Bismillahirohmanirohim 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat berbagai kisah rohimakumullah   di kesempatan kali ini saya 
akan berbagi kisah tentang Kisah Perjalanan Hidup Manusia Agung 
Rasulullah Muhammad SAW, Sirah Nabawiyah Bagian 35 Kafan dan Persemayaman Tubuh Mulia ke Pembaringan Terakhir Telah timbul selisih pendapat di antara para sahabat sebelum mengafani, mengenai siapa 
yang akan ditunjuk menjadi khalifah.   Pembahasan dan perdebatan terjadi di antara 
kaum Muhajirin dan Anshor di halaman rumah   Bani Sa'adah, yang akhirnya mereka semua setuju 
melantik Abu Bakar sebagai khalifah Rasulullah.   Pembahasan dan perdebatan ini memakan waktu hingga 
petang di hari Senin, bahkan sampai masuk ke malam   berikutnya, menyebabkan semua orang sibuk.
Pemakaman tubuh Rasulullah tertunda hingga   ke malam Selasa bahkan hingga 
menjelang subuh hari berikut,   tubuh Rasulullah yang penuh berkah itu terletak di 
tempat tidurnya, tertutup dengan kain menyebabkan   ahli keluarga Rasulullah menutup pintu rumahnya.
Pada hari Selasa barulah tubuh Rasulullah ﷺ   dimandikan, tanpa membuka bajunya, mereka yang 
bertugas memandikan Rasulullah adalah Abbas,   Ali, Fadhl dan Qatham (anak Abbas), Syaqran (hamba 
Rasulullah), Usamah bin Zaid dan Aus bin Khawli.  Abbas, Fadhl dan Qatham membalikkan 
badan Rasulullah, Usamah dan Syaqran   menyiramkan air, Ali menggosoknya sedang 
Aus menyandarkan Rasulullah ke dadanya.  Kemudian mereka semua mengafani tubuh Rasulullah 
ﷺ dengan tiga lapis kain kafan berwarna putih   tenunan dari Yaman, tidak berbaju atau berserban. 
Pengafanannya dilakukan dengan cermat dan hemat.  Terjadi perbedaan pendapat lagi mengenai 
tempat pemakaman jenazah Rasulullah ﷺ.  Abu Bakar berdiri dan berkata: "Sesungguhnya 
aku telah mendengar Rasulullah ﷺ pernah berkata:   Tidak dimatikan – nabi kecuali di 
tempat itulah ia disemayamkan".  Karena itu maka Abu Talhah pun mengangkat 
tempat tidur Rasulullah ﷺ dan menggalinya   untuk liang lahad sebagai tempat penguburan.
Sebelum penggalian, kaum muslimin datang masuk   membanjiri ke kamar Rasulullah ﷺ dengan bergantian 
sepuluh, sepuluh, untuk menunaikan sholat jenazah,   masing-masing tanpa imam.

Sebelumnya, 
keluarga Rasulullah telah menyolati almarhum,   kemudian Muhajirin lalu diikuti oleh Anshor.
Kaum wanita sholat setelah kaum lelaki selesai,   dan diakhiri oleh remaja dan anak-anak.
Kesemuanya ini diselenggarakan pada hari selasa   sehari penuh, bahkan hingga ke malam Rabu.
Kata Aisyah: "Kami tidak menyadari akan   pemakamannya, kecuali setelah kami 
mendengar suara cangkul menggali tanah   di tengah malam yakni malam Rabu.
Muhammad ﷺ Nabi Yang Terakhir  Nabi Muhammad ﷺ adalah Nabi yang terakhir dan 
tidak akan ada Nabi setelahnya. Ini adalah   kesepakatan umat Islam (ijma'). Di dalam agama 
pun merupakan hal yang harus dipercayai ('Aqidah).  Hadits Nabi:
"Aku dan Para nabi sebelumku 'ibarat satu   bangunan yang dibangun oleh seorang laki-laki. 
Lalu ia memeliharanya dengan baik dan terus   disempurnakan kecuali tempat sekeping batu-bata 
pada suatu sudut. Maka orang banyak datang   mengelilinginya dan kagum melihat dan berkata 
mengapa tidak diletakkan sepotong batu-bata di   tempat yang kosong itu, maka akulah batu-bata itu 
dan akulah yang paling akhir dari segala Nabi".  Ada kesinambungan dakwah Nabi Muhammad ﷺ 
dengan dakwah para Para nabi sebelumnya,   Muhammad sebagai nabi terakhir melengkapi 
dakwah yang dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya,   sebagaimana Hadits di atas.

Ini jelas 
sekali bila melihat dakwah para nabi.  Semua Para nabi menyandarkan dua asas penting ini:  'Aqidah kepercayaan.
Hukum dan akhlaq.  Dari segi aqidah kepercayaan tidak berubah 
sejak Nabi Adam 'Alaihi Sallam sampai ke zaman   Nabi Muhammad ﷺ, Nabi yang terakhir, yaitu
kepercayaan kepada Allah Yang Esa. Mensucikan   Allah dan percaya akan hari akhirat, 
hisab amalan manusia, syurga dan neraka.  Setiap Nabi menyeru kaumnya pada 
kepercayaan tersebut dan tiap   Nabi juga membantu dan menegaskan apa 
yang dibawa oleh Nabi yang terdahulu.  Seluruh rangkaian utusan para nabi, 
semuanya menunjukkan kepada kita   bahwa semua nabi di utus agar menyeru manusia 
kepada keimanan dengan Allah عز وجل Yang Esa,   seperti yang dinyatakan dalam kitabnya:
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang   agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh 
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa   yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa 
dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah   kamu berpecah belah tentangnya.

Amat berat bagi 
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka   kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang 
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada   (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
{Asy-Syura (الشورى) / 42:13}  Sehingga tergambar kepada kita bahwa para 
nabi itu tidak akan menyampaikan aqidah   yang berlainan di antara satu dengan yang 
lain. Karena soal aqidah adalah soal wahyu.  Hukum (ahkam) bertujuan mengatur kehidupan 
manusia di dalam masyarakat. serta berguna   bagi manusia. untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Utusan Allah yang terdahulu hanya diperuntukkan   kaumnya saja, bukan utusan untuk seluruh manusia.
Apa yang dibawa oleh Nabi 'Isa lebih sederhana   dari apa yang dibawa oleh Nabi Musa. Hal ini 
ditegaskan oleh Allah dalam kitab Alquran:  Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat 
yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan   bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, 
dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu   tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu.

Karena 
itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah   kepadaku. {Ali 'Imran: 3: 50}
Rasulullahﷺ Nabi Terakhir  Apa yang dibawa oleh Nabi 'Isa adalah membenarkan 
dan menegaskan apa yang tedapat pada Taurat   mengenai soal aqidah dan kepercayaan, dan 
yang bersangkut paut dengan hukum adat sedikit   perubahan yaitu kelonggaran dari yang dahulu.
Kepercayaan dan aqidah yang dibawa oleh   seorang Nabi berfungsi menguatkan dan 
mendukung aqidah para nabi yang terdahulu.  Sedangkan syari'at fungsinya membatalkan 
dan mengganti syari'at para nabi sebelumnya   dan kadang kalanya mendukung yang lama.
Karenanya agama dan aqidah Ilahi hanya satu,   sebaliknya ada berbagai syari'at Ilahi yang 
kemudian menggantikan syari'at yang dahulu   (yang baru membatalkan yang lama), dengan syari'at 
terakhir yang diakhiri oleh Nabi yang terakhir.  'Aqidah dan agama yang benar itu hanya 
satu.

Tiap Nabi dan Rasul yang diutus   mulai dari Adam عليهالسلم hingga ke Nabi 
Muhammad ﷺ semuanya menyeru manusia kepada   agama yang satu yaitu agama Islam.
Karena Islam, maka diutus Ibrahim,   Isma'il dan Ya'qub عليهالسلم seperti firman Allah
"Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim,   melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, 
dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan   sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk 
orang-orang yang saleh." {Al-Baqarah (البقرة)   / 2:130}
"Ketika Tuhannya   berfirman kepadanya: "Tunduk 
patuhlah!" Ibrahim menjawab:   "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta 
alam".

{Al-Baqarah (البقرة) / 2:131}  "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada 
anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim   berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya 
Allah telah memilih agama ini bagimu,   maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk 
agama Islam". {Al-Baqarah (البقرة) / 2:132}  Dengan aqidah inilah juga Allah ﷻ 
mengutus Nabi Musa kepada keturunan Israel   di mana Allah ﷻ telah menceritakan tentang ahli 
sihir Fir'aun yang telah beriman dengan Nabi Musa.  Firman Allah سُبْحَانَهُوَتَعَالَى :
"Ahli-ahli sihir itu menjawab:   "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami 
kembali." {Al-A'raf (الأعراف) / 7:125}  "Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena 
kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami   ketika ayat-ayat itu datang kepada kami".

(Mereka 
berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran   kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan 
Islam (kepada-Mu)". {Al-A'raf (الأعراف) / 7:126}  Dengan aqidah ini jugalah Tuhan 
mengutus 'Isa 'Alaihisallam,   Tuhan telah menceritakan tentang kaumnya yang 
telah beriman dengan ajaran yang dibawanya.  Firman Allah سُبْحَانَهُوَتَعَالَى :
"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran   mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah 
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk   (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin 
(sahabat-sahabat setia) menjawab:   "Kamilah penolong-penolong (agama) 
Allah, kami beriman kepada Allah;   dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah 
orang-orang Muslim." {Ali 'Imran (آلعمران) / 3:52}  "Sesungguhnya agama (yang diridhai) 
disisi Allah hanyalah Islam.Tiada   berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab 
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,   karena kedengkian (yang ada) di antara 
mereka.Barangsiapa yang kafir terhadap   ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat 
cepat hisab-Nya." {Ali 'Imran (آلعمران) / 3:19}  Dan tegas Allah سُبْحَانَهُوَتَعَالَى 
dalam surah Syura :  "Dia telah mensyari'atkan bagi 
kamu tentang agama apa yang telah   diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah 
Kami wahyukan kepadamu" {Asy-Syura (الشورى)   / 42:13}
"Dan mereka   (ahlikitab) tidak berpecah belah, kecuali 
setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan,   karena kedengkian di antara mereka.

Kalau tidaklah 
karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari   Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai 
kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka   telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang 
yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat   dan Injil) sesudah mereka, benar-benar 
berada dalam keraguan yang menggoncangkan   tentang kitab itu." {Asy-Syura (الشورى) / 42:14}
Para nabi diutus bersama-sama mereka yang Islam,   agama yang diakui oleh Allah. Ahli Kitab 
mengetahui bahwa agama itu satu dan diutus   nabi-nabi untuk memberi dukungan 
kepada nabi-nabi yang terdahulu. wallahualam Bishawab semoga kisah ini dapat 
memberikan manfaat bagi kita semua jika kalian   suka dengan channel ini silakan Klik tombol 
subscribe untuk mendukung berbagai kisah sebagai   salah satu channel yang memberikan informasi 
kisah nabi dan sejarah Islam yang dapat kita   teladani sebagai umat muslim akhirul kalam 
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *