Kyai Haji Abdul Hamid
Pasuruan dikenang sepanjang masa sebagai sosok waliyullah yang penuh Karomah pernah nyantri di
pesantren tremas dibawah asuhan Kyai Haji Dimyati tapi kalimat Kiai Hamid tertutupi oleh Karomah
kewalian yang masyhur sampai sekarang Salah satu karomah Kyai Hamid adalah mudah bertemu dengan
Nabi Khidir suatu hari Kiai Hamid menjelaskan kepada Kiai Yunus Tulungagung bahwa besok pagi
sampai Dhuhur akan hadir Nabi Khidir berita ini Kemudian menyebar kepada semua jamaah dan
para Kyai makanya Sejak pagi habis subuh nah berduyun-duyun ingin bertemu dan bersalaman
dengan Nabi Khidir tampak juga para Kyai dan Habib juga banyak yang datang semua datang ingin
menyambut datangnya Nabi Khidir ditengah ramainya Jamaah itu datang seorang anak muda dengan
pakaian nyentrik modern dan milenial istilah orang sekarang semua jamaah tidak memedulikan
anak muda ini dikira justru anak muda yang sedang iseng saja mau kedatangan Nabi Khidir kok
malah berpakaian tidak selayaknya itu mungkin yang terbersit dalam hati para jamaah ketika bertemu
Kiai Hamid pemuda itu mau mencium tangan Kiai Hamid tapi ditolak oleh Kiai Hamid sebaliknya
Kiai Hamid juga mau mencium tangan pemuda itu tapi ditolak juga sama pemuda itu Kejadian
ini tak mendapatkan Perhatian para jamaah dikira itulah akhlak Kiai Hamid yang selalu
memuliakan para tamunya setelah bertemu Kiai Hamid pemuda itu kemudian berganti Pakaian kotor
dan membersihkan selokan di sekitar rumah khamid sampai Dhuhur tiba pemuda itu kemudian pergi
sampailah datang waktu Dhuhur dan kemudian semua berjamaah bersama Kiai Hamid Kyai ini kita
sudah selesai jamaah duhur tapi kau sampai sekarang belum hadir Nabi Khidir tanya salah
seorang Jamaah oh iya Kalian tadi kan melihat anak muda yang membersihkan selokan di sini dialah
Nabi Khidir jawab Kiai Hamid para jamaah dan tamu akhirnya menangis mereka sangat menyesal tidak
bisa hormat atas datangnya Nabi Khidir mereka tidak menyangka bahwa anak muda yang berpakaian
nyentrik dan kemudian berganti Pakaian kotor itu ternyata adalah Nabi Khidir Padahal mereka sangat
ingin bertemu dan bersalaman dan mencium tangan Nabi Khidir para jamaah airnya tersadar bahwa
melihat para nabi dan kekasih Allah janganlah melalui fisiknya semata para nabi dan kekasih
Allah itu harus dilihat dengan kebeningan hati kisah ini masyhur setelah disampaikan ke Yunus
Tulungagung guru Mulia hubabah Ummu Salim istri Habib Umar bin Hafidz biasa baca surah al-fatihah
sebanyak 150 kali setiap hari demikian juga Kyai Haji Hamid Pasuruan yang biasa membaca surah
al-fatihah sebanyak 100 kali Tiap hari keduanya sering didatangi Nabi Khidir dikisahkan dari
Ungu al-muqaddam Pada suatu hari ada seorang muslimah pecinta Sayyidah Fatimah ia berniat
ingin Istiqomah membaca surah al-fatihah seperti yang diajarkan hubabah Ummu Salim dia biasa
membaca al-fatihah disertai puasa sunnah nabi Daud sebelumnya sumur miliknya itu tidak bisa
keluar air sama sekali ia ingin membetulkan ke tukang ledeng tapi tidak punya uang di siang
hari lagi asyik sihir baca surah al-fatihah tiba-tiba ada seorang pengemis Assalamualaikum
bagi sedekahnya sontak pecinta Sayyidah gitu terkejut hatinya Seraya membatin ini Nabi
Khidir sebab wajah pengemis itu ada cahaya kehijauan berkilau beda dengan manusia biasa
perempuan itu hanya punya uang Rp20.000 dan kemudian diberikan semua kepada Nabi Khidir yang
menyamar pengemis tadi lalu pengemis itu berkata Semoga kamu dan keluarga kamu di balas kebaikannya
oleh Allah tidak lama kemudian pengemis itu menghilang Padahal di samping rumahnya lagi banyak
orang tapi tak ada yang melihat pengemis tersebut kecuali dirinya sendiri diwaktu menjelang salat
ashar air di Gentong habis mau minta tetangga kerennya rusak tiba-tiba hatinya berkata airnya
pasti deras sebab kalau ada Nabi Khidir semuanya jadi subur ketika menyalakan air tiba-tiba
air keluar deras subhanallah alhamdulillah Hai hoiruddin melihat Gus Miek telah duduk-duduk
di warung kopi depan Terminal masdin sini Salaman dulu panggil Gus Miek Khairuddin kemudian
bersalaman dengan orang yang di samping Gus Miek yang berpakaian lusuh dan compang-camping
lalu Gus Miek kembali asyik berbincang-bincang dengan orang itu Setelah beberapa lama orang
itu berpamitan untuk melanjutkan perjalanan dan melangkah pergi setelah berangkulan dengan Gus
Miek sampeyan tadi bersalaman dengan siapa masdin Tanya gosip nih ya tidak tahu Gus jawab Khairudin
itu tadi Nabi Khidir jawab Gus Miek Wah kalau tahu saya tadi minta uang kata Khairudin menyesal tidak
bisa kalau kamu minta uang nanti malah jadi maling jawab Gus Miek pada saat yang lain Gus Miek pernah
diminta pertolongan oleh salah seorang santrinya agar dipertemukan dengan Nabi Khidir Gus Miek
kemudian mengajak mancing di sungai sejak sore Hey setelah lewat tengah malam suasana sangat
dingin dan angin bertiup kencang tiba-tiba ada seorang sudah sangat tua menjual es lilin
menghampiri santri Gus Miek sambil menawarkan es karena sudah sangat kedinginan santri itu terus
menolak Walau penjual itu berulang kali menawarkan kepada dirinya setelah penjual es itu pergi
Gus Miek menghampiri santrinya sudah berbicara dengan Nabi Khidir tanya Gus Miek Nabi Khidir mana
Dari tadi tidak ada orang yang ada malah penjual es Jawab santrinya ya itu tadi Nabi Khidir yang
datang dengan menyamar jawab Gus Miek santri itu kemudian berlari mengejar penjual es itu tetapi
sudah hilang entah kemana Haji Rohmat Kediri bercerita bahwa pernah juga seorang santrinya
yang lain mengajukan permintaan yang sama tengah malam Gus Miek mengajak nongkrong di warung
tak Berapa lama kemudian ada pengemis dengan pakaian compang-camping dengan meminta-minta
Santri nu tidak menggubrisnya akhirnya Gus Miek menghampiri pengemis itu setelah berpelukan
pengemis itu langsung pergi Gus Miek kemudian kembali kepada santrinya dan mengatakan bahwa itu
tadi Nabi Khidir spontan saja santri itu berlari mengejar pengemis itu yang masih terlihat berjalan
tertatih-tatih tetapi sekencang apapun santri itu berlari sosok pengemis itu semakin menjauh
dan akhirnya hilang dalam gelapnya malam ada seorang santri bernama dawet suatu malam tepat
12.00 sauna Holil Bangkalan mengajak Daud pergi keluar dari rumah ketika sampai di suatu tempat
Daud kaget karena Syaikhona Kholil bertemu dengan seseorang yang berpenampilan sederhana orang itu
memanggil Syaikhona Kholil dan mengucapkan salam kepada beliau Syaikhona Kholil langsung menjawab
salamnya kemudian keduanya saling berpelukan Daud heran melihat pemandangan itu karena beliau
berdua terlihat sudah sangat kenal dan sangat akrab padahal Daud tidak pernah melihat orang
itu bertamu kerumah Syaikhona Kholil setelah berpelukan Syaikhona Kholil berbincang-bincang
dengan orang misterius itu keduanya asyik ngobrol sedangkan Daud hanya diam dan mendengarkan
saja saking lamanya beliau berdua ngobrol dawet sampai kesal mangkel dan menggerutu dalam
hati orang ini tidak punya sopan santun kalau ada keperluan kepada Syaikhona Kholil Kenapa tidak
langsung sound saja ke rumah beliau Kenapa harus bertemu di luar kayak gini tengah malam lagi
gerutu Dawud dalam hati beliau berdua masih saja asyik ngobrol seakan-akan lupa waktu kalau
sudah sangat larut malam sementara Daud tambah kesal mangkel karena selain dia sudah sangat
ngantuk dia juga dikerubungi nyamuk dari tadi sampai kulitnya bentol-bentol yang digigit
nyamuk Daud jengkel dan marah dalam hatinya Setelah sekian lama asyik ngobrol lalu orang
misterius itu pamit kepada Syaikhona Kholil dan mengakhiri obrolannya mereka berdua berpelukan
lagi setelah itu dia pergi dan dalam sekejap orang itu sudah menghilang begitu saja setelah orang
misterius itu tak tampak oleh penglihatan mata Syaikhona Kholil bertanya kepada santrinya
tersebut wood Apa kamu tahu orang tadi itu siapa Tanya Syaikhona Kholil tidak tahu Kyai jawab
Daud dengan penuh takzim beliau adalah nabiyullah Khidir tidak mudah bertemu dengan beliau siapapun
kalau ingin bertemu dengan beliau harus banyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dan
Jangan melakukan apa yang dilarang oleh Allah dan rasulnya Syaikhona Kholil menjelaskan dengan tegas
mendengar apa yang didakwakan Syaikhona Kholil itu Daud tubuhnya lemas dan Tak habis pikir orang
yang dilihat dari tadi bersama Syaikhona Kholil ternyata adalah seorang nabiyullah Khidir gurunya
para Auliya ke Pak Kyai tidak ngasih tahu dari tadi Kalau beliau itu nabiyullah Khidir Daud
balik bertanya sambil sedikit protes makanya Daud kalau mendampingi kliennya itu harus ikhlas
dan sabar jawab Syaikhona Kholil seolah tahu yang ada dalam hati Daud Daud akhirnya menyesal bahkan
sangat menyesal karena telah berburuk sangka Dan menggerutu menganggap orang itu tidak punya sopan
santun itulah Karomah Syeikh Kholil Bangkalan begitu akrab dengan nabiyullah Khidir memang
Seorang nabi dan para wali itu tidak wafat mereka hanya berpindah tempat dari dunia ini beliau kapan
saja bisa bertemu bahkan dengan Nabi Muhammad dan para nabi yang lain berkata Ibnu Abu dunia
bercerita kepadaku ayahku yang didengarnya dari Ali bin syaqiq dari Ibnu al-mubarak dari Umar bin
Muhammad bin Ali Khan dari ia berkata ada seorang pedagang yang banyak memuji-muji barangnya
dan banyak empat untuk meyakinkan orang lain pembeli tiba-tiba datang kepadanya seorang tua dan
berkata Wahai pedagang jual lah barangmu tetapi jangan banyak bersumpah pedagang itu masih banyak
berbicara dan bersumpah yang menyebabkan orang tua itu berkata lagi wahai pedagang berdaganglah
secara jujur dan jangan banyak bersumpah bahkan orang tua itu berkata lagi berdaganglah yang
patut dan wajar pedagang itu berkata inilah yang patut saya lakukan kemudian orang tua itu
berkata utamakanlah kejujuran walaupun berat melakukannya dan tinggalkan berbohong walaupun
ia akan membawa keuntungan akhirnya pedagang itu berkata kalau begitu Tuliskanlah semua yang
engkau Sebutkan ini orang tua itu lalu berkata kalau ditakdirkan sesuatu itu maka adalah
Iya menurut mereka yang datang menegur itu adalah Nabi Khidir diriwayatkan oleh Abu Amar
dari Yahya Bin Abi Thalib dari Ali bin Hasyim di Abdullah berkata pernah Ibnu Umar duduk-duduk
di satu tempat sedangkan seorang lelaki tidak Berapa jauh dari tempatnya sudah mulai membuka
jualannya pedagang itu banyak bersumpah untuk melariskan jualan nya tiba-tiba datang kepadanya
seorang lelaki dan berkata takutlah kepada Allah dan Jangan berbohong hendaklah engkau berkata
jujur walaupun berat melakukannya dan jauhilah berdusta walaupun ia membawa manfaat dan jangan
tambah-tambah dari cerita orang lain apa yang ada Ibnu Umar yang mendengar teguran orang tua itu
berkata kepada peniaga itu pergi dan ikuti dia dan suruh supaya dia tulis apa yang disebutkannya
tadi pedagang itu pun pergi mengikutinya dan meminta supaya menuliskan apa yang disebutkannya
tadi tetapi orang tua itu hanya berkata kalau sesuatu itu sudah ditentukan Allah maka adalah
ia kemudian orang tua itupun tiba-tiba saja menghilang pedagang itu kembali menjumpai Ibnu
harus serta menceritakan Apa jawaban orang tua itu Ibnu Umar berkata yang datang itu adalah
Nabi Khidir ada juga riwayat yang hampir sama dengan ini menyebutkan ada dua orang lelaki yang
berjualan tidak Berapa jauh dari Abdullah bin Umar salah seorang dari pedagang itu banyak bersumpah
untuk melariskan barang barang jualannya ketika pedagang itu berbicara mempromosikan jualannya
tiba-tiba datang seorang lelaki kemudian berkata kepada pedagang yang banyak bersumpah itu
wahai hamba Allah takutlah kepada Allah dan janganlah banyak bersumpah sesungguhnya tidak akan
bertambah rezekimu jika engkau banyak bersumpah dan sebaliknya tidak akan mengurangi rezekimu
Jika engkau tidak bersumpah Oleh karena itu Berbicaralah yang wajar-wajar saja pedagang itu
menjawab inilah yang menurut saya wajar lelaki tua itu mengulang nasihatnya lagi dan ketika
dia akan pergi dia berkata lagi ketahuilah Wah termasuk cabang Iman ialah mengutamakan
kejujuran walaupun berat melaksanakannya dan meninggalkan kebohongan walaupun dianggap
membawa keuntungan setelah memberi nasihat atau teguran lelaki itupun pergi Ibnu Umar
berkata kepada pedagang itu kejarlah dia dan Mintalah supaya dituliskan apa yang
disebutkannya tadi pedagang itu pun pergi mengejarnya dan berkata kepadanya Wahai hamba
Allah Tuliskanlah apa yang engkau sebutkan tadi supaya Tuhan dirahmati Allah lelaki itu
tidak mau menulisnya tetapi mengulangi apa yang disebutkannya tadi jadi menurut Ibnu
Umar yang datang itu adalah Nabi Khidir ia berkata Abu Naim dalam kitab Alfiah bercerita
kepada kami ubaidullah bin Muhammad dari Muhammad bin Yahya dari Ahmad bin Manshur dari Ahmad bin
Jamil katanya berkata Sufyan bin uyainah pada waktu saya tawaf di Baitullah tiba-tiba Saya
melihat seseorang yang sedang memimpin satu rombongan jamaah mengerjakan tawaf saya bersama
orang yang berdiri di sekelilingku memperhatikan lelaki itu ada diantara mereka yang berkata
lelaki yang memimpin rombongan yang thawaf itu nampaknya seorang yang ikhlas dan berilmu
kami perhatikan dia bahkan Kami ikuti Kemana dia pergi lelaki itu pergi ke maqam Ibrahim
kemudian mengerjakan salat disitu selesai shalat dia menengadahkan kedua tangannya dan
berdoa setelah itu dia melihat ke arah kami dan berkata Tahukah kamu apa kata Tuhanmu kami
menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu berfirman aku adalah raja kamu mendakwa diri sebagai raja
Hai kemudian Dia memalingkan wajahnya ke arah kiblat menengadahkan kedua tangannya sebagai
tanda berdoa kemudian dia berpaling kepada kami dan berkata Tahukah kamu apa kata Tuhanmu kami
menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu berfirman Akulah Yang Maha hidup dan tidak akan mati untuk
selamanya kamu mendakwa dirimu hidup dan tidak akan mati setelah itu dia menghadap ke arah
kiblat dan Berdoa selesai berdoa dia berpaling kepada kami sambil berkata Tahukah kamu apa kata
Tuhanmu kami menjawab tidak Dia berkata Tuhanmu berkata Akulah Tuhan yang apabila menghendaki
sesuatu jadilah maka akan jadi Adakah di antara kamu yang mengaku apabila menginginkan sesuatu
jadilah terus akan jadi kata Ibnu uyainah lagi Kemudian diapun pergi dan kami tidak melihatnya
lagi setelah itu saya berjumpa dengan Sufyan assauri dan dia berkata barangkali lelah itu
adalah Nabi Khidir atau Wali Allah yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam
kitab tafsir bercerita kepadaku ayahku yang didengarnya dari Abdul Aziz Al ausy dari Ali
Bin Abu Ali dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain dari ayahnya katanya Ali Bin Abi Thalib
berkata ketika rasulullah wafat datanglah ucapan takziah datang kepada mereka keluarga Nabi
orang yang memberi takziah mereka Mendengar orang yang memberi takziah ucapan dukacita tetapi
tidak melihat orangnya bunyi suara itu begini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wahai
ahli bait Setiap yang bernyawa akan merasakan mati hanya saja akan disempurnakan pahala kamu pada
hari kiamat sesungguhnya dalam agama Allah ada pemerintah Syiah bagi setiap musibah bagi Allah
ada pengganti setiap ada yang binasa begitu juga akan menemukan bagi setiap yang hilang Hai
kepada Allahlah kamu berpegang dan kepada-nya kamu mengharap Sesungguhnya orang yang diberi
musibah akan diberi ganjaran pahala berkata Jafar bercerita kepadaku Ayahku bahwa Ali Bin Abi Thalib
berkata Tahukah kamu siapa ini ini adalah suara Nabi Khidir berkata Muhammad bin Ja'far adalah
Ayahku yaitu Ja'far bin Muhammad menyebutkan tentang riwayat dari ayahnya dari kakeknya dari
Ali Bin Abi Thalib bahwa datang kerumahnya satu rombongan kaum Quraisy kemudian dia berkata
kepada mereka Maukah kamu aku ceritakan kepada kamu tentang Abul qasim Nabi Muhammad kaum Quraisy
itu menjawab tentu saja makhluk Ali Bin Abi Thalib berkata Jibril pernah berkata kepada Rasulullah
salam sejahtera atas kamu wahai Ahmad inilah akhir Negeriku maksudnya terakhir kalinya di bumi
sesungguhnya hanya Engkaulah hajatku di dunia maka tatkala rasulullah wafat datanglah orang yang
kitab Syiah mereka mendengarnya tetapi tidak melihat orangnya orang yang memberi takia itu
berkata salam sejahtera atas kamu wahai ahli bait sesungguhnya pada agama Allah ada pemberitaan
hias setiap terjadi musibah dan bagi Allah ada yang menggantikan setiap ada yang binasa maka
kepada Allahlah kamu berpegang dan kepada-nya kamu mengharap Sesungguhnya orang yang diberi musibah
adalah yang diberi ganjaran pahala mendengar yang demikian Ali Bin Abi Thalib berkata Tahukah kamu
siapa yang datang itu itu adalah Khidir berkata Syaikh bin Amr Attamimi dalam kitabnya ar-ridha
yang diterimanya dari Sa'id bin Abdullah dari Ibnu Umar dia mengatakan ketika rasulullah wafat
datanglah Abu Bakar ke rumah Rasulullah ketika beliau melihat jenazah Rasulullah Beliau berkata
innalillahiwainnailaihirojiun Kemudian beliau bersama sahabat-sahabat yang lain menyalati
jenazah Rasulullah pada mereka menyalati jenazah Rasulullah mereka mendengar suara
gaib selesai salat Mereka pun semuanya diam mereka mendengar suara orang di pintu mengatakan
salam sejahtera atas kamu wahai ahli bait Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian hanya saja
akan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat sesungguhnya pada agama Allah ada pengganti setiap
ada yang binasa dan ada yang terlepas dari segala yang menakutkan kepada Allahlah kamu mengharap dan
kepadanya kamu berpegang teguh orang yang diberi musibah akan diberi ganjaran dengarlah itu dan
hentikanlah tangisanmu itu mereka melihat kearah suara itu tetapi tidak melihat orangnya Karena
rasa sedih yang sedang menimpa dan mereka sedang menangis pula tiba-tiba terdengar lagi suara
yang lain mengatakan wahai ahli bait Ingatlah kepada Allah dan Pujilah Dia dalam segala hal maka
Jadilah kamu golongan orang yang Mukhlisin ikhlas sesungguhnya dalam agama Allah ada ataksia setiap
terjadi musibah dan ada pengganti setiap ada yang binasa maka kepada Allahlah kamu berpegang dan
kepada-nya kamu taat Sesungguhnya orang yang diberi musibah akan diberi pahala mendengar yang
demikian itu Abu Bakar berkata ini adalah Khidir dan Ilyas mereka datang atas kematian Rasulullah
berkata Ibnu Abu dunia yang didengarnya dari Kamil bin thalhah dari obat bin Abdul Somad dari Anas
bin Malik Dia berkata sewaktu Rasulullah meninggal dunia berkumpullah sahabat-sahabat beliau di
sekeliling jenazahnya menangisi kematian beliau tiba-tiba datang kepada mereka seorang lelaki
yang bertubuh tinggi memakai kain panjang dia datang dari pintu dalam keadaan menangis lelaki
itu menghadap kepada sahabat-sahabat dan berkata sesungguhnya dalam agama Allah ada pemerintah
Syiah ucapan dukacita setiap terjadi musibah ada pengganti setiap ada yang hilang Hai Bersabarlah
kamu karena sesungguhnya orang yang diberi musibah akan diberi ganjaran kemudian lelaki itu Pun
Menghilang dari pandangan para sahabat Abu Bakar berkata datang kesini lelaki yang memberi
takziah mereka memandang ke kiri dan kanan tetapi lelaki itu tidak nampak lagi Abu Bakar berkata
lagi barangkali yang datang itu adalah Khidir saudara nabi kita beliau datang memberi takziah
ucapan duka cita atas kematian Rasulullah berkata Ibnu syahin dalam kitab-nya al-janaiz bercerita
kepada kami Ibnu Abu Daud dari Ahmad bin Amar dari Ibnu Wahab dari Muhammad bin ajlan dari
Muhammad bin mukadar Dia berkata pernah Pada suatu hari Umar Bin Khattab menyalati jenazah
tiba-tiba beliau mendengar suara di belakangnya Ingatlah Janganlah dulu dari kami mengerjakan
salat jenazah ini tunggulah sudah sempurna dan cukup k orang yang di belakang memulai takdir
kemudian itu berkata lagi Kalau engkau siksa dia ya Allah maka sesungguhnya dia telah durhaka
kepadamu tetapi Kalau engkau mengampuni dia maka dia benar-benar mengharap ampunan darimu Umar
bersama sahabat-sahabat yang lain sempat juga melihat lelaki itu tatkala jenazah itu sudah
dikuburkan lelaki itu masih meratakan tanah itu sambil berkata beruntunglah engkau Wahai orang
yang dikuburkan disini Umar Bin Khattab berkata Tolong bawa kesini lelaki yang berbicara itu
supaya kita tanya tentang shalatnya dan maksud kata-katanya itu tiba-tiba lelaki itupun sudah
menghilang dari pandangan mereka mereka mencari ke arah suaranya tadi tiba-tiba Mereka melihat bekas
telapak kakinya yang cukup besar Umar Bin Khattab berkata barangkali yang datang itu adalah Khidir
yang pernah diceritakan oleh nabi kita Muhammad Khidir berkata inilah perpisahan antara dengan
kamu aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar
terhadapnya Quran surah al-kahfi 78 diriwayatkan bahwa Ketika Nabi Musa hendak meninggalkan Nabi
Khidir Nabi Khidir berkata Jika kamu bersabar niscaya kamu akan menemukan 1000 keajaiban
setiap keajaiban tampak lebih ajaib daripada keajaiban yang kamu lihat sebelumnya maka Nabi
Musa menangisi perpisahannya lalu berkata Berilah aku pesan Nabi Khidir berkata janganlah kamu
mencari ilmu untuk diceritakan kepada orang lain tetapi Carilah ilmu untuk kamu amalkan Nabi Khidir
menasihatinya lebih lanjut Jadilah kamu sebagai pemberi manfaat bukan sebagai pemberi mudharat
Jadilah orang yang bermuka manis jangan menjadi orang yang bermuka masam janganlah menjadi orang
yang keras kepala jangan bepergian kecuali ada keperluan Jangan tertawa kalau bukan karena takjub
jangan mempermalukan kesalahan orang Setelah dia menyesalinya tangisilah kesalahanmu selama hayat
dikandung badan jangan menangguhkan pekerjaan sekarang ke hari esok fokuskanlah perhatian moga
hari akhirat jangan menggeluti sesuatu yang tidak berguna bagimu aturlah segala perkara lahiriyah
mau Janganlah meninggalkan perbuatan baik sesuai kemampuanmu Nabi Musa berkata engkau telah
memberikan nasihat yang mendalam Semoga Allah menyempurnakan nikmat-nya atasmu menyelimutimu
dalam kasih sayangnya dan menjagamu dari musuhnya Hai menyentuh dari Raja Beliau berkata Pada
suatu hari ketika saya berada di samping Sulaiman Bin abdul-malik tiba-tiba datang seorang
lelaki tampan lelaki itu memberi salam Kemudian kami menjawab salamnya lalu dia berkata Wahai
Raja Sesungguhnya telah diuji keimananmu Ketika engkau dekat dengan lelaki ini Raja Sulaiman
Kalau engkau dekat dengan dia maka engkau akan celaka wahai raja engkau harus senantiasa
berbuat baik dan menolong orang-orang lemah ketahuilah wahai Raja Barangsiapa yang
mempunyai kedudukan di kerajaan Sultan lalu dia membantu kebutuhan orang-orang lemah
yang mana mereka tidak sanggup mendatangkannya maka orang yang membantu atau mendatangkan
itu akan menjumpai Allah pada hari kiamat dalam keadaan berdiri tegak ketika dihisab
ketahuilah wahai Raja bahwa barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya sesama muslim maka
Allah akan membantu kebutuhannya dan ketahuilah wahai Raja bahwa amalan yang paling disukai
lebih ialah menyenangkan hati orang mukmin setelah memberikan pengajaran yang berharga
tersebut tiba-tiba lelaki itu sudah menghilang banyak yang berpendapat bahwa yang datang
memberikan pengajaran itu ialah Nabi Khidir Hai menyentuh menurut satu riwayat Raja Sulaiman
bin abdul-malik pernah menyuruh menterinya agar menangkap seorang lelaki yang dikehendakinya untuk
dibunuh segera saja setelah mengetahui perintah Raja itu lelaki yang dicari Tadi segera melarikan
diri lelaki itu lari ke kampung lain di kampung tersebut dia mendengar berita bahwa orang yang
bernama ini diperintahkan untuk Ditangkap atau dibunuh dia semakin ketakutan kemudian lari lagi
ke kampung lain di kampung itu pun rupanya sudah tersiar berita itu yang menyebabkan dia lari lagi
ke kampung lain begitulah yang dia dengar setiap pergi ke suatu kampung akhirnya dia berpikir
untuk lari ke negeri diluar kekuasaan Sulaiman Bin abdul-malik sekarang dia sudah sampai di
1 padang pasir yang amat luas yakni di tempat itu tidak ada pohon yang tumbuh tidak ada air
dan makanan apapun bahkan tempat itu terlihat seperti tanah yang tidak pernah diinjak oleh
manusia disitu dia Lihat seorang lelaki sedang mengerjakan salat dia melihat disekeliling orang
yang salat itu ternyata tidak ada tunggangan tidak ada perbekalan dan sebagainya dia begitu heran
melihat lelaki itu Mengapa berada seorang diri di tempat itu dia ingin mendekati lelaki itu
tetapi tidak jadi karena ketakutan hatinya berbisik ini manusia atau jin dia memberanikan
diri untuk mendekati lelaki itu kemudian lelaki itu memandang kearahnya dan berkata Benarkah
Sulaiman bin abdul-malik yang membuatmu ketakutan sehingga engkau tersesat ke tempat ini dia berkata
betul Tuan lelaki itu berkata Mengapa engkau tidak membuat benteng dalam dirimu dia bertanya benteng
Apa maksudnya lelaki itu berkata bacalah zikir seperti ini yang maksudnya Maha Suci Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak ada Tuhan selain Nya Maha Suci Tuhan Yang Maha terdahulu dan tidak ada yang
menjadikannya nah Suci Tuhan yang maha kekal dan tidak akan binasa Maha Suci Tuhan yang dia setiap
hari dalam kesibukan Maha Suci Tuhan Yang Maha menghidupkan dan maha mematikan Maha Suci Tuhan
yang telah menciptakan Apa yang dilihat dan tidak kelihatan Maha Suci Tuhan yang mengajari segala
sesuatu tanpa pengajaran secara langsung dalam zikir di atas dijelaskan bahwa Allah setiap hari
atau waktu berada dalam kesibukan ini sebenarnya bisa ditemukan di dalam Alquran yaitu ayat yang
mengatakan setiap waktu dia Allah dalam kesibukan Quran surah ar-rahman 29 maksudnya Allah Subhanahu
Wa Ta'ala senantiasa dalam keadaan menciptakan menghidupkan mematikan memelihara memberi rezeki
kepada semua makhluk dan sebagainya Orang itu berkata bacalah zikir ini lelaki itu berkata maka
sayapun menghafal zikir Jodan membacanya tiba-tiba lelaki itu sudah menghilang dan tidak terlihat
lagi tetapi berkat amalan itu perasaan takut sudah hilang dari diriku aku sudah bermaksud pulang
ke kampungku untuk menemui keluargaku Bahkan aku ingin pergi menemui Sulaiman bin abdul-malik
pada suatu waktu dimana rakyat biasa diperbolehkan berjumpa dengan Sulaiman bin abdul-malik saya
pun masuk ke istananya sebaiknya saya masuk ke ruang tamunya dia Lalu memandangku seakan-akan ada
sesuatu yang ingin dikatakannya dia mendekatiku kemudian berkata engkau telah menyihirku saya
jawab dengan tenang wahai Amirul Mukminin Saya tidak menyihir Tuan Saya tidak pernah belajar
ilmu sihir dan saya tidak akan menyihir Tuan Sulaiman bin abdul-malik menerangkan apa yang ada
dalam hatinya secara jujur dulu aku begitu marah melihatmu aku sudah bertekad untuk membunuhmu
rasanya kerajaanku ini tidak sempurna kalau tidak Bruno Mars The tapi setelah melihat wajahmu
tadi aku begitu sayang kepadamu sekarang Ceritakan secara jujur apa yang engkau amalkan itu dia pun
menyebutkan zikir tadi mendengar yang demikian Sulaiman bin Abdul Malik berkata demi Allah Nabi
Khidir lah yang mengajarkan amalan itu kepadamu akhirnya Raja Sulaiman bin abdul-malik memaafkan
segala kesalahannya dan menyayanginya maka Hai pada sekitar tahun 322 sebelum masehi
Raja Iskandar Zulkarnain berjalan menuju ke tepi bumi Allah mengutus seorang malaikat
yang bernama rofa'il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain ditengah perjalanan mereka
berbincang-bincang Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat rofa'il wahai malaikat
rofa'il Ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit malaikat rofa'il berkata
ibadah para malaikat di langit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya
selama-lamanya dan ada pula yang ruko tidak mengangkat kepala selama-lamanya kemudian Raja
Iskandar berkata alangkah senangnya Seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada
Allah lalu malaikat rofa'il berkata Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air di bumi
namanya Ainul Hayat yang berarti sumber air hidup Hai maka Barang siapa yang meminumnya seteguk maka
tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan
kemudian Raja Iskandar bertanya kepada malaikat rofa'il Apakah engkau tahu tempat Ainul Hayat
itu malaikat rofa'il menjawab bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap setelah
Raja Iskandar mendengar keterangan dari malaikat rofa'il tentang Ainul Hayat maka Raja Iskandar
segera mengumpulkan para alim ulama pada zaman itu dan raja Iskandar bertanya kepada mereka
tentang Ainul Hayat itu tetapi mereka menjawab kita tidak tahu ceritanya namun seorang yang alim
diantara mereka menjawab Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam Beliau berkata
bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap Dimanakah tempat bumi gelap itu
tanya Raja Iskandar seorang yang ahli menjawab di tempat keluarnya matahari Kemudian Raja Iskandar
bersiap-siap mendatangi tempat itu lalu Raja Iskandar bertanya kepada sahabatnya kuda apa yang
sangat tajam penglihatannya di waktu gelap para sahabat menjawab kuda betina yang perawan kemudian
Raja Iskandar mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan lalu Raja Iskandar memilih
diantara pasukannya yang berjumlah enam ribu orang dan dipilih yang cerdik dan yang ahli
mencambuk diantara mereka adalah Nabi Khidir bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri
kemudian Berjalanlah mereka dan Nabi Khidir berjalan di depan pasukannya lalu mereka menjumpai
dalam perjalanan bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat kemudian mereka tidak
berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu
ternyata gelapnya itu memancar seperti asap bukan seperti gelapnya waktu malam kemudian seorang yang
sangat cerdik mencegah Raja Iskandar untuk masuk ke tempat gelap itu dan pasukannya berkata kepada
raja Iskandar wahai aja sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat yang
gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya lalu Raja Iskandar berkata kita harus memasukinya
tidak boleh tidak kemudian ketika Raja Iskandar hendak masuk maka mereka semua membiarkannya
kemudian Raja Iskandar berkata kepada pasukannya Diamlah tumbuhlah kalian di tempat ini selama 12
tahun jika aku bisa datang kembali pada kalian dalam masa 12 tahun itu maka kedatanganku
dan menunggunya kalian termasuk baik dan jika aku tidak datang kembali sampai 12 tahun maka
Pulanglah kembali ke negeri kalian kemudian Raja Iskandar bertanya kepada malaikat rofa'il apabila
kita melewati tempat yang gelap ini Apakah kita bisa melihat kawan-kawan kita tidak bisa jawab
Malaikat rofa'il akan tetapi aku memberimu sebuah Marjan atau mutiara jika mutiara itu ke atas bumi
maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras dengan demikian maka kawan-kawan kali
yang tersesat Jalan dapat kembali kepada kalian kemudian Raja Iskandar masuk ke tempat yang gelap
itu bersama sekelompok pasukannya mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak
pernah melihat matahari dan bulan tidak pernah melihat malam dan siang tidak pernah melihat
burung dan binatang liar sedangkan Raja Iskandar berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir di
saat mereka berjalan maka Allah memberi wahyu kepada Nabi Khidir bahwa sesungguhnya Ainul Hayat
itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul hayat ini aku khususkan untuk kamu setelah Nabi Khidir
menerima wahyu tersebut kemudian Beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya Berhentilah kalian
di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku
datang kepada kalian Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang maka didapati lah
oleh Beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan beliau
langsung pakaiannya dan turun ke Inul Hayat sumber air hidup tersebut dan beliau terus mandi dan
minum sumber air hidup tersebut maka dirasakan oleh Beliau airnya lebih manis daripada madu
setelah beliau mandi dan minum Inul Hayat tersebut Kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat
itu lalu menemui Raja Iskandar sedangkan Raja Iskandar tidak tahu apa yang sedang terjadi
pada Nabi Khidir Ketika Nabi Khidir melihat dan mandi di Ainul Hayat menurut riwayat yang
diceritakan oleh Wahab bin munabbih Dia berkata bahwa Nabi Khidir adalah anak dari bibir Raja
Iskandar Zulkarnain dan raja Iskandar Zulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama
40 hari tiba-tiba tampak oleh raja Iskandar Sinar seperti kilat maka terlihat oleh raja Iskandar
bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja Iskandar suara gemercik dibawah kaki kuda
kemudian Raja Iskandar bertanya kepada malaikat rofa'il gemercik ini adalah suara benda apabila
seseorang mengambilnya niscaya ia akan menyesal Nabila tidak mengambilnya niscaya ia akan menyesal
juga kemudian diantara pasukan raja Iskandar ada yang membawanya namun sedikit setelah mereka
keluar dari tempat yang gelap itu ternyata benda tersebut adalah Yakut Intan yang berwarna merah
dan zamrud yang berwarna hijau maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya
hanya sedikit demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya bahkan lebih menyesal
diriwayatkan oleh Ath salabi dari Imam Ali Hai hujan turun dengan begitu deras di Kabupaten
Bangkalan saat itu khususnya di Demangan pondok pesantren asuhan Syaikhona Kholil al-bangkalani
meski Hujan mengguyur dengan derasnya ada saja orang yang bertamu Kepada beliau terlihat
diantara rintik hujan yang semakin deras seorang tua lumpuh dengan susah payah hendak
berkunjung menemui Syaikhona Kholil sauna segera tanggap beliau lalu memerintahkan santrinya
untuk menyusul Adakah di antara kalian yang mau menggendong dan membawa tamuku diluar
sana itu biar saya saja IAI jawab seorang santri mudah mendahului teman-temannya santrimuda
itu bergegas meloncat menembus rintik hujan yang semakin deras menghampiri orangtua itu tanpa
pikir panjang ia menggendongnya untuk menemui Syekh khona Kholil dengan sangat akrab Syaikhona
Kholil menyambut tamunya dan diantara keduanya terjadi dialog empat mata tidak beberapa lama
rupanya percakapan Setelah usai Syaikhona Kholil mendatangi santri-santrinya untuk meminta bantuan
lagi Siapakah di antara kalian yang mau membantu orang tua ini untuk kembali pulang biar saya
y-site santri yang tadi menggendong orang tua tersebut lalu santrimuda itu dengan penuh rasa
taksi menggendongnya keluar pondok pesantren dengan hati-hati sesuai perintah Syaikhona
Kholil setelah santri dan tamu orang tua itu keluar dari kawasan Pesantren Syaikhona
Kholil berkata kepada santri-santrinya yang lain santri-santri ku saksikanlah bahwa
ilmuku telah dibawa santri itu dan ternyata yang digendong oleh santri tersebut adalah
nabiyullah Khidir yang bersilaturahmi kepada Syaikhona Kholil dan santri yang menggendongnya
adalah hadratussyekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari muda pendiri Nahdlatul Ulama yang kemudian
mewarisi keilmuan Syaikhona Kholil al-bangkalani Hai diceritakan ketika Hasan al-bashri berceramah
di hadapan jamaahnya tiba-tiba datang seseorang yang matanya kehijau-hijauan melihat yang
demikian Hasan al-bashri Bertanya kepadanya Apakah memang Begini Engkau sejak dilahirkan oleh
ibumu atau ini sebagai sebuah tanda orang yang baru datang itu berkata Memangnya engkau kenal
kepadaku wahai Abu Said Hasan al-bashri bertanya siapa Engkau sebenarnya lelaki itu memperkenalkan
dirinya dihadapan semua jamaah yang ada di tempat itu Hasan bashri berkata lagi tolong Ceritakan
bagaimana kisahmu lelaki itu bercerita dulu aku mengangkut semua barang-barangku ke dalam
kapal aku pun berlayar menuju Cina ketika sedang berlayar mengarungi lautan yang dalam
tiba-tiba angin bertiup kencang terjadi ombak yang begitu hebat dan kapal yang aku naiki pun
terbalik rupanya ajalku belum tiba aku dibawa oleh ombak ke tepian pantai Hai aku terdampar
di satu pulau yang tidak didiami oleh manusia tempat bulan lamanya Aku seorang diri di Pulau itu
makanan tidak ada kecuali daun-daunan dan batang kayu yang Lapuk bahkan Minuman pun tidak ada
kecuali air mata yang senantiasa mengalir karena Kesedihanku tidak terdaya lagi menahan hidup
seperti itu Aku pun bermaksud meninggalkan Pulau itu dengan berenang menyeberangi lautan yang luas
ketika sudah berenang mendekati laut yang ombaknya landai tiba-tiba dihadapanku sudah ada istana
yang pintunya seperti perak aku buka pintunya rupanya didalamnya ada kamar-kamar dan beberapa
ruang tamu yang lengkap dengan perhiasan di dalam istana itu juga ada beberapa buah peti yang
dihiasi dengan permata aku buka salah satu peti itu aku dekati peti itu kemudian terasa semerbak
aroma yang cukup harum aku buka perlahan-lahan rupanya di dalam peti itu ada mayat yang masih
segar seperti orang tidur aku tuh kembali peti itu kemudian aku keluar dari istana itu baru saja
turun dari tangga istana aku bertemu dengan dua orang pemuda tampan dan sangat ramah Mereka
bertanya siapa Aku dan asal-muasal Ko mereka berkata Pergilah ke pohon itu di bawah pohon itu
ada taman yang indah dan disitu ada orangtua yang sedang mengerjakan salat dia itu baik orangnya
ceritakan dirimu dan keadaanmu kepadanya kemudian nanti dia akan menunjukkan jalan kepada Mu
akupun pergi ke pohon yang mereka Tunjukkan itu memang benar dibawahnya ada seorang lelaki
tua yang sedang duduk bersihir aku ucapkan salam kepadanya kemudian dia pun menjawabnya Dia tanya
Siapa diriku Kemudian aku pun menjelaskannya dia tanya mengapa aku sampai di tempat itu kemudian
aku ceritakan semuanya lelaki tua itu terdiam sejenak dia tanya mengapa aku sampai di tempat
itu kemudian aku ceritakan semuanya lelaki tua itu sejenak merenungkan perjalananku dan macam-macam
yang aku lihat Sebelumnya dia tanya lagi dimana kampungku kemudian aku ceritakan kemudian lelaki
itu berkata kalau begitu duduklah dulu aku duduk sambil memperhatikan lelaki tua itu tidak lama
kemudian datanglah kumpulan awan mendekati beliau anehnya awan itu sanggup berbicara seperti manusia
dengan mengucapkan Assalamualaikum ia Wali Allah beliau menjawab salam awan itu kemudian awan itu
pun berhenti dihadapan beliau beliau bertanya kepada awan itu kemana engkau hendak pergi awan
itu menjawab Aku mau pergi ke kampung ini dan Kampung ini kemudian awan itu pun pergi seperti
ditiup angin datang lagi awan-awan yang lain dan kesemuanya berhenti dihadapan beliau beliau
bertanya lagi kepada awan yang datang kemudian kemana engkau hendak pergi awan itu menjawab
Aku mau pergi ke Basrah beli berkata kalau begitu turunlah dulu awan itu turun dan berhenti
dihadapan beliau beliau berkata bahwa orang ini ke depan rumahnya dengan selamat nampaknya awan
itu sudah siap untuk membawaku sebelum berangkat aku bertanya kepada orang tua itu demi Tuhan yang
telah memuliakan engkau tolong ceritakan kepadaku Apa itu istana tadi siapa dua orang pemuda itu dan
siapa Engkau orang tua itu berkata istana yang kau lihat tadi adalah tempat para syuhada yang gugur
di laut orang-orang yang mati syahid di Laut telah dibawa oleh malaikat mayat para syuhada itu
mereka masukkan ke dalam peti yang dihiasi dengan emas dan Permata disemprot dengan wangi-wangian
dan mereka masukkan simpan didalam istana seperti yang engkau lihat tadi dua orang pemuda tampan
yang engkau jumpai tadi adalah malaikat yang disuruh Allah untuk mengurus mereka pada waktu
pagi dan petang Hai sedangkan aku ini adalah Khidir aku dahulu memohon kepada Allah supaya
berkumpul dengan umat Nabi Muhammad lelaki yang dibawa awan dan datang menjumpai Hasan al-bashri
itu berkata lagi sewaktu terbang bersama awan aku terkejut karena melihat sesuatu yang mengejutkan
dan Itulah sebabnya mataku seperti yang engkau lihat ini mendengar yang demikian Hasan bashri
berkata Sungguh mengagumkan pengalaman hidupmu diriwayatkan oleh Saif dalam kitab Al foto bahwa
satu jemaah berada bersama saat bin Abi waqqash maka mereka melihat album Ajun berperang maka yang
meriwayatkan ini pun menceritakan kisah Abu mahjan secara panjang lebar dari kesimpulan cerita-cerita
mereka mengatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup pada zaman itu berkata Abu Abdullah bin bantah
bercerita kepada kami syu'bah bin Ahmad yang didengarnya dari ayahnya dari Ibrahim bin Abdul
knit dari ghalib bin Abdullah dari Hasan al-bashri berkata seorang lelaki berpaham ahlussunnah
Waljamaah berbeda pendapat dengan seorang lelaki yang tidak berpaham ahlussunnah Waljamaah mereka
berdebat mengkaji masalah Qadar mereka berdebat di tengah-tengah perjalanan masing-masing dari mereka
mempertahankan pendapatnya dan berbantah-bantahan dengan suara keras tetapi akhirnya mereka sepakat
siapa yang duluan datang ke tempat mereka berhujah itu akan diangkat sebagai Hakim di antara mereka
tidak lama kemudian muncullah seorang lelaki yang memikul barang sedangkan rambut dan pakaiannya
lusuh dan jalannya menunjukkan seolah-olah dia sudah kelelahan mereka berkata kepada lelaki itu
tadi kami berdebat tentang Qadar dan masing-masing dari kami memberikan hujjah dan Dalil nya tetapi
tidak tahu siapa di antara kami yang benar Kami sudah sama-sama sepakat bahwa siapapun orang
yang mula-mula datang ke tempat ini maka akan kami angkat sebagai Hakim Hai maka sekarang kami
minta tolong kepada Tuhan untuk menghakimi kami lelaki itu meletakkan barangnya kemudian duduk
setelah istirahat sejenak dan nafasnya sudah mulai tenang Dia berkata kalau begitu duduklah
kamu disini kemudian lelaki itu menghakimi mereka secara bijaksana menurut Hasan al-bashri lelaki
yang mengadili mereka itu adalah Nabi Khidir diriwayatkan oleh Ahmad bin Umar dari acara bin
Khalid dari Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari datuknya Ali bin Husain katanya pembantu mereka
pernah berlayar menaiki perahu ketika dia hendak berlabuh tiba-tiba dia melihat di pantai ada
seorang lelaki yang duduk sedang menerima hidangan makanan dari langit makanan itu diletakkan di
hadapannya kemudian dia pun memakannya Setelah dia kenyang makanan itu diangkat lagi ke langit
pembantu yang merasa heran itu memberanikan dirinya untuk mendekati lelaki itu sambil Bertanya
kepadanya siapakah engkau ini lelaki itu menjawab Hai aku adalah header yang barangkali engkau
sudah pernah mendengar nama itu pembantu itu bertanya lagi dengan amalan Apakah didatangkan
kepadamu makanan dan minuman ini dari langit lelaki itu menjawab dengan nama Allah yang Maha
Agung diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Al Zuhdi yang diterima dari hammad bin Usamah
dari masa dari makan Bin Abdurrahman dari aun bin Abdullah dari khutbah dari Ibnu Mas'ud
mengatakan ada seorang lelaki di Mesir sedang bercocok tanam di kebunnya ketika itu dia sedang
gelisah dan sambil merunduk dia mengolah ladangnya ketika dia mengangkat kepalanya tiba-tiba dia
melihat di hadapannya ada seorang lelaki sedang berdiri memperhatikan Apa yang dilakukannya
dan memandangi wajahnya lelaki itu Bertanya kepadanya kuperhatikan dari tadi engkau Murung
dan gelisah Mengapa lelaki yang bercocok tanam itu berkata tidak ada apa-apa kemudian lelaki
yang datang tadi berkata dunia adalah kesenangan sedikit dan masanya sangat pendek kesenangan
itu dinikmati oleh orang baik dan orang jahat sedangkan akhirat adalah kesenangan yang Hakiki
dan Abadi mendengar yang demikian lelaki yang bercocok tanam itu berkata Sebenarnya saya sedih
memikirkan keadaan kaum muslimin sekarang ini orang yang datang itu berkata Allah Subhanahu Wa
Ta'ala akan membebaskanmu dari kesusahan karena engkau rela memikirkan nasib kaum muslimin
coba pikirkan Siapakah orangnya yang meminta kepada Allah kemudian Allah tidak memenuhi
permintaannya Siapakah orang yang doanya tidak terkabul Siapakah yang Berserah diri
kepada Allah Lalu Allah tidak melindunginya musir berkata menurut para ulama orang yang
memberi pengajaran itu adalah Nabi Khidir e-learning Hai mungguh ing hai hai