Suatu ketika, jadi ada konflik batin dalam diri saya, teologiah saya. Saya mencari tahu, belajar banyak, cari tahu ke akar Ibrani, belajar cari tahu teks-teks yang aslinya bagaimana, Ada orang tipe belum belajar disuruh langsung menyudutkan kita dengan (dituduh) sesat. kalau saya melihatnya kan kalau acara yahudi itu kan masalah iman ya. kita sih saling menghargai ada beberapa keluarga yang emang bukan tidak setuju, tapi mereka bingung “”kok orang ini gimana?agama apa?” “Di sini, di Manado, Sulawesi Utara, umat Kristiani memiliki komunitas Kristiani yang kuat. Tahun 2018 lalu, Pemkot Manado mencanangkan Kota Manado sebagai Kota Doa untuk seluruh umat beragama. Namun ada 1 hal yang menarik perhatian saya dan membawa saya ke sini, yaitu hadirnya komunitas Yudaisme atau Yahudi di Sulawesi Utara. Lalu bagaimana mereka hidup di antara umat beragama yang ada disini, dan bagaimana mereka meresponi lingkungan sekitar yang mungkin masih merasa asing dengan Yahudi? Selain sebagai kota doa untuk seluruh umat beragama, Manado juga dikenal menjadi salah satu kota dengan tingkat toleransi yang tinggi di Indonesia.Oh dan juga memiliki pemandangan dan destinasi wisata yang indah. Tapi selain fakta-fakta tadi, yang menarik saya ke sini adalah bertemu dengan sebuah komunitas Yahudi yang hidup berdampingan dengan warga sekitar. Kenalkan pak Reginald, yang memiliki nama Yahudi’Yehuda Ben Abraham’. Seorang wiraswasta berdarah Manado, Ternate dan Ambon. Ia tidak memiliki darah Yahudi, namun perjalanan spiritual yang sulit dideskripsikan bahkan mungkin diterima orang lain, menuntunnya menganut Yudaisme. Perjalanan spiritual saya itu adalah ketika konflik straight di Maluku Utara sampai Ternate. Karena kita berasal dari berbagai agama kita menghindar, mengungsi. Jadi sebagian besar ke Jakarta, dan saya yang ke Manado karena istri saya latar belakang kakeknya berasal dari Ohang, Manado, istril almarhum (sudah meninggal). Jadi dalam perjalanan itu saya mulai mencari, dalam suasana itu kita lebih mendekatkan kepada yang maha kuasa. Saya mulai belajar, melihat, kemudian buka kamus, ensiklopedia, tapi lebih tertarik ke akar, teks, itu yang sudah bagaimana situasi kondisi. Nah, perjalanan saya semakin belajar, suatu ketika, jadi ada konflik batin dalam diri saya, teologiah saya. Saya mencari tahu, belajar banyak, cari tahu ke akar Ibrani, belajar cari tahu teks-teks yang aslinya bagaimana, latar belakang penulisannya bagaimana, saya semakin tertarik dan pada saat sudah mulai ikut melakukan doa-doa sesuai dengan tradisi Ibrani, suatu ketika, ketika saya berdoa di Jakarta, di rumah orang tua saya ada suara secara misterius, ‘la dor va dor’merinding dan saya mencoba untuk mencari tahu apa artinya.La dor va dor dalam bahasa Indonesia dari bahasa Ibrani artinya dari keturunan ke keturunan atau dari generasi ke generasi.
Jadi saya semakin tertarik dan saya punya komitmen untuk membuktikan lebih lanjut saya harus ke Israel. Tahun 2014 pak Reginald mantap menganut Yahudi. Keputusan ini bukan tanpa halangan. Ya, terutama dari keluarga terdekat dulu. Dan karena keluarga saya ini keluarga kristen, muslim ada, katolik ada. Ya, pertama mereka ada yang menerima ada yang tidak bisa menerima. Jadi biasanya kita harus komunikasi dengan dia, tapi mereka melihat nilai-nilai yang kita praktikkan. Ketika nilai-nilai kita praktikkan, mereka mengakui juga keberadaan kita. Jadi untuk lingkungan lebih luas lagi dalam komunikasi sosial kemasyarakatan kita hanya sources-nya, orang ini tipe apa gitu? Ada orang tipe belum belajar disuruh langsung menyudutkan kita dengan (dituduh)sesat. Makanya kita kenapa memberanikan diri beberapa akhir ini untuk ada wartawan yang mau liput karena supaya edukasi kepada masyarakat kalau kita ini begini lho. Apa adanya kita, kita ibadah begini, dan orang mau masuk sini ndak gampang, harus ditolak 3 kali minimal oleh banyak proses, bertahun-tahun. Ndak gampang-gampang. KTP masih agama lama, tinggal kita ikuti kebijakan pemerintah Kalau ke depan KTP kolom agama dikosongkan ya kosong, kalau agama ditaruh, ya ditaruh. Saat saya berkunjung ke rumah pak Reginald, bertepatan dengan waktu buka sabat. Sabat bagi Yahudi adalah waktu yang dikuduskan untuk beribadah dan beristirahat. Setiap Jum ' at petang atau Jum ' at aching itu ada yang namanya buka sabat. Jadi di kediaman Yahudi atau komunitas Yahudi, itu mereka melaksanakan ibadahnya di rumah masing-masing dan menurut pak Reginald, siapapun yang ada di kediaman atau di rumah pada jam tersebut, itu bisa mengikuti ibadah atau doa ini. Ini lebih ke doa ucapan syukur Saat buka sabat, umat Yahudi berdoa untuk keluarga, baik orang tua, istri, suami, maupun anak.Setelah berdoa, ada makan bersama. Ini namanya roti khalla. Salah satu hidangan wajib saat buka sabat. Siapapun yang ada di rumah tersebut bertepatan dengan buka sabat, diajak untuk ikut makan bersama. Nah, kita di diaspora di sini di negara-negara yang belum ada toko kosher, toko yang menjual barang-barang dengan pengawasan rabi agak mengalami kesulitan. Sehingga hal yang ketika ini yang kadang-kadang ada perdebatan kompromi. Nah, contoh, kita diundang ke dalam suatu perkawinan atau suatu acara di sini, di Manado.Pasti ada dua meja, satu makanan tradisional dan makanan nasional. Ya, kita bergaul dengan muslim yang nasional, kita ambil jalan di situ aja. Jadi kita tidak masuk yang tradisional. Yang jelas itu. Udang tidak boleh, kepiting, lobster ndak boleh. Bagi sebagian orang, kehadiran komunitas Yahudi mungkin masih asing. Karena penasaran, saya ngobrol dengan salah satu tetangga pak Reginald. Kalau saya melihatnya kan kalau acara Yahudi itu kan masalah iman ya. Kita sih saling menghargai, itu kan tidak salah. Sepanjang dia mengimani itu dan tidak mengganggu kita, kita juga tidak dipaksa untuk ikut, enggak. Ya saling menghargai Jadi walaupun dia mau Yahudi, mau acara muslim kalau ada acara tetangga kita datang. Bukan berarti kita harus ikut-ikut ke agamanya, enggak. Pernah seperti dulu kejadian, waktu almarhum istri pak Regi meninggal, ada acara yahudi itu tetangga pada ngumpul semua dengan berbagai macam agama. Dan kita datang kita duduk.Semua beribadah mereka kita datang-datang aja gitu. Setiap sabat yang jatuh pada hari Sabtu, anggota komunitas Yahudi wajib melakukan ibadahnya. Dan untuk anggota komunitas yang ada di Sulawesi Utara, mereka biasanya akan bareng-bareng ke sinangoge yang ada di Kota Tondano, Sulawesi Utara. Jadi saya sekarang mau ke rumah salah satu anggota komunitas, yaitu pak Manuel Tapi kita mau cari dulu rumahnya yang mana Ini pak Manuel. Setiap sabat hari Sabtu, ia, keluarga dan anggota komunitas Yahudi lainnya beribadah ke sinagoge. Kita lagi menunggu anggota yang lain, untuk bisa berangkat bareng-bareng ke sana Sambil menunggu anggota yahudi lainnya, saya ngobrol dengan pak Manuel. Kurang lebih sekitar 5 tahun. Satu keluarga istri, anak 3. Dari tahun 2014 Awalnya sih karena bukan penasaran, tapi ada sesuatu yang hilang atau sesuatu yang jadi rahasia begitu. Jadi sehingga dengan istri ketika kami gabung belajar itu sungguh luar biasa. Artinya kami berpendapat bahwa semua agama yang tuhan ciptakan itu benar dan tidak ada kontroversi maupun kami saling menyalahkan satu dengan yang lain.Ada sih. Jadi ada beberapa orang tua murid itu sempat bertanya kepada anak saya yang paling tua. Pengalaman dari anak ini sih dia bisa menjelaskan. Cuma disitu intinya saya cuma menjelaskan ke anak ini yang mana menjelaskannya itu secara singkat aja, jangan terlalu dalam. Bahwa kita bersabat, tempat kita di sinagog. Intinya sih yang garis besarnya saja, supaya tidak ada pertanyaan lebih, sehingga mereka nanti kan ada down atau ya tersinggung lah ketika memberikan apa yang menjadi pertanyaan mereka statment kita keluar kan. Kira-kira seperti itu. Kita lagi diperjalanan ke sinagoge. Disini mobilnya penuh, ada pak Ayub, terus di belakang ada Angga, ada pak Reginald juga Sinagoge atau kanisah adalah tempat ibadah orang Yahudi. Saat ini di Indonesia hanya ada 1 sinagoge yang terletak di Tondano, Sulawesi Utara, yaitu sinagoge Shaar Hashamayim Setelah menjalani, mulai belajar, lingkungan sekitar responnya bagaimana pak? Terutama kan dari keluarga. Ada beberapa keluarga yang emang bukan tidak setuju, tapi mereka bingung” kok orang ini gimana?agama apa?”dan kami bukan langsung mau bisa menjelaskan ke mereka. Terutama dari bahasa tubuh kami dari perilaku kami.Kami mau menunjukkan bahwa semua agama yang kami tahu mengajarkan hal yang baik. Begitu juga kami. Kalau dari sekeliling mungkin ada yang sudah tahu tapi ya mereka mau bertanya lebih kan tidak mungkin. Kalau untuk saya sendiri karena bawaannya kita orang manado tidak pernah ada rasa takut apapula kita menjalani apa yang tuhan perintahkan. Jadi untuk prinsip saya sendiri, ketika saya lakukan kebenaran pasti tuhan bela, menyertai begitu. Namanya secara manusia ya pasti ada berapa persen itu khawatir.”kalau kita mati gimana?” mungkin itu yang paling dasarnya manusia mungkin seperti itu. Bagi umat Yahudi, sabat merupakan hari yang sakral. Mereka dilarang bekerja, bahkan dilarang menggunakan berbagai alat elektronik, juga kendaraan bermotor. Namun bagi diaspora Yahudi di sini, mereka terpaksa harus menggunakan kendaraan demi bisa beribadah di sinagoge. Cerita saya bersama komunitas Yahudi di Sulawesi Utara belum selesai Di video selanjutnya, saya akan bertemu dengan rabi Yakoov Baruch. Nantikan hanya di chanel youtube kumparan dan kumparan.com.
Ya, pertama mereka ada yang menerima ada yang tidak bisa menerima. Nah, kita di diaspora di sini di negara-negara yang belum ada toko kosher, toko yang menjual barang-barang dengan pengawasan rabi agak mengalami kesulitan. Dan untuk anggota komunitas yang ada di Sulawesi Utara, mereka biasanya akan bareng-bareng ke sinangoge yang ada di Kota Tondano, Sulawesi Utara. Artinya kami berpendapat bahwa semua agama yang tuhan ciptakan itu benar dan tidak ada kontroversi maupun kami saling menyalahkan satu dengan yang lain.Ada sih. Intinya sih yang garis besarnya saja, supaya tidak ada pertanyaan lebih, sehingga mereka nanti kan ada down atau ya tersinggung lah ketika memberikan apa yang menjadi pertanyaan mereka statment kita keluar kan.