan betapa mahirnya Dam-Dam memutar rekayasa data sampai seakan-akan terjadi sesuatu – – dan penduduk Mekkah segera mengumpulkan pasukan. Kalau tidak menggunakan cara ini, mungkin pasukan tidak akan terkumpul dalam satu malam. Tapi dengan cara ini, satu malam terkumpul semua seribu personel pada saat itu. Tujuh ratus personil siap perang. Terutama musuh Islam, Abu Jahal. Abu Jahal teriak-teriak nih. Kemudian dia teriak-teriak untuk memanggil seluruh kepala suku pemerang, kirim pasukan kalian Sedikit kita selipkan kisah teman-teman, kisah tentang Abu Lahab dan Umayyah bin Khalaf di sini. Abu Lahab adalah paman nabi ﷻ. Paman kandung. Saudaranya Abbas, Saudaranya Abdullah, paman kandung nabi ﷻ. . Tapi dia membenci Islam dan sudah pernah kita jelaskan ada dua paman nabi ﷻ yang mencapai masa kenabian, masih hidup, dan mereka beriman.

Itu adalah Hamzah dan Abbas رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ, dan ada dua paman nabi yang sampai masa kenabian tapi tidak beriman – – Abu Lahab dan Abdul Muthalib. Abu Lahab ini teman-teman sekalian pada saat, dia tahu hartanya banyak di situ. Tapi karena dia merasa enggak perlu ikut – – dia mau jaga Mekkah saja, khawatir nanti terjadi peperangan benar, kemudian pasukan kalah, maka ini kesempatan dia menjadi pemimpin di Mekkah. Dia kebetulan, pernah mengutangkan uang kepada seseorang dan dia berkata kepada orang itu kalau kau mau hutangmu lunas.. – – maka keluarlah mewakiliku. Bilang "Aku mewakili Abu Lahab untuk keluar berperang." Maka orang itu pun setuju, akhirnya orang tersebut pergi mewakili Abu Lahab. Kemudian kisah yang unik adalah Umayyah bin Khalaf. Siapa Umayyah bin Khalaf ini teman-teman sekalian? Umayyah bin Khalaf ini sahabatnya Abu Jahal sahabat dekatnya Abu Lahab, tokoh Quraisy. Ada kisah dalam riwayat Bukhari disebutkan – – Umayyah bin Khalaf ini bersahabat dekat dengan satu orang dari Anshar, dari asli Madinah, namanya Sa'ad bin Muaz رضي الله عنه Ini Sa'ad bin Muaz itu pimpinan suku Khazraj.

Terkenal sekali yang pada saat dia meninggal singgasana-Nya Allah, Arsy-Nya Allah bergoncang. Sa'ad bin Muaz ini bersahabat sama Umayyah bin Khalaf. Mereka sahabat dekat. Pada saat itu teman-teman sekalian, Sa'ad bin Muaz رضي الله عنه . – pernah, ini sebelum kejadian ini. Jauh sebelumnya, waktu kaum muslimin sudah pada hijrah ke Madinah.. – – di tahun pertama Hijriah, beliau pernah lewat di Mekkah dan ingin tawaf. Tapi Mekkah sudah tidak bisa orang Islam masuk, kalau masuk bisa dibunuh. Cuman karena dia kepala suku, dia suratin dari luar Mekkah, Umayyah bin Khalaf, sahabat dekatnya. Umayyah bin Khalaf ini, kalau datang ke Madinah, bertemu di rumahnya Sa'ad. Kalau Sa'ad ke Mekkah jadi tamu. Sahabat dekat dan mereka pemimpin suku. Ini di Mekkah dan di Madinah dan dua-duanya orang kaya raya. Maka Umayyah mengatakan masuk saja, Saya akan lindungi kamu. Masuklah Sa'ad bin Muaz jadi tamu di rumahnya Umayyah bin Khalaf. Begitu jadi tamu teman-teman sekalian, kata Sa'ad "Wahai Umayyah.." – – "..beritahukan kepada Saya kalau Ka'bah sedang kosong, kapan kosong dan tidak ada orang tawaf, orang Mekkah, Saya mau tawaf." "Malam hari enggak apa-apa, karena pada zaman itu teman-teman sekalian, orang-orang Quraisy banyak yang tawaf sambil telanjang." Dan mereka bersiul serta mereka bertepuk tangan.

Dalam Al-Qur'an dikatakan (مكاء وتصدية) "Jadi mereka mengubah zikir-zikir dan tepuk tangan dan.. – -".. bersiul terlebih lagi mereka tawaf dengan telanjang dan kita tahu nanti dalam Sirah kita dijelaskan panjang lebar, tentang mereka akan – – meninggalkan tawaf telanjang itu setelah pembebasan kota Mekkah. Maka Sa'ad tidak mau tawaf pada saat itu. Kata Umayyah "Baiklah." Umayyah kumpul sama teman-temannya. Dan dia tidak cerita nih sama Abu Jahal, sama Abu Lahab, kalau ada tamu Saya si Sa'ad. Karena mereka benci dengan penduduk Madinah. Pada malam hari, Umayyah pulang ke rumahnya dan mengatakan "Sudah tidak ada orang hai Sa'ad.

Ayolah kalau kau mau tawaf Saya temani." Masuklah keduanya di Ka'bah. Mau Tawaf. Begitu tawaf datang Abu Jahal. Abu Jahal tanya "Wahai Umayyah, siapa yang bersama kamu ini?" Kata Umayyah, ini Sa'ad bin Muadz. Pimpinan Khazraj. Suku yang besar di Madinah terkenal dengan kekuatan perangnya juga. Kata Abu Jahal "Sa'ad bin Muadz, pimpinan Madinah." "Demi Allah kau tidak keluar dari Mekkah hidup-hidup.

Berani benar kau masuk ke sini. Kata Sa'ad "Wahai Abu Jahal. Kalau kau berani sentuh Saya.." – – "..Saya akan lawan kamu. Saya bukan orang biasa tapi kepala suku. Jadi Saya akan lawan kamu. Dan kalaupun Saya terbunuh, kau pikir sukuku akan tinggal diam?" "Mereka akan serang Mekkah dan menghabisi Quraisy. Mereka mati atau Quraisy yang mati." Kata Abu Jahal "Demi Allah kau tidak akan bisa." Kata Sa'ad "Demi Allah bisa." Ribut nih dua orang berantem mulut. Umayyah bin Khalaf ada di tengah-tengah. Dia lihat ke sebelah kirinya Abu Jahal, sahabatnya, pimpinan Mekkah.

Dia lihat sebelah Sa'ad bin Muaz, sahabatnya, tapi ini muslim dan ini kafir kan seagama sama dia. Dalam riwayat Bukhari dikatakan – – "Jiwanya Umayyah cenderung kepada Abu Jahal." Maka dia bilang kepada Sa'ad "Wahai Sa'ad jangan kau angkat suaramu di depan Abu Hakam." "Karena dia pemimpin lembah ini. Dia raja kami." Sa'ad kepala suku dan ini sahabatnya, tadi berikan jaminan kenapa bukan membela? Maka kata Sa'ad "Wahai Umayyah mulai sekarang tidak ada hubungan lagi sama kita." "Dan perlu kamu tahu ini informasinya, perlu kamu tahu kalau nabi kami Muhammad ﷻ sudah menginformasikan kami akan membunuhmu nanti." Jadi ada hadis yang disebutkan nabi jauh sebelum perang Badr kalau kami akan membunuhmu nanti. Tetapi tidak dijelaskan di mana. Umayyah waktu itu kaget, dia lagi pegang sebuah benda jatuh bendanya. Dan Umayyah ini sekali lagi kafir dengan risalah nabi Muhammad ﷻ. Tapi dia tahu nabi jujur. Apa dia bilang ? "Apakah Muhammad menjelaskan di mana aku akan dibunuh?" Kata Sa'ad "Tidak ada informasi tapi kami akan membunuhmu dan itu pasti.

Maka pada saat itu teman-teman sekalian dalam riwayat ini dikatakan – – "Umayyah pun bingung maka Umayyah meninggalkan dua-duanya. Pulang ke rumahnya. Rupanya karena Umayyah pergi Abu Jahal takut juga. Enggak jadi berantem nih. Abu Jahal tinggalkan juga. Sa'ad bin Muaz pulang ke Madinah. Karena enggak jadi pertengkaran ya sudah pulang. Pulang ke Madinah, Umayyah bin Khalaf dinukil riwayat oleh beberapa orang sahabat yang memang waktu itu masih ada di Mekkah. Belum ada yang masuk Islam, menyaksikan Umayyah waktu pulang ke rumahnya sambil dia ngomong sendiri ke jalan. Dia mengatakan "Demi Allah Muhammad tidak pernah dusta." Dia mengatakan "Demi Allah Muhammad tidak pernah dusta." Pulang ke rumahnya dia bilang sama istrinya "Wahai istriku, apakah kau tahu apa yang diberitakan Sa'ad kepadaku malam ini." Kata istrinya "Tidak.

Apa itu?" Istrinya juga kafir juga gitu kan. Dia bilang "Muhammad menginformasikan kepada pengikutnya sahabatnya kalau mereka akan – – "membunuhku." Apa kata istri Umayyah? Orang kafir nih "Demi Allah Muhammad tidak pernah dusta." Ini luar biasa ini pengakuan mereka tentang kejujuran nabi ﷻ. Demi Allah nabi Muhammad tidak pernah dusta. Tapi apakah ada informasi di mana kau akan dibunuh?" Dia bilang "Saya sudah tanya kepada Sa'ad, tapi Sa'ad bilang tidak ada informasi dan tidak jelas kapan. Tapi istriku.." – – "..Saya pastikan pada kamu kalau Saya tidak akan keluar dari Mekkah." "Pokoknya Saya akan di sini terus, Saya enggak akan keluar dari Mekkah. Baik teman-teman sekalian, kejadian ini tiga bulan sebelum kejadian – – penyerangan, akan terjadi penyerangan kafilah Quraisy. Jadi Umayyah bin Khafal ini berpegang terus pada kejadian itu. Waktu Abu Jahal keliling motivasi orang Mekkah, ayo pasukan berkumpulah, peranglah, harta kita akan diambil, – – terkumpul tujuh ratus orang. Setiap suku punya seratus orang. Umayyah bin Khalaf. Ini ada tujuh suku bergabung. Umayyah bin Khalaf ini punya suku, teman-teman – – di Mekkah pas prajuritnya paling banyak tiga ratus orang.

Umayyah duduk di depan Ka'bah. Pasukannya tiga ratus duduk di depan dia. Enggak ada yang ikut. Abu Jahal lewat, Abu Jahal bilang "Wahai Umayyah, kenapa kau tinggal di sini? Kenapa enggak gabung?" Ayo bergerak, hartamu juga ada di situ akan diambil. Kata Umayyah apa? "Wahai Abu Hakam apa kau lupa ceritanya Sa'ad bin Muaz?" "Kalau Muhammad sudah menginformasikan akan membunuhku?" Maka Abu Jahal bilang "Kenapa kau percaya itu dusta." Enggak usah percaya, enggak benar. Keluarlah bergeraklah, tiga ratus orang ini paling banyak. Dia bilang "Demi Allah Saya enggak mau." Abu Jahal bingung, ini pasukan paling besar gimana caranya? Dia pulang ke rumahnya dan ambil dupa teman-teman sekalian. Waktu itu ada dupa, khusus baunya itu kalau kecium bau perempuan. Jadi kalau laki-laki bau itu memalukan. Aib. Diambilah bara api sama dia, dupa, ditaruh dupa tersebut keluar wangi-wangian. Abu Dzar ambil punya istrinya, dibawa ke dekat Ka'bah. Lalu dia permalukan Umayyah di depan pasukannya. Dia bilang (تطيب يا أمية) – – "Pakai minyak wangi ini hai Umayyah." Umayyah tahu ini bau perempuan.

Kata Umayyah "Kenapa kau kasih minyak wangi perempuan?" Dia bilang "Karena kau perempuan tidak mau berperang." Maka Umayyah marah. Umayyah tepis bara api itu kemudian dia pun pulang ke rumahnya. Dia pun bilang sama istrinya – – "Wahai istriku siapkan baju perang." Kata istrinya "Kenapa kau mau pergi? Bukankah Sa'ad bin Muaz sudah cerita?" "Kalau Muhammad menginformasikan sahabatnya akan membunuhmu?" Dia bilang "Saya dipermalukan sama Abu Hakam." "Saya akan keluar sebentar beberapa langkah habis itu Saya kembali." Maka yang terjadi teman-teman sekalian, pada saat itu istrinya pun menyiapkan. Subhanallah, setiap kali pasukan Quraisy yang terkumpul seribu – – akhirnya kan, setiap kali istirahat menuju ke Madinah, menuju ke Badr, setiap kali istirahat Abu Jahal selalu datang pertama ke Umayyah.

Wahai Umayyah kau berdiri di luar. Dijaga sampai tergiring di perang Badr. Dan nanti akan kita ceritakan terbunuhnya dia di perang Badr. Ini salah satu mukjizat bagi baginda nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّم. Jadi Sa'ad bin Muaz رضي الله عنه adalah pimpinan suku Aus dan bukan Khazraj. Tadi Saya sempat sebutkan suku Khazraj, tapi beliau adalah pimpinan suku Aus. Kemudian ada juga riwayat lain menyebutkan waktu Abu Jahal mengancam Sa'ad رضي الله عنه "Berani benar kau masuk ke Mekkah dan seterusnya – – dan kau demi Allah tidak akan keluar dari Mekkah dalam kondisi hidup." Maka Sa'ad mengatakan "Kalau kau berani menyentuhku, aku akan menghilangkan – – sesuatu yang lebih kau cintai dari nyawamu sendiri. Maka Abu Jahal memang dikenal orang yang sangat cinta dengan hartanya. Bahkan dia bersedia untuk mengorbankan istri dan anaknya demi keselamatan hartanya.

Dia tidak paham dia mengatakan kepada Sa'ad "Apakah kalian punya Ka'bah juga di Madinah?" "Sehingga bisa menyaingi kami di sini?" Kata Sa'ad, "Tidak. Tapi seluruh hartamu akan dirampas oleh sukuku." Barulah pada saat itu Abu Jahal marah mengatakan – – "Kau tidak akan bisa." Kata Sa'ad "Saya akan bisa lalu mereka bertengkar mulut lalu lanjutan riwayat sama seperti apa yang kita sebutkan tadi.

Sedikit teman-teman sekalian kita sebutkan. Quraisy di Mekkah, juga punya masalah dengan satu suku lain namanya suku Qananah. Suku Qananah namanya. Suatu hari ceritanya begini. Ada satu dari suku Qananah membunuh dari seorang suku Quraisy, terjadi cekcok. Terjadi cekcok antara suku Qananah, membunuh satu orang dari suku Quraisy. Lalu keluarga si Quraisy.. – – menuntut diyah. Enggak usah dibunuh itu orang tapi bayar kepada kami. Waktu itu diyahnya seratus ekor unta. Kalau ada orang dibunuh, bayar seratus. Keluarganya lebih milih terima uang aja daripada dibunuh orang ini atau dieksekusi. Maka keluarga atau orang yang membunuh tadi membayar dia seratus ekor unta. Setelah selesai itu teman-teman sekalian, biasanya sudah dianggap – – selesai masalah. Rupanya si pembunuh ini merasa aman dari suku Qananah. Dia pun masuk ke Mekkah lalu tawaf. Pada saat dia lagi tawaf, salah satu saudara orang yang terbunuh dari Quraisy melihat itu lalu kemudian datang lalu membunuh si Qananah ini. Setelah itu jasadnya digantung di Ka'bah orang yang dibunuh ini. Suku Qananah akhirnya menuntut dari suku Quraisy – – menyerahkan si pembunuh tadi. Namun Quraisy menolak kemudian terjadilah perseteruan di antara mereka.

Tentu perseteruan ini teman-teman terjadi, sebelum terjadi tadi kafilah Quraisy dihadang oleh nabi ﷻ, belum ingin menyerang Madinah, tapi ini punya masalah – – dan jadi masalah bagi Quraisy, karena rupanya sebelum membentuk pasukan untuk menyerang Madinah, untuk menyelamatkan kafilah mereka – Mereka sudah punya masalah dengan Qananah. Dan Qananah bisa setiap saat menyerang mereka. Suku Qananah pada saat tidak mau diserahkan kepada mereka.. pembunuh dari orang sukunya itu.. maka siap-siap menyerang Mekkah. Hal ini menyebabkan Quraisy ragu menyerang nabi ﷻ karena jangan sampai Qananah menyerang tiba-tiba dan dalam sebuah riwayat sahih disebutkan – Maka setan bisa saja iblis langsung, yang menjelma menjadi manusia dan dia menjelma menjadi Surāqa ibn Mālik ibn Juʿshum al-Kinānī Surakah bin Malik ini adalah kepala suku Ju Shum dan Ju Shum adalah cabang terbesar suku Qanana.

Jadi Qanana tinggal jauh dari Mekkah. Tinggalnya jauh. Tetapi setan datang menjelmanya dan ini sudah pernah kita sebutkan juga pada saat terjadi kasus hijrah di mana iblis – – menjelma lalu bergabung dengan majelis syurahnya orang-orang Quraisy yang akhirnya iblis mendukung pendapatnya Abu Jahal. Masih ingat ya, baik. Walaupun tiga orang yang jawab engga apa-apa lah. Berarti yang lain lupa ini. Akhirnya teman-teman sekalian setan menjelma menjadi Suraka bin Malik Al Ju Shum nanti ini masuk Islam. Dan Suraka bin Malik ini yang sempat mengejar – – nabi ﷻ waktu hijrah yang akhirnya kudanya tenggelam dan dia jatuh dapat surat jaminan dan seterusnya. Setan menjelma menjadi dia kemudian bergabung dengan majelis surahnya Quraisy. Lalu dia berkata tidak usah kalian ragu. Aku yang memberi jaminan kalian dari suku Qananah. Qananah tidak akan menyerang kalian. Padahal ini suku Qananah sudah siap memang mau menyerang. Quraisy pun pada saat itu merasa tenang karena surakah bin Malik salah satu pemimpin Qananah dan memang keputusannya di dalam – – suku Qananah ini didengar.

Dan ini semua teman-teman sekalian karena setan tidak ingin agama Allah tersebar dan dia ingin – – semua yang berhubungan dengan penghancuran Islam pasti diusahakan. Sisi yang lain, ini menandakan iblis dan setan pada umumnya tidak tahu yang gaib. Mereka tidak tahu kalau nanti terjadi perang Badr, muslimin yang akan menang. Mereka maunya pasukan Quraisy keluar. Jadi setan hanya bisa berusaha. Dan mereka tidak tahu hal yang gaib sama sekali. Mereka berusaha menggoda kita kalau kita tepis, maka dia tidak tahu – – berhasil atau tidak atau akan berpengaruh, mereka tidak tahu. Seperti itulah. Maka akhirnya orang-orang Quraisy berhasil terpengaruh oleh pendapat setan tadi dan akhirnya mereka keluar dan Allah – – menceritakan masalah itu dalam surat Al-Anfal. Surat Al-Anfal ini banyak menceritakan tentang perang Badr. Surat ini nomor delapan ayat empat puluh delapan. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ ٤٨ "Dan ingatlah ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka, dan mengatakan.." "Tidak orang ada seorang pun yang dapat menang terhadap kalian hari ini." Maksudnya ini cerita tentang setan yang menjelma menjadi Surakah – – bin Malik memotivasi Quraisy untuk menyerang nabi ﷻ.

Maka setan berkata "Tdak ada seorang manusia pun yang bisa menang terhadap kalian.. – – "..pada hari ini dan sesungguhnya Saya ini pelindung kalian." Maka tatkala kedua pasukan sudah berhadapan, setan sudah lihat ternyata pasukan muslimin sudah ada dan kuat. Maka setan pun berkata sesungguhnya Saya berlepas diri dari kalian, sesungguhnya Saya dapat melihat apa yang kalian tidak dapat lihat. Dan sesungguhnya Saya takut kepada Allah dan Allah sangat keras siksaannya. Kata sebagian ulama tafsir, setan pada saat itu hadir di perang Badr kemudian dia melihat malaikat yang turun membantu kaum muslimin.

Maka pada saat itulah dia mengatakan "Saya takut, Saya lihat apa yang kalian tidak lihat. Saya bisa lihat malaikat, sedangkan kalian tidak bisa lihat malaikat." "Dan Saya takut kepada Allah karena Allah sangat keras siksaannya." Kalau malaikat begini sudah datang habis nih ceritanya. Udah pasti kalah gitu. Tapi tadinya dia yang memotivasi orang Quraisy untuk keluar. Bayangkan di sini teman-teman, pentingnya belajar Sirah. Ternyata ayat ini kalau kita baca dan kita tidak tahu sebab turunnya, sebab kejadiannya, maka kita tidak paham nih. Mungkin hanya umum.. Oh setan menggoda, ternyata ini terjadi dengan luar biasa setan bisa menjelma menjadi manusia memotivasi orang-orang kafir untuk menyerang nabi ﷻ Dan ini sebab turunnya ayat dan hadis ini hadis sahih yang menjelaskan tentang kejadian tersebut. Nabi ﷻ pada saat mengetahui Quraisy keluar dengan kekuatan seribu orang, beliau ﷻ mengetahui kekuatan pasukannya hanya 113 orang.

114 dengan beliau ﷻ. Jadi ini cuman 30% dari kekuatan orang Quraisy, kurang lebih. Dan perlu diketahui 314 orang ini niatnya bukan untuk perang. Makanya tadi Saya bilang tadi, lebih sederhana tidak pakai baju perang, tidak pakai baju besi, topi besi, pakai pisau. Pedang sederhana, ada yang cuman bawa tombak, ada yang cuman bawa beberapa busur panah saja. Pada saat itu jumlah sahabat tepatnya 313 orang dengan nabi 314 dan hanya terdiri dari 70 ekor hewan tunggangan, 2 ekor kuda – – dan 68 ekor unta. Setiap sahabat saling bergantian menunggangi unta mereka yang sama sekali tidak memiliki hewan, maka sepanjang perjalanan mereka – – berjalan kaki. Sementara Quraisy, memiliki seribu orang, semuanya personil perang, terdiri dari dua ratus pasukan kuda dan 800 pasukan unta> Jadi semuanya nunggangi.

Jadi kalau kita sekarang perang ini ada pejalan kaki, pasukan muslimin, jumlahnya banyak yang jalan kaki. Dan cuman sedikit 68 orang saja. 68 ekor saja dengan dua ekor kuda. Jadi cuman 70 ekor kurang lebih. Jadi masih ada – Dua ratus sekian orang yang jalan kaki. Lebih banyak jalan kaki dengan sederhana. Sementara Quraisy ribut semuanya menunggangi kuda. Kalau kaya jaman sekarang, semuanya pakai tank dan yang lainnya cuman jalan kaki. Quraisy juga membawa selain daripada personil kuat ke perang itu, mereka membawa juga ratusan ekor unta. Yang membawa makanan-makanan, logistik mereka kemudian mereka juga membawa banyak wanita, penari-penari, yang sengaja dipilih – – yang memiliki suara-suara yang indah, badan-badan yang indah untuk memotivasi pasukan untuk berperang. Pada saat pasukan sudah saling dekat, maka turunlah wahyu Allah yang Maha Tinggi dan Maha Pemurah dan menginformasikan pada nabi ﷻ. Tentang keluarnya pasukan Quraisy, jadi sampai pada saat Quraisy sudah keluar dan mendekati Badr, nabi ﷻ waktu itu belum tahu kalau Quraisy sudah keluar. Informasinya Allah sampaikan pas Quraisy sudah dekat lokasi. Makanya tadi Saya bilang di awal banyak ulama tafsir yang mengatakan ini tanda kutip rekayasa Allah.

Strategi Allah supaya peperangan terjadi. Dan perlu digarisbawahi, waktu itu pertama kali orang-orang Madinah ikut berperang bersama nabi ﷻ. Jadi ini berat peperangan pertama, bukan hal yang ringan, harus di sini punya motivasi yang besar. Maka nabi ﷻ mulai bermusyawarah dengan para sahabat. Setelah turun kepada Saya wahyu, informasinya, pada saat itu Quraisy keluar dengan seribu kekuatan. Dua ratus pasukan kuda, delapan ratus pasukan unta. Kemudian ditambah lagi dengan ratusan ekor unta membawa logistik mereka dan – – mereka membawa para wanita dan bekal-bekal yang banyak.

Maka nabi ﷻ berkata "Wahai manusia, berikan pendapat padaku apa saran kalian?" Dan ini sebuah hikmah yang sangat besar ya, nabi ﷻ sebenarnya sudah dapat informasi pada saat itu pasukan Quraisy keluar dan Allah menyuruh menghadapi. Tapi nabi ﷻ bermusyawarah dengan para sahabat. Bagaimana pendapat kalian untuk menghidupkan jiwa mereka supaya siap untuk perang? Abu Bakar tanpa menunggu, manusia yang paling mulia dalam Islam tidak pernah terlambat dalam kebaikan, sampai Umar bin Khattab mengatakan – – رضي الله عنه "Tidak pernah melihat diri Saya dan muslimin bisa melampaui Abu Bakar dalam kebaikan." Setiap nabi sebutkan satu dia sudah ada duluan. Selalu begitu. Sedekah misalnya, kita baru bawa harta dia sudah ada di depan nabi. Umar pernah bawa setengah hartanya, datang ke masjid – – nabi bilang jihad dan sedekahlah, lalu dia kaget Abu Bakar sudah ada. Padahal dia sudah bilang waktu nabi bilang jihad – – Saya hari ini akan dahului Abu Bakar. Begitu datang ke masjid Abu Bakar sudah ada. Lalu Umar mengatakan "Pasti hari ini sedekah Saya lebih banyak.

Karena Saya 50% seluruh harta setengahnya, setengah hartanya Saya bawa." Lalu duduk dia tanya Abu Bakar "Hai Abu Bakar apa yang kau berikan? Kata Abu Bakar seluruh harta Saya." Abu Bakar berdiri pada saat itu ya, pada saat lagi genting-gentingnya, ini tunggu pendapat dan satu pendapat berpengaruh besar sama perang atau tidak. Abu Bakar mengatakan "Wahai utusan Allah, lanjutkan langkah Anda dan kami bersama Anda." Perang ya perang, pulang ya pulang kami siap. Nabi ﷻ berterima kasih kepada Abu Bakar. Baiklah terima kasih Abu Bakar. Nabi masih bilang, berikan aku pendapat wahai manusia.

Siapa lagi yang punya pendapat ini? Lalu berdiri setelahnya Umar رضي الله عنه Umar berdiri mengucapkan kalimat yang sama dengan Abu Bakar – – Ya Rasulullah, melangkahlah, di mana Anda mau pergi kami ikut. Perang ya perang, pulang ya pulang. Nabi ﷻ terima kasih pada Umar lalu Umar duduk. Nabi masih ulangi "Wahai manusia berikan pendapat." Berdiri lagi sahabat nabi yang mulia, Al-Miqdad Ibn Amr رضي الله عنه Miqdad ini teman-teman sekalian adalah orang yang luar biasa sampai dikenal kekuatannya sama dengan seribu orang.

Umar bin Khattab pun mengakui itu. Dia mengatakan wahai Rasulullah, berbuat apa saja yang telah Tuhan Anda perintahkan. Apa saja, kami tidak akan mengucapkan kepada Anda seperti – – yang diucapkan oleh Bani Israil kepada Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ . Dalam surat Al-Maidah, surat nomor 5 ayat 24. Waktu nabi Musa عَلَيْهِ السَّلَامُ diperintahkan Allah – – سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ suruh Bani Israil itu waktu selamat dari kejaran Fir'aun, serang dan rebut Palestina itu.

Rupanya mereka tidak mau. Orang-orang Yahudi ini. Apa kata mereka kepada Musa? Mereka berkata surat Al-Maidah, surat nomor 5 ayat 24 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ ٢٤ Mereka berkata "Hai Musa.." ini termasuk sahabat-sahabat Musa. "..kami sekali-kali tidak akan memasuki Palestina selama-lamanya." "Karena, selama mereka ada di dalam Palestina, rupanya ada orang-orang yang asli turunan Yaman, mereka postur tubuhnya kuat-kuat." "Tapi waktu itu mereka menyembah berhala. Orang-orang Yahudi tidak mau masuk ke sana." Apa kata mereka? "Pergilah kamu berdua dengan Tuhahmu." – – "..hai Musa.

Perangi, kalau menang beritahukan kepada kami. Sementara kami akan tunggu di sini." Kurang ajar sekali ini. Apa kata Miqdad رضي الله عنه ? "Ya Rasulullah, kami jalankan aba-aba perintah Tuhan Anda dan kami tidak akan mengucapkan – – kepada Anda, apa yang diucapkan Bani Israil untuk Musa. Tapi kami akan mengatakan pergilah Anda dengan Tuhan Anda dan perangilah mereka, sementara – – kami akan bersama dengan kalian berdua berperang. Demi Allah wahai utusan Allah. Bila Anda membawa kami ke Biroqol Jimad Pastikan tidak seorangpun di antara kalian tidak berkhianat.

Pasti kami akan ikut. Perlu teman-teman garisbawahi, apa sih Biroqol Jimad. Kenapa Miqdad memilih kalimat ini? Biroqol Jimad adalah sebuah tempat di wilayah Yaman, antara kota Madinah dengan ada empat belas suku, semua suku jumlahnya ribuan orang. Jadi ada puluhan ribu orang yang membenci dan siap memerangi Islam. Waktu itu jumlah mereka tiga ratus orang saja. Apakah Apa kata Miqdad? Ya Rasulullah, kalau Anda mengajak kami ke Biroqol Jimad, dari Madinah ke sana, jaraknya ada 14 suku ribuan orang. Semuanya benci Islam, kami lewatin satu per satu suku itu, kami perangi sampai tiba di lokasi itu kami siap. Seperti itu bahasannya jadi luar biasa. Artinya jangan Anda menyuruh kami berperang suatu peperangan, empat belas peperangan pun kami siap. Kalimat yang luar biasa. Kata sahabat yang merawikan hadis ini "Sungguh Miqdad telah mengucapkan kalimat di perang Badr.." – – ".. yang aku berharap, aku yang mengucapkannya. Karena kalimat itu lebih aku cintai daripada حمر النعم atau nikmat yang terbesar." Karena kalimat ini mulia sekali. Nabi ﷻ masih belum puas. Beliau berterima kasih kepada Miqdad lalu mengatakan "Wahai manusia berikan pendapat." Masih kurang kalau cuman tiga orang. Ayo siapa lagi yang mau kasih pendapat. Ahli sejarah, mengatakan..

Sebab nabi ﷻ terus meminta pendapat karena semua yang memberikan pendapat dari Abu Bakar, Umar, Miqdad رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ – – adalah orang-orang Mekkah semua. Orang-orang Mekkah wajar karena mereka masih marah sama Quraisy perilaku-perilaku yang jahat. Belum ada satupun orang Madinah yang memberikan pendapat nih. Makanya nabi tanya terus, "Wahai manusia.." – – "tapi nabi punya tata krama, nabi enggak bilang "Wahai Anshar bagaimana kalian?" Wahai manusia berikan pendapat lagi. Nabi tunggu terus. Terus saja dan tercatat dalam sejarah, ini baru peperangan pertama yang diikuti oleh orang-orang Anshar bersama nabi ﷻ Dan perlu digarisbawahi teman-teman sekalian, di Bai’at Aqabah pada saat nabi ﷻ di Mekkah dan orang-orang Madinah datang membaiat nabi ﷻ. Memberikan kesetiaan, janji setianya, itu akan membela nabi di Madinah di kota Madinah. Di luar Madinah beluam ada akad. Akadnya waktu itu kalau Anda datang ke Madinah ya Rasulullah, kami bela Anda. Jadi belum ada akad kalau sudah tiba di Madinah, kami menyerang – – Anda menyerang, kami ikut itu belum ada akad itu. Maka nabi ﷻ ingin tahu ini.

Benar enggak Madinah ini. Pada saat itu teman-teman sekalian, Sa'ad bin Muaz tadi tokoh kita, yang mulia, – – pimpinan suku Aus yang tadi Saya keliru katakan Khazraj. Beliau berdiri lalu mengatakan "Kami melihat ya Rasulullah." "Seakan-akan Anda menyingung kami orang-orang Anshar." Kata nabi ﷻ "Iya." Dan ini berat peperangan ini. Menumpahkan darah, meninggalkan keluarga, segala macam. Sa'ad lalu berkata, "Demi Allah wahai Rasulullah." Bila Anda menyeberangi lautan, niscaya kami akan senantiasa bersama Anda. Maka nabi ﷻ sangat senang dengan pernyataan Sa'ad, karena Sa'ad mewakili orang-orang Anshar, pimpinan mereka. Lalu beliau bersabda pada saat itu, turun wahyu menyampaikan berita gembira khusus bagi yang hadir di situ. Kata nabi ﷻ – – "Berita gembira buat kalian semua." Yang hadir ini, 313 orang dapat berita gembira dari langit sekarang. Berita ini adalah.. sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla, Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, telah menjanjikan kepadaku.. – – ".. salah satu dari dua kemenangan. Berhasil mendapatkan kafilah dan terebut semuanya.. 2500 ekor unta.." – Atau.. kalaupun berhadapan sama musuh, pasukan Quraisy kita akan menang. Walaupun jumlah mereka seribu. Maka para sahabat senang dengan berita ini, karena ini berita wahyu langsung datang dari langit.

Ini pasti menang, mau lemah, mau jumlahnya sedikit, mau tidak punya keterampilan perang, pokoknya menang. Tiketnya sudah ada. Tapi para sahabat waktu itu yakin benar. Ana enggak tahu kalau kita yang hadir pada saat itu. Allahu A'lam. Dari seluruh mukminin yang patuh kepada Tuhan yang Maha Perkasa dan Rasul-Nya Muhammad ﷻ – Semuanya gembira tetapi ada satu hal kata ulama sejarah ya. Di sini jiwa para sahabat berharap dapat kafilah. Bukan perang, karena mereka juga berpikir kafilah cuman empat puluh orang yang dilawan. Ini seribu orang. Ini penjaga kafilah biasa. Seperti mereka. Ini pasukan perang. Keluar dengan banyak bekal. Maka jiwa mereka tetap berharap supaya tetap dapat kafilah. Mereka tidak berharap ada peperangan. Dan Allah ceritakan masalah itu dalam surat Al-Anfal surat nomor 8 ayat 5.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ ٥ "Sebagaimana Tuhanmu telah mengeluarkanmu dari rumahmu, Hai Muhammad, dengan kebenaran." Artinya tadi ada "rekayasa" Allah di sini "Dan sesungguhnya, sebagian orang-orang mukmin tidak menyukainya." Mereka tidak berharap terjadi peperangan. Nabi ﷻ terus saja lalu meneruskan perjalanan setelah mendengar pendapat tersebut, hingga sampai di sebuah tempat di wilayah Badr yang bernama – – Udwatun Dunya. Tepatnya di Utara Badr dan beliau berkemah di belakang Udwatun Dunya. Tidak perlu Saya kasih gambaran tentang kondisi perang Badr teman-teman. Jadi ada satu gunung besar. Gunung besar ini yang lebih dekat – – dengan Madinah, namanya Udwati Dunya. Di sebelahnya gunung itu, namanya Udwatil Qushwa. Jadi Dunya dan Qushwa. Pasukan nabi ﷻ tiba di Udwati Dunya. Belum tahu ini lokasi perang di mana, tapi yang jelas sampai di situ. Lalu nabi ﷻ menyuruh para sahabat untuk tinggal sejenak. Istirahat dan itu sudah menjelang malam. Rupanya tanpa diketahui oleh nabi ﷻ, pasukan Quraisy tiba di Udwatil Qushwa. Di seberangnya gunung. Jadi cuman batasnya gunung.

Di sini pasukan, di sini pasukan. Dua-duanya enggak saling tahu kalau ini sudah ada pasukan. Dan yang luar biasa di sini kata ulama tafsir adalah di sini tanda kutip tidak ada rekayasan Allah, kafilahnya Abu Sofyan lolos. Kafilah Abu Sofyan tidak tahu kalau pasukan sudah tiba di lokasi itu. Mereka juga tidak tahu kalau pasukan muslimin ada. Kedua pasukan tidak saling tahu. Luar biasa Allah atur kejadian ini. Dan kita akan bacakan ayat yang bicara tentang masalah itu.

Pada saat itu teman-teman sekalian, Abu Sofyan belum tahu kalau Quraisy sudah tiba di wilayah Badr dan ia terus menyelamatkan kafilah.. dengan menelusuri gunung demi gunung hingga keluar dari wilayah Badr, dan keluar ke pesisir laut merah dan berhasil selamat dari pasukan muslimin. Sesuatu yang merupakan "rekayasa" Allah, tanda kutip di sini, ketiga kelompok tersebut tidak satupun saling mengetahui keberadaan masing-masing. Dan hal ini Allah ceritakan dalam Al-Qur'an dengan sangat jelas, kembali lagi surat Al-Anfal, surat nomor 8 ayat 42. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ ٤٢ "Ingatlah pada hari ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat." Maksudnya Udwati Dunya, lebih dekat dengan Madinah.

Dan ketika mereka pasukan Quraisy berada di lembah Qushwa, lembah yang lebih jauh di sebelahnya gunung." Sementara, kafilah yang sedang kalian kejar, berada di bawah kalian. Maksudnya sudah melampaui tempat itu. Sudah berhasil lolos. Sekiranya kata Allah, kalian mengadakan perjanjian untuk pertempuran itu, pasti kalian tidak akan sependapat dalam menentukan hari – – pertempuran itu. Akan tetapi, Allah mempertemukan dua pasukan itu agar Dia (Allah) melakukan suatu urusan yang musti dilaksanakan." Kata para ulama tafsir adalah memberikan kemenangan untuk muslimin, dan mempermalukan orang-orang musyrik. Yaitu kata Allah agar orang yang binasa itu binasa selama-lamanya, tokoh-tokoh Quraisy nanti kita lihat akan banyak yang mati – – di perang Badr. Termasuk musuh Islam yang paling besar siapa? Abu Jahal. Dia akan binasa di sini nanti. Kita akan dengar kematiannya nanti. Dengan keterangan, yaitu orang agar binasa orang-orang itu selama-lamanya dengan keterangan yang nyata. Pasti mereka mati. Dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula. Maksudnya orang-orang beriman tahu ternyata menang bisa didapatkan.

Walaupun jumlah mereka lebih sedikit dan mereka yakin dalam keadaan benar. Sesungguhnya Allah Maha Mendenar lagi Maha Mengetahui. Ayat ini adalah teman-teman sekalian, yang membuat para ulama mengatakan tadi ada rekayasa tanda kutip Allah yang Maha Tinggi, – – karena Allah mengatakan "Kalau kalian janjian engga bakal terjadi." Lokasi Allah yang tentukan, pertemuan musuh Allah tentukan, kafilah Quraisy lolos – – Allah yang tentukan. Semua sudah diatur. Dan kesimpulan sederhana kata para ulama sejarah, Perang Badr telah diatur langsung oleh Allah Azza Wa Jalla dari langit. Nabi ﷻ mengutus mata-mata untuk mengumpulkan informasi, seperti biasa ikhtiar manusiawi dan perlu kita tahu, nabi ﷻ menggabungkan antara – – ikhtiar manusiawi beliau dengan wahyu yang turun. Selama wahyu belum datang beliau ikhtiar, manusiawi. Berusaha sampai wahyu datang meluruskan kalau salah atau membenarkan kalau benar. Nabi ﷻ mengutus beberapa mata-mata untuk mengumpulkan informasi – – saat itu terdapat dua anak muda dari pasukan Quraisy yang sedang mencari air, lalu mereka lewat dari Udwatil Qushwa, mutar dari gunung, mereka – – tidak tahu kalau ada pasukan muslimin.

Lewat tengah-tengah pasukan muslimin. Mereka tidak tahu juga kalau ini pasukan. Pikirannya – – kemah, orang lagi menginap malam-malam. Lewat ditahan oleh pasukan muslimin. Ternyata pakai baju perang, bahasanya bahasa orang Quraisy. Maka oleh pasukan muslimin ditangkap dan ditawan. Lalu kemudian, para sahabat ini memukuli "Kalian dari mana? Kalian orang kafilah Quraisy.." – – "atau dari pasukan Quraisy?" Mereka bilang "Kami dari pasukan Quraisy sahabat gebukin lagi. "Enggak mungkin, kalian pasti dari kafilah." Karena sahabat berharap ini kafilah saja yang ditemuin, bukan pasukan. Terus saja digebukin, sampai mereka karena kesakitan bilang – – "Iya..kami kafilah Quraisy." Begitu riwayatnya. Ini semua karena kejiwaan. Waktu itu masih belum pernah menghadapi peperangan. Dan mereka berat ini 300 orang lawan seribu. Nabi ﷻ pada saat selesai salat subuh, karena ini sudah subuh karena ini sudah ditawan ya, langsung beliau bersabda mengatakan – – "Subhanallah, Maha Suci Allah, saat mereka jujur pada kalian, kalian pukuli." "Dan pada saat mereka bohong malah kalian lepaskan. Sekarang mereka bohong, bilang kami dari kafilah." Ini dua orang dari pasukan Quraisy. Abu Sofyan pada saat itu berhasil menyampaikan kafilah teman-teman sekalian dan posisinya sudah berada jauh – – di belakang pasukan Quraisy.

Sudah menuju ke jalan Mekkah. Abu Sofyan pun pada saat itu tahu informasi. Dia kirim orang-orang tinjau lokasi – – ternyata pasukan Quraisy dilihat sudah ada. Sudah pagi hari. Pasukan muslimin sudah ada. Maka mulailah Abu Sofyan pada saat itu.. – Waktu itu ngirim surat, cepat kepada pasukan. Hai Quraisy kafilah kita sudah selamat. Maka pulanglah, Abu Sofyan suruh pulang. Karena tujuan minta bantuan tadi untuk apa? Selamatkan kafilah. Sudah selamat harta kita. Untuk apa perang? Ternyata peperangan tadi yang berat ini, bukan cuman dirasakan oleh muslimin.

Orang kafir Quraisy pun berat. Mereka enggak mau perang. Mereka tidak mau perang. Karena kontak fisik langsung dengan muslimin belum pernah mereka hadapi. Dan mereka khawatir itu. Mereka tahu ada konsep jihad. Mereka berharap mati syahid. Mereka tahu masalah itu. Suku Zumrah, salah satu suku besar Quraisy pada saat menerima surat daru Abu Sofyan, mereka mengatakan – – "Kita keluar kan untuk menyelamatkan kafilah dan sekarang telah selamat. Maka tidak perlu ada lagi peperangan." Akhirnya mereka – – semua kembali dan tidak seorang pun dari mereka yang ikut berperang. Sempat pulang. Tapi di sini Saya tidak temukan teman-teman jumlah mereka berapa. Dari seribu pasukan Quraisy, berapa jumlah mereka tidak tahu. Tapi yang jelas mereka pulang dan akhirnya tidak ikut berperang. Suku Hasyim itu suku nabi ﷻ tapi ada di antara mereka yang kafir 'kan. Mereka juga mengatakan.. "Bila kafilah sudah selamat, untuk apa kita berperang? Dan kalau kita perangi Muhammad, maka kita perangi – – suku kita sendiri. Enggak boleh nih kita harus pulang nih. Maka sebagian besar mereka pulang kecuali Abbas bin Abu Muthalib, paman nabi ﷻ. Karena Abbas dianggap pimpinannya suku. Kalau dia balik memalukan.

Maka ﷻ menjelaskan kalau Abbas ikut perang di Badr itu karena – – tidak suka sebenarnya.. Nabi ﷻ sudah ingatkan itu, kalau ini sebenarnya bukan mau perang. Tapi dia hanya malu dengan sukunya.. Kemudian pembicaraan tentang balik ke Mekkah ini mulai ramai di antara pasukan Quraisy dan akhirnya mereka banyak yang siap-siap. Utbah bin Rab’iah yang nanti juga mati ya di Perang Badr ini. Salah satu pimpinan Quraisy didatangi oleh Hakim bin Huzam dan berkata.. – – kepadanya. Hakim bin Huzam adalah salah satu orang yang dianggap bijaksana di Mekkah, termasuk yang sempat merobek kesepakatan – – pemboikotan nabi ﷻ. Hakim bin Huzam dia berkata "Wahai Ustbah untuk apa lagi berperang? Bukankah kafilah telah selamat? Demi Allah bila kita memerangi.. – – "mereka, berarti kita memerangi sanak kerabat kita sendiri." Ada banyak Muhajirin di situ. Banyak orang-orang Mekkah. Dan saat kita balik ke Mekkah – – maka pasti setiap individu di antara kita membenci satu sama yang lain. Karena ia melihat kerabat orang yang telah membunuh Ayahnya.." – – "atau sanak kerabatnya. Kalau kita perang, kita bunuh misalnya Abu Bakar, Umar, ini pasti ada kerabatnya di Mekkah yang tahu nanti.

Ini yang bunuh saudara Saya. Ini sulit kita nanti. Maka Aku sarankan berbuat baiklah kepada manusia. Umumkan agar semua pasukan – – semua pulang (balik)." Kenapa Hakim bin Uzam di sini mendatangi Utbah? Karena Ustbah dianggap saat itu pimpinan perang. Iklankan supaya pulang. Khutbah lalu mengiklankan "Wahai kalian manusia, tujuan kita keluar untuk menyelamatkan kafilah dan kafilah telah selamat." "Maka peperangan tidak diperlukan lagi.

Mari kita balik ke Mekkah!" Panglima perangnya bilang begitu. Perhatikan di sini teman-teman sekalian, orang yang paling benci dengan Islam siapa dia? Abu Jahal dia berperan lagi Dia waktu dengar Ustbah bilang begitu, pasukan perang ini pimpinan perang, maka dia melihat pasukan perang semua mulai siap-siap balik, maka – – Abu Jahal mendatangi satu per satu pasukan. "Kenapa balik, jangan balik." Teriak-teriak ini di pasukan. Tidak ada yang mau dengar Abu Jahal. Enggak ada yang mau dengar, semua orang tidak mau berperang dan dianggap dia bukanlah pimpinan perang. Abu Jahal lihat di pasukan – – ternyata ada Abd-Allah ibn Aamir Hadhrami. Siapa Amir Hadhrami teman-teman sekalian? Ini adalah Ayahnya yang dibunuh anaknya oleh – – Abdullah bin Jahas. Kalau masih ingat tadi ada.. Syariah yang dibentuk oleh nabi ﷴ delapan orang, dipimpin Abdullah bin Jahsy, kemudian – – ada dua orang sahabat, Ustbah bin Gazwan dan Sa'ad bin Abu Wakas yang hilang, sisa enam orang menyerang, kan ada dua orang dari Quraisy yang – – ditawan dan satu terbunuh.

Yang terbunuh ini anaknya si Amir ini. Amir keluar ini untuk membalas kenapa anaknya dibunuh oleh Abduillah bin Jahas. Juga mau ikut pulang. Abu Jahal dekati. Dia mengatakan "Wahai Amir." Dia bilang sama orang itu. "Wahai Amir, apa kau tidak lihat – – semua akan kembali ke Mekkah dan mereka tidak akan membalas kematian anakmu?" Amir lalu terus dimotivasi oleh Abu Jahal. "Ingatlah darah anakmu tumpah. Anakmu mati. Dibunuh oleh Abdullah bin Jahsy. Itu pasukan muslim. Kalau kau sekarang biarkan mereka pulang – – dan kau tidak menarik pasukan ini, maka pastilah anak kamu tidak ada balasannya sama sekali. Dan percuma kau dari Mekkah." Terus dimotivasi dengan – – kalimat-kalimat, sampai akhirnya Amir mendatangi atau pergi ke tengah-tengah pasukan lalu dia duduk di atas tanah.

Dia buru-buru ke depan pasukan lalu duduk tiba-tiba di atas tanah. Orang semua jadi berhenti nih. Kenapa nih Amir duduk di atas tanah. Kemudian – – Amir mengambil tanah dan dia taruh di kepalanya sambil dia menangis dan mengatakan "Sungguh kasihan aku kalian tega meninggalkan – – dan tidak membalas kematian anakku. Demi Allah kalau anak seseorang di antara kalian yang mati terbunuh kalian tidak akan membiarkannya." Terus saja Amir nangis-nangis. Debu dilempar-lemparin ke pasukan. Sampai akhirnya seluruh pasukan kembali kasihan ini Amir kita bantu saja. Ini semua gara-gara idenya Abu Jahal. Sa'ad itu teman-teman sekalian, tidak seorang pun dari Quraisy juga muslimin saling tahu posisi satu sama lain tentunya, tidak saling tahu kalau pasukan – – nabi ﷻ keluar bersama Abu Bakar berdua, mengumpulkan informasi.

Jadi dua orang pun yang ditawan oleh muslimin itu orang Quraisy tidak tahu karena jumlah mereka besar enggak tahu kalau dua orang ini yang tadinya – – ditawan oleh kaum muslimin malam hari itu, mereka cuman tidak izin, mereka cuman keluar cari sumur ketangkeplah. Jadi orang Quraisy pun – – tidak tahu kalau mereka ketangkep. Maka nabi ﷻ keesokan harinya, di pagi itu di waktu Duha, beliau pun keliling mencari-cari – – informasi. Maka keduanya, nabi ﷻ dan Abu Bakar رضي الله عنه menemukan seorang wanita tua dan nabi ﷻ bertanya padanya. "Apakah engkau punya informasi apa yang terjadi di sekitar tempat ini?" Perhatikan ini dalam strategi perang teman-teman sekalian, tidak pernah menanyakan hal yang rinci. Tadi kita lihat juga, kasus sewaktu pertama sekali Abu Sofyan mau menyelamatkan kafilah. Bagaimana dia mengecek kotoran unta itu. Dan dia tidak bertanya apa-apa. Dia cuman bilang ada orang lewat di sini? Oh ada dua orang.

Dia tidak tanya siapa mereka? Enggak. Langsung ke sana langsung cek, oh ternyata betul. Kirim surat langsung. Seperti itu. Juga dua orang sahabat tadi begitu dengar dari dua perempuan. Nanti kalau kafilah lewat, Saya akan transaksi dengannya. Maka langsung pulang ke Madinah untuk melapor. Begitu luar biasa mereka memata-matai dan sudah paham kalau ini adalah informasi yang dibutuhkan. Perempuan tua ini tahu kalau di sebelah ada pasukan Quraisy. Mereka lihat perempuan ini tahu karena dia tinggal di lokasi itu. Dia tahu kafilah Abu Sofyan sudah lewat. Nabi ﷻ tanya "Apakah kau punya informasi apa yang terjadi di lokasi sekitar sini?" Orang itu bertanya perempuan tua ini. "Siapa kalian?" Kata nabi ﷻ "Bila engkau menyampaikan informasi kepada kami informasimu.." – – "Maka kami pun akan menyampaikan kami dari mana." Orang itu bilang "Aku telah disampaikan bahwa pasukan Quraisy sudah keluar dari hari ini dan – – hari itu dan sudah melewati wilayah ini dan itu.

Bila itu benar, maka pastilah pasukan Quraisy sudah ada di belakang bukit ini." Perempuan itu bilang dan aku juga sudah mendapatkan berita kalau Muhammad dari Madinah. Dia enggak tahu kalau ini nabi ﷻ. Pada hari ini dan hari itu dan sudah melewati lembah itu kalau memang benar, berarti memang mereka ada di sini. Ditunjuk untuk Udwatun Dunya. Lagi ada di situ. Maka nabi ﷻ lalu bertanya "Bagaimana dengan kafilah Abu Sofyan?" Orang itu mengatakan "Aku tidak tahu." Ini bagian dari kecerdasan Abu Sofyan tentunya juga di sini kata para ulama sejarah. Bukan memuji orang kafir, nanti dia masuk Islam. Tapi bagaimana Abu Sofyan waktu itu sampai tidak ada satu orang pun tahu tentang kafilahnya. Sebagian ahli sejarah mengatakan Abu Sofyan menaikkan unta-untanya di atas bukit-bukit. Enggak biasa unta-unta ini di atas bukit, tapi dinaikkan.

Melewatin bukit-bukit, akhirnya tidak ketahuan. Orang-orang di sekitar tempat itu pun tidak tahu. Orang itu lalu bertanya. "Kalian dari mana?" Kata nabi ﷻ "Kami dari air." Orang-orang Arab teman-teman sekalian, seringkali kalau – – mau memperkenalkan dirinya dan suku-suku Arab itu hidup di satu lokasi kalau ada mata air di situ dan mereka beri nama – – misalnya nama mati air apa, jadi orang tahunya kamu dari mana? Kami dari mata air ini.

Jadi mereka sudah tahu seperti itulah. Maka waktu itu perempuan tanya "Dari mana kalian?" Dia tanya nabi ﷻ. Kata nabi ﷻ "Dari air." Perempuan itu tanya lagi – – "Perempuan itu tanya dari air apa?" Kata nabi ﷻ "Dari air." Dtinggal. Jadi yang dimaksud oleh nabi ﷻ bisa kata ahli sejarah mata air Madinah tapi tidak disebutkan. Atau yang dimaksud adalah kami dari sperma dari air. Kata para ulama, nabi ﷻ mengatakan "Kami dari air manusia." Selesai. Dan tidak perlu menjawab lengkap. Kalau dijawab perempuan ini akan memberitahukan Quraisy nanti. Setelah itu nabi ﷻ sudah tahu ternyata di belakang bukit ini saja sudah ada pasukan Quraisy. Khababi bin Mundzir رضي الله عنه mendatangi nabi ﷻ dan bertanya "Wahai Rasulullah, apakah pemilihan Anda.." Jadi waktu itu nabi ﷻ akhirnya memasang – – tenda-tenda, mengatur kemah-kemah para sahabat, dan ternyata berada di tengah-tengah lokasi. Jadi misalnya meja ini gunung, di belakang gunung kalau orang mau ke belakang, ke pasukan Quraisy, harus lewat. Berputar dari sebelah, belakang ini banyak kebun-kebun kurma di sini banyak sumur.

Maka kalaupun Quraisy mau menyerang, mereka harus mutar gunung baru bisa berhadapan dengan nabi ﷻ. Nabi ﷻ meletakkan pasukan, berkemah di tengah-tengah lembah. Jadi bukan di dekat sumur tapi di tengah-tengah lembah. Harapannya nanti kalau Quraisy memutar lebih dekat untuk dilawan. Khabab bin Munzir salah satu ahli perang Anshar di Madinah berkata "Ya Rasulullah, Saya ingin bertanya. Apakah pemilihan tempat ini.." – Di tengah-tengah lembah ini wahyu dari langit atau hanya strategi perang Anda pribadi? Dan ini yang Saya bilang tadi teman-teman sekalian, jadi nabi ﷻ mempertemukan antara pendapat pribadi beliau istijhad kalau belum ada wahyu – – dengan wahyu kalau turun untuk membenarkan itu.

Kalau pendapat beliau ﷻ tidak didasarkan pada wahyu maka dia tinggalkan. Di sini kata nabi ﷻ "Ini cuman strategi perang. Enggak ada hubungannya sama sekali dengan wahyu. Bukan Allah yang suruh berkemah di tengah-tengah – – lembah." Maka kata Khabab رضي الله عنه "Baik, kalau begitu Rasulullah kami memiliki pengalaman dalam berperang dan bertahan di Madinah." Maka pendapat kami, kita tidak tepat kalau berkemah di tengah-tengah lembah ini. Yang paling baik adalah kita menuju ke belakang – – kebun-kebun kurma itu, di situ banyak sumur pasukan berkemah di situ. Sehingga mereka bisa minum kalau haus. Mereka bisa memberikan minum pasukan kalau lagi berperang dan Quraisy tidak punya sumur di situ. Kalau mereka pun mau minum, kalau kehabisan air mereka harus putar ke belakang pasukan muslimin. Maka nabi ﷻ pendapat yang baik. Lalu nabi ﷻ mengikuti pendapat sahabat itu. Dan ini juga pelajaran teman-teman, pentingnya orang – – bermusyawarah dan bukan aib kita memberikan masukan kepada seseorang.

Kalau memang ada pendapat yang lebih baik dan nabi ﷻ menunjukkan – – kebijaksanaan beliau untuk mendengar apa yang disampaikan. Pada malam harinya, Allah yang Maha Suci menurunkan rahmat-Nya untuk meringankan peperangan bagi muslimin. Allah yang Maha Suci menurunkan pasukan bantuan dari Malaikat dan menurunkan hujan pada saat itu agar tanah yang ditempati kaum – – mukminin jadi basah. Dan yang turun kepada kaum muslimin adalah hujan gerimis.. Sehingga membuat seluruh pasukan muslimin malam itu tertidur. Tertidur karena lembutnya air hujan. Halus sekali lembut. Gerimis. Maka mereka ngantuk tertidur. Jadi mereka istirahat dan tanah di tempat mereka pijak itu menjadi basah tapi basahnya tidak becek. Karena padang pasir teman-teman kalau terlalu kering berat untuk dijalani. Kita kalau jalan di padang pasir itu cepat cape. Berat. Tanahnya kering atau kalau basah sekali becek jadi berat.

Maka dia harus dibasahin sedikit saja. Maka menjadi bagus tanahnya. Mudah untuk dilewati. Allah buat seperti itu keadaan di tengah-tengah pasukan muslimin. Dikatakan di sini Saya tulis teman-teman sekalian, pada malam harinya Allah Maha Suci menurunkan rahmat-Nya untuk meringankan peperangan – – bagi muslimin. Allah Maha Suci menurunkan bantuan dari malaikat, hadir pada malam itu. Menurunkan hujan agar tanah yang ditempati kaum mukmin jadi basah dan ringan yang memudahkan mereka melangkah juga – – mengambil air dari sumur nantinya. Karena air sumur jadi penuh karena hujan turun. Kalau tadi airnya agak dalam sulit juga ditimba. Sementara di lokasi kaum musyrikin turun hujan yang sangat lebat. Di sebelah gunung ini. Hujan lebat sampai becek semuanya. Becek semuanya jadi kotor. Baju mereka jadi basah. Sehingga jadi berat badannya, berat tanahnya, unta-unta mereka juga jadi berat.

Bahan-bahan yang mereka bawa semuanya jadi basah hujan lebat. Sehingga lokasi tanah mereka becek dan membuat langkah-langkah mereka berat serta mereka jadi letih pada malam itu karena tidak bisa tidur. Juga membuat mukminin dengan hujan gerimis tadi menjadi mengantuk dan mengantuk ini adalah cara yang paling tepat menghilangkan rasa takut. Orang kalau takut kemudian dia ngantuk, takutnya hilang, tidur akhirnya. Jadi ternyata dengan ngantuk takutnya hilang gitu. Riwayat teman-teman ngantuk kalau kita takut, ngantuk saja. Dikatakan pada saat itu beberapa orang sahabat yang bertugas pada malam itu, mereka mengatakan sampai-sampai saking ngantuknya – – pedang di tanganku jatuh sampai tujuh kali. Dia berjaga malam. Jadi ngantuk jatuh pedang bangun lagi. Sampai tujuh kali. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ menceritakan kejadian tersebut dalam surat Al-Anfal. Ini tadi Saya katakan Al-Anfal menceritakan tentang perang Badr ini.

Surat nomor delapan ayat sembilan sampai ayat empat belas. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ. Bisa dibuka Al-Qur'annya
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ ٩ وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ ١٠ اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ ١١ اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ ١٢ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ شَاۤقُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۚ وَمَنْ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ١٣ ذٰلِكُمْ فَذُوْقُوْهُ وَاَنَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابَ النَّارِ ١٤ Ayat sembilannya "Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu atau kalian memohon kepada Tuhan, minta kemenangan." – "Lalu diperkenankan untuk kalian." Atau di sini bisa dikatakan diberikan untukmu Muhammad ﷻ "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu semua dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut. Ayat sepuluhnya "Dan Allah tidak menjadikan bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tentram karenanya.

Dan kemenangan itu hanya dari Allah sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Ayat 11 "Ingatlah ketika Allah menjadikan kalian semua mengantuk sebagai suatu penentraman dari-Nya. "Jadi hujan gerimis turun, ngantuk. Hatinya jadi tentram. Hilang rasa takutnya." "Dan Allah menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu." "Dan menghilangkan dari kalian ganguan-gangguan setan dan untuk mengutkan hati kalian dan memperteguhkan dengan-Nya." "Dengan ujung telapak kaki kalian." Jadi tanahnya jadi basah tadi, kakinya bisa lebih mudah untuk menyerang musuh nantinya. Kemudian, ayat 12-nya "Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat. Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah." – – ".. pendirian orang-orang yang beriman kelak Aku akan jatuhkan rasa ketakutan di dalam hati orang-orang kafir. Maka penggalah kepala-kepala – – "..mereka dan potonglah tiap ujung jari tangan mereka." Jadi perintah Allah kepada malaikat. Nanti akan kita pelajari setelah perang Badr. Bagaimana nabi ﷻ mengatakan "Maukah kalian tahu mana korban kalian, mana korban malaikat?" Maka para sahabat mengatakan – "Ya Rasulullah." Kata nabi ﷻ "Kalau kalian temukan di bekas tebasan leher ada luka bakar dan jari-jari terputus itu adalah korban malaikat." Karena Allah menyuruh itu.

Menyuruh malaikat penggal leher-leher mereka dan potong jari-jari mereka. Ayat 12 Al-Anfal. Ayat 13-nya, "Ketentuan demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya." "Dan barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaannya." Ayat 14 "Itulah hukum untuk mereka di dunia dan maka Rasakanlah hukuman itu bagi orang kafir. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir itu masih ada azab.." – – "..di akhirat nanti." Sa'ad bin Muadz رضي الله عنه sahabat nabi yang mulia yang kita sudah tahu mahsyur, pimpinan tadi Aus.

Berkata pada nabi ﷻ – – "Wahai Rasulullah, sungguh Anda sudah lebih tahu apa yang akan terjadi di peperangan, dan di Madinah terdapat saudara-saudara – – kami yang bukan tidak ikut dan mendukung Anda karena takut tapi mereka tidak tahu kalau terjadi peperangan." "Niscaya kalau mereka tahu, maka mereka tidak akan meninggalkan Anda sama sekali." "Bila Anda setuju ya Rasulullah, kami akan jadikan buat Anda kemah di belakang pasukan, dan kami siapkan pula buat Anda tunggangan.." – – "..khusus unta yang terbaik kami bila kami menang, maka itulah harapan kami semua." "Tapi bila kami kalah, Anda masih bisa menyelamatkan diri dengan menunggangi unta tersebut dan bertahan di Madinah." "Sehingga Islam tidak hilang, karena kalau Anda juga ikut mati, maka habis Islam ini." Artinya di sini, ikhtiarnya Sa'ad رضي الله عنه sebagai manusia. Maka nabi ﷻ berkata "Sungguh pendapat yang baik. Lalu orang Anshar membuat kemah khusus – – buat nabi ﷻ untuk berteduh.

Dan nabi ﷻ dari situ memantau peperangan. Nabi ﷻ lalu membagi bendera-bendera peperangan keesokan paginya. Ada bendera dipegang oleh Ali bin Abi Thalib, ada bendera dipegang oleh – – "..Muadz bin Umair, dan lainnya dipegang oleh beberapa orang Anshar." Saat tiba pasukan Quraisy, mereka sempat bingung karena tidak ada air. Waktu mereka rupanya tiba di situ, mereka minum, mereka berpikir nanti – – di setiap lokasi bisa mampir ambil air. Cari air enggak ada air. Pasukan kehabisan air. Hujan ada entah ada di mana tapi becek jatuh ke tanah, enggak ada yang bisa diambil. Sumur ada di belakang pasukan muslimin. Lalu pada saat mereka siap-siap mau perang, kondisinya lemah karena semalam tidak tidur , badan merekka basah, logistik mereka basah. Air mereka kehabisan, jadi banyak hal yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ sudah persiapkan di situ. Lalu begitu juga muslimin sudah siap-siap perang. Saat melihat keadaan sudah akan terjadi peperangan, nabi ﷻ mengangkat tangan beliau – – di dalam kemah dan berdoa kepada Allah, dan beliau terus berdoa agar meminta kepada Allah diberikan kemenangan. Dan Abu Bakar waktu itu bersama dengan – – nabi ﷻ di kemah mengawal beliau. Nabi ﷻ lalu menutup wajah beliau ﷻ dengna jubahnya dan berdoa Ya Allah bila engkau membiarkan kekuatan ini..

– – ".. muslimin musnah, maka tidak ada lagi yang tersisa di muka bumi, orang yang akan menyembahmu." Lalu nabi ﷻ terus berdoa sambil menangis, lalu Abu Bakar merasa Iba dengan nabi ﷻ dan mengatakan "Ya Rasulullah bukankah Anda sudah janjikan kemenangan?" "Bukankah Anda adalah Rasulullah? Untuk apa? Kasihani diri Anda. Ringankan doa Anda. Sungguh Allah tidak akan menyusahkan Anda." Maka nabi ﷻ pun mengatakan "Wahai Abu Bakar, sungguh doa itu adalah sebuah perintah. Kerjakan walaupun Allah sudah janji." – – "Kita tetap ucapkan karena Saya tidak ingin sahabat-sahabat Saya yang jadi korban." Baik, waktu masih ada ya. Sampai jam berapa ini? Saya lihat waktu Jakarta lho ini jam 8 sekarang. Baik ada beberapa kejadian luar biasa di Perang Badr teman-teman sekalian. Beberapa kejadian besar di Perang Badr, sebelum terjadi peperangan kita bicara ini. Sebelum terjadi peperangan. Yang pertama – – kisah sahabat yang mencium perut nabi ﷻ.

Saya tulis judulnya begitu. Pada saat selesai salat dan doa, nabi ﷻ keluar dan mengatur saf sahabat. Nabi ﷻ tidak membagi-bagi pasukan tapi menyatukan mereka dalam satu tempat. Nabi enggak bagi-bagi sisi kanan-kiri tengah-belakang. Enggak pasukan sedikit 313 orang. Bahkan yang ikut cuman 312, Abu Bakar mendampingi nabi ﷻ. Pasukan disatukan di satu tempat. Terdapat sebuah kejadian kecil, waktu nabi ﷻ sedang mengatur saf dengan tongkat beliau, ada seorang dari Anshar yang – – kebetulan sangat gemuk sampai waktu berdiri tubuhnya keluar dari shaf. Maka nabi ﷻ memerintahkan dia mundurlah agar lebih rapih saf-nya sambil menekan ujung tongkat beliau ke perutnya sahabat itu. Mundur kamu. Lalu waktu itu tiba-tiba sahabat tadi berkata "Ya Rasulullah, Adan telah menyakitiku.

Maka aku ingin menuntut Qishas." Minta Qishas dari nabi. Anda tusuk Saya, Saya juga tusuk Ya Rasulullah. Begitu mintanya. Ini medan perang dan ini sahabat. Sahabat yang lain semua dengar langsung menghardik "Ada apa dengan kau? Ini Rasulullah." Orang ini tetap saja berkata "Ya Rasulullah.." – – "..ini hakku dan aku harus minta Qishas." Maka nabi ﷻ mengatakan "Baiklah. Nabi berikan perut. Kasih tongkat ini perut Saya." Kata dia "Ya Rasulullah, tadi waktu Anda sentuhkan baju Saya sempat terbuka sedikit." " Maka kena dengan tongkat Anda kulit Saya.

Saya juga mau begitu Ya Rasulullah." Maka yang terjadi nabi ﷻ bukain sedikit baju. Waktu terbuka ternyata orang ini datang langsung memeluk nabi ﷻ lalu menciumnya. Lalu kemudian nabi ﷻ menanyakan "Kenapa kau lakukan itu? Dia bilang "Ya Rasulullah, sekarang musuh depan mata jelas-jelas ini antara – – mati atau hidup. Saya ingin sebelum Saya mati, yang terakhir tersentuh kulit Saya adalah kulit Anda." Ini kejadian unik yang luar biasa. Maka nabi ﷻ pun tersenyum. Tapi ini tentu satu orang enggak mungkin semua orang buat. Pada saat itu teman-teman sekalian, terjadi hal yang lain sebelum peperangan namanya Mubarazah. Perang tanding. Orang-orang Arab dulu punya tradisi, sebelum perang yang besar, mereka perang tanding keluar jagoannya sama jagoannya sini. Saling duel itu untuk memotivasi pasukan siapa yang kuat. Peperangan diawali dengan Mubarazah atau perang tanding secara individu dan awal yang keluar dari pasangan Quraisy adalah Aswad bin Abi Aswad Ini orang yang pertama keluar dari kubu Quraisy, Aswad bin Abi Aswad dan ini gampang dihapal namanya. Hitam anaknya hitam. Dia maju di depan pasukan muslimin dan bersumpah kalau dia tidak akan kembali ke pasukannya sampai ia meminum dari sumur muslimin. Kan air lagi habis, demi Allah Saya pasti akan memerangi kalian, Saya akan minum dari sumur kalian.

Seperti itulah. Saat itu dari pasukan muslimin keluar Hamzah bin Abu Muthalib. Paman nabi ﷻ terkenal orang ini sangat luar biasa ahli perang. Lalu terjadi duel yang sangat sengit hingga akhirnya Hamzah berhasil menebas salah satu kaki Aswad dan mengucurkan darah yang sangat banyak. Saat Aswad sudah enggak berdaya lagi, ia terus berusaha merangkak sampai ke sumur muslimin. Dia merangkak, merangkak darahnya terus menetes Hamzah ikuti dari belakang. Pasukan Quraisy melihat. Dia mau menjalankan sumpahnya datang sampai minum dari sumur muslimin. Dia mau minum terus dia mati enggak sempat minum. Terbunuh dia akhirnya. Dan ini termasuk adalah korban pertama di Perang Badr artinya orang pertama yang didaftar masuk neraka di Perang Badr. Lalu keluar tiga orang sekaligus dari Quraisy. Utbah bin Rabiah, yang pertama ini tokoh Quraisy. Al-Walid bin Ustbah, anaknya Ustbah. Jadi Ustbah keluar, anaknya juga keluar. Al-Walid bin Ustbah anaknya dia keluar dengan Syaiba Bin Rabiah. Saudaranya Ustbah. Jadi ini adik kakak dengan anaknya keluar tiga orang.

Menantang muslimin, siapa yang mau tanding? Pada saat itu keluar dari Muslimin tiga orang dari Anshar. Yang uniknya, yang keluar ini yang dua orang anak muda. Lima belas sama enam belas tahun. Muadz bin Afra dan Auf bin Afra. Ini punya kisah yang unik nanti kita pelajari di Perang Badr luar biasa dua orang ini. Keluar dan didampingi oleh sahabat nabi yang mulia, yang mati syahid di Perang Mu’tah Abdullah bin Rawahah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ Utbah berkata kepada mereka. Jadi waktu itu kan kalau orang perang teman-teman, matanya saja yang kelihatan. Biasanya orang tutup semua. Maka Utbah Syaiban ini tidak tertutup semua.

Tidak kelihatan. Tapi sahabat-sahabat nabi ini terbuka mukanya tapi mereka enggak kenal. Ini bukan orang Mekkah ini. Ditanya siapa kalian ini? Maka masing-masing menyebutkan nama-namanya dan Nasabnya. Kata Utbah "Sungguh kalian dari turunan terhormat, kami pernah dengar ini dari orang Madinah, tapi ingin berhadapan dengan anak-anak suku kami sendiri dari Quraisy." Lalu Utbah berkata "Wahai Muhammad." Utbah ini orang kafir mengatakan "Wahai Muhammad kami ingin berhadapan dengan anak-anak kaum kami sendiri." "Keluarkanlah yang sepadan dengan kami dari sisi jalur nasab dan punya keterampilan perang!" Sombong mereka mengatakan itu. Maka nabi ﷻ mengatakan "Berdirilah Ubaydah." Ubaydah ini adalah sepupu nabi ﷻ . Berdirilah wahai Hamzah, berdirilah wahai Ali, nabi ﷻ kirim dari kerabatnya semua. Berdiri kalian bertiga, hadapin itu.

Ubaydah bin Harits bin Abdul Muthalib, jadi ini cucunya Abdul Muthalib jadi sepupu nabi ﷻ karena Harits anak pertamanya Abdul Muthalib. Anaknya, Harits namanya Ubaydah masuk Islam. Jadi ini sepupu nabi ﷻ. Harits dengan Abdullah Saudara. Kemudian Hamzah bin Muthalib kita tahu paman nabi ﷻ dan Ali bin Abi Thalib besanan nabi ﷻ. Abu Muthalib adalah paman nabi ﷻ. Nabi ﷻ memilih yang terbaik dari jalur nasab sepadan dengan mereka, dan juga pasti Utbah tidak akan nolak karena ini dari kerabat nabi ﷻ.

Ustbah lalu berkata "Siapa kalian?" Maka ketiga sahabat tersebut memperkenalkan diri masing-masing. Kebetulan ketiga sahabat ini, memang dipilih nabi ﷻ – – selain dari orang Quraisy juga mereka pakai baju perang. Ali bin Abi Thalib, Hamzah, dan Ubaydah ini pakai baju perang dan tinggal matanya – – yang kelihatan. Jadi Utbah enggak kenal nih. Siapa kalian, tiga-tiganya perkenalkan diri. Lalu pada saat itu tiga-tiganya atau Utbah mengatakan – – kalian pantas berhadapan dengan kami." Lalu yang pertama maju Utbah melawan Ubaydah, sepupu nabi ﷻ anaknya Harits tadi. Hamzah melawan Syaibah dan Ali melawan Al-Walid. Ali bin Abi Thalib hanya dengan beberapa gerakan saja berhasil membunuh Al-Walid. Berapa gerakan dikalahkan. Ali sangat Mahir luar biasa. Begitu juga Hamzah menyusul membunuh Syaibah dengan sangat cepat. Tertinggal sekarang Ubayydah dengan Ustbah. Ustbah memang kuat, Ubayydah masih muda. Terjadilah duel satu sama yang lain, hingga keduanya sempat terjatuh, sama mau saling mukul kemudian jatuh dua-duanya. Tapi dua-duanya belum mati. Dan sempat pada saat itu Utbah terkena sabetan pedang, Ubayydah pada saat jatuh dan Ubayydah sempat menangkis – – terpukul saja di perisainya, tapi si Utbah kena pedang dan akhirnya berdarah jatuh kakinya luka.

Maka Hamzah dan Ali mendekati Utbah lalu membunuhnya. Dan mereka berdua memikul Ubayydah ke pasukan muslimin dan selang beberapa waktu pada saat itu karena ada pukulan Utbah yang keras. Walaupun tertangkis di perisai, rupanya terpukul ke dadanya Ubaydah dan Ubaydah pun mati syahid dan dia termasuk orang yang mati syahid – – di dalam Perang Badr yang pertama. Quraisy melihat hal tersebut tidak mau lagi tanding. TIga-tiga tokohnya mati semua dengan sekejap. Mereka terpukul dengan itu lalu mereka siap-siap untuk menyerang.

Melihat kejadian tersebut nabi ﷻ lalu memerintahkan suatu perintah yang – – pada saat itu sangat aneh bagi mereka dan unik dalam strategi perang. Nabi ﷻ memerintahkan pada saat itu agar seluruh pasukan muslimin duduk ke tanah. Unta-unta dan kuda yang ada tadi 68 ekor unta dan 2 ekor kuda disingkirkan semua belakang. Jadi cuman pasukan manusia saja. Mereka suruh duduk. Ini orang-orang Quraisy bingung enggak pernah lihat seperti ini. Mereka biasanya teman-teman sekalian, cara orang Arab dulu kalau berperang – – mereka menyerang nih. Menyerang. Yang musuh itu punya kewajiban bertahan. Tangkis serangan itu. Habis itu mereka kembali, mereka lagi yang bertahan – – ini lagi yang menyerang. Cuman begitu cara perangnya cara dulu begitu. Maka mereka bingung, ini strategi apa nih? Kenapa dulu kau duduk di bawah? Bagaimana cara diserangnya? Dan Quraisy pada saat itu sempat bingung.

Ini strategi apa ini? Nabi ﷻ bersabda "Biarkan mereka menyerang lebih dulu." – – "bila kalian didekati maka kalian lawanlah mereka. Bila kalian diserang dengan anak panah, maka berlindunglah di belakang perisai-perisai kalian. Begitu saja dan baju-baju besi kalian. Quraisy lalu tiba-tiba menyerang dengan berjalan perlahan mendekati pasukan muslimin – – dan memperbanyak serangan dengan anak panah tapi muslim pada saat itu berusaha menahan anak-anak panah mereka kena perisai-perisai – – sampai mereka sudah dekat, waktu mereka sudah mau tebasin pedangnya, maka pasukan muslimin baru menyerang. Baru menyerang. Dan ternyata dengan cara seperti ini itu ada dua manfaat kata para ulama sejarah. Yang pertama, muslimin dengan duduk rasa takutnya kurang. Beda dengan kalau berdiri. Mereka duduk Kemudian yang kedua, mereka pada saat menangkis serangan-serangan musuh itu akan memberikan – – motivasi ke mereka ternyata kita tidak terbunuh nih.

Dan dari sekian banyak, 300 orang pasukan yang kena pada saat itu mati cuman satu orang. Sementara pasukan Quraisy banyak yang terbunuh, yang terbunuh adalah Ubayydah. Ini salah satu budak Umar bin Khattab yang terkena – – panahnya Quraisy. Ada kisah yang lain, teman-teman sekalian, kisah Haritsah bin Surakah رضي الله عنه. Ada sebuah anak panah yang tidak jelas dari mana arahnya – – di pasukan muslimin, karena pada saat Quraisy dilempar panah, ada juga di antara muslimin dari belakang lempar panah. Ada satu orang namanya Haritsah bin Surakah ini kena panah dan tidak jelas orang ini mati kena panahnya orang Islam atau panahnya orang Quraisy? Dan ini perlu teman-teman kita ketahui, Saya jelaskan saja karena ini terjadi pada saat itu. Setelah perang Badr, Ibunya Harits datang kepada nabi ﷻ – – lalu mengatkaan "Ya Rasulullah.." Dalam hadis Bukhari "Anda sudah tahu bagaimana Haritsah punya kedudukan di sisi Saya." "Saya dengar informasi dia terbunuh di Badr." Waktu nabi ﷻ sudah pulang dan menang dari Perang Badr.

"Maka beritahukan kepada Saya, di mana Haritsah?" Mati syahidkah masuk surga? Atau dia sekarang tidak jelas kena panahnya muslim, mungkin dia – – masuk neraka?" Kata nabi ﷻ "Wahai Ibunya Haritsah, sungguh kau telah kehilangan informasi anakmu Haritsah mati syahid.." – – "..dan sekarang dia berada di surga Firdaus yang tertinggi." Kisah yang lain Umair bin Hummam. Saat pasukan Quraisy mulai menyerang nabi ﷻ memerintahkan sahabat. Jadi waktu sudah menyerang – – mereka diserang oleh muslimin, mereka mundur atur lagi strategi mau menyerang muslimin. Waktu mau menyerang yang kedua kali. nabi ﷻ kembali – – mau mengatur pasukan. Jadi begitu di zaman dulu mereka masih bisa mengatur strategi perang. Diatur perang. Lalu nabi ﷻ memerintahkan – – sahabat untuk menyerang pada saat itu terlebih dahulu. Maka para sahabat berusaha menyerang pada saat itu dan nabi ﷻ – – kembali ke kemah untuk salat dan berdoa untuk menahan kaum muslimin dan beliau bersabda, pada saat itu ya, waktu pasukan sudah sudah mau – – disuruh menyerang, kata beliau sekarang kalian yang serang lebih dulu.

Jangan tunggu lagi dengan duduk ini serangan yang kedua. Ingatlah ada pesan penting, ada wahyu datang, dalam hadis Bukhari Muslim kata nabi ﷻ "Demi Allah tidak seorang pun dari kalian – – akan terbunuh di sini dalam peperangan ini. Sekarang kalian serang, terbunuh kecuali pasti masuk surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Salah satu sahabat nabi yang bernama Umayr bin hamam رضي الله عنه berkata lagi pegang kurma berapa butir – Dia mengatakan "Bakhin-bakhin ya Rasulullah. Indah sekali ini ya Rasulullah. Indah sekali. Ulangi ya Rasulullah." Kata nabi ﷻ "Demi Allah wahai Umayr." Disebut namanya dia "Tidak seorang pun dari kalian terbunuh.." – – "..dalam peperangan ini kecuali dia pasti masuk surga yang luasnya seluas langit dan bumi." Umayyah bilang lagi.. "Bakhin ya Rasulullah. Indah sekali." Orang Arab biasa mengatakan Bakhin. Nabi ﷻ mengatakan "Kenapa engkau katakan itu?" Kata Umayr, "Ya Rasulullah, aku hanya tinggal menghadapi orang-orang ini, Quraisy, dan aku terbunuh ditusuk oleh mereka – – "lalu masuk surga seluas langit dan bumi?" Kata nabi ﷻ "Iya." Kata Umayr "Itulah sebabnya Saya mengatakan Bakhin, Ya Rasulullah." Maka nabi ﷻ mengatakan "Siap-siap takbir.

Seranglah." Begitu nabi ﷻ takbir, sahabat takbir, serang, Umayr ini pegang ada – – kurma dua butir di tangannya. Pasukan lagi menyerang. Dia bilang di dalam riwayat Bukhari "Demi Allah bila aku harus menunggu menghabiskan – – kurma ini masih lama." "إن الحياة طويلة Dilempar butiran tersebut dan lalu dia masuk menyerang sampai dia terbunun dan mati syahid. Kemudian ada kisah yang lain teman-teman sekalian, waktu itu terjadi peperangan berkecamuk, turunnya malaikat. Nabi ﷻ lalu kembali ke kemah dan peperangan pun berkecamuk sementara nabi ﷻ berdoa tiba-tiba saja beliau mengantuk.

Berat dan tertidur. Sekejap. Abu Bakar melihat nabi ﷻ lagi peperangan berkecamuk ini, nabi tadinya serius melihat. Dan pada saat itu tiba-tiba beliau terkaget. Baru beberapa saat beberapa detik terbangun. Lalu beliau tersenyum dan Abu Bakar pun bertanya "Wahai Rasulullah." – – "Kenapa Anda tersenyum." Kata nabi ﷻ "Bergembiralah wahai Abu Bakar." Abu Bakar bertanya "Apa berita gembira itu Ya Rasulullah?" Kata nabi ﷻ "Ini Jibril telah datang dengan menunggangi kuda putih dan bersamanya seribu malaikat. Quraisy jumlahnya seribu kurang, sekarang malaikat datang. Kalau malaikat saja lawan sudah cukup. Belum pernah teman-teman sekalian kata ahli sejarah, malaikat terlibat dalam peperangan kecuali perang Badr. Ini pendapat yang paling kuat. Peperangan yang lainnya, Allah ﷻ tidak turunkan lagi bantuan malaikat tapi mereka hadir menyaksikan iya.

Tapi ikut berperang tidak pernah kecuali di Badr. Nabi ﷻ lalu keluar dari kemahnya kemudian beliau menggenggam tanah dan melempar tanah tersebut ke arah Quraisy. Sambll beliau bersabda "Sungguh terhina wajah-wajah kalian. Beberapa sahabat yang pada saat itu di Perang Badr.." – – masih dalam keadaan kafir berkata 'Demi Allah waktu nabi ﷻ melempar tanah itu kami menyaksikannya dari pasukan kafir, kami – – menyaksikan." Mereka masih kafir tapi nanti masuk Islam. Dan tidak seorang pun di antara kami kecuali kena matanya debu itu." Dilempar pada cuman segenggam. Ratusan orang ini semuanya kena itu. Pelemparan tanah tersebut Allah ceritakan dalam Al-Qur'an. Kembali ke surat Al-Anfal ayat 17 sampai 18.
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِي فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٧ ذٰلِكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْكٰفِرِيْنَ ١٨ "Maka yang sebenarnya adalah bukan kamu yang membunuh mereka hai Muhammad.

Bukan pasukanmu yang membunuh orang-orang Quraisy. Akan tetapi Allah-lah yang telah membunuh mereka dan bukan kamu yang melempar pada saat kau melempar, tapi Allah lah yang telah melempar – – tanah itu sehingga menyebar ke mata pasukan Quraisy. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan – – orang-orang mukmin dengan kemenangan yang sempurna. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Itu ayat 17. Ayat 18-nya "Itulah karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada kalian dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir." Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ juga menceritakan teman-teman sekalian tentang kejadian ini dalam surat Al-Anfal ayat 9 dan ayat 10. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ. Ini tentang kedatangan malaikat yang seribu itu ya. اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ ٩
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ ١٠ "Ingat ketika, kamu memohon, Hai Muhammad, kepada Tuhanmu pertolongan, lalu Allah perkenankan bagimu sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu Hai Muhammad.

Dan pasukanmu seribu malaikat yang turun atau datang berturut-turut masuknya bersamaan. Yang ayat sepuluhnya "Dan Allah tidak menjadikan mengirim bala bantuan tersebut melainkan sebagai kabar gembira. dan Agar hatimu menjadi tentram karenanya." – Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." Kita masuk ke yang lain teman-teman kisah Huzaihfah bin Yaman رضي الله عنه Ini kalau kita mau ikutin bisa sampai subuh enggak selesai. Ini panjang kisahnya. Nabi ﷻ memerintahkan agar muslimin tidak membunuh Abul Bukhturi karena ia yang telah membatalkan pemboikotan terhadap nabi ﷻ Juga bani Hasyim dan Bani Muthayyib. Masih ingat Abdul Bukhturi? Di salah satu dari sekian orang enam tujuh orang yang berkumpul untuk merobek – – surat yang ditulis oleh orang-orang Quraisy untuk memboikot nabi ﷻ.

Abul Bukhturi Hadir di Perang Badr. Nabi ﷻ mengatakan "Jangan bunuh Abul Bukhturi." Kalau temui dia hindari saja jangan ada yang membunuhnya. Pada saat itu juga nabi ﷻ melarang untuk membunuh siapapun dari bani Hasyim. Karena mereka ikut berperang terpaksa. Terlebih lagi Bani Hasyim sudah banyak yang pulang. Tinggal dari Bani Hasyim beberapa orang di antaranya Abbas. Maka kata nabi ﷻ terutama Abbasm pamanku, jangan ada yang bunuh. Karena dia keluar membenci tidak suka. Nabi ﷻ tidak larang – – kalau ada di antara Muslimin mungkin yang menyerang Abu Lahab, paman nabi. Tapi kafir memang. Abbas tidak berbeda membenci atau tidak suka saja. Tapi dia terpaksa. Salah seorang dari sahabat namanya Huzaifah bin Yaman رضي الله عنه sempat marah dengan Quraisy karena beberapa kerabatnya – – telah terbunuh di peperangan itu di Perang Badr.

Dia bilang "Apakah kami melihat mereka Quraisy membunuh sanak kerabat kami?" "Dan kami akan membiarkan mereka? Demi Allah bila aku ketemu dengan Abbas pasti aku akan hantamkan pedangku ini ke wajahnya." Jadi ternyata, nabi ﷻ larang tidak boleh kan. Tapi dia emosi, dia bilang kalimat seperti itu. Sahabat ini mulia Huzaifah bin Yaman terkenal orang yang – – sangat mulia.

Tapi pada saat itu dia tidak tahu kenapa dia ucapkan kalimat itu dengan jengkelnya di medan perang, kok bisa Abbas diloloskan? "Kalau Abbas ketemu Saya akan bunuh." Nabi ﷻ pada saat mendengarkan perkataan Huzaifah bin Yaman. Berkata kepada Umar bin Khattab. Sedang berada di samping nabi ﷻ. "Wahai Umar, apakah engkau akan membiarkan paman nabimu dibunuh?" Umar langsung angkat pedangnya "Ya Rasulullah, gampang, izinkan Saya tebas lehernya Hudzaifah." "Selesai, Saya bunuh. Boleh kok sudah jadi munafik. Kalau dia bilang bunuh, bunuh." Maka kata nabi ﷻ "Jangan, biarkan saja dia." Khuzayfah berkata setelah selesai peperangan. "Sungguh aku tidak tahu kenapa aku mengucapkan kalimat tersebut dan masih saja kalimat tersebut – – membebaniku selama aku hidup dan tidak akan terbayar kecuali aku mati syahid.

Akhirnya Huzayfah bin Yaman terbunuh mati syahid di Yamamah. Ketika melawan Musailamah Al Kadzdzaab. Ketika peperangan sedang berkecamuk, teman-teman sekalian, Abul Bukhturi dengan salah satu temannya, sempat dilihat oleh beberapa sahabat. Dan salah satu dari sahabat yang bernama Mujazir رضي الله عنه. Dia, teman-teman sekalian, berkata kepada Abu Bukturi "Sesungguhnya nabi kami.." – – "telah melarang kami membunuhmu." Abu Bukturi bilang. "Bagaimana dengan sahabatku ini?" Ada teman di sebelahnya.

Kata para sahabat "Kami tidak dilarang membunuhnya. Cuma kamu saja sendiri." Abu Bukturi bilang aku tidak akan membiarkan sahabatku – – kalian bunuh." Mujazir lalu berusaha menyerang sahabat Abu Bukturi, tapi Abu Bukturi terus menghalangi dan akhirnya Mujazir رضي الله عنه – – tidak sengaja mengayunkan pedangnya dan akhirnya Abu Bukturi menyerang Mujazir dengan pedang pada saat diserang, dia menangkis kemudian – – dia menyerang, tidak sengaja kepada Abu Bukturi dan Abu Bukturi akhirnya terbunuh.

Pada saat itu, nabi ﷻ sudah berpesan "Jangan bunuh." Abul Bukturi apapun alasannya. Hindari. Enggak usah mau bunuh sama temannya, temannya pun ditinggalkan mustinya begitu perintah nabi ﷻ. Mujadir segera menghadapkan diri kepada nabi ﷻ dan berkata "Demi Allah ya Rasulullah Aku tidak mau membunuhnya." "Tapi ia terus menyerangku hingga aku harus membela diri dan akhirnya membunuhnya." Terus saja Mujajdzir meminta nabi ﷻ sampai nabi ﷻ memaafkannya. Dan kita renungi di sini teman-teman bagaimana para sahabat. Sangat menjaga perintah dan juga larangan nabi ﷻ . Lanjut lagi enggak ini? Subuh lho ini.

Kisah Zubair bin Awwam رضي الله عنه salah satu prajurit Quraisy yang terkenal dan sangat kuat namanya Ibn Zatukabsy Ibn Zatukabsy teman-teman sekalian, disebutkan dalam riwayat, badannya besar kekar, kudanya juga besar dari kepalanya sampai kaki kudanya semua besi. Orang ini luar biasa (Ibn Zatukabsy) dan dia satu-satunya pasukan Quraisy yang punya pegangan pedang besinya sepanjang lengannya. Kemudian di ujung itu pedang lagi sepanjang dua kali lengannya. Jadi besar sekali. Dan dia mengganggu muslimin pada saat itu. Tebas sana tebas sini, jarak jauh dia sudah kenain orang semuanya. Jadi banyak yang luka di antara Muslimin dan banyak jadi korban. Salah satu sahabat datang kepada nabi ﷻ mengatakan, pergi ke kemah "Ya Rasulullah, Ibn Zatukabsy menyusahkan kami nih." "Luka sana-sini banyak korban dan dia berusaha menembus ingin sampai ke kemah nabi ﷻ." Maka nabi ﷻ panggil Zubair bin Awwam رضي الله عنه . Dia terkenal dengan sepupu nabi. Ibunya adalah Sofia, sedangkan ia adalah tante nabi ﷻ. Pada saat itu tergolong prajurit muslim pilihan yang memiliki keliahaian dan dalam berperang juga berkata – – dan nabi ﷻ berkata padanya. Selesaikan urusan kami wahai Zubair. Dan ini termasuk strategi perang teman-teman sekalian berikan – – semua pekerjaan pada ahlinya.

Jangan semua orang ditugaskan, tugas yang sama. Tidak. Ada yang ahli perang tanding, ya dia maju. Ada yang ahli strategi memanah, ditempat panah. Ada yang menunggang kuda, dia harus masing-masing pada tempatnya. Di sini nabi ﷻ tidak pilih sembarangan sahabat. Dipilih Zubair. Zubair memang jeli. Di antara kejelian Zubair, dia sangat cepat menebaskan pedang – – dan sangat jeli pada saat melemparkan tombak. Kalau sasarannya dititik A, di titik A kena. Jadi tepat sekali orangnya. Zubair berkata. Aku pun lalu mendekati Ibn Kabsy, mencari mana ini, Poinnya di mana ini supaya dia bisa kena. Maka, Saya keliling ibn Kabsy dan Saya tidak temukan celah. Matanya saja, semua besi. Ditombak pun, bisa tombaknya terpental. Karena zaman dulu, mereka meletakkan di bawah besi itu ada semacam kalau kita karet sekarang. Tapi dari kulit hewan. Sehingga kulit berbaju besi, jadi enggak bisa mental. Maka kata Zubair رضي الله عنه "Pada saat Aku sedang berhadapan dengannya.." – "Aku melihat celah itu hanya dua matanya dan di antaranya. Maka aku pun berdiri di atas kudaku, lalu aku melempar tombak sehingga menembus di antara dua matanya dan tembus di kepalanya – – bagian belakang.

Matilah Ibn Abu Kabsy dan pada saat dia mati, pada saat itu pasukan Quraisy sempat terpukul karena ini orang terkuatnya. Dan bagaimana Zubair naik di atas kuda, kan kelihatan. Orang-orang pada lihat. Dan dia melempar dengan sangat jeli sehingga menembus – – di antara dua matanya. Artinya kalau kena bagian kepala segala ini mungkin masih bisa mental. Tapi di sini bagaimana kejelian Zubair رضي الله عنه . Dan ini teman-teman sekalian, tentu tidak bisa kita lanjutkan semuanya karena cukup panjang bahasan, yang masih banyak yang akan kita sampaikan.

Berhubungan dengan masalah peperangan ini, dan InshaAllah kita akan lanjutkan lagi pertemuan kita yang akan datang karena masih panjang. Maksudnya ada peperangan masih ada korban-korban kisah unik bagaimana terbunuhnya Abu Jahal. Bagaimana Umayyah bin Kalaf terbunuh panjang lebar ceritanya dan juga pelajaran yang diambil dari perang Badr sendiri. Lalu kemudian bagaimana keadaan – – Mekkah pada saat Badr dikalahkan orang-orang Quraisy dan bagaimana keadaan Madinah pada saat juga pasukan muslimin telah menang. Allahu A'lam. Mungkin sampai di sini tentu teman-teman sekalian ini pakai pertanyaan atau engga? Besok saja. Baik. Karena melihat waktu teman-teman sekalian sudah setengah sepuluh malam, InshaAllah besok kalau ada yang punya pertanyaan bisa disampaikan disubuh hari – – karena kita masih dalam tema yang sama Anda bertanya kami menjawab. InshaAllah kita akan jawab sesuai dengan apa yang Saya ketahui tentunya.

Mungkin begitu saja kita berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semoga bahasan kita hari ini bermanfaat buat kita semua dan dijadikan tambahan amal kita di hari Kiamat. ‎Dan juga semoga saja Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ memaafkan semua kesalahan kita dengan ke Maha Murahan-Nya dan menggantikannya menjadi pahala. Dan kita mendoakan agar seluruh wilayah di Indonesia, dari jajaran pemerintahan sampai masyarakat umumnya, agar semuanya kembali kepada Islam. Dan Al-Qur'an, dan sunnah. Dan semoga Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara yang lain dan kita mendoakan agar Jakarta diberikan pemimpin yang adil. Pemimpin yang muslim, kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah, dan jangan sampai muslimin dipimpin oleh orang-orang yang malah memerangi Islam. Dan kita mendoakan saudara kita di Palestina, di Syria, di Yaman, di Aqsa, di manapun mereka berada yang sedang tertindas semoga Allah ikhlaskan.

Niat mereka, terima para Syuhada mereka, muliakan Islam di tangan mereka dan tangan kita semua dan semoga Allah partisipasikan kita bersama mereka di pahala. Baik dengan doa, harta, dan jiwa kita. Dan semoga Allah dengan Kemaha Murahan-Nya menyatukan kita semua di surga Firdaus-Nya tanpa hisab. Sebagaimana menyatukan kita di majelis ilmu yang mulia ini. Tentu teman-teman sekalian sebelum kafaratul majelis, Saya mengingatkan – – kembali untuk teman-teman kembali kepada pengajian kami di YouTube dengan cara sistematis. Sistematis artinya ikutin per kajian. Hari senin, bisa bahas masalah minhajil muslim misalnya. Hari Selasa bisa kembali kepada bulughul maram kalau mau belajar fiqih. Minhajul Muslim banyak bicara masalah aqidah. Hari Rabu bisa belajar Sirah misalnya. Mengikutinya. Hari Kamis bisa belajar Mahkota Pengantin – – masalah rumah tangga, hari Jumat bisa belajar misalnya masalah hadis riyadhus shalihin hadis Qudsi. Ada dua bahasan kitab. Hari selanjutnya bisa dibahas masalah Dosa-Dosa Besar. Selanjutnya lagi hari Ahad-nya bisa dibahas masalah Pembatal Keislaman. Jadi sistematis. Teman-teman jangan cuman ketik Khalid Basalamah apa yang muncul didengar. Ini Sayang. Manfaat InshaAllah tapi sayang. Tidak sistematis. Harapan Saya adalah kitab yang kami bedah itu bisa tuntas. Bisa tuntas. Dan InshaAllah berita yang lain adalah Sirah ini akan kita – Nanti kita akan terbitkan InshaAllah dalam beberapa jilid dan mungkin tiga sampai empat jilid berikut kami usahakan InshaAllah kalau Allah mudahkan – – mungkin kalau Ada yang bisa ditangkap dengan foto, misalnya lokasi perang Uhudd, lokasi perang Badr, bisa ditangkap dengan foto, kami akan letakkan nanti – – dalam bukunya supaya lebih jelas InshaAllah dan beberapa strategi peperangan nabi ﷻ dengan anak-anak panah sehingga bisa jelas oh seperti ini – – peperangannya dan seterusnya.

Ini akan kami lakukan. Kemudian juga Kami akan sampaikan teman-teman sekalian di Jakarta lagi ada – – pembangunan Islamic Centre dan kami berharap partisipasi kaum muslimin baik itu secara material atau doa juga enggak masalah. Yang jelas kami – – berharap bisa dibantu untuk itu dan ini untuk kebaikan akhirat kita tentu semuanya. Islamic Centre ada masjid yang diharapkan – – jadi Masjid Jami' dan tempat tersebarnya sunnah nabi ﷻ di dalamnya ada kampus dan dua program yang pertama S1, teman-teman tamatan – – SMA kita akan sekolahkan gratis.

Mereka tinggal di asrama empat tahun, mereka tamat, mereka akan hafal 30 Juz Al-Qur'an dengan seribu hadis. Kemudian ada kelas Tadribud Du’at Dua tahun khusus pelatihan da'i ini juga gratis, temen-temen yang mau terjun di da'i atau sudah jadi da'i tentunya di dakwah Dan sudah menjadi da'i atau mau menjadi da'i kami latih juga atau dibina selama dua tahun InshaAllah dengan target yang sama. Hapal 30 Juz Al-Qur'an dan juga seribu hadis. Harapannya seperti itu dan InshaAllah juga di dalam situ ada studio – – KHB yang Alhamdulillah sekarang sudah ada kurang lebih enam ratus ceramah. Dan target kami InshaAllah sampai ribuan ceramah. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi umat dan ini juga bisa menjadi amal jariyah buat kita semua. Mungkin begitu saja teman-teman sekalian, mudah-mudahan bermanfaat dan kalau ada yang pernah Saya sampaikan tentang – – kerjasama dengan travel umrah kasturindo itu sudah berhenti akadnya di Desember kemarin yang pernah Saya sebutkan namanya kalau ada yang berminta – – untuk umrah, dan kita sudah berhentikan akadnya karena adanya pelanggaran syari yang Saya temukan dan Saya nasihatin tidak mau dengar.

Maka Saya berhentikan. Dan InshaAllah akan ada iklan langsung dari kami di KHB resmi itu travel haji umrah yang akan berangkat InshaAllah dan ini bukan – – sama sekali hubungannya sama komersial. Ini cuman mengingatkan karena banyak yang tanya bagaimana kalau mau umrah bersama Saya. Maka Saya sampaikan ini. Allahu A'lam. سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *