Kyai Haji Abdul Hamid 
Pasuruan dikenang sepanjang masa sebagai sosok   waliyullah yang penuh Karomah pernah nyantri di 
pesantren tremas dibawah asuhan Kyai Haji Dimyati   tapi kalimat Kiai Hamid tertutupi oleh Karomah 
kewalian yang masyhur sampai sekarang Salah satu   karomah Kyai Hamid adalah mudah bertemu dengan 
Nabi Khidir suatu hari Kiai Hamid menjelaskan   kepada Kiai Yunus Tulungagung bahwa besok pagi 
sampai Dhuhur akan hadir Nabi Khidir berita ini   Kemudian menyebar kepada semua jamaah dan 
para Kyai makanya Sejak pagi habis subuh   nah berduyun-duyun ingin bertemu dan bersalaman 
dengan Nabi Khidir tampak juga para Kyai dan   Habib juga banyak yang datang semua datang ingin 
menyambut datangnya Nabi Khidir ditengah ramainya   Jamaah itu datang seorang anak muda dengan 
pakaian nyentrik modern dan milenial istilah   orang sekarang semua jamaah tidak memedulikan 
anak muda ini dikira justru anak muda yang   sedang iseng saja mau kedatangan Nabi Khidir kok 
malah berpakaian tidak selayaknya itu mungkin yang   terbersit dalam hati para jamaah ketika bertemu 
Kiai Hamid pemuda itu mau mencium tangan Kiai   Hamid tapi ditolak oleh Kiai Hamid sebaliknya 
Kiai Hamid juga mau mencium tangan pemuda itu   tapi ditolak juga sama pemuda itu Kejadian 
ini tak mendapatkan Perhatian para jamaah   dikira itulah akhlak Kiai Hamid yang selalu 
memuliakan para tamunya setelah bertemu Kiai   Hamid pemuda itu kemudian berganti Pakaian kotor 
dan membersihkan selokan di sekitar rumah khamid   sampai Dhuhur tiba pemuda itu kemudian pergi 
sampailah datang waktu Dhuhur dan kemudian semua   berjamaah bersama Kiai Hamid Kyai ini kita 
sudah selesai jamaah duhur tapi kau sampai   sekarang belum hadir Nabi Khidir tanya salah 
seorang Jamaah oh iya Kalian tadi kan melihat   anak muda yang membersihkan selokan di sini dialah 
Nabi Khidir jawab Kiai Hamid para jamaah dan tamu   akhirnya menangis mereka sangat menyesal tidak 
bisa hormat atas datangnya Nabi Khidir mereka   tidak menyangka bahwa anak muda yang berpakaian 
nyentrik dan kemudian berganti Pakaian kotor itu   ternyata adalah Nabi Khidir Padahal mereka sangat 
ingin bertemu dan bersalaman dan mencium tangan   Nabi Khidir para jamaah airnya tersadar bahwa 
melihat para nabi dan kekasih Allah janganlah   melalui fisiknya semata para nabi dan kekasih 
Allah itu harus dilihat dengan kebeningan hati   kisah ini masyhur setelah disampaikan ke Yunus 
Tulungagung guru Mulia hubabah Ummu Salim istri   Habib Umar bin Hafidz biasa baca surah al-fatihah 
sebanyak 150 kali setiap hari demikian juga Kyai   Haji Hamid Pasuruan yang biasa membaca surah 
al-fatihah sebanyak 100 kali Tiap hari keduanya   sering didatangi Nabi Khidir dikisahkan dari 
Ungu al-muqaddam Pada suatu hari ada seorang   muslimah pecinta Sayyidah Fatimah ia berniat 
ingin Istiqomah membaca surah al-fatihah seperti   yang diajarkan hubabah Ummu Salim dia biasa 
membaca al-fatihah disertai puasa sunnah nabi   Daud sebelumnya sumur miliknya itu tidak bisa 
keluar air sama sekali ia ingin membetulkan ke   tukang ledeng tapi tidak punya uang di siang 
hari lagi asyik sihir baca surah al-fatihah   tiba-tiba ada seorang pengemis Assalamualaikum 
bagi sedekahnya sontak pecinta Sayyidah   gitu terkejut hatinya Seraya membatin ini Nabi 
Khidir sebab wajah pengemis itu ada cahaya   kehijauan berkilau beda dengan manusia biasa 
perempuan itu hanya punya uang Rp20.000 dan   kemudian diberikan semua kepada Nabi Khidir yang 
menyamar pengemis tadi lalu pengemis itu berkata   Semoga kamu dan keluarga kamu di balas kebaikannya 
oleh Allah tidak lama kemudian pengemis itu   menghilang Padahal di samping rumahnya lagi banyak 
orang tapi tak ada yang melihat pengemis tersebut   kecuali dirinya sendiri diwaktu menjelang salat 
ashar air di Gentong habis mau minta tetangga   kerennya rusak tiba-tiba hatinya berkata airnya 
pasti deras sebab kalau ada Nabi Khidir semuanya   jadi subur ketika menyalakan air tiba-tiba 
air keluar deras subhanallah alhamdulillah   Hai hoiruddin melihat Gus Miek telah duduk-duduk 
di warung kopi depan Terminal masdin sini Salaman   dulu panggil Gus Miek Khairuddin kemudian 
bersalaman dengan orang yang di samping Gus   Miek yang berpakaian lusuh dan compang-camping 
lalu Gus Miek kembali asyik berbincang-bincang   dengan orang itu Setelah beberapa lama orang 
itu berpamitan untuk melanjutkan perjalanan   dan melangkah pergi setelah berangkulan dengan Gus 
Miek sampeyan tadi bersalaman dengan siapa masdin   Tanya gosip nih ya tidak tahu Gus jawab Khairudin 
itu tadi Nabi Khidir jawab Gus Miek Wah kalau tahu   saya tadi minta uang kata Khairudin menyesal tidak 
bisa kalau kamu minta uang nanti malah jadi maling   jawab Gus Miek pada saat yang lain Gus Miek pernah 
diminta pertolongan oleh salah seorang santrinya   agar dipertemukan dengan Nabi Khidir Gus Miek 
kemudian mengajak mancing di sungai sejak sore   Hey setelah lewat tengah malam suasana sangat 
dingin dan angin bertiup kencang tiba-tiba   ada seorang sudah sangat tua menjual es lilin 
menghampiri santri Gus Miek sambil menawarkan   es karena sudah sangat kedinginan santri itu terus 
menolak Walau penjual itu berulang kali menawarkan   kepada dirinya setelah penjual es itu pergi 
Gus Miek menghampiri santrinya sudah berbicara   dengan Nabi Khidir tanya Gus Miek Nabi Khidir mana 
Dari tadi tidak ada orang yang ada malah penjual   es Jawab santrinya ya itu tadi Nabi Khidir yang 
datang dengan menyamar jawab Gus Miek santri itu   kemudian berlari mengejar penjual es itu tetapi 
sudah hilang entah kemana Haji Rohmat Kediri   bercerita bahwa pernah juga seorang santrinya 
yang lain mengajukan permintaan yang sama tengah   malam Gus Miek mengajak nongkrong di warung 
tak Berapa lama kemudian ada pengemis dengan   pakaian compang-camping dengan meminta-minta 
Santri nu tidak menggubrisnya akhirnya Gus   Miek menghampiri pengemis itu setelah berpelukan 
pengemis itu langsung pergi Gus Miek kemudian   kembali kepada santrinya dan mengatakan bahwa itu 
tadi Nabi Khidir spontan saja santri itu berlari   mengejar pengemis itu yang masih terlihat berjalan 
tertatih-tatih tetapi sekencang apapun santri itu   berlari sosok pengemis itu semakin menjauh 
dan akhirnya hilang dalam gelapnya malam ada   seorang santri bernama dawet suatu malam tepat 
12.00 sauna Holil Bangkalan mengajak Daud pergi   keluar dari rumah ketika sampai di suatu tempat 
Daud kaget karena Syaikhona Kholil bertemu dengan   seseorang yang berpenampilan sederhana orang itu 
memanggil Syaikhona Kholil dan mengucapkan salam   kepada beliau Syaikhona Kholil langsung menjawab 
salamnya kemudian keduanya saling berpelukan   Daud heran melihat pemandangan itu karena beliau 
berdua terlihat sudah sangat kenal dan sangat   akrab padahal Daud tidak pernah melihat orang 
itu bertamu kerumah Syaikhona Kholil setelah   berpelukan Syaikhona Kholil berbincang-bincang 
dengan orang misterius itu keduanya asyik ngobrol   sedangkan Daud hanya diam dan mendengarkan 
saja saking lamanya beliau berdua ngobrol   dawet sampai kesal mangkel dan menggerutu dalam 
hati orang ini tidak punya sopan santun kalau   ada keperluan kepada Syaikhona Kholil Kenapa tidak 
langsung sound saja ke rumah beliau Kenapa harus   bertemu di luar kayak gini tengah malam lagi 
gerutu Dawud dalam hati beliau berdua masih   saja asyik ngobrol seakan-akan lupa waktu kalau 
sudah sangat larut malam sementara Daud tambah   kesal mangkel karena selain dia sudah sangat 
ngantuk dia juga dikerubungi nyamuk dari tadi   sampai kulitnya bentol-bentol yang digigit 
nyamuk Daud jengkel dan marah dalam hatinya   Setelah sekian lama asyik ngobrol lalu orang 
misterius itu pamit kepada Syaikhona Kholil   dan mengakhiri obrolannya mereka berdua berpelukan 
lagi setelah itu dia pergi dan dalam sekejap orang   itu sudah menghilang begitu saja setelah orang 
misterius itu tak tampak oleh penglihatan mata   Syaikhona Kholil bertanya kepada santrinya 
tersebut wood Apa kamu tahu orang tadi itu   siapa Tanya Syaikhona Kholil tidak tahu Kyai jawab 
Daud dengan penuh takzim beliau adalah nabiyullah   Khidir tidak mudah bertemu dengan beliau siapapun 
kalau ingin bertemu dengan beliau harus banyak   berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dan 
Jangan melakukan apa yang dilarang oleh Allah dan   rasulnya Syaikhona Kholil menjelaskan dengan tegas 
mendengar apa yang didakwakan Syaikhona Kholil itu   Daud tubuhnya lemas dan Tak habis pikir orang 
yang dilihat dari tadi bersama Syaikhona Kholil   ternyata adalah seorang nabiyullah Khidir gurunya 
para Auliya ke Pak Kyai tidak ngasih tahu dari   tadi Kalau beliau itu nabiyullah Khidir Daud 
balik bertanya sambil sedikit protes makanya   Daud kalau mendampingi kliennya itu harus ikhlas 
dan sabar jawab Syaikhona Kholil seolah tahu yang   ada dalam hati Daud Daud akhirnya menyesal bahkan 
sangat menyesal karena telah berburuk sangka Dan   menggerutu menganggap orang itu tidak punya sopan 
santun itulah Karomah Syeikh Kholil Bangkalan   begitu akrab dengan nabiyullah Khidir memang 
Seorang nabi dan para wali itu tidak wafat mereka   hanya berpindah tempat dari dunia ini beliau kapan 
saja bisa bertemu bahkan dengan Nabi Muhammad   dan para nabi yang lain berkata Ibnu Abu dunia 
bercerita kepadaku ayahku yang didengarnya dari   Ali bin syaqiq dari Ibnu al-mubarak dari Umar bin 
Muhammad bin Ali Khan dari ia berkata ada seorang   pedagang yang banyak memuji-muji barangnya 
dan banyak empat untuk meyakinkan orang lain   pembeli tiba-tiba datang kepadanya seorang tua dan 
berkata Wahai pedagang jual lah barangmu tetapi   jangan banyak bersumpah pedagang itu masih banyak 
berbicara dan bersumpah yang menyebabkan orang   tua itu berkata lagi wahai pedagang berdaganglah 
secara jujur dan jangan banyak bersumpah bahkan   orang tua itu berkata lagi berdaganglah yang 
patut dan wajar pedagang itu berkata inilah   yang patut saya lakukan kemudian orang tua itu 
berkata utamakanlah kejujuran walaupun berat   melakukannya dan tinggalkan berbohong walaupun 
ia akan membawa keuntungan akhirnya pedagang   itu berkata kalau begitu Tuliskanlah semua yang 
engkau Sebutkan ini orang tua itu lalu berkata   kalau ditakdirkan sesuatu itu maka adalah 
Iya menurut mereka yang datang menegur itu   adalah Nabi Khidir diriwayatkan oleh Abu Amar 
dari Yahya Bin Abi Thalib dari Ali bin Hasyim   di Abdullah berkata pernah Ibnu Umar duduk-duduk 
di satu tempat sedangkan seorang lelaki tidak   Berapa jauh dari tempatnya sudah mulai membuka 
jualannya pedagang itu banyak bersumpah untuk   melariskan jualan nya tiba-tiba datang kepadanya 
seorang lelaki dan berkata takutlah kepada Allah   dan Jangan berbohong hendaklah engkau berkata 
jujur walaupun berat melakukannya dan jauhilah   berdusta walaupun ia membawa manfaat dan jangan 
tambah-tambah dari cerita orang lain apa yang   ada Ibnu Umar yang mendengar teguran orang tua itu 
berkata kepada peniaga itu pergi dan ikuti dia dan   suruh supaya dia tulis apa yang disebutkannya 
tadi pedagang itu pun pergi mengikutinya dan   meminta supaya menuliskan apa yang disebutkannya 
tadi tetapi orang tua itu hanya berkata kalau   sesuatu itu sudah ditentukan Allah maka adalah 
ia kemudian orang tua itupun tiba-tiba saja   menghilang pedagang itu kembali menjumpai Ibnu 
harus serta menceritakan Apa jawaban orang tua   itu Ibnu Umar berkata yang datang itu adalah 
Nabi Khidir ada juga riwayat yang hampir sama   dengan ini menyebutkan ada dua orang lelaki yang 
berjualan tidak Berapa jauh dari Abdullah bin Umar   salah seorang dari pedagang itu banyak bersumpah 
untuk melariskan barang barang jualannya ketika   pedagang itu berbicara mempromosikan jualannya 
tiba-tiba datang seorang lelaki kemudian berkata   kepada pedagang yang banyak bersumpah itu 
wahai hamba Allah takutlah kepada Allah dan   janganlah banyak bersumpah sesungguhnya tidak akan 
bertambah rezekimu jika engkau banyak bersumpah   dan sebaliknya tidak akan mengurangi rezekimu 
Jika engkau tidak bersumpah Oleh karena itu   Berbicaralah yang wajar-wajar saja pedagang itu 
menjawab inilah yang menurut saya wajar lelaki   tua itu mengulang nasihatnya lagi dan ketika 
dia akan pergi dia berkata lagi ketahuilah   Wah termasuk cabang Iman ialah mengutamakan 
kejujuran walaupun berat melaksanakannya dan   meninggalkan kebohongan walaupun dianggap 
membawa keuntungan setelah memberi nasihat   atau teguran lelaki itupun pergi Ibnu Umar 
berkata kepada pedagang itu kejarlah dia   dan Mintalah supaya dituliskan apa yang 
disebutkannya tadi pedagang itu pun pergi   mengejarnya dan berkata kepadanya Wahai hamba 
Allah Tuliskanlah apa yang engkau sebutkan   tadi supaya Tuhan dirahmati Allah lelaki itu 
tidak mau menulisnya tetapi mengulangi apa   yang disebutkannya tadi jadi menurut Ibnu 
Umar yang datang itu adalah Nabi Khidir   ia berkata Abu Naim dalam kitab Alfiah bercerita 
kepada kami ubaidullah bin Muhammad dari Muhammad   bin Yahya dari Ahmad bin Manshur dari Ahmad bin 
Jamil katanya berkata Sufyan bin uyainah pada   waktu saya tawaf di Baitullah tiba-tiba Saya 
melihat seseorang yang sedang memimpin satu   rombongan jamaah mengerjakan tawaf saya bersama 
orang yang berdiri di sekelilingku memperhatikan   lelaki itu ada diantara mereka yang berkata 
lelaki yang memimpin rombongan yang thawaf   itu nampaknya seorang yang ikhlas dan berilmu 
kami perhatikan dia bahkan Kami ikuti Kemana   dia pergi lelaki itu pergi ke maqam Ibrahim 
kemudian mengerjakan salat disitu selesai   shalat dia menengadahkan kedua tangannya dan 
berdoa setelah itu dia melihat ke arah kami   dan berkata Tahukah kamu apa kata Tuhanmu kami 
menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu berfirman   aku adalah raja kamu mendakwa diri sebagai raja 
Hai kemudian Dia memalingkan wajahnya ke arah   kiblat menengadahkan kedua tangannya sebagai 
tanda berdoa kemudian dia berpaling kepada kami   dan berkata Tahukah kamu apa kata Tuhanmu kami 
menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu berfirman   Akulah Yang Maha hidup dan tidak akan mati untuk 
selamanya kamu mendakwa dirimu hidup dan tidak   akan mati setelah itu dia menghadap ke arah 
kiblat dan Berdoa selesai berdoa dia berpaling   kepada kami sambil berkata Tahukah kamu apa kata 
Tuhanmu kami menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu   berkata Akulah Tuhan yang apabila menghendaki 
sesuatu jadilah maka akan jadi Adakah di antara   kamu yang mengaku apabila menginginkan sesuatu 
jadilah terus akan jadi kata Ibnu uyainah lagi   Kemudian diapun pergi dan kami tidak melihatnya 
lagi setelah itu saya berjumpa dengan Sufyan   assauri dan dia berkata barangkali lelah itu 
adalah Nabi Khidir atau Wali Allah yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam 
kitab tafsir bercerita kepadaku ayahku yang   didengarnya dari Abdul Aziz Al ausy dari Ali 
Bin Abu Ali dari Ja'far bin Muhammad bin Ali   bin Husain dari ayahnya katanya Ali Bin Abi Thalib 
berkata ketika rasulullah wafat datanglah ucapan   takziah datang kepada mereka keluarga Nabi 
orang yang memberi takziah mereka Mendengar   orang yang memberi takziah ucapan dukacita tetapi 
tidak melihat orangnya bunyi suara itu begini   Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wahai 
ahli bait Setiap yang bernyawa akan merasakan mati   hanya saja akan disempurnakan pahala kamu pada 
hari kiamat sesungguhnya dalam agama Allah ada   pemerintah Syiah bagi setiap musibah bagi Allah 
ada pengganti setiap ada yang binasa begitu   juga akan menemukan bagi setiap yang hilang Hai 
kepada Allahlah kamu berpegang dan kepada-nya   kamu mengharap Sesungguhnya orang yang diberi 
musibah akan diberi ganjaran pahala berkata Jafar   bercerita kepadaku Ayahku bahwa Ali Bin Abi Thalib 
berkata Tahukah kamu siapa ini ini adalah suara   Nabi Khidir berkata Muhammad bin Ja'far adalah 
Ayahku yaitu Ja'far bin Muhammad menyebutkan   tentang riwayat dari ayahnya dari kakeknya dari 
Ali Bin Abi Thalib bahwa datang kerumahnya satu   rombongan kaum Quraisy kemudian dia berkata 
kepada mereka Maukah kamu aku ceritakan kepada   kamu tentang Abul qasim Nabi Muhammad kaum Quraisy 
itu menjawab tentu saja makhluk Ali Bin Abi Thalib   berkata Jibril pernah berkata kepada Rasulullah 
salam sejahtera atas kamu wahai Ahmad inilah   akhir Negeriku maksudnya terakhir kalinya di bumi 
sesungguhnya hanya Engkaulah hajatku di dunia maka   tatkala rasulullah wafat datanglah orang yang 
kitab Syiah mereka mendengarnya tetapi tidak   melihat orangnya orang yang memberi takia itu 
berkata salam sejahtera atas kamu wahai ahli bait   sesungguhnya pada agama Allah ada pemberitaan 
hias setiap terjadi musibah dan bagi Allah   ada yang menggantikan setiap ada yang binasa maka 
kepada Allahlah kamu berpegang dan kepada-nya kamu   mengharap Sesungguhnya orang yang diberi musibah 
adalah yang diberi ganjaran pahala mendengar yang   demikian Ali Bin Abi Thalib berkata Tahukah kamu 
siapa yang datang itu itu adalah Khidir berkata   Syaikh bin Amr Attamimi dalam kitabnya ar-ridha 
yang diterimanya dari Sa'id bin Abdullah dari   Ibnu Umar dia mengatakan ketika rasulullah wafat 
datanglah Abu Bakar ke rumah Rasulullah ketika   beliau melihat jenazah Rasulullah Beliau berkata 
innalillahiwainnailaihirojiun Kemudian beliau   bersama sahabat-sahabat yang lain menyalati 
jenazah Rasulullah pada mereka menyalati   jenazah Rasulullah mereka mendengar suara 
gaib selesai salat Mereka pun semuanya diam   mereka mendengar suara orang di pintu mengatakan 
salam sejahtera atas kamu wahai ahli bait Setiap   yang bernyawa akan merasakan kematian hanya saja 
akan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat   sesungguhnya pada agama Allah ada pengganti setiap 
ada yang binasa dan ada yang terlepas dari segala   yang menakutkan kepada Allahlah kamu mengharap dan 
kepadanya kamu berpegang teguh orang yang diberi   musibah akan diberi ganjaran dengarlah itu dan 
hentikanlah tangisanmu itu mereka melihat kearah   suara itu tetapi tidak melihat orangnya Karena 
rasa sedih yang sedang menimpa dan mereka sedang   menangis pula tiba-tiba terdengar lagi suara 
yang lain mengatakan wahai ahli bait Ingatlah   kepada Allah dan Pujilah Dia dalam segala hal maka 
Jadilah kamu golongan orang yang Mukhlisin ikhlas   sesungguhnya dalam agama Allah ada ataksia setiap 
terjadi musibah dan ada pengganti setiap ada yang   binasa maka kepada Allahlah kamu berpegang dan 
kepada-nya kamu taat Sesungguhnya orang yang   diberi musibah akan diberi pahala mendengar yang 
demikian itu Abu Bakar berkata ini adalah Khidir   dan Ilyas mereka datang atas kematian Rasulullah 
berkata Ibnu Abu dunia yang didengarnya dari Kamil   bin thalhah dari obat bin Abdul Somad dari Anas 
bin Malik Dia berkata sewaktu Rasulullah meninggal   dunia berkumpullah sahabat-sahabat beliau di 
sekeliling jenazahnya menangisi kematian beliau   tiba-tiba datang kepada mereka seorang lelaki 
yang bertubuh tinggi memakai kain panjang dia   datang dari pintu dalam keadaan menangis lelaki 
itu menghadap kepada sahabat-sahabat dan berkata   sesungguhnya dalam agama Allah ada pemerintah 
Syiah ucapan dukacita setiap terjadi musibah ada   pengganti setiap ada yang hilang Hai Bersabarlah 
kamu karena sesungguhnya orang yang diberi musibah   akan diberi ganjaran kemudian lelaki itu Pun 
Menghilang dari pandangan para sahabat Abu   Bakar berkata datang kesini lelaki yang memberi 
takziah mereka memandang ke kiri dan kanan tetapi   lelaki itu tidak nampak lagi Abu Bakar berkata 
lagi barangkali yang datang itu adalah Khidir   saudara nabi kita beliau datang memberi takziah 
ucapan duka cita atas kematian Rasulullah berkata   Ibnu syahin dalam kitab-nya al-janaiz bercerita 
kepada kami Ibnu Abu Daud dari Ahmad bin Amar   dari Ibnu Wahab dari Muhammad bin ajlan dari 
Muhammad bin mukadar Dia berkata pernah Pada   suatu hari Umar Bin Khattab menyalati jenazah 
tiba-tiba beliau mendengar suara di belakangnya   Ingatlah Janganlah dulu dari kami mengerjakan 
salat jenazah ini tunggulah sudah sempurna dan   cukup k orang yang di belakang memulai takdir 
kemudian itu berkata lagi Kalau engkau siksa   dia ya Allah maka sesungguhnya dia telah durhaka 
kepadamu tetapi Kalau engkau mengampuni dia maka   dia benar-benar mengharap ampunan darimu Umar 
bersama sahabat-sahabat yang lain sempat juga   melihat lelaki itu tatkala jenazah itu sudah 
dikuburkan lelaki itu masih meratakan tanah itu   sambil berkata beruntunglah engkau Wahai orang 
yang dikuburkan disini Umar Bin Khattab berkata   Tolong bawa kesini lelaki yang berbicara itu 
supaya kita tanya tentang shalatnya dan maksud   kata-katanya itu tiba-tiba lelaki itupun sudah 
menghilang dari pandangan mereka mereka mencari ke   arah suaranya tadi tiba-tiba Mereka melihat bekas 
telapak kakinya yang cukup besar Umar Bin Khattab   berkata barangkali yang datang itu adalah Khidir 
yang pernah diceritakan oleh nabi kita Muhammad   Khidir berkata inilah perpisahan antara dengan 
kamu aku akan memberitahukan kepadamu tujuan   perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar 
terhadapnya Quran surah al-kahfi 78 diriwayatkan   bahwa Ketika Nabi Musa hendak meninggalkan Nabi 
Khidir Nabi Khidir berkata Jika kamu bersabar   niscaya kamu akan menemukan 1000 keajaiban 
setiap keajaiban tampak lebih ajaib daripada   keajaiban yang kamu lihat sebelumnya maka Nabi 
Musa menangisi perpisahannya lalu berkata Berilah   aku pesan Nabi Khidir berkata janganlah kamu 
mencari ilmu untuk diceritakan kepada orang lain   tetapi Carilah ilmu untuk kamu amalkan Nabi Khidir 
menasihatinya lebih lanjut Jadilah kamu sebagai   pemberi manfaat bukan sebagai pemberi mudharat 
Jadilah orang yang bermuka manis jangan menjadi   orang yang bermuka masam janganlah menjadi orang 
yang keras kepala jangan bepergian kecuali ada   keperluan Jangan tertawa kalau bukan karena takjub 
jangan mempermalukan kesalahan orang Setelah dia   menyesalinya tangisilah kesalahanmu selama hayat 
dikandung badan jangan menangguhkan pekerjaan   sekarang ke hari esok fokuskanlah perhatian moga 
hari akhirat jangan menggeluti sesuatu yang tidak   berguna bagimu aturlah segala perkara lahiriyah 
mau Janganlah meninggalkan perbuatan baik sesuai   kemampuanmu Nabi Musa berkata engkau telah 
memberikan nasihat yang mendalam Semoga Allah   menyempurnakan nikmat-nya atasmu menyelimutimu 
dalam kasih sayangnya dan menjagamu dari musuhnya Hai menyentuh dari Raja Beliau berkata Pada 
suatu hari ketika saya berada di samping   Sulaiman Bin abdul-malik tiba-tiba datang seorang 
lelaki tampan lelaki itu memberi salam Kemudian   kami menjawab salamnya lalu dia berkata Wahai 
Raja Sesungguhnya telah diuji keimananmu Ketika   engkau dekat dengan lelaki ini Raja Sulaiman 
Kalau engkau dekat dengan dia maka engkau akan   celaka wahai raja engkau harus senantiasa 
berbuat baik dan menolong orang-orang lemah   ketahuilah wahai Raja Barangsiapa yang 
mempunyai kedudukan di kerajaan Sultan   lalu dia membantu kebutuhan orang-orang lemah 
yang mana mereka tidak sanggup mendatangkannya   maka orang yang membantu atau mendatangkan 
itu akan menjumpai Allah pada hari kiamat   dalam keadaan berdiri tegak ketika dihisab 
ketahuilah wahai Raja bahwa barangsiapa yang   membantu kebutuhan saudaranya sesama muslim maka 
Allah akan membantu kebutuhannya dan ketahuilah   wahai Raja bahwa amalan yang paling disukai 
lebih ialah menyenangkan hati orang mukmin   setelah memberikan pengajaran yang berharga 
tersebut tiba-tiba lelaki itu sudah menghilang   banyak yang berpendapat bahwa yang datang 
memberikan pengajaran itu ialah Nabi Khidir Hai menyentuh menurut satu riwayat Raja Sulaiman 
bin abdul-malik pernah menyuruh menterinya agar   menangkap seorang lelaki yang dikehendakinya untuk 
dibunuh segera saja setelah mengetahui perintah   Raja itu lelaki yang dicari Tadi segera melarikan 
diri lelaki itu lari ke kampung lain di kampung   tersebut dia mendengar berita bahwa orang yang 
bernama ini diperintahkan untuk Ditangkap atau   dibunuh dia semakin ketakutan kemudian lari lagi 
ke kampung lain di kampung itu pun rupanya sudah   tersiar berita itu yang menyebabkan dia lari lagi 
ke kampung lain begitulah yang dia dengar setiap   pergi ke suatu kampung akhirnya dia berpikir 
untuk lari ke negeri diluar kekuasaan Sulaiman   Bin abdul-malik sekarang dia sudah sampai di 
1 padang pasir yang amat luas yakni di tempat   itu tidak ada pohon yang tumbuh tidak ada air 
dan makanan apapun bahkan tempat itu terlihat   seperti tanah yang tidak pernah diinjak oleh 
manusia disitu dia Lihat seorang lelaki sedang   mengerjakan salat dia melihat disekeliling orang 
yang salat itu ternyata tidak ada tunggangan tidak   ada perbekalan dan sebagainya dia begitu heran 
melihat lelaki itu Mengapa berada seorang diri   di tempat itu dia ingin mendekati lelaki itu 
tetapi tidak jadi karena ketakutan hatinya   berbisik ini manusia atau jin dia memberanikan 
diri untuk mendekati lelaki itu kemudian lelaki   itu memandang kearahnya dan berkata Benarkah 
Sulaiman bin abdul-malik yang membuatmu ketakutan   sehingga engkau tersesat ke tempat ini dia berkata 
betul Tuan lelaki itu berkata Mengapa engkau tidak   membuat benteng dalam dirimu dia bertanya benteng 
Apa maksudnya lelaki itu berkata bacalah zikir   seperti ini yang maksudnya Maha Suci Tuhan Yang 
Maha Esa yang tidak ada Tuhan selain Nya Maha   Suci Tuhan Yang Maha terdahulu dan tidak ada yang 
menjadikannya nah Suci Tuhan yang maha kekal dan   tidak akan binasa Maha Suci Tuhan yang dia setiap 
hari dalam kesibukan Maha Suci Tuhan Yang Maha   menghidupkan dan maha mematikan Maha Suci Tuhan 
yang telah menciptakan Apa yang dilihat dan tidak   kelihatan Maha Suci Tuhan yang mengajari segala 
sesuatu tanpa pengajaran secara langsung dalam   zikir di atas dijelaskan bahwa Allah setiap hari 
atau waktu berada dalam kesibukan ini sebenarnya   bisa ditemukan di dalam Alquran yaitu ayat yang 
mengatakan setiap waktu dia Allah dalam kesibukan   Quran surah ar-rahman 29 maksudnya Allah Subhanahu 
Wa Ta'ala senantiasa dalam keadaan menciptakan   menghidupkan mematikan memelihara memberi rezeki 
kepada semua makhluk dan sebagainya Orang itu   berkata bacalah zikir ini lelaki itu berkata maka 
sayapun menghafal zikir Jodan membacanya tiba-tiba   lelaki itu sudah menghilang dan tidak terlihat 
lagi tetapi berkat amalan itu perasaan takut sudah   hilang dari diriku aku sudah bermaksud pulang 
ke kampungku untuk menemui keluargaku Bahkan   aku ingin pergi menemui Sulaiman bin abdul-malik 
pada suatu waktu dimana rakyat biasa diperbolehkan   berjumpa dengan Sulaiman bin abdul-malik saya 
pun masuk ke istananya sebaiknya saya masuk ke   ruang tamunya dia Lalu memandangku seakan-akan ada 
sesuatu yang ingin dikatakannya dia mendekatiku   kemudian berkata engkau telah menyihirku saya 
jawab dengan tenang wahai Amirul Mukminin Saya   tidak menyihir Tuan Saya tidak pernah belajar 
ilmu sihir dan saya tidak akan menyihir Tuan   Sulaiman bin abdul-malik menerangkan apa yang ada 
dalam hatinya secara jujur dulu aku begitu marah   melihatmu aku sudah bertekad untuk membunuhmu 
rasanya kerajaanku ini tidak sempurna kalau   tidak Bruno Mars The tapi setelah melihat wajahmu 
tadi aku begitu sayang kepadamu sekarang Ceritakan   secara jujur apa yang engkau amalkan itu dia pun 
menyebutkan zikir tadi mendengar yang demikian   Sulaiman bin Abdul Malik berkata demi Allah Nabi 
Khidir lah yang mengajarkan amalan itu kepadamu   akhirnya Raja Sulaiman bin abdul-malik memaafkan 
segala kesalahannya dan menyayanginya maka Hai pada sekitar tahun 322 sebelum masehi 
Raja Iskandar Zulkarnain berjalan menuju   ke tepi bumi Allah mengutus seorang malaikat 
yang bernama rofa'il untuk mendampingi Raja   Iskandar Zulkarnain ditengah perjalanan mereka 
berbincang-bincang Raja Iskandar Zulkarnain   berkata kepada malaikat rofa'il wahai malaikat 
rofa'il Ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para   malaikat di langit malaikat rofa'il berkata 
ibadah para malaikat di langit diantaranya   ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya 
selama-lamanya dan ada pula yang ruko tidak   mengangkat kepala selama-lamanya kemudian Raja 
Iskandar berkata alangkah senangnya Seandainya   aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada 
Allah lalu malaikat rofa'il berkata Sesungguhnya   Allah telah menciptakan sumber air di bumi 
namanya Ainul Hayat yang berarti sumber air hidup   Hai maka Barang siapa yang meminumnya seteguk maka 
tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga   ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan 
kemudian Raja Iskandar bertanya kepada malaikat   rofa'il Apakah engkau tahu tempat Ainul Hayat 
itu malaikat rofa'il menjawab bahwa sesungguhnya   Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap setelah 
Raja Iskandar mendengar keterangan dari malaikat   rofa'il tentang Ainul Hayat maka Raja Iskandar 
segera mengumpulkan para alim ulama pada zaman   itu dan raja Iskandar bertanya kepada mereka 
tentang Ainul Hayat itu tetapi mereka menjawab   kita tidak tahu ceritanya namun seorang yang alim 
diantara mereka menjawab Sesungguhnya aku pernah   membaca di dalam wasiat Nabi Adam Beliau berkata 
bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat   di bumi yang gelap Dimanakah tempat bumi gelap itu 
tanya Raja Iskandar seorang yang ahli menjawab di   tempat keluarnya matahari Kemudian Raja Iskandar 
bersiap-siap mendatangi tempat itu lalu Raja   Iskandar bertanya kepada sahabatnya kuda apa yang 
sangat tajam penglihatannya di waktu gelap para   sahabat menjawab kuda betina yang perawan kemudian 
Raja Iskandar mengumpulkan 1000 ekor kuda betina   yang perawan-perawan lalu Raja Iskandar memilih 
diantara pasukannya yang berjumlah enam ribu   orang dan dipilih yang cerdik dan yang ahli 
mencambuk diantara mereka adalah Nabi Khidir   bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri 
kemudian Berjalanlah mereka dan Nabi Khidir   berjalan di depan pasukannya lalu mereka menjumpai 
dalam perjalanan bahwa tempat keluarnya matahari   itu tepat pada arah kiblat kemudian mereka tidak 
berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12   tahun sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu 
ternyata gelapnya itu memancar seperti asap bukan   seperti gelapnya waktu malam kemudian seorang yang 
sangat cerdik mencegah Raja Iskandar untuk masuk   ke tempat gelap itu dan pasukannya berkata kepada 
raja Iskandar wahai aja sesungguhnya raja-raja   yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat yang 
gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya   lalu Raja Iskandar berkata kita harus memasukinya 
tidak boleh tidak kemudian ketika Raja Iskandar   hendak masuk maka mereka semua membiarkannya 
kemudian Raja Iskandar berkata kepada pasukannya   Diamlah tumbuhlah kalian di tempat ini selama 12 
tahun jika aku bisa datang kembali pada kalian   dalam masa 12 tahun itu maka kedatanganku 
dan menunggunya kalian termasuk baik dan   jika aku tidak datang kembali sampai 12 tahun maka 
Pulanglah kembali ke negeri kalian kemudian Raja   Iskandar bertanya kepada malaikat rofa'il apabila 
kita melewati tempat yang gelap ini Apakah kita   bisa melihat kawan-kawan kita tidak bisa jawab 
Malaikat rofa'il akan tetapi aku memberimu sebuah   Marjan atau mutiara jika mutiara itu ke atas bumi 
maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara   yang keras dengan demikian maka kawan-kawan kali 
yang tersesat Jalan dapat kembali kepada kalian   kemudian Raja Iskandar masuk ke tempat yang gelap 
itu bersama sekelompok pasukannya mereka berjalan   di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak 
pernah melihat matahari dan bulan tidak pernah   melihat malam dan siang tidak pernah melihat 
burung dan binatang liar sedangkan Raja Iskandar   berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir di 
saat mereka berjalan maka Allah memberi wahyu   kepada Nabi Khidir bahwa sesungguhnya Ainul Hayat 
itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul hayat   ini aku khususkan untuk kamu setelah Nabi Khidir 
menerima wahyu tersebut kemudian Beliau berkata   kepada sahabat-sahabatnya Berhentilah kalian 
di tempat kalian masing-masing dan janganlah   kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku 
datang kepada kalian Kemudian beliau berjalan   menuju ke sebelah kanan jurang maka didapati lah 
oleh Beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu   kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan beliau 
langsung pakaiannya dan turun ke Inul Hayat sumber   air hidup tersebut dan beliau terus mandi dan 
minum sumber air hidup tersebut maka dirasakan   oleh Beliau airnya lebih manis daripada madu 
setelah beliau mandi dan minum Inul Hayat tersebut   Kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat 
itu lalu menemui Raja Iskandar sedangkan Raja   Iskandar tidak tahu apa yang sedang terjadi 
pada Nabi Khidir Ketika Nabi Khidir melihat   dan mandi di Ainul Hayat menurut riwayat yang 
diceritakan oleh Wahab bin munabbih Dia berkata   bahwa Nabi Khidir adalah anak dari bibir Raja 
Iskandar Zulkarnain dan raja Iskandar Zulkarnain   keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 
40 hari tiba-tiba tampak oleh raja Iskandar Sinar   seperti kilat maka terlihat oleh raja Iskandar 
bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh   raja Iskandar suara gemercik dibawah kaki kuda 
kemudian Raja Iskandar bertanya kepada malaikat   rofa'il gemercik ini adalah suara benda apabila 
seseorang mengambilnya niscaya ia akan menyesal   Nabila tidak mengambilnya niscaya ia akan menyesal 
juga kemudian diantara pasukan raja Iskandar ada   yang membawanya namun sedikit setelah mereka 
keluar dari tempat yang gelap itu ternyata benda   tersebut adalah Yakut Intan yang berwarna merah 
dan zamrud yang berwarna hijau maka menyesallah   pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya 
hanya sedikit demikianlah pula pasukan yang   tidak mengambilnya bahkan lebih menyesal 
diriwayatkan oleh Ath salabi dari Imam Ali Hai hujan turun dengan begitu deras di Kabupaten 
Bangkalan saat itu khususnya di Demangan pondok   pesantren asuhan Syaikhona Kholil al-bangkalani 
meski Hujan mengguyur dengan derasnya ada saja   orang yang bertamu Kepada beliau terlihat 
diantara rintik hujan yang semakin deras   seorang tua lumpuh dengan susah payah hendak 
berkunjung menemui Syaikhona Kholil sauna segera   tanggap beliau lalu memerintahkan santrinya 
untuk menyusul Adakah di antara kalian yang   mau menggendong dan membawa tamuku diluar 
sana itu biar saya saja IAI jawab seorang   santri mudah mendahului teman-temannya santrimuda 
itu bergegas meloncat menembus rintik hujan yang   semakin deras menghampiri orangtua itu tanpa 
pikir panjang ia menggendongnya untuk menemui   Syekh khona Kholil dengan sangat akrab Syaikhona 
Kholil menyambut tamunya dan diantara keduanya   terjadi dialog empat mata tidak beberapa lama 
rupanya percakapan Setelah usai Syaikhona Kholil   mendatangi santri-santrinya untuk meminta bantuan 
lagi Siapakah di antara kalian yang mau membantu   orang tua ini untuk kembali pulang biar saya 
y-site santri yang tadi menggendong orang tua   tersebut lalu santrimuda itu dengan penuh rasa 
taksi menggendongnya keluar pondok pesantren   dengan hati-hati sesuai perintah Syaikhona 
Kholil setelah santri dan tamu orang tua itu   keluar dari kawasan Pesantren Syaikhona 
Kholil berkata kepada santri-santrinya   yang lain santri-santri ku saksikanlah bahwa 
ilmuku telah dibawa santri itu dan ternyata   yang digendong oleh santri tersebut adalah 
nabiyullah Khidir yang bersilaturahmi kepada   Syaikhona Kholil dan santri yang menggendongnya 
adalah hadratussyekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari   muda pendiri Nahdlatul Ulama yang kemudian 
mewarisi keilmuan Syaikhona Kholil al-bangkalani Hai diceritakan ketika Hasan al-bashri berceramah 
di hadapan jamaahnya tiba-tiba datang seseorang   yang matanya kehijau-hijauan melihat yang 
demikian Hasan al-bashri Bertanya kepadanya   Apakah memang Begini Engkau sejak dilahirkan oleh 
ibumu atau ini sebagai sebuah tanda orang yang   baru datang itu berkata Memangnya engkau kenal 
kepadaku wahai Abu Said Hasan al-bashri bertanya   siapa Engkau sebenarnya lelaki itu memperkenalkan 
dirinya dihadapan semua jamaah yang ada di tempat   itu Hasan bashri berkata lagi tolong Ceritakan 
bagaimana kisahmu lelaki itu bercerita dulu aku   mengangkut semua barang-barangku ke dalam 
kapal aku pun berlayar menuju Cina ketika   sedang berlayar mengarungi lautan yang dalam 
tiba-tiba angin bertiup kencang terjadi ombak   yang begitu hebat dan kapal yang aku naiki pun 
terbalik rupanya ajalku belum tiba aku dibawa   oleh ombak ke tepian pantai Hai aku terdampar 
di satu pulau yang tidak didiami oleh manusia   tempat bulan lamanya Aku seorang diri di Pulau itu 
makanan tidak ada kecuali daun-daunan dan batang   kayu yang Lapuk bahkan Minuman pun tidak ada 
kecuali air mata yang senantiasa mengalir karena   Kesedihanku tidak terdaya lagi menahan hidup 
seperti itu Aku pun bermaksud meninggalkan Pulau   itu dengan berenang menyeberangi lautan yang luas 
ketika sudah berenang mendekati laut yang ombaknya   landai tiba-tiba dihadapanku sudah ada istana 
yang pintunya seperti perak aku buka pintunya   rupanya didalamnya ada kamar-kamar dan beberapa 
ruang tamu yang lengkap dengan perhiasan di   dalam istana itu juga ada beberapa buah peti yang 
dihiasi dengan permata aku buka salah satu peti   itu aku dekati peti itu kemudian terasa semerbak 
aroma yang cukup harum aku buka perlahan-lahan   rupanya di dalam peti itu ada mayat yang masih 
segar seperti orang tidur aku tuh kembali peti   itu kemudian aku keluar dari istana itu baru saja 
turun dari tangga istana aku bertemu dengan dua   orang pemuda tampan dan sangat ramah Mereka 
bertanya siapa Aku dan asal-muasal Ko mereka   berkata Pergilah ke pohon itu di bawah pohon itu 
ada taman yang indah dan disitu ada orangtua yang   sedang mengerjakan salat dia itu baik orangnya 
ceritakan dirimu dan keadaanmu kepadanya kemudian   nanti dia akan menunjukkan jalan kepada Mu 
akupun pergi ke pohon yang mereka Tunjukkan   itu memang benar dibawahnya ada seorang lelaki 
tua yang sedang duduk bersihir aku ucapkan salam   kepadanya kemudian dia pun menjawabnya Dia tanya 
Siapa diriku Kemudian aku pun menjelaskannya dia   tanya mengapa aku sampai di tempat itu kemudian 
aku ceritakan semuanya lelaki tua itu terdiam   sejenak dia tanya mengapa aku sampai di tempat 
itu kemudian aku ceritakan semuanya lelaki tua itu   sejenak merenungkan perjalananku dan macam-macam 
yang aku lihat Sebelumnya dia tanya lagi dimana   kampungku kemudian aku ceritakan kemudian lelaki 
itu berkata kalau begitu duduklah dulu aku duduk   sambil memperhatikan lelaki tua itu tidak lama 
kemudian datanglah kumpulan awan mendekati beliau   anehnya awan itu sanggup berbicara seperti manusia 
dengan mengucapkan Assalamualaikum ia Wali Allah   beliau menjawab salam awan itu kemudian awan itu 
pun berhenti dihadapan beliau beliau bertanya   kepada awan itu kemana engkau hendak pergi awan 
itu menjawab Aku mau pergi ke kampung ini dan   Kampung ini kemudian awan itu pun pergi seperti 
ditiup angin datang lagi awan-awan yang lain   dan kesemuanya berhenti dihadapan beliau beliau 
bertanya lagi kepada awan yang datang kemudian   kemana engkau hendak pergi awan itu menjawab 
Aku mau pergi ke Basrah beli berkata kalau   begitu turunlah dulu awan itu turun dan berhenti 
dihadapan beliau beliau berkata bahwa orang ini   ke depan rumahnya dengan selamat nampaknya awan 
itu sudah siap untuk membawaku sebelum berangkat   aku bertanya kepada orang tua itu demi Tuhan yang 
telah memuliakan engkau tolong ceritakan kepadaku   Apa itu istana tadi siapa dua orang pemuda itu dan 
siapa Engkau orang tua itu berkata istana yang kau   lihat tadi adalah tempat para syuhada yang gugur 
di laut orang-orang yang mati syahid di Laut   telah dibawa oleh malaikat mayat para syuhada itu 
mereka masukkan ke dalam peti yang dihiasi dengan   emas dan Permata disemprot dengan wangi-wangian 
dan mereka masukkan simpan didalam istana seperti   yang engkau lihat tadi dua orang pemuda tampan 
yang engkau jumpai tadi adalah malaikat yang   disuruh Allah untuk mengurus mereka pada waktu 
pagi dan petang Hai sedangkan aku ini adalah   Khidir aku dahulu memohon kepada Allah supaya 
berkumpul dengan umat Nabi Muhammad lelaki yang   dibawa awan dan datang menjumpai Hasan al-bashri 
itu berkata lagi sewaktu terbang bersama awan aku   terkejut karena melihat sesuatu yang mengejutkan 
dan Itulah sebabnya mataku seperti yang engkau   lihat ini mendengar yang demikian Hasan bashri 
berkata Sungguh mengagumkan pengalaman hidupmu diriwayatkan oleh Saif dalam kitab Al foto bahwa 
satu jemaah berada bersama saat bin Abi waqqash   maka mereka melihat album Ajun berperang maka yang 
meriwayatkan ini pun menceritakan kisah Abu mahjan   secara panjang lebar dari kesimpulan cerita-cerita 
mereka mengatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup   pada zaman itu berkata Abu Abdullah bin bantah 
bercerita kepada kami syu'bah bin Ahmad yang   didengarnya dari ayahnya dari Ibrahim bin Abdul 
knit dari ghalib bin Abdullah dari Hasan al-bashri   berkata seorang lelaki berpaham ahlussunnah 
Waljamaah berbeda pendapat dengan seorang lelaki   yang tidak berpaham ahlussunnah Waljamaah mereka 
berdebat mengkaji masalah Qadar mereka berdebat di   tengah-tengah perjalanan masing-masing dari mereka 
mempertahankan pendapatnya dan berbantah-bantahan   dengan suara keras tetapi akhirnya mereka sepakat 
siapa yang duluan datang ke tempat mereka berhujah   itu akan diangkat sebagai Hakim di antara mereka 
tidak lama kemudian muncullah seorang lelaki yang   memikul barang sedangkan rambut dan pakaiannya 
lusuh dan jalannya menunjukkan seolah-olah dia   sudah kelelahan mereka berkata kepada lelaki itu 
tadi kami berdebat tentang Qadar dan masing-masing   dari kami memberikan hujjah dan Dalil nya tetapi 
tidak tahu siapa di antara kami yang benar Kami   sudah sama-sama sepakat bahwa siapapun orang 
yang mula-mula datang ke tempat ini maka akan   kami angkat sebagai Hakim Hai maka sekarang kami 
minta tolong kepada Tuhan untuk menghakimi kami   lelaki itu meletakkan barangnya kemudian duduk 
setelah istirahat sejenak dan nafasnya sudah   mulai tenang Dia berkata kalau begitu duduklah 
kamu disini kemudian lelaki itu menghakimi mereka   secara bijaksana menurut Hasan al-bashri lelaki 
yang mengadili mereka itu adalah Nabi Khidir   diriwayatkan oleh Ahmad bin Umar dari acara bin 
Khalid dari Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari   datuknya Ali bin Husain katanya pembantu mereka 
pernah berlayar menaiki perahu ketika dia hendak   berlabuh tiba-tiba dia melihat di pantai ada 
seorang lelaki yang duduk sedang menerima hidangan   makanan dari langit makanan itu diletakkan di 
hadapannya kemudian dia pun memakannya Setelah   dia kenyang makanan itu diangkat lagi ke langit 
pembantu yang merasa heran itu memberanikan   dirinya untuk mendekati lelaki itu sambil Bertanya 
kepadanya siapakah engkau ini lelaki itu menjawab   Hai aku adalah header yang barangkali engkau 
sudah pernah mendengar nama itu pembantu itu   bertanya lagi dengan amalan Apakah didatangkan 
kepadamu makanan dan minuman ini dari langit   lelaki itu menjawab dengan nama Allah yang Maha 
Agung diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Al   Zuhdi yang diterima dari hammad bin Usamah 
dari masa dari makan Bin Abdurrahman dari   aun bin Abdullah dari khutbah dari Ibnu Mas'ud 
mengatakan ada seorang lelaki di Mesir sedang   bercocok tanam di kebunnya ketika itu dia sedang 
gelisah dan sambil merunduk dia mengolah ladangnya   ketika dia mengangkat kepalanya tiba-tiba dia 
melihat di hadapannya ada seorang lelaki sedang   berdiri memperhatikan Apa yang dilakukannya 
dan memandangi wajahnya lelaki itu Bertanya   kepadanya kuperhatikan dari tadi engkau Murung 
dan gelisah Mengapa lelaki yang bercocok tanam   itu berkata tidak ada apa-apa kemudian lelaki 
yang datang tadi berkata dunia adalah kesenangan   sedikit dan masanya sangat pendek kesenangan 
itu dinikmati oleh orang baik dan orang jahat   sedangkan akhirat adalah kesenangan yang Hakiki 
dan Abadi mendengar yang demikian lelaki yang   bercocok tanam itu berkata Sebenarnya saya sedih 
memikirkan keadaan kaum muslimin sekarang ini   orang yang datang itu berkata Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala akan membebaskanmu dari kesusahan karena   engkau rela memikirkan nasib kaum muslimin 
coba pikirkan Siapakah orangnya yang meminta   kepada Allah kemudian Allah tidak memenuhi 
permintaannya Siapakah orang yang doanya   tidak terkabul Siapakah yang Berserah diri 
kepada Allah Lalu Allah tidak melindunginya   musir berkata menurut para ulama orang yang 
memberi pengajaran itu adalah Nabi Khidir e-learning Hai mungguh ing hai hai

As found on YouTube

Follow IG @PendongengMerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *