Sirah Nabawiyah #12 : Penyerangan Beberapa Suku Arab yang Ada Di Sekitar Kota Madinah

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Selalu saja kita memuji Tuhan kita Allah, Zat yang pantas kita puji, dicintai, ditunduki, dan ditakuti. Satu-satunya Zat yang telah menciptakan, mengurus, mengawasi semua yang di langit, bumi dan kedalaman lautan. Ilmunya meliputi segala sesuatunya. Tidak beranak dan tidak diperanakkan juga dan tidak ada sekutu dalam setiap kegiatannya. Dia telah menggantungkan segala kebutuhan kita dengan kalimat sederhana dan penuh dengan berkah. Alhamdulillah. Maka sangat wajar di setiap awal aktivitas ataupun selesai dari aktivitas kita. Kita selalu mengucapkan kalimat ini. Selanjutnya kita panjatkan salam hormat kita penuh dengan cinta rindu, penghormatan kepada manusia terbaik, yang telah dipilih oleh Sang Pencipta Allah menutup risalah kenabian dan kerasulan. Manusia yang telah disempurnakan jalur nasabnya. Ilmunya, fisiknya, sukses dalam kehidupan dunianya, dan juga di akhiratnya. Demikianlah orang-orang yang mengikutinya, pasti juga akan mendapatkan kesuksesan. Makanya Allah sebagai pencipta telah memerintahkan setiap manusia tidak terkecuali untuk menjadikannya sebagai suri tauladan terutama bagi orang-orang yang sudah beriman. Dan Sang Pencipta, Allah bersama malaikat-Nya mengucapkan salam hormat – – secara langsung juga kepada manusia terbaik ini dan siapapun yang mengucapkan salam hormat kepada-Nya – – akan dibalas oleh Allah secara spontan sepuluh kali salam secara langsung dari Allah maka sangat wajar kalau kita mengucapkan selawat dan taslim kepada Nabi besar Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم.Melanjutkan bahasan Sirah kita,

semoga Allah berkahi. Setelah panjang lebar kita jelaskan tentang Perang Hamra’Asad yang terjadi setelah perang Uhud dan juga pelajaran-pelajaran yang kita ambil dari Perang Uhud yang sangat luar biasa. Berikut juga kaidah-kaidah syar ' i yang bisa diambil dari kejadian Uhud dan Hamra’Asad. Kita akan masuk sekarang ke pembahasan tentang penyerangan beberapa suku. Suku Arab yang ada di sekitar Madinah ke Kota Madinah. Maksudnya ingin menyerang. Dan ini semua adalah rentetan permasalahan yang terjadi di Uhud di pertengahan peperangan. Di awal peperangan muslimin memenangan peperangan, di tengah-tengah mereka dikalahkan lalu kemudian mereka menang lagi di Hamra Asad. Hanya saja Hamra’Asad peperangan ini banyak juga di antara suku-suku Arab yang tidak sampai kepadanya berita itu. Jadi sebagian kecil dan Quraisy berusaha menyebarkan berita kalau mereka menang. Dan memang banyak suku-suku Arab yang terpengaruh dengan pendapat Quraisy bahwasanya mereka yang menang Padahal sebenarnya sudah kita jelaskan di Hamra ‘Asad Quraisy tidak bisa datang untuk menemui muslimin dan muslimin sempat tinggal selama tiga hari di sana. Simpang siur berita. Ada yang tangkap, ada yang tidak.Ringkas cerita teman-teman sekalian, ternyata ada beberapa suku-suku Arab yang berpikir untuk menyerang Madinah. Dikarenakan mereka mengetahui Uhud itu tempat lokasi di mana muslimin kalah, adalah di depan pintu gerbang Madinah. Artinya, di depan pintu gerbang Madinah saja Muslimin kalah, berarti sudah sangat lemah. Apalagi kalau mereka perang keluar dari Kota Madinah? Maka. Perang yang terjadi, Hamra’ Asad dan Uhud itu terjadi Uhud tentunya di Bulan Syawal tanggal 15 Syawal tahun 3 Hijriah dan Hamra’Asad tanggal 16 Syawal. Nabi ﷻ pada saat itu menetap di Madinah setelah Hamra ‘Asad tidak keluar sama sekali. Bentuk pasukan atau menyerang. Beliau tinggal kurang lebih dari bulan Syawal, Zulka ' dah, Zulhijjah tiga bulan sampai bulan Muharram. Di tahun 4 Hijriah. Tidak ada peperangan. Nabi ﷻ fokus menyampaikan wahyu kepada para sahabat dari hukum-hukum syar ' i yang turun pada saat itu. Sampai akhirnya baginda Nabi ﷻ mendengarkan, teman-teman sekalian, ada beberapa suku-suku Arab Yang tamak untuk menyerang Madinah.Dan suku yang paling pertama Ingin menyerang Madinah adalah namanya suku Bani As’ad bin Khuzaimah Dan Saya sudah bilang tadi bahasan kita di pagi hari. Bagaimana orang-orang Arab itu kalau ada di antara mereka yang memiliki kelebihan fisik, harta, keturunan, maka bisa ternisbatkan nama suku kepadanya. Maka ini nama orang As’advertisement container Khuzaimah, tapi karena dia orang yang kaya raya, punya keturunan banyak segala macam akhirnya terbentuk nama suku darinya kemudian berkembang jugalah kepada anak cucunya terus jumlah yang banyak. Maka terbentuklah suku yang besar. Suku ini teman-teman sekalian, dipimpin oleh seseorang bernama Thulaihah al-Asadi Thulaihah al-Asadi, si kakak, dan adiknya namanya Salamah Al-Asadi. Dua-duanya anaknya Khuwaylid ibn Asad Thulaihah ini perlu kita tahu juga nanti dia akan mengaku sebagai seorang Nabi. Salah satu yang mengaku Nabi di Jazirah Arab nanti, Nabi palsu tentunya, Thulaihah ini. Hanya saja dari tiga orang yang mengaku Nabi, Thulaihah bin Khuwaylid nanti taubat dia. Masuk Islam dan dia taubat bahkan dia termasuk salah satu dari pasukan Umar bin Khattab yang menuju ke Qadisiyah memerangi Persia bersama Sa ' advertisement container Abi Waqash رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ. Kemudian ada Aswad Al-Ansi kemudian nanti terbunuh. Dan juga ada Musailamah al-Kazzab juga terbunuh setelah mereka mengaku sebagai Nabi palsu. Saudara seiman berita akan menyerangnya Tulaihah ke'Madinah ini didengar oleh baginda Nabi ﷻ Dan beliau akhirnya mengirim mata-mata ke sana. Dengan segera Nabi ﷻ menyiapkan pasukan yang kita sudah sering sebutkan dengan istilah Syariah. Masih ingat ya? Syariah adalah jumlah tiga orang sampai seratus maksimal. Namanya Sariyyah. Kalau lebih dari seratus maka dikatakan Jaisy, pasukan dalam bahasa Arab. Tapi kalau di bawah dari seratus namanya Sariyyah. Nabi ﷻ menyiapkan Sariyyah yang dipimpin oleh Abu Salamah.Riwayat existed mengatakan Abu Talhah. Ada dua riwayat ya. Dengan kekuatan kurang lebih antara seratus orang Ada riwayat lain mengatakan seratus lima puluh orang, ada pasukan tambahan. Mereka menyerang ke suku As ' advertisement. Sebelum mereka, atau suku As ' advertisement menyerang Madinah dan ternyata dalam kondisi mereka tidak sadar, suku As ' ad ini akan diserang

, mereka lalai dan setelah salat subuh berhasil diserang oleh Abu Talhah. Dan berhasil mengalahkan suku As ' advertisement. Yang akhirnya, membatalkan niat mereka untuk mendatangi Madinah. Dan tentu Abu Talhah lebih tepatnya, karena ada dua riwayat dari Abu Salamah tapi kita ambil riwayat'yang paling kuat–Abu Talhah رضي الله عنه yang sempat terluka parah di Perang Uhud itu diutus oleh Nabi ﷻ jadi pimpinan sini dan dia pada saat pulang dari menyerang suku As ' ad ini dia pun mati terbunuh syahid. Karena lukanya di medan perang. Dan juga ulama mengeluarkan sebuah hukum siapapun yang telah ikut berperang –kemudian terluka di medan perang, lalu dia pulang ke kampungnya atau ke kotanya dan dia mati karena luka itu maka dia terhitung syahid. Walaupun dia tidak mati di kancah peperangan karena lukanya menyebabkan dia mati. Yang luka itu didapatkan di kancah peperangan. Yang kedua suku Huzail. Kalau masih ingat tadi ada seseorang yang diutus oleh Quraisy untuk menakut-nakuti muslimin.Itu dari suku Khuzaid. Setelah perang Uhud tepatnya bulan Muharram juga. Setelah selesai suku As ' ad tadi bin Khuzaimah dikalahkan datanglah kepada Nabi ﷻ dua suku Arab namanya suku Adal dan Qara Suku Addal daN Qara. Suku ini tidak terlalu dikenal karena suku yang cukup jauh di ujung Jazirah Arab, dekatnya di wilayah Najd. Wilayah dekat Negeri Syam. Mereka sempat datang kemudian meminta kepada Nabi ﷻ, mereka pura-pura masuk Islam. Mereka datang, mereka syahadat di Madinah, berapa puluh orang begitu.

Tak disebutkan jumlah tepatnya. Tapi ada ahli sejarah mengatakan antara empat puluh sampai lima puluh orang,'mereka lalu masuk Islam dan mereka meminta agar Nabi ﷻ mengutus beberapa orang sahabat penghafal Al-Qur ' an Untuk menemani mereka pergi ke sukunya.Dan Nabi ﷻ mengutus enam orang sahabat yang mulia. Yang pertama adalah Ashim container Tsabit bin Abi Aqlah Ashim container Tsabit container Abi Aqalah Yang kedua Marsad Ibn Abu Marsad al-Ghanavi Yang ketiga Khalid bin Al-Buqair Yang keempat Khubaib bin Adi. Nanti Saya ulangi lagi. Yang kelima Zaid Bin Datsinah Yang terakhir Abdullah container Thoriq. Jadi Ashim bin Tsabit container Abi Al-Aqalah. Marsad Ibn Abu Marsad al-Ghanavi. Khalid container Al-Buqair, Khubaib bin Adi, Zaid Container Datsinah, dan juga yang terakhir Abdullah bin Thoriq رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاا َجْمَعِيْنَ Semua ini adalah penghafal Al-Qur ' an dari sahabat Nabi Ridwanullah ' alaihim. Pada saat tiba melewati pemukiman suku Khuzail, ternyata kelompok ini kelihatan pengkhianatannya. Padahal mereka tadi sementara jalan, mereka tunjukkan, mereka belajar salat, mereka coba belajar baca –Al-Qur ' an setiap istirahat. Tapi begitu lewat di depan suku Khuzail kelihatan pengkhianatan mereka. Mereka cuman mau sahabat ini ikut sampai di situ dan suku Khuzail ini suku yang sangat dekat dengan Mekkah. Nanti kita lihat suku ini nanti di pembebasan kota Mekkah atau kesepakatan Hudaibiyyah, mereka jadi baik, mereka akan mengiﷻkuti menjadi partner-nya Nabi ﷻ. Jadi sekutunya Nabi. Tapi pada saat ini kita ceritakan- -di awal-awal Islam.Maka kedua 'suku tadi Addal dan Qara ini menangkap sahabat yang enam, kemudian menyerahkan kepada Khuzair untuk menerima uang. Ini orang-orang dari Madinah Muslimin kami serahkan kepada kalian. Bayar duit kami tinggalkan. Dan Khuzayl memang sudah menawarkan kepada Quraisy. “Hai Quraisy kalau kami tawan orang Islam–apakah kalian mau tebus?” “Ada orang muslim dari Madinah kami tangkap, kami serahkan ke kalian, mau kalian tebus enggak?” Orang Quraisy bilang “Bawa, siapa saja.” “Dan kalau kalian bawa, kami bayar berapa saja untuk membalas dendam.” karena ada di antara mereka yang sempat terbunuh kerabatnya di Perang Badr. Maka akhirnya, suku Khuzail word play here mengepung sahabat tadi. Waktu mereka pas diserahkan, tentu enam orang ini tidak sempat diikat segala macam tapi tiba-tiba saja–suku Khuzail disuruh kepung “Ambil dia, tangkap saja.” Dari enam orang sahabat ini teman-teman sekalian, ada tiga orang yang menolak untuk menyerahkan diri. Itu adalah Ashim, yang tadi yang pertama kita sebutkan. Marshad dan Khalid bin Al-Bukaib Tiga sahabat ini nolak. Nolak untuk menyerahkan diri dan ketiganya berkata “Demi Allah kami tidak akan membuat perjanjian dan kesepakatan dengan kaum musyrikin.” Enggak ada akad di sini. Karena kan mereka bilang, orang-orang Khuzain mengatakan “Sudahlah, kami tidak” “mau membunuh kalian, enggak usah melawan dan serahkan diri, kami hanya serahkan kalian kepada Quraisy.” “Kami hanya mau duit.” Mau harta. Ternyata tiga orang ini menolak enggak mau, akhirnya mereka menghunuskan pedang dan mereka berperang. Sampai akhirnya ketiganya mati syahid. Ketiganya sahabat ini رضي الله عنه mati syahid. Maka tersisa tiga orang yang “lain yang tiga orang ini menyerahkan diri. Zaid container Datsinah Tadi, Khubaib bin Adi, dan juga Abdullah container Thoriq. Tiga orang ini menyerahkan

diri.Ditawanlah. Khuzail membayar kepada dua suku tadi, Addi dan Qara ini. Kemudian, Khuzail membawa ketiga orang ini maksudnya dibawa ke Mekkah untuk diserahkan. Pada saat tiba di lokasi namanya lintasan Zahran, artinya sebuah padang pasir yang sering dilintasi oleh para kafilah-kafilah. Abdullah bin Thoriq رضي الله عنه sempat melepaskan tali ikatan dan akhirnya dia melawan “sendiri. Dia melawan sendiri sampai akhirnya berhasil meloloskan diri, maaf, berhasil melawan tapi terbunuh syahid juga.” “Jadi sekarang tinggal” dua sahabat. Tinggal Zaid Ibn Datsinah dan juga Khubaib container Adi. Kedua sahabat ini dijual ke Mekkah, Khubaib bin Adi رضي الله عنه dibeli oleh Hujair. Yang membeli dia Hujair bin Ahab atau bin Ihab At-Tamimi. Siapa Hujair ini teman-teman yang membeli Khubaib? Hujair adalah saudaranya Al-Harits bin Amir bin Naufal. Al-Harits container Amir bin Naufal, jadi Khubaib container Adi dijual ke

seseorang bernama Hujair bin Ihab. At-Tamimi. Hujair container Ihab ini sengaja membeli Khubaib Karena dia adalah saudaranya Al-Harits. Namanya saudaranya Hujair yang membeli si Khubaib ini adalah Al-Harits bin Amir bin Naufal. Ini adalah orang yang dibunuh oleh Khubaib di Uhud. Jadi ternyata, Khubaib bin Adi رضي الله عنه sahabat Nabi ini sempat membunuh seseorang di Uhud namanya Al-Harits bin Amir container Nufail. Ini adalah saudaranya Hujair. Makanya Hujair sengaja membeli Hubaib untuk dia bunuh balas dendam. Kemudian Zaid bin Datsin dibeli oleh Safwan container Umayyah bin Khalaf. Kalau antum masih ingat di Perang Badr, Umayyah container Khalaf termasuk yang terbunuh bersama Abu Jahal. Dan anaknya Umayyah container Khalaf namanya Safwan, menjadi pengganti Ayahnya menjadi kepala suku di Mekkah. Dia bilang, dia iklankan “Siapa saja yang menyerahkan kepada Saya muslim, siapa saja–muslim, maka Saya akan bayar berapa saja dan Saya akan bunuh sebagai ganti karena Ayah Saya terbunuh di Perang Badr.” Kedua sahabat ini akhirnya dibunuh dan keduanya mati syahid. Keduanya mati syahid. Suku Khuzail pada saat menyerahkan Ashim, suku Khuzail sempat membunuh

Ashim. Ingatkan tadi tiga orang– yang sempat melawan di antaranya Ashim? Ashim ini waktu berperang melawan dia dengan tiga-dua orang temannya tiga orang akhirnya terbunuh awal karena–tiga orang ditawan, tiga orang melawan awal. Ashim salah satunya.Waktu mereka membunuh Ashim, dan mereka memotong kepalanya Ashim dilepaskan, mereka niatnya ingin menjual kepala Ashim kepada seorang wanita bernama Sulafah. Ada Sulafah ada yang mengatakan juga Sulaifah. Namanya Sulafah binti Sa ' advertisement. Sulafah binti Sa ' advertisement ini sempat hadir di Uhud dan dia sempat menyaksikan enam orang saudaranya yang memegang bendera -sempat dibunuh oleh Hamzah, Ali, dan juga Ashim. Sulaifah atau Sulafah ini waktu dia lihat keenam saudaranya- -dari Bani Abdiddar jatuh tergeletak semuanya mati di dekat bendera, setiap ada pegang bendera dibunuh lagi oleh Hamzah.Ali dan Ashim. Waktu enam orang jatuh ini, kebetulan saudaranya yang keenam yang pegang bendera, yang membunuh –yang menusuknya Ashim.” Dan dia lihat maka Sulafah mengeluarkan instruksi di pasukan Quraisy waktu itu di Perang Uhud. “Siapapun yang mendatangkan kepada Saya batok kepalanya Ashim, maka Saya akan isi batok kepalanya dengan emas. Untuk Saya bayar.” Jadi batok kepalanya nanti kalau Saya dapatkan, Saya akan bersihkan dikeluarkan semua isi otaknya –Saya akan isi dengan emas sebesar itu, Saya akan kasih ke orang yang berikan batok kepalanya.Oleh karena itu suku Khuzail itu tamak pada saat

itu. Mereka pada saat membunuh Asyim, mereka membawa kepalanya –dengan niat mau dijual kepada Sulafah tadi binti Sa ' ad bin Syahid yang hadir di Uhud pada saat itu. Namun terjadi keajaiban yang luar biasa pada saat itu di antara yang disebutkan di dalam riwayat adalah Pada saat mereka memotong kepala Ashim, kepalanya sempat dipenuhi dengan lebah. Entah lebah dari mana datang dari padang pasir. Penuh semua mukanya dan kepalanya penuh lebah. Dan setiap kali ada Khuzail yang mencoba menyentuh maka diserang oleh lebah tersebut.Dan di depan mata mereka lebah-lebah ini ramai-ramai menjepit kepala Ashim kemudian dibawa terbang. Oleh lebah.

Sampai akhirnya, kepala Ashim tidak ditemukan sama sekali dan dibawa oleh lebah entah ke mana. Dengan hikmah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan pada saat terdengar berita tersebut oleh kaum muslimin, maka Umar bin Khattab– mengatakan “Saya pernah mendengarkan Ashim telah bersumpah atas nama Allah dan memohon agar– jasadnya tidak disentuh sama sekali oleh orang-orang musyrik.” Maka pada saat mereka memotong word play here kepalanya–sempat jasadnya entah di mana, mereka hanya menemukan kepalanya dan kepalanya word play here di bawah oleh lebah yang akhirnya mereka tidak bisa menemukan sama sekali jasad sahabat

yang mulia ini. Tentu kita melihat ini teman-teman sekalian sampai di sini yang dinukil oleh para ahli sejarah dan belum disebut apakah Baginda Nabi ﷻ membalas atau tidak yang jelas kejadian Ini terjadi yang Saya tahu nanti –suku Khuzail meminta maaf dan kemudian suku Khuzail akhirnya menjadi sekutu Nabi di Kesepakatan Hudaibiyah Yang ketiga, suku Sulaim, suku Ri’il, Suku Ziqwan, dan Usayyah. Ada empat suku Arab, suku Sulaim, Ri ' il.Ri ' il ini salah satu suku Arab juga ya. Suku Sulaim, suku Ri ' il; Ziqwan, dan Usayyah. Ini empat suku Suku Sulaim, suku Ri ' il; Ziqwan, dan Usayyah. Datang seseorang di Madinah, teman-teman sekalian, yang bernama Amir bin Malik. Amir container Malik ini, tentu tadi itu nama-nama suku. Judulnya ya. Tapi kita masuk sekarang histori kisahnya. Ada seseorang datang ke Madinah bernama Amir bin Malik container Ja ' far. Amir bin Malik bin Jafar ini pimpinan suku Amir bin Sa ' saah, salah satu suku Arab. Ia menemui Nabi ﷻ, si Amir ini bin Ja ' much menemui Nabi ﷻ. Lalu memberikan hadiah sebagai tanda persahabatan, masih kafir. Lalu kata Nabi ﷻ “Saya enggak terima hadiah dari orang kafir.” Saya enggak terima hadiah dari orang kafir. Tentu di sini-Nabi ﷻ menerima dia umumnya walaupun dari orang kafir, tapi khusus pada masa itu karena perang lagi genting-gentingnya–kemudian telah terjadi kasus tadi sampai berita ke Nabi ﷻ tentang enam orang sahabatnya dikhianati –maka beliau pun hati-hati, beliau mengatakan “Saya enggak terima hadiah dari orang kafir.” Kecuali kalau kau masuk Islam.Kalau kau masuk Islam enggak ada masalah. Kau muslim dulu. Maka kata si Amir, “Saya enggak mau masuk Islam. Saya tidak akan masuk Islam. Tetapi kalau Anda mau.” Kalau Anda mau Saya akan coba menyebarkan agama Anda ini di suku Saya, tapi dengan syarat–harus ada sahabat Anda yang berangkat, harus ada orang yang berangkat.” Nabi ﷻ masih injury dengan enam orang yang dibunuh tadi. Sampai berita ke Nabi ﷻ.

Juga ada riwayat tadi Saya lupa sampaikan teman-teman, bahwa Ashim pada saat jasadnya dicari maka bumi yang ada jasadnya terbuka dan menanamkan, memasukkan jasadnya sementara kepalanya dibawa oleh lebah. Tadi itu lupa Saya sampaikan. Maka kata Nabi ﷻ “Apa jaminanmu? Sekarang apa jaminan kau bisa selamatkan, ada sahabat Saya dikhianati.” Kata dia “Saya menjaminnya, Saya kepala suku dan Saya yang jamin.” Maka kata Nabi ﷻ “Baiklah kalau kau menjamin. Selesai.” Artinya kalau ada pengkhianatan, maka perang nih. Maka Nabi ﷻ word play here mengutus 70 orang sahabat pilihan. Tadi cuman enam, sekarang 70 orang supaya ada kekuatan. Di antara 70 orang ini “, ada beberapa orang sahabat yang terkenal dengan keimanannya, dengan ilmunya, ulamanya sahabat. Di antaranya adalah Al Harits container Syimah, Ia salah satu ulama sahabat yang mahsyur dengan ilmunya. Ini salah satunya, mungkin ada enam atau tujuh orang di antaranya sahabat semua mulia tentunya, tapi enam tujuh orang ini yang sangat tinggi ilmunya, hapal 30 Juz.Dan ini 70 orang memang penghapal Al-Qur ' an “semua. Yang kedua, Haram bin Milhan.” Haram container Milhan.

Jadi Al-Harits bin Syimah, Al-Haram bin Milhan, kemudian Urwah container Ashma. Al-Harits container “Syimah, Al-Haram container Milhan, Urwah container Ashma As-Silmi. Kemudian yang keempat, Naafi ' container Badil. Saya ulangi kalau ada yang mau catat teman-teman sekalian, Saya ulangi InshaAllah. Tapi niatnya dicatat bukan karena mau dapat buku ya? Dari sekarang” sepakat dulu. Al-Harits bin Syimah yang pertama, kemudian Haram Bin Milhan, kemudian Urwah bin Asthma bin As-Silmi Urwah bin Bronchial asthma bin As-Silmi, kemudian Nase ' container Badil container Warakah. Nase ' Container Badil bin Warakah, dan juga Amir ibn Fuhayra. Ini kurang lebih di antara tujuh puluh ada empat atau lima atau enam orang ini. Al-Harits bin Syimah “–Haram bin Milhan, Urwah container Asthma As-Silmi, Nase ' bin Badil bin Warakah,” dan Amir container Fukhayrah. Pada saat mereka tiba, pemukiman suku Sulaim, ternyata terjadi lagi pengkhianatan “. Si Amir tadi container Malik kepala suku Sa

' saah, kepala suku Amir container Sa ' saah, berkhianat. Dia mengajak empat suku yang merupakan suku dia yaitu tadi yang sudah kita sebutkan di awal judul kita, suku Sulaim, suku Ril, suku Ziqwan dan suku Usayyah untuk membunuh para sahabat.Dan mereka melakukan itu. Sampai akhirnya ketujuh puluh sahabat berusaha –melawan dan terbunuh enam puluh sembilan, mati syahid semuanya. Dan yang lolos cuman satu orang. Yang lolos adalah Amr container Umayyah adh Dhamiri. Dan ini mereka terbunuh di sebuah lokasi namanya, di Bi ' r Ma ' unah. Bi ' r Maunah( Sungai Maunah). Nanti akan kita jelaskan ada penyerangan Nabi ﷻ ke lokasi ini. Bagaimana mereka dihukum oleh Nabi ﷻ karena membunuh enam puluh sembilan sahabatnya. Jadi nama lokasinya Bi ' r Maunah dan yang tersisa adalah Amir container Umayyah Ad-Dhamiri. Dalam perjalanan menuju ke Madinah, Amir sempat menemukan dua orang dari asal suku Sang Pengkhianat, Amir bin Malik bin Jafar As-Sa ' saah. Yang sempat memberikan jaminan Nabi kan namanya Amir container Malik kan? “Saya jamin enggak ada masalah, karena kepala suku.” Ternyata, Amir kepala suku tadi yang berkhianat itu, sahabat juga yang sempat lolos namanya Amir.Sahabat si Amir ini, waktu dia menuju ke Madinah pulang, dia temukan dua orang dari sukunya si Amir pengkhianat tadi'. Lagi lewat, maka sahabat yang' mulia ini membunuh dua orang itu. Sebagai balasan, karena dia tahu mereka dari suku Amir container Sa ' saah. Ini sama pengkhianat juga ini. Dia pikir semua suku itu pasti pengkhianat, padahal sebenarnya yang berkhianat' itu cuman kepala sukunya saja. Pada saat Nabi ﷻ mendengar cerita tersebut, maka Nabi ﷻ berkata “Wahai Amir, masalah kasus pengkhianatan kepala suku mereka, Amir tadi container Malik, ini dianya yang salah dan yang akan kita hukum dia, berikut empat suku yang mendukungnya tadi, Sulaib, Ri ' il Ziqwan, itu semua tadi, itu yang kita hukum. Jadi dua orang yang kamu bunuh kita akan bayar diahnya.

Lihat bagaimana keadilan Islam, ya? Padahal sudah terjadi pengkhianatan.Karena ada sahabat Nabi ﷻ membunuh dengan tidak sengaja, salah bunuh, maka Nabi ﷻ mau membayar itu. Lalu Nabi ﷻ sempat melakukan pada saat itu Qunut, Nazar sebulan, Subuh, Zuhur, Azhar, Maghrib, Isya membaca qunut semuanya memohon kepada Allah agar keempat suku itu ini dibinasakan oleh Allah. Selama sebulan penuh dan di sini keluar sebuah hukum tentang adanya qunut Nazilah, di mana pada saat muslimin terdesak ada masalah yang mereka hadapi, mereka boleh memohon kepada Allah agar'diberikan kemenangan. Dan pada saat itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengabulkan doa Nabi ﷻ sehingga keempat suku itu terkutuk. Dan mereka akhirnya banyak yang binasa dan ditimpa banyak penyakit'. Sekarang teman-teman sekalian, pada saat Nabi ﷻ mau membayar diah dua orang dari suku Amir yang dibunuh oleh Amir tadi si sahabat Nabi ini.Maka, beliau pikir kalau dikirim diahnya ke sana nanti bisa dibunuh lagi sahabat. Bagaimana caranya? Dicarilah di Madinah

-suku Madinah yang merupakan sekutunya suku Amir bin Sa ' saah. Siapa? Ditemukanlah suku Yahudi, namanya suku Nadhir. Dan kita sudah pernah sebutkan ada tiga suku di Madinah, Yahudi, Qaynuqa, Nadhir, dan Quraydah. Suku Nadhir, teman-teman, adalah sekutunya suku Amir bin Sa ' saah. Nabi ﷻ ingin niat memberikan diahnya dua orang yang terbunuh ini kepada Bani Nadhir, nanti mereka yang kasih kepada suku Amir supaya jangan lagi ada sahabat yang dibunuh begitu. Pada saat itu, Nabi ﷻ mendatangi sendiri pemukiman suku Nadhir dan menyampaikan hajatnya. “Kalau kami terjadi begini-begitu dan kami akan menitipkan diahnya, tolong selesaikan.” Ternyata suku Nadhir pada saat itu mengatakan ' Baiklah kami akan terima.” “Tapi kamu tunggu sebentar, Hai Muhammad.” Waktu itu Nabi ﷻ kebetulan lagi di jalan.Di jalan pemukiman mereka, karena di jaman dulu setiap suku punya benteng sendiri.

Saya pernah jelaskan keadaan tiga suku Yahudi, Nadhir, Qaynuqa, dan Quraydhah ini semuanya punya benteng. Di dalam benteng mereka ada pemukiman mereka ada pasar ada sumur, ada peternakan seperti satu kota sendiri. Jadi kota di dalam kota. Suku Nadhir waktu Nabi ﷻ datang ke sana mau mengantarkan diah atau denda, dua orang yang dibunuh oleh sahabat tadi Disuruh tunggu oleh orang-orang Yahudi. Nabi ﷻ menunggu di salah satu rumah mereka Nabi ditemani waktu itu oleh teman; Abu Bakar, Umar sahabat-sahabat Nabi yang mulia Ali bin Abi Thalib. Tiga orang sahabat ini mendampingi Nabi ﷻ dan Nabi duduk bersandar di salah satu rumah mereka. Ternyata orang-orang Yahudi berkata satu sama yang lain “Sungguh kalian tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk membunuh Muhammad lebih baik daripada ini. Siapa yang naik ke atas rumah yang tempat dia sekarang lagi ada Kemudian dilemparkan batu ke bawah, biar Muhammad kena batu dan mati.

Begitu pemikiran orang-orang Yahudi pada saat itu. Maka ada satu orang Yahudi yang pada saat itu bernama Amr container Jahas. Amr bin Jahas container Ka ' ab. Dia berkata “Aku.” Lalu dia pun membawa batu besar kemudian memutar dari belakang rumah itu dia masuk dari belakang pintu rumah, dia pamit sama pemiliki rumah, lalu dia ceritakan kisahnya lalu dia naik ke atas.Begitu dia naik ke atas dan dia tinggal menjatuhkan batu, wahyu turun. Mereka lupa kalau ini adalah Rasulullah ﷻ. Jibril mengatakan “Hai Muhammad, di atas kepalamu sekarang ada orang Yahudi bernama Amr ini mau melemparkan batu. Nabi ﷻ waktu itu, Abu Bakar sama Umar sama Ali enggak tahu. Karena Jibril berbicara dengan Nabi mereka tidak tahu. Maka Nabi ﷻ tiba-tiba berdiri lalu meninggalkan rumah tersebut dengan tidak ada sama sekali gerakan seakan-akan kaget atau marah, enggak, santai saja” dan biasanya Nabi ﷻ kalau begini punya hajat ke kamar kecil.Para sahabat pahamnya begitu.” “Jadi kalau Nabi ﷻ berdiri tanpa sebab berarti ada hajat mau ke kamar kecil biasanya.

Kalau selain kamar kecil biasanya Nabi ﷻ sampaikan. Seperti itulah. Nabi ﷻ berdiri. Waktu Nabi berdiri, Umar, Abu Bakar, dan Ali nunggu. Enggak ada juga yang tiba-tiba nanya Nabi mau ke mana “Ya, Rasulullah mau ke mana?” Enggak di tanya. Karena lama menunggu, Abu Bakar Umar dan Ali berpikir, “Ke mana Rasulullah?

Setelah panjang lebar kita jelaskan tentang Perang Hamra’Asad yang terjadi setelah perang Uhud dan juga pelajaran-pelajaran yang kita ambil dari Perang Uhud yang sangat luar biasa. Yang pertama adalah Ashim container Tsabit bin Abi Aqlah Ashim container Tsabit bin Abi Aqalah Yang kedua Marsad Ibn Abu Marsad al-Ghanavi Yang ketiga Khalid container Al-Buqair Yang keempat Khubaib bin Adi. Tentu kita melihat ini teman-teman sekalian sampai di sini yang dinukil oleh para ahli sejarah dan belum disebut apakah Baginda Nabi ﷻ membalas atau tidak yang jelas kejadian Ini terjadi yang Saya tahu nanti –suku Khuzail meminta maaf dan kemudian suku Khuzail akhirnya menjadi sekutu Nabi di Kesepakatan Hudaibiyah Yang ketiga, suku Sulaim, suku Ri’il, Suku Ziqwan, dan Usayyah. Pada saat Nabi ﷻ mendengar cerita tersebut, maka Nabi ﷻ berkata “Wahai Amir, masalah kasus pengkhianatan kepala suku mereka, Amir tadi bin Malik, ini dianya yang salah dan yang akan kita hukum dia, berikut empat suku yang mendukungnya tadi, Sulaib, Ri ' il Ziqwan, itu semua tadi, itu yang kita hukum. Nabi ﷻ ingin niat memberikan diahnya dua orang yang terbunuh ini kepada Bani Nadhir, nanti mereka yang kasih kepada suku Amir supaya jangan lagi ada sahabat yang dibunuh begitu.FALSE:: MISTAKE: UNSUPPORTED ENCODINGKalau semua manusia digabungkan kekuatannya, bagaimana kuatnya? Bagaimana kalau singa satu kuat, kalau seribu singa? kalau semua singa digabungkan bagaimana kekuatannya? Pohon, semuanya ini alam semesta, api air, udara, punya kekuatan, itu semua kalau digabungkan word play here hanya bagian kecil dari ke-Maha Perkasaan-Nya Sang Pencipta.Yang Maha Kuasa

, yang memiliki segala ke-Agung-an. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Ayat 24-nya هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ٢٤ “” Dialah Allah yang telah menciptakan, dari tidak ada menjadi ada.”” Telur yang cair menjadi anak ayam. Bisa berkokok, bisa berkembang biak, sperma sel telur jadi kek kita, manusia. Bisa berteriak, bisa marah, bisa senang. Biji yang dilempar di tanah bisa menjadi pohon yang besar, menciptakan. “” Yang mengadakan, yang membentuk rupa, semuanya keindahan ini dibentuk oleh Sang Pencipta Allah.” “” “Yang mempunyai Asmaul Husna, nama-nama yang mulia, bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.” “” “Dan Dialah yang maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”” Dua puluh empat ayat penuh turun karena kejadian suku Nadhir.Dan ini perlu diketahui teman-teman Sababun Nuzul-nya karena luar biasa ayat-ayat ini berbicara tentang kejadian pada saat itu. Selanjutnya sekarang, kita masuk ke suku-suku lain, suku Arab yang ada di Daumatul Jandal namanya, sebuah lokasi namanya Daumatul Jandal. Suku Jandal ini berada di Daumah maka dari itu dinamakan Daumatul Jandal. Berada di fading Utara Jazirah Arab. Mereka juga berusaha menyerang muslimin setelah Bulan Ramadhan. Tadi kan kejadiannya Bani Nadhir bulan Rabiul Awwal. Dari Rabiul Awwal, Rabiul Tsani, Jumadil Ula, Jumadil Tsani, Rajab, Sya'' ban, sampai Ramadhan enam bulan tidak ada peperangan. Di bulan Syawal, tahun empat Hijriah ada suku namanya Jandal berusaha untuk menyerang muslimin. Karena mereka menganggap muslimin juga lemah. Dan bila berhasil mengalahkan muslimin – – maka nama suku mereka akan dikenang karena muslimin kuat dan memiliki Nabi. Namun Nabi ﷻ dan ini strategi perang beliau ﷻ tidak pernah beliau biarkan musuh mau menyerang, tidak. Tidak pernah beliau biarkan musuh menyerang lalu kemudian beliau lawan, kecuali kejadian di Uhud. Karena sudah terlanjut datang dan Khandaq. Nabi ﷻ tidak tahu, tapi kalau Nabi tahu pasti Nabi serang duluan. Ini strategi perang dan selalu berhasil.Di antaranya

juga di sini maka Nabi ﷻ pada saat menerima berita dari mata-mata beliau. Tentang niatan tersebut, maka beliau segera menyerang pada bulan Muharram tahun 5 Hijriah. Bulan Muharram. Jadi tadinya ada berita di bulan Syawal tahun 4 mereka akan menyerang. Ini baru berita belum menyerang. Nabi ﷻ atur strategi dikirim mata-mata ternyata mereka masih persiapkan diri. Jadi bulan Muharram tahun 5 Hijriah, Nabi ﷻ menyerang pasukan dan beliau memimpin sendiri pada saat itu sampai akhirnya, Nabi ﷻ berhasil menaklukkan, mengalahkan suku Jandal ini. Beliau ﷻ juga mengutus Muhammad bin Maslamah رضي الله عنه untuk menangkap, pada saat Nabi ﷻ tiba di sana, ternyata suku Jannah ini sudah banyak yang lari. Muhammad bin Maslamah menangkap salah satunya lalu kemudian dihukum untuk melapor di mana sukunya, tapi dia tidak bisa mengaku karena sukunya sudah hilang semua. Akhirnya Nabi ﷻ membebaskannya dan pada saat itu beliau word play here tinggal di pemukiman mereka, pemukiman suku Jannah dari bulan Muharram sampai Rabiul Awwal. Jadi tiga bulan Nabi bermukim di situ. Berkemah menunggu kalau sukunya kembali. Untuk menunjukkan kepada suku-suku Arab yang existed kalau muslimin tidak main-main dalam masalah hukum orang-orang yang berusaha menyerang Madinah. Selanjutnya suku Mustaliq dan ini punya kisah tersendiri yang perlu kita bahas begitu. Suku Mustaliq setelah Nabi ﷻ pulang dari Daumatul Jandal, beliau ﷻ mendapat berita lagi ada rencana suku Arab yang lain namanya Mustaliq ia dipimpin oleh Al-Harits bin Abu Dhirar.Dan ini kita

lihat teman-teman upaya suku-suku Arab ini semuanya terjadi justru karena efek dari perbuatan 43 orang sahabat yang turun dari gunung pemanah di Uhud. Makanya kata para ulama ada sebuah kaidah penting dalam masalah kehidupan. Apapun yang telah memulai sebuah kesalahan, maka dia harus tahu akan ada efek dari kesalahan itu. Enggak ada kesalahan yang tidak punya efek teman-teman. Makanya usahakan tidak salah. Karena kesalahan itu ada efek, walaupun kita sudah minta maaf. Misal antum siram air ke badan orang. Kita minta maaf. Efeknya ada. Bajunya basah dan dia bisa mengenang itu seumur hidupnya. Masalahnya di situ. Makanya kasus sahabat yang turun dari bukit pemanah, empat puluh tiga orang yang kita ceritakan panjang lebar tadi pagi, itu teman-teman sekalian, mungkin pada saat mereka pulang ke Madinah kita juga sudah jelaskan, Allah turunkan Al-Qur'' an memaafkan mereka. Tapi permasalahannya efek dari perbuatan mereka ini panjang. Ternyata banyak suku-suku yang mau menyerang Madinah. Efeknya itu dan akhirnya muslimin tersibukkan untuk menghadapi musuh-musuh ini. Yang tadinya sebenarnya tidak perlu. Di awal peperangan mereka sudah menang. Dan kita sudah jelaskan juga tadi pagi bagaimana ayat Al-Qur'' an menceritakan kepada kita dengan sangat jelas kalau seandainya mereka bersabar sebentar saja, tidak usah turun pemanah, sudah menang.Sudah selesai

karena Quraisy sudah lari. Pemimpin suku Mustaliq ini bernama Al-Harits container Abu Dhirar. Al-Harits bin Abu Dhirar. Nabi ﷻ mengirim ke sana, mengutus Buraydah ibn Al-Husaib. Buraydah رضي الله عنه itu sahabat Nabi ﷻ. Buraydah Ibn Al-HusaibMa' ' Al-Aslami. Dia memata-matai mereka dan akhirnya Nabi ﷻ membentuk pasukan yang dipimpin langsung oleh beliau. Dan ini dikatakan Gazwah Bani Mustaliq. Karena pernah Saya jelaskan teman-teman juga di beberapa peperangan Nabi ﷻ sebelumnya, kalau peperangan yang Nabi pimpin langsung namanya Gazwah. Seperti Gazwah Badr, Gazwah Uhud, Gazwah Bani Mustaliq. Kalau yang Nabi tidak pimpin, kalau pasukan besar ratusan jumlahnya, ribuan, maka akan dinamakan Ma'' rakah. Kalau kecil namanya Sariyyah. Nah ini nama-nama di dalam buku-buku sejarah Nabi ﷻ. Akhirnya Buraydah membawa berita bahwasanya Bani Mustaliq sudah siap-siap mau menyerang Lalu Nabi ﷻ membentuk pasukan dan beliau pimpin sendiri. Nabi ﷻ memberi panji Muhajirin kepada Abu Bakar رضي الله عنه Dan ini sekaligus juga membantah sebagian orang mengatakan Abu Bakar Itu tidak diamanahkan oleh Nabi.Padahal Abu Bakar berapa kali dikirim oleh Nabi ﷻ untuk perang. Memimpin peperangan termasuk di Bani Mustaliq dia yang pegang panjinya, yang pegang bendera dan kita sudah tahu di Perang Uhud kita jelaskan yang pegang Bendera berarti sangat terancam, karena kalau bendera jatuh berarti pasukan kalah. Harus orang yang paling dianggap dipercaya, kuat, punya keterampilan perang dan seterusnya. Punya jiwa yang besar. Dan panji orang-orang Anshar diberikan kepada Sa ' advertisement container Ubadah رضي الله عنه Sempat terjadi saling panah pada saat itu, tapi Bani Mustaliq kaget karena diserang tiba-tiba oleh Nabi ﷻ. Akhirnya mereka kalah. Mereka menyerah dan seluruh Bani Mustaliq jadi tawanan. Kita fokus ke satu orang tawanan yang Mulia tawanan ini. Seorang wanita namanya Juwairiyah. Juwairiyah binti Al-Harits. Tadi ini pimpinan suku Mustaliq namanya Al-Harits kan? Ini anaknya. Jadi anak Raja begitu. Dia tertawan dan waktu dibawa ke arah Nabi ﷻ, Nabi ﷻ mengatakan Pada saat itu sebenarnya ada dua riwayat ya.Riwayat yang pertama itu menjelaskan kepada kita kalau Juwairiyah ingin menebus dirinya. waktu dia jadi tawanan, dia ingin menebus dirinya. Tapi semua hartanya jadi Ghonimah. Enggak bisa lagi dia pakai. Maka dia minta kepada muslimin untuk diantar ke Nabi ﷻ dan dia mau izin agar Nabi ﷻ menghutangkan dia supaya dia bisa bebas. Jangan jadi tawanan atau budak. Maka waktu dia datang ke kemah Nabi ﷻ, waktu itu Nabi sedang membawa istrinya Aisyah رضي الله عنه Waktu dibuka kemah Aisyah mengatakan. “Waktu Saya melihat Juwairiyah, Saya sudah tahu.” Ini nanti kemungkinan bisa jadi Istri Nabi ﷻ. Maka dia mengatakan “Di mana Rasulullah?” Kata Aisyah “Kenapa?” Dia bilang “Saya ingin menebus diri Saya “.” Kata Aisyah “Silahkan masuk.” Masuklah dalam kemah setelah izin dengan Nabi ﷻ, lalu Nabi ﷻ waktu melihat Juwayriah mengatakan “” Siapa kau?”” Dia bilang “Saya Juwayriah binti Harits, anaknya raja Mustaliq ini, suku Mustaliq.”” Kata Nabi ﷻ “” Bagaimana kalau Saya tawarkan kepada kamu masuk Islam dan dengan itu Saya akan bebaskan kamu dari tawanan.” “Dan kau pun akan “Saya nikahi”.” Maka kata Juwayriah “Tentu saja.Saya menerima tawaran itu.” Maka beliau word play here syahadat di hadapan Nabi ﷻ “dan di hadapan Aisyah رضي الله عنها. Setelah masuk Islam, maka tersebarlah berita Nabi ﷻ mengundang sahabat” “hadir di pernikahan beliau di kemah. Maka semua sahabat datang pada saat itu.

Mereka dihidangkan kurma, mereka dihidangkan segala macam dalam pernikahan tersebut dan Aisyah رضي الله عنها ada di situ. Nanti akan kita titikberatkan di sini teman-teman karena banyak orang Subhanallah yang sayang sekali bahkan banyak di kalangan para da ' i, mereka tidak sadar mereka sedang merusak citranya Aisyah رضي الله عنها mereka mengatakan Aisyah itu pencemburu. Baik. Aisyah memang cemburu tapi ingat teman-teman sekalian hukum syar ' i yang kita ambil sebagai hukum bukan kasus kejadiannya tapi kasus penentuan hukum dari Nabi.Itu yang perlu kita garisbawahi. Waktu Aisyah cemburu kepada Khadijah, yang dia bilang “Ya Rasulullah.” “Kenapa Anda masih tetap mengingat-ingat perempuan yang sudah keriput, yang sudah tua, yang sudah masuk ke dalam tanah? Sementara Allah sudah ganti kepada Anda orang yang lebih baik?” Maksudnya dia.

Aisyah sama dari Quraisy tapi lebih muda dan masih hidup. Ini kan perkataan Aisyah karena cemburu ya “? Apa kata Nabi ﷻ” “? “Wahai Aisyah, kau telah mengucapkan kalimat yang kalau dimasukkan ke dalam air lautan, rusak satu air lautan. Karena saking besarnya dosamu.” Maka Aisyah pun meminta maaf dan beristighfar kepada Allah. Permasalahannya di sini adalah hukum syar ' inya waktu Nabi menegur Aisyah itu hukum syar ' i, teman-teman. Bukan cemburunya Aisyah ini. Bisa “ditangkap ya? Kita boleh menyebutkan sebagai kisah tapi jangan Aisyah ini yang disorotin رضي الله عنها. Ini berarti memojokkan Istri Nabi ﷻ Jadi perilaku beliau bukan sebagai sebuah hukum tapi hukum adalah yang diterapkan oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم Dan ini sudah Saya jelaskan di beberapa pertemuan tentang manajemen rumah tangga Islami di YouTube Tentang beberapa riwayat yang berhubungan dengan masalah cemburunya Aisyah رضي الله عنها Dan kita lihat dalam riwayat ini, sahih, riwayat Bukhari Aisyah itu tidak cemburu, teman-teman sekalian.Bahkan di depan matanya Aisyah رضي الله عنها Nabi ﷻ menikahi Juhairiyah, bahkan di depan matanya. Dan Aisyah mengucapkan dalam riwayat Bukhari setelah Nabi ﷻ menikahi Juhairiyah, di kemah diundang para sahabat, maka seluruh sahabat berkata “Ya Rasulullah sebagai penghormatan terhadap pernikahan Anda ini.” “Kami bebaskan tawanan-tawanan kami.” Maka satu suku semua dibebaskan. Aisyah yang meriwayatkan رضي الله عنه riwayat Bukhari, mengatakan “Tidak ada wanita yang lebih mulia dan juga berjasa kepada kaumnya dibandingkan Juhairiyah bin Al-Harits, karena dengan menikahnya dia dengan Nabi ﷻ maka sukunya semuanya bebas dari tawanan. Perhatikan riwayat ini teman-teman, bobotnya tinggi sekali, seorang Istri Nabi ﷻ yang selama ini cuman selalu dikenang cemburunya ternyata di sini beliau meriwayatkan tentang pernikahan Nabi ﷻ. Bahkan kita temukan riwayat-riwayat yang menyebutkan tentang masalah mahar Nabi ﷻ dalam pernikahan itu diriwayatkan oleh Aisyah رضي الله عنه Jadi “di sini harus diperbaikin, harus betul-betul pada tempatnya. Sekali lagi boleh kita sebutkan kisahnya tapi jangan jadi tolak ukur hukum itu, cemburunya, tapi hukum yang diterapkan oleh baginda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم.Dan pada saat itu, Aisyah pun رضي الله عنه dalam buku-buku sejarah disebutkan, jalan menuju ke Madinah, untanya bersebelahan dengan untanya Juhairiyah. Dan Aisyah menceritakan tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh Nabi ﷻ Sebagai istri sama-sama dia sampaikan. Begini yang Rasulullah suka, yang beliau tidak suka begini. Lihat bagaimana Aisyah رضي الله عنه di sini bukan masalah cemburunya, malah Aisyah di sini mengingatkan madunya “Begini loh suami kita.” Ini sebuah pelajaran yang penting sekali. Jadi jangan selalu teman-teman hal-hal yang buruk saja yang dikenang dan akhirnya salah dalam penyampaian.Ada kejadian penting,

namanya kejadian kisah Ifk. Fitnah. Perzinahan Aisyah pada saat pulang dari Bani Mustaliq ini. Waktu pasukan lagi istirahat teman-teman sekalian, turunlah Aisyah dari gerandanya. Jadi biasanya tradisi pasukan muslimin, istri-istri Nabi kalau dibawa, kadang-kadang Nabi bawa dua orang, kadang-kadang Nabi bawa satu, tapi yang jelas setiap perjalanan Nabi ﷻ selalu bawa Istrinya. Siapa yang Nabi ajak, maka itu yang diajak pergi begitu.Pernah Nabi ﷻ ajak Aisyah dengan Hafsah berdua sampai Aisyah mengatakan رضي الله عنه “Saya baru mengetahui ternyata khitmah Saya, pelayanan Saya terhadap Nabi kurang setelah Saya lihat bagaimana Hafsah melayani Nabi ﷻ Seperti itulah. Yang jelas setiap unta yang dipakai oleh setiap istri Nabi yang ada, itu ditaruh di geranda dan geranda ini bisa ditaruh di atas unta atau dipikul oleh empat orang sahabat. Kebetulan waktu perang Bani Mustaliq, itu dipikul oleh sahabat.Gerandanya dipikul oleh sahabat. Kemudian, Aisyah karena badannya agak kecil, dikatakan dalam riwayat. Maka beliau رضي الله عنه turun dan mengatakan dalam hadis Bukhari “Pada saat pasukan lagi istirahat, aku punya hajat, pergi ke padang pasir menunaikan hajatku.” Mungkin buang air kecil dan seterusnya. Yang jelas Saya pergi ke sana. Kemudian, Saya pada saat pergi Saya kembali ke pasukan ternyata kalung Saya jatuh. Saya word play here kembali ke lokasi yang “awal. Begitu Saya kembali yang kedua kali ternyata pasukan sudah tidak ada. Jadi Nabi ﷻ suruh pasukan jalan bergerak. Sahabat-sahabat yang memikul geranda Aisyah kira Aisyah ada di dalam. karena ringan.Enggak tahu kalau ini sudah pergi, lagi pergi begitu. Apalagi tadi waktu sudah pergi, balik lagi sudah kelihatan, pergi yang kedua sahabat tidak perhatikan. Ringkas cerita pergilah pasukan ini. Kata Aisyah aku pun

tidak menemukan pasukan dan pada saat aku sedang duduk di atas sebuah batu di atas cadar, Aisyah menunggu pasukan ada enggak yang datang. Ada satu orang sahabat Nabi yang mulia namanya Safwan “رضي الله عنه. Safwan ini sahabat yang dikenal sekali kesalehannya Dengan kebaikan akhlaknya, dan amanahnya, sampai Nabi ﷻ letakkan Safwan di ujung pasukan. Setiap pasukan jalan, selalu Safwan fading belakang. Tunggu pasukan sudah hilang, sudah enggak kelihatan, baru dia jalan lagi. Nanti kalau ada pedang jatuh dia yang pungut, nanti ada perisai dia yang pungut, ada kendi dia yang ambil, tugasnya itu. Karena diamanahkan begitu. Safwan lihat di lokasi istirahatnya pasukan tadi ada perempuan, dan kata Aisyah رضي الله عنه dalam hadis ini Safwan mengenal wajahku sebelum ayat hijab. Tahu kalau ini adalah Aisyah. “Maka aku word play here menutup hijabku.” Aisyah waktu ada Sofwan menutup hijabnya dan Safwan pun tidak melihatnya. Tapi dia mengenalku sebelum aku pakai hijab. Dia tahu. Maka Sofwan hanya mengucapkan kalimat istirja ' انَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ “Pada saat itu word play here, Safwan mendekatkan untanya kepadaku dan memberiku kesempatan untuk naik.” Dan ia word play here pergi menjauh dariku.Jadi unta didudukkan, diikat talinya. Biasanya unta kalau sudah duduk itu diikat talinya Dia tenang. Kemudian dibiarkan Aisyah رضي الله عنه naik ke unta sementara Safwan pergi jauh supaya tidak melihat aurat. Jadi menandakan akhlak yang mulia dari sahabat yang mulia ini. Setelah diberikan kesempatan naik, Aisyah sudah di atas unta barulah Safwan datang tanpa melihat sama sekali menarik kembali tali unta kemudian jalan. Pada saat itu kata Aisyah, sepanjang jalan tidak pernah ada terucap satu kalimat word play here dariku atau dari Safwan.Enggak pernah Safwan bilang “Kenapa kau terlambat, kenapa kau enggak pergi.” Ditanya enggak ada sama sekali kalimat. Juga Aisyah sendiri tidak pernah” tanya, enggak pernah bilang terima kasih, enggak pernah ngomong apa-apa ini. Di atas unta istri Nabi ﷻ. Safwan tarik untanya dari bawah jalan. Pada saat, teman-teman sekalian, lagi berjalan,' seperti itu ternyata saat kami tiba di pasukan sudah mau tiba, pasukan rupanya sebelum tiba di Madinah mereka istirahat lagi. Pada saat itu teman-teman sekalian, lagi siang bolong. Pasukan istirahat, Aisyah datang dengan Safwan. Waktu melihat kejadian tersebut, kebetulan di dalam pasukan ada ikut Abdullah bin Abi Salul, pimpinan munafik, dia lihat Aisyah sama Safwan dan kesempatan sebarin fitnah. Maka dia mengatakan “Mana bisa seorang wanita dengan seorang pria bersama-sama lalu tidak terjadi apa-apa?” Tapi dia tidak kasih mubham tidak terlalu jelas. Dia enggak bilang zina, dia tahu kalau dia bilang zina itu tuduhan. Dia akan dihukum. Maka ini tersebar seperti infection di pasukan muslimin. Ini gosip ini luar biasa, kalau Aisyah berzina sama Safwan, tersebar berita begitu. Aisyah mengatakan رضي الله عنه “Saya pada saat tiba di pasukan tidak berpikir apa-apa, karena memang tidak buat apa-apa.” Unta turun didudukkan, lalu Saya masuk ke dalam kemah bersama Nabi ﷻ.Ini sudah tersebar berita nih. Maka pada saat itu teman-teman sekalian, pasukan pas sudah mau masuk ke Madinah Tersebarlah berita kalau begini dan begitu. Ini Abdullah container Abi Salul yang Saya bilang dalam riwayat namanya juga Ubaydillah. Terdapat khilaf di antara ahli sejarah tentang namanya. Dia punya anak laki-laki namanya Abdullah juga. Jadi kalau Saya bahasakan kalau kita pakai riwayat Abdullah sama Abdullah Si Ayah Abdullah munafik, si anak Abdullah mukmin.Jadi ada dua Abdullah; Ayahnya munafik dan anaknya mukmin. Si Abdullah mukmin ini, datang kepada. Jadi Nabi ﷻ waktu dengar isu ini, beliau menyuruh pasukan jalan tidak berhenti. Selama tiga hari tiga malam teman-teman sekalian, pasukan jalan “terus. Gosip tentang Aisyah berzina ini sudah tersebar. Nabi ﷻ tidak nanya kepada Aisyah dan pasukan disuruh jalan.Tiga hari tiga malam. Mereka salat pun berhenti terus langsung jalan. Makan di atas unta, tidak ada istirahat. Kalau sudah malam sekali, baru Nabi ﷻ suruh istirahat. Habis salat subuh jalan lagi. Selama tiga hari begitu, Tujuannya supaya isu ini tidak bikin masalah. Kalau istirahat sebentar, duduk ngobrol-ngobrol makin nyebar nih. Rupanya begitu sudah dekat pintu Madinah, Nabi ﷻ pada saat itu teman-teman sekalian Sempat didatangi oleh seorang sahabat. Kalau enggak salah Zubair container Awwam. Dia mengatakan “Ya Rasulullah, kenapa Anda begitu cepat jalan? Kenapa Anda tidak istirahat?” Kata Nabi ﷻ “Belum sampai kepadamu apa yang disampaikan Abdullah bin Abi Salul?” Dia bilang “Kenapa ya Rasulullah?” “Dia mengatakan begini dan begitu tentang keluargaku.” Pintu gerbang Madinah sudah dekat.Maka Zubair balik ke belakang. Rupanya Zubair sampaikan salah satu yang mendengar berita ini adalah Abdullah, anaknya si munafik, Abdullah Ayah munafik, Abdullah si anak mukmin. Abdullah mukmin dengar lalu dia datang ke Nabi ﷻ “Ya

Rasulullah.” “Sudah sampai ke telinga Saya apa yang Ayah Saya lakukan.” Kata si Abdullah mukmin. “Kalau Anda mau membunuh Ayah Saya, jangan suruh orang lain, tapi biar Saya yang bunuh ya Rasulullah.” Ada alasannya dia bilang “Karena. kalau Anda suruh orang lain yang membunuhnya dan Saya nanti menemui saudara Saya muslim yang bunuh Ayah Saya.” “Saya bisa marah dan Saya bisa bunuh juga dia. Jadi lebih baik Saya yang bunuh ya Rasulullah.Tugaskan Saya.” Kata Nabi ﷻ “Tidak usah biarkan saja Ayahmu.” Enggak ada perintah untuk membunuh, jadi enggak usah. Rupanya Abdullah ini penasaran. Apa yang dia buat teman-teman? Dia hunuskan pedangnya, dan dia berdiri Kan Nabi ﷻ di depan pasukan Ayahnya ada di belakang pasukan. Maka Abdullah berdiri di pinggir pasukan. Jadi pasukan lagi jalan dia berdiri di samping sambil pegang pedangnya dia hunuskan. Dan biasanya orang kalau seperti ini nunggu musuh Orang-orang semua lihat kenapa Abdullah ini ada apa? Orang enggak mengerti soalnya tapi orang semua lewat engga” ada yang ditanya “sama Abdullah sampai Ayahnya tiba. Begitu Ayahnya tiba lalu kemudian dia letakkan pedang di leher Ayahnya dan dia mengatakan.Rupanya waktu itu si munafik “ini, Abdullah munafik menyebarkan berita, menyebarkan berita. Kalau ada masalah ini sebenarnya di sini

. Ada masalah. Sebelumnya Saya ulas dulu. Tadi ada yang Saya lupa teman-teman sekalian. Jadi di tengah jalan waktu pasukan lagi istirahat juga. Sebelum kasus Aisyah datang dengan Sofwan, ada yang Saya lupa di sini Rupanya ada dua orang satu budaknya Umar container Khattab satu lagi budaknya orang Anshar lagi ambil air di kali. Sekali lagi, ini terjadi sebelum Aisyah sama Safwan tiba di pasukan. “Kita ulas kembali. Pada saat itu teman-teman, rupanya dua orang budak ini bertengkar rupanya ambil air entah terjadi apa, berantem di antara mereka. Waktu berantem ini. Mereka saling lempar air. Rupanya budak yang dari Umar bin Khattab ini dari Mekkah orang Muhajirin, dia hunuskan “pedangnya Dia mengatakan “Hai orang Muhajirin, bantulah Saya.” Orang Anshar dengar itu hunuskan

pedangnya.” “Hai orang Anshar “bantulah Saya.” Terkumpul di belakangnya budaknya Umar dari Mekkah ini, orang-orang Muhajirin terkumpul orang Anshar dan ini orang baru pulang dari perang. Apa saja bisa memicu peperangan begitu kan? Dua orang kubu ini sudah mau perang ada orang yang melapor kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah, begini kejadiannya.” Maka Nabi ﷻ datang, Nabi mengatakan apakah masih ada dakwah Jahiliyah di antara kalian? fanatisme rasis begini sementara Saya berada di tengah-tengah kalian? Kok masih ada yang mengatakan begini dan begitu? Dan ini mau perang ini, tinggalkan karena ini akan membinasakan kalian, berhenti bubar semua.Abdullah bin Abi Salul kepala munafikin, dia kan termasuk tokohnya suku Khazraj. Ada suku Arab, Madinah, dari suku Khazraj, dia salah satu tokohnya. Waktu dia dengar, dia bilang “Apakah Muhajirin sudah kerjakan itu buat kami?” “Pasti nanti, kalianlah yang telah membuat ini sampai mereka bisa masuk ke dalam pasukan kita.” “Masuk di kota Madinah kalian yang terima mereka.” Mustinya enggak usah diterima itu Muhajirin masuk ke Madinah, enggak usah enggak perlu kita bertemu sama mereka.” Seperti itulah kurang lebih bahasanya. Maka pada saat itu teman-teman sekalian, tersebar isyu, kalau mereka tiba di Madinah kata Abdullah munafik ini “Kalau mereka tiba di Madinah kita akan usir. Bukan cuman orang-orang Mekkah, termasuk Nabi Muhammad ﷻ akan kita usir.” Seperti itu. Nanti akan kita bacakan dalam surat Al-Munafikun turun ayat menjelaskan masalah itu. Yang jelas teman-teman sekalian, rupanya waktu kejadian ini, Abdullah si munafik, merasa terpukul karena tidak jadi peperangan dan dipisah. Waktu dia lihat Aisyah datang dengan Safwan maka dia sebarin berita itu.Karena tadi gosip yang pertama enggak berhasil, perang enggak jadi sekarang dia mau buat yang kedua ini. Kita langsung pindah ke kisah”yang tadi, maka Abdullah si anak meletakkan pedang di leher Ayahnya lalu mengatakan Lalu Ayahnya mengatakan “Ada apa wahai Abdullah, apa kau sudah mulai durhaka dengan orang tuamu?” Kata Abdullah(mukmin) anaknya “Demi Allah kau tidak akan pernah lewat, Hai Ayahku, sampai diizinkan oleh Rasulullah ﷻ.” “Rasulullah izin, maka Saya akan lewatkan, kalau tidak Saya akan bunuh kamu.”” Kata Ayahnya “Kau durhaka.” Dia mau coba bergerak, betul-betul si Abdullah ini terkenal mahir dalam memainkan pedang. Dia coba meletakkan pedang serius dan ini kalau ditarik bisa terluka leher Ayahnya ini. Dilihat anaknya serius dia mengatakan “Baiklah.” Dia tidak bergerak. Dilaporlah kepada Nabi ﷻ “Ini beritanya begini-begini.

” Nabi ﷻ bilang “Sampaikan kepada Abdullah si anak.” “Izinkan Ayahnya untuk masuk Madinah.” Ringkas cerita sudah selesai teman-teman sekalian, masuklah ke Madinah kata Aisyah رضي الله عنه “Saya “melihat beberapa hari.” “Perilaku Nabi ﷻ berubah enggak seperti biasanya.Biasanya Nabi ﷻ itu suka bercanda kalau Saya sakit ditanya, ini enggak.” “Nabi bicara seperlunya saja.” “” Kata Aisyah “Lalu kemudian Saya pun berkata kepada Nabi ﷻ ' Ya Rasulullah ' ' kalau Anda tidak punya hajat dengan Saya, izinkan Saya ke rumah orang tua Saya '.”” Ini termasuk adab dalam rumah tangga, teman-teman sekalian Bagaimana Aisyah رضي الله عنه pada saat suaminya berubah sikap tidak langsung spontan marah-marah segala macam atau menuduh suaminya segala macam, tapi tidak. Aisyah dengan tenang perhatikan tapi dia lihat ada perilaku yang berubah dia mengatakan “Ya Rasulullah, kalau Anda tidak punya hajat dengan Saya izinkan Saya pulang ke rumah orang tua Saya.” “Hanya pada sampai punya hajat, baru Saya datang.” Nabi ﷻ mengatakan “Baiklah.” Diantarlah ke rumah Abu Bakar. Pada saat itu teman-teman sekalian waktu diantar pulang ke rumah, Aisyah mengatakan “Selama dua minggu atau tiga minggu dari kejadian

, Saya tidak tahu apa-apa, berita apa-apa.” Di Madinah sudah hangat nih.Informasinya. Dan pada saat itu teman-teman sekalian, wahyu terputus dari langit, enggak ada informasi yang sampai. Enggak ada turun informasi. Gimana ini sekarang? Siapa yang melakukan, siapa yang begini? Siapa yang salah? “Biasanya wahyu langsung turun. Ada kasus langsung wahyu turun ingatkan begitu”. Maka Nabi ﷻ pada saat itu Aisyah juga lagi tidak ada di rumah. Lagi di rumah Ayahnya. Beliau terus mengumpulkan informasi, beliau nunggu wahyu dari langit, berdoa sama Allah ikhtiar, tapi belum ada berita.” Akhirnya Nabi “ﷻ setelah sebulan dari kejadian itu, sebulan penuh enggak ada wahyu. Maka Nabi ﷻ naik di atas mimbar lalu beliau berkata kepada para sahabatnya setelah tahmid dan selawat “Kenapa ya ada yang menyakiti aku dan keluargaku dengan berita bohong dan juga menuduh “salah satu sahabatku (Safwan)?” Nabi tidak sebut Aisyah, tidak sebut Safwan.

Memimpin peperangan termasuk di Bani Mustaliq dia yang pegang panjinya, yang pegang bendera dan kita sudah tahu di Perang Uhud kita jelaskan yang pegang Bendera berarti sangat terancam, karena kalau bendera jatuh berarti pasukan kalah. Aisyah memang cemburu tapi ingat teman-teman sekalian hukum syar ' i yang kita ambil sebagai hukum bukan kasus kejadiannya tapi kasus penentuan hukum dari Nabi.Itu yang perlu kita garisbawahi. “Kenapa Anda masih tetap mengingat-ingat perempuan yang sudah keriput, yang sudah tua, yang sudah masuk ke dalam tanah? Yang jelas setiap unta yang dipakai oleh setiap istri Nabi yang ada, itu ditaruh di geranda dan geranda ini bisa ditaruh di atas unta atau dipikul oleh empat orang sahabat. Nanti kalau ada pedang jatuh dia yang pungut, nanti ada perisai dia yang pungut, ada kendi dia yang ambil, tugasnya itu.Itu lewat dan dia tahu kalau anaknya ini, Muslih container Abi Muslih menyebarkan isu, yang menyebarkan berita yang tentang fitnahnya Aisyah. Empat-empatnya menyaksikan tempat yang sama baju yang sama waktu yang sama kalau yang satu lihat pagi, yang satu lihat malam, enggak jadi. Sebagaimana yang selalu ada di majelis ilmu yang mulia ini, kalau ada benar dari Allah kalau salah dari Saya.

Itu lewat dan dia tahu kalau anaknya ini, Muslih bin Abi Muslih menyebarkan isu, yang menyebarkan berita yang tentang fitnahnya Aisyah. Empat-empatnya menyaksikan tempat yang sama baju yang sama waktu yang sama kalau yang satu lihat pagi, yang satu lihat malam, enggak jadi. Ternyata orang-orang yang bumbuin yang sebarkan zina. Yang jelas yang terakhir teman-teman sekalian adalah Perang Badr kecil, atau Perang Badr akhir.Di pembahasan lain. Sebagaimana yang selalu ada di majelis ilmu yang mulia ini, kalau ada benar dari Allah kalau salah dari Saya.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *