Halo Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum.
warahmatullahi wabarakatuh sahabat berbagi kisah rohimakumullah di kesempatan kali ini saya.
akan berbagi kisah tentang kisah perjalanan hidup manusia Agung Rasulullah Muhammad Shallallahu.
Alaihi Wasallam Sirah Nabawiyah bagian 3 Halimah Ketika Halimah dan Harits kembali ke rombongan,.
mereka melihat semua kawan mereka telah mendapatkan bayi untuk dibawa pulang dan disusui. Melihat itu, Halimah berkata kepada suaminya, “” Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku.
pulang tanpa membawa bayi. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya.””.
“” Tidak salah kalau engkau mau melakukannya. Semoga Allah memberi kita keberkahan. melalui anak yatim tersebut.”” Akhirnya Halimah dan suaminya kembali menemui.
Aminah dan membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah melepas bayinya itu dengan perasaan.
lega bercampur sedih.Lega karena

akhirnya ada yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus.
berpisah dengannya selama dua tahun ke depan. “” Pergilah, Nak. Ibu menunggumu di sini,”” bisik.
Aminah dengan pipi yang hangat dialiri air mata. Tatkala menggendong Muhammad, Halimah.
keheranan, “” Aku tidak merasa repot membawanya, seakan-akan tidak bertambah beban.””.
Kemudian, Halimah menyusui Muhammad. “” Lihat, bayi ini menyusu dengan.
lahap,”” kata Halimah kepada suaminya. Setelah menyusui Muhammad, Halimah menyusui.
bayinya sendiri.Bayi itu juga menyusu dengan lahap. Setelah itu, Muhammad dan. bayi Halimah tertidur dengan lelap. “Anak kita tidur dengan lelap, “” bisik. Halimah kepada suaminya,” “padahal,
sebelumnya kita hampir tidak bisa tidur. karena ia rewel terus sepanjang malam.
” Malam itu, keduanya bertambah heran karena”unta. tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.
“Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini. “unta tua kita tidak menghasilkan susu setetes word play here,” gumam Harits. Suami istri itu meminum air susu unta” sampai kenyang. “Malam ini benar-benar malam yang indah,” kata Halimah kepada Harits,. “bayi kita tertidur lelap dan kita pun bisa beristirahat dengan perut kenyang.
“”. “Demi Allah, tahukah engkau Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah.””.
“” Demi Allah, aku word play here berharap demikian.” Kebanggaan Rasulullah. Lingkungan di Bani Sa '”ad”benar-benar sangat murni.”Kelak Rasulullah pun dapat berkata dengan.'bangga, “Aku adalah keturunan Arab yang paling tulen.Sebab aku anak suku Quraisy.
Keberkahan Keberkahan yang dibawa Muhammad. Bani Sa ' advertisement, terjadi hal yang mengherankan. “Suamiku, tidakkah engkau melihat hal yang.
sepetak tanah word play here yang lebih gersang dari ini!” “Domba-domba juga!” seru Harits,. “” domba domba kita jadi gemuk dan susunya penuh.Kini kita dapat memerah”. dan meminum susu mereka setiap hari.” Begitulah keberkahan yang mereka. terima selama mengasuh Muhammad.
Namun, dua tahun word play here berlalu, kini tiba saatnya. mengembalikan Muhammad kepada ibunya. Muhammad Kembali Ke Dusun.
“Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada

Aminah. Alangkah bahagianya
. Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu. “Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak. yang tegap dan sehat!” ujar Aminah. Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan.
mata berbinar-binar penuh rasa terimakasih,” Kalian telah merawat Muhammad dengan. baik, bagaimana aku harus berterimakasih?” Halimah dan suaminya berpandangan dengan.
gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan “Muhammad. Mereka amat menyayangi.
anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.
“Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami.
hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang kudengar.
kini sedang mewabah di Mekah,” pinta Halimah. Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta.
dan katakan ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena hampir tak sanggup berpisah lagi.
“dengan putranya.Ketika, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang.
begitu bagus di daerah pedalaman, maka ia berkata: “Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani
. Sa ' advertisement sampai ia berusia lima” tahun,” kata Abdul Muthalib, “agar ia di situ belajar.
berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang murni dengan fasih pula.
“.

Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.
“Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu “bolehlah kalian. membawanya kembali,” kata Aminah
. Akhirnya, Muhammad pun dibawa. kembali ke” dusun Bani Sa ' ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah. peristiwa yang sangat mengguncangkan. Pembelahan Dada. Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah”keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat. itu umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.
“Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan. kambing bersama saudara-saudaranya.
Tiba-tiba salah seorang putra Halimah datang. berlari-lari sambil menangis.
“Ada apa?” Tanya Halimah dan suaminya panik. “Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh. seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan.
Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!”. Halimah dan Harits segera berlari mencari
Muhammad.Mereka menemukan anak itu sedang. sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik-baik. “Apa yang terjadi padamu, Nak?” tanya mereka.
“Aku didatangi oleh seorang laki-laki. Mereka mencari sesuatu di. Muhammad pulang.
“Aku takut Muhammad didatangi dan digoda. oleh jin ” kata Halimah kepada suaminya. “Lebih baik kita membawanya.
Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. “Ya,” jawab Halimah,. Aku sudah menyelesaikan apa yang.
menjadi tugasku.Aku merasa takut karena ada banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku. kembalikan kepadamu seperti
yang engkau inginkan.” “Sebenarnya, apa yang terjadi “?” tanya. Aminah, “berkatalah dengan benar kepadaku.” Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita.
Aminah menarik napas. Dengan.
Ketika aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah. Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Muhammad kecil word play here kembali dibawa
pulang.
“Kak, tunggu!” seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia. Muhammad sudah 5 tahun.
Halimah. Diam-diam, ada beberapa orang Nasrani dari Habasyah sedang memerhatikan mereka. Anak-anak menoleh.Mereka memekik.
senang melihat Halimah datang menjemput. Namun, wajah Halimah tampak khawatir. Ia.
mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai “sambil berbisik-bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa memedulikan. dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad. “Paman mau apa?” tanya Muhammad. “Berbaliklah, Nak! Kami
ingin melihat punggungmu!” perintah salah seorang dari mereka.
“Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah.
terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berbalik ke tempat semula dan.
kembali berunding berbisik-bisik. “” Kalian bermainlah lagi, Ibu akan mencari”.
tahu apa yang mereka bicarakan!” kata Halimah kepada Muhammad dan saudara-saudaranya.
Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut.
“mendengar apa yang mereka katakan, “Kita harus merampas anak ini dan membawanya. kepada raja di negeri kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada tanda. di punggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan menjadi orang besar.”. Diam-diam, Halimah menjauh, “Aku harus melarikan Muhammad. dari mereka sekarang juga!” Tanda-Tanda Rasul Terakhir pada Injil. Orang-orang Nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan. dibangkitkan dan mereka “diperintahkan mengikutinya seperti yang
“tertera pada. Injil di bagian Kitab Ulangan (18): 15-22,” “Bahwa seorang Nabi di antara kamu, dari antara. segala saudaramu dan yang seperti aku ini, yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah-mu. bagi kamu, maka dia haruslah kamu dengar.” Muhammad Menghilang Halimah cepat-cepat mengajak Muhammad pergi,. “namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mereka.Untunglah. Halimah” mengenal daerah itu dengan baik, sehingga mereka bisa melepaskan diri dari kejaran. orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah. Tidak berapa lama kemudian,
Halimah berkemas. menyiapkan Muhammad “untuk segera kembali ke Mekah. Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan. saudara-saudaranya. Syaima, Unaisah, dan Abdullah. “Muhammad, jangan lupakan kami ya?”. pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca. Muhammad mengangguk sambil”.
Bani Sa ' advertisement dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah
hilang dari benaknya seumur hidup. Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang,
“Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan.
Muhammad terpisah dan hilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu.
Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul
Muthalib, “Sungguh, pada malam ini, aku. Demi. Setelah memerintahkan orang untuk mencari,.
Abdul Muthalib berdiri di samping Ka ' bah, lalu berdoa kepada Allah agar Dia. Bertemu Kakek dan Ibunda.
dan seorang temannya dari Quraisy.Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul “Muthalib,. “Ini anakmu, kami menemukannya
di Mekah Atas.” Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.
“Cucuku!” katanya sambil mendekap Muhammad. Abdul Muthalib memperhatikan cucunya dengan.
Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu. “Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! Abdul Muthalib membawa Muhammad.
berthawaf di Kabah.Setelah itu ia memintakan perlindungan Tuhan. untuk cucunya itu dan mendoakannya. “Mari kita menemui ibumu. sekarang, “” ajak Abdul Muthalib.
Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika. mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip kesedihan
di hati Muhammad. ketika ia melepas”Halimah As Sa ' diyah, ibu susu yang selama ini telah merawatnya. dengan limpahan kasih yang demikian besar. “Selamat tinggal Muhammad.
Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu,”.
Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan. Mulai dari hidupnya di Bani Sa ' ad sampai masa kecilnya di Mekah, hidup. Nabi Muhammad dilalui sebagai seorang gembala.
Ia tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia mengasuh Muhammad dengan sungguh-sungguh.
seluruh Quraisy dan seluruh Mekah.”Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya.

duduk di bawah naungan Ka ' bah.Anak-anak beliau, paman-paman Muhammad, tidak ada yang berani duduk. “di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka.
Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut.
Serentak. paman-paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas.
Namun, ketika Abdul Muthalib datang “dan melihat kejadian tersebut, berkata:. Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan.
tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus-elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib. bergembira dengan apa yang dilakukan cucunya itu. Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya. itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada. saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam.
Abdullah, ayah Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suami. tercintanya itu. Kini, ia akan berangkat dengan ditemani putranya seorang. Aminah Wafat Dalam perjalanan itu, Aminah membawa. Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka. disambut oleh saudara-saudara Aminah.
Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar. Beliau amat terkenang dengan perjalanan. Sesudah cukup sebulan tinggal di.
Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah. Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman.
Ia pulang sambil menangis hatinya. pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin merasa kehilangan.
Ia. Terasa olehnya hidup.
Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar. dari ibunya cerita keluhan duka kehilangan ayahandanya semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali. lagi, sebagaimana ayahnya dulu. Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban.
Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut. Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan.
Namun,. Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam pada diri Rasulullah, sehingga.
Surah Ad-Duha( 93:6) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,. lalu Dia memberikan petunjuk. Surah Ad-Duha( 93:7) Keluarga Umayyah. Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan yang berat bagi keluarga Hasyim. Tidak ada. anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat,.

dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Kemudian keluarga Umayyah tampil ke. depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka idam-idamkan,. tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim. Diasuh Abu Thalib Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah. seorang anaknya untuk mengasuh Muhammad. Ia tidak menunjuk Abbas yang kaya, namun agak kikir. Ia. juga tidak menunjuk Harist, putranya yang tertua karena Harist adalah orang yang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin,. Abu Thalib memiliki perasaan yang halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy. Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka. berbakti, dan baik hati, sangat menyenangkan Abu Thalib.Ia bahkan lebih mendahulukan kepentingan.

Muhammad daripada anak-anaknya sendiri. Begitu pun sebaliknya, Muhammad amat mencintai. pamannya. Ia tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun. demikian,
pamannya tidak pernah berhutang kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras. memeras keringat untuk menafkahi keluarganya
. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja. seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Ia ikut membantu pekerjaan keluarga Abu Thalib,. menggembalakan kambing, dan mencari rumput. Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak. akan menjadi orang yang bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Ia yakin, jika mengajak. Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika. orang-orang Quraisy berseru “Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan. melanda. Marilah berdoa meminta hujan”.
Maka, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Ia menempelkan punggung Muhammad
ke dinding Ka ' bah dan berdoa.Kemudian, mendung.
bermanfaat bagi kita semua jika kalian suka dengan channel ini silakan Klik tombol subscribe.
untuk mendukung berbagai kisah sebagai salah satu network yang memberikan informasi.
kisah-kisah nabi dan sejarah Islam yang dapat kita teladani sebagai umat muslim akhirul. kalam Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
.

Keberkahan Keberkahan yang dibawa Muhammad. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik-baik. Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu. Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban.

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *