begitulah yang diucapkan oleh ulama Sufi kenamaan 
Syekh Abu Hasan asy-syadzili baginya tidaklah   penting seseorang itu dikenal dan dikenang oleh 
masyarakat ia tidak khawatir maupun takut jika   kelak di akhir kehidupannya Hanya menyisakan 
tiga baris kata nama tanggal lahir dan tanggal   kematian di lempengan batu nisannya karena memang 
pada hakekatnya tidak ada yang abadi di dunia ini   semua akan rusak semua akan musnah tak terkecuali 
Semua akan sirna Hanya Allahlah sang Maha Abadi   khusain haalikun illa wajah o Segala sesuatu 
akan sirna kecuali wajah Allah subhanahuwata'ala Oleh karena itu Syekh Abul Hasan asy-syadzili 
tidak berambisi untuk menulis beribu-ribu   Kitab Menulis berlembar-lembar artikel dan 
catatan-catatan demi dikenal dan dikenang   masyarakat dianggap paling jenius paling alim 
paling produktif dalam berkarya karena baginya   semua itu hanyalah aksesoris-aksesoris semu dan 
bukan menjadi tujuan abuhasan easily sama sekali   tidak percaya konsep Keabadian sebagaimana yang 
dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer bahwa menulis   adalah bekerja untuk Keabadian menulis agar 
dikenal masyarakat dan sejumlah tujuan-tujuan   semua lain yang kadang akan menjauhkan kita dari 
esensi dan tujuan dari menulis itu sendiri bukan   berarti Abu Hasan asy-syadzili anti dengan 
kegiatan kepenulisan beliau banyak juga   meninggalkan ajaran dan hizib-hizib yang sampai 
sekarang masih diamalkan oleh para pengikut beliau   di dalam tareqat syadziliyah nya baginya menulis 
adalah kerja ibadah dan dakwah yang dilandasi   keikhlasan dan kemurnian hanya kepada Tuhan saja 
karena pada dasarnya manusia diciptakan Tuhan   dalam rangka untuk beribadah kepada Allah semata 
bukankah kita selalu mengikrarkan janji setidaknya   lima kali sekali dalam sehari saat membaca doa 
iftitah bahwa Inna sholati wanusuki wamahyaya   wamamati lillahi robbil alamin sesungguhnya 
shalatku ibadahku hidupku dan Matiku semata-mata   untuk Allah Tuhan seru sekalian alam inilah yang 
seharusnya menjadi niat dan landasan seseorang   untuk berbuat apapun karenanya dengan niat yang 
lillahi taala Syekh Abu Hasan as-syadzili lebih   suka menulis dalam lembaran-lembaran cahaya 
hidupnya dalam perjalanan tasawufnya dan   dalam kecintaannya kepada Allah subhanahuwata'ala 
ketaatannya kepada Allah adalah lembaran-lembaran   tulisannya murid-muridnya adalah jilid jilid 
kitabnya kita Aku adalah kawan-kawanku begitu kata   beliau Syeikh Abu Hasan asy-syadzili benar-benar 
telah menulis dengan lembar-lembar cahaya didalam   kehidupannya kelompok orang-orang Sufi kadang 
identik dengan kelompok yang pasrah dalam   menjalani kehidupannya berpakaian Ala kadarnya 
tidak memperhatikan penampilan dhohir dan bahkan   kadang tidak memiliki tempat tinggal Syekh Abu 
Hasan asy-syadzili tentu tidak ada yang meragukan   kesudahannya beliau adalah seorang Mursyid bahkan 
pendiri dari aliran tarekat syadziliyah namun   kehidupan beliau sangat memperhatikan Khan dan 
penampilan rumah beliau bagus tanah pertaniannya   luas dan memiliki kuda-kuda yang kuat dan tegar 
karena baginya kesufian adalah Gerak batin seorang   hamba harta dan kekayaan boleh ada di tangan 
tetapi jangan sampai melekat dan ada di dalam   hati suatu ketika Syekh Abul Hasan asy-syadzili 
ditanya oleh seseorang Mengapa penampilannya   mewah dan menaiki kereta kuda yang indah padahal 
Ia adalah seorang ulama Sufi maka beliau menjawab   bahwa agar ia tidak terkesan sebagai orang 
yang butuh kepada orang lain karena hanya   kepada Allahlah kita menggantungkan kebutuhan 
Beliau juga pernah berkata kepada muridnya Abu   Abbas al-mursi kenalilah Allah lalu hiduplah 
sesukamu Abu Hasan asy-syadzili juga berpesan   kepada murid-muridnya anakku dinginkan air yang 
akan kau minum sebab jika kau minum air hangat   lalu mengucap Alhamdulillah tak ada semangat 
dalam ucapanmu berbeda jika kau minum air dingin   lalu mengucapkan jugalah niscaya seluruh organ 
tubuhmu turut mengucap Alhamdulillah begitulah   cara al-imam Abul Hasan asy-syadzili Memandang 
kehidupan seorang mukmin harus selaras dengan   doa yang selalu dibacanya via dunia Hasanah wafil 
akhiroti hassanah bahagia dunia-akhirat ajaran   syadziliyah yang beliau dirikan tidaklah berbeda 
dengan ajaran-ajaran ulama tasawuf lainnya tentu   yang paling pokok ajaran itu tidak menyimpang 
dari petunjuk al-qur'an dan sunnah-sunnah   Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam Syekh 
Abu Hasan menekankan kepada murid-muridnya   untuk menapaki Jalan Ma'rifat dan mahabbah kepada 
Allah Karena Siapa yang mencintai Allah Subhanahu   Wa Ta'ala mencintai karena Allah berarti telah 
sempurna kewaliannya dan tidak terjebak pada   kelezatan duniawi yang semu alhub fillah wa Villa 
cinta karena Allah dan bersamalah menjadi bagian   terpenting bagi seorang hamba dalam bersyukur 
kepadanya Sayyidina Syekh Abul Hasan Ali bin   Abdul Hai bin Abdul Jabbar as-syadzili 
al-maghribi al-hasani al-idrisi lahir di   gammara desa dekat Sapta Maroko Afrika Utara 
pada tahun 591 Hijriyah 1195 masehi sebutan   asy-syadzili itu sendiri menurut Sebagian ulama 
adalah daerah tempat dimana beliau banyak menimba   ilmu saat mudanya beliau secara nasab bersambung 
hingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam   melalui putrinya sayyidatuna fathimah az-zahra 
keistimewaan asap ini tampak dalam budi pekerti   beliau yang indah lagi terpuji dan mengagumkan 
banyak orang sehingga mereka banyak mengambil   pelajaran dan hikmah dari beliau beliau merupakan 
suri atau keturunan ke-22 dari junjungan kita nabi   besar muhammad shallallahu alaihi wasallam 
dengan urutan sebagai berikut Asy Syekh Abil   Hasan Ali Asy syadzili adalah putra dari satu 
Abdullah bin dua Abdul Jabbar bin tiga Tamim   Bin 4h husband 5 Hatim bin 6 qushay bin 7 Yusuf 
bin 8 usia bind9 Wardi Ben10 Abu batal bin 11aw   Ibin 12 Ahmad bin 13 Muhammad bin 14 Isa bin 15 
Idris Al mutsanna bin 16 Umar bin 17 Idris bin   18 Abdullah bin 19 Hasan al-mutsanna bin 20 
Sayyidina Hasan bin 21 Sayyidina Ali Bin Abu   Thalib wahidatin Al Fatimah az-zahra binti 22 
Sayyidina wa habibina wa syafi'ina Muhammadin   rosulillahi shollallahu alaihi wa Alaihi Salam 
sejak kecil beliau biasa dipanggil dengan nama   Awi sudah dikenal sebagai orang yang memiliki 
akhlak atau budi pekerti yang amat Mulia tutur   kata sangat fasih halus indah dan santun serta 
mengandung makna pengertian yang dalam disamping   memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur Beliau 
juga tergolong orang yang memiliki kegemaran   menuntut ilmu di desa tempat kelahirannya ini 
beliau mendapat tempaan pendidikan akhlak serta   cabang ilmu-ilmu agama lainnya langsung dibawah 
bimbingan Ayah Bunda beliau beliau tinggal di   desa tempat kelahirannya ini sampai usia enam 
tahun yang kemudian pada akhirnya hijrah ke kota   Tunis sekarang ibukota negara Tunisia Afrika Utara 
yang semata-mata hanya untuk tujuan tholabul Ilmi   disamping untuk menggapai cita-cita Luhur beliau 
menjadi orang yang memiliki kedekatan dan derajat   kemuliaan di sisi allah subhanahu wa ta'ala beliau 
sampai di kota Tunis sebuah kota pelabuhan yang   terletak di tepi pantai laut tengah pada tahun 
599 Hijriyah 1202 masehi di suatu hari Jumat   Beliau pernah ditemui oleh Nabi chidir Alaihisalam 
yang mengatakan bahwa kedatangannya pada saat itu   adalah diutus untuk menyampaikan keputusan Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala atas diri beliau yang pada   hari itu telah dinyatakan dipilih menjadi kekasih 
robbal alamin dan sekaligus diangkat sebagai wali   Agung dikarenakan Beliau memiliki Budi Luhur 
dan akhlak mulia segera setelah pertemuan   dengan nabiyullah Khidir Alaihissalam tersebut 
beliau segera menghadap Syeikh Abi Said Al baaji   rohimahulloh salah seorang ulama besar ditulis 
pada waktu itu dengan maksud untuk mengemukakan   Segala peristiwa yang beliau alami sepanjang hari 
itu akan tetapi pada saat sudah berada di hadapan   sehabis sakit sebelum beliau mengungkapkan apa 
yang menjadi maksud dan tujuannya menghadap   ternyata Syeikh Abi Said Al baju sudah terlebih 
dahulu dengan jelas dan runtut menguraikan tentang   seluruh perjalanan beliau sejak keberangkatannya 
dari rumah sampai diangkat dan ditetapkannya   beliau sebagai wali Agung pada hari itu 
sejak saat Kyle tinggal bersama Syeikh Abi   Said sampai beberapa tahun guna menimba berbagai 
cabang ilmu agama dari c-abs Said beliau banyak   belajar ilmu-ilmu tentang al-quran hadits fikih 
Akhlak Tauhid beserta ilmu-ilmu alat Selain itu   karena kedekatan beliau dengan sanggoro beliau 
juga berkesempatan mendampingi Syeikh Abi Said   menunaikan ibadah haji ke Mekah al-mukarramah 
sampai beberapa kali namun setelah sekian tahun   menuntut ilmu beliau merasa bahwa seluruh ilmu 
yang dimilikinya mulai dari ilmu fikih tasawuf   tauhid sampai ilmu-ilmu tentang Alquran dan 
hadis semuanya itu beliau rasakan Masih pada   tataran syariat atau kulitnya saja karena itu 
beliau berketetapan hati untuk segera menemukan   jalan thoriqot itu sekaligus pembimbing mursyidnya 
dari seorang wali quthub yang memiliki kewenangan   untuk memandu perjalanan ruhaniah beliau menuju 
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka dengan   tekad yang beliau memberanikan diri untuk 
berpamitan sekaligus memohon doa restu kepada   Sang guru Syeikh Abi Said Al baaji untuk pergi 
merantau demi mencari seseorang yang berkedudukan   sebagai kutub tempat pertama yang dituju oleh 
Beliau adalah kota Mekah yang merupakan pusat   peradaban Islam dan tempat berhimpunnya para ulama 
dan Shalihin yang berdatangan dari seluruh penjuru   dunia untuk memperdalam berbagai cabang ilmu-ilmu 
agama namun setelah berbulan-bulan tinggal di   Mekah beliau belum juga berhasil menemukan orang 
yang dimaksud sampai akhirnya pada suatu saat   beliau memperoleh keterangan dari beberapa Ulama 
di Mekkah bahwa sang quthub yang beliau cari   itu kemungkinan ada di negeri Irak yang berjarak 
ratusan kilometer dari kota Mekah Sesampainya di   Irak dengan tidak membuang-buang waktu segeralah 
beliau bertanya ke sana-sini tentang seorang wali   quthub yang beliau cari kepada setiap ulama dan 
masyayikh yang berhasil beliau temui akan tetapi   mereka semua rata-rata menyatakan tidak ketahui 
keberadaan seorang wali quthub memang sepeninggal   sulthonil Auliya yogurt biar Rabbani Wow gold 
somadani Sayyidi Syekh Syekh Abu Muhammad Abdul   Qadir al-jilani Royal Juan kedudukan Wali qutub 
yang menggantikan Syekh Abdul Qadir Jilani oleh   Allah disamarkan atau tidak dinampakkan dengan 
jelas pada waktu kedatangan Syekh Abil Hasan   ke ba'dat itu Syekh Abdul Qodir Jaelani 470-500 
61 Hijriah tahun 1077 sampai tahun 1166 masehi   sudah wafat sekitar 50 tahun sebelumnya selisih 
waktu antara wafatnya Syeikh Abdul Qadir dan   lahirnya Syekh Abil Hasan terpaut Sekitar 32 tahun 
dikala hidupnya asy-syaikh Abdul Qodir diakui oleh   para ulama minash shiddiqin sebagai seorang 
yang berkedudukan good Ghost akhirnya beliau   mendengar adanya seorang ulama yang merupakan 
seorang pemimpin dan khalifah thoriqot Reva   yaitu asy-syaikh Abul Fatah alwasy broadly 
aloan Syekh Abdul Fatah adalah yang memiliki   pengaruh dan pengikut cukup besar di Irak pada 
waktu itu segeralah beliau sowan kepada Syeikh   Abdul Fatah dan mengemukakan bahwa beliau sedang 
mencari seorang wali quthub yang akan beliau   meminta kesediaannya untuk menjadi pembimbing dan 
pemandu perjalanan ruhani beliau menuju kehadirat   Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendengar penuturan 
beliau asy-syaikh Abul Fatah sembari tersenyum   kemudian mengatakan wahai anak muda untuk mencari 
kutub jauh-jauh sampai ke sini padahal orang yang   engkau cari sebenarnya berada di negeri asal mu 
sendiri beliau adalah seorang kutubus zaman nan   Agung pada saat ini sekarang Pulanglah engkau ke 
maghrib Maroko daripada bersusah payah berkeliling   mencari di negeri ini beliau Pada saat ini sedang 
berada di tempat hangatnya di sebuah gua di puncak   gunung temuilah yang engkau cari di sana beberapa 
saat setelah mendapat penjelasan dari Syaikh Abdul   Fatah wa KYT beliau segera mohon diri sekaligus 
minta doa restu agar beliau bisa segera berhasil   menemukan sang kutub yang sedang dicarinya 
beberapa saat setelah mendapat penjelasan   dari Syaikh Abdul Fattah Al wasithi beliau segera 
mohon diri sekaligus minta doa restu agar beliau   bisa segera berhasil menemukan sang kutub yang 
sedang dicarinya Sesampainya di Maroko beliau   langsung menuju ke desa gomorrah tidak Berapa 
lama kemudian beliau segera bertanya-tanya   kepada penduduk setempat maupun setiap pendatang 
Di manakah tinggalnya sang kutub hampir setiap   orang yang beliau temui selalu ditanya tentang 
keberadaan sang kutub akhirnya setelah cukup lama   mencari didapatlah keterangan bahwa orang yang 
dimaksud oleh Syeikh Abdul Fatah tiada lain adalah   Sayyidi Syaikh Shalih Al kutub Al gold Syarif Abu 
Muhammad Abdus salam bin masyisy al-hasani yang   pada saat itu sedang berada di tempat pertapaannya 
di suatu gua yang letaknya di puncak sebuah gunung   di Padang barbato the mendengar keterangan itu 
sama seperti yang dijelaskan oleh Syeikh Abdul   Fattah Al wasithi Al iraqi segera saja beliau 
menuju ke tempat yang ditunjukkan itu setelah   melakukan perjalanan yang memakan waktu beberapa 
hari akhirnya ditemukanlah gunung yang dimaksud   beliau segera mendaki gunung itu menuju ke 
puncaknya dan memang benar adanya di puncak   gunung tersebut terdapat sebuah gua sebelum 
beliau melanjutkan perjalanannya untuk naik   ke gua itu beliau berhenti di sebuah mata air 
yang terdapat di bawah gua tersebut selanjutnya   beliau lalu mandi Di Pancuran mata air itu 
selanjutnya beliau lalu mandi Di Pancuran   mata air itu hal ini beliau lakukan semata-mata 
demi untuk memberikan penghormatan serta untuk   mengagungkan sang kutub sebagai salah seorang 
yang memiliki derajat kemuliaan dan keagungan   divisi robbal alamin disamping juga sebagai 
seorang calon guru beliau begitu setelah selesai   mandi beliau merasakan betapa seluruh ilmu amal 
beliau seakan Luruh berguguran dan seketika itu   pula beliau merasakan kini dirinya telah menjadi 
seorang yang benar-benar fakir dari ilmu dan amal   kemudian setelah itu beliau lalu berwudlu dan 
mempersiapkan diri untuk naik menuju ke Goa   tersebut dengan penuh rasa tawadhu' dan rendah 
diri beliau mulai mengangkat kaki untuk keluar   dari mata air itu Nabon antar datang dari arah 
mana tiba-tiba datang seseorang yang tampak sudah   lanjut usia orang tersebut mengenakan pakaian 
yang amat sederhana bajunya penuh dengan tambalan   sebagai penutup kepala orang suku itu mengenakan 
songkok yang terbuat dari anyaman jerami dari   sinar wajahnya menunjukkan bahwa orang tersebut 
memiliki derajat kesolehan dan ketaqwaan yang amat   Luhur Kendati berpenampilan sederhana tetapi 
orang tersebut tampak sangat Anggun Arif dan   berwibawa kakek tua itu kemudian mendekati beliau 
Seraya mengucapkan salam Assalamualaikum beliau   dengan agak sedikit terkejut serta-merta menjawab 
salam orang itu Waalaikumussalam warohmatullohi   wabarokatuh belum pula abis rasa keterkejutan 
beliau orang tersebut terlebih dahulu menyapa   Dengan mengatakan marhaban.ya Alwi bin Abdullah 
bin Abdul Jabbar bin Tamim Bin dan seterusnya   nasab beliau disebutkan dengan runtut dan jelas 
sampai akhirnya berujung kepada Baginda Rasulullah   Shallallahu Alaihi Wa alihi wa sallam mendengar 
itu semua beliau menyimaknya dengan penuh rasa   takjub belum sampai beliau mengeluarkan kata-kata 
orang tersebut kemudian melanjutkan ya Ali engkau   datang kepadaku sebagai seorang fakir baik dari 
ilmu maupun amal perbuatanmu maka engkau akan   mengambil dari aku kekayaan dunia dan akhirat 
dengan demikian maka jadi jelas dan Yakinlah   beliau kini bahwa orang yang sedang berada 
dihadapannya itu adalah benar-benar asy-syaikh   Al kutub Al gosai tabu udu salam bin masyisy 
al-hasani radhiyallahu'anhu orang yang selama   ini dicari-cari nya wahai anakku hanya puji 
syukur alhamdulillah kita haturkan kehadirat   Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah mempertemukan 
kita pada hari ini berkata Syeikh Abdus salam lagi   ketahuilah wahai anakku bahwa sesungguhnya sebelum 
engkau datang kesini Rasulullah Shallallahu Alaihi   Wasallam telah memberitahukan kepadaku segala hal 
ihwal tentang dirimu serta akan kedatanganmu pada   hari ini selain itu aku juga mendapat tugas dari 
beliau agar memberikan pendidikan dan bimbingan   kepada engkau Oleh karena itu ketahuilah 
bahwa kedatanganku kesini memang sengaja   untuk menyambutmu selanjutnya beliau tinggal 
bersama dengan Sang Guru di situ sampai waktu   yang cukup lama beliau banyak sekali mereguk ilmu 
ilmu tentang hakikat ketuhanan dari Syeikh Abdus   salam yang selama ini belum pernah beliau dapatkan 
tidak sedikitpun jangan dan nasihat-nasihat yang   asy-syeikh berikan kepada beliau Pada suatu 
hari dikatakan oleh asy-syeikh Kepada beliau   wahai anakku hendaknya engkau semua senantiasa 
melanggengkan thoharoh mensucikan diri dari Syirik   maka setiap untuk berhadats cepat-cepatlah bersuci 
dari kenajisan cinta dunia berkata asy-syaikh   masih Kepada beliau mempertajam penglihatan 
imanmu niscaya engkau akan mendapatkan Allah   dalam segala sesuatu pada sisi segala sesuatu 
bersama segala sesuatu atas segala sesuatu   dekat dari segala sesuatu meliputi segala sesuatu 
dengan pendekatan itulah sifatnya dengan meliputi   itulah bentuk keadaannya dilain waktu guru beliau 
radhiallahu'anhu itu mengatakan semulia-mulia   amal adalah empat disusul 4 kecintaan demi 
untuk Allah Ridha atas ketentuan Allah suhu   terhadap dunia dan tawakal atas Allah kemudian 
disusul pula dengan empat lagi ya menegakkan   fardhu fatkhulloh menjauhi larangan-larangan Allah 
bersabar terhadap apa-apa yang tidak berarti dan   warohmah menjauhi dosa-dosa kecil berupa segala 
sesuatu yang melalaikan asy-syeikh juga pernah   berpesan kepada beliau wahai anakku janganlah 
engkau melangkahkan kaki kecuali untuk Allah   sesuatu yang dapat mendatangkan keridhaan Allah 
dan jangan pula engkau duduk di suatu majelis   kecuali yang aman dari murka Allah janganlah 
engkau bersahabat kecuali dengan orang yang   bisa membantu engkau berlaku taat kepada-nya 
serta Jangan memilih Sahabat karib kecuali orang   yang bisa menambah keyakinan mu terhadap Allah Asy 
Syekh Abdus salam sendiri adalah merupakan pribadi   yang amat berpegang teguh kepada kitab Allah 
dan as-sunnah walaupun pada kenyataannya Syekh   Abil Hasan adalah muridnya namun Syekh Abdus salam 
juga amat mengagumi akan ilmu yang dimiliki oleh   sang murid terutama tentang kitabullah dan Sunnah 
disamping derajat keshalihan dan kewaliannya serta   ke makan Syekh Abul Hasan tetapi dari semua 
yang beliau terima dari asy-syeikh hal yang   terpenting dan paling bersejarah dalam kehidupan 
beliau di kemudian hari Allah diterimanya ijazah   dan bai'at sebuah thoriqot dari Asy Syekh 
Abdus salam yang rantai silsilah thoriqoh   tersebut sambung-menyambung tiada putus sampai 
akhirnya berujung kepada Allah subhanahuwata'ala   silsilah thoriqoh ini urut-urutannya adalah 
sebagai berikut beliau asy-syaikh al-imam Abul   Hasan Ali Asy syadzili menerima baya thoriqot dari 
satu acece al-kutub Asy Syarif Abu Muhammad Abdus   salam bin masyisy beliau menerima Talqin dan 
bayar dari dua al-kutub Asy Syarif Abdurrahman   al-atthas ayat al-hasani al-madani dari tiga 
quthbil Aulia taqiyuddin Al khoeriyah Sufi dari   tempat Sayyidi Syekh Al quthub Fachrudin dari lima 
Sayyidi Syekh Al quthub Nuruddin Abil Hasan Ali   dari enam Sayyidi Syeikh Muhammad Tajuddin dari 
tujuh Sayyidi Syeikh Muhammad Syamsuddin dari   delapan Sayyidi Syekh Al quthub Zainuddin Al 
qazwini dari 9say di sisi al-kutub Abi Ishaq   Ibrahim Al bashri dari 10 saya di sisi al-kutub 
Abil Qosim Ahmad Al marwani dari 11 Sayyidi Syaikh   Abu Muhammad Sa'id dari 12 Sayyidi Syeikh Saad 
dari 13 Sayyidi Syekh Al quthub Abi Muhammad   Fathul t dari 14 Sayyidi Syekh Al quthub Muhammad 
SAW goswami dari 15 saya di sisi al-kutub Abi   Muhammad Jabir dari 16 Sayyidina Syaikh Hasan 
bin Ali dari 17 Sayyidina Ali bin Abi Tholib   karromallohu wajhah dari 18 Sayyidina wa habibina 
wa syafi'ina wa Maulana Muhammadin SAW Wow Alaihi   Wa alihi wasallam dari 19 Sayyidina Jibril Alaihis 
Salam dari 20 robbul Izzati robbul alamin setelah   menerima ajaran dan baya thoriqot ini dari hari ke 
hari beliau merasakan semakin terbukanya mata hati   beliau beliau banyak menemukan rahasia-rahasia 
ilahiyah yang selama ini belum pernah dialaminya   Sejak saat itu pula beliau semakin merasakan 
dirinya Kian dalam menyelam ke dasar Samudera   Hakekat dan Ma'rifat Allah kau ini selain berkat 
dari keagungan ajaran thoriqot itu sendiri juga   tentunya karena kemuliaan barokah yang terpancar 
dari ketaqwaan Sang Guru Asy Syekh Abdus salam bin   masyisy radhiyallahu'anhu Abul Hasan Asy syadzili 
dan copy suatu ketika Syaikh Abul Hasan mendatangi   kediaman gurunya Syaikh Abdullah Al Masih di 
Puncak suatu bukit untuk keperluan meminta ijazah   doa untuk diwiridkan akan tapi oleh Sang Guru 
yang juga seorang wali yang keramat itu justru   diperintahkan untuk menemui sahabat beliau yang 
juga seorang wali yang keramat di desa Syafril   mendapat perintah itu Syekh Abul Hasan segera 
pamitan dari gurunya pada awalnya ia bermaksud   untuk langsung pergi ke desa yang membutuhkan 
waktu satu bulan perjalanan kaki tersebut pada   hari itu juga akan tetapi karena ada perhitungan 
lain akhirnya ia pergi pada keesokan harinya kau   ini rupanya sudah diketahui oleh gurunya di 
hasil kesokan harinya sampailah Ia di hasil   jarak satu bulan perjalanan dengan karomahnya ia 
tempuh tak lebih dari beberapa jam Hai Abul Hasan   sebenarnya sudah sejak kemarin saya tunggu kamu 
datang demikian sang Syaikh membuka penjelasan   wirid yang kamu inginkan itu cara mengamalkannya 
cukup berat tetapi saya selalu sesuaikan dengan   keadaan orang yang akan mengamalkannya kamu saya 
anggap cukup kuat oleh karenanya Hai kamu saya   buatkan syarat amalkan wirid ini selama 40 
malam berturut-turut tanpa batas wudlu dan   kamu akan saya berikan kenang-kenangan namamu 
akan saya tambah dengan nama negeri ini menjadi   Abul Hasan asy-syadzili Syekh Abul Hasan menerima 
anugerah dari gurunya yang Karomah itu dalam buku   sumber Tulisan ini tidak disebutkan namanya dan 
langsung mohon diri suatu ia mengamalkan wirid   itu ia merasa lain dari biasanya wirid yang 
diijazahkan gurunya itu ternyata sangat berat   diamalkan tidak seperti mengiritkan doa-doa 
yang lain kadang-kadang pada malam terakhir   ia tak tahan ngantuk lalu tertidur dan karenanya 
ia harus memulainya lagi dari malam pertama begitu   berulang-ulang akhirnya ia melaksanakan salat 
hajat mohon kepada Allah supaya bertemu dengan   Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 
doanya makbul mimpinya didatangi Rasulullah wahai   Rasulullah saya diberi wirid oleh saya tetapi 
sampai sekarang saya belum bisa menyelesaikan cara   pengamalannya saya mohon petunjuk demikian katanya 
didalam mimpi kepada Baginda Nabi shallallahu   alaihi wasallam Hai Abul Hasan ini saya bawakan 
biji-bijian yang banyak terdapat di tempatmu   tetapi orang-orang belum tahu kegunaannya biji ini 
jemurlah goreng kering-kering sampai menjadi arang   kemudian tumbuklah sampai lembut dan sesudah itu 
baru kau Seduh dengan air mendidih air itulah yang   kamu minum setiap malam Insyaallah Kamu tidak 
akan mengantuk esoknya tahulah ia bahwa biji   yang ditunjukkan Baginda Nabi shallallahu alaihi 
wasallam dalam mimpinya itu adalah biji kopi dia   melaksanakan petunjuk Baginda Nabi shallallahu 
alaihi wasallam hingga akhirnya menjadi orang   pertama yang tahu gunanya biji kopi yakni supaya 
kuat berjaga malam demi beribadah kepada Allah   tapi Dasar orang yang memiliki Karomah setelah 
mengambil biji kopi banyak-banyak ia goreng lah   DJ itu sampai kering tapi dinyalakan di bawah 
lutut dan yang menjadi tunggunya adalah kedua   lutut dan perutnya itu tangan kanannya untuk 
menggoyang biji kopi supaya pembakarannya   rata sedangkan tangan kirinya menjadi kipasnya 
sekalipun biji kopinya sudah menjadi arang ia   tidak merasa panas dan anehnya pakaiannya telepon 
diantara benangnya tidak terbakar tidak pula kotor   sejak saat itu ia bisa menahan wudhunya sampai 40 
malam tanpa batal Oleh karena itu pantaslah bila   kebiasaan orang-orang Dahulu ketika hendak meminum 
kopi mengirimkan pahala Fatihah kepada Syaikh Abul   Hasan Asy syadzili tariko asy-syadziliyah 
boikot ini pula di kemudian hari yaitu pada   waktu beliau kelak bermukim di negeri Tunisia 
dan Mesir beliau kembangkan dan sebarluaskan ke   seluruh penjuru dunia melalui murid-murid beliau 
oleh karena beliau adalah orang yang pertama kali   mendakwahkan dan mengembangkan ajaran ini secara 
luas kepada masyarakat umum sehingga akhirnya   Mashur dimana-mana maka beliau pun kemudian 
dianggap sebagai pendiri thoriqot ini yang pada   akhirnya menisbatkan nama thoriqot ini dengan nama 
besar beliau dengan sebutan thoriqoh syadziliyah   banyak para ulama dan pembesar pembesar agama di 
seluruh dunia dari saat itu sampai sekarang yang   mengambil berkah dari mengamalkan thoriqot ini 
sebuah thoriqot yang amat sederhana tidak terlalu   membebani bagi khalifah dan para guru mursyidnya 
serta para pengamalnya setelah cukup lama beliau   tinggal bersama asy-syeikh maka tibalah saat 
perpisahan antara guru dan murid pada saat   perpisahan itu Syekh Abdus salam membuat pemetaan 
kehidupan murid tercinta beliau tentang hari-hari   yang akan dilalui oleh Syekh Abil Hasan Dengan 
mengatakan wahai anakku Setelah usai masa berguru   maka tibalah saatnya Kini engkau untuk beri Komah 
Sekarang pergilah dari sini lalu Carilah sebuah   Hai yang bernama Sheila untuk beberapa waktu 
tinggallah engkau disana kemudian perlu kau   ketahui disana pula Allah Azza wajalla akan 
menganugerahi engkau dengan sebuah nama yang indah   asy-syadzili setelah itu lanjut Aceh kemudian 
engkau akan pindah ke negeri Tunisia disana   engkau akan mengalami suatu musibah dan ujian 
yang datangnya dari penguasa negeri itu sesudah   itu wahai anakku engkau akan pindah ke arah timur 
di sana pulalah kelak engkau akan menerima warisan   al-qutub ah dan menjadikan engkau seorang kutub 
pada waktu akan berpisah Beliau mengajukan satu   permohonan kepada asy-syaikh agar memberikan 
wasiat untuk yang terakhir kalinya Dengan   mengatakan wahai Tuan Guru yang mulia berwasiatlah 
untukku Asus Zenfone kemudian berkata Wahai Ali   takutlah kepada Allah dan berhati-hatilah terhadap 
manusia sucikanlah lisanmu daripada menyebut akan   keburukan mereka Hai serta sucikanlah hatimu 
dari kecondongan terhadap mereka peliharalah   anggota badanmu dari segala yang maksiat dan 
tunaikanlah setiap yang difardhukan dengan   sempurna dengan begitu maka sempurnalah Allah 
mengasihani dirimu lanjut assisten lagi Jangan   engkau memperingatkan kepada mereka tetapi 
utamakanlah kewajiban yang menjadi hak Allah   atas dirimu maka dengan cara yang demikian akan 
sempurnalah warohmah dan berdoalah wahai anakku   Allahumma Arini mimpi keilmuan Minal awari di 
mimpi bagi muadzin yika and hairy watawalla   nibiru Suciati Min bainihim innaka Alaa kulli 
syai'in qodiir Ya Allah rahmatilah diriku dari   ingatan kepada mereka dan dari segala masalah 
yang datang dari mereka dan selamatkanlah aku   dari kejahatan mereka Dan cukupkanlah daku 
dengan kebaikan-kebaikan mu dan bukan dari   kebaikan mereka dan Kasihilah diriku dengan 
beberapa kelebihan dari antara mereka ya Allah   Sesungguhnya engkaulah atas segala sesuatu 
Dzat yang maha berkuasa selanjutnya setelah   beliau di sebuah desa bernama Syaikh yang terletak 
di wilayah Negeri Tunisia pada saat beliau tiba di   desa itu yang mengherankan beliau sudah disambut 
dan dielu-elukan oleh segenap penduduk silsilah   sedang beliau sendiri Ussy apa sebenarnya yang 
memberitakan akan kedatangan beliau tapi itu   sebuah kenyataan bahwa mereka dalam memberikan 
sambutan Kepada beliau tampak sekali terlihat   dari raut wajah mereka suatu kegembiraan yang 
amat dalam seakan mereka bisa bertemu dengan   orang yang sudah lama dinanti-nantikan beliau 
tinggal di tengah-tengah desa julah hanya   beberapa hari saja karena sejak tiba di kota itu 
beliau telah memutuskan untuk tidak berlama-lama   berada ditengah keramaian masyarakat beliau ingin 
bermukim di tempat yang tenang dan jauh dari hiruk   pikuknya orang-orang memang tujuan beliau datang 
ke kota itu sesuai dengan petunjuk Sang Guru   semata-mata hanyalah untuk lebih meningkatkan 
dan menyempurnakan ibadah beliau dengan cara   menjauh dari masyarakat akhirnya beliau memilih 
tempat di luar kota Sheila yaitu disebuah bukit   yang bernama Zakwan maka berangkatlah beliau ke 
bukit itu dengan diiringi oleh sahabat beliau   bernama Abu Muhammad Wulan bin Salamah al-habibi 
Dia adalah seorang pemuda penduduk asli silsilah   yang memiliki ketakwaan dan telah terbuka mata 
hatinya mukasyafah di bukit itu beliau melakukan   latihan-latihan rohani dengan menerapkan disiplin 
diri yang tinggi setiap jengkal waktu beliau   gunakan untuk menempa ruhani dengan melakukan 
riyadhoh mujahadah dan menjalankan wirid-wirid   sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru beliau 
Asy Syekh Abdus salam beliau melakukan uzlah dan   suluk dengan cara membeli nafsu sehingga 
benar-benar menjadi pribadi yang cemerlang   dan istiqomah yang diliputi dengan rasa hikmah 
dan mahabbah kepada Allah dan rasulnya untuk   kehidupannya beliau bersama sahabat setianya Syekh 
Abu Muhammad Abdullah bin Salamah Al Habibie hanya   mengambil tumbuhan yang ada di sekitar Bukit 
Zakwan itu saja tetapi sejak beliau bermukim   di bukit itu Allah SWT telah mengaruniakan 
sebuah mata air untuk memenuhi keperluan beliau   Hai pernah Pada suatu hari beliau menyaksikan 
gusi al-habibi terluka hingga mengeluarkan   darah lantaran terkena ranting dari dedaunan 
yang dimakannya melihat hal itu beliau menjadi   terharu karena sahabat yang setia mengiringinya 
harus mengalami kesakitan segera saja setelah itu   beliau mengajak al-habibi turun ke desa Zila untuk 
mencari makanan yang lunak dan sekiranya telah   tercukupi maka beliau berdua segera naik kembali 
ke bukit sakuan untuk meneruskan perjalanan memang   semenjak haruslah di bukit itu kadang-kadang 
beliau berdua turun ke desa Zila untuk berbagai   keperluan berkaitan dengan pengalaman keruhanian 
diceritakan oleh al-habib bahwa pada suatu ketika   dia pernah melihat dalam pandangan mata batinnya 
nampak segerombolan malaikat alaihimus shalatu   was salam mengerumuni asy-syeikh bahkan 
lanjut al-habib sebagian dari malaikat   itu ada yang berjalan beriringan bersamaku 
dan ada pula yang bercakap-cakap dengan aku   tidak jarang pula dilihat oleh al-habibi arwah 
para waliyulloh yang secara berkelompok maupun   sendiri-sendiri mendatangi dan mengerubuti 
asy-syeikh para wali-wali itu rohimakumullah   dikatakan oleh Al Habib merasakan memperoleh 
berkah lantaran kedekatan dan kebersamaan mereka   dengan asy-syeikh sehubungan dengan nama desa 
sila yang akhirnya bertautan dengan nama beliau   diceritakan oleh Beliau bahwa beliau Pada suatu 
ketika dalam fananya pernah mengemukakan sebuah   pertanyaan kepada Allah subhanahuwata'ala ia 
rok Mengapa nama syakilah engkau kaitkan dengan   Namaku maka dikatakan kepadaku Ya Ali aku tidak 
menamakan engkau dengan nama asy-syadzili tetapi   Ashlee penekanan kata pada the yang artinya 
jarang langka yaitu karena keistimewaanmu   dalam menyatu untuk berkhidmat demi untukku 
dan demi cinta kepadaku beliau tinggal di   bukit Zakwan itu Hai bertahun-tahun Sampai pada 
suatu hari beliau mendapatkan perintah dari   Allah subhanahu wa ta'ala agar turun dari bukit 
dan keluar dari tempat hangatnya untuk segera   mendatangi masyarakat diceritakan oleh Beliau 
begini pada waktu itu telah dikatakan kepadaku   Hai Ali turun dan datangilah manusia manusia agar 
mereka memperoleh manfaat dari padaMu Lalu akupun   mengatakan Ya Allah selamatkanlah diriku dari 
manusia banyak karena aku tidak berkemampuan untuk   bergaul dengan mereka lalu Dikatakan kepadaku 
turunlah wahai Ali aku akan mendampingimu dengan   keselamatan dan akan aku singkirkan engkau 
dari marabahaya aku katakan pula ya Allah   engkau serahkan diriku kepada manusia-manusia 
termasuk apa yang aku makan dan harta yang aku   pakai maka dikatakan kepadaku hendaklah engkau 
menafkahkan dan akulah yang mengisi Pilihlah   dari jurusan tunai ataukah jurusan gaib Hai 
setelah selesai menjalani seperti apa yang   telah dipetakan oleh Asy Syekh Abdus salam dan 
setelah mendapat perintah untuk keluar dari tempat   usahanya guna mendatangi masyarakat maka beliau 
segera melanjutkan perjalanannya sesuai dengan   pemetaan berikutnya yaitu menuju ke kota Tunis 
bagi beliau kota Tunis tentu sudah tidak asing   lagi karena sejak usia anak-anak Hingga remaja 
beliau bermukim di kota ini sampai bertahun-tahun   namun seperti apa yang beliau saksikan pada saat 
kedatangan beliau kali ini ternyata negeri ini   tidak mengalami banyak perubahan dan kemajuan 
masih tetap seperti dulu penduduk negeri ini   tetap miskin dan sering dilanda kelaparan Namun 
demikian sejak kedatangannya Beliau juga masih   tetap berusaha untuk meringankan penderitaan 
penduduk dalam menghadapi kelaparan Alkisah   dalam usaha beliau memberikan pertolongan kepada 
mereka beliau sering didatangi nabiyullah Khidir   Alaihissalam guna membantu beliau SAW khusus untuk 
menyelamatkan beliau dari kesulitan-kesulitan   yang dihadapinya hal ini terjadi karena berkat 
kebesaran jiwa dan kesantunan beliau Pada saat   itu Negeri Tunisia berada dibawah kekuasaan 
pemerintahan seorang Sultan atau raja yang   bernama Sultan Abu zakariya Al Habsyi dalam 
pemerintahan Sultan Abu zakariya diantara jajaran   para menterinya ada seorang qadhi Hakim agama yang 
bernama Ibnu Baroh Dia adalah seorang Faqih namun   disisi lain dia juga memiliki hati yang buruk 
kecelakaan untuk memiliki kedudukan pengaruh dan   kekuasaan itulah yang membuat nafsu idenya tumbuh 
subur di dalam hati Ibnul Baro dendam kesumat dan   keinginan menjatuhkan orang lain pun semakin 
membara dalam dadanya pikiran dan hatinya siang   malam hanya tertuju Bagaimana cara mempertahankan 
dan memperkuat pengaruh dan jabatannya Asy Syekh   Abil Hasan datang ke Tunis selain untuk menapaki 
seperti apa yang telah dipetakan oleh guru beliau   pernah memang mendapat perintah untuk berdakwah 
setelah beberapa bulan beliau melakukan dakwah   di kota Tunis itu maka kelihatanlah semakin 
banyak orang-orang berkerumun mendatangi   beliau selain masyarakat Kebanyakan yang hadir 
dalam majelis majelis pengajiannya juga tidak   sedikit orang-orang Alim Solid an-nahwi 
Karomah yang turut serta mendengarkan dan   menyimak nasehat-nasehat beliau di antara mereka 
tampak antara lain asy-syaikh Abul Hasan Ali bin   makhluk asy-syadzili Abu Abdullah esok Uni Abu 
Muhammad Abdul Aziz Az zaitun yg Abu Abdullah Al   Bajaj al-hayat dan Abu Abdullah Al jari mereka 
semua merasakan kesejukan siraman rohani yang   luar biasa yang keluar dari kecemerlangan hati dan 
lisan nan suci asy-syeikh padahal pada waktu itu   beliau masih berumur sekitar 25 tahun fenomena 
tersebut ditangkap oleh Ibnul Baro sebagai   sebuah pemandangan yang amat tidak mengenakan 
perasaannya Hai keberadaan asy-syeikh di kota   Tunis ini dianggap sebagai Kerikil yang mengganggu 
bagi dirinya setiap berita yang berkaitan dengan   asy-syeikh ditangkap oleh telinga Ibnu Baroh 
lalu menyusup masuk ke relung hatinya yang   telah terbakar Bara kebencian dan rasa iri dengki 
yang mendalam kenyataan masyarakat semakin condong   dan merebut mengerumuni asy-syeikh seketika itu 
pula pedal khayalan-khayalan Ibnul Baro timbul   prasangka buruk bahwa Syekh Abil Hasan telah 
merampas haknya bahkan besar kemungkinan kalau   pada akhirnya nanti akan menumbangkan kedudukannya 
serta mengambil alih jabatan yang amat dicintainya   itu oleh karena itu dengan menepuk dada disertai 
sikap angkuhnya Ibnul Baro menghubungkan   pernyataan secara terang-terangan bahwa dia 
telah memaklumkan perang melawan Asy Syekh   Abil Hasan Ali Asy syadzili radhiyallahu'anhu 
Namun demikian meski bertahun-tahun mengalami   serangan dan fitnahan dari orang yang dengki 
Kepada beliau tetapi yang namanya Intan adalah   tetap Intan beliau adalah seorang Kekasih Allah 
yang memiliki derajat kemuliaan yang tinggi dan   apabila seorang kekasihnya dianiaya oleh orang 
lain maka Allah sendirilah yang akan membalasnya   itulah yang terjadi sehingga akhirnya seluruh 
negeri mengetahui kemudian asy-syaikh Abul Hasan   syadzily radhiyallahu'anhu setelah itu terbetik 
dalam hati asy-syaikh untuk kembali menunaikan   ibadah haji beliau lalu menyerukan kepada para 
murid dan pengikutnya agar mereka untuk sementara   waktu hijrah atau berpindah ke negeri sebelah 
timur sambil menunggu datangnya musim haji yang   pada waktu itu masih kurang beberapa bulan lagi 
maka segera bersiap-siaplah beliau dengan para   pengikutnya untuk melakukan perjalanan jauh menuju 
ke negeri Mesir Dalam perjalanan ke Mesir tersebut   masih tidak lepas dari Rekayasa fitnah Ibnul Baro 
sehingga Sultan mempermasalahkan kehadiran beliau   di negeri Mesir tetapi Allah tetap memberikan 
perlindungannya menunjukkan bahwa Ace adalah   ia dan dengan kebesaran hati dan kehalusan 
budi pekerti beliau Lah akhirnya beliau   bersedia memaafkan dan mendoakan Sultan hingga 
mereka semua menganggap pertemuan mereka dengan   asy-syeikh adalah merupakan anugerah Tuhan yang 
tiada terkira bagi mereka namun sebagaimana yang   telah direncanakan assistnya tinggal di Mesir 
hanya untuk beberapa bulan saja sampai datangnya   waktu musim Haji Setelah tiba pada saatnya 
Asus Zenfone mohon diri kepada Sultan untuk   melanjutkan perjalanan menuju ke tanah suci Mekkah 
ringkas cerita di sana beliau mengerjakan Ibadah   Haji sampai secukupnya lalu Beliau melanjutkan 
perjalanan ke tanah suci Madinah guna untuk   berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu 
Alaihi Wasallam Setelah semuanya itu selesai   maka kembalilah beliau beserta rombongan ke negeri 
Tunisia suatu assistnya kembali dari tanah suci   Sultan Abu Zakaria Al Habsy beserta penduduk 
tumis tampak bersuka cita menyambut kedatangan   beliau rasa gem sulit mereka sembunyikan karena 
asy-syeikh yang mereka cintai dan mereka hormati   kini telah kembali berkumpul bersama Mereka 
lagi namun suasana gembira ini tidak berlaku   bagi Ibnu baru bagi dia kembalinya asy-syeikh 
berarti merupakan sebuah malapetaka dan pertanda   dimulainya lagi sebuah pertempuran tetap seperti 
dulu dengan berbagai cara dia selalu berusaha agar   asy-syeikh yang merupakan musuh bebuyutannya 
itu secepatnya lenyap dari muka bumi ini   namun Alhamdulillah semua upaya jahat itu selalu 
menemui kegagalan kemudian setelah beberapa hari   Sejak kedatangan dari tanah suci asy-syeikh lalu 
melanjutkan tugasnya untuk mengajar dan berdakwah   zawiyah atau Pondok pesulukan sebagai bengkel 
rohani yang beliau dirikan juga Kian diminati para   pejalan dalam catatan sejarah zawiyah pertama yang 
asy-syeikh dirikan di Tunisia adalah pada tahun   625 Hijriah atau 1200 28 masehi ketika beliau 
berusia Sekitar 32 tahun di hari-hari berikutnya   semakin banyak orang-orang yang mendatangi beliau 
baik penduduk setempat maupun orang-orang yang   datang dari luar negeri Tunisia selama tinggal 
di Tunisia beliau banyak berdiskusi dan berdialog   dengan tokoh sufi seperti Syekh Abul Hasan Ali 
Ibnu makhluf palsu asli Abu Abdullah al-shabuni   Abu Muhammad Abdul Aziz Alfa itu nih Abu Abdillah 
albinaya raya dan Abu Abdillah Al jari disamping   beliau banyak berdialog dengan para ulama Beliau 
juga mendirikan majelis pengajian yang banyak   dihadiri oleh para ulama di antara para ulama yang 
hadir dalam majelis pengajiannya adalah Izzuddin   bin abdissalam taqiyuddin Ibnu daqiqil Ied Abdul 
Azhim Al mundziri Ibnu Sholeh Ibnu hajib Jamaludin   usfur nabi udinov Muhyiddin bin surada Ibnu 
Yasin dan lain-lain bermukim di Mesir beberapa   hari asy-syeikh dan rom dan melakukan perjalanan 
tibalah asy-syeikh di negeri Mesir beliau langsung   menuju ke kota iskandariyah Kota Indah yang selalu 
beliau singgahi setiap perjalanan haji beliau   Alkisah pada saat asy-syeikh menginjakkan kaki di 
negeri Mesir saat itu bertepatan tanggal 15 cabang   Nisfu Sya'ban dan karena takdir Allah jualah 
hari itu bersamaan dengan wafatnya asy-syeikh   Abu al-hajjaj jalak Sorry radhiallahu'anhu 
yang dikenal sebagai kutubus zaman pada   waktu itu sehingga di kemudian hari oleh para 
ulama minash shiddiqin Mesir asy-syaikh Abul   Hasan asy-syadzili diyakini sejak hari itu juga 
telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala   sebagai wali qutub menggantikan asy-syeikh Abu 
al-hajjaj caleg Sorry kedatangan beliau di kota   iskandaria ini mendapatkan sambutan hangat 
dari Sultan Mesir maupun penduduk yang sudah   banyak mengenal dan mendengar nama beliau tidak 
hanya orang-orang dari kalangan biasa tapi juga   segenap ulama NU Seohyun dan shiddiqin para ahli 
hadits ahli fikih dan manusia-manusia yang sudah   mencapai tingkat kemuliaan lainnya mereka semua 
dengan senyum kebahagiaan membuka tangan Seraya   mengucapkan Marhaban ahlan wasahlan pertemuan 
mereka dengan asy-syeikh tampak begitu akrab   dan hangatnya seakan-akan perjumpaan sebuah 
keluarga yang telah lama terpisah sebagaimana   Negeri Irak negeri Mesir juga merupakan gudangnya 
para ulama besar minassolihin di wilayah itu oleh   Sultan Mesir beliau diberi hadiah sebuah tempat 
tinggal yang cukup luas bernama brujas Sur tempat   itu berada di kota iskandariyah sebuah kota yang 
terletak di pesisir laut tengah kota iskandariyah   alexandreia terkenal sebagai kota yang amat Indah 
menyenangkan dan penuh keberkahan di komplek   pemukiman beliau itu terdapat tempat penyimpanan 
air dan kandang-kandang hewan di tengah-tengah   kompleks terdapat sebuah masjid besar dan 
this ini ada pula peta kota kamar sebagai   sawiah tempat tinggal para murid thoriqot untuk 
usaha atau Solo di tempat itu pula asy-syeikh   melaksanakan pernikahan dan membangun bahtera 
rumah tangga beliau dari pernikahan asy-syeikh   lahirlah beberapa Putra dan keturunan beliau 
diantaranya asy-syeikh Abu Din Ahmad Abul Hasan   Ali Abu Abdullah Muhammad syarafuddin Zainab dan 
arifatul hair sebagian putra-putri beliau itu   setelah menikah kemudian menetap di kota damanhur 
tidak jauh dari sekadar ia sedangkan sebagian   lagi tetap tinggal di iskandariyah menemani 
asy-syeikh bersama ibunda mereka seperti apa   yang telah beliau lakukan selama di Tunisia di 
negeri para ulama ini pun asy-syeikh juga tetap   berdakwah dan mengajar asy-syeikh menjadikan kota 
iskandariyah yang penuh keberkahan ini sebagai   pusat dakwah dan pengembangan thoriqot beliau 
Pada tahun 642 Hijriah atau 1244 masehi beliau   Hai bangun sebuah masjid dengan menara menara 
besar yang menjulang tinggi ke angkasa di salah   satu menara itu asy-syeikh menjalankan tugas 
sebagai seorang guru Mursyid yaitu sebagai tempat   untuk membayar murid-murid beliau sedangkan 
di bagian menara yang lain beliau pergunakan   sebagai tempat untuk menyalurkan hobi beliau 
selama ini yaitu Howard selain di iskandariyah   di Kota Kairo pun sebagai pusat pemerintahan 
kerajaan Mesir Beliau juga memiliki aktivitas   rutin mengajar dalam waktu yang tidak terlalu 
lama majelis-majelis pengajian beliau dibanjiri   pengunjung baik dari kalangan masyarakat awam 
keluarga dan petinggi kerajaan maupun para ulama   besar dan terkemuka para orang-orang alim dan 
Saleh yang bertemu dan mengikuti penguraian dan   pengajian-pengajian beliau yang datang dari barat 
maupun Timur mereka semua merasa kagum dengan apa   yang disampaikan oleh asy-syeikh bahkan tidak 
sampai berhenti disitu saja mereka kemudian juga   ia kepada asy-syeikh sekaligus menyatakan diri 
sebagai murid beliau dari deretan para ulama   itu terdapat nama-nama Agung seperti sulthonul 
ulama Sayid Syeikh Izzuddin bin abdussalam Asy   syaikhul Islam IBN Salamah rusa asy-syaikh 
al-muhaddits final Hafid taqiyuddin bin   daqiqil LED asy-syaikh al-muhaddits final Hafid 
Abdul Adhim al-mundziri asy-syaikh Ibnu Sholah   asy-syaikh Ibnu hajib Asy Syekh Jamaluddin 
usfur assisten Abidin bin al-'ash Muhyiddin   bin Suroso dan alam Ibnu Yasin salah satu murid 
terkemuka al-imamul Akbar Syaikh Muhyiddin Ibnu   Arabi rodhiyallohu Anhu wafat tahun 638 Hijriah 
atau 1240 masehi serta masih banyak lagi yang   lainnya mereka semua hadir serta mengikuti dengan 
tekun dan seksama majelis pengajian yang sudah   ditentukan secara berkala oleh asy-syeikh 
baik di iskandaria maupun Kairo di Kairo   tempat yang biasa dipergunakan asy-syaikh untuk 
berdakwah adalah di perguruan alkamilah selain   dakwah dan syiar beliau melalui majelis-majelis 
pengajian khususnya dalam bidang ilmu tasawuf   semakin berkembang dan mengalami kemajuan pesat 
thoriqot yang beliau dakwahkan pun semakin   berkibar orang-orang yang datang untuk berbayar 
dan mengambil Barokah thoriqot beliau datang   dari segala penjuru dan memiliki latar belakang 
beraneka warna mulai dari masyarakat umum hingga   para ulama para pejabat hingga rakyat jelata 
zawiyah Pondok pesulukan sebagai wadah penempaan   ruhani yang beliau dirikan pun kian hari semakin 
dipadati oleh santri-santri Beliau thoriqot yang   asy-syeikh terima dari guru beliau Asy Syekh 
Abdus salam bin masyisy beliau dakwahkan secara   luas dan terbuka sebuah thoriqot yang mempunyai 
karakter tasawuf Al Maghribi yaitu lebih memiliki   kecenderungan dan warna syukur sehingga bagi 
para pengikutnya merasakan dalam biasanya tidak   terlalu memberatkan dalam pandangan thoriqot ini 
segala yang terhampar di permukaan bumi ini baik   itu yang terlihat terdengar terasa menyenangkan 
maupun tidak menyenangkan semuanya itu merupakan   media yang bisa digunakan untuk lari kepada Allah 
subhanahuwata'ala selain itu thoriqot yang beliau   populerkan ini juga dikenal sebagai thoriqot 
yang termudah dalam hal ilmu dan amal ihwal   dan makam Ilham dan Macau serta dengan cepat bisa 
menghantarkan para pengamalnya sampai ke hadirat   Allah Subhanahu Wa Ta'ala Disamping itu thoriqot 
ini juga terkenal dengan keluasan keindahan dan   kehalusan doa dan Hizib nya di samping kiprah 
beliau dalam syiar dan dakwah serta pembinaan   ruhani bagi para murid-muridnya asy-syeikh juga 
turut secara langsung terjun dan terlibat dalam   perjuangan di Medan peperangan ketika itu Raja 
Perancis Louis ke-9 yang memimpin tentara salib   bermaksud hendak membasmi kaum muslimin darimu 
ini sekaligus menumbangkan Islam dan menaklukkan   seluruh Jazirah Arab asy-syeikh yang kala itu 
sudah berusia 60 tahun lebih dan dalam keadaan   sudah hilang penglihatan meninggalkan rumah dan 
keluarga berangkat ke kota al-manshurah beliau   bersama para pengikutnya bergabung bersama para 
Mujahidin dan tentara Mesir sedangkan pada waktu   itu pasukan musuh sudah berhasil menduduki kota 
pelabuhan dimyath Demian dan akan dilanjutkan   dengan penyerbuan mereka ke kota al-manshurah 
selain cek Abul Hasan tidak sedikit para ulama   Mesir yang turut berjuang dalam peristiwa itu 
antara lain al-imam syaikhudin bin Abdus salam   Zainuddin taqiyuddin Ali bin wahf Al qusyairi 
Syekh Muhyiddin Bin suraqah dan Syekh mansyurudin   hal ini panasnya lilin dan ulama minash 
shiddiqin itu di waktu siang hari berpeluh bahkan   berdarah-darah di medan pertempuran bersama para 
pejuang lainnya demi tetap tegaknya panji-panji   Islam sedangkan apabila Mall saat tiba mereka 
semua berkumpul di dalam kemah untuk bertawajjuh   menghadapkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala 
dengan melakukan salat dan menengadahkan tangan   untuk berdoa dan bermunajat kepada Sang Penguasa 
agar kaum muslimin memperoleh kemenangan setelah   selesai mereka beristighatsah ditengah kepekatan 
malam Mereka kemudian mengkaji dan mendarat   kitab-kitab terutama yang dinilai ada hubungannya 
dengan situasi pada saat itu kitab-kitab itu   antara lain ia Ulumuddin qutul Qulub dan 
ar-risalah dan Alhamdulillah karena anugerah Allah   juara akhirnya peperangan itu dimenangkan oleh 
kaum muslimin Raja Louis kesembilan beserta para   Panglima dan balatentaranya berhasil ditangkap 
dan ditawan perlu diketahui sebelum berakhirnya   peperangan itu pada suatu malam asy-syeikh dalam 
mimpi beliau bertemu dengan Rasulullah Shallallahu   alaihi wasallam pada waktu itu Rasulullah 
Shallallahu Alaihi salam berpesan kepada   beliau supaya memperingatkan Sultan agar tidak 
mengangkat pejabat-pejabat yang lalim dan korup   dan Rasulullah menyampaikan bahwa pertempuran 
akan segera berakhir dengan kemenangan di pihak   kaum muslimin maka pada Pagi harinya Asus Zenfone 
mengabarkan berita gembira itu kepada teman-teman   seperjuangan beliau dan kenyataannya setelah 
pejabat-pejabat tersebut diganti maka kemenangan   pun datang menjelang peristiwa berjayanya kaum 
muslimin itu terjadi pada bulan Dzulhijjah tahun   655 Hijriah atau 1257 masehi usai peperangan itu 
asisten lalu kembali ke iskandariyah Imam syadzili   menyebarkan tarekat syadziliyah dialog ilahiyah 
yang sarat makna dan misi ini membuatnya semakin   mantap menapaki dunia tasawuf tugas selanjutnya 
adalah bergaul bersama masyarakat berbaur dengan   kehidupan mereka membimbing dan menyebarkan 
ajaran-ajaran Islam dan ketenangan hidup-hidup   unit adalah tempat yang dituju Wali Agung ini 
ditulis Abul Hasan tinggal di Masjid Al Bilad di   sekitar tempat tersebut banyak para ulama dan para 
sufi diantara mereka adalah karibnya yang bernama   Al Jawi usai dia buah lazim Syekh Abu al-hasan Al 
shaklee dan Abu Abdillah al-shabuni popularitasnya   Abu al-hasan semerbak harum dimana-mana aromanya 
sampai terdengar ditelinga Kadi al-jama'ah Abu   al-qasim Bin Bara namun aroma ini perlahan 
membuatnya sesak dan gerah rasa iri dan hasad   muncul di dalam hatinya dia berusaha memadamkan 
popularitas Sufi Agung ini dia melaporkan kepada   Sultan abieza karya dengan tuduhan bahwa Dia 
berasal dari golongan fatini Sultan meresponnya   dengan mengadakan pertemuan dan menghadirkan Syekh 
Abu al-hasan dan qadhi Abul Qosim hadir disitu   juga para pakar fikih pertemuan tersebut untuk 
menguji seberapa kemampuan Syekh Abu al-hasan   banyak pertanyaan Hai dilontarkan demi menjatuhkan 
dan mempermalukan Abul Hasan di depan umum namun   sebagaimana kata-kata mutiara Imam Syafi'i dalam 
Ujian orang akan terhina atau bertambah mulia dan   nyatanya bukan kegunaan yang menimpa Wali besar 
kemudian keharuman nama justru semakin semerbak   memenuhi berbagai lapisan masyarakat tadi Abul 
Qosim menjadi tersentak dan tertunduk malu   bukan hanya karena jawaban-jawaban as-syadzili 
yang tepat dan bisa menepis semua tuduhan tapi   pengakuan Sultan bahwa Syekh Abu al-hasan adalah 
termasuk pemuka para wali rasa iri dan dengki sih   tadi terhadap Syekh Abu al-hasan semakin bertambah 
kemudian dia berusaha membujuk Sultan dan berkata   jika Tuhan membiarkan dia maka penduduk Tunis 
akan menurunkan mu dari Singgasana Ada pengakuan   kebenaran dalam hati ada juga kekhawatiran akan 
Lengser dari Singgasana Sultan demi mementingkan   urusan pribadi menyuruh para ulama Fiqih 
untuk keluar dari Balai Hai dan menahan Syekh   Abu al-hasan untuk dipenjara dalam istana kabar 
penahanan cuci Abul Hasan mendorong salah seorang   sahabatnya untuk menjenguknya dengan penuh rasa 
prihatin sekali berkata orang-orang membicarakanmu   bahwa kamu telah melakukan ini dan itu sahabat 
tadi menangis di depan Syekh Abu al-hasan lalu   dengan percaya diri dan kemantapan yang tinggi 
Syekh tersenyum manis dan berkata demi allah   Andaikata aku tidak menggunakan Adobe syara' maka 
aku akan keluar dari sini Seraya mengisyaratkan   dengan jarinya setiap jarinya mengisyaratkan 
Kedinding maka dinding tersebut langsung terbelah   kemudian saya berkata kepadaku ambilkan aku satu 
teko air sajadah dan sampaikan salamku kepada   kawan-kawan katakan kepada mereka bahwa hanya 
sehari saja kita tidak bertemu dan ketika salat   magrib nanti kita akan bertemu lagi syazali tiba 
di Mesir Tunisia kendatipun bisa dikatakan cikal   bakal as-syadzili menancapkan Thoriq Cecilia 
namun itu bukan persinggahan terakhirnya dari   Tunis Syekh Abu al-hasan menuju negara kawasan 
timur yaitu iskandariyah disana dia bertemu dengan   Syekh Abi al-abbas al-mursi pertemuan2 Syekh 
tadi memang benar-benar mencerminkan antara   seorang Mursyid dan murid Adapun sebab mengapa 
Syekh pindah ke Mesir beliau sendiri mengatakan   Aku bermimpi bertemu Baginda Nabi beliau bersabda 
kepadaku Hai Ali Pergilah ke Mesir untuk mendidik   40 orang yang benar-benar takut kepadaku di 
iskandaria beliau menikah lalu dikaruniai lima   anak tiga laki-laki dan dua perempuan semasa di 
Mesir beliau sangat membawa banyak berkah disana   banyak ulama yang mengambil ilmu dari Syekh Agung 
ini diantara mereka adalah Hakim tenar Izzuddin   bin Abdus salam Ibnu daqiq Al Ikhlas al-hafizh 
al-mundziri Ibnu Al Hajj Ibnu Sholah Ibnu sport   dan yang lain-lain di Madrasah al-kamiliyyah 
yang terletak Wulan al-muhyi inilah selama   berada di Tunisia beliau bersahabat dan banyak 
berdiskusi dengan para ulama dan kaum Sufi besar   Izzuddin bin Abdul Salam taqiyuddin bin daqiqil 
ID Abdul Adhim al-mundzir Ibnu Sholeh Ibnu hajib   zamaludin usfur nabi udinov Muhyiddin bin suraqah 
Ibnu Yasin di antara kemuliaan beliau sebagaimana   kesaksian sahabat seperjalanan nya bahwa diutusnya 
Syekh Abul Hasan Ali Asy syadzili oleh gurunya   agar berangkat menuju Iskandar ya karena di 
kota itu telah menunggu 40 waliyullah untuk   meneruskan pelajaran Kepada beliau di akhir hayat 
Imam Abu Hasan asy-syadzili sejak kedatangannya   di negara Mesir Imam Abu Hasan asy-syadzili telah 
mendapatkan isyarat mengenai tempat wafatnya suatu   ketika ia bermunajat Duhai Tuhanku engkau telah 
menempatkan kau di negara bangsa koptik semoga   engkau wafatkan aku di antara mereka sehingga 
dagingku bercampur dengan daging mereka serta   tulangku berkumpul dengan tulang Mereka kemudian 
terdengarlah sebuah suara wahai Ali sungguh kelak   engkau akan diwafatkan ditempat yang tidak 
pernah dipakai untuk bermaksiat kepada Allah   di akhir hayatnya Imam Abu Hasan asy-syadzili 
berangkat untuk menunaikan Haji akan tetapi di   tengah perjalanan ia mengalami sakit parah sebelum 
wafatnya Imam Abu Hasan asy-syadzili berwasiat   untuk Istiqomah membaca Hizib Bahar jagalah Hizib 
Bahar untuk anak-anak kalian sungguh didalamnya   terdapat Asma Al muazzam sebelum wafatnya 
Imam Abu Hasan asy-syadzili menyuruh murid   untuk mengambilkan air disumur terdekat akan 
tetapi muridnya mengatakan Wahai Tuhanku air   di daerah ini asin sedangkan air yang kita bawa 
terasa segar bawakan air sumur kepadaku sungguh   apa yang aku inginkan berbeda dengan yang kalian 
tersangkakan jawab Imam Abu Hasan asy-syadzili   maka Imam Abu Hasan asy-syadzili berkumur dengan 
air sumur tersebut dan ia mendoakan air bekas   berkumpulnya kemudian air bekas berkumur beliau 
dimasukkan ke dalam sumur terdekat dengan izin   Allah air sumur tersebut berubah menjadi segar 
dan melimpah Imam Abu Hasan asy-syadzili wafat   pada tahun 656 Hijriah di sebuah gurun pasir 
bernama humaizah yang berada diantara daerah   Luxor dan Kina penerus tarekat syadziliyah 
setelah beliau adalah Abu Abbas al-mursi

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *